NovelToon NovelToon

Lahirnya Raja Para Dewa 2

Lorong Dimensi dan Bertemu Monster Kekacauan

Bai An, Duan Du dan Tu Long kini telah berada di dalam lorong dimensi.

Saat Bai An membuka mata dan merasakan energi di lorong waktu ini, ia merasakan nostalgia.

Sementara Duan Du agak merinding, karena tempat ini adalah tempat terkelam baginya, seandainya kakaknya tidak sekuat tenaga melindunginya, ia mungkim akan mati.

Untuk Tu Long, saat membuka mata dan merasakan energi di lorong dimensi ini, tubuhnya seketika tegang, mungkin di antara mereka bertiga, Tu Long adalah orang yang paling menderita.

Dengan cepat Tu Long memeluk Duan Du seperti anak kecil yang takut kehilangan ayahnya.

“Hei,, hei,, apa yang kau lakukan? Aku ini pria bukan wanita,” dengus Duan Du berusaha mendorong Tu Long.

Tapi, apapun usaha Duan Du, ia tidak bisa melempaskan pelukan Tu Long yang layaknya lem.

Bai An yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil, hatinya yang selalu di liputi kesedihan karena kehilangan semua keluarganya kini hilang, ia juga terahir kehilangan putra pertama dan putri keduanya.

Hal tersebut menambah beban hati Bai An, tapi saat ini ia telah kembali menguatkan hatinya.

Sementara Duan Du dan Tu Long yang melirik Bai An tertawa, kini ikut bahagia dalam hati mereka.

Waktu terus berlalu, tidak ada kendala apapun yang mereka hadapi seperti dulu saat pertama kali mereka melewati lorong ini.

Walau mereka tak tahu kemana tujuan mereka saat ini, yang pasti lorong ini membawa mereka ke Alam Semesta yang lebih tinggi.

1 bulan telah berlalu dengan cepat.

“Huh membosankan,” gumam Duan Du.

“Benar, kita tidak bisa melakukan apa-apa,” sambung Tu Long merasa kesal.

Saat mendengar itu, Bai An dan Duan Du tentu saja menatap Tu Long dengan aneh.

Pasalnya sampai saat ini Tu Long masih menempel di tubuh Duan Du, dan ucapannya tadi tidak sesuai dengan kelakuannya selama ini.

Tu Long yang ganas dan gila bertarung kini berubah menjadi penakut.

Jika orang-orang yang ada di alam semesta kecil tahu ini, mereka pasti akan tertawa terbahak-bahak dan julukan ia yang bernama Kaisar Dewa Kuno Petarung berubah jadi Kaisar Dewa Kuno Pengecut.

Memikirkan pikiran liar Bai An dan Duan Du membuat keduanya tertawa kecil.

Satu hari berlalu.

Saat Bai An, Duan Du dan Tu Long mengobrol santai, mereka tiba-tiba meraskan aura energi hewan buas seperti Wen Dongyun.

Tatapan Bai An, Duan Du dan Tu Long seketika mengarah ke kejauhan.

“Satu, dua, hmm..!! Ada 12 hewan buas yang telah berevolusi menjadi manusia,” kata Duan Du menghitung.

“Salah, yang asli ada 13 dan 1 orang berada di Kaisar Immortal ⭐ 1 Awal, dua orang berada di tingkat Kaisar Sejati ⭐ 1 Puncak dan 10 orang rata-rata berada para tingkat Grand Master ⭐ 5 Puncak,” sambung Bai An.

Duan Du yang mendengar itu sama sekali tidak terkejut karena jika seorang Kaisar Immortal bersembunyi dari jarak yang cukup jauh, ia tentu tidak bisa merasakan auranya karena saat ini Duan Du baru beberapa ratus tahun menembusa Kaisar Sejati ⭐ 1 Puncak.

Dulu ia masih di Kaisar Sejati ⭐ 1 Menengah, sementara Tu Long berada pada tingkat Kaisar Sejati ⭐ 1 Ahir.

