NovelToon NovelToon

Legenda Pengguncang Semesta

LPS - 001- Bai Long

Di pagi hari yang indah, suara burung burung berkicau, dan daun daunnan berjatuhanan dari akarnya. Di sala satu cabang keluarga Bai,ada sebuah pondok yang lumayan besar, yang kira kira hanya muat untuk 2 orang saja.

Bai Long terbangun, merasakan sinar matahari menembus jendelanya, dia mulai terbangun dari tempat tidur. Bai Long berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka.

Selesai cuci muka, Bai Long berjalan kembali ke arah tempat tidur, untuk merapikan tempat tidurnya. Setelah selesai merapikan tempat tidur, Bai Long berjalan ke luar pintu, dan mengambil sapu di pinggir pintu rumahnya atau gubuknya.

Bai Long mulai menyapu halaman rumahnya. Halaman rumah Bai Long tidak besar, jadi, hanya beberapa menit saja, Bai Long sudah membersihkan seluruh halaman rumahnya. Bai Long meletak kan kembali sapunya di sebelah pintu gubuknya.

Bai Long sejak lahir seorang yatim piatu, yang di jumpai oleh salah satu tetua cabang Keluarga Bai di wilayah hutan. Bai Long di namai oleh tetua yang perna menjumpai dia.

Setelah meletak sapu, Bai Long mulai berjalan ke arah perpustakaan Cabang Keluarga Bai. Dari gubuk Bai Long ke arah perpustakaan itu tidak palah jauh, hanya memakan waktu 6menit.

Setelah 6 menit,Bai Long menjumpai banyak murid keluarga Bai yang mau mampir ke perpustakaan. Perpustakaan cabang Keluarga Bai tidak besar, itu hanya bisa menampung 30orang saja, maka dari itu seluruh murid cabang keluarga Bai hanya bisa masuk ke perpustakaan 1jam saja.

Para murid keluarga Bai, banyak yang melihat Bai Long, karena Bai Long cukup populer di keluarga Bai, karena kejeniussan nya.

"Lihat, lihat itu, bukan kah itu Bai Long, kudenger dia sangat jenius." Salah satu murid keluarga Bai memanggil temen sebelahnya.

"Iyaa, bener, baru berusia 8 tahun, sudah mencapai ranah ' Feel Nature ' tingkat 3." Temen sebelahnya menjawab.

"Memang pantas di sebut jenius ke 2, dan dia juga sangat tampan." Murid yang lain menjawab, menatap Bai Long dengan penuh cinta.

"Hey! kudenger 6bulan mendatang akan ada turnamen yang akan menentukan murid murid cabang keluarga Bai memasuki keluarga besar Bai!." Murid itu melanjutkan ucapannya.

"Iya, akupun sudah mendengarnya, tapi yang boleh mengikuti turnamen itu harus di bawah 10tahun."

"Bener! apakah Bai Long akan mengikuti turnamen itu?."

"Ntahla, mungkin saja iya."

Bai Long mendengar pujian pujian mereka menjadi malu. Saat mendengar turnamen, Bai Long menjadi bersemangat, walaupun Bai Long sudah mendengarnya, dia tetap semangat.

Dia ingin cepat cepat meningkatkan kekuatannya, dan mengalahkan jenius nomor 1 cabang keluarga Bai. Bai Long perna mendengar, bahwa jenius nomor 1, 5 hari yang lalu sudah mencapai ranah ' Fell Nature ' bintang 4. Menggelengkan kepalanya, Bai Long mulai fokus kembali ke perpustakaan.

Di perpustakaan lumayan ramai murid keluarga Bai. Karena perpustakaan hanya bisa menampung 30orang, jadi banyak yang menunggu, salah satunya yaitu Bai Long.

Bai Long menjadi pusat perhatian di perpustakaan itu, tapi, dia hanya diam saja dan memikirkan, bagaimana meningkatkan kekuatannya dengan cepet.

Beberapa menit berlalu, sampai giliran Bai Long untuk masuk. Bai Long melihat seorang tetua yang menjadi penjaga perpustakaan, dan menyapanya.

"Salam Tetua, saya Bai Long." Bai Long menyatukan tangannya, dan memberi salam pada Tetua di depannya.

"Hmm.... waktunya 1 jam, oammmm." Tetua itu dengan malas dan menguap.

Mendengar itu, Bai long mulai memasuki perpustakaan. Perpustakaan itu banyak lemari lemari buku, dan murid murid yang lagi membaca buku yang ingin mereka pelajarin.

Bai Long memasuki lebih dalam ruangan perpustakaan, sampai menemui buku yang ingin dia perlajarin, yaitu buku ' Pukulan Penghancur Bukit '.

Yahh, itu buku kuning tingkat rendah. Ada beberapa tingkatan dalam buku, yaitu Kuning, Merah, Hijau, Biru dan tingkatannya di bagi menjadi rendah, menengah, tinggi. Dan Kuning yang menjadi terendah dan Biru menjadi yang paling kuat

Bai Long mengambil Buku itu, Bai Long duduk di bawah lantai, karena tidak ada bangku untuk duduk. Lemari tempat dia duduk cukup sepi hanya ada 3 orang saja, termasuk dia.

Dia membuka buku itu dan mulai membacanya, buku ' Pukulan Penghancur Bukit ' lumayan kuat, jika sudah mencapai tingkat penguasaan 100% itu bisa membunuh ranah ' Fell Nature ' Tingkat 5 beberapa puluhan pukul saja.

Bai Long sudah mencapai penguasaan 35% dari buku itu. Bai Long terus membaca buku itu sampai 1 jam berlalu.

"Bai Long!, waktu habis!." Tetua penjaga perpustakaan meneriakin namanya.

Bai Long hanya mengehelakan nafas, dan menaruh kembali buku itu ke lemari. Sistem perpustakaan tidak boleh membawa balik buku yang ada di perpustakaan, kecuali mereka menyewanya.

Setiap bulan Bai Long selalu mendapatkan uang dari keluarga, karena dia bisa di bilang jenius, Bai Long mendapatkan 7 Perak, beda dengan yang kekuatannya biasa biasa saja, mereka hanya mendapatkan 4 perak.

Uang yang di berikan dari keluarga, selalu Bai Long belikan Pill atau ramuan untuk meningkatkan kekuatannya.

Setelah menaruh kembali buku ke lemari, Bai Long mulai menuju keluar perpustakaan, dan Bai Long melihat Tetua penjaga perpustakaan dengan wajah malas seperti biasanya.

"Salam Tetua, saya sudah selesai, jadi saya pergi dulu." Bai Long menyatu tangannya, dan berbicara dengan sopan.

" Hemmm.....Pergilah, semoga harimu menyenangkan." Tetua tersenyum sedikit. Karena Bai Long sangat sopan jadi dia tersenyum walau sedikit

Bai Long melihatnya Tetua di depannya tersenyum, juga tersenyum, dan mulai berjalan keluar. Setelah keluar, Bai Long mulai menyusuri seluru perumahan cabang keluarga Bai seperti biasanya, dia bingung apa yang akan dia lakukan sekarang.

" Hahh.....bodohnya aku, kenapa aku tidak berlatih kekuatanku saja, tch! dasar bodoh!." Bai Long mendesah, dan memaki dirinya sendiri.

Bai Long kembali ke arah rumahnya, 6 menit kemudian, Bai Long telah sampai di rumahnya atau gubuknya. Karena rumah Bai Long banyak perpohonan seperti hutan, Bai Long mulai mencari pohon yang lumayan keras untuk menahan kekuatannya. Pohon Pohon yang perna dia pukul sudah hancur semua, karena pukulannya

Setelah mencari beberapa menit, Bai Long menemukan pohon yang lumayan tinggi dan besar, yang di perkirakan bisa menampung kekuatannya. Bai Long mulai mengalirkan Qi ketangannya, dan berteriak ' Pukulan Penghancur Bukit '

BAMM!!

