Nadisya menatap pria di hadapannya. Pria tampan yg menjadi kekasihnya selama 1thn terakhir ini, pria yg menjadi sandaran hidupnya. Dialah satu satunya pria yg dia miliki saat ini, pria yg selalu ada bersamanya setelah Diandra Putri dan Nadya Salsabila sahabatnya
"Kamu kenapa liatin aku kaya gtu?" tanya alfa sembari menyeruput ice cappucinonya "Iyaa tau aku ganteng tapi biasa aja kali liatnya aku merinding tau"
...
"Kmu kenapa sih? Syaa? Disya?" Alfa mengibas ngibaskan tangannya tepat di hadapan nadisya lalu menempelkan tangannya di dahinya Nadisya "Kamu demam?"
Nadisya memegang tangan alfa yg tadi mendarat di dahinya dan menggenggamnya "I love you ... I love you Alfa Alvino"
Yg diajak bicara hanya tersenyum menatap ke segala arah berharap kalo saat ini mereka hanya berdua namun sayang kafe ini terlalu ramai bahkan sangat ramai.
"Kamu tuh yaa. Kalo mau bikin aku deg degan jangan disini kenapa. Gemes tauu ... Eeuuhhh"
"Ya abis aku sayang. gimana dong?" ejek nadisya dengan menaikan salah Satu alisnyaa
"Tuh kan kamu mahh ihh ... Aku makin deg deg an tauu" balas alfA tak kalah mengejek
"Masaa sihh? Aku ga percaya"
"Seriously babe aku ga bohong coba ajaa pegang dada aku nihh"
Nadisya berdiri dari tempat duduknya dan mendekati Alfa .. Ia menatap pria di hadapannya dan mendekatkan telinganya tepat di dada datar milik kekasihnya
Nadisya beralih menatapnyaa
"Waahhh detak jantung kamu kenceng bgt Al ... Jgn bilang kalo kamu cinta bgt samaa aku"
"Al? Alfa? Loh kok sekarang kmu sihh yg diem? Alfaaa?"
"Hmmmm? Kita pulang yukkk udah mau mlm inii" Alfa dengan cepat menarik lengan nadisya
"Tapii kan aku blm minum al kok buru-buru sihh?" Protes Nadisya
***
"Dari masuk mobil sampe sekarang kok diem terus sihh yaang? Kenapa?"
Huh
Nadisya menghembuskan nafas panjang
"Loh kenapa? Kok gtu sih?" Alfa mengelus pipi sang kekasih "kenapa sayang?"
"Kamuu tuhh yaa aku tadii belum minum belum makan kamu udah narik tangan aku ajaa. Aku kan laper Al .. Ngga ngerti banget dehh"
Alfa tertawa mendengar pengakuan Nadisya ia tak menyangka bahwa nadisya akan marah dengan ulah nya tadi.
Alfa meminggirkan mobilnyaa
"Kenapa berenti? Kamu mau nurunin aku disini?"
"Jadi kamu marah gara gara itu ??"
"..."
"Syaa ???"
"..."
"Ya habisnya itu salah kamu Sya !!"
Nadisya menyipitkan matanya
"Ya itu salah kamu siapa suruh nempelin telinga kamu di dada akuu. Kalo semua orang tau pipi aku merah kaya tomat gimana? Kamu mau tanggung jawab? Kamu tau ga betapa sulitnya aku mengendalikan perasaan aku sama kamu, Aku tuuuhhhh...
Cup
Alfa memegang pipinya
"Syaa?"
"Jangan bnyak ngomong udah malem ayo pulang. Abis ini kamu harus masakin makanan buat aku"
***
"Besok pagi aku anter kamu ke kantor. Kamu tunggu aja kaya biasa yaa yaang" ucap Alfa saat Nadisya hendak turun dari mobilnya
"Aku naik taksi aja deh. Diandra bilang besok kamu ada meeting di bandung kan? Kalo kamu anterin aku dlu nnti kamu bisa telat aku bisa berangkat sendiri kok" balas Nadisya dengan senyuman
"Kamu lebih penting dari segalanya, Pokonyaa besok kmu aku anterin ... Jgn pergi Sendirian lagii ... Kamu itu tanggung jawab aku sekarang"
Nadisyaa tersenyum mendengar perkataan alfa
Flashback
"Hallo syaa kamuu dimanaa? Udah di kantor? Handphone aku ketinggalan jadi aku puter balik dulu tadi"
"Maaf Mas, Mbak nya yg punya HP kecelakaan sekarang lagi di rumah sakit"
"Hem?" Alfa terkejut mendengar apa yg di bicarakan si penjawab telfon disana, Hp yg ia genggam nyaris terjatuh
"Halo Mas? Halo?"
