Seperti biasanya keluarga Ajeng dan Dimas saat akhir pekan akan pergi keluar walaupun hanya sekedar makan malam atau hanya pergi menonton tapi kedua anak dan ibu ini sangat bahagia,tapi malam ini terasa ada yang kurang karna Dimas tidak bisa ikut dan beralasan sedang mengejar deadline
"Sayang apa kau bahagia"tanya Ajeng kepada anak semata wayang nya Riki
"Iya mah iki bahagia sekali karna setiap malam Minggu kita pergi keluar"
"Iki sayang apa kau lapar nak"
"Ia mah aku lapar mah,tapi papa kok belum datang juga mah"
"Mungkin pekerjaan papa belum selesai sayang ya sudah jika Iki sudah lapar kita duluan saja ke tempat makannya Iki mau makan apa"
"Iki mau makan ayam goreng mah"
"Baiklah ayo kita kesana ketempat kesukaan Iki"
"Horeee
"Iki tunggu disini dulu ya mama mau pesen ayam goreng nya dulu ingat jangan pergi kemana-mana"
"Baik mah"
disaat Ajeng sedang mengantri makanan tiba-tiba ekor mata Ajeng menangkap sosok yang sangat ia kenal..
"Itu kan mas dimas,sedang apa dia disini dan siapa wanita itu kenapa mereka terlihat sangat dekat"tiba-tiba hati Ajeng terasa tidak tenang
"Pokonya aku harus kesana dan bertanya siapa wanita dan anak yang sedang mas dimas gendong"
"Riki ayo ikut mama nak"ucap Ajeng sambil menuntun tangan mungil anak kesayangan nya.
"Mama ayam goreng nya mana"
"Nanti mama belikan sayang,tadi kau ingin bertemu papa mu kan" tanya Ajeng sambil menahan kegugupan nya
"Iya mah aku mau bertemu papa"
"Kalo begitu ayo ikut mama"
Dimas yang tidak mengetahui jika dia akan bertemu dengan istri dan anak,dan melihat ini semua merasa terkejut
"Papa"Riki memanggil sambil berlari
"Riki,sedang apa kau disini nak mana mama mu" ucap Dimas merasa bersalah dan takut ketahuan
"Wku disini dengan mama"
"Halo mas"
"Ajeng"
"Kenapa?kaget"
"Sedang apa kau disini?"
"Seharus nya aku yang bertanya pada mu mas,sedang apa kau disini dengan perempuan itu??tadi kau bilang kau sedang lembur di kantor tapi apa kenyataannya kau berbohong mas"Ajeng bergetar menahan tangis dan sakit di dada
"Kamu tenang dulu Ajeng,aku bisa jelasin tapi kamu harus tenang dulu ".
"Baiklah,cepat kamu jelas kan mas siapa wanita itu dan anak siapa yang sedang kamu gendong mas"
"Dia Maya dan anak itu anak nya Maya"ucap Dimas sedikit takut tapi tiba-tiba maya ikut angkat bicara
"Hay kenalkan nama aku Maya istri muda nya mas dimas dan memang benar ini anak ku anak aku dan mas dimas"degg rasanya seketika bumi dan langit hancur bersamaan
"APA,apa maksud dari ucapan wanita itu mas jawab mas" seketika air mata yang Ajeng yang dari tadi di tahan tumpah bagaikan air hujan yang turun
"Iya Ajeng dia istri mas dan ini juga anak mas Ajeng"
"Keterlaluan kamu mas,tega teganya kamu hiyanatin aku dan Riki apa kurang nya aku mas"
"Kamu ngga kurang apa-apa jeng,kamu itu sempura"
"Tapi kenapa kamu selingkuh mas bahkan kamu sudah mempunyai anak dengan wanita itu"
"Karna Maya cinta pertama ku ajeng"
"Alasan kamu mas"
Ajeng pun pergi dengan riki sambil menangis dan merasa tidak percaya jika pernikahan nya yang sudah 4 tahun di jalani nya dengan Dimas akan berahir dengan penghianatan dan perselingkuhan..
"Mama"
"Iya sayang"ucap Ajeng sambil tersedu-sedu
"Mama jangan menangis lagi,aku akan tetap bersama mama aku tidak akan pergi seperti papa"ucap Riki dengan sangat polos nya dan itu malah membuat Ajeng tambah kencang lagi menangis nya
"Terimakasih nak,mama sayang sama Iki cuma Iki satu-satu nya yang mama punya sekarang"
"Iki juga sayang mama,mama jangan menangis lagi ya"
Ajeng yang mendengar ucapan anak nya seketika merasa bersalah karna belum bisa menjadi ibu yang baik.
