Tiara Adiratna, merupakan gadis berusia 19 tahun. Ia merupakan anak dari sebuah kecelakaan ayah dan ibunya. Ayahnya seorang pengusaha sukses namun, karena sifat buruk ayahnya yang suka mabuk ia memperkosa ibunya.
Setelah Tiara lahir ke dunia ayahnya tidak pernah menginginkannya. ia hanya hidup dengan ibunya yang membuka warung kecil.
Tiara tidak pernah mendapatkan pendidikan yang bagus akan tetapi, ia selalu berusaha untuk mendapatkan ilmu ilmu pelajaran sekolah dari sahabatnya yang merupakan tetangganya yakni Aiko.
Sehari hari, Tiara berlatih bela diri dan memanah. Kadang ia juga membantu ibunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, cuci baju dan membersihkan ruangan.
kini, Tiara terbaring di rumah sakit dan menunggu untuk dirinya di bawa ke dalam ruang operasi. Aiko yang merupakan sahabatnya menjenguk Tiara sebelum ia berpisah untuk pergi keluar negri.
"Tiara! Tenang saja operasi ini pasti akan berjalan lancar! Kau tak perlu khawatir!" Ucap Aiko
"Aiko, Aku tak pernah bilang bahwa aku khawatir tentang ini" jawab Tiara dengan tenang
"Kau selalu saja seperti itu.. ini! Ku berikan komik agar kau bisa lebih tenang" Ucap Aiko sembari menyodorkan komiknya kepada Tiara
"Aiko, kau tau kan aku tidak suka hal hal seperti ini!" Kesal Tiara
"Eits, jangan salah ini komik sangat seru! Kau tau? Nama pemeran utama komik ini adalah Tiara! Sama seperti namamu! Aku yakin kau akan menyukainya!" Kata Aiko yang berusaha meyakinkan Tiara
"Tapi dari covernya saja sudah tidak meyakinkan seperti ini. Sebenarnya cerita tentang apa ini?" Tanya Tiara
"Itu cerita tentang putri mahkota yakni Tiara yang berhasil memenangkan peperangan dunia namun, ayah dan ibunya tak berhasil selamat. Yang membuatnya menjadi seorang ratu! Kerajaannya menjadi kerajaan terhebat! Dari saat perang, hanya ada satu pria yang selalu berada di sampingnya yaitu tokoh utama pria Dayn. tapi, kisah cinta mereka tidak mudah karena ada 4 pria yang di hasut oleh bangsawan bajingan yang menyukai Dayn! ia menyuruh 4 pria itu untuk mencelakai pemeran utama wanita! Lalu.. bla.. bla.. blaa.." Jelas Aiko
Aiko masih terus menjelaskan mengenai isi cerita dari buku tersebut namun, itu tidak di gubris sama sekali oleh Tiara
"Apa kau percaya pada mitos itu?" Tanya Tiara
"Apa?!" Kaget Aiko
"Jangan pura pura tidak tau tentang mitos jika kita meninggal kita akan bereinkarnasi kedalam cerita yang kita baca terakhir kali" Ucap Tiara
"E-eh mana ada aku percaya, i-itukan hanya mitos belaka.. ha.. ha.. ha.." Kata Aiko sembari memalingkan mukanya
"Cih jelas jelas kau mempercayainya bukan? Kalau begitu kenapa kau malah membawakan ku komik?" Tanya Tiara dengan mata sinis
"A-aku.. aku hanya ingin kau tenang saja dengan membaca komik oke?!"
"Apa kau sedang menyumpahi aku mati?"
"Tidak! Bukan begitu!"
Di tengah perdebatan Tiara dengan aiko tiba tiba saja ada suara ketukan pintu.
TOKK TOKK TOKK
itu adalah ibu Tiara yang baru saja membeli makanan untuk sarapan.
"Ahh.. ada Aiko ya ternyata, kalau tau begitu bibi belikan sarapan juga untukmu!"