Pukulan itu menghasilkan suara yang cukup kuat, dan membuat burung burung yang hinggap di pohon itu ber terbangan kemana mana. Bai Long melihat ke arah pohon itu, Pohon itu mengahasilkan lobang yang cukup dalam.

Bai Long mengalihkan Qi nya sekali lagi, untuk memukul pohon itu, dan berteriak seperti sebelumnya.

BAMM!

Seperti sebelumnya suara itu cukup kuat, dan membuat burung berterbangan lagi. Tapi, pohon itu terlihat seperti mau jatuh, dan benerr saja pohon itu jatuh

BRAKK!

Bai Long melihat pohon itu jatuh tentu saja seneng. Bai Long mengepal tangannya dan melihat tangan yang dia kepalkan.

"Kekuatan ku sudah meningkat, Jika 4 hari yang lalu aku memukul pohon itu butuh 3 kali pukullan, sekarang aku hanya butuh 2 pukulan." Bai long senyuman.

 _______

Bersambung

Jangan Lupa

Like

Coment

Vote

________

N/T: Skip bacanya sampe chapter 22, karena 1-21 hanya basa basi doang, jadi kagak usah dibaca.

LPS - 002 - Keluarga Bai

"Kekuatan ku sudah meningkat, Jika 4 hari yang lalu aku memukul pohon itu butuh 3 kali pukullan, sekarang aku hanya butuh 2 pukulan" Bai long senyuman.

_______

Merasakan Qi nya berkurang, Bai Long mulai bermeditasi untuk mengembalikan Qi nya seperti sebelumnya. Merasakan aliran energi yang berkumpul ke arahnya, Bai Long mulai menyerapnya dengan perlahan.

Selang beberapa jam,merasakan energinya sudah seperti sebelumnya. Bai Long berhenti menyerap energi di sekitarnya. Bai Long berniat untuk memburu monster, tapi, melihat hari yang menjelang sore, Bai Long menggelengkan kepalanya.

Pada malam hari, banyak monster monster kuat yang bermunculan, jadi, Bai Long menghilangkan pikiran untuk memburu monster, berniat untuk memburuhnya pada esok hari.

Bai Long masuk kembali ke gubuknya. Sampai di gubuk, Bai Long membuka pintu dan masuk , tidak lupa juga menutup pintu, dan mulai bermeditasi lagi untuk meningkatkan kekuatannya .

 

Keesok kan harinya, Bai Long bangun dari tidurnya, seperti biasa, Bai Long pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, membereskan tempat tidur, dan menyapu halaman.

Bai Long tidak lupa juga ke perpustakaan untuk mempelajari 'Pukulan Penghancur Bukit '. Kini Bai Long tidak menunggu lama untuk menunggu antrian, karena Bai Long lumayan bangun pagi.

Menunggu beberapa menit, ini akhirnya giliran Bai Long untuk memasuki Perpustakaan, Bai Long juga tidak lupa untuk memberi salam pada tetua penjaga Perpustakaan, dan seperti biasa, dia hanya mempersilahkan Bai Long masuk dengan wajah malasnya.

Bai Long memasuki perpustakaan dan membaca buku itu. Tidak terasa, 1 jam berlalu, Bai Long menaruh buku itu kembali ke tempatnya, Bai Long keluar dan memberi salam pada tetua, dan tetua itu hanya menganguk.

Setelah keluar dari perpustakaan, Bai Long menyusuri rumah rumah seperti biasa yang dia lakukan. Bai Long tidak perna bosan melihat pemandangan perumahan cabang keluarga Bai, walaupun ini hanya cabangnya, tempat ini cukup indah enak di pandang oleh mata.

Tempat Bai Long tinggal sekarang adalah ' desa tanpa nama ', desa ini hanyala desa kecil yang hanya memiliki 1 kekuatan tempur, yaitu cabang keluarga Bai saja. Penduduk desa ini hanya memiliki penduduk 50orang, dan jumlah ini cukup banyak bagi desa sangat kecil.

Mengelilingin perumahan dan sekitar desa hanya memakan waktu 2jam saja. Setelah mengelilingin perumahan dan seluruh desa, Bai Long ingat apa yang harus dia lakukan.

Siang hari, Bai Long berlutut dan memukul mukul tanah, karena mengingat sesuatu yang harus dia lakukan hari ini.

" Kenapa! Kenapa! Kenapa!, kenapa aku harus melupakan sesuatu penting!." Teriak Bai Long dengan keras, untung saja dia berteriak di sebuah gang, jika tidak dia akan di pandang aneh oleh orang orang desa.

Bai Long menatap langit "Ohh Dewa! bisakah engkau memberikan aku ingatan yang bagus." Bai Long memohon kepada dewa dengan tangan di angkat.

Setelah Bai Long mengingat apa yang harus dia lakukan, Bai Long kembali ke gubuknya untuk mengambil barang barang yang penting untuk berburu. 7 menit berlalu, Bai Long sudah sampai di gubuknya, Bai Long mengambil hal hal penting seperti Pill penyembuh, walau tingkatnya rendah dan senjata yang beruba pedang untuk membunuh monster.

Melihat senjatanya yang berwujud pedang, Bai Long dengan hati hancur melihat pedangnya, karena pedangnya hampir hancur, sekali menebas monster level 1, pedang itu langsung hancur.

Bai Long berjalan ke arah lemarinya dengan hati yang hancur, Bai Long membongkar semua barangnya mencari uang untuk membeli pedang yang baru. Beberapa detik membongkar barang, Bai Long melihat uangnya yang hanya 4 perak saja.

Uang di dunia ini di bagi menjadi Perunggu, Perak, Emas. contoh , 50 Perunggu \= 1 Perak

50 Perak \= 1 Emas.

Melihat uangnya hanya 4 perak saja, hati Bai Long sangat hancur. Pedang peringkat 1 tingkat rendah hanya 10 perak, ini sangat membuat Bai Long stress.

" Apakah uang segini cukup?... tentu saja tidak bodoh! , jadi bagaimana membelinya ? apakah hutang? ." Bai Long mendapatkan ide bagaimana mendapat kan pedang ,yaitu dengan cara ' ngutang ' .

" Ngutang kah......boleh jugaa , baiklah sudah ku putuskan , aku akan ngutang! " Bai Long sudah memutuskan, Bai Long seperti orang yang lagi memutuskan kapan perang terjadi.

Setelah memutuskan apa yang akan dia lakukan ,Bai Long berjalan keluar rumah, Bai Long juga membawa pedang yang rusak itu , mana tahu pandai besi itu mau tukar tambah dengan pedangnya.

Bai Long keluar rumah dan tidak lupa juga dia menutup kembali pintu . Walau pun di gubuknya tidak ada barang berharga , apa salahnya waspada sejak dini.

Bai Long berjalan ke arah pintu keluar cabang keluarga Bai , di sepanjang jalan banyak yang melihatnya , memujinya , dan banyak lagi . Beberapa Menit kemudian Bai Long sudah sampai di pintu keluar cabang keluarga Bai , Bai Long melihat kedua penjaga yang berada di kiri dan kanan.

Penjaga yang sebelah kanan bertubuh besar dan berewokkan dan tinggi badan sekitar 210cm , penjaga itu sekitar berumur 30tahunan lebih . Dan sebelah kiri pula , penjaga itu memiliki badan kurus dan badan pendek sekitar 175cm , penjaga itu berumur sekitar 20puluh tahunan lebih.

Tinggi badan di dunia ini yang memiliki tinggi 200cm lebih di anggap biasa , di dunia luar banyak yang lebih tinggi dari pada bapak penjaga itu , jadi di mata Bai Long tinggi badan begitu tidak asing baginya . Tinggi badan Bai Long sekarang adalah 149cm itu sudah di bilang lumayan tinggi bagi seusia nya.

Melihat bapak penjaga itu , Bai Long tentu saja menyapa mereka.

" Hallo pak penjaga " Sapa Bai Long dengan senyuman ramah yang menghiasi wajah tampan nya.

Dua penjaga itu berbalik dan melihat siapa yang menyapa mereka . Saat berbalik mereka melihat anak muda berusia 8 tahun dengan rambut hitam yang lumayan panjang dan pedang di pinggangnya , dan mata hitam yang bisa di bilang tampan.

Penjaga yang sebelah kanan dengan badan gede itu mengenali siapa pemuda itu dan menyapa juga.

" Hahh!....tuan muda Bai Long , hallo juga , ada yang bisa saya bantu , tuan muda?! " Penjaga itu menjawab sapaan Bai Long depan sopan.

" Hahaha.....bapak penjaga tidak usah panggil saya tuan muda , lagian saya tidak memiliki orang yang kuat di belakang saya " Bai Long dengan tertawa sambil menggaruk kepalanya.

" Baiklah, saya tidak memanggil anda dengan sebuttan tuan muda " Penjaga itu menyetujui permintaan Bai Long . Penjaga itu semakin menghormati Bai Long , biasanya anak anak berusia seperti Bai Long sangat suka di panggil tuan muda.

" Ngomong ngomong , apa yang anda lakukan disini ? " Penjaga itu bertanya.

" Ohhh.....aku hanya ingin pergi ke pandai besi untuk membeli pedang . Setelah selesai beli pedang aku akan pergi ke hutan untuk berburu " Bai Long menjawab pertanyaan penjaga.

" Beli pedang?! , apakah pedang yang ada beli beberapa bulan lalu sudah rusak? ".

"Bener.....aku selalu menebas pedang ku ke pohon dan batu , jadinya seperti begini begini, haaahh.." Bai Long menghelakan nafas dan mengeluarkan pedangnya dari sarungnya.

Kedua penjaga itu kaget melihat pedang yang hampir hancur . Pedang penjaga itu dengan pedang Bai Long sama tingkatnya , yaitu sama sama tingkat satu . Dan pedang penjaga itu sudah sangat lama hampir setahun , dan malah cepetan pedang Bai Long yang hancur lebih dulu. ' apakah ini kehidupan seorang jenius ' Penjaga itu dalam hatinya.

" Apakah anda memiliki uang untuk membeli pedang ? ".

" Hahhh......uang ku hanya 4 perak saja , itu pun kurang , aku berniat hutang kepada pandai besi di desa " Bai Long menjawab dengan menghelakan nafasnya.

Penjaga itu merasa kasihan dan merogoh rogoh kantungnya , dan mengeluarkan 1 perak "Hanya segini yang bisa saya berikan kepada anda " Penjaga itu menyodorkan uangnya ke arah Bai Long.

" Heh.. t-tapi kan , mungkin bapak memerlukan uang tersebut " Bai Long ingin menolak uang tersebut.

" Tidak apa apa , sekarang anda lebih membutuhkan dari pada saya , lagian bentar lagi saya akan gajian " Penjaga itu tersenyum ramah.

(Ilustrasi Bai Long)

 

_________

 

Bersambung

Jangan Lupa

Like

Coment

Vote

LPS - 003 - Menikahi Anakku

" Tidak apa apa , sekarang anda lebih membutuhkan dari pada saya , lagian bentar lagi saya akan gajian " Penjaga itu tersenyum ramah.

________

Bai Long ingin engga mengambil uang tersebut , tapi karna dia sangat memerlukan dia mengambil uang penjaga badan besar itu . Mata Bai Long mengalih ke arah penjaga kurus itu , apakah dia akan memberikan uang juga , dan ternyata tidak , dia hanya buang muka seperti tidak melihat apa apa , Bai Long hanya menghelakan nafas.

