NovelToon NovelToon

Diakah Imamkuu

01 . PERJODOHAN

Seorang gadis bernama Alizah ,nama lengkapnya Alizah Firi bahron,Ayahnya bernama Fikri pemilik salah satu pasantren sedangkan ibunya bernama Amalia wanita yang aktif dimajelis pengajian.Alizah dibesarkan dikeluarga yang kental akan agamanya namun tak membuatnya menjadi seorang gadis yang dekat dengan agamanya.Sikap Alizah berbedah jauh dengan keluarganya .

Alizah mempunyai seorang kakak yang sudah menamatkan S1nya dikahiroh,Lisbah perempuan yang lemah lembut dan manis bila terseyum,didikan Kedua orang tuanya membuatnya menjadi wanita sholehah. Namun tidak dengan Alizah ,Alizah menghabiskan waktunya dengan nongkrong bersama teman-temanya ,ke Club dan Diskotik sudah biasa untuknya,ia Gadis yang bar-bar ,tidak suka diperintah dan Ingin kebebasan yang hakiki pada kehidupnya.Permintaan Sang Abi yang biasa dipangilnya dengan sebutan papa untuk menempuh pendidikanya diPasantren Ditolaknya secara mentah-mentahan,Pasantren banyak aturanya dan tentu saja dia tidak akan memiliki kebebasan ,fikirnya.Kedua orang tuanya dibuat bingung dengan sikapnya hingga mempercepat perjodohanya dengan seorang pria Tanpa sepengetahuanya.

Diskotik

"Semuanya pesan aja,gua traktir..teriak mona. zah Lo mau pesan apa ? ucap Mona.

Terserah Lo Aja Mon,tapi gua gak minum Bi* atau minuman yang buat mabuk ya!tutur Alizah.

"Baiklah anaknya pak ustad ,ejek Mona.Alizah berdecak kesal mendegar penuturan Mona.

"Woiy kalian berdua pesan apa ? teriak mona pada elsa dan cika yang masih asik mengoyangkan tubuh mereka mengikuti irama lagu."Terserah Lo aja " jawab keduanya kompak.

"Mas..Bi* dan sh***nya ,satu botol mineral juga ya,ucap Mona. Mona dan Liza duduk meminum minumanya sambil mengobrol dan memerhatikan keramaian orang yang sedang bersorak dansa.

Zah...orang tua Lo ngak nelfon ?ucap Mona sambil meminum minumanya.

"engak...ponselnya gua matiin,jawab Liza santai.Malas untuknya bila memikirkan hal itu.

"Pantes..biasanya kan orang tua Lo selalu nelfon,ucap Mona . Lo matiin ponsel kayak gitu pasti mereka khawatir banget,tutur Mona kembali.

"hmmmm Mungkin...! jawab Alizah,Mona menganguk paham.

"Tapi kalau dipikir-pikir sikap Lo berbedah bahkan jauh banget ya sama keluarga Lo ! Apalagi sama kaka Lo ,siapa namanya ? Mona mengatungkan ucapanya." oh ya Lisba..Lisba Fikri Bahron,ucap Mona kembali.Aliza yang mendegar dirinya dibanding-bandingkan dengan Lisba kakaknya,merasa jengkel,ia tidak suka jika dibanding-bndingkan dengan kakaknya.

"Yaiyalah...Dia itu anak kesayangan, jadi beda,jawab Lizah kesal.Bisa dibilang faktor Alizah menjadi anak yang seperti sekarng ini karna faktor kebencianya pada kakanya Lisba.Ia tidak suka jika kedua orang tuanya membandingka- bandingkan dirinya dengan Lisba . sikap kedua orang tuanya yang selalu menekan dan mengaturnya membuat Aliza menjadi orang yang haus akan kebebasan

Udah-udah,sekarang waktunya happy, just fine,ucap cika dan elsa yang entah kapan berada di samping keduanya."Yuk kita senang-senang " ajak cika dan elsa menarik keduanya.

Malam pun semakin Larut namun tidak dengan Lizah dan teman"nya yang masih bersorak Ria .

***

Zah hati-hati ya,ucap ketiga sahabatnya.

Iya..jawab Lizah.

"Zah...besok mapelnya guru kiler , jadi bangunya jangan kesiangan,ucap Mona yang langsung melajukan mobilnya menjauhi halaman rumah Aliza.Setelah mobil Mona menjauh ,Alizah langsung berbalik menghadap rumahanya.

Alizah melangkah perlahan memasuki Rumahnya. Udah jam 02:37 ,pasti semuanya udah pada tidur ucap Lizah memerhatikan jam tanganya. Dengan hati-hati Alizah meraih gagang pintu rumahnya.

