Kehidupan aku gak penuh drama bahkan sangat plat. Terkadang aku merasa bosan dengan kesaharianku. Seakan-akan kegiatan setiap hari selalu berulang sangat membosankan . Kehidupan sendiri tanpa seorang pacar memang menyenangkan dan terkadang sedikit mengenaskan. Ya kalian tahulah gimana rasanya jombol selama 21 tahun. Bisa bebas dekat sama cowok mana ajah tapi sedihnya gak ada yang peduli sama kita. Huh bosan, bahka ombak saja tidak semembosankan hidupku.
"clar,lu ngelamun lagi?,awas kesambet sama penjaga laut loh tau rasa."
"lu pikir gua percaya sama begituan ,huh? "
"Lu lagi mikirin nasib jomblo lu kan? , makanya cari cowok jangan ngelamun mulu jodoh gak akan datang gitu ajah ." emang bener sih perkataannya tapi kan gak semudah itu juga kali nyari jodoh.
"Sudah lah , gua tau lu pasti ada maunya nemuin guakan ."
"Lu tau ajah clar , gimana kalau nanti malam lu........"
"Jangan macam-macam lu." Saat aku memfokuskan kedepan aku sedikit terkejut dengan seorang anak yang berenang menuju ketengah laut . Gila itu anak siapa sih , bokapnya mana lagi masa anak ditinggal begitu ajah.
"Eh liat disana ada cogan gila." Aku masih focus pada setiap pergerakan anak kecil itu dan segera aku melepasa kaosku dan berlali ke anak itu. Aku pake baju renang ya gak buligir loh .
"Eh lu mau kemana clar?" tanpa aba-aba segera aku berenang menolong anak kecil , untung ombaknya gak teralu tinggi tapi memang pantai disini agak dalam buat berenang anak seusianya. Segera aku membawa anak itu sisir pantai. Aku sadar ada dua orang yang mendekat tapi aku masih melihat kondisi anak ini.
"Hey , kamu gak apa-apa kan ?" anak itu hanya mengangguk.
"kamu kesini sama siapa?" Anak kecil itu menunjuk ke salah satu dari dua laki-laki itu. Emosiku benar-benar gak bisa ditahan lagi. Gila ajah masa anaknya tenggelam tapi bapaknya kaya gak khawatir sama sekali dasar orang tua jaman sekarang.
"Lo jadi bapak bisa gak sih merhatiin anak lo ? jangan tebar pesona mulu wajah pas-pasan ajah sombong lu. Untung anak lo ga apa-apa coba tadi gak ada gua tuh anak bisa kena cidera. Dasar gak guna."
"APA KAMU BILANG ?" aku gak menghilaukan pertanyaannya segera aku mendekat ke teman aku yang rempong itu siapa lagi kalau bukan Sisil karnojoyo.
"jangan Tanya apa-apa gua lagi badmood."setelah mengambil kaosku dan memakainya segera aku pergi dari pantai.
***************
Author pov
Seorang pria sedang menyesap minumannya sambil meleparkan tatapan pada sekitarnya. Seakan dia merasa bosan dengan keadaan sekitarnya. Beberapa kali helaan keluar darinya. Tiba-tiba saja seorang pria datang dan langsung mengambill gelas yang di pegang oleh pria yang sedang duduk manis dengan seorang wanita disampingnya.
"hey bro ,gua pikir lu gak akan kesini. Kenapa wajah lu di tekuk gitu berlapis –lapis. Untung ajah wajah lu ganteng kalau gak udah gua tampol tuh wajah. "
Pria itu tidak mempedulikan perkataan temannya. Pria dengan berbagai pesona dan kekayaan yang tak ada yang bisa menandinginya siapa lagi kalau bukan Albert Nicolas Jacobson anak dari Neila Thomson dan Nike Nicolas Jacobson. Terlahir dari keluarga yang sudah terkenal akan kekayaannya di dunia. Raja dari berbagai perusahaan di dunia ini selain itu kehidupannya gelapnya yang terkenal dikarang mafia menambah nilai plus pada dirinya.
"hey bukankah itu wanita yang siang tadi." Albert memperhatikan setiap gerak-gerik wanita bernama Clara Natalia. Setelah kejadian tadi siang albert segera mencari segala informasi tentang wanita itu. Merasa kesal dengan perbuatan wanita itu tapi juga merasa sangat berterima kasih atas perbuatannya.
"kau tau tidak dia itu terkenal tukang buat onar di club malam loh."
"benarkah?"
" lihatlah bentar lagi pasti akan terjadi perkelahiran." Albert tahu wanita itu sering membuat onar di club malam. Wanita yang menarik untuk di tahlukkan. Dia merasa kesal ketika seorang pria mendekati clara seakan hatinya tidak ikhlas wanita itu disentuh dengan wanita lain. Baru saja dia berniat untuk mendekat tapi wanita itu sudah membanting pria itu.
Clara Pov
Nama aku Clara Natalia sering di panggil clar. Aku wanita yang suka menyediri dan gak suka suara yang bising seperti saat ini. Aku benci club tapi demi temanku yang ada di sana siapa lagi kalau bukan si sisil. Bahkan aku tak pernah bisa bertahan lama disini dengan berbagai tatapan menjijikan dari pria hidup belang.
"hey clar gua pikir lu gak akan datang ke sini lagi ." gara-gara teman aku si sisil rempong , aku jadi kenal dan berteman baik dengan bantener di club ini.
"You know Why am I here?" dia hanya tertawa dan menawarkan minuman yang pasti aku tolak dengan meminta segelas susu. Mungkin ini sangat menggelikan , pergi ke club dengan berbagai minum mengandung alcohol dan aku hanya memesan susu yang bisa aku beli di toko bahkan warung.
"ini susu untuk mu little baby ." aku hanya menanggapinya dengan tertawa kecil. Tiba-tiba aku merasa sebuah tangan yang merangkul pundakku dan aku sedikit kesal dengan kelakuan orang ini . bahkan temanku sedang memberikan peringatan jangan berulah lagi dengan matanya.
"hai baby kamu mau menghangatkan malamku " seketika emosiku meningkat segera saja aku membantinngnya tanpa rasa kasian .
"Hey b****\, you....."
"siapa yang lu sebut b**** ? lu bosen hidup huh"
"**,you " dia melayangkan pukulan ke arahku dan segeraku menangkis dan memukulnya dengan keras. Dan tiba-tiba beberapa orang mendekat dan mencoba mengarahkan pukulannya kepadaku. Tidak menyesal aku belajar karate bertahun –tahun. Dalam hitungan menit meleka sudah tergeletak di lantai.
"Oh my god , clar gua masih pengen lama-lama di sini dan ini cuman 20 menit hhuh?"
"Ayo pulang , aku gak akan pernah cocok di tempat seperti ini ." tiba-tiba seorang pria menarik tanganku ,apa yang dia lakukan. Karena aku sudah gak punya tenaga jadi aku ikutin dia.
"Apa yang lu mau ? narik-narik gua " pria itu hanya diam dan membawaku ke pinggir pantai.
"hey , lu gila buat apa kesini huh" siapa sih pria ini .tiba-tiba di berbalik.
"lo , ngapain bawa gua heh. " segera aku meninggalkannya tapi dia mencengkal tanganku .
"jangan kamu lakukan itu lagi , itu terlalu berbahaya buat kamu ." aku sedikit kaget dengan perkataannya kenapa dia peduli sama aku. Kenal ajah gak , udah main atur –atur anak orang dasar.
"Siapa lu berani ngatur hidup gua huh? Kenal ajah gak gua sama lu"
"nama saya Albert Nicolas Jacobson."
"gua gak nanya nama lu ? " dasar laki-laki gila dan tiba-tiba dia menarik tanganku dan omg my first kiss segera aku dorong.
"Lu gila nyosor-nyosor ajah lu gak punya sopan santun amat lu." Aku menggosok-gosok bibirku gila hari ini.
"ayo aku antar kamu pulang ." dia menarikku sebenarnya aku ingin ngelawan tapi karna udah capek jadi ikutin ajah lah. Dia mengajakku menaiki mobil tapi aku tahan.
"udah sampai sini ajah antarnya gak usah pake mobil juga kali orang rumah gua di situ " sambil aku tunjuk sebuah rumah di perempatan. Ya aku disini ngontrak di rumah kepala desa. Maklum anak kuliahan harus cari yang murah tapi aman.
"ya udah sana pulang hati-hati ."Dia mencium keningku dasar pria gila baru ketemu udah menanggnya banyak. Untung aku lagi jinak coba kalau gak.
Ayo tinggalkan comment sama like ya!
***Maafkan aku yang selalu menganti-ganti cerita dan gak pernah sampai beres tapi buat cerita My Lovely mafia aku usahain beres deh heheheheheh jangan lupa like sama comment ya support terus cerita my lovely mafia ***
Author Pov
Clara yang asik dengan kegiatannya di pinggir pantai tanpa dia sadari seseorang pria sedang memperhatikannya dengan emosi yang dia tahan saat clara berbicara dengan pria lain siapa lagi kalau bukan Albert. Rasanya ingin membunuh pria itu dan memeluk wanita itu terus menerus agar tidak ada pria satu pun yang mendekatinya.
"Om ,aku mau deketin kakak itu ya " anak kecil itu segera berlari menuju clara. Dalam otak sudah muncul berbagai cara untuk mendekati gadisnya itu.
" Hai kak " anak itu sedikit mengejutkan clara.
"Hai juga kamu sudah baikkan ? sama siapa kamu ke sini?" anak kecil itu menunjuk seorang pria yang sudah mengusik hidupnya tadi malam. Bahkan orang yang di tunjuk tidak peduli malah dengan santai menebar pesona dasar laki-laki.
"Kakak mau kemana?"
"Kakak mau ke tengah laut mau ikut?" anak kecil sedikit bingung. Clara tahu dia takut tidak di izinkan oleh pria itu.
"Nanti kakak yang bilang ajah , oke ?" anak itu hanya mengangguk segera Clara berjalan mendekati pria itu.
"Maaf menganggu saya mau ajak anak anda pergi ke tengah pantai......" tiba-tiba anak kecil itu menarik baju clara dan membisikkan sesuatu. Clara sedikit terkejut dengan perkataan anak kecil itu.
"Saya izinkan tapi nanti sore kamu temani aku jalan-jalan." Clara sedikit kesal dengan perkataan pria itu kalau bukan karena anak kecil ini pasti dia bakal nolak.
"Baiklah ."
**********
Beginilah nasibnya kalau berjalan –jalan dengan pria yang memiliki seribu pesona ,setiap kami melewati wanita pasti mereka mencibirku dan terpesona oleh nya. Aku mengakui kalau pria disebalahku memiliki paras yang sempurna seakan-akan Tuhan menciptakannya ketika sedang bahagia karena tak ada sedikitpun kelemahan dalam wajah tampannya.
"Aku tahu wajahku sangat mempesona nona." Rasanya aku ingin menutup mulut sexnya itu huh sangat kesal.
"Ya memang kamu tampan tapi aku tidak tertarik pada mu TUAN SOK TAMPAN " semua itu hanya kebohongan jujur aku juga tertarik padanya tapi aku sadar akan diriku sendiri yang tak pantas untuk memiliki pria sesempurnanya.
"Ayo kita pulang ini sangat membosannkan , kalau kamu masih ingin berjalan –jalan aku akan ajak kamu ke tempat yang lebih baik daripada di sini ." tunggu aku baru sadar dari tadi aku berbicara aku- kamu dengan dia. Apa yang terjadi pada ku .aku benar-benar tidak mengerti pada diriku sendiri.
"Kalau begitu aku ingin ke tempat yang kamu rekomendasikan itu."
************
Aku terus memandangi sunset sangat indah dan membuatku mengingat beberapa kejadian yang menyakitkan untukku. Aku memang belum pernah pacaran tapi kecengan ada dan kejadian itu membuatku tidak percaya pria. Aku takut mereka menorehkan luka kembali pada hatiku.