Untuk Bai An tentu kekuatannya juga meningkat, yang dulunya pada tingkat Kaisar Immortal ⭐ 3 Ahir kini telah berada pada tingkat Kaisar Immortal ⭐ 3 Puncak, ia kini membutuhkan sedikit dorongan untuk menembus Kaisar Immortal ⭐ 4 Awal, namun Bai An masih menahannya.

Wuss..!!

Wuss..!!

Para hewan buas yang telah berevolusi atau biasa di sebut monster kekacauan kini berhenti sambil menatap ganas ketiga orang di depannya yang tak lain dua manusia dan satu monster gagal menurut mereka.

“Haha,, kita bertemu makanan pembuka disini ternyata,” teriak seorang yang memiliki kekuatan Kaisar Sejati ⭐ 1 Puncak yang di sambut tawa oleh teman dan bawahannya.

Bai An yang mendengar itu tersenyum sambil menggerakkan badannya.

“Aku tidak pernah ber olah raga cukup lama, semoga kalian menghiburku,” kata Bai An dengan senyum jahat.

Sementara Duan Du hanya diam, tapi beberapa saat ia melirik kakaknya sambil bertanya.

“Kak, mengapa hewan yang kita pelihara untuk membajak sawah keluar dari kandangnya?” Hmm..!! “Atau jangan-jangan kakak sengaja melepaskannya agar bisa kita buru lagi.”

Kata-kata Duan Du sangat tajam ibarat teriris oleh pisau ke hati mereka semua.

Bai An dan Tu Long mengangguk membenarkan sambil melirik untuk melihat reaksi ke 13 monster kekacauan tersebut.

“Kau,” teriak seorang pria tua tiba-tiba muncul, ia tak bisa di rendahkan begini oleh manusia rendahan seperti mereka. Tapi mereka tak tahu jika bertemu ketiga orang ini, maka kematianlah nasib terbaik mereka.

Duan Du pura-pura terkejut.

“Kak,, ada lagi muncul semut yang dulu kamu lepas,” kata Duan Du dengan nada polos.

Mendengar itu wajah ke 13 monster pengacau langsung memerah, tubuh mereka tiba-tiba berubah menjadi monster setengah manusia.

Rata-rata mereka semua adalah ras harimau merah.

Tanpa menunggu waktu lama mereka semua langsung melesat ke arah Bai An, Duan Du dan Tu Long.

Mereka semua yakin jika berdiam diri akan menambah bumbu kemarahan di hati mereka.

Sementara Bai An hanya bisa tersenyum kecil saat melihat provokasi adiknya sangat bisa di andalkan.

Tu Long yang selalu menempel kini langsung melepaskan diri.

“Tuan muda, bocah nakal, biarkan aku melawan mereka bersepuluh, kalian akan melawan yang tiga itu,” kata Tu Long dengan wajah bersemangat sehingga tak sadar jika ia seolah adalah pemimpin yang memberikan tugas kepada Tuan mudanya.

Bai An hanya bisa menggeleng karena inilah sipat Tu Long yang mereka nantikan, bukan seperti beberapa saat lalu yang selalu menempel.

Wuss..!!

“Mati,” teriak monster kekacauan yang paling kuat mencoba mencakar Duan Du.

Namun Bai An langsung muncul sambil mengayunkan tinjunya.

Bam..!!

Tubuh monster kekacauan mundur 5 langkah dengan mata melotot karena tak percaya jika manusia yang ia anggap paling lemah adalah yang terkuat.

Setelah terkejut, ia tiba-tiba menyeringai kejam.

“Dia milikku, jangan ada yang macam-macam,” kata monster kekacauan paling kuat menatap Bai An dengan tatapan mangsa.

Bai An mendengar itu hanya bisa terkekeh kecil.

“Jangan pernah menyesal karena menargetkan diriku,” kata Bai An langsung menghilang.

Melihat Bai An menghilang, monster kekacauan seketika waspada sambil melihat kesegala arah.

Tak lama Bai An muncul sambil mengayunkan tinjunya dengan santai.

Bam..!!

Krak..!!

Punggung monster kekacauan langsung terdengar remuk, ia juga terlempar cukup jauh.

Tanpa memberikan waktu luang, Bai An mengejarnya.

“Puaskanlah aku,” kata Bai An langsung mengayunkan kakinya.

Monster kekacauan yang merasa bahaya lagi, langsung menyilang kedua tangannya, ia juga merasa menyesal telah melawan orang yang salah.

Monster kekacauan kini tahu tingkatan Bai An setidaknya melebihi Kaisar Immortal ⭐ 3, itu hanya dugaannya saja.

Bom..!!

Lagi-lagi tubuh monster kekacauan terlempar, hal itu membuat Bai An merasa bosan dan ingin mengahirinya lebih cepat.

Tapi pandangan Bai An kini mengarah ke Duan Du dan Tu Long lebih dulu.

Dan..

Bersambung..!!

Membantai Monster Kekacauan Di Lorong Dimensi

Tingkatan Alam Semesta Inti.

➡ Pemula ⭐ 1 - ⭐ 5

➡ Junior ⭐ 1 - ⭐ 5

➡ Senior ⭐ 1 - ⭐ 5

➡ Master ⭐ 1 - ⭐ 5

➡ Grand Master ⭐ 1 - ⭐ 5

➡ Kaisar Sejati ⭐ 1 - ⭐ 5

➡ Kaisar Immortal ⭐ 1 - ⭐ 5

➡ Dewa Immortal ⭐ 1 - ⭐ 5

➡ Dewa Raja Semesta ⭐ 1 - ⭐ 5

***

Tapi pandangan Bai An kini mengarah ke Duan Du dan Tu Long lebih dulu.

Melihat mereka sedang bersenang-senang dan tidak tersudutkan, Bai An memandang ke arah Monster Kekacauan yang paling kuat.

Monster Kekacauan yang paling kuat kini sedang melarikan diri ke arah utara atau ia menjauh dari Bai An.

Bai An tersenyum kecil, dengan santai Bai An melambaikan tangannya.

Wuss..!!

Terlihat jelas benang energi yang sangat tipis kini terbentang ke tempat Monster Kekacauan berada.

Lebih tepatnya Bai An telah mengikat kaki Monster Kekacauan saat ia pertama kali memukul musuhnya.

Beberapa saat, Monster Kekacauan kini kembali.

Wuss..!!

“Kau mau lari kemana?” Tanya Bai An pura-pura polos.

Monster Kekacauan tidak mendengar pertanyaan Bai An, melainkan ia kini seolah bersujud di depan Bai An sambil berkata.

“Ampuni yang rendah ini Senior, yang rendah ini tidak mengetahui adanya gunung yang tinggi.”

Mendengar itu Bai An paham arti kata-katanya, jadi Bai An menariknya lalu mencekik Monster Kekacauan tersebut dengan tatapan tajam.

“Kita lebih baik menonton pertunjukan sambil kau bercerita kau akan pergi kemana dan mengapa kau pergi, jika kau ada satu kata yang kau sembunyikan, maka aku akan mengulitimu hidup-hidup,” kata Bai An dengan senyum lembut setelah menatapnya dengan tajam.

Monster Kekacauan dengan cepat mengangguk patuh, ia kini sadar jika Bai An lebih menyeramkan dari seseorang yang memburu dirinya, jadi ia kini akan berpikir ulang jika melarikan diri atau berbohong.

Dengan santai Bai An duduk di udara sambil menyuruh Monster Kekacauan ikut duduk.

Lalu Bai An mengeluarkan satu botol berisi arak.

“Minum terlebih dahulu lalu perkenalkan namamu,” kata Bai An sambil melirik ke arah Duan Du yang kini sedang memprovokasi kedua monster kekacauan.