"Maafin mama ya Ki,mama belum bisa menjadi ibu yang baik untuk mu"
"Mama adalah mama ku yang terbaik tidak ada mama yang sekuat mama ku"ucap Riki sambil tersenyum
Setelah kejadian di restoran malam itu Dimas tidak pernah pulang lagi ke rumah sudah 7 hari Dimas pergi dari sini..
"Mah kok papah sekarang ga pernah pulang sih" tanya Riki yang mulai merindukan Dimas
"Sayang dengerin mama ya mulai dari sekarang kita harus terbiasa tanpa papa"
"Kenapa mah"
"Karna papa sekarang kerja nya jauh dan harus pindah rumah"
"Mama bohong,papa pergi ninggalin kita karna papa udah punya Tante yang bawa bayi itu kan"
"Hust sayang jangan bicara seperti itu mama tidak bohong"
tiba-tiba pintu di ketuk dan ternyata orang tua Dimas yang datang berkunjung untuk melihat Riki..
toktoktok
"Iya sebentar"
"Itu siapa mah"
"Mama juga ngga tau sayang,kamu tunggu disini mama mau liat siapa di luar"
"Iya mah"
klek saat pintu di buka munculah 2 sosok wanita dan pria paruh baya itu adalah orang tua Dimas
"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam,ibu bapak ayo mari masuk"
"Gimana kabar kamu sekeluarga Ajeng"
"Kabar aku dan Riki baik bu,cuma mas dimas aku ngga tau gimana kabar nya"
"Maksud nya gimana jeng,apa terjadi sesuatu dengan Dimas"
"Mas dimas gpp Bu cuma mas dimas"
saat Ajeng enggan untuk memberitahu kepada mertua sekaligus ibu nya dimas tiba-tiba Riki mengatakan semuanya
"Nenek kakek"
"Kenapa kesayangan kakek dan nenek"
"Sebenarnya nya papa pergi dari rumah sudah 7 hari dan papa tidak pernah menemui ku ataw menelpon ku lagi kek"
"Riki sayang kamu bicara apa nak"
"Kakek nenek,papa pergi dengan Tante yang punya adek bayi,papa sudah tidak menyayangi ku dan mama papa juga membuat mama menangis setiap hari"ucap Riki yang polos dan lugunya
"Ajeng siapa wanita yang membawa bayi,dan kenapa Dimas pergi"ucap sang ayah mertua dengan rasa penasaran
"Dia pergi dengan istri baru nya pak,dan Ade bayi yang di maksud Riki adalah anak nya mas dimas dengan wanita itu"ucap Ajeng yang tak kuasa menahan tangis nya
"Astaghfirullah Dimas,anak kurang ajar tidak tau diri"marah sang ayah mertua kepada Dimas
"Ajeng apa kau tau siapa wanita itu nak"ucap sang ibu mertua sambil memeluk Ajeng yang sedang menangis
"Iya bu aku tau,,dia adalah Maya bu dan kata mas dimas dia itu cinta pertama nya"
"Astaghfirullah pak jangan-jangan Maya yang dulu membuat Dimas hampir saja kehilangan nyawa nya"
"Sepertinya iya bu,Maya yang di maksud Ajeng adalah Maya yang tega ninggalin Dimas demi laki-laki kaya"
"Ajeng ibu ingin bertanya pada mu"
"Tentang apa bu"
"Apa kau menerima Dimas dan Maya juga bayi nya"
"Tidak bu,aku tidak akan mau menerima mereka dan ya aku juga tidak akan memaafkan mas dimas dan aku akan menggugat dia di pengadilan"
"Ajeng pikirkan baik-baik nak inget kau sudah ada riki,dan Riki juga butuh kasih sayang seorang ayah nak"
"Maaf bu,wanita mana yang akan tahan atas segala penghianatan,jika aku di uji dengan masalah ekonomi ataw masalah yang lain aku akan terima tapi tidak dengan perselingkuhan dan penghianatan bu dan soal Riki ibu tidak usah khawatir walaupun Dimas tidak bersama Riki tapi Riki tidak akan kekurangan kasih sayang bu,aku akan menjadi ibu sekaligus ayah bagi Riki"
"Hhhh,sang ayah mertua pun hanya bisa pasrah dengan pilihan menantu kesayangan mereka,karna disini yang salah sepenuhnya adalah Dimas
"Baiklah nak jika itu pilihan mu maka kami sebagi orang tua hanya bisa berdoa semoga apa yang sudah menjadi keputusan mu kedepan nya itu yang terbaik"
"Terimakasih pak bu. walaupun aku dan mas dimas akan berpisah tapi aku tidak akan melupakan kalian berdua,kalian sudah aku anggap sebagai ibu dan bapak kandung ku dan untuk Riki kalian boleh membawa nya untuk menginap atau hanya sekedar untuk bermain"
"Ajeng jika nanti kau dan Dimas berpisah ibu akan terus menyayangi mu seperti putri ibu sendiri dan pintu rumah kami selalu terbuka untuk mu"
"Terimakasih pak bu"
"Kau yang sabar ya,sudah jangan di perdulikan lagi si anak kurang ajar itu,lebih baik kau pokus mengurus Riki saja"
"Iya bu dan aku pun telah menyerahkan dokumen surat perceraian ku ke pengadilan"
"Hiks hiks hiks,lihat pak apa yang anak kita Dimas lakukan dia telah membuat kesalahan besar dan menyakiti hati menantu kesayangan kita pak"ucap sang ibu Dimas sambil menangis
"Sudah bu sudah mungkin ini jalan terbaik untuk mereka bu dan mungkin ini juga bayaran atas kesalahan Dimas bu"
ucap sang suami sekaligus ayah Dimas kepada istrinya
Setelah menunggu hampir satu bulan akhir nya surat dari pengadilan keluar,,ahir nya aku dan mas dimas sudah berpisah,,ada rasa sakit disaat mengingat semua kenangan dengan mas dimas di rumah ini..
