"nona Mika, nona Mika, dipanggil Tuan untuk segera turun!" , teriakan Bi Sari, Bi Sari adalah asisten rumah tangga di rumah Mika, ia sangatlah dekat dengan keluarga Mika, ia mengurus keperluan Mika dari kecil, hingga meninggal dunianya ibu Mika di usianya 7 tahun, Mika terlalu dekat dengan Bi Sari sampai saat ini.
"iya Bi" , jawab Mika yang sedang sibuk memandangi laptop nya itu.
Ketika Mika turun didapati Ayah serta kedua Abang nya Rio dan Tomi duduk di sofa, sehingga Mika mulai heran, tumben Ayahnya mengumpulkan anak-anak nya.
"Mika, ayo duduk!" , sahut ayahnya
(Ayah Mika bernama Muhammad Chen)
Ayah Mika seorang mualaf, yang memiliki keturunan Tionghoa dan Indonesia (Batak), Chen seorang pengusaha yang terkenal akan strategi bisnisnya, dan memiliki banyak teman bisnis sukses lainnya.
Mika menuruti perintah ayahnya itu, Mika anak perempuan satu-satunya Chen, yang telah terbiasa akan kemanjaan dan sering melakukan hal sesukanya.
Rio adalah anak pertama Chen, Rio telah berkeluarga sejak 2 tahun silam, namun dari pernikahannya masih belum dikaruniai seorang anak.
Tomi adalah anak kedua Chen, Tomi sangat dekat dengan Mika, meski mereka sering bertengkar dengan Mika, bisa dibilang ketika Tomi ingin menasehati Mika, ia menghormati perkataan Tomi.
Chen memulai pembicaraannya, "Rio kamu bisa kan, urus kantor di kota G, kamu bisa bawa istri kamu di sana!".
"iya yah bisa" , jawab Rio menuruti perintah ayahnya.
Chen terkenal tegas di keluarga besar baik dari keluarga Ibu Mika ataupun keluarga Chen, tapi itu hanya pembawa dari keluarga besar Chen yang mendidiknya keras.
"Tomi" , sahut Chen ke anaknya
"iya, yah", jawab Tomi dan menyadarkan Mika dari lamunannya,
"Bagaimana lanjutan kuliah S2 mu ke Jerman ?"
tanya Chen ke putranya Tomi
"1 bulan lagi akan berangkat yah, dan selama 2 Minggu ini khusus mengurus dokumen yang akan diperlukan", jelas Tomi ke Ayahnya.
Mika kaget terhadap obrolan ayah dan abangnya itu, ntah Mika yang terlalu sibuk atau bagaimana?, Mika sama sekali tidak mengetahui rencana lanjutan kuliah bg Tomi ke luar negeri.
"Apa ?", sahut Mika sambil berdiri, dengan wajah bertanya-tanya kepada ayah dan abang-abang nya.
"Mengapa tidak ada yang memberi tau aku?",
lanjut Mika.
"Mika duduklah dulu, ayah sengaja mengumpulkan kita, ingin memberi tau ini kepadamu", jawab Chen sambil memegang tangan putrinya untuk kembali duduk.
Wajah Mika sedang tidak baik-baik saja, ia tidak ingin abangnya pergi darinya, dimana bang Rio juga dipindahkan tugas dan harus meninggalkan rumah bersama dengan istrinya (Rani), sekarang ! , bang Tomi tiba-tiba akan kuliah di luar negeri.
Mika mengira Ayahnya benar-benar membuat nya kesepian.
"Mika, jangan pasang wajah seperti itu, abang-abang mu hanya pergi untuk sebentar saja kan, berhentilah bertingkah kekanakan"
lanjut Chen kepada putrinya.
"Lalu Mika harus seperti apa yah?, apakah aku akan bergaul dengan pelayan-pelayan disini?"
jawab Mika.
"Mika," teriak Tomi kepadanya, "Jaga bicara kamu"
Tomi tidak suka melihat adiknya itu berkata sesukanya merendahkan orang.