Saat ini Duan Du terkekeh kecil sambil menghindari pukulan beruntun musuhnya.

“Hoho,, apa begini pukulan hewan ternak yang kakak ku lepaskan, aku sungguh kecewa,” ejek Duan Du.

Gerr..!!

Tanpa menjawab, kedua monster kekacauan menggeram marah lalu melesat ke arah Duan Du.

Mereka berdua yang awalnya mempunyai kerja sama bagus kini telah kacau akibat provokasi Duan Du terus menerus.

Cukup lama Duan Du memprovokasi sehingga ia merasa bosan karena kedua musuhnya tidak bisa menyentuhkan.

Dengan wajah cemberut Duan Du berkata. “Kalian ini sungguh membosankan, apakah kalian tidak bisa membuatku senang sedikit saja.”

Tanpa menunggu jawaban Duan Du mengeluarkan pedang kakaknya yang masih ia simpan.

“Pedang Pembalik Kehancuran,” teriak Duan Du.

Wuss..!!

Energi dari pedang tersebut seketika bersinar terang sehingga membuat kedua musuhnya terpaksa harus menutup mata.

Namun kedua musuh Duan Du terpkasa harus menelan kepahitan karena mereka berdua akan menutup mata untuk selamanya.

Dengan santai Duan Du menyarung pedangnya, bertepatan dengan sarung pedang Duan Du tertutup rapat.

Tubuh kedua musuhnya langsung lenyap menjadi abu.

Setelah itu Duan Du melirik ke arah Tu Long, lalu berganti ke arah kakaknya bersama musuh yang terkuat.

Wuss..!!

Tap tap..!!

“Kakak,, apa yang kau dapat?” Tanya Duan Du tanpa basa basi.

Duan Du paham jika kakaknya ingin menggali informasi sehingga ia tidak membunuh pemimpinnya.

Hmm..!!

Bai An melirik ke arah Ding Yuan.

Dengan cepat Ding Yuan kembali bercerita dari awal.

“Nama yang rendah ini Ding Yuan berasal dari Alam Semesta ke 7, yang rendah ini kesini karena melarikan diri, yang rendah ini di kejar oleh salah satu klan besar karena telah menangkap lalu membunuh salah satu putra patriark mereka,” kata Ding Yuan dengan cepat.

Duan Du yang mendengar itu melirik ke arah kakaknya apakah ia telah bertanya atau belum.

“Aku ingin bertanya, tapi kau lebih dulu datang kesini,” kata Bai An dengan santai sambil meneguk arak yang telah di berikan Ding Yuan.

“Hmm..!! Ceritamu memang terlihat jujur, tapi masih ada yang kurang? Jika kau tidak bicara, maka aku akan menyiksamu selama jutaan tahun sehingga kau menyesal diahirkan,” kata Duan Du dengan senyum licik.

Glek..!!

“Dugaanku salah, yang lebih menyeramkan ternyata adiknya bukan kakaknya,” gumam Ding Yuan menelan ludahnya.

“I.. Itu, sebenarnya kami semua di buru oleh mereka, semua ras kami di buru, dan ras kami yang telah menangkap serta membunuh putra Patriark Klan itu sudah lama hilang, selama ratusan tahun,” jawab Ding Yuan dengan cepat.

Mendengar itu Duan Du melirik ke arah kakaknya, melihat kakaknya mengangguk Duan Du tanpa basa basi membunuh Ding Yuan.

Crash..!!

Tangan Ding Yuan ingin mencoba menghentikan, tapi kepalanya lebih dulu terlepas dari lehernya.

“Heng,, walau kau jujur, tapi asal kau tahu, semua rasmu juga akan aku buru,” dengus Duan Du.

Tentu Bai An akan mengikuti sumpah kakaknya juga yang akan memburu ras monster kekacauan.

Namun berbeda dengan Tu Long, ia adalah ras monster yang gagal atau di sebut buangan.

Ia bukanlah Ras Monster Kekacauan.

Jadi Ras Tu Long adalah pengecualian bagi Bai An dan Duan Du, terlebih Bai An dan Duan Du sudah menganggap Tu Long saudara, ia telah menemani Bai An dan Duan Du kemanapun, susah senang bersama.

Setelah membunuh Ding Yuan, kini tatapan Bai An dan Duan Du beralih ke tempat Tu Long berada.

Saat ini Tu Long sedang tertawa.

“Hahaha,, ayo pukul dan tebas lebih kuat lagi, aku ingin merasakan pertarungan yang sesungguhnya karena aku sudah ratusan juta tahun tidak pernah bertarung,” teriak Tu Long tertawa seperti orang gila.

Gila karena terlalu semangat bertarung.

Kedepalan musuh Tu Long bukannya maju, kini malah mundur.

Pasalnya mereka semua sudah menebas, memukul Tu Long, tapi Tu Long hanya tergores saja atau mengalami luka luar.

Sementara dua dari kawan mereka sudah mati hanya dengan sekali cakar saja.

Melihat musuhnya mundur, wajah Tu Long berubah jelek, tak lama menjadi ganas.

“Karena kalian tidak mau menyerang lagi, maka aku yang akan menyerang kalian,” kata Tu Long dengan nada ganas.

Wuss..!!

Dalam sekejap Tu Long muncul sambil mengayunkan tangan kanannya yang telah membentuk cakar.

Satu musuh yang ada di depan Tu Long seketika terkejut dan berusaha mundur.

Crash..!!

Namun bukan ia yang mati, melainkan musuh yang ada di sisi kiri Tu Long.

Kini kaki Tu Long yang telah membentuk kaki nada telah menanjap di jantung musuhnya.

Dengan santai Tu Long mengayunkan tangan kanannya lagi.

Crash..!!

Tubuh musuhnya terbelah dua.

Tu Long tentu saja memanfaatkan keterkejutan musuhnya itu sehingga dengan mudah membunuh dua musuh sekaligus.

“Tersisa 6 lagi,” kekeh Tu Long memamerkan giginya.

Ke 6 musuhnya seketika melarikan diri ke berbagai arah.

Mereka kini membisu saat melihat ke 4 teman mereka mati dengan mudah, terlebih mereka lebih terkejut melihat ketua mereka mati lebih dulu.

“Selamatkan diri kalian,” teriak salah satu dari mereka membuka suara.

“Heng,, merepotkan,” gumam Tu Long lalu mengejar satu yang terdekat.

Wuss..!!

Crash..!!

“Satu, kini tersisa lima,” gumam Tu Long kembali mengejar ke yang paling dekat di sertai Tu Long kini memasang wajah cemberut.

Sampai Ke Alam Semesta Inti Ke 9 dan Kondisi Bai An, Duan Du dan Tu Long

“Satu, kini tersisa lima,” gumam Tu Long kembali mengejar ke yang paling dekat di sertai Tu Long kini memasang wajah cemberut.

Crash..!!

Bom..!!

Bom..!!

Dalam sekejap semua mati oleh Tu Long, kini Tu Long kembali ke tempat Bai An dan Duan Du dengan wajah masih cemberut.

“Kenapa Tuan muda cepat sekali membunuh mereka, itu tidak seru sehingga membuatku ikut cepat membunuh mereka,” kata Tu Long langsung protes.

“Ehh bukannya kau yang terlemah sehingga lama membunuh musuh, terlebih kau juga yang melawan paling banyak musuh,” ejek Duan Du secara terang-terangan.

Wajah Tu Long seketika berubah memerah lantaran malu, karena itu juga salah satunya, ia melawan paling banyak sehingga cukup susah mengejar musuh yang sudah melarikan diri.

Tapi Tu Long tentu tidak mau mengakuinya, karena ia nanti di kira lemah oleh Bai An sehingga ia tidak akan di izinkan bertarung nantinya.