Flashback
Dua pasang manusia dengan pikirannya masing –masing di dalam otak kecil. Clara memikir bagaimana cara untuk menyatakan perasaannya ke pria di sebelahnya yang sudah menjadi sahabat selama lima tahun ini.
"Clar"
"Lex" Mereka berdua menghela nafas.
"Apa yang ingin kau katakana lex?" Pria itu diam dengan berbagai hal yang mengganggu hati dan pikirannya
"Clar aku sudah lama menyimpan perasaan padamu tapi ............"
"Tapi dia harus menjadi suami aku Clar dia ayah dari anakku yang ada dikandunganku ." Clara langsung melihat wanita itu dan dia adalah sahabatnya juga. Mendengar semua itu membuatnya sangat kecewa dan sakit hati.
"Maksudmu apa katy ?"
"Apa kamu gak ngerti aku hamil dan dialah yang menyebabkan aku hamil saat ini."
"Kenapa kamu lakukan itu katy? Kamu tahu aku......."
"Kamu suka Sama Alex ,hahahha aku tahu itu. Aku sengaja karna aku benci sama kamu katy.Kamu selalu mendapatkan perhatian alex dan cintanya tapi alex selalu melampiaskan semuanya pada ku bahkan nafsu bejatnya."
"Aku harap kamu menjauhi alex karna dia adalah calon suami dan ayah untuk anak-anakku,"
Back normal
Tanpa sadar air mataku sudah membasahi wajahku dan sebuah jari mengusap itu. Aku tersadar dari lamunanku
"Maaf aku malah menangis ." Dia menggeleng dan menarikku dalam dekapannya. Semua ini rasanya nyaman dan pas seakan setiap masalahku menguap begitu saja.
"Jangan kau ingat masa kelam lebih baik kalau mengingat masa indah, dan aku benci melihatmu mengeluarkan air mata semua ini. Kamu malah cantik saat menangis jangan pernah kamu perlihatkan semua ini pada pria lain."
"Hahahha, who are you? Dasar cowok gila hahah." Kami berduapun tertawa dan ini rasanya sangat pasa dan nyaman. Dia menarikku ke pelukannya dan pad saat itu juga aku melihat seseorang yang mengarahkan senapan ke Albert. Segera aku mendorong tubuhnya menjadi tiduran dan sesaat itupun aku merasakan sesuatu menancap di dadaku. Aku melihat Albert Kaget dengan semua ini.
"hahah , kau lucu hukkkkk dengan wajah seperti itu ." darah keluar dari mulutku dan luka senapan itu juga.
"Hey kenapa dengan ekspresimu itu ,aku hukkkkk baik."
"Kamu gak baik clar." Dia langsung menggendongku.
"Aku baru hukkkkk sadar wajah kamu tampan hukkkk ."
"Berhenti berbicara Clar ,dan bertahanlah."
"Hey kenapa kamu menitikan air mata hukkkkk." Aku mengusap wajahnya dengan tenaga yang tersisa dan tiba-tiba semua mulai gelap .
********************
AlbertPoV
Aku melihat kerapuhan gadisku , aku tidak lela air matanya jatuh ini semua sangat menyakitkan . Segera aku menghapus air matanya dan menariknya kedekapanku.
"Jangan kau ingat masa kelam lebih baik kalau mengingat masa indah, dan aku benci melihatmu mengeluarkan air mata semua ini. Kamu malah cantik saat menangis jangan pernah kamu perlihatkan semua ini pada pria lain."
"Hahahha, who are you? Dasar cowok gila hahah." Saat dia ketawa wajah menjadi 100 kali lebih cantik dan menggemaskan. Aku ingin waktu berhenti dan melihatnya ketawa seperti saat ini. Namun tiba-tiba dia mendorongku dan sekejap kejadian itu terjadi. Aku terkejut dan marah .
"hahah , kau lucu hukkkkk dengan wajah seperti itu ." aku kembali ke posisi duduk dan melihat keadaanya seakan otakku mati dan tak bisa bekerja.
"Hey kenapa dengan ekspresimu itu ,aku hukkkkk baik."
"Kamu gak baik clar."aku secapat membawanya ke dalam mobil
"Ke Rumah Sakit secepatnya." Aku melihatnya terluka seakan duniaku berhenti seketika.
"Aku baru hukkkkk sadar wajah kamu tampan hukkkk ."
"Berhenti berbicara Clar ,dan bertahanlah." Tanpa sadar air mataku turun begitu saja. Dia wanita pertama yang membuat hati dan pikiranku mati dan seakan ini akhir kehidupanku.
"Hey kenapa kamu menitikan air mata hukkkkk." Aku semakin menangis melihatnya ini sakit kenapa harus dia terkena ini.
"Hey bangun Clar , jangan seperti ini ku mohon aku butuh kamu , jangan tinggalkan ." Setelah sampai di rumah sakit segera aku berlari menuju berangka yang sudah disediakan. Aku mengikutinya sampai depan pintu ruang operasi. Kenapa semua ini bisa terjadi disaat aku bisa membuatnya tertawa.
"Tuan , saya sudah menemukan pelakunya."
"Bawa dia ketempat itu dan aku tak akan biarkannya mati dengan cepat setelah apa yang telah dia lakukan pada gadisku ." aku berjanji akan memberikan pelajaran atas semua ini dan kumohon kau kembali lagi.
Aku menunggu dan sudah 5 jam lampu hijau terus bernyala. Air mataku sudah tidak bisa keluar lagi. Tiba-tiba lampu itu berubah menjadi merah dan segera aku menuju pintu.
"BAGAIMANA KEADAANNYA."
"Kalau boleh saya tahu siapa anda bagi nona Clara."
"Saya kekasihnya dan segera katakan."Aku melihat dokternya menghera nafas.
"Beruntungnya Pelurunya tidak mengenai organ Vital tapi Pasien kehilangan banyak darah dan pada saat operasi mengalami serangan jantung dan kita hanya bisa berdoa karena sekarang Pasien dala keadaan Kritis. Pilihan terdapat pada Pasien. " Dokter itu pergi dan pada saat itu juga aku terjatuh. Aku tidak siap dengan semua ini.Kumohon padamu Clara kembalilah aku mencintaimu.
***jangan lupa like sama comment ya karna itu membuat aku semangat meneruskan cerita ini. ayo selalu ikutin kelanjutan cerita Clara dan Albert di my lovely mafia. ***
Clara Pov
Sebuah cahaya masuk dan membuat mataku terbuka pelan-pelan. Hmmm aku ada dimana ya ,seluruh ruangan nuansanya putih semua. Saat aku mencoba untuk merubah posisi tubuhku secara tiba-tiba sakit menyerang bagian dadaku. Aku mulai mengingat beberapa kejadian saat penembakkan.
"Hari yang sial." Gumamamku disaat bersamaan aku mendengar suara dengkuran dan itu membuat aku sedikit tersentak. Aku baru sadar kalau Al lebih ganteng kalau kaya gini walau ada sedikit kantung mata dan rambut-rambut halus disekitar wajahnya. Wajahnya sangat menggemaskan jadi pengen foto nih. Tanpa sadar tangan aku sudah menjelajah wajah indahnya. Kalau aku diizinkan jadi ceweknya walau cuman sesaat aku bakal sangat senang walau itu bakal membuatku terluka lagi. Aku masih asik menjelajah wajahnya dan aku kaget ketika matanya mulai terbuka secepatmungkin aku tarik tanganku tapi ditahan olehnya.
"Kenapa dilepas sih? ." aku masih melihat tingkahnya yang masih setengah sadar,sungguh menggemaskan tingkahnya. Bahkan dia merajuk begini rasanya aku ingin ketawa keras heheh.
"hahahha, kamu kok menggemaskan gini sih Al ." sambil aku cubit pipinya yang sedikit tirus. Beberapa saat dia masih diam dan melihatku.