Mika hanya terdiam dan langsung berlari ke kamarnya, disaat suasana hatinya sakit, karena selalu mendapat informasi yang selalu mendadak, dan Abang kesayangannya Tomi baru saja memarahinya.
<--{Di kamar Mika}--\>
Semua orang hanya memikirkan dirinya, ucap Mika sendirian di kamarnya.
Tok,,, tok,,,tok
Chen menyuruh Tomi menemui Mika terlebih dahulu, memberikan pengertian kepada adiknya itu.
Tomi langsung masuk ke kamar Mika, menemui Mika yang hanya duduk termenung di sofa kamar adiknya itu.
"Mika, cobalah mengerti, aku hanya pergi belajar diluar sana, lagi pula akan ada keluarga ayah yang lain yang akan tingga di rumah kita, bukan?, seperti anak-anak tante Miska, Lia dan Sarah", jelas Tomi ke Muka
"Hmm,,,", gumam Mika
Mika hanya mengiyakan perkataan Tomi, moodnya sangatlah tidak baik pagi ini.
6 Bulan berlalu,,,
semenjak keberangkatannya ke Jerman untuk kuliah, dan Rio pun telah kembali ke rumah bersama istrinya.
<--{di meja makan}--\>
"Mika bantulah Bi Sari mencuci piring nanti ya", perintah Ayahnya (Chen).
"iya yah", jawab Mika
Mika sebenarnya anak baik, namun dia kadang bersikap ketus kepada orang-orang jika dirasa tidak nyaman akan sesuatu.
Mika juga tidak tega membiarkan Bi Sari mencuci piring yang sangat banyak di rumahnya, semenjak keluarga ayah ataupun ibunya sering menginap di rumahnya.
(Malam hari setelah sholat Maghrib)
"Mika ikutlah dengan ayah menghadiri acara syukuran berdirinya cabang perusahaan Griz", ucap ayahnya setelah sholat Maghrib.
Perusahaan Griz adalah milik keluarga besar Griz, yang merupakan salah satu sahabat bisnis ayahnya Mika.
"Mika ada kerjaan yah, lain kali aja ya!", jawab Mika
"Sesibuk apa pekerjaan kamu?, ayo temani ayah! , ayah tunggu 20 menit lagi di ruang tamu", balas ayahnya.
Mika sangat sulit menghindari perintah ayahnya.
Mika kembali ke kamar untuk bersipa-siap, ia tidak ingin menjadi anak yang suka membantah ucapan orang tua, termasuk Bu Sari yang ia hormati.
"Yah, mika sudah selesai, ayo berangkat", sahut Mika.
"Ayo", balas Chen (ayahnya).
Diruang keluarga yang berdekatan dengan ruang tamu, di sana ada Jeri, adik dari Lia, menggoda Mika.
"Kak Mika cantik sekali, Jeri bisa punya abang tambahan kalau kak Mika pulang nanti", sambil sedikit tertawa.
kak Rani (istri bang Rio) yang berada di sana juga ikut sedikit tertawa.
"Oh tentu saja aku cantik", membalas pujian jeri sambil memberikan gaya angkuhnya kemudian tertawa.
<--{Di gedung pesta syukuran)--\>
Pesta itu sangatlah megah, dan dihadiri oleh banyak kolega dan pebisnis tingkat atas, Chen merupakan salah satunya, tak heran jika Mika kadang bisa manja akan harta Ayahnya.
Chen menjabat tangan Tuan Tama Griz, pendiri perusahaan Griz, Mika hanya mengikuti ayahnya kemana saja pergi, lagi pula, tidak ada orang yang ia kenal.
Mika izin kepada ayahnya untuk pergi ke toilet,
pesta ini terlihat membosankan, gumam Mika di depan toilet yang tanpa ia sadari, ia berada di depan toilet lelaki,
sambil berjalan ke dalam toilet ia bertabrakan dengan seorang lelaki muda.
"aaaak",,,
"kalau jalan hati-hati", ucap Kevin,,, yaaa lelaki itu bernama Kevin.