“Heng,, walau aku yang paling lemah dari kita bertiga, tapi aku tidak pernah mengecewakan Tuan muda, benarkan Tuan muda,” balas Tu Long menaikan alis bergantian ke arah Bai An.

Bai An hanya bisa menggeleng melihat kelakuan mereka berdua jika berdebat pasti melibatkan dirinya.

“Sudah-sudah lebih baik kita cepat sedikit, karena arus lorong dimensi kini mulai melambat yang artinya kita akan sampai,” kata Bai An menjadi penengah.

Duan Du dan Tu Long seketika menjadi bersemangat, mereka berdua menatap ke arah dimana mata Bai An tertuju.

“Ayo,” ajak Bai An langsung mengikat keduanya agar tidak tertinggal oleh kecepatannya sendiri.

Wuss..!!

Waktu terus berlalu, setelah satu minggu kini Bai An, Duan Du dan Tu Long melihat cahaya.

“Hmm..!! Ingat jika kita telah keluar melewati cahaya ini, dan saat membuka mata kita berada di tempat berbeda, jangan pernah membuat masalah yang tidak penting, karena kalian berdua pasti tidak sengaja memprovokasi musuh kuat seperti klan besar,” kata Bai An memperingati.

Duan Du dan Tu Long mengangguk dengan semangat, mereka tentu tidak bodoh memprovokasi musuh kuat, tapi mereka tidak akan membiarkan diri mereka di tindas semena-mena.

Waktu kembali berlalu dengan cepat, saat ini Bai An Duan Du dan Tu Long melihat sebuah cahaya yang artinya di adalah gerbang dimensi antar semesta.

Kini mereka bertiga saling melirik lalu mencoba saling mengikat satu sama lain, walau mereka yakin pasti akan terpisah, setidaknya mereka berusaha agar tidak berpisah terlalu jauh.

Karena mereka yakin usaha tidak akan mengkhianati jerih payah seseorang.

Satu menit sebelum mencapai cahaya, mereka bertiga langsung menutup mata.

Tak lama kemudian Bai An membuka matanya, ia kini hanya bisa tersenyum kecut saat melihat dirinya yang hanya seorang diri.

Kini kemana mata Bai An memandang yang ia lihat hanyalah lautan lepas.

“Hmm..!! Apakah ini yang di namakan samudra?” Gumam Bai An melirik ke segala arah, ia memikirkan ke arah mana ia akan melangkah lebih dulu.

Tapi saat Bai An ingin ke utara, ia lebih dulu mendengar suara yang sangat familiar.

“Akhirnya setelah 10 tahun menanti kau kembali juga.” Dengan bersemangat orang yang tak lain Ling Dong leluhurnya kini muncul di depan Bai An.

Namun Ling Dong tak mau di panggil leluhur, ia hanya ingin di panggil paman.

“Hmm..!! Jika paman Dong di sini, berarti aku berada di Alam Semesta Inti ke 9?” Kata Bai An melirik ke arah Ling Dong.

Ling Dong mengangguk dan ingin mengatakan sesuatu, tapi Bai An lebih dulu berteriak dengan panik.

“Tu.. Tunggu dulu paman, katamu kau telah menungguku selama 10 tahun? Bukan kah di tempatku berasal aku sudah lebih ratusan juta tahun berada disana,” teriak Bai An dengan bingung.

Ling Dong terdiam, namun senyumnya tak hilang.

Setelah melihat Bai An tenang Ling Dong langsung menjawab.

“Itu karena perbedaan waktu, hanya itu saja yang paman beritahu, selanjutnya kau pasti akan mengerti bukan?”

Bai An terdiam cukup lama, tak lama Bai An mengangkat kepala lalu menghela nafas berat.

“Hmm..!! Aku sudah paham, dan juga aku ingin bertanya?” Belum sempat Bai An menyelesaikan ucapannya Ling Dong seketika mengunci mulut Bai An.

