NovelToon NovelToon

Menantang Cinta

menantang cinta

kejutan ulang tahun

Tepat 24 tahun usia Eldira, kado ulang tahun yang disematkan di lehernya menambah sempurna kecatikannya liontin yang indah membuatnya tersenyum tersipu. Pelukan hangat Delon membuat harinya semakin bermakna.

"sayang kapan kamu lamar aku??" Ucapnya lirih dibawah sinar rembulan. Nampak raut kaget terlihat diwajah Delon.

"pasti sayang, tapi sabar ya??" ucap Delon menenangkan Eldira. mendengar jawaban Delon iya semakin merapatkan pelukannya Eldira berusaha tidak mau ambil pusing dengan jawaban kekasihnya yang selalu sama, dia tidak mau merusak momen bahagianya hari ini.

**

"sayang aku harus kembali ke kota B?" ucap Delon sehari setelah ulang tahun kekasihnya tersayang.

" Terus???jadinya kapan kamu lamar aku???" Eldira masih saja menanyakan pertanyaan yang sama, tapi kali ini lebih tegas dari biasanya.

" segera, aku butuh waktu untuk mewujudkan pernikahan yang kamu mau". jawabnya mecoba menenangkan Eldira.

" Baik, kita jalani hari kita masing-masing!" ucap Eldira kesal.

" apa yang kamu katakan Ra?? jangan main-main!". Delon sedikit membentak.

Tanpa sadar keluar air mata Eldira bukan tanpa sebab hampir setahun belakangan dia selalu ingin segera dilamar sampai kini diujung tahun Delon sama sekali tidak bisa memberikan kejelasan, ada amarah yang coba Eldira redam.

"Delon, aku sudah tidak bisa menunggu jika kamu memang jodohku pasti kita akan ada jalan" ucapnya melangkah pergi secara cepat Delon menarik pergelangan tangannya.

"Ra kita pacaran udah 6 tahun, jangan kaya anak kecil Ra, kita pasti menikah tapi aku butuh waktu Ra, tolong Ra jangan seperti ini,kamu cinta kan sama aku???" kali ini Delon merasa tidak bisa lagi meyakinkan kekasihnya.

Dengan langkah pasti Eldira tetap meninggalkan Delon tanpa menoleh lagi dengan sangat cepat dia melesatkan mobilnya. Setiap orang pasti punya impian, menjadi wanita sukses dengan usianya kini bukan hal sulit untuk mewujudkan mimpinya menikah bahkan mesti tidak bersama Delon pun pasti banyak laki-laki yang menerima seorang Eldira Safira Permata.

**

hampir satu Minggu Eldira blokir segala medsos dan kontak yang bisa menghubungkannya dengan seorang Delon. Tiba2 ponselnya berdering dan dengan cepat diangkatnya

" hai Ra kamu aku jemput sekarang ya?" ucap sisi diseberang.

"memangnya mau kemana??" Eldira menjawab pertanyaan sahabatnya.

"mau ajak kamu jalan malam ini, Ada kejutan buat kamu bisa kan Ra?" sisi membuat Eldira membuang nafas.

" oke oke si, kamu ga aneh-aneh kan?" ucap Eldira mulai curiga.

Setelah bersiap dengan make up minimalis beberapa menit kemudian sisi datang tanpa turun dari mobil, Eldira berlari keluar rumah setelah mendengar suara klakson.

" mau kemana kamu Ra?" Tanya mama ketika melihat Eldira sedikit berlari keluar rumah.

" aisi ngajak jalan ma, Eldira beragkat dulu ya ma" ucap Eldira sambil mendaratkan pipinya ke mamanya.

"jangan pulang malam2 ya?"mama tersenyum mengiyakan permintaan putrinya.

Sesaat sebelum masuk kedalam mobil Eldira sedikit terkejut, ada 3 orang disana 2 lelaki didepan sementara sisi duduk dijok tengah dan sedang membukakakan pintu mobil untuk Eldira, Eldira sontak melotot ke arah sisi, Degub jantungnya seketika berpacu saat melihat Cinta pertamanya ada didalam mobil, Antara senang dan sangat kaget.

"Hai Ra apa kabar?" tanya bang Hendi kakak sisi disamping sang penyetir mobil.

"aku baik bang, ucap Eldira terbata". tangannya menyentil sisi

"gila kamu ya!!" ucapnya berbisik pada sisi.

"Senang bisa lihat kamu lagi Ra, Tadi daripada sisi sendirian makanya skalian aku ajak jalan, dia mau kamu ikut Ra biar seru katanya" kata bang Hendi menjelaskan.

