Untuk cerita ini aku labeli 21+ jadi readers yang masih umurnya dibawah 21+ diharap bijak memilih bacaan yaa.
Support aku terus agar semangat buat up cerita disetiap partnya! Thank you🙏🏻
Sisca morena, salah satu mahasiswi tingkat akhir disebuah universitas swasta di jakarta, secara visual dia sangat memikat dan menggoda, bagaimana tidak rambutnya yang hitam lurus, bulu mata yang letik, bibir yang seksi dilengkapi dengan dua lesung pipi yang membuatnya manis saat tersenyum, kulitnya putih mulus dan terlebih didukung dengan penampilannya yang tergolong sangat seksi, tak heran hampir seluruh mahasiswa diuniversitasnya mengincar dirinya untuk dijadikan kekasih/pemuas nafsu.
KRINGGG
suara alarm membangunkan tidur Sisca dipagi hari.
“Aduh mampus deh gue kesiangan, mana hari ini ada pembagian dospem lagi” keluh Sisca kesal karena tidak mendengar alarmnya sudah berbunyi berkali-kali
Sisca langsung turun dari ranjangnya dan lanjut mandi dan bersiap untuk pergi kekampus
“Heran.. cepet banget gak muatnya, ntar gue suruh Lisa temenin gue beli Bra lagi deh” keluh Sisca saat mencoba beberapa Bra nya
Setelah dirasa sudah siap, Sisca cepat-cepat mengeluarkan mobilnya dari parkiran dan siap berangkat kekampus.
Jadi Sisca ini anak tunggal ya guys, orang tua nya sibuk kerja dan tinggal di Amerika (Irma dan Anton), dan dia tinggal di Jakarta bersama seorang pembantu dan supir pribadinya (Mirna dan Joko), oke lanjut lagi….
Setelah sampainya dikampus,
“Hallo, kelas kita masih sama kan?” Sisca menelpon sahabatnya yaitu Lisa
“IYAA, CEPET BURUAN” teriak Lisa sekilas membuat telinga Sisca berdengung
Sisca segera mematikan handponenya dan bergerak lebih cepat menuju kelasnya, kelasnya cukup jauh yakni dilantai 3 jadi sudah bisa dibayangkan Ia akan melewati beberapa kelas dari adik tingkat maupun tingkat sebayanya yang melirik seakan terpesona dengan kecantikan Sisca.
“Pelan-pelan, awas kesandung neng” ejek salah satu mahasiswa yang sedang menongkrong didepan kelasnya.
Sisca hanya membalas dengan senyuman miring dan terus bergerak cepat, tiba-tiba…
BRUK
“Awhhh..” pekik Sisca yang tak sengaja bertabrakan dengan seseorang akibat Ia sedang tak fokus
“Lo kalo jalan pake mata dong, awhh sakit” keluh Sisca sambil memegang dadanya sebelum tahu bahwa orang yang sebenarnya Ia tabrak adalah salah satu Dosen dikampusnya
“Sudah salah malah menyalahkan orang lain” balas lelaki dihadapannya
Sisca hendak membalas lagi tapi setelah melihat sosok yang ditabrak Ia mengurungkan niatnya “eh Bapak.. maaf ya pak, saya yang salah, saya pergi dulu ya pak, sekali lagi maaf pak” ujar Sisca meminta maaf pada lelaki itu dan berlari lagi menuju kelasnya.
Sesampainya dikelas
Sisca binggung karena dikelasnya belum ada dosen dan teman-teman yang lain masih asik mengobrol
Sisca langsung duduk dibangkunya tepat disebelah Lisa sambil mengatur nafasnya yang masih terengah engah
“Sialan lo, gue kira udah ada dosen” keluh Sisca
“Lagian lo telat mulu sih hahaha” ujar Lisa sambil menertawakan kelakuan
sahabatnya “tadi pas lo jalan ke kelas ada dosen yang mau kesini gak?” Lanjutnya lagi
Sisca mengingat sosok lelaki yang Ia tabrak saat menuju ke kelas “Pak Bobby” balasnya singkat
“Wahh.. seru tuh kalo gue dapet dosen pembimbing cakep kayak pak Bobby, duhhh gue pasti semangat nyusun skripsi” seru Lisa kegirangan
“Tapi bisa aja kan dia bukan mau kekelas kita, lo jangan happy dulu, lagian jutek gitu gak mungkin seru lah” balas Sisca lagi sambil meminum air dari botol minum kesayangannya.