“Aku tahu apa yang kau tanyakan, tenang saja adik dan saudara angkatmu baik-baik saja, walau salah satu dari mereka di kejar oleh ketua suku Monster Kekacauan, ia masih bisa melarikan diri,” kata Ling Dong sambil menjentikkan jarinya.

Wuss..!!

Bai An dan Ling Dong seketika menghilang dari sana.

***

Sementara di sebuah kota, Duan Du kini membuka matanya.

Tepatnya ia membuka matanya di sebuah kamar yang cukup indah.

“Kau sudah sadar rupanya tampan,” sapa seorang wanita terlihat berusia Bai An, namun, usia aslinya melebihi Bai An.

Duan Du yang melihat itu langsung bertanya. “Dimana aku?”

“Kikiki,, pria yang kurang tahu sopan santun ternyata,” kata wanita tersebut cekikikan. Tapi dengan cepat ia kembali normal lalu menjawab.

“Kau ada di kediamanku, Klan Yun. Aku menemukanmu pingsan saat aku ingin mandi di kolam tempat ku biasa mandi,” kata wanita cantik tersebut tersenyum lembut ke arah Duan Du.

Tapi Duan Du hanya acuh, ia kini memikirkan kakak dan pamannya.

Melihat pemuda tampan tersebut acuh dan tak ingin bertanya namanya, membuat wanita tersebut cukup kesal.

“Dasar semua pria sama saja, tidak pernah peka terhadap wanita,” dengus wanita tersebut menaruh mangkuk berisis sup lalu keluar dengan perasaan dongkol.

Duan Du hanya terkekeh kecil melihat wanita yang ia tak tahu namanya kini telah pergi.

Dengan santai Duan Du bangun lalu mengambil mangkuk berisi sup.

“Emm,, tidak ada racun maupun hal mencurigakan,” gumam Duan Du langsung meminum sup tersebut.

Tak lama Duan Du menemukan ide sehingga ia langsung tersenyum licik.

Jika Bai An dan Tu Long melihat senyum licik Duan Du, mereka pasti akan memukul kepala Duan Du karena senyum licik Duan Du kali ini tidak ada perasaan iba sedikitpun dan murni memanfaatkan.

***

Jauh dari kota tempat Duan Du.

Tepatnya di hutan yang isinya hanya para hewan buas dan hewan buas yang sudah berevolusi atau Monster Kekacauan.

Bom..!!

Bom..!!

Terdengar ledakan beberapa kali.

Wuss..!!

Wuss..!!

Wuss..!!

Terlihat seseorang berlari sambil melirik ke arah belakang, di belakang ada ratusan Monster Kekacauan yang mengejar pemuda tersebut.

“Sial, nasibku selalu buruk saat terdampar begini,” gumam pemuda yang tak lain Tu Long.

Tubuh Tu Long kini di penuhi oleh luka, kebayakan luka tersebut adalah luka cakaran, hanya beberapa luka sayatan pedang, terlebih luka tersebut terlihat masih baru, bahkan darah terus mengalir dari setiap luka Tu Long.

Tu Long terus berlari mencoba mencari jalan keluar dari hutan ini.

Tu Long tahu jika ia bertarung kemungkinan kecil ia akan menang, karena orang terkuat dari mereka telah mencapai Kaisar Sejati 4 Ahir dan ada 5 orang Kaisar Sejati ⭐ 3 Awal.

Sementara yang lainnya kebanyakan hanya berada pada tingkat Kaisar Sejati ⭐ 1 Awal dan Grand Master ⭐ 1 sampai ⭐ 3.

Wuss..!!

Sebuah anak panah melesat dengan cepat dari belakang Tu Long.

Tu Long yang memilki insting kuat langsung memiringkan badannya kesamping sambil menoleh kebelakang.

Sebuah senyum mengejek langsung Tu Long perlihatkan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!