"Ahh iyaa? Rumah sakit mana? Keadaannya gmna?"
"Rumah Sakit Medika Mas, Saya ga tau gimana keadaannya soalnya masih di ruang UGD"
Tuttt tuttt tuttttt
Alfa berlari secepat mungkin menuju ruang UGD , Rasa khawatir dan cemas lah yg ia rasakan sekarang, Ia takut terjadi sesuatu pada wanitanyaa. Ia merasa bahwa semua salah nyaa. jika saja tadi dia tak telat nadisya pasti dalam keadaan baik baik saja sekarang
"Nadisyaa?" Setengah teriak Alfa tepat di depan pintu UGD
"Mas yg tadi telfon yaa? Inii HP mbak nya mas" ucap seorag pria paruh baya di depannya
"Makasih pak. " ucap Alfa mengambil handphone Nadisya "Terima kasih bapa sudah menolong calon istri saya" ucap alfa lalu mengambil dompet dan hendak memberikan nya uang
"Ngga Mas ga perlu saya ikhlas. Saya pulang dulu, saya doain semoga Mbak nyaa gapapa"
"Makasihh Pak, sekali lagi terima kasih"
***
"Dok? Gimana? pacar saya gimana? Dia gapapa kan?" tanya alfa pada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan UGD
"Mbaknya gapapa kok mas luka nya ga terlalu serius. Ga ada yg perlu di khawatir kan. dua atau tiga jam lagi juga sadar" ucap sang dokter dengan senyuman.
Alfa mendesah lega setidaknya rasa cemas dan Ketakutannya sedikit mereda
"Besok atau lusa pasien sudah boleh pulang Kalo begitu saya tinggal dulu"
"Ahh iya dok terima kasih"
Alfa bergegas masuk ke dalam ruangan dan mendapati Nadisya yg tertidur Pulas, Rasa bersalah kmbali datang padanya
"Maafkan aku sayang" ucap Alfa sembari menggenggam tangan nadisya
Flashback end
"Masuk udah malem" ucap Alfa
"Ngga aku mau liat kamu pergi dlu baru aku masuk" Balas Nadisya di depan teras rumahnya
"Kamu masuk udlu Sya. aku Baru pergi setelah kamu masuk" ucap Alfa dgn senyum bahagianya
"Kamu dulu Al"
"Kamu"
"Kamu "
"Syaa .."
"Al"
"Nadisyaa Aisha"
"Alfa Alvino"
Keduanyaa lalu tertawa bersama
"Aku cuma sehari kok di bandung. Nanti malem udah balik lagi. Nanti sore kamu di jemput Andra" Ucap Alfa saat mengantarkan Nadisya ke kantor
"Aku naik taksi aja lahh, ga enak ngrepotin Andra Al lagian jarak kantor kerumah kan deket" balas Nadisya
"Bukan masalah jauh atau deket nya. Ini keselamatan sya. Aku lebih percaya sama Andra. Nurut aja udah apa susahnyaa sih" balas Alfa sedikit kesal
"Kamu terlalu berlebihan Al"
"Bukan berlebihan. Aku terlalu sayang sama kamu aku ga mau hal yg sama terjadi lagi. Kmu ga usah bnyak protes. Setidaknya aku bisa tenang kalo Andra yg jemput kamu"
"Hm"
"Marah?" tanya Alfa
"Nggak!"
"Ngerti dong Syaa!!"
"oke fine"
***
"Kenapa tuu muka" tanya Naira saat melihat Nadisya masuk ke dalam ruangannya. Nadisya adalah karyawan di salah satu perusahaan properti yg cukup maju di jakarta
"Hmmm? Ngga" Nadisya tersenyum miring
"Bener ??"
"Yes of course" jawab Nadisya
"Syaa?" tanya Naira lagi
"Hm?"