"Lihat jeng lihat,buktinya sampai surat dari pengadilan keluar mas Dimas tidak kunjung pulang bahkan untuk menanyakan kabar ank nya pun dia tidak perduli dan untuk apa kau terus menangisi orang seperti itu hiks hiks hiks"
"Mama sudah jangan menangis lagi"ucap sang anak tercinta sambil mengusap air mata Ajeng yang masih mengalir deras
"Iya sayang mama udah ga nangis kok"
"Mama apa papa udah ga sayang lagi sama Iki,kenapa papa tidak pernah pulang dan apa papa tidak rindu sama Iki mah"
"Sudah sayang mulai saat ini kita harus terbiasa hidup berdua dan mamah minta kau tetap ada bersama mama"ucap Ajeng sambil terus memeluk dan mencium putra kesayangannya
"Iya mama Iki janji Iki akan terus bersama mama"
di sisi lain Dimas yang mengetahui jika Ajeng sudah resmi berpisah dengan nya merasa bersalah karna telah menyakiti hati wanita yang pernah menemaninya disaat susah dan bersedia menemaninya dari nol sampai sukses
"Ajeng maafin mas ya"ucap Dimas lirih
"Mas kamu sedang apa disitu"
"Maya,aku sedang melihat pemandangan disekitar sini"ucap Dimas berbohong
"Oh,mas apa kau sudah membaca surat dari pengadilan tadi pagi"
"Ya sudah"
"Bagus berarti sekarang kamu cuma milik aku dan anya dan untuk keuangan kamu mulai sekarang aku yang mengatur nya"
"Tapi aku masih punya tanggung jawab terhadap Riki dia juga anak ku walaupun aku sudah resmi berpisah dengan Ajeng tapi anak tetap anak"
"Baiklah tapi jatah buat Riki aku yang mengatur dan memberikan nya"
"Kenapa seperti itu Maya"
"Karna aku ga mau kalo kamu habis kan harta kamu untuk membiayai semua keperluan Ajeng dan Riki"
"Tapi Riki itu anak ku Maya darah daging ku"
"Apa kau lupa mas kau disini juga punya Anya dia juga anak mu darah daging mu lagi pula Anya sedang masa pertumbuhan dia harus makan makanan yang sehat dan bergizi beda dengan Riki dia sudah besar dan bisa makan apa saja" ucap maya sambil melangkah pergi
"Hhh lagi-lagi aku kalah dengan maya aku sudah menuruti kemauan Maya agar tetap disini dan tidak pulang kesana hingga akhir nya Ajeng menceraikan ku dan sekarang uang jajan Riki pun Maya juga yang mengatur ya Tuhan aku harus apa sekarang"
tiga bulan berlalu tapi mas Dimas tidak mununjukan batang hidung nya bahkan nafkah untuk Riki pun dia tidak memberikan nya..