Tiba-tiba sosok lelaki tadi muncul dan berdiri didepan kelas dan seluruh mahasiswa/i akhirnya duduk ditempat masing-masing.
“Pagi semuanya” ujar Bobby sebagai kalimat pembuka
“Pagi pak” balas serentak seluruh Mahasiswa/i
“Perkenalkan saya Bobby Alvenzo, mungkin beberapa dari kalian belum tahu saya karena saya memang baru 1 tahun mengajar disini” ujar Bobby lagi
“Pasti kenal dong, masak gak kenal sama dosen cakep kayak bapak hehehe” seru Lisa tiba-tiba dan membuat Sisca yang duduk disampingnya langsung menoyor pundaknya dan mahasiswi yang lain juga ikut tertawa
“Anjirr lo bikin malu aja” bisik Sisca pelan
Mendengar perkataan Lisa, Bobby hanya terdiam dan langsung melanjutkan perkataannya “pengumumannya saya tempel dipapan saja ya, nanti kalian bisa baca sendiri dan lihat nama dospem kalian, saya pergi dulu karena ada urusan”
“Baik pak” ujar seluruh mahasiswa/i
Setelah itu Bobby keluar dari kelas, mahasiswa/i segera melihat pengumuman itu, diantara mereka ada yang senang dan sedih mungkin karena dospem yang mereka dapat bukan yang mereka inginkan.
“Ngapain lo merem-merem gitu” lirik Sisca melihat kelakukan Lisa yang sepertinya sedang berdoa
“Gue lagi doa, biar dospem gue itu pak Bobby, gak kebayang deh kalo bimbingannya itu dirumah dia terus berduaan pas lagi hujan-hujan hemm” balas Lisa setelah selesai berdoa dan bergumam yang aneh
“Dasar otak nakal” ujar Sisca sambil menoyor kepala Lisa pelan “yaudah yuk liat dulu” ujar Sisca menarik tangan Lisa kedepan kelasn untuk melihat pengumuman itu
“Anjirrr sedih banget, gue dapetnya pak Rudi dong, udah bapack bapack” ujar Lisa sedih “Eh lo dapet siapa?” Tanya Lisa kepada Sisca
Sisca masih tidak percaya, entah ini hari keberuntungan atau hari sial nya karena Bobby akan menjadi Dospem untuk membimbingnya dalam tugas akhir kuliahnya “Bobby Alvenzo” lirihnya pelan.
JANGAN LUPA DI LIKE, COMMENT NYA JUGA DITUNGGU🥰
Support aku terus agar semangat buat up cerita disetiap partnya! Thank you🙏🏻
“Whatttt… lo dapet pak bobby? iihhh beruntung banget sih lo” balas Lisa cemburu
“Belum tentu.. bisa aja gue kesulitan kalo dibimbing dia” balas Sisca enteng
“Pulang yuk, sambil anterin gue beli Bra hihihi” bisik Sisca pelan
“Anjirr baru juga minggu lalu beli” ujar Lisa
“Gatau nih cepet banget gedenya hahaha” balas Sisca sambil tertawa
“Jangan-jangan udah ada yang ngurut terus **** **** yaa wkwk” ujar Lisa menyeleneh
“Sialan lo, gak mungkin lah” balas Sisca kesal sambil menoyor kepala Lisa pelan.
Didalam mobil
Lisa menghidupkan musik favoritnya untuk menemani perjalanan mereka menuju ke salah satu mall di jakarta
“Tumben lo gak dianter pak joko?” Ujarnya
“Kasihan, gue mau shopping dulu soalnya” balas Sisca sambil fokus menyetir
*“Pesan gue belum dibales nih sama pak Rudi, bapack tua yang sok sibuk”* ejek Lisa sambil memandangi layar handponenya “lo udah sms pak bobby?” Ujarnya lagi
“Awas lo nanti malahan suka sama pak Rudi, mumpung doi belum punya istri, siapatau lo diajak kerumahnya terus bayangin pas lagi hujan-hujan hahaha” balas Sisca dan langsung mendapatkan toyoran di kepala oleh Lisa.