"Kamu udah sadar Clar?" aku sedikit terkejut dengan air mata yang jatuh dari matanya.
"Hey ,kenapa kamu nangis? Kamu kan bisa lihat sendiri aku udah sadar dan aku mohon jangan menangis." Aku mengusap air matanya. Sungguh ini pertama kalinya aku melihat seorang pria mengeluarkan air mata. Dia menarik tanganku dan disimpan di pipinya.
"hahahhahha."
"Kenapa kamu ketawa Clar?" Wajah sangat menggemaskan sekarang dengan bibir yang dimanyunkan dan pipi dikembungkan.
"hahahah, kemana wajah sangar dan tukang ngaturmu Al." Beberapa saat aku mendengar suara dering hp. Tapi Al gak bergerak sama sekali dari posisinya saat ini.Dia seakan tidak peduli akan seseorang yang meneleponnya.
"Al angkat dulu teleponnya. " Dia hanya menggelengkan kepalanya.
"Hey angkat dulu aku tak akan kemana-mana kamu tahukan luka ini menggangku bergerak lagipula kamu bisa mengangkatnya disini ." Dia mengehela napas ,seakan enggan untuk mengankan telepon itu.
"Hallo." Dasar tukang emosian
"........"
"Jangan , biarkan dia hidup ."
"...."
"Jangan kamu kasih makan ."
"....."
"Perketat penjagaan ." Aku bingung dengan topic yang ia bicarakan dengan seseorang disana.
"Kamu istirahat ya aku mau pergi dulu sebentar." Dia berdiri dari posisinya dan mengecup dahiku. Aku sedikit bingung dengan tingkahnya sejak pertemuan di Club itu .
**************************
Author Pov
Disebuah ruangan tanpa cahaya matahari hanya sebuah lampu yang menerangi ruang kecil itu. Terdengar suara rintihan dari seseorang yang sedang terikat di kursi bahkan darahnya sudah merubah warna bajunya. Secara tiba-tiba seorang pria masuk dengan seringai pada wajah tampannya.
"Kau tahu apa masalah yang telah kau perbuat?" tatapannya menunjukkan kemarahannya.
"Aku lupa lidahmu sudah tidak ada ya ." Pria itu hanya dia sambil menahan rasa sakitnya.
"Kau akan merasakan hal yang dirasakan gadisku bahkan lebih sakit hahahaha." Secara tiba-tiba suara tembakan memenuhi ruangan tersebut. Pria itu keluar dari ruangan kecil dan pengap oleh bau darah.
"Buang dia ke laut dan cari dalang dari semua ini." Sesegera dia pergi dari tempat itu menuju tempat gadisnya yang sudah sadar saat. Bahkan senyumnya tak pernah luntur saat dia mengingat kejadian tadi pagi bersama gadisnya.
*************
Setelah sampai rumah sakit segera dia menuju ruangan gadis itu, namun dia tak menemukan seorangpun dalam ruangan tersebut. Seketika dia merasa resah dan takut sesuatu terjadi pada gadis yang sudah mengambil perhatiannya. Setelah mencari setiap ruangan di lorong tersebut dan tetap dia tak menemuka gadisnya. Berbagai pikiran buruk bersarang di otaknya membuatnya semakin panic , namun saat melihat seorang perempuan yang sedang mengobror dengan anak kecil. Saat itupun hati dan pikirannya kembali tenang.
"Hei,aku mencari-carimu dan ternyata kau sedang bersantai di sini." Perempuan itu sedikit tersentak saat pria itu tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Aku bosan di ruang itu terus, Al dan seingatku sudah mengirim pesan padamu."
"Benarkah ? seharusnya kamu menungguku kalau mau jalan-jalan ."
"Aku kira kamu gak akan balik lagi." Tiba-tiba suasana di taman itu mendadak sepi. Mereka berdua asik dengan pikirannya masing –masing hingga Clara memcahkan keheningan itu.
"Aku besok mau pulang Al."
"Kamu belum boleh pulang, lukamu sajah belum benar-benar sembuh."
"ini hanya luka kecil Al. nanti juga sembuh sendiri."
