NovelToon NovelToon

CERITA CINTA ANAK SMK

Hari Pertama Sekolah

"Mