NovelToon NovelToon

Ketika Harus Memilih

01.prolog (pengenalan tokoh)

Kaisar Pratama, pemuda tampan berusia dua puluh lima tahun, dia adalah putra bungsu dari pasangan pengusaha Andi pratama dan Wina Pratama. Kaisar mempunyai seorang kakak perempuan bernama Amelia Pratama, kakaknya itu tinggal bersama dengan suaminya di Singapura. Kaisar bekerja di salah satu Bank swasta terbesar yang ada di Jakarta. Menjabat sebagai Manager keuangan adalah jabatannya saat ini. Sosok seorang Kaisar begitu di kagumi banyak orang, karena ketampanan yang ia miliki maka tidak heran jika seorang Kaisar selalu menjadi incaran setiap perempuan.

Kaisar tergolong orang yang tidak banyak bicara, dia selalu berbicara seperlunya termasuk kepada teman dan keluarganya. Meskipun begitu, Kaisar mempunyai kelebihan tersendiri yaitu, dia selalu setia pada pasangannya jika sudah jatuh cinta pada seorang wanita.

Kaisar pernah menjalin hubungan dengan seorang gadis cantik, tetapi sayang hubungan yang mereka jalin harus berakhir di tengah jalan. Kaisar bukan orang yang mudah jatuh cinta, bahkan sampai sekarang ia tidak pernah lagi menjalin hubungan dengan siapapun. Kaisar orang yang sangat tertutup, apalagi kalau menyangkut urusan wanita. Banyak wanita yang mengincar dan dengan sukarela ingin menjadi kekasih-nya. Tetapi Kaisar tidak pernah mau menanggapinya, maka dari itu ia sering di juluki oleh sebagian orang sebagai pria dingin tingkat tinggi.

Kaisar Pratama

Yasika, gadis sederhana berparas cantik, memiliki kulit putih bersih, serta tubuh yang mungil. Meski sedikit pendiam tetapi dia selalu bersikap ramah terhadap siapa saja. Yasika melanjutkan kuliahnya di salah satu perguruan tinggi yang ada di Jakarta, Yasika kuliah sambil bekerja karena dia ingin hidup mandiri yang jauh dari kedua orang tuanya. Yasika tinggal ngekost bersama kedua temannya yaitu Anissa yang selalu di panggil ica dan juga Novia.

Yasika pernah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki, bahkan ia sudah bertunangan dengannya. Tetapi semua itu tinggal-lah kenangan semata karena hubungan yang terjalin harus kandas di tengah jalan, ada sesuatu hal yang dia sendiri tidak mengerti alasannya. Tetapi dia bisa menerima semua itu dengan hati yang terbuka, karena Yasika yakin dengan yang namanya takdir dan jodoh.

Yasika

Anne Putri, gadis yang sangat cantik, tinggi, dan juga pintar. Mengambil jurusan Kedokteran di salah satu Universitas terbesar yang ada di negeri kangguru. Anne merupakan teman sekolah Kaisar semenjak duduk di bangku sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Mereka selalu bersama, hingga pada saat kuliah mereka menentukan pilihannya masing masing.

Anne dan Kaisar dulunya adalah sepasang kekasih, mereka adalah pasangan yang sangat serasi, selain karena ketampanan dan kecantikannya, mereka juga selalu tampak mesra. Mereka berdua sering jadi bahan perbincangan bagi para teman-teman satu sekolahnya.

Anne Putri adalah gadis yang sangat di cintai oleh seorang Kaisar, mereka menjalin hubungan kurang lebih sudah lima tahun lamanya.

Anne dan Kaisar memutuskan untuk berpisah, hal yang menjadi alasannya mereka berpisah adalah karena seorang Anne tidak ingin menjalin hubungan jarak jauh.

Meski awalnya sangat berat dan menolak, seorang Kaisar bisa menerima semua itu dengan lapang dada.

Anne Putri

Happy reading...

Semoga kalian suka sama cerita novelku yang pertama.

Mohon maaf bila masih banyak kekurangannya..

Harap di maklum...