" Terima kasih pak . Saat masa depan mendatang , saya akan membayar berkali kali lipat dari ini " Bai Long berterima kasih bersungguh sungguh.

" Tidak usah berterima kasih , baiklah aku akan mununggu waktu itu ".

" Baikla....jika tidak ada apa apa lagi aku akan pergi " Bai Long meminta izin untuk pergi.

" Pergila , jaga diri anda , jika diri anda mati , salah satu jenius cabang keluarga Bai akan berkurang " Penjaga itu mempersilahkan Bai Long pergi . Bai Long hanya menganguk apa yang penjaga itu bilang.

Bai Long mulai berjalan ke arah desa. Desa ini sangat kecil hanya beberapa rumah saja yang ada . Bai Long saat ini berada di pasar pusat desa , di desa ini Bai Long lumayan terkenal orang orang desa banyak yang menyapa Bai Long saat melihatnya.

" Heyy! Bai Long , kemarilah aku ada tomat , timun dan sayuran sayuran yang baru saja aku ambil dari kebun ku " Seorang ibu ibu yang menjual sayuran dan menawari Bai Long.

Melihat itu , bagaimana bisa Bai Long tidak mengambil rezeki nomplok di depan matanya . Bai Long berjalan ke arah ibu ibu itu dan mengambil sayuran suyuran itu dengan keranjang yang di berikan oleh ibu ibu tersebut.

" Terima kasih " Bai Long berterima kasih dengan senyum ramah , ibu ibu itu hanya melambaikan tangannya saja. Bai Long mulai berjalan kembali dan saling menyapa dengan para penduduk desa.

" Hey! Bai Long , sini kemari , aku baru saja memetik beberapa buah buahan , aku baru memetik Apel , Nanas , dan Melon " Ibu ibu yang lain ingin menawarkan buah buahhan nya . Lokasi ibu ibu jualan sayuran dan ibu ibu jualan buah buahan agak lumayan jauh.

Mendengar itu , Bai Long berjalan ke lapak ibu ibu itu dengan cepet , dan mengambil buah buahan itu dengan keranjang sayura sayuran menjadi satu. Dan tidak lupa juga dia berterima kasih.

" Terima kasih " Bai Long tersenyum ramah . Ibu ibu jualan buah buahan itu terpesona.

" Bai Long! apa kau mau menikahi anak perempuan ku? " Ibu ibu itu dengan mata berbinar , Jika Bai Long menikah dengan anaknya , maka keturunan mereka akan menjadi lebih baik.

" Hheheh......ibu ada ada saja , aku terlalu awal untuk hal hal begitu " Bai Long hanya tertawa terpaksa dan menggaruk kepalanya yang tidak gatel.

" Jadi, kalau kamu sudah besar , apa kau mau menikah dengan anakku?! "

" S-saya tidak tau " Bai Long mulai gugup

" Heyy! sudahla , jangan memaksanya " ibu ibu di sebalah ibu ibu jualan buah buahan , memberhentikan tindakan ibu ibu jualan buah buahan

" Hahh.... baiklah . Jika kau memiliki niat untuk menikahi anakku , bilang saja padaku , aku akan selalu menunggumu untuk memanggilku ibu mertua . Hahha! "

Mendengar itu Bai Long hanya tersenyum kencut , dan ibu ibu yang membelanya tidak beda jauh dari Bai Long.

" Ohh iya....kamu mau kemana? "

" Aku mau ke pandai besi untuk membeli pedang "

" Ohh begitu , yasudah , hati hati di jalan " Bai Long hanya menganguk dan mulai jalan ke arah tempat pandai besi.

Karena Bai Long sudah mengetahui dimana penjual pedang , Bai Long dengan cepat sampai di tempat itu . Tempat penjual pedang itu tidak besar , dan tidak kecil.