Ehh ,kok gak dikunci.gumam Lizah pelan.Ia langsung membuka pintu rumahanya dan terlihatlah sekeliling ruagan rumah yang gelap.

pasti mereka udah pada tidur ,gumam Lizah pelan.Dengan hati-hati ,ia melangkah memasuki ruang tamunya Yang gelap. Namun Ketika ia ingin menaiki tangga ,langkahnya terhentikan.

"Darimana saja kamu ? Seketika ruangan rumahnya menjadi terang.Aliza tercengang,ia langsung berbalik menghadap sang papa yang berdiri melipat kedua taganya, sedangkan disampingnya ada mama dan kakanya yang berdiri dan ikut menatapnya juga.

"Habis jalan-jalan ama teman ,jawab Aliza santai.

"APA..!! Kamu Bilang Jalan-jalan ! Teriak Fikri papanya Alizah.Fikri tidak habis Fikir dengan putrinya yang satu ini.Entah mungkin karena didikanya yang kurang atau mungkin kesalahan yang pernah diperbuatnya di masa lalu ,sehingga Alizah menjadi anak yang keras kepala seperti ini.

"Udah pah...besok aja kita bahas masalahnya ini udah malam,ucap Amalia menenagkan suaminya.namun Fikri sama sekali tidak meperdulikan ucapan isrinya

"Kalau kamu masih seperti ini..! Papa tidak akan segan-segan mengirimmu ke kampung.ucap Fikri pada Aliza.

"Ohh...jadi papa mau membuang anakmu yang satu ini ? ucap Alizah menatap Fikri.

"papa akan mengirimmu ke kampung ,kamu akan tinggal bersama kakek dan nenekmu,ucap Fikri tegas

Mendegar penuturan papanya membuatnya sungguh bersedih,hatinya sangat sakit,ia tidak habis fikir bahkan orang tua kandungnya sendiri ingin membuangnya. semua yang dia lakukan selama ini ,keras kepala,keluyuran malam ,selalu membuat masalah ,membangkan perkataan orang tuanya,semuanya dia lakukan hanya untuk menyampaikan perasaanya,menyampaikan isi hatinya agar keduanya tau bahwa yang dia inginkan tidak banyak.kasih sayang dan perhatian keduanya saja,tidak banyak kok. Namun sia-sia saja apa yang dia lakukan selama ini.

"Aku Gak Mau..teriak Aliza berlari menaiki tangga..

"Lizah papa belum selesai bicara..teriak Fikri ,namun Lizah tidak menghiraukanya..

Lizah...Fikri mengantung ucapanya..

Papa Akan MENJODOHKANMU..

PRAANK.....Seketika langkah Alizah terhenti,waktu bagaikan berhenti. Aliza merasa seperti disambar petir lalu jatuh ke jurang , Ia berdiri mematung mencerna setiap kata yang diucapkan ayahnya..

Bersambung..

*****

Jagan lupa like dam votenya,,author sangat butuh dukungan dari kalian para pembaca.Dengan dukungan kalian author akan lebih semanga membuat novel ini,agar lebih bagus dan menarik perhatian pembaca,,semoga saja ya😊

Salam manis dari author☺😍

Berusaha menolak

Seketika langkah Aliza terhenti,waktu bagaikan berhenti.Aliza merasa seperti disambar petir lalu jatuh ke jurang,ia berdiri mematung mencerna setiap kata yang diucapkan ayahnya..

"Hhhh...papa sungguh ini tak lucu" ucap Alizah tertawa seperti orang tak waras.

"Papa akan mengirimmu selama sebulan di kampung ,disana kamu akan belajar mandiri.

"Aku gak mau " sahut Alizah

"Apapun pendapatmu,suka atau tidak suka..papa tetap akan menjodohkanmu "

"Aku tidak mau pah..aku tidak mau menikah ,teriak Alizah.

"Nak terimalah perjodohan ini,semua ini kami lakukan demi kebaikanmu,tutur Amalia meyakinkan Aliza.

"Demi kebaikanku dari mananya ? aku masih muda, masa depanku masih panjang,apa yang kalian pikirkan ! gak usah berbelit-belit , aku tau kalian menikahkanku agar aku pergi dari rumah ini kan ! ucap Alizah.

"sikap dan penampilanku yang seperti ini pasti akan membuat kalian malu,jadi kalian ingin menikahkanku agar aku pergi dari rumah ini kan ! tutur alizah lirih

"Lizah...papa dan mama menjodohkanmu karna kami mengiginkan yang terbaik untukmu,kami sangat menyayangimu" ucap Fikri menatap lembut Lizah.

"Baiklah...Nikahkan saja dia"tunjuk Lizah pada Lisba. Lisba sungguh kaget dibuatnya.

"Apa maksutmu ? ucap fikri bertanya.