"Apa maksudmu luka kecil bahkan nyawamu............." Emosinya tercetak jelas di wajah tampannya itu. Tiba-tiba Clara membarik tubuhnya dan seakan mereka sedang berhadapan dengan pikirannya masing-masing.
"Kau tak harusnya peduli padaku Al, aku bukan siapa-siapa buat kamu.Bahkan kita hanya kenal akibat suatu kecelakaan. Kamu punya kehidupanmu dan aku punya kehidupaku sendiri. Kita berbeda dan tak mungkin bisa bersatu Al." Albert menegang saat mendengar setiap kata yang keluar dari bibir mungil yang sangat dia sukai saat dan mungkin selamanya.
"Apa maksudmu Clar?"
"Hidup kita berbeda. Aku dan kamu bagai langit dan bumi tak akan bisa aku gapai . Aku berharap kau mengerti Al. Besok aku harus kembali kehidupanku semula dank au juga kembali ke kehidupanmu." Albert Menggeleng kepala , dia tidak setuju dengan perkataan Clara.
***********************************
Clara Pov
Aku melihat jam dinding di ruangan ini dan Memperhatikan setiap hal yang berada pada laki-laki yang sedang tertidur disebelahku. Aku akan sangat merindukan setiap ekspresinya walaupun aku hanya bersamanya beberapa hari tapi semua itu akan menjadi kenangan yang sangatku kurindukan darinya. Aku sadar bahwa diri ini tak akan pernah pantas untuk bertahan di sisinya karna kehidupan aku dan dia berbeda.
Flashback
"Aku gak mau Clar , Walau hanya baru beberapa hari kita bersama tapi itu sudah cukup untuk diriku sadar bahwa kau sudah mencuri hati ini Clar." Clara terkejut sekaligus senang mendengan perkataan Albert tapi pikiran lain muncul dalam dirinya.
"Jangan pernah terbesit dipikiranmu bahwa dirimu gak pantas buat aku Clar ....."
"Sayang ." Seorang wanita datang dan langsung memeluk tubuh Albert. Clar sadar saat melihat wanita itu bahwa dia tak akan pernah pantas buat Albert.
"Kamu ngapain di sini Angel?"
"YA aku ingin ketemu kamu sayang , kamu gak lupakan kalau beberapa bulan lagi kita menikah." seakan ada bom yang meledak di hati Clar. Huh dia tahu beginilah rasanya menyukai seseorang yang gak dikenalnya.
"Al aku mau balik ke kamar dulu."
"Clar aku akan jelaskan semuanya..."
"Gak ada hal yang harus kau jelaskan Al."
"Oh iya kita belum kenalan , Nama Aku Angel Rosly Alexandre. Aku pacar sekaligus tunangan Albert. aku sudah dengar kalau kau melindunginnya dari tembakan. Aku sangat berterima kasih, aku berharap kita bisa menjadi teman nona."
"Clara Natalia."
"Oke Nona Clara ." dengan senyum yang sangat manis. Clara hanya tersenyum kecut.
Back normal
Beruntungnya aku sudah mempersiapkan semuanya sejak jauh-jauh hari. Aku akan kembali ke tempat ku lahir dan melanjutkan kuliahku. Aku sudah meminta Sisil membawa semua pakaianku tinggal mengganti baju ini.
"Terima kasih pernah membuat hidupku kembali berwarna tapi ini takdir kita gak bisa bersama. Kamu punya kehidupanmu sendiri dengan wanita itu dan aku bukan lah pemain utama dalam kehidupan itu Al. Aku hanya pemain sampingan yang hanya pernah lewat di kehidupanmu. Aku harap kamu bahagia Al. Selamat tinggal ."
**** Maaf ya kalau ada typo atau kata yang sulit di pahami heheh\, kalau ada saran tinggal komen ya. Makasih atas waktu kalian buat baca cerita aku . Jangan lupa like ya biar aku semangat nulisnya dan memajukkan cerita ini. ayo selalu ikutin kelanjutan cerita Clara dan Albert di My lovely mafia
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!