“Amit-amitt” balas Lisa cepat
“Gue takut nih nge sms pak Bobby, tumben banget gue gini” ujar Sisca
“Sini hp lo, gue bantu” balas Lisa
“Gak ah, nanti lo malah kirim yang aneh-aneh lagi” ujar Sisca cepat menyembunyikan hpnya
“Gakkk, gue janji” seru Lisa sambil meraih hp milik Sisca dan mulai mengetikan sesuatu
“Lo mau ketik apaan?” Ujar Sisca penasaran melihat tingkah temannya itu
*“Bentar dulu, ini gue lagi mikir biar formal bahasanya”* balas Lisa yang masih fokus mengetikan sesuatu, “nehh.. udahh tunggu dibalas deh” ujarnya lagi beberapa saat kemudian sambil menyerahkan hp Sisca
Sisca percaya dengan tingkah sahabatnya itu dan tidak berniat untuk mengecek pesan tersebut dan tetap fokus untuk mengendarai mobilnya
Sesampainya di mall
Mereka sampai disebuah outlet yang menjual bra dan banyak daleman lainnya
“Wihh keluaran terbaru nih, lo cocok pasti” ujar Lisa melihat salah satu lingerie seksi yang berwarna merah dan sibuk mencari Bra yang cocok untuk Sisca
Sedangkan Sisca salah fokus saat melihat sosok pria yang berdiri agak jauh darinya dan memilih beberapa pakaian dalam untuk wanita, dan pria itu adalah Bobby. entah mengapa dadanya terasa sesak saat mengetahui Bobby memilih pakaian untuk wanita, apakah Bobby sudah mempunyai Kekasih/ Istri? Itulah pikiran yang saat ini menganggunya. jujur saja perihal pesona Bobby itu sangatlah sempurna di matanya, lelaki muda yang tampan dengan body yang cukup ideal dan tentunya pintar, Sisca sudah mengincarnya sejak lama.
“Ehhh anjirr lo malah benggong, nih gue udah pilihin buat lo” ujar Lisa menepuk pundak Sisca dari belakang
“Lo liat deh idola lo” bisik Sisca kepada Lisa dan memberitahu bahwa Bobby ada di toko itu
Lisa pun terkejut setengah mati melihat sosok dosen idamannya saat ini sedang berada ditoko pakaian dalam untuk wanita
“Anjirrr gue kira ada urusan apaan.. ternyata sibuk beli ginian wkwk” *ujarnya menyeleneh, “tapi selera nya bagus juga deh, coba aja dia beliin gue” ujar Lisa melihat Bobby mengangkat lingerie yang berwarna hitam yang sangat sangat seksi kalau dibayangkan.
“Udah yuk pulang, Bra yang lo pilih gue ambil semua” balas Sisca sambil mengambil Bra itu dan menuju ke kasir
Sesampainya dirumah
Sisca membaringkan tubuhnya sambil menatap atap dinding kamarnya, ada rasa senang, sedih dan kecewa didadanya, entah mengapa semenjak kejadian di mall itu Ia selalu memikirkan Bobby.
TING
Dering ponsel Sisca berbunyi,
Sisca cepat memeriksa notifikasi tersebut dan ternyata itu adalah Bobby
Dan pesannya adalah…
“Saya tunggu kamu dirumah saya pukul 8 malam”
JENG
JENG
JENG
Sisca sangat terkejut bahwa pesan pertama dari nya yang diketik oleh Lisa ternyata :
“Siang pak Beby, eh maaf maksud saya Boby hehe, kira-kira kapan nih kita ketemu untuk bahas skripsi? Balas ya pak, saya menunggu😘😘”
Sisca melempar hp nya kesebelahnya
“anjritttt!!!!! LISAAAAAAA KAMPRETTTT !!!”Teriaknya kesal.
*** Kira-kira kalau kalian punya temen kayak si Lisa mau di apain??🤔
JANGAN LUPA DI LIKE☺️
Support aku terus agar semangat buat up cerita disetiap partnya! Thank you🙏🏻
.