"Hari ini gantinya Pak Richard dateng loh. Kata nyaa sih Ganteng. Lulusan universitas terbaik di magdelburg dia jga pernah masuk di universitas edinburgh di skotlandia. Hebat kan ?" ucap Naira dengan rasa takjubnya
"Hm? Apa tadi? Mag magg ...,"
"Magdelburg Syaa" ucap Naira memperjelas ucapan Nadisya
"Hahh? Baruu denger? Dimanaa tuhh"
"Makanya kalo main jangan cuma keliling monas! Apa gunanya punya pacar boss" ucap Naira sedikit meledek
"Etss jangan salah. Monas penuh dengan sejuta ceritaa. I love monas" Jawab Nadisya dgn penuh bangga
"Oke oke whatever" jawab Naira mencoba tak peduli
"Makanyaa jgn jomblo. Wleeee" ucap Nadisya sedikit mengejek dengan menjulurkan lidahnya
"Aku single bukan jomblo. Single itu pilihan" Protes Naira "Ohh yaa ke topik awal. Magdelburg itu kalo ga salah di jerman dehh"
Uhukk uhukk
Nadisya tersedak air yang baru saja ia minum, semua air dalam mulutnya keluar setelah mendengar apa yg naira kata kan entah kenapa hatinya merasa tercekat mendengar negara itu
"Kamu gapapa Sya? Pelan pelan kenapa?" Naira menepuk punggung nadisya
"Tadi kata kamu apaa? Jerman?" tanya Nadisya
"Iyaa, Knapaa ??"
"Ngga kok" Nadisya mencoba tenang, Pikirannya melayang mengingat seseorang
"Syaa? Nadisya? Kamu kenapa?"
"Hm? Ngga gapapa"
***
"Okee semuanyaa 10 menit lagi kumpul di ruang meeting ada yg akan di sampaikan Pak Richard, Terima kasih" ucap Rehan kepada seluruh karyawan
"Ra Pak Rehan ganteng tuhh knapa ga kamu embat aja kan lumayan" ucap Nadisya berbisik
"Ngga ahh dia galak kek macan ga makan setaun kalo lagi marah" jawab Naira juga berbisik
Hahaaha
Nadisya tertawa mendengar apa yg di katakan Naira, semua orang kini bahkan melihat ke arah mereka
"Sstttt Nadisyaaa" Naira menutup mulut Nadisya dengan tangan nya .. "Maaf maaf guyss" ucapnya kepada semua orang
"Udahh ayoo ke ruang meeting"
***
"Oke selamat pagi semuanya" ucap seorang pria paruh baya yg tak lain adalah pemilik dari perusahaan yg saat ini nadisya bekerja di dalamnya
"Pagii paakk" ucap semua orang
"Oke mungkin sebagian dari kalian sudah mengetahui rumor bahwa saya akan berhenti, dan rumor itu benar. Hari ini adalah hari terakhir saya di sini, akan ada yg menggantikan saya. Dia tak kalah hebat dari saya. Dia karyawan terbaik perusahaan cabang milik saya di jerman. Cabang properti kita di jerman maju bahkan sangat maju maka dari itu setelah ini saya berikan tanggung jawab saya setelah ini kepada dia" ucap Richard, ia melihat jam di pergelangan tangannya ..
"Permisi. Maaf saya terlambat .. Saya ga tau kalo jakarta akan semacet ini"
Seorang pria masuk ke dalam ruangan.
Semua org mengalihkan pandangan ke si pemilik suara. Semua orang tertegun termasuk nadisya . wajahnya mendadak pucat melihat si pemilik suara ..
Jantungnya mendadak berdetak lebih kencang dari biasanya ia mengigit bibir bawahnya
"Nahh akhirnya datang juga" ucap Richard lalu menjabat tangan sang pria
"Nama saya Rafli Persadana kalian bisa panggil saya Rafli" Mata Rafli kini tertuju pada Nadisya. Yg di tatap mencoba mencari pandangan lain
"Ekhmm" Rafli mencoba menetralkan dirinya
"Mulai hari ini saya akan bekerja sama dgn kalian. Terima kasih" ucap Rafli
tbc
Nadisya tidak bisa fokus sejak tadi pagi sejak perkenalan tak terduga nyaa. Ia melihat jam di pergelangan tangannya pukul 16.03 andra pasti sudah ada di depan pikirnya dalam hati. Ia membereskan mejanya dan berjalan keluar dan masuk ke dalam lift. Saat tiba di lobi seorg pria menatapnya. Ia mencoba berjalan santai dan melewatinya
"Disyaaa?" Panggil si pria
"Iyaa pak ada yg bisa saya bantu" ucap nadisya
"Ckk kamu berlebihan Sya" ucap si pria
"Maaf pak ini sudah jam pulang kerja. Jika ada sesuatu yang mau bapa katakan bapak bisa panggil saya lagi besok. Saya pulang dulu saya sudah di jemput. Maaf terima kasih" ucap Nadisya lalu pergi
"Aku bisa jelasin semuanya sekarang sya aku yakin kmu tau pasti alasan kenapa dulu"
"Raf please" Nadisya menghentikan perkataan rafli
"Semua nya udah selesai dan berakhir jadi tolong jangan bahas itu" Nadisya pergi sedikit berlari meninggalkan Rafli
Flashback
"Maaf Sya aku ga bisa ??"