Jangan lupa untuk selalu tinggalkan like, komen dan vote-nya juga buat aku..

Terima kasih..

Salam saya untuk semua... ❤

02.seorang Kaisar

"Yas ... Bangun, ini anak gadis muka aja yang cakep tapi tidur kaya kebo susah di bangunin." gerutu Ica sahabatnya itu. "Gimana cepet dapat jodoh, yang ada keburu di patok ayam." suaranya terdengar begitu nyaring, membuat seseorang yang sedang tertidur langsung membuka matanya.

"Jadi kan kita pindah kost hari ini.?" tanyanya lagi.

"Heemm.." hanya itu yang keluar dari bibir ranum Yasika.

"Emang ni jam berapa sih Ca? itu suaranya bisa di amankan dikit gak.?" kata Yasika seraya melemparkan bantal pada sahabatnya itu.

"Pantesan si Rendy ga terima kamu, secara __ dia takut dengar suara kamu yang cempreng itu." Yasika tertawa seraya berlari masuk ke dalam kamar mandi.

"Eh ... Apaan lo bilang? yang ada suaranya gue itu seksi tau." celoteh Ica sambil duduk di tepi ranjang.

"seksi dari Hongkong" teriak Yasika yang berada di dalam kamar mandi.

"Sirik ja lo sama gue." celoteh ica lagi.

Seperti itulah kedekatan mereka berdua, mereka sudah bersahabat dari kecil, dan sekarang mereka melanjutkan pendidikannya di Universitas yang sama.

Yasika dan Ica memutuskan untuk pindah kontrakan, mereka berdua memutuskan untuk ngekost di tempat salah satu sahabatnya yang lain yaitu Ririn.

Yasika memutuskan pindah karena kosan yang dulu ia tempati jaraknya lumayan jauh dari tempat kuliah dan tempatnya bekerja. Mereka pindah ke tempat yang jaraknya lumayan dekat. Hanya dengan naik angkutan umum satu kali.

Tiba mereka di kosannya yang baru, dan mereka di sambut oleh sahabatnya Novia yang sudah terlebih dulu tinggal disana.

"Nah ... Baru pada nyampe ni.?" suara Novi temannya itu.

"Iya, ternyata lumayan juga ya?" jawab Yasika.

"Ya udah yuk buruan masuk, entar kita langsung temui pemilik kostnya ya? " seru Novi lagi.

Mereka semua akhirnya masuk ke dalam rumah besar itu, rumah yang sudah tertata begitu rapih. Rumah berlantai dua dengan beberapa kamar di dalamnya.

Yasika dan Ica menempati kamar di lantai dua beserta teman yang lainnya. Sementara lantai satu sudah di isi oleh para lelaki yang juga kost disana. Meskipun mereka tinggal di ruangan yang sama antara laki-laki dan perempuan, tetapi sang pemilik rumah sudah menugaskan seseorang untuk mengawasi dan menjaga semua penghuni rumah tersebut.

Sang pemilik rumah sudah menugaskan anak laki-lakinya yang bertanggung jawab dan tinggal bersama di rumah tersebut. Kedua orang tuanya memberi fasilitas yang berbeda, meskipun rumah dan kontrakan yang mereka tinggali saling berdekatan.

"Kai ... Gue denger ada penghuni baru disini.?" seru Adi sambil tersenyum kepada ke empat temanya itu.

Kaisar hanya menoleh, dengan alis yang sedikit terangkat.

"Lo udah liat belum sih.?" Adi kembali berujar.

"Kai ... Elo denger gue ngomong kan?" sungut Adi kembali. Merasa kesal karena yang di tanya hanya diam saja.

Lagi dan lagi Kaisar hanya diam membisu, ia tidak ingin membicarakan hal yang menurutnya tidak penting sama sekali.

"Ah ... Payah lo, siapa tau itu cewek emang cantik-cantik, kan lumayan buat cuci mata." dengan terkekeh geli Adi kembali berujar.

"Berisik lo ya?" kata Ervan sambil melempar bungkus rokok ke arah temannya itu.