"Ehh tidak usah, saya harus pergi sebentar lagi karena ibu saya akan pergi keluar negri untuk masalah pekerjaan, maaf tidak bisa menemani Tiara lebih lama.." Kata Aiko
Tak lama setelah Aiko mengatakan hal itu, teleponnya bergetar. Ibunya sudah menyuruhnya untuk bergegas masuk ke mobil.
"Saya sudah harus pergi, saya pamit dulu ya bibi dan Tiara.. saya selalu doa kan operasi ini berjalan lancar!"
"Amin, terima kasih" sahut ibu Tiara
Aiko pergi meninggalkan ruangan Tiara
beberapa saat aku memandangi buku yang Aiko berikan pada Tiara.
'ku rasa aku memang sedikit khawatir untuk menjalankan operasi ini, mungkin aku bisa lebih tenang jika aku membaca buku ini' batin Tiara
Tiara membaca buku itu, buku itu cukup menarik hingga Tiara tak tersadar waktu telah lewat begitu cepat. kini saatnya Tiara memasuki ruang operasi. Namun, hati Tiara masih resah.
Bukan resah karena operasi ini akan berhasil atau tidak tapi, Tiara resah karena belum menamatkan buku yang ia baca.
'sial! Seharusnya aku sadar kalau sudah waktunya masuk ke ruangan dan aku bisa langsung loncat ke ending buku itu!" Batin Tiara
Tiara sudah berada di ruang operasi, dan sedang siap siap untuk di bius. Namun, tiba tiba saja terlintas suatu pertanyaan di dalam otak Tiara.
'apa benar jika kita meninggal kita akan bereinkarnasi ke dalam komik yang kita baca terakhir kali?' pikir Tiara
'eh? Hey! Tiara! Mitos seperti itu untuk apa di percaya?'
Kepala Tiara terus berpikir hal hal yang tak masuk akal sampai dokter menyuntikkan biusnya.
"Yang mulia? Anda baik baik saja?" Tanya seseorang
Tiara tersadar dan matanya menyesuaikan cahaya. ketika Tiara membuka mata, ia melihat wajah yang seakan tak asing.
'T-tunggu, bukankah aku tadi ada di ruangan operasi.. dan.. dia bukankah pelayan Tiara Silverwings yang aku baca tadi?! JANGAN JANGAN.. AKU BEREINKARNASI KE DALAM SINI?!'
"Yang mulia? Anda baik baik saja?" Tanya seseorang
Tiara menyesuaikan matanya dengan pencahayaan yang ada. kini, ia sedang berada di bawah pohon yang sangat besar. lalu, ia melihat ke sekelilingnya. Terdapat seorang wanita yang menggunakan pakaian pelayan di dekatnya.
"yang mulia? apa masih ada yang sakit?" tanyanya
Tiara hanya diam tak menjawabnya. Ia merasakan ada sesuatu yang salah.
'b-bukankah aku sedang di operasi? mengapa aku disini?' pikir Tiara
"yang mulia.. jika anda merasa sakit anda bisa bilang pada saya, saya akan segera bilang kepada tuan Dayn" Ucap pelayan tersebut
"APA? DAYN?!" Kaget Tiara
pelayan tersebutpun ikut terkejut dengan suara Tiara.
"I-iya yang mulia.." ucap pelayan tersebut sembari menundukkan kepalanya
'tunggu, apa jangan jangan aku sudah mati dan masuk ke dunia komik ini?! Aish, aku bisa gila'
"maaf, tadi aku sedikit pusing.. sebenarnya aku lupa apa yang sudah terjadi, bisa kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Tiara
"i-itu.. Perang sedang berlangsung yang mulia, tuan Dayn yang menyelamatkan anda tadi dan membawa anda kesini. sekarang beliau sedang ikut berperang" Jelas pelayan itu
'benar, di dalam komik itu menceritakan bahwa Tiara Silverwings terluka parah ketika melawan kerajaan Eggland. lalu, Dayn menyelamatkannya secara diam diam dan kembali bertarung. lalu saat Tiara terbangun, ia langsung pergi membantu Dayn bertarung yang membuat peperangan ini di menangi oleh kerajaan Silverley'
"kalau begitu.." Gumam Tiara
'aku harus hidup sebagai Tiara Silverwings? tapi.. aku tidak tau endingnya! Haish sudahlah.. untuk sekarang bukankah seharusnya aku mengikuti alurnya untuk pergi berperang agar aku bisa hidup lebih baik?' pikir Tiara
"ya? yang mulia?"
"aku harus pergi sekarang!" Ucap Tiara
"apa? tapi yang mulia anda baru saja sadar!"
"tak peduli aku baru sadar atau tidak, jika aku tetap disini aku tidak bisa di bilang sebagai master lagi!" Tegas Tiara
Tiara Silverwings sangat di takuti oleh kerajaan tetangga bahwa kerjaannya sendiri. Ia di sebut sebagai master karena gila bertarung dan sangat angkuh, Saking angkuhnya ia menyuruh semua orang untuk memanggilnya 'Yang mulia' jika tidak maka ia akan mati. Raja sendiri sebagai ayahnya tidak bisa menghentikannya.
"Kalau begitu tunjukkan aku jalan menuju ke tempat perang besar itu terjadi! dan kau itu mei bukan?"
"benar yang mulia, saya adalah Mei, pelayan pribadi anda. peperangan besar sedang terjadi di perbatasan antara Eggland dan Silverley. Maaf tapi, apa anda sudah punya rencana?" Ucap Mei
"ya, aku sudah tau bahwa di dekat sana ada pos senjata yang jika terkena api saja sudah langsung kebakaran! dengan itu aku bisa memanfaatkannya untuk menyergap mereka!" Jelas Tiara
"Wah, yang mulia memang hebat!" Kagum Mei
"hey, mulai sekarang jangan panggil aku yang mulia.. panggil saja aku nona kita sudah cukup lama bersama" titah Tiara
"o-oh baik yang mu- maksud saya nona" Jawab Mei yang terkejut
"sekarang kita harus segera ke sana! jika tidak akan banyak lagi korbannya!" Suruh Tiara
Mei mengangguk lalu mulai berjalan memimpin Tiara untuk pergi menuju perbatasan secara cepat dan aman.
sekitar 20 menit berlari, akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka inginkan. mereka mengumpat di balik semak semak.
"mei, apa kau punya belati?" Tanya Tiara yang berbisik pada Mei
Mei mengeluarkan belati yang ia simpan di kantongnya lalu memberikannya pada Tiara. Tiara memberi kode pada Mei untuk tetap diam disini.
Tiara memulai aksinya untuk mengendap endap masuk ke dalam area musuh. Hanya dalam waktu 5 menit ia sudah menemukan pos senjata tersebut.
'jika di dalam komik, Tiara Silverwings harus tertusuk oleh pedang dulu untuk dapat masuk ke pertahanan musuh dan menghancurkan pos milik musuh, kini dengan aku yang sudah membacanya akan lebih mudah bagiku untuk masuk ke dalam sini! hanya dengan membakar pos ini bisa menyebabkan ledaknya satu kerajaan mereka!' batin Tiara
Tiara mulai mengamati para prajurit penjaga pos untuk menunggu saat lemahnya mereka. setelah menunggu beberapa saat, Tiara mulai mendapatkan celah untuk melakukan aksinya.
ia membuat api kecil dari batang kayu yang lama kelamaan membesar. Para prajurit itu tidak bodoh, mereka langsung menghampiri semak semak.
dengan batang kayu yang ada di tangan kanannya dan kayu dengan kobaran api di tangan kirinya Tiara menerjang prajurit itu.
BRUUKKK
Tiara memukul kepala para prajurit itu dengan kayu yang ada di tangan kanannya. Seketika semua para prajurit lainnya langsung menarget Tiara.