Tapi , tempat penjual pedang itu tutup , dan ada bacaan di depan pintu itu yang tertulis ' Kami sudah tutup ' melihat bacaan itu , Bai Long frustasi , Bai Long tidak tau dimana penjual pedang yang lain di desa ini . Tiba tiba , Bai Long merasakan ada yang menepuk pundaknya.

" Heyy nak! , apa kau ingin membeli pedang? "

Orang yang bertanya itu memiliki badan yang lumayan kurus , rambut panjang yang diikat , tinggi badan 185cm , memakai baju warna abu abu yang lusuh , umurnya sekitar 20puluhan.

Mendengar itu Bai Long hanya menganguk " Benar.....aku sedang mencari pandai besi untuk membeli pedang , tapi hanya tempat ini yang aku tau yang menjual pedang . Apa paman mengetahui tempat yang lain yang menjual pedang? " Bai Long bertanya.

"Hemmm....." Orang itu memegang dagunya seperti sedang memikirkan sesuatu ".....Ohhh aku tau . Aku tau dimana tempat itu , tapi tempat itu lumayan tertutup dan hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya , dan penjual pedang itu lumayan galak " Setelah memikirkan , orang itu menjawab.

Bai Long mendengar itu merasa tertarik , dan bertanya lagi " Dimana tempatnya? bisakah paman memberitahu aku? " .

" Tentu , tempat itu tidak terlalu jauh dari sini , kamu tinggal terus saja , saat di simpang dua sana , kamu belok kanan dan lurus aja , nanti pas kamu melihat gang kecil sebelah kiri itulah tempatnya ".

Orang itu menjelaskan tempat itu dengan kata kata yang susah di mengerti . Karena IQ Bai Long tinggi dia mengetahui apa yang orang itu bilang.

" Ohh begitu , yasudah terima kasih paman " Bai Long menyatukan tangannya memberi salam pada orang itu , orang itu hanya melambaikan tangannya saja.

Karena sudah mengetahui dimana tempat itu , Bai Long mulai berjalan kearah yang di bilang orang tadi , di sepanjang jalan Bai Long seperti biasa banyak yang menyapanya dan di sapa balik olehnya.

Setelah melihat simpang dua , Bai Long belok ke kanan dan mulai berjalan lagi . Bener kata orang itu , Tempat itu tidak terlalu jauh dari tempat Bai Long berdiri tadi , itu hanya memakan beberapa menit saja.

Setelah cukup jauh berjalan , Bai Long melihat gang kecil di sebelah kiri dan mulai memasuki tempat itu . Saat memasuki tempat itu , Bai Long merasa tempat ini tidak perna dia lewatkan , dan juga Bai Long baru tau bahwa ada sebuah gang di tempat ini.

Tempat ini cukup kotor banyak sampah sampah berserakan , seperti sayuran sayuran busuk , buah buahan busuk Dan Lain Lain . Merasa cukup jauh berjalan di gang , Bai Long melihat sebuah rumah di gang tersebut , rumah itu terbuat dari kayu yang hampir hancur.

Jika orang dengan ranah ' Feel Nature ' bintang 7 , itu hanya memakan beberapa serangan saja untuk menghancurkan rumah itu . Pikir Bai Long . Merasa cukup mengamati Bai Long mulai berjalan ke arah tempat itu , Bai Long telah sampai di depan pintu , Bai Long ingin membukanya , tapi Bai Long sangat gugup.

Menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan perasaan gugupnya , Bai Long membuka pintu tempat itu.

KREKK!!

Pintu itu terbuka . Bai Long melihat dalam rumah itu dengan ekspersi tidak enak , tempat itu sangat sangat kotor , lebih kotor tempat ini dari pada di luar gang , lantai tempat ini terbuat dari kayu , lantai kayu sudah hampir rusak semua , dan juga sarang labah labah ada di mana mana.

 _______

Bersambung

Jangan Lupa

Like

Coment

Vote

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!