"Beuuhh ... Lo sok pura-pura gitu, giliran entar pas lihat ceweknya pasti lo paling depan."

Ervan dan Dani-pun tidak bisa menahan tawanya.

"Emangnya bener gitu ada yang baru tinggal disini? darimana lo tau heh?" kata Dani sambil mengunyah cemilannya itu.

Mereka bertiga sedang asik mengoceh dan saling melempar guyonan, hanya seorang Kaisar yang selalu bersikap datar. Kaisar seolah tidak perduli dengan apa yang sedang di bicarakan. Apalagi yang mereka bahas adalah mengenai kaum wanita. Hanya seringai kecil yang selalu ia berikan manakala ia melihat kelakuan dari para sahabat tengilnya itu.

Sementara berada di ruangan yang berbeda, ketiga gadis itu sedang membereskan semua barang yang mereka bawa.

"Eh ... Tau gak lo berdua, kalau disini ada cowok keren-keren loh." celoteh Novia yang lebih dulu tinggal di kosan tersebut. "Apalagi dengan anak pemilik rumah ini, sumpah ... Gantengnya gak ketulungan."

Yasika dan Ica saling melempar tatapan dan tersenyum tipis.

"Gue yakin kalau kalian berdua lihat, pasti bakalan sama kayak gue." ujar Novia seraya mengelus dadanya.

"Dan yang gue tau, katanya sih dia lagi jomblo." ucapnya kembali seraya menangkup kedua pipinya.

"Emang mereka kayak apa sih, sampai elo segitunya?" kata Ica sembari melipat bajunya.

Novi pun tersenyum "Kalau elo lihat, bakalan klepek klepek deh." saut Novi lagi dengan terkekeh.

"Apalagi dengan yang namanya Kaisar." Novi kembali berujar seraya menatap para sahabatnya itu. "Coba dia mau sama gue, gak bakalan gue sia-sia'in deh."

Yasika dan Ica hanya saling melempar senyuman, mereka hanya bisa menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya itu. Setelah selesai dengan semuanya, mereka berdua merebahkan tubuhnya di atas kasur, merasa lelah dan capek karena seharian ini mereka belum sempat untuk beristirahat.

"Ca,aku mandi duluan ya?"

"Ya, Yas"

Yasika-pun berjalan gontai menuju kamar mandi,

selang beberapa saat mereka berdua sudah mandi dan tampak terlihat segar.

"Yas, gue laper kita cari makan yu.?" Ica berjalan sambil memegang perutnya.

"Ya udah kita cari makan bareng, kebetulan gue juga belum makan" ujar Novi yang lansung berdiri dari duduknya.

"Ya udah yu.." jawab Yasika.

Mereka berjalan keluar kamar beriringan sambil sesekali ngobrol dan bercanda. Menuruni anak tangga, dan tanpa mereka sadari ternyata ada beberapa pasang mata yang sedang menatap ke arah mereka. Siapa lagi kalau bukan Kaisar dan kawan-kawannya itu.

"Wow..." Adi yang membulatkan matanya.

"Gila.." Dani yg bibirnya mangap.

"Gak salah lihat gue." kata Ervan dengan senyumannya.

Kaisar yang sedang memainkan ponselnya merasa aneh, menoleh sebentar karena celotehan teman-temannya. Matanya melirik ke arah ketiga gadis yang sedang berjalan menuruni anak tangga tersebut. Berdecak sebal saat ia melihat raut wajah dari para sahabatnya itu, mereka seperti harimau yang siap menerkam mangsanya.

Berbeda dengan kedua gadis itu yang merasa senang jadi perhatian ke empat cowok tersebut.

Tetapi tidak dengan Yasika, merasa risih karena mereka menatap seperti itu. Apalagi Yasika yang tanpa sengaja melihat ke arah netra mata yang hitam lekat tersebut seolah menatap dengan tatapan yang tidak bisa di artikan menurutnya. Siapa lagi kalo bukan Kaisar pratama, pemuda tampan dengan pesona yang luar biasa.