"Mah aku lapar mah"
"Sabar ya sayang mama akan memasak untuk mu"
"Iya mah"ucap sang anak yang sangat menurut
saat Ajeng membuka kulkas stok bahan masakan habis dan di sana hanya ada telur dan beberapa bungkus mie instan
"Riki sayang"
"Iya mah"
"Hiks hiks hiks"
"Mama kenapa menangis "
"Riki sayang hari ini kita hanya bisa makan dengan mie instan dan telur saja apa kau tidak keberatan nak"
"Tidak apa-apa mah,lagi pula aku bosan tiap hari makan dengan ayam dan ikan"
"Ya Allah terimakasih kau telah memberikan ku anak yang sangat baik dan perhatian,maafkan mamah nak mama janji mama akan segera mencari pekerjaan agar kau bisa hidup dengan layak "gumam Ajeng dalam hati
"Baiklah Iki tunggu di meja makan yah sayang mama mau masak mie nya dulu"
"Ok mama"sambil mencium pipi Ajeng yang basah karna air mata
"Oakasih sayang kau anak yang baik"
di saat Ajeng telah selesai membuat mie isntan dan telur mata sapi tiba-tiba pintu di ketuk dari luar.
tok tok tok
"Mah ada yang datang"
"Iki sayang biar mama aja yang melihat kau makan lah terlebih dahulu ya"
"Iya mah"
pintu kembali di ketuk dari luar tok tok tok
"Iya sebentar" klek
"Ibu"
"Assalamualaikum Ajeng"
"Waalaikum salam bu,ibu dengan siapa kesini nya bapak mana"
"Bapak lagi ada urusan di kelurahan jadi ibu dari pada bengong di rumah mending ibu kesini menengok cucu kesayangan ibu iki mana jeng"
"Iki lagi makan bu"
"Ya sudah ibu mau ke Iki dulu"
"Halo jagoan nenek"
"Nenek"ucap Iki turun dari kursi dan berlari masuk kedalam pelukan sang nenek
"Apa kabar jagoan nenek"
"Aku baik nek,nek ayo kita makan"
"Wah jagoan nenek lagi makan,hari ini Iki makan pake apa"tiba-tiba air mata sang nenek tumpah saat melihat di meja makan hanya ada semangkuk mie instan dan telur mata sapi tidak ada nasi ataupun lauk yang enak
"Ayo nek kita makan"ucap Iki sambil menarik lengan nenek nya
"Iki makan dulu saja ya nenek mau bicara dulu dengan mama mu sebentar saja ya"
"bMBaiklah nek"
"Ajeng ibu ingin bicara dengan mu bisa ikut ibu sebentar"
"Baiklah bu,ki sayang nanti kalo mau makan jangan lupa baca doa ya sayang"
"iya mah"
# ruang tamu
"Ada apa bu"
"Hiks hiks hiks,Ajeng apa kau setiap hari hanya makan dengan mie instan saja"
"I,,iya Bu karna aku tidak ada uang untuk membelikan lauk ataw nasi untuk Iki bu hiks hiks hiks"
"Gusti,apa Dimas tidak pernah memberikan nafkah untuk Riki jeng"ucap sang ibu mertua sambil menangis tak kuasa melihat cucu kesayangan nya hidup menderita
"Tidak bu semenjak kejadian di restoran itu mas Dimas tidak pernah memberikan nafkah lagi bu bahkan hanya menanyakan kabar ini pun dia tidak peduli bu"
"Ajeng maafkan anak ibu ya nak,ibu malu karna kelaukan anak ibu yang tega menelantarkan kamu dan Iki anak nya sendiri"
"Iya bu ini bukan salah ibu,mungkin allah punya rencana lain yang insyaallah lebih baik untuk aku dan Iki"
"Amin Mugi Gusti Allah selalu memberi kalain kebahagiaan yang tak terhingga"
"Amin makasih bu"
"Ajeng ini ibu ada sedikit rezeki kau pakai saja untuk membeli beras dan daging untuk makan Iki nanti"ucap sang mantan mertua sambil memberikan uang 7 lembar bergambar presiden RI yang pertama
"Tidak bu,ibu simpan saja uang ini insyaallah besok aku sudah mulai bekerja bu"
"Nak jika nanti kau bekerja siapa yang menjaga Iki dirumah"ucap sang ibu merasa khawatir dengan cucunya
"Aku akan menitipkan nya bu di tetangga nanti setiap sore aku akan datang menjemput nya"
"Ibu rasa itu tidak aman nak untuk anak sekecikl Iki"
"Lalu aku harus bagaimana bu"
"Begini saja sementara kau belum mempunyai baby sitter bagaimana jika Iki ibu saja yang menjaga nya nanti setiap akhir pekan ibu akan membawanya kemari bagaimana"
"Tapi bu apa tidak merepotkan ibu nantinya"ucap Ajeng merasa tidak enak jika harus merepotkan mantan mertuanya itu
"Merepotkan bagaimana Iki itu kan cucu ibu ada darah ibu mengalir di tubuh Iki jadi dengan senang hati ibu mengurus dan menjaga nya nak"
"Baiklah bu tapi aku harus bertanya dulu sama Iki apa dia setuju jika harus berjauhan dengan ku bu"
"Baiklah kau bicara padanya pelan-pelan,iki itu anak yang baik dan pintar pasti dia akan mengerti"
"Iya bu"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!