"huffh,,,,", hela nafas Mika, dan tersadar mengapa seorang lelaki yang keluar.
"Eh, anda melakukan apa di toilet ini?", tanya nada ketus penasaran Mika.
"Hei, jika ingin mewawancarai seseorang tunggu lah di luar gedung ini atau di tempat acara, bukan di depan toilet seperti ini, dan kau tidak pantas bertanya apa yang saya lakukan di toilet, paham", jawab Kevin dengan jelas, yang mengira Mika ingin mewawancarai nya.
"Hah", jawab Mika sambil heran
"Hello, saya bukan ingin mewawancarai anda, saya hanya ke toilet dan menemui anda keluar dari sini, bukankah toilet di gedung ini dipisah antara pria dan wanita, hah? ".
"Atau anda mau mengintip ya, hah?, saya tau banyak sekali wanita cantik disini, tapi tolong lihat tempat ya pak", ketus Mika memperingati Kevin.
Kevin mulai heran dan sedikit tertawa sinis melihat ucapan wanita yang ada di depannya ini, Kevin mengerti wanita ini yang salah toilet.
Lalu ada lelaki lain yang tergesa-gesa akan masuk ke toilet tersebut, seketika Mika menghentikannya, "kamu ngapain masuk toilet ini juga?", tanya Mika.
"Maaf mba, ini kan toilet lelaki, saya buru-buru", jawab lelaki tersebut dan langsung meninggalkan Mika dan Kevin.
Mita tersadar setelah melihat gambar yang bertanda toilet lelaki, lalu seketika membuat wajah dari hadapan Kevin.
Tanpa meminta maaf kepada Kevin, Mika langsung melangkah cepat ke arah toilet wanita.
"Dasar cewek Aneh ", ketus Kevin
sembari kembali ke acara.
<-- { Di gedung acara } --\>
Mika yang telah selesai dari toilet kembali ke pesta, ia memilih untuk duduk di salah satu kursi, tepatnya di bagian penyediaan mangkanan.
Mika merasa lapar karena sebelum pergi ke acara, ia tidak makan apapun.
Mika memakan mangkanan tersebut sembari melihat hp nya.
Tak sengaja Mika menolehkan pandangan yang tertuju ke ayahnya, Ayahnya (Chen) yang masih berbincang dengan Tuan Tama Griz, dan seorang lelaki muda,,,, yah , itu adalah Kevin yang ia jumpai di depan toilet lelaki.
"uhuk,, huk,, huk", Mika tersedak melihat mereka dengan akrabnya berbicara.
Chen menoleh ke Mika, memanggil dan memberi kode untuk mendekatinya, Mika hanya bisa melangkah menuju ayahnya, Mika terasa canggung karena telah bertengkar dengan Kevin.
"Tama, perkenalkan ini putri saya Mika, Mika ini Tuan Tama Griz, dan ini putranya Kevin Griz", ucap Chen memperkenalkan putrinya.
Mika hanya mengangguk dan sedikit melihat Kevin.
"Kevin", jelas Kevin dengan pandangan sinis ke Mika.
ohh ini anak tuan Tama Griz, astaga Mika, kenapa dia dingin sekali, apakah tidak pernah bergaul dengan orang luar,,,, gumam Mika membuang pandangannya terhadap Kevin dan hanya memperhatikan Tuan Tama Griz dan Ayahnya.
"Kalian duduklah berbincang di sini dahulu, papa ada urusan sebentar dengan Tuan Chen, Kevin ! , tolong jaga Mika ya !", perintah Tuan Tama kepada Kevin dan Mika sembari mengantarkan mereka untuk duduk.
Mau tidak mau mereka berdua harus duduk berdekatan, tidak ada yang memulai pembicaraan, akibat kesan pertama pertemuan mereka yang menyebalkan.
"Tit, ,,, Tit,,, tit,." bunyi deringan hp Kevin.