* * *

Sekali lagi mohon maaf bila masih banyak kesalahan dan kekurangan ya...

Semoga kalian suka sama ceritanya..

Jangan lupa untuk tinggalkan like, komen dan vote-nya buat aku.

Jadikan cerita ini sebagai ceritanya favorit kalian..

Salam saya untuk semua.. ❤

03.menyebalkan

haii.......datang lagi

semoga kalian suka ceritanya ya..

😍😍

"Ya Tuhan ... Mata gue gak salah lihat kan?" tidak menyangka Ica akan mendapat pemandangan yang sangat menyejukkan mata dan hatinya. Ia tersenyum dengan tangan yang menutup mulutnya itu.

Sama halnya dengan Ica, saat itu Novia juga tidak berhenti sedikitpun melihat ketampanan semua cowok yang sedang melihat ke arah mereka.

"Apa gue bilang kan? ya ampun gue gak tahan lihatnya."

Sontak membuat kedua gadis itu menoleh dan serempak mereka bilang.

"Menyebalkan."

Di antara mereka bertiga, hanya Yasika-lah yang langsung menundukkan wajahnya, merasa risih dan malu saat melihat bagaimana reaksi kedua temannya itu.

Apaan sih mereka? kayak yang gak pernah lihat cowok saja..

Mereka melanjutkan lagi langkah kakinya yang sempat terhenti saat itu. Dan tanpa mereka duga, seorang Adi Mahendra yang sedikit pecicilan itu menghampiri mereka, dengan senyum andalannya yang biasa dia gunakan untuk merebut hati wanita.

"Haii ... cantik mau pada kemana?" ucap Adi dengan menorehkan senyum tipis nya itu.

dia menjulurkan tangan seraya berkata "Boleh kita kenalan.? "

Sontak membuat ketiga wanita itu melihatnya dengan tatapan mereka masing masing.

"Ada yang kumat lagi ni" canda Dani..

"Hati-hati, jiwa playboy nya bangkit lagi. "

"Ditolak baru tau rasa deh..." serempak mereka tertawa karena ulah sahabatnya itu.

Sementara Kaisar ia hanya diam saja dan sedikit menyunggingkan bibirnya ke atas. Dia tidak perduli dengan para sahabatnya yang sedang menggoda wanita.

"Wow ... keren juga itu cewek ya kan Kai.?"

Kaisar hanya melirik tanpa menjawab pertanyaannya itu.

"Boleh tu Kai kita godain.." lagi lagi pertanyaan itu ditujukan kepada Kaisar.

"Apalagi lihat body nya beuhh .... bikin gue naik darah."

"Otak mesum semua.." timpal Kaisar yang hanya mendapat cengiran dari kedua temanya itu.

"Eh ... Lihat deh Kai kayaknya ada yang berbeda dari mereka berdua, kalau di lihat-lihat dia cantik dan kelihatanya tidak banyak bicara.."

"Lo ga mau Kai kenalan sama dia? mungkin ja dia cocok ma lo." celoteh Ervan pada Kaisar dengan alis yang sedikit terangkat.

Kaisar langsung manatapnya dengan tajam, seolah tidak suka pada temanya itu. Dan seketika Ervan langsung menciut karena takut di tatap oleh Kaisar.

"Sorry Bro.. " dengan cengengesan ia mengatakannya.

Kaisar memainkan ponselnya kembali, sekilas matanya melirik pada ketiga gadis tersebut, dan tanpa sengaja dia bertatapan dengan manik mata sayu yang sedang melihat ke arahnya. Mereka saling melempar tatapan sebelum akhirnya Kai membuang muka begitu saja. Sementara Yasika, dengan segera langsung menunduk.

"Hai ... juga kak." jawab Ica dan Novi sambil tersenyum.

"Kenalin, aku Novia, ini Ica, dan yang ini Yasika."

mereka menjabat tangannya Adi satu persatu.

"Wih ... Nama yang cantik seperti orangnya ya?"

"Makasih kak." jawab Ica sambil tersenyum.