Sementara bang Hendi menjelaskan Eldira curi2 pandang dengan sosok penyetir mobil, yang dirindukannya, dikaguminya bahkan mungkin pernah sangat dicintainya.

"RASYA" gumam Eldira lirih.cinta pertama yang tak pernah sadar bahwa Eldira selalu berusaha melupakannya, terakir melihat Rasya sudah 7 tahun yang lalu. Setelah SMA Rasya pindah ke Luar negri, semakin dipandang pesona ketampanannya semakin membuat Eldira tak mampu menahan kebahagiaan.

cinta pertama

Rasya menghentikan mobilnya di salah satu cafe ,suasana sedikit canggung meskipun sisi selalu mencoba untuk mencairkan suasana. mereka langsung menuju salah satu tempat duduk sementara sisi duduk di samping eldira sedangkan bang Hendi dan Rasya duduk didepanya.

"Oh ya Ra kenalkan ini Rasya temen basket aku". ucap bang Hendi. Jelas aku sangat tau batin Eldira.

Sontak Rasya menngulurkan tangan dengan sigap Eldira menyambut tangan Rasya dan berusah terlihat tenang.

Fashback 10th silam saat Eldira masih duduk di bangku SMP, dia selalu menemani sisi untuk datang ke pertandingan basket bang Hendi, tak pernah sekalipun Eldira lewatkan pertandingan. Saat itu rasya kelas 1 SMA disitulah Eldira pertama kali melihat Rasya. Mungkin cinta monyet tapi kala itu Eldira yakin bahwa Rasya adalah jodohnya cintanya tumbuh sejak pertama kali memandang Rasya bahkan bersemi disetiap harinya, sayangnya kekaguman Eldira itu hanya terpendam tanpa terungkap. Sering Eldira datang kerumah sisi dan selalu berharap ada Rasya disana agar dia bisa memperkenalkan diri, sayangnya tidak pernah terwujud keinginannya. Hingga sekarang sisi membuatnya sangat terkejut, Masih sangat tampan seperti dahulu, dan getar rasa itu masih ada.

"Ra bang Rasya ini juga kerja di bidang property Lo! kalian ada persamaan siapa tau bisa kerjasama" ucap sisi membuyarkan lamunan Eldira.

" oh ya boleh-boleh kerjasama". ungkap Eldira gelagapan.

" kalian langsung aja bertukar nomer telepon". imbuh sisi lagi, dalam hati Eldira sudah tau apa maksud sisi.

" no Abang berapa bang, sini aku coba tlp pakai hp Eldira!" sisi melemparkan pertanyaan ke Rasya sambil menyerobot hp yang sedang dipegang eldira, tanpa perlawanan Eldira membiarkan sisi mengambil hpnya.

Tanpa curiga Rasya memberikan nomor hpnya pada sisi. Sisi menelpon hp Rasya dengan nomor Eldira agar Rasya juga bisa menyimpan nomor Eldira.

Selama makan malam Rasya asik mengobrol dengan bang Hendi tidak nampak ketertarikan sama sekali pada eldira, masih sama seperti beberapa tahun lalu yang tak pernah memperdulikan makluk bernama Eldira. Eldira kembali melamun mencoba untuk menyadarkan diri kenapa takdir membawanya menemui Rasya, bahkan dikala hubunganku dengan Delon brantakan. Angan2 Eldira melambung bebas meski tertahan keraguan dan ketakutan. banyak harapan di dasar hati, cinta pertamanya ada didepan matanya dan sudah berkenalan dengannya kini. setiap detik menit dinikmati Eldira karena pasti setelah ini, Rasya akan mengabaikan momen yang justru dianggap penting untuk Eldira.

"kejar Ra?" bisik sisi membuat Eldira salah tingkah.

"kamu lihat gak? dia ga peduli sama aku sisi?" Eldira ikut berbisik menjawab pertanyaan sisi.

Sayangnya mereka keluar hanya sebentar karena hari juga sudah larut malam tak bisa berlama2 lagipula Eldira juga sudah berjanji untuk tidak pulang malam pada mamanya.

***

Setelah berganti baju dan bersiap tidur Edira menggulingkan badannya dikasur, mengecek deadline untuk kerjaan besok yang sempat terpending. Eldira berusaha melupakan pertemuannya dengan Rasya yang dinilainya sama sekali tak mengajaknya mengobrol dan menunjukan ketertarikannya pada Eldira.

dering hp bergetar ada nama Rasya Hendarwan disana. keringat dingin mengucur dipori-pori kulit mulus Eldira ada voice note yang tak sanggup dia buka, mulutnya menganga.