"Kenapa Raf? Kita bisa LDR .. Apa salahnya?"
"Ldr? Long Distent Relationship? Aku ga percaya sama hubungan jarak jauh. Aku disana bukan cuma setahun dua tahun ajaa sya mungkin bisa 5 atau mungkin lebih. Aku bahkan bukan cuma ingin sekedar belajar disana aku jga pengen kerja disana. Please sya kmu ngertiin keputusan aku"
Rafli memegang kedua pundak Nadisya menyetarakan tingginya dgn nadisya
"Sya aku ga bakal minta kamu untuk nunggu aku tapi menunggu yg tak pasti itu juga pasti sulit utk kamu nanti aku jga berat melepas kamu tapi aku juga ga bisa melepas gitu aja kesempatan ini"
Nadisya hanya bisa menangis mndengar perkataan Rafli. Semudah itukah ia melepaskannya
"Syaa? Aku sayang sama kamu aku cinta sama kamu tapi aku jga ingin tau bagaimana rasanya tinggal di negara orang bagaimana kehidupan mereka. Aku harap kamu bisa ngerti Syaa. Maaf"
Rafli lalu pergi meninggalkan Nadisya. Nadisya hanya bisa menangis ia tak percaya dengan apa yg barusan terjadi. Mimpikah ia? Tidak !! Ini nyata bukan mimpi. Hatinya hancur hatinya terluka
Flashback end
"kamu kenapa Sya?" tanya Andra "Sya? Nadisya?" tanyanya lagi
"Hmmm? Kenapa Ndra??"
"yehh di tanya malah balik nanya " ucap Andra
"emmm ngga Ndra gapapa "
"Serius?" tanya Andra lagi
"He,emmm"
5menit kemudian
"Ndra? " ucap Nadisya membuka keheningan di tengah perjalanan pulangnya
"Hemmm" ucap Andra sambil menyetir
"Ngga deh gak jadi"
"Kenapa? Ada masalah ya? si Alfa bikin masalah?" tanya Andra dengan senyuman mengejek
"Ituuu ..."
"Apa sih Syaa ??"
"Raflii"
Andra menginjak rem tiba tiba. Nadisya sampai sedikit menjerit
"pelan pelan kenapa Ndraa" protes Nadisya
"Maksud kamu? Rafli Persadana ??"
"He.emmm" jawab Nadisya lemah
"kenapa dia?"
"Tadi diaa"
"Tadi dia datengin kamu? Alfa tau?"
"Ngga lah Alfa ga tau, dia CEO baru di kantor aku Ndra .. Dan kamu tau tadi dia sengaja tunggu aku di lobi cuma buat ngejelasin semua nyaa"
"Trus kamu ladenin?"
"Ya ngga lah, ngapain " ucap Nadisya
"Udahlah sya kamu jangan mau berurusan lagi sama dia, aku yakin dia tuh sekarang pasti nyesel ninggalin kamu, saran aku mending kamu resign aja, si alfa boss ini kan ngapain cape cape kerja buat perusahaan orang, lagian ya kalo si alfa tau , euhh bisa ngamuk dia lagian ya kamu tuh harus nya inget apa yg udah dia lakuin dulu ke kamu jangan mau balik lagi" ucap Andra panjang lebar
"Yeeeeee siapa jga yg mau balik lagi, males " protes Nadisya
"Ehh tapi aku saranin mending jujur deh sama si alfa dari pada nanti dia tau dari orang lain"
"iyaa sihh , ntar dehh aku masih bingung ini, btw kita kapan jalan ini? Udah soree nihh"
Andra menepuk jidat nya "sorry sorry Syaa, terlalu serius tadi"
Thanks for reading :))
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!