ANGGI , itulah nama yang tertulis di layar hp Kevin
Anggi : halo sayang
Kevin : halo Anggi
Anggi : aku di lobby gedung tempat acara mu , turunlah!!!, Kamu dengan wanita siapa berdekatan duduk, foto kalian tersebar di media sosial
Kevin : apa? , tidak tidak , dia hanya adik sepupuku, (sembari menatap Mika), ok aku turun ya,,
Mika yang berdekatan duduk dengan Kevin, sedikit jelas percakapan mereka di hp tadi,
Memang di acara yang besar dan mewah itu, sangatlah banyak yang memotret Kevin, dengan ketampanan dan sikap cool nya, dan ia anak pertama dari keluarga Griz.
Orang-orang banyak mengambil momen dimana tidak pernah melihat Kevin berdekatan dengan seorang wanita, dan yang pasti, tidak ada wanita yang berani dekat dengannya.
Kevin terkenal dengan sikap dinginnya itu.
"Kamu ikut aku ke bawah sebentar, kamu harus jelasin ke Anggi calon saya, kita hanya sepupu, ngerti !!", ucap Kevin kepada Mika. sembari menarik tangan Mika untuk turun.
"Hei, bisakah anda pelan-pelan,", jawab Mika yang bawa oleh Kevin.
<-- { di lift } --\>
"Oke, aku hanya perlu bantuan kamu untuk menjelaskan kepada Anggi, kamu hanya adik sepupu saya !", minta Kevin kepada Mika.
"Huffh😒😒,, baiklah," jawab Mika
Mereka berdua berjalan menuju Anggi yang tengah duduk menunggu kedatangan Kevin.
"Kevin", sahut Anggi yang menghampirinya
"Anggi, ini Mika adik sepupu ku, yang diberitakan orang-orang tidaklah benar", jelas Kevin kepada Anggi.
"Iya benar", balas Mika.
seketika wajah Anggi sangatlah senang mendengar penjelasan Kevin dan Mika,
*astaga, secepat itu membujuknya, apa yang dia lihat dari Kevin, tidak menunjukkan ekspresi marah pun, mungkin karna ini Kevin menyukainya * gumam Mika di hatinya.
Mika mendapatkan pesan dari Ayahnya, bahwa Ayahnya (Chen) dan Tuan Tama akan menemui mereka di lobby.
"ANGGI", teriak seorang lelaki yang menunjukkan wajah marahnya.
"Oh, ini yang kamu lakukan dibelakang aku, hah? , kamu selingkuh di belakang aku selama ini ?" , lanjut Tio sambil memegang erat tangan Anggi.
Tio ternyata adalah suami Anggi, yang tanpa sepengetahuan Kevin, ia berpacaran dengan istri orang.
"Apa-apaan ini Anggi, siapa dia?", tanya Kevin.
Kevin menanyakan hubungan Anggi dengan Tio, Kevin mengetahui bahwa Tio bekerja di perusahaan TIREC , perusahaan yang melakukan segala hal untuk kejayaan mereka, dan tidak segan-segan berlaku kasar terhadap apa saja yang mereka inginkan.
Mika pun mengenal sosok Tio, ayahnya sering bercerita tentang perilaku perusahaan TIREC.
Mika hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian di depannya.
Anggi hanya terdiam menunggu wajahnya sambil menangis.
"Aku adalah suami Anggi, 2 tahun yang lalu, memang hubungan kami belakangan ini kurang baik, tapi ingat ya, jangan harap kamu bisa mengambil istri saya dari saya, dia adalah aset terpenting saya", jawab keras Tio menatap Kevin.
Kevin merasa ditipu oleh wanita yang ia pacari 5 bulan yang lalu, sakit hati, dimanfaatkan, semuanya terbayang dan bercampur aduk di dalam otaknya.
"Oh, selama ini kamu menipu aku, hah?", sahut Kevin menatap Anggi.
"Dan teruntuk kamu Tio, kamu tenang aja, saya tidak akan mau bersama wanita ini lagi, dia bukanlah kelas saya", tegas Kevin kepada Tio.