"ITU DIA!! DIA MASIH HIDUP!! SERANG DIAAA!!!" Perintah dari ketua prajurit tersebut
Tiara tersenyum kecil pada mereka seakan menantang mereka untuk maju. Tiara memulai lagi aksinya, ia berlari ke arah pos utama musuhnya itu. saat ada prajurit yang menghadangnya, ia langsung menendangnya dan menginjak wajahnya.
dengan kesempatan itu ia meloncat dan melemparkan kayu di tangan kirinya ke pos tersebut. pos tersebut berhasil terbakar namun, Tiara terkepung.
Tiara tersenyum kecil pada mereka seakan menantang mereka untuk maju. Tiara kembali memulai aksinya, ia berlari ke arah pos utama musuhnya itu. saat ada prajurit yang menghadangnya, ia langsung menendangnya dan menginjak wajahnya.
dengan kesempatan itu ia meloncat dan melemparkan kayu di tangan kirinya ke pos tersebut. pos tersebut berhasil terbakar namun, Tiara terkepung.
prajurit prajurit tersebut menerjang Tiara dengan pedangnya akan tetapi, dengan kelincahan Tiara ia dapat dengan mudah menghindarinya dan berhasil mendapatkan pedang milik prajurit yang tadi ia injak.
"cukup lincah juga dirimu.. tapi ini akan jadi saat terakhirmu!" Kata ketua prajurit tersebut
Tiara tak menjawab perkataannya, ia hanya bertahan dengan pedang yang ia pegang sembari perlahan menjauh dari tempat itu.
kobaran api pun semakin membesar dan merambat kemana mana. Ia menendang beberapa prajurit masuk ke dalam kobaran api.
"akhh.." Rintih para prajurit yang terbakar
"cihh kau beraninyaaa!" Kesal ketua prajurit
"haha, aku tak mau membuang waktu disini.. selamat tinggal!" Ucap Tiara yang pergi begitu saja dengan naik ke atas pohon menggunakan kepala ketua prajurit untuk loncat ke atas pohon tersebut.
Tiara pergi ke tempat perang besar terjadi, karena ia tahu bahwa kobaran api itu sudah merambat ke pos pos kecil lainnya.
'sekarang aku hanya perlu membunuh Lucius yang menjadi ketua dari ini semua! tanpa Lucius, raja Eggland dan para sekutunya dari kerajaan lain tak akan bisa berbuat apa apa!' batin Tiara
Tiara sudah menemukan posisi Lucius berada. Ia menunggu ketika Lucius sedang sedikit lengah untuk tiba tiba menyergap.
benar saja, Lucius lengah saat ia mengetahui bahwa pos senjata telah di bakar dan merembet ke pos lainnya. di saat itulah Tiara menerjang Lucius namun, Lucius masih bisa menahan sergapan Tiara dengan gesit.
"hoo, kau cukup hebat juga!" Sinis Tiara
"cihh.. kau belum mati ternyata!" Balas sinis nya
"Bodoh sekali.. kau mau saja di peralat oleh mereka! aku jadi kasihan tapi kau adalah musuhku" Ucap Tiara yang memanas manasinnya
Lucius yang langsung terpancing amarahnya langsung menyerang Tiara dengan penuh amarah. Tiara menahan semua serangan Lucius. namun, tiba tiba saja.
"MINGGIR TIARA!" Teriak seorang pria
PRAAANKKK
Tiara dengan sigap menghindar lalu satu botol kaca pecah tepat di kepala Lucius. Tiara mengambil kesempatan tersebut untuk mengambil pedang milik Lucius dan memenggalnya dengan cepat. Lucius pun tewas di tempat.
"cihh ini sangat mu-"
Tiara belum selesai mengakhiri kalimatnya tiba tiba mulutnya di bekap oleh seseorang. Tiara langsung melihat wajahnya.