"Rasya, beneran dia hubungi aku, apa gak mimpi ini!" Eldira menepuk kedua pipinya dengan kekuatan ekstra akhirnya dia buka voice note dari Rasya.

[Aku udah sampai rumah Ra, jangan lupa disave ya nomerku Rasya] Eldira hanya tercengang tak mampu berkata apapun.

Untuk menulis kalimat balasan iya sempat menghapus beberapa kali, dan akhirnya kalimat terakhir yang pas untuk membalasnya adalah [siap Abang Rasya, have nice dream]

Eldira tak kuasa memejamkan matanya pikirannya hanya tertuju pada satu manusia yaitu Rasya Hendarwan. Apakah manusia itu sendiri tanpa kekasih ataukah manusia itu sudah berpasangan, ataukan manusia itu akan menikah atau sedang mempersiapkan pernikahan, pikiran Eldira berkecambuk tak menentu membuatnya semakin sulit memejamkan mata.

"ya ampun dia ngabarin aku, masa kalau gak tertarik ngabarin aku" Eldira sibuk mengartikan sikap Rasya sampai akirnya ketiduran.

***

Pagi ini Eldira sudah menyelesaikan jadwal meetingnya, sayangnya sisi ada jadwal mengajar disalahsatu sekolah swasta. Tiba-tiba ada bunyi hp berdering kali ini bukan voice note tapi kali ini panggilan suara dan lagi-lagi ada nama Rasya disana.

"iya hallo" dengan lembut Eldira mengangkat telpon.

"Ra, ini aku habis ada jadwal cek lokasi, kamu dimana kita makan siang sama-sama ya?" pertanyaan Rasya dijawab enggan Eldira. dadanya kembali bergetar.

"ya boleh,mau makan siang dimana?" Eldira menata suara agar tak terdengar nervous.

"kamu sekarang dimana,kantor??? aku jemput aja Ra dua jam lagi ya?" tanya Rasya kemudian.

"iya sekarang dikantor, tapi bang Rasya jemput dirumah aja ya aku mau pulang aja, biar bang Rasya bisa ketemu sama mamaku". Eldira lega bisa menjawab pertanyaan Rasya.

"iya nanti kamu shareloc aja ,bye" ucapnya menutup telepon.

Eldira kini ingin melibatkan keluarganya, jika ada lelaki yang mendekatinya, meskipun sedikit mustahil Rasya mendekatinya, tapi setidaknya Eldira ingin mamanya mengenal Rasya, dan memiliki kenangan jika Rasya pernah kerumah Eldira.

"aduh, harusnya aku seneng kenapa jadi kikuk bingung ya diajak bang Rasya" Eldira masih sedikit tak percaya. sambil mengoceh sendirian.

"mana mungkin sih, orang setampan bang Rasya gak punya cewek!" batin Eldira.

Eldira bersiap pulang kerumah, agar saat Rasya menjemputnya dia sudah siap, skalian mau ganti baju supaya terlihat lebih manis. Eldira tersenyum sendiri.

harapan baru

Eldira menyeruput teh manis buatan Mak Ijah pikirannya dalam kebimbangan antara bahagia dan takut kecewa, sudah hampir 2jam Rasya melewatkan janjinya untuk mengajak Eldira makan siang

"sayang, tadi Delon telpon mama? kalian ada masalah?" ucap mama membuyarkan lamunan Eldira.

"mama tau kan ma Delon sampai detik ini masih saja belum bisa menikah sama Eldira ma! udahlah ma, jangan diangkat lagi ya" jawab Eldira beranjak dari sofa.

"terserah kamu aja, memangnya kamu mau kemana? daritadi udah dandan bukannya ini jam kantor?" ucap mama.

"ini jam makan siang ma,tapi udah lewat!! harusnya Eldira bisa pergi makan siang sama seseorang sekarang tapi entahlah ma!!!" Eldira mendengus kesal.

"siapa???? jangan bikin Mama penasaran!" mama mulai mendekati Eldira. Ada dering telpon bergetar ditas mungil Eldira dengan cekatan dia angkat telpon.

"hallo Ra, ada perkembangan ga hubungan kamu sama Rasya?" suara diseberang membuat Eldira menguap.

" sisi!!! bang Rasya mau ngajak aku makan siang, tapi gatau kenapa belum juga Dateng" Eldira menjawab telepon membuat mama semakin mendekat.

" Rasya!!!" tanya mama lirih.