"Dan sebentar lagi, saya akan menikah dengan Mika, dia calon istri saya, dan tidak sedikitpun saya tertarik kepada Anggi, Mika jauh lebih cantik dari dia, berpendidikan, dan sangat sepadan dengan saya", jelas Kevin kepada Tio dan Anggi.
Anggi kaget mendengar ucapan Kevin yang akan menikah.
"Kamu dengarkan dia akan menikah, dan untuk kamu ( sambil menunjuk ke arah Kevin dan Mika ), saya pegang omongan kamu, jika benar kamu akan menikahi dia, kalau tidak, entah apa yang akan terjadi kepada kamu dan calon istri mu ini, jika sampai bermain-main dengan saya", tegas Tio kepada Mika dan Kevin,
Tio membawa pergi Anggi, dari hadapan Kevin dan Mika.
"HEI, apa yang kamu bicarakan dihadapan dia tadi hah?, menikah dengan saya?, kamu udah gila ya?, ucap Mika ke Kevin dengan kesal dan marah.
Kevin terlalu terbawa emosi atas dirinya yang di tipu Anggi, dan mengucapkan Mika calon istrinya, berpendidikan lah, tanpa ia tau, apakah Mika memang mengejar pendidikan atau tidak.
Tapi,,,,,......
"Kevin", sahut Tama Griz sambil menghampiri Kevi dan Mika.
terlihat Tuan Tama Griz dan Tuan Chen menyaksikan semua hal yang terjadi di hadapan mereka.
"Apa yang kamu ucapkan tadi ?", tanya Chen
"Maaf om, tadi saya hanya terbawa emosi", jawab Kevin.
"Ayah, lihat apa yang dia lakukan, dia menjadikan aku tumbalnya dihadapan Tio" , Mika yang mengadu kepada ayahnya.
Berharap akan mendapatkan pembelaan dari ayahnya (Chen).
"Kalian sedang tidak baik-baik saja, kalian harus mempertanggung jawabkan semua hal ini, Tio adalah ketua gangster yang dipercaya perusahaan TIREC", ucap Tuan Tama kepada Kevin dan Mika.
"Tapi semua ini salah Kevin om, ayah aku tidak ingin melihat dia lagi apalagi sampai menikah dengannya", ucap Mika meminta pembelaan.
Kevin melihatkan wajah keran dan sinisnya,
siapa juga yang ingin menikah dengannya, gumam Kevin dalam hatinya.
"Iya, kalian akan menikah", ucap Tuan Chen dengan wajah tersenyum bahagia.
"APA ?😲", jawab sentak Kevin dan Mika
"Kalian memang akan kami jodohkan juga sebelum ini", ujar Tuan Chen
"Ayah.....", jawab Mika sembari keluar dari gedung menuju mobilnya.
Chen izin pulang kepada Tuan Tama dan Kevin.
Kevin hanya memandangi Mika dan masih termenung dengan apa yang terjadi, Papanya pun kembali ke acaranya di gedung tingkat atas.
<--{di rumah besar Mika}-->
Semua orang memandangi Mika masuk ke dalam rumah hingga para pelayan juga ikut memandanginya, Mika berlari ke atas tangga dengan wajah kesal.
"Apa yang terjadi dengan Mika yah", tanya Rio menghentikan langkah Chen.
Chen hanya tersenyum 🙂 ,
"Adikmu sudah punya calon suami", jawab Chen sembari menuju kamarnya.
Orang-orang yang berada di rumah itu kaget dan bertanya-tanya.
Nona Mika akan menikah ?.....
Aku tidak percaya ini ....
Bukankan tuan muda Tomi belum ?
<-- { di kamar Mika } -->
Mika menghela nafasnya panjang-panjang, mengontrol kekesalannya terhadap Kevin,,,
Sambil menatap hp nya menandakan pesan masuk.
itu pesan masuk dari temannya Tata
Tata termasuk teman dekat Mika, tak satu pun berita terlewatkan dari hadapannya, dari telinga, dan matanya.