"Kalian orang baru disini kan? soalnya gue baru lihat.?" goda Adi kembali.

"Ya kak ..." diantara Ica,Novi dan Yasika hanya Novi lah yang dominan menjawab pertanyaan itu.

"Kalian mau pada kemana?"

Novi menjawab "Kita mau cari makan kak."

"O ... " hanya itu yang keluar dari mulut Adi.

"Kebetulan nih kita juga belum pada makan ya kan Di,?" Dani yang berjalan menghampiri Adi yang masih berdiri disana.

Adi menganggukan kepalanya.

"Gimana kalo kita makan bareng ja? boleh gak kita ikut gabung.?" Dani mengeluarkan lagi suaranya.

Serempak mereka bertatapan tanda meminta persetujuan masing masing.

Mereka menjawab "Boleh kak."

"Ya udah kalo gitu kita mau berangkat sekarang atau gimana,?" tanya Adi.

"Kalian pasti lapar kan,?" Dani yang bertanya kembali.

"Tenang saja, karena ini adalah perkenalan kita yang pertama jadi __ dia bakalan traktir kalian makan gimana.?" senyum licik Dani sangat terlihat jelas di mata Adi.

" What ... Apa kata lo,?" Adi sedikit memasang wajah tidak suka atas perkataan temanya itu.

"Jangan kayak bekicot gitu mukanya, biasa ja kali? gak malu tuh di liatin gebetan.?"

Dani tertawa seraya berjalan kembali ke arah dimana Kai dan Ervan sedang tersenyum melihat aksi konyol mereka. Bukan hal yang aneh bagi mereka jika sudah saling meledek satu sama lain. Adi hanya menyengir kaku dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sebenarnya bukan hal yang sulit bagi Adi untuk mengeluarkan sedikit uang yang tidak seberapa, secara dia anak orang kaya dan sudah punya penghasilan sendiri dari bisnisnya.

"Jadi gimana, mau gak lo traktir kita? kan kasian mereka udah nungguin,?" teriak Ervan pada Adi.

Adi hanya melihat dan mengatakan "Ya udah tapi gue cuma bayar mereka ya? sedangkan lo pada bayar sendiri." Adi tersenyum penuh ledekan.

"Gak bisa gitu dong? kita juga semua lo yang bayar lah.. " sewot Dani.

"Terserah lo semua deh, puas ngerjain gue?"

Adi berkata sambil berjalan ke arah mereka.

"Gimana Kai kita ikut kan,?"

Kai hanya menganggukkan kepalanya sedikit, dan

itu artinya Kai bersedia untuk ikut.

Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di resto cepat saji yang biasa mereka datangi untuk berkumpul dengan teman temanya. Mereka masuk ke dalam resto tersebut dan mengambil tempat yang berada di lantai atas, menurut mereka tempat itulah yang paling nyaman.

Mereka duduk dan memesan makanan. Dan

kebetulan Kaisar duduk berhadapan dengan Yasika.

"O iya, ngomong-ngomong kalian masih kuliah ya.?" tanya Adi pada ketiga gadis yang ada di hadapannya itu.

"Ya kak, kita kuliah tapi kita sambil bekerja paruh waktu." jawab Novi.

" Oo ... gitu, kalian bekerja dimana.?" tanya nya lagi.

"Aku bekerja di cafe xx, kalau temanku ini bekerja di mall sebagai SPG dan Yasika sebagai Kasir disana, hanya sampai kita masuk kuliah lagi. " jawab Novi.

"Oo...gitu?" Adi dan yang lainnya hanya manggut-manggut mengerti.

Sekarang tatapan Adi tertuju pada sosok gadis yang berada di hadapannya, gadis yang dari tadi hanya diam dan sesekali melempar senyuman.

Bagi Adi, gadis itu sangat menantang kalo di goda. Sebuah seringai ia torehkan kepada Yasika sebelum dia membuka suara lagi.