" Non Eldira maaf didepan ada yang cari? udah janjian belum non!" ucap mak Ijah mengagetkan Eldira, dengan cepat ditutuplah telpon sisi diseberang. Eldira menarik tangan mama dengan senyum manja.

" siapa Ra?? " tanya mama tanpa dijawab Eldira, mereka berdua menuju teras depan dimana Rasya sudah menunggu disana.

"Tante saya Rasya" Rasya mengulurkan tangannya ke mama Eldira.

" temen kamu ra?" tanya mama penasaran.

" mau ijin ajak Eldira makan siang Tan". ucap Rasya berhati-hati.

" sebentar, sepertinya wajah kamu ga asing nak! tapi Tante lupa dimana ya Tante pernah ketemu sama kamu?" ucap mama Eldira seraya mempersilakan Rasya duduk.

" iya saya baru ingat Tante Elin ya???" tanya Rasya kembali.

"oh ya kamu anaknya Nonik temen Tante ya??? ya ampun apa kabar mama kamu?? pantes aja Tante familiar banget sama wajah kamu! masih ganteng" seketika mama Eldira antusias berbincang dengan Rasya.

"Alhamdulilah baik Tante, kapan-kapan Rasya ajak mama kesini ya tan?" Rasya memberikan penawaran.

"iya dong harus ya" mama Eldira tertawa kecil.

"udah ah ma nanti kesorean Eldira berangkat ya" ucap Eldira sambil pamit ke mamanya.

"iya, hati-hati ya Rasya" ucap ma Eldira sambil tersenyum.

"siap Tante,permisi" rasya pamit sambil mencium tangan mama Eldira.

***

Eldira makan siang dengan hati yang tak terlukiskan berbalut kebahagiaan yang luar biasa, sesekali Rasya menatapnya membuat Eldira memalingkan wajahnya karena tersipu. semakin mencoba menatap Rasya semakin membuatnya malu.

"Ra, mama kamu sahabat mama aku" Rasya kembali menatap mata Eldira dengan lembut.

"kamu merasa gak kalau kita dikasih kemudahan untuk semakin dekat" ucap Rasya tiba-tiba.

Perasaan Eldira memang sedang melambung tapi logika dia harus bekerja, Delon yang sudah 6 tahun saja tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat apalagi ini, Eldira tidak sanggup jika harus kembali kecewa.

" maksud bang rasya apa??? bisa lebih diperjelas??" tanya Eldira lirih.

" Aku cari istri Ra?? aku yakin kamulah orangnya??" jawaban Rasya membuat Eldira semakin kaget.

" kita baru aja ketemu, apa aku gak salah denger apa yang bikin kamu yakin??" tanya Eldira tak menyangka, bagaimana bisa Rasya dengan cepat tertarik padanya sedangkan kemarin saja tidak meliriknya sama sekali.

" jujur ya Ra, tahun lalu aku putus karena tidak ada Restu mama, setahun dalam kesendirian belum tertarik menjalin hubungan, Tapi melihatmu membuatku tertarik kamu wanita impianku, apalagi kamu anak Tante Elin, aku yakin mamaku menyetujui hubungan kita" Eldira tak mungkin menjawab langsung sedangkan pertemuan mereka begitu singkat meskipun hati kecilnya tentu saja tak ingin melewatkan momen yang dinantinya bertahun2.

"Aku sendiri tidak punya waktu untuk memulai hubungan yang tidak ada ujungnya, jika memang serius kita lihat saja seserius apa kamu!!" tantang Eldira, dengan yakin dan berani Eldira menjawab Rasya.

"Akan kubuktikan,kamu sabar ya tunggu papa aku pulang dari Jerman, kalau papa pulang aku akan lamar kamu!, kita akan jalani kedekatan ini" kata Rasya membuat Eldira menunduk.

susah dijelaskan dimana letak Rasya dalam hati Eldira, semua cerita itu hanya sisi yang tau, buku harian bersampul biru milik Eldira yang sampai saat ini masih berada di almari kecilnya menjadi saksi bagaimana dia pernah mencintai seorang Rasya. tertulis rapi semua dengan sangat jelas. Sulit menyembunyikan kebahagian dalam batin Eldira tanpa sadar bibirnya berusaha menahan senyum simpul, disaat hatinya tak tertata karena penolakan Delon yang setahun belakangan dimintai kejelasan hubungan justru cinta pertama yang merupakan sebuah keajaiban ada didepan matanya. bukannya jodoh itu datangnya tak terduga akankah Rasya yang tertulis menjadi jodoh Eldira, gumamnya dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!