Tata : Lihatlah berita terbaru hari ini, ini berita terheboh malam ini, 30 menit yang lalu di upload dan banyak sekali yang share berita ini.
Tata : Mengapa kau tidak memberi tahu aku akan menikah hah?, dan dengan Kevin yang ganteng ituuuu.
Astaga , Mika terkejut dan segera melihat berita itu, terselip sebuah potongan Vidio
"Dan sebentar lagi, saya akan menikah dengan Mika, dia calon istri saya, dan tidak sedikitpun saya tertarik kepada Anggi, Mika jauh lebih cantik dari dia, berpendidikan, dan sangat sepadan dengan saya".
"Trak ,, "......
Berita itu dibanjiri banyak komentar,,,
Ada yang bertanya, siapakah wanita itu?
Memang Tuan Chen juga terkenal, namun malam ini adalah kali pertamanya membawa Mika ke sebuah acara besar.
Mika memang tidak terlalu gila akan sebuah kekuasaan dan kepopuleran keluarga Ayahnya.
Sehingga hanya orang sangat dekat dengannya yang mengetahui bahwa Mika anak Tuan Chen.
Sedangkan Kevin lebih dulu populer sejak ia kuliah, dan banyaknya prestasi yang diraihnya, hingga banyak sekolah-sekolah memintanya menjadi motivator dahulu sebelum ia sesibuk sekarang.
Mika hanya bisa pasrah, lagi pula dengan sifat bodoh amat nya, membuat dirinya lebih mudah tenang.
oke mika, tenang, ayo tidur dan lupakan mimpi buruk ini, besok akan seperti hari biasa mu, ucap Mika sambil berbaring di kasurnya.
(PAGI)
Mika akan pergi menuju tempat les nya,
ia tidak mengatakan pernah mengikuti les apa saja selama ini.
Mika hanya beralasan pergi les setiap orang-orang rumah bertanya padanya.
Semenjak memulai kuliah 4 tahun yang lalu, ia selalu disibukkan kegiatan les hingga lulus kuliah pun ia masih mengikuti les.
Mika kuliah jurusan Desain Interior , berbeda dengan kedua abangnya yang mengambil kuliah bagian bisnis.
Terbiasa pergi sendiri tanpa supir, membuatnya sangat bahagia, tanpa harus diawasi ayahnya.
<--{ di perjalanan }-->cafe
Kevin mengendari mobil menuju sebuah cafe yang cukup mewah untuk meeting dengan klien, cafe itu tempat favoritnya karena penjagaan yang baik, dan terhindar dari wartawan.
disisi lain, Mika yang akan menemui Tata di cafe yang sama dengan Kevin.
Dan Tata duduk di belakang Kevin sambil menunggu Mika.
Sama halnya dengan Kevin yang menunggu Fajar asisten sekaligus sahabat nya itu.
"Mika..." , panggil Tata sambil melambaikan ✋
Segera Mika menghampiri Tata
Kevin terdiam mendengar nama itu,
dan sedikit menoleh untuk memastikan apakah itu Mika yang sama. Ternyata benar itu Mika yang sama.
Tata dan Mika hanya membahas desain rumah atau pun dekorasi sebuah rumah yang menjadi projek mereka di tempat kerja yang baru.
Saat akan membayar mangkanan, Mika berdiri dan mengambil dompet , tak sengaja seorang pelayan menyenggolnya hingga dompetnya terlempar ke depan meja Kevin yang dekat dengan mejanya.
Kevin kaget ketika dompet itu terbuka dan melihat foto SMA Mika.
"Maaf ya mas,,,,....", meminta maaf dan kaget melihat itu adalah Kevin
FOTO SMA Mika yang tersenyum
***** flash on *****
Ketika Mika SMA, ia sangat usil, ketika ada acara dan salah satu orang mengisi acara itu adalah Kevin sebagai motivator, semua wanita, terkagum-kagum dengan Kevin, selain pintar, ia juga tampan, kecuali Mika yang mengaguminya.