"Hai ... Cantik kenapa dari tadi hanya diam?" tanya Adi kepada Yasika

Mereka langsung menatap ke arah Yasika. Sedangkan Yasika yang sedang memainkan ponselnya hanya melihat dan menunjuk diri sendiri dengan jari lentik nya itu. "Aku.?"

Adi tersenyum. "Ya kamu? karena gue lihat daritadi hanya diam saja."

Yasika tersenyum manis menampilkan deretan gigi putihnya. Senyuman itu membuat semua yang melihat akan terpaku di buatnya. Begitupun dengan sosok Kaisar, ia sempat melihat senyuman itu, senyuman yang menurutnya sangat manis.

Akhirnya semua pesanan mereka-pun datang, dan mereka langsung menyantap makanannya dengan lahap. Tidak ada suara saat mereka makan, hanya suara sendok dan piring yang menjadi pengantar saat mereka makan. Sebelum tiba tiba mereka semua terkejut saat ponsel milik Yasika berdering .Yasika menatap layar ponselnya itu, dia melihat siapa orang yang sedang menghubunginya.

Pak Andika itulah nama yang tertera di layar ponselnya yang masih menyala.

"Angkat kenapa Yas.?" suruh Ica.

"Emm .." Yasika sedikit bingung kenapa pa Andika menghubunginya di saat bukan jam kuliahnya.

"Tumben dia nelpon lo? dia kangen kali Yas ma elo secara dia kan naksir berat." goda Ica kepada Yasika.

"Apaan sih Ca, jangan ngarang deh,?"

"Buruan angkat? ada apa nelpon sore sore gini?"

kata Ica.

Yasika lalu menekan tombol hijaunya.

"Hallo Yas" tanya andika.

"Ya, hallo pak,?" jawab Yasika.

"Apa saya ganggu kamu.?"

"Gak kok pak, memangnya kenapa?" sambung Yasika lagi.

"Emm ... begini Yas, saya mau minta bantuan sama kamu, itupun kalau kamu gak keberatan.?"

"Memangnya bapak perlu bantuan apa.?" Yasika agak heran tidak biasanya seorang Dosen seperti pak Andika menghubunginya secara langsung.

Andika memang mengenal Yasika.karena Andika adalah Dosen pembimbing Yasika.Andika merupakan Dosen termuda di kampusnya. Selain tampan,tinggi dan pastinya dia masih sendiri,

banyak para mahasiswa yang sangat mengaguminya.

"Kamu kapan ada waktu untuk ke kampus,? saya mau bantuan kamu untuk memeriksa hasil tugas kemarin sebelum libur. "

"eemm..." Yasika bingung sendiri dia harus menjawab apa pada Dosennya itu.

"Maaf pak sebelumya, saya kan kerja jadi waktunya belum tentu kapan, gimana kalau saya libur kerja ja ya pak,?" tanya Yasika yang sedikit agak takut bicara seperti itu pada dosennya sendiri.

"Baiklah kalo begitu, kamu tinggal kabarin saya ya kapan bisanya,?"

"Ya pak, nanti saya kabarin bapak ya?"

dan panggilan pun berhenti.

Yasika bernapas lega setelah panggilannya berakhir. Aneh itulah yang ada di pikirannya kali ini, kenapa mesti dia padahal banyak mahasiswa lain menurutnya.

"Cieeee .... cieee .... Gebetan baru nih?" celetuk Ica sambil menaik turunkan alisnya itu.

"Apaan sih?" jawab Yasika acuh.

Tanpa disadari, perbincangan mereka itu ada yang memperhatikan siapa lagi kalo bukan ke empat cowok yang sedang makan bareng bersama.

"Yah ... Patah hati deh gue," celetuk Adi sambil menepuk jidatnya itu.

serentak mereka semua melihat ke arahnya.

"Emang enak lo.?" ucap Ervan yang tertawa bersama dengan Dani. Sedangkan Kai, ia hanya menarik sedikit ujung bibirnya ke atas.

Lagi dan lagi Yasika hanya memberi senyuman manis terhadap para lelaki itu, membuat siapa saja yang melihat akan di buat mabuk olehnya.

Cantik sekali...

* * *

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!