"sshhtt.. aku sudah sebarkan racun yang sangat mematikan di dalam kerajaan Eggland.. sekarang kau harus menutup hidung dan mulutmu dengan kain ini agar kau baik baik saja.." Kata seseorang tersebut.
orang itu adalah Dayn Winterlight. Tokoh utama asli dari komik yang Tiara baca. Seorang anak angkat dari bangsawan kerajaan tetangga yang menjadi sekutu kerajaan Silverley.
'ia adalah ahli racun, dan pemeran pria utama.. aku harus mempercayainya!' Pikir Tiara
"ayo kita pergi saja dari sini" Ajak Dayn
tanpa pikir panjang Dayn langsung menggendong Tiara pergi dari tempat itu. selang 8 menit ia menurunkan Tiara di tepi air terjun yang indah.
"wahh.." kagum Tiara tanpa ia sadari
"indah kan? aku tau kau pasti akan menyukainya" ucap Dayn sambil tersenyum lebar pada Tiara
Tiara kembali lagi pada ekspresi seriusnya.
"mengapa kau membawaku kesini? kau tau kita sedang berperang!" kesal Tiara
"tenang saja aku bisa memastikan bahwa mereka semua pasti akan kalah!"
"bagaimana kau bisa yakin?" tanya Tiara
"aku sudah memasang racun tiada tempat terkecuali, dan lagi pula tadi aku melihatmu membakar markas mereka hingga terjadi kebakaran yang sangat besar.. kau sudah tau ya bahwa pos pos mereka terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan saling berhubungan satu sama lain" ujar Dayn
"ya aku tahu" jawab singkat Tiara
"hahaha.. benar juga kau kan cerdas mana mungkin kau tidak tau, tanpa bantuan orang dalam pun kau sudah tau tidak seperti aku haha" Ucap Dayn dengan canggung
'dalam cerita asli Dayn memang menyebarkan racun yang membuat mereka semua mati seketika namun, itu ia lakukan atas perintah Tiara yang asli.. tadi aku tidak menyuruhnya mengapa dia..' pikir Tiara
"hufftt.. bajuku banyak darah, tidak enak sekali.. aku ingin mencuci bajuku!" Ujar Dayn
Tanpa meminta pendapat Tiara, Dayn langsung membuka bajunya hingga bertelanjang dada. Tiara yang melihatnya langsung menutup matanya dan berbalik arah karena malu. Ini pertama kalinya bagi Tiara melihat seorang pemuda tampan yang berotot bertelanjang dada yang membuatnya sangat malu.
"hmm? Tiara ? mengapa engkau berbalik arah seperti itu?" tanya Dayn yang bingung
"m-menurutmu? apa yang seharusnya di lakukan wanita ketika berduaan dengan seorang pria dan pria itu membuka bajunya?" tanya Tiara balik
"eoh? haha.. kau tidak mungkin malu kan? bukankah ini hanya hal biasa untukmu? banyak pria yang membuka bajunya setelah latihan bukan? jangan jangan.. kau ingin melahap ku ya?"
"t-tidak bukan begitu.. aku hanya.. sudahlah! Jika kau ingin cuci baju ya segera cuci baju jangan lama lama! kita sedang meninggalkan pasukan kita!" Ujar Tiara
"hahaha iya iyaa.. aku cuci baju.. ternyata kau punya sisi seperti itu juga ya.. lucu sekali.." Ucap Dayn sembari berjalan ke tepi air sungai untuk mencuci pakaiannya
"aku jadi semakin menginginkanmu" Gumam Dayn
tiba tiba saja, terdengar suara dari semak semak di dekat Dayn. Tiara mengamati itu, dan ternyata itu adalah prajurit yang berhasil menyelamatkan dirinya. Ia melakukan kontak mata dengan prajurit itu. Prajurit itu dengan panik langsung menerjang Dayn namun, Dayn tidak siap siaga.
"DAYN AWAS!" Teriak Tiara
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!