"Umurnya sudah cukup tua,kenapa papa tidak menikahkanya saja ! papa mau dia jadi perawan tua ? ucap Aliza menatap sinis Lisba

Mendengar penuturan Alizah tentangnya,hati lisba seperti teriris,bagaimana bisa adiknya sendiri,orang yang dia sayanggi , mengatakan hal seperti itu kepadanya.

"Lizah jaga mulutmu,dimana kesopananmu! kami melakukan ini karna kami menyayangimu,kamu akan menikah dengan pria baik ,dia akan menjaga dan membimbingmu kelak "tutur Fikri tegas.

Kenapa tidak nikahkan saja anak kesayangan kalian ini ? Aku tidak butuh simpati dari kalian" ucap Dinda angkuh.

"Dan kau...jangan sok suci" tunjuk Lizah pada Lisba. "dasar MUNAFIK" Fikri yang mendengar perkataan aliza dibuat emosi.

Plakkk...Lizah jatuh tersangkur karena tamparan Fikri.

"jangan pernah kau mengatakan hal seperti itu,bentak Fikri.Aliza terpaku,baru kali ini ayahnya memukulnya ,bahkan menamparnya sampai tersungkur seperti ini.

Apa yang salah ? semua yang kukatakan memang kenyataanya,teriak Alizah memegang wajahnya yang perih akibat tamparan Fikri.

Apapun yang kamu lakukan ,Papa akan tetap menjodohkanmu,mah kemasi barang"nya ,besok dia akan pualng ke kampung.

Alizah langsung tercengang mendengar penuturan ayahnya,satu kata yang terlintas olehnya,"benci",ia benci orang-orang yang mengatur kehidupanya.

"Kalian selalu mengatur hidupku ,asal kalian tau aku sungguh benci

"aku sangat membenci orang-orang yang mengatur kehidupanku" teriak Alizah berlari meningalkan ketiganya.

"Lizah...tunggu nak "

"Jangan mah...biarkan saja,Biarkan dia seperti itu,dia harus bisa menerima kenyataanya,papa tidak mau dia menjadi anak yang pembangkan.tutur Fikri mencegah istrinya.

Aliza mengurungkan dirinya didalam kamar,dia terus menangis menumpahkan air mata yang sedari tadi ia tahan,Ia begitu meratapi nasip hidupnya.

***

kediaman keluarga Bakhri

"Apakah perjodohanya akan dilakukan Bi ?

"aku merasa bersalah dalam hal ini "

"Tidak ada yang salah disini nak,Ini sudah takdir .mungkin kamu sudah ditakdirkan untuk menikah lebih awal denganya .kenapa kamu meragukanya ? apakah kamu ingin membatalkan perjodohan ini ? tutur Adam menatap Faiz.Faiz mengeleng mendegar penuturan Abinya.

"Lalu apakah kamu mencintainya atau kau mencintai kakaknya ? ucap Adam kembali menatap putranya.

"Aku mencintainya Bi.semenjak perjodohan kami kala itu,membuat ikatan yang kuat terhadap dirinya.ucap Faiz sendu.

"Lalu apa yang menjadi kendalanya ?Bukankah kamu yang memilihnya ?

"Aku memang ingin menikahinya Bi ,namun dia masih kecil,ia pasti akan merasa tertekan dengan perjodohan ini "tutur faiz menerangkan.

"Abi juga berfikir seperti itu ,namun ini sudah menjadi keputusan kedua orang tuanya.

"Kenapa perjodohanya dipercapat Bin?"bukankah kala itu sudah ditetapkan

perjodohanya akan dilakukan ketika umurnya telah pas buat menikah"tutur Faiz.

"Aliza sekarang telah tumbuh menjadi gadis yang cantik,namun entah kenapa sikapnya berubah.ia menjadi keras kepala dan selalu membangkan perkataan kedua orang tuanya.Mereka sudah tidak bisa mengaturnya lagi.

Maka dari itu mereka memercayakanmu sebagai orang yang akan menemaninya dan membimbingnya menjadi gadis yang baik.tutur Fikri menjelaskan.

*

jangan lupa like dan votenya ya🙏komen juga

Selamat membaca😊semoga terhibur ya.

Salam manis dari author☺😍

Kepergian

Fikri menghampiri istrinya .Mah Lizahnya dimana ? Tanyanya menatap sang istri.

"Kayanya masih dikamarnya ! sebentar mama pangilin dulu ya.Amalia menaiki tangga menuju kamar Alizah Sesampainya disana,terlihat pintu kamar Alizah yang tertutup rapat

"Alizah kamu masih Didalam nak ? Aliza yang mendengar teriakan uminya seketika langsung menagis.

"Apa mereka bersungguh-sungguh mengusirku dari sini " ucpanya menatap pintu kamarnya.

"Nak keluarlah!!Semuanya sudah menunggumu Dibawa ,kami akan mengantarmu ke bandara.

"Aku gak mauu"teriaknya dibalik pintu kamar,Alizah mengambil guling dan melemparnya,marah kesal sedih sudah bercampur semua.

"Keluarlah nak,semuanya sedang menungu,nanti ayahmu bisa marah"Tutur sang umi dibalik pintu kamarnya

"Lizah gak mau,kalian aja yang pergi ke kampung,sekaliam bawa anak kesayangan kalian,dia pasti akan senang bila disana".

"Mah Lizah masih didalam ? Amalia menanguk. Biar papa saja yang bicara padanya" ucap Fikri

"papa kapanya datang ?

"Baru aja tadi ,papa tau pasti Lizah bakal menolak jadi papa samperin.anak itu semakin hari semakin keras kepala saja"ucap Fikri membuang nafas frustasi.

"Lizah cepat keluar ! teriak Fikri .Lizah yang mendengar terkejut,namun dia tetap bertahan dengan keputusanya

"Lizah gak mauu"teriaknya lagi.

"Ohh kamu gak mau gapapa ,kalau gitu hari ini juga papa akan menikahkanmu".Mendengar penuturan Fikri ,Lizah langsung melompat dari kasur ,dengan cepat dan tergesa-gesa ia membuka pintu kamarnya.

"Aku udah siap " jawabnya dengan raut wajah kesal .Amalia dan Fikri yang melihat tingkah Alizah cekikikan dibuatnya..

"Dengan jurus ini baru mau keluar "gumam Fikri didalam hatinya.Yaudah..ayo kita berangkat ,sedikit lagi pesawatnya akan segera berangkat "

Fikri berjalan diikuti Amalia ,Lisba dan juga Alizah yang masih terlihat murung.Mereka diantar oleh supir pribadi mereka ke bandara.

Sepanjang perjalanan Aliza terlihat murung ,Ia ingin menagis saja,meluapkan semua kesediahnya,namun ia harus kuat,,ia gak mau terlihat lemah didepan mereka ,keluarganya.

"Aku harus kuat "gumamnya menyemagati dirinya.Beberapa menit kemudia mereka telah sampai dibandara ,,supir langsung menurunkan semua barang"yang akan dibawa Aliza ke kampung halaman nenek dan kakeknya.

"Nak..jaga dirimu baik-baik,belajar sabar dalam menghadapi semuanya.mama yakin kamu bisa melewatinya,kamu kesayangan mama,mama pasti akan merindukanmu "tuturnya menatap Aliza

"Dek hati-hati disana ,jaga kesehatanmu,jangan terlambat makan.kirim salam kami buat kakek dan nenek " ucap Lisba menatap Alizah dengan penuh kasih.

"Dasar munafik "gumam ALizah pelan,ia menatap benci Lisba.

"Baiklah Lizah pesawatnya akan segera berangkat .pergilah..sampaikan salam kami buat nenek dan kakekmu nanti "ucap Fikri. Tanpa berkata sepatahpun Lizah berbalik melangkah meninggalkan mereka.

"Baiklah aku akan pergi,semoga kalian bahagia diatas penderitaanku ini"Tanpa sadar Alizah meneteskan air matanya..

Dari kejauhan ,seorang pria sedang menatap kepergian Alizah , dengan perlahan ia pun melangkah mendekati tiga orang yang juga sedang menatap kepergian Aliza..

"Assalamualaikum Abi umi "

ucapnya dan langsung mencium tangan kedua orang tua itu Fikri dan Amalia,yang disampingnya berdiri Lisba.

"Kenapa kamu tidak datang menemuinya ? Setidaknya mengucapkan perpisahan denganya,abi tau kau pasti mengiginkanya"

"Tidak abi ,aku tidak mau menambah beban untuknya ,dia pasti tidak suka akan kehadiranku"

"Suka atau tidak suka,dia tetap akan bertemu denganmu, bahkan setelah menikah kalian akan hidup bersama "ucap Fikri menatap lembut calon menantunya..

"Iya bi..pertemuan kami pasti akan terjadi,tapi bukan untuk sekarang .Sekarang bukanlah waktu yang tepat bi "tutur Faiz menatap kepergian Alizah

Lelaki itu adalah Faiz,sedari tadi ia terus memerhatikan Alizah.Bahkan sebelum kedatangan mereka ke bandara ia telah ada disana turut mengantar kepergian Alizah,walaupun hanya melihatnya dari kejauhan saja sudah membuat hatinya menjadi tenang. sungguh besar cinta Faiz terhadap Alizah.

******

Jangan lupa like & komentarnya 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!