.
.
Rumah Sisca
Kini Sisca sedang menyiapkan proposalnya untuk bahan bimbingannya nanti malam
“Uwhhh akhirnya beres juga” ucap Sisca lega sambil melihat jam di laptopnya sudah pukul 6 sore
“Gue prepare dulu deh” lanjutnya sambil mematikan laptopnya
Sisca kini sudah siap untuk berangkat, Ia mengenakan baju tangtop berwarna oranye yang membuatnya terkesan sangat elegan serta sentuhan make up tipis yang menambah kecantikan paripurnanya.
“Non, mau kemana malem-malem begini?” Tanya Bi Mirna
“Aku mau bimbingan Bi” balas Sisca singkat
“Tapi Non belum makan loh dari tadi” ujar Bi Mirna
“Tadi udah makan sama Lisa Bi” balas Sisca, “aku pergi dulu ya Bi” lanjutnya
“Mending dianter Joko aja Non, udah malem” ujar Mirna khawatir
“Iyadeh Bi, tolong panggilin pak joko ya” balas Sisca sambil membenarkan pakaiannya
Setelah semuanya siap, dan didalam mobil.
“Kita mau kemana Non?” Ujar Joko
“Ikutin map ini aja ya pak” balas Sisca
Sebelumnya Bobby sudah mengirimkan lokasi rumahnya kepada Sisca.
Setelah beberapa menit perjalanan, anehnya jalan menuju kerumah Bobby sangatlah sepi dan jarak antara rumah yang satu dan yang lain sangat berjauhan, ditambah banyaknya pohon yang tinggi-tinggi membuat kesan malam itu menjadi horror
“Yakin nih Non alamatnya?” Ujar Joko yang tampak khawatir karena saat ini jalan juga semakin sempit.
“Gatau pak, aku belum pernah kesini, ikutin dulu aja deh pak, sebentar lagi sampai” balas Sisca yang sejujurnya takut.
Beberapa menit kemudian, terlihatlah rumah klasik berlantai 2 dengan halaman yang cukup luas
Rumah Bobby.
Awalnya Sisca merasa takut untuk bertanya kepada satpam tersebut namun tiba-tiba…
“Non Sisca ya? Sudah ditunggu tuan didalam” panggil Satpam dengan ramah
“Dia tau nama gue?” Batinnya heran.
“Pak joko tunggu disini aja ya, aku masuk kedalam dulu” ujar Sisca kepada Joko
Joko mengangguk paham
“Mari Non saya antar” ujar Satpam itu
Sisca mengikuti langkah Satpam itu dalam hati Ia terpana dengan rumah model klasik itu “dasar dosen aneh, buat rumah kok di hutan” ketusnya dalam hati.
“Silahkan Masuk Nona” ujar pembantu dirumah itu
“Apakah benar ini rumah pak Bobby?” Tanya Sisca penasaran
“Iya ini rumah Tuan Bobby” saut pembantu itu
“Silahkan duduk dulu Nona, silahkan juga diminum minumannya” lanjutnya lagi
“Tuan? Jangan-jangan pak Bobby orangnya tajir kayak di novel-novel gitu” celetuknya pelan
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Bobby datang
“Malam” ujar Bobby dingin menatap Sisca yang terduduk di sofanya
Sisca langsung berdiri ketika melihat Bobby turun dari tangga “Malam pak” sambil tersenyum manis
“Huhhh manis sekali” batin Bobby melihat Sisca dengan penampilan cantik dan menawan.
“Silahkan duduk” balas Bobby
Sisca mengangguk dan duduk kembali “Rumahnya keren sekali pak” sambil mengancungkan jempolnya, Ia melakukan itu agar suasana menjadi cair
“Benarkah? Terimakasih atas pujianmu, kamu adalah mahasiswi pertama yang ku undang datang kemari” jelas Bobby lagi
Sisca sedikit terkejut mendengar perkataan Bobby “Mungkin… karna dia baru saja menjadi dosen” batinnya.
“Mari kita mulai bimbingannya” lanjut Bobby
“Baik pak, jadi saya sudah mencari bahan untuk penelitian, bahkan saya sudah menemukan judul yang pas untuk proposal saya” sahut Sisca sambil menunjukan laptopnya lebih dekat dengan tubuh Bobby. “Bagaimana pak apakah judulnya menarik?” Lanjut Sisca lagi yang kini sudah duduk disebelah Bobby.
Bobby hanya bisa menaham imannya saat duduk bersampingan dengan wanita yang sudah Ia idamkan sejak awal bekerja di kampus itu “Menarik” balasnya lirih. “Kau sangatlah menarik” batinnya sambil menghirup aroma parfum Sisca yang menggoda.
“Jadi saya bisa lanjut ke Bab selanjutnya ya pak?” Tanya Sisca lagi.
“Iya bisa, tapi untuk bagian yang ini bisa dijelaskan lebih detail lagi ya” ucap Bobby mengarahkan
“Siap pak” balas Sisca semangat sambil mengetikkan sesuatu dilaptopnya
Bobby merasakan gairah yang berbeda jika dekat dengan Sisca namun malam itu Ia mencoba untuk menahannya, karena Ia tahu profesinya adalah seorang dosen.
“Bagus, kamu cepat mengerti ternyata” Ucap Bobby setelah melihat Sisca dengan cepat mengerjakan apa yang Ia pinta. “Kita lanjut besok lagi ya” lanjut Bobby karena dirinya sudah tak tahan kalau duduk berdampingan dengan Sisca.
“Baik pak, terimakasih, hmmmm….” Balas Sisca
“Ada apa?” Tanya Bobby
“Saya ingin meminta maaf perihal kejadian dikampus tadi pak, seharusnya saya tidak terburu-buru meninggalkan bapak” Ujar Sisca dengan rasa bersalah.
“Seharusnya kamu layak mendapatkan hukuman” balas Bobby dengan senyuman miringnya
“Hah? Hukuman? Jangan-jangan hukumannya kayak cerita di novel-novel gitu” batin Sisca terkejut mendengar ucapan Bobby.
“Hukumannya apa pak?” Balas Sisca memberanikan diri.
“Nanti saya pikirkan dulu” ketus Bobby.
“Apaan sih bikin gue penasaran aje” batin Sisca dalam hati
“Yasudah saya pamit dulu ya pak” tunduk Sisca sambil menyiapkan barang-barangnya.
“Mulai sekarang panggil saya Bobby” ujar Bobby tiba-tiba yang membuat Sisca menoleh kearahnya
“Tapi kan…” balas Sisca terpotong oleh ucapan Bobby
“Tidak ada tapi-tapian, panggil aku Bobby atau…. Beby seperti pesanmu pertama kali” ujar Bobby yang membuat Sisca tercengang saat mendengarnya.
“Baiklah pak” ujar Sisca
Bobby menarik tangan Sisca untuk mendekat kearahnya sampai berhadapan beberapa cm darinya “Coba katakan sekali lagi dengan benar” pintanya sambil melihat wajah Sisca sepuasnya.
“Yang mana pak?” ujar Sisca yang tak paham dan mulai gemeteran.
Bobby mengeratkan pelukannya hingga jarak antara mereka sudah tidak ada lagi “panggil aku dengan sebutan apa??” Bisiknya pelan ketelingga Sisca dan membuat Sisca merinding
“Bobby” balas Sisca pelan
“Anjirrrr bisa-bisanya gue deg-degan gini” batin Sisca dan langsung melepaskan diri dari pelukan Bobby
“Saya pamit dulu ya, terimakasih untuk malam ini” lanjut Sisca sambil sedikit berlari menuju pintu keluar
Sisca memegang dadanya yang masih berdegup kencang akibat pelukan pertama dari Dosen idamannya sekaligus pria idamannya selama ini
Akhirnya Sisca memasuki mobil dan pulang kerumahnya.
Sedangkan Bobby kini bertingkah seperti anak kecil, didalam kamarnya Ia mengantung baju yang tadi Ia kenakan lalu mencium cium baju itu agar bisa menghirup aroma parfum dari Sisca (Wanita Idamannya)
## kalau kalian deg-degan gak sih pas pelukan pertama kali sama pacar/suami?
JANGAN LUPA DI LIKE YA☺️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!