Timbullah niat usilnya itu, Mika mematikan microfon Kevin, sehingga dengan sekolahnya yang besar itu, suara Kecil tidak terdengar jelas, orang-orang hanya melihat Kevin berbicara tanpa mendengar apapun.
Dan ketika orang-orang mulai ada tertawa, Kevin tersadar, microfon nya mati, dan menoleh ke arah belakang, mendapati Mika yang tertawa terbahak-bahak 🤣🤣🤣,
Tersadar Kevin mengetahui ulahnya itu, Mika memberikan senyum kemenangannya, dan berlari dari tempat itu menuju lokal.
***** flash off *****
"Kamu*, tunjuk Kevin geram melihat Mika dihadapan nya adalah anak SMA waktu itu.
"Kamu anak nakal di SMA Merpati 4 tahun yang lalu mematikan microfon itu kan", tanya Kevin sambil mendekati Mika.
Mika tersadar akan kenakalan nya itu,
"aahhmm, sial" , ucap Mika dengan nada rendah.
Mika berlari menjauhi Kevin, dan seketika Kevin juga mengejarnya, alhasil yang membayar mangkanan yang mahal itu adalah fajar dan Tata.🤭
Mika berlari hingga parkir mobil, ketika akan memasuki mobilnya, Mika menoleh lagi menghadap ke belakang, ia mendapati langkah Kevin dihentikan oleh Tio dan anak buahnya.
"mau kemana hah?", ucap Tio kepada Kevin
"kamu jangan coba-coba mendekati istri saya lagi ya" , sebuah pukulan mendarat di rahang bawah Kevin, dan menimbulkan darah, Kevin tadi hanya terfokus mengejar Mika, sehingga tidak fokus menghadap Tio.
"Kamu jangan coba-coba membohongi saya dengan menikahi wanita itu, saya perlu bukti, ngerti ?", ancam Tio yang akan mendaratkan pukulan lagi Kevin
Namun,,,
"Berhenti...." , teriak Mika.
"Apa yang kau lakukan hah?",
"Mika, pergilah dari sini !!!", perintah Kevin
Mika yang mengerti permasalahan itu, memberanikan diri menghentikan Tio dan anak buahnya, meski resiko yang tinggi.
"Owhh, inikah wanita malam tadi?, heeei, apakah benar lelaki ini akan menikah kan kamu hah? , atau hanya omong kosong?", nada tinggi Tio kepada Mika.
Mika menundukkan kepalanya untuk mendapatkan keberanian menjawab Tio.
baru mengangkat kepadanya kembali.
"IYA, Memang nya kenapa ?, calon suami ku tidak akan mau dengan wanita yang sudah bersuami, kau mengerti ?", tatap tajam Mika membalas Tio,
"Baik, saya pegang ucapan mu, dan saya perlu bukti, saya tunggu kabar pernikahan kalian 1 bulan ke depan, mengerti?", balas Tio sembari meninggalkan Kevin dan Mika.
Mika tidak mau memandang Kevin yang memandanginya, "tenyata nyali mu tinggi juga", ucap Kevin.
"Ini semua gara-gara kau, lain kali kalau cari pasangan, lihatlah dulu apa dia punya pasangan atau tidak", ketus Mika.
"Bagaimana dengan kau?, apakah tidak punya pacar atau suami", tanya Kevin
Mika hanya menangapi santai pertanyaan itu, tanpa mengerti maksud yang sebenarnya dari pertanyaan Kevin.
"saya?, ya nggk ada pacar, ngapain ngurusin dan mikirin tentang laki-laki, nggk ada waktu", jawab Mika ketus melihat mata Kevin yang memandangnya.
"Yasudah, menikahlah dengan saya", ucap Kevin memandangi Mika.
"Apa🤨 ?", jawab Mika yang kaget.
Tak disangka Kevin akan menanyakan hal itu kepadanya.
Tungguin cerita selanjutnya ya teman-teman 😁😁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!