NovelToon NovelToon

Menikah Karena Perjodohan

Perkenalan Tokoh

Kaila Pradana adalah seorang wanita berusia 23 tahun, seorang gadis cantik berkulit putih, berambut panjang, pendiam, dia juga seorang wanita penyayang. Kaila orang yang selalu disibukkan dengan belajar dan membantu ayahnya sebagai keluarga satu-satunya yang ia miliki.

Semenjak usianya menginjak 4 tahun ibunya Klarisa Wirayudha meninggalkan dirinya  untuk selama-lamanya karena Tuhan ternyata lebih menyayangi ibunya, menjadikan ia pribadi yang begitu dekat dengan ayahnya karena sang ayah adalah keluarga satu-satunya yang ia miliki. Ayahnya selalu menekankan padanya bahwa ia tidak memiliki keluarga dekat karena baik sang ayah maupun sang ibu adalah anak tunggal dan tidak memiliki kerabat dekat lainnya

Virza Bagaskara adalah seorang CEO terkenal yang memiliki perusahaan besar. Ia dikenal sebagai CEO dingin, datar, dan tak pernah perduli pada orang orang lain, yang laki-laki itu pikirkan hanya bekerja dan membuat perusahaannya makin besar dan berkembang pesat. Seorang pria yang rasanya sangat sulit di jangkau oleh orang lain

Akankah saat keduanya disandingkan, akan timbul perasaan lebih ataukah mereka akan menjauh karena perbedaan sifat yang mereka miliki?

***

Di pagi hari kaila tengah disibukkan dengan kegiatan sehari-harinya. Ia menyiapkan sarapan untuknya dan juga  ayahnya. setelah selesai memasak begitu banyak hidangan, Kaila menyajikan makanan tersebut di atas meja makan dan memanggil sang ayah untuk sarapan bersama

"yah, makanannya sudah siap ayo kita makan" teriak Kaila dari arah meja makan, sedangkan sang ayah sedang berada di teras untuk membaca koran seperti kegiatannya sehari-hari

Mendengar panggilan sang anak, ayah Kaila yaitu Bagas Pradana bergegas menuju meja makan untuk sarapan bersama putri tercintanya

Berjalan mendekat ke arah sang putri ayah Bagas melirik ke arah meja makan "masak apa hari ini nak? " tanya ayah Bagas pada putri satu-satunya itu

"hari ini Kaila masak sambal udang, dan sop buntut yah" balas kaila, lalu mengambilkan makanan untuk ayahnya yang ia letakkan di piring dan menyodorkan pada ayahnya

Ayah Bagas menyantap hidangan yang di sajikan Kaila dengan lahap seperti biasanya  "oh ya, nanti kamu pulang jam berapa dari toko?" tanya ayah bagas sambil mengunyah makanannya

Kaila menatap ayahnya dengan kernyitan dahi dalam "mungkin sekitar jam 5 Kaila sudah pulang, kenapa memang yah? " Kaila cukup penasaran karena tak biasanya ayah Bagas bertanya kapan Kaila pulang

Ayah bagas tersenyum ke arah Kaila  "kalau begitu nanti jangan langsung pulang ke rumah ya,  datang ke restoran Kemilau sebelum jam 7 malam ya , untuk makan malam dengan ayah" pinta ayah bagas pada Kaila

"iya ayah" Kaila tak curiga sama sekali dengan ajakan ayahnya karena sang ayah memang sering mengajak makan berdua di luar

***

sore hari setelah Kaila  selesai melayani pelanggan di  toko bunga miliknya, Kaila segera merapihkan toko dan bergegas menutupnya. Merasa badannya yang terasa lengket ia memutuskan mandi terlebih dahulu agar merasa lebih segar tentunya

Kaila memang sengaja meninggalkan beberapa baju ganti di toko bunga miliknya yang tersedia kamar pribadi bagi Kaila agar memudahkannya untuk berganti baju kalau ada urusan mendesak atau saat pakaiannya kotor sebab bekerja di toko bunga tentu akan sering bermain dengan yang kotor ataupun tanah untuk merawat bunga-bunganya

Setelah selesai berganti pakaian, Kaila langsung menuju restoran yang diberitahu ayahnya “tidak terlambat kan “ Kaila menyempatkan melirik arloji di pergelangan tangannya

Kaila  melihat sekeliling untuk mencari keberadaan ayah Bagas. Setelah melihat keberadaan ayah bagas, Kaila pun datang menghampiri dan tak lupa memeluk ayah bagas "ayah sudah sampai dari tadi ya? " tanya Kaila,  beringsut duduk di kursi depan ayahnya

Ayah Bagas tersenyum kepada putrinya " barusan saja ayah sampai" balas ayah Bagas

Kaila melihat meja makan ayahnya masih kosong dan belum tersaji makanan apapun "ayah belum pesan makan ya? biar Kaila pesenin ya" Kaila berniat memanggil pelayan tapi sang ayah menghentikannya

"nanti saja nak, kita tunggu orang dulu baru kita pesan makanan" cegah ayah Bagas

Kaila menaikkan sebelah alisnya menatap ayahnya bingung "siapa? ayah ngundang orang?"  Kaila cukup terkejut ada orang lain yang akan ikut makan dengan mereka karena sang ayah belum mengatakan apapun padanya

" ayah ingin mengenalkan kamu pada seorang kenalan ayah" ucap ayah bagas dengan senyum mengembang

"Laki-laki atau perempuan yah? " tanya Kaila

"Laki-laki" balas ayah Bagas

“Laki-laki “ Kaila tentu heran namun beberapa detik kemudian  tersenyum kecil "tumben sekali ayah mengenalkan Kaila pada seseorang, mana laki-laki pula. Bukannya ayah waktu itu yang bilang ke Kaila jangan nikah saja biar temenin ayah sampai tua" ucap Kaila mengingat obrolan dengan sang ayah saat sedang bercengkrama bersama beberapa waktu lalu

ayah Bagas tersenyum tipis ke arah Kaila "itu dulu nak, beda sekarang, dia orang yang baik dan ayah yakin kalian cocok jadi kalian coba berkenalan dulu saja" ucap ayah Bagas

Tak lama berselang,  orang yang ditunggu pun datang menghampiri ayah Bagas dan Kaila "selamat malam om" ucap seorang pria muda dengan setelah jas berwarna abu-abu menyalami tangan ayah Bagas lalu menarik kursi untuk duduk di samping Kaila tanpa canggung

"maaf om saya telat, kerjaan Virza di kantor lagi banyak jadi baru bisa datang sekarang " ucap pria tersebut yang tak lain adalah Virza Bagaskara, pria yang ingin ayah Bagas kenalkan pada Kaila

ayah bagas tersenyum ramah pada Virza  " gak papa nak Virza, om tau pekerjaanmu sebanyak apa, lagian om juga belum lama sampainya " ayah Bagas melirik Kaila  "iya kan nak?" Ayah Bagas ingin Kaila menvalidasi kata-katanya

buru-buru Kaila menganggukkan kepalanya "iya yah" balas Kaila dengan sedikit canggung karena baru pertama kali duduk begitu dekat dengan lawan jenis

Ayah Bagas terkekeh melihat putrinya yang merasa begitu canggung dan salah tingkah "nak, ini nak Virza Bagaskara yang ayah mau kenalkan padamu, dia adalah calon suami kamu nantinya " ucap ayah Bagas sambil menggenggam tangan Kaila dan melirik ke arah Virza

Kaila jelas terkejut bukan main mendengar pernyataan ayahnya yang terbilang tiba-tiba "maksud ayah apa?  dengan berkata  calon suami Kaila? Kaila kira ayah cuma mau ngajak Kaila kenalan dengan kenalan ayah?" Kaila jelas merasa heran,  menatap sang ayah yang hanya dijawab anggukan kepala oleh ayahnya membuatnya makin bingung saja

pandangan Kaila beralih pada sosok pria yang dikatakan sebagai calon suami oleh ayahnya, dan pria tersebut hanya menanggapi dengan tatapan datarnya, tatapan yang Kaila bingung sendiri untuk mengartikannya, setuju atau tidak dengan niatan sang ayah yang terbilang begitu mendadak

Calon Suami Dadakan

Ayah Bagas mulai mengajak bicara Kaila dan Virza dengan lebih serius  "untuk nak Virza mungkin sudah tahu maksud ayah  mempertemukan kalian hari ini " ayah Bagas menoleh ke arah Kaila " tapi untuk kamu  Kaila,  mungkin kamu belum tahu mengenai rencana ayah untuk menjodohkan kamu”Ayah Bagas menunjuk ke arah Virza “nak Virza ini adalah calon suami pilihan ayah untuk kamu nak" Ayah Bagas menjelaskan pada Kaila tujuan acara makan malam  kali ini dengan mempertemukan Kaila dan Virza

Kaila menatap ayahnya heran "maksud ayah bagaimana? " Kaila terkejut mendengar penuturan sang ayah yang ingin menjodohkan dirinya dengan pria yang tidak ia kenali sama sekali sebelumnya b

Kaila menatap lurus ayahnya, meminta penjelasan, yang dijawab hanya dengan anggukan kepala sedangkan saat ia menatap Virrza yang didapat hanya tatapan datar dan dingin dari Virza

ayah Bagas menggenggam erat tangan Kaila "maafkan ayah karena tidak bertanya dulu padamu. Tapi ayah kenal baik dengan nak Virza dan ayah yakin dia bisa jadi suami yang baik buat kamu dan akan selalu menjagamu nantinya " ucap ayah Bagas penuh keyakinan pada Virza yang sudah cukup lama ia kenal

Kaila yang masih terkejut hanya bisa terdiam dan tak mampu mengucapkan sepatah kata apapun untuk mengiyakan atau membantah kata-kata ayahnya. Rasa sayangnya pada sang ayah membuatnya hanya menerima tanpa menolak pria yang ada di hadapannya. Seseorang yang tak dikenalnya sama sekali dan baru pertama kali ia lihat tapi sudah langsung jadi calon suaminya

ayah Bagas tiba-tiba berdiri dari kursi nya " kalian mengobrol dulu saja agar lebih saling mengenal, pasti kalian tak akan nyaman kalau ayah tetap di sini " ayah Bagas menoleh ke arah Kaila "dan untukmu Kaila, ayah tahu kamu tidak akan mengecewakan ayah seperti biasanya " ucap ayah Bagas, mengusap lembut pundak Kaila

Begegas meninggalkan Virza dan Kaila berdua dalam restoran, berharap keduanya akan segera akrab dan rencana pernikahan yang ia buat bisa di jalani Kaila dan Virza dengan baik

*

*

*

Setelah kepergian ayah Bagas, Kaila dan Virza makan dalam diam dan hanya terdengar suara dentingan sendok yang saling beradu membuat suasna cukup canggung untuk Kaila. Setelah selesai makan Virza merubah posisi duduknya dan menatap Kaila untuk memulai pembicaraan serius  "ada satu hal yang ingin aku sampaikan padamu" ucap Virza membuat atensi Kaila segera teralih ke arah Virza

 Kaila yang mendengar itu pun melihat lawan bicaranya dengan serius "apa itu?" tanya kaila heran pada Virza

Virza menghela nafas panjang sebelum memulai pembicaraan "aku memang setuju menikah denganmu tapi aku adalah orang yang tidak ingin terikat dengan yang namanya sebuah pernikahan" ucap virza dengan datar

"apa? " Kaila tambah keheranan dengan ucapan Virza

Kalau tidak ingin terikat dengan namanya pernikahan lalu kenapa Virza setuju untuk di jodohkan. Kaila bisa yakin Virza setuju karena sang ayah sempat membahas Virza yang sudah tahu niatan ayahnya, lalu dengan kedatangan Virza ke restoran bukankah itu artinya Virza setuju untuk di jodohkan

"aku tak ingin berputar-putar aku akan langsung pada intinya saja. Aku menikah denganmu hanya karena berhutang budi pada ayahmu yang pernah menyelamatkanku dan saat aku tahu orang yang pernah menolongku menderita penyakit kanker, aku tak tega untuk menolak permintaannya untuk menikahi puterinya " ucap Virza menjelaskan alasannya menerima perjodohan dengan Kaila

Kaila mencoba menelaah setiap ucapan Virza yang terkesan begitu tiba-tiba dan sulit Kaila pahami " tunggu dulu? Apa tadi? kanker? aku sama sekali tak mengerti maksudmu, siapa yang sakit kanker?" tanya Kaila yang tidak paham dengan arah pembicaraan Virza

Virza yang seolah paham raut bingung Kaila pun segera mengerti kalau Kaila mungkin sama sekali tidak tahu tentang penyakit yang di derita ayah Bagas  "jadi kau tidak tahu ayahmu sakit parah? " tebak Virza yang dijawab gelengan kepala oleh Kaila

"apa ayahku sakit? sejak kapan beliau sakit?" air mata Kaila pun lolos begitu saja mendengar sang ayah yang sangat disayanginya menderita sakit kanker

Virza menghela nafas panjang "ayahmu menderita kanker hati stadium lanjut, aku juga baru tahu sekitar 3 minggu yang lalu, saat aku dan beliau makan bersama, beliau memberitahuku tentang ke khawatiran dirinya  tentangmu padaku, tentang siapa yang akan menjagamu saat beliau nanti tiada. Lalu beliau menyerahkan fotomu padaku dan menawarkanku untuk menikah denganmu" ucap virza panjang lebar dan Kaila hanya mendengarkan sambil terisak

"lalu? " kaila meminta virza melanjutkan ceritanya

"aku terkejut dengan permintaan ayahmu saat itu, tapi melihat raut wajah sedih ayahmu aku tak sanggup menolak permintaannya jadi aku setuju bertemu denganmu, dan bisa kau lihat sekarang kita berdua ada di sini" lanjut Virza

Virza menatap manik mata Kaila dengan lekat " tapi yang perlu aku tekankan padamu di sini adalah aku yang sama sekali tidak tertarik denganmu" ucap Virza melanjutkan

Kaila menangis sesenggukan, bukan karena kata-kata Virza mengenai Virza yang tak tertarik dengannya tapi lebih kepada penyakit kanker yang di derita ayahnya, Kaila masih  mencoba mencerna semua yang ia dengar dari Virza,  pria yang baru ia kenal beberapa menit lalu “ayah sakit dan aku tidak tahu “hati Kaila begitu sakit mengetahui ayahnya sakit parah tapi ia tidak tahu hal itu sama sekali

Ada rasa tak nyaman melihat air mata Kaila yang terus mengucur dengan derasnya namun buru-buru ia tepis "kalau kamu setuju membuat perjanjian pranikah denganku,  maka aku akan segera menikahi mu tapi kalau kamu ingin menolak pernikahan ini, kamu bilang saja sendiri pada ayahmu karena aku tidak ingin mengecewakan ayahmu" ucap Virza dengan datar

Kaila menarik nafas dalam menetralisir keterkejutan nya dan menatap Virza dengan sorot mata penuh keyakinan "aku tidak akan menolak perjodohan ini,  aku akan menyetujui perjanjian pranikah yang akan kamu berikan padaku. Agar kita bisa segera menikah, jadi ayo kita menikah secepatnya" jawab Kaila dengan tatapan penuh keyakinan saat menatap Virza

Ada perasaan menggelitik dihati Virza yang entah apa, itu? saat melihat sorot mata Kaila tapi virza segera mengabaikannya, tak ingin karut dalam perasaan yang tidak begitu penting untuknya

"tapi aku tak mau menjalani pernikahan seperti pada umumnya denganmu, kita hanya akan memperlihatkan didepan ayahmu saja tidak lebih dari itu" pinta Virza dengan tegas

Kaila mengangguk paham akan permintaan Virza  "baiklah, asal kamu mau menjalani pernikahan ini untuk kebahagiaan ayahku itu sudah cukup untukku" balas Kaila dengan mata berkaca-kaca

“oke kalau begitu kita setuju mengenai hal ini “ucap Virza dengan datar

perjanjian pranikah

Virza mulai berucap  "tapi aku tidak mau menjalani pernikahan seperti pada umumnya, kita hanya memperlihatkan pernikahan bahagia didepan ayahmu saja tidak lebih dari itu" ucap virza memperingati Kaila untuk menjaga batasan setelah mereka menikah nantinya

Kaila mengangguk paham akan ucapan Virza "baiklah, kamu mau menikah denganku karena permintaan ayahku saja itu sudah cukup untukku, dan untuk yang lain tidak perlu kamu pikirkan" ucap Kaila dengan mata berkaca-kaca

Kaila tak mampu menahan laju air matanya, sehingga cairan bening mulai jatuh bebas dari sudut mata Kaila dengan bebas dan saat melihat Kaila terus menangis sembilu, ada rasa tak tega di hati Virza tapi Virza tetap berusaha mengabaikan perasaan itu

"terserah kamu saja, besok sekretaris ku akan menghubungimu untuk tandatangan perjanjian pranikah kita dan sekaligus  untuk mengurus surat nikah kita”ucap Virza dengan datar “dan satu lagi,  aku tiak ingin ada pesta pernikahan jadi beri pengertian pada ayahmu untuk meniadakan pesta pernikahan karena aku tidak mau ribet dengan yang namanya pesta pernikahan karena ujung-ujungnya kita akan bercerai nanti  " ucap virza dengan datar

 Virza berdiri dari tempat duduknya berniat pergi meninggalkan Kaila karena maksud hatinya sudah tersampaikan pada Kaila “kalau begitu aku akan pergi “pamit Virza

"Terima kasih" ucapan Kaila menghentikan langkah Virza sejenak

Virza menoleh kebelakang menatap Kaila dengan satu alis terangkat "apa? " Tanya virza takut salah mendengar ucapan Kaila

Kaila menatap manik mata Virza dalam-dalam "Terima kasih karena sudah mau perduli pada ayahku" Kaila memaksakan senyumnya pada Virza, namun sungguh Kaila berterima kasih pada Virza yang mau menuruti permintaan ayahnya

“Hemm”Virza tak begitu menanggapi dan bergegas pergi dari restoran karena ia harus segera kembali ke kantor untuk mengurus pekerjaanya

sepeninggal Virza dari restoran, Kaila melanjutkan tangisnya yang makin kencang karena ia mendapat kejutan bertubi-tubi dalam kurun satu waktu membuatnya cukup shock hebat, dan untung saja restoran sedang dalam keadaan  sepi jadi suara tangisnya tidak terlalu mengundang perhatian orang-orang yang sedang makan di sana karena mendengar tangisan Kaila yang begitu menyayat hati

“kenapa harus ayah yang sakit “ gumam Kaila dengan suara seraknya

***

Keesokan harinya sekertaris Virza yaitu Raka membawa surat perjanjian pranikah untuk di berikan pada Kaila sesuai perintah Virza semalam padanya

Raka yang memakai jas berwarna hitam berjalan menghampiri Kaila di toko bunga milik Kaila  "selamat pagi nyonya, saya Raka sekertaris tuan Virza" Raka mengajak Kaila berjabat tangan sebagai bentuk kesopanan saat bertamu

"selamat pagi tuan Raka" Kaila membalas jabatan tangan Raka dengan sopan

"silahkan duduk tuan Raka " Kaila mempersilahkan Raka untuk duduk di sofa yang berada dalam toko bunga miliknya

Raka duduk di sofa sesuai permintaan Kaila "seperti yang sudah tuan sampaikan pada nyonya semalam, saya hari ini membawakan surat perjanjian pranikah nyonya dan tuan untuk nyonya tandatangani, silahkan nyonya baca terlebih dulu kalau-kalau ada yang perlu saya perbaiki " Raka memberikan sebuah map berwarna merah pada Kaila

Kaila menerima map tersebut, membaca dengan seksama isi perjanjian pranikah yang di berikan Raka atas perintah Virza

"Perjanjian Pranikah" terlihat dari judul bagian atas

Kaila membalikkan halaman demi halaman dan membacanya dengan seksama, setiap isi perjanjian itu ia baca tanpa terlewati dan dapat ia lihat perjanjian tersebut berisi     "tuan Virza Bagaskara sebagai pihak A

                                                                    nyonya Kaila Pradana sebagai pihak B

Selama masa pernikahan dilarang mencampuri kehidupan masing-masingBersikap sebagai pasangan hanya didepan tuan Bagas Pradana, di luar itu tidak perluPihak A akan memberikan nafkah secara rutin pada pihak B sesuai ketentuan dari pihak A Pihak B harus patuh pada perintah pihak A tanpa ada bantahanPernikahan akan berakhir saat tuan bagas Pradana tidak merasakan sakit lagiSaat pernikahan berakhir pihak A maupun B dilarang saling menuntut ataupun meminta ganti rugi di luar kesepakatan yang telah di sepakati bersamaVirza Bagaskara                                                                          Kaila Pradana

(pihak A)                                                                                        (pihak B)

"tolong dibaca dengan seksama nyonya, dan jika ada yang ingin di ubah, sampaiakan saja pada saya, saya akan merevisinya sesegera mungkin " ucap Raka saat Kaila sedang membaca halaman demi halaman isi perjanjian pranikah Virza dan Kaila

“tidak perlu diubah”setelah selesai membaca Kaila meminta bulpoin pada rRka untuk menandatangani surat perjanjian tersebut lalu menyerahkan kembali pada Raka

"nih sudah saya tandatangani" Kaila memberikan surat perjanjian Pranikah yang sudah ia tandatangani pada Raka

Raka menerima map berisi dokumen perjanjian pranikah yang sudah di tandatangani Kaila dan mengecek tandangan Kaila apakah sudah benar  "anda yakin tidak ada yang ingin dirubah?" Raka kembali memastikan pada Kaila mengenai isi perjanjian yang sudah di tandatangani

"tidak ada, isinya tak ada yang bermasalah untukku" balas Kaila

setelah mengecek isi dokumennya, Raka mendongak menatap Kaila dengan datar "3 hari dari sekarang pernikahan akan dilaksanakan di kediaman  keluarga nyonya Kaila, dan setelah menikah nyonya akan tinggal di rumah tuan Virza. Tapi tentu saja nyonya masih  bisa ke rumah ayah nyonya dengan bebas kapanpun yang nyonya mau, tuan juga berpesan bahwa nyonya bisa tetap mengurus toko nyonya selama jadi istri tuan, tuan Virza tidak akan membatasi apapun mengenai kehidupan nyonya" ucap Raka yang di tanggapi biasa saja oleh Kaila

“baik, saya mengerti “balas Kaila

Raka memutuskan pergi dari toko bunga Kaila setelah menyelesaikan urusannya dengan Kaila " sampaikan rasa Terima kasihku untuk tuan mu" ucap Kaila menghentikan langkah Raka yang sudah semakin menjauh

Raka pun berbalik menatap calon istri bosnya sambil tersenyum tipis "baik nyonya akan saya sampaikan pada tuan" balas Raka

setelah pergi dari toko Kaila, Raka kembali ke kantor menyerahkan surat perjanjian pranikah yang sudah ditandatangani kaila pada bosnya

"nih bos perjanjian pranikahnya " Raka menyerahkan dokumen yang telah di tandatangani Kaila

" apa yang dia ajukan sebagai tambahan persyaratan?” Tanya virza sambil melihat dokumen yang dibawa Raka

"tidak ada" jawab raka singkat

"benarkah? Kau sampaikan tidak tentang dia boleh menambahkan isi perjanjian "  tanya Virza sambil membolak balikan dokumen perjanjian pranikahnya

Raka tersenyum melihat tingkah bosnya itu "kan tuan lihat sendiri isinya masih sama seperti saat tuan memberi perintah pada saya, tak ada yang berubah satupun walaupun tuan bilang boleh menuruti semua permintaan nyonya tapi nyonya Kaila tidak ada permintaan apapun, dan langsung menandatanganinya setelah selesai dibaca" Raka mengambil posisi duduk ternyaman untuknya di hadapan virza

Virza mengangguk paham " ya sudah, semua persiapan sudah beres kan? " Tanya virza

Raka tersenyum sumringah " sudah dong, tinggal nikah saja tuan. Oh ya bulan madu beneran gak usah kah?, saya bisa loh bikin rencana honeymoon yang waaah " Raka menatap bosnya lekat menunggu jawaban Virza tentang rencana bulan madu yang katanya tidak perlu di adakan

"tidak! " bentak irza

Raka menghela nafas panjang "ih sayang banget tuan, nyonya Kaila loh cantik begitu, kok ya di anggurin, kan sayang tuan" ejek Raka yang dihadiahi lemparan bantal sofa oleh virza, yang memang kebetulan virza sedang duduk di sofa saat Raka datang ke ruangannya

"dasar kutu kupret kamu ya!" teriak Virza sedangkan Raka hanya tertawa terbahak-bahak melihat bosnya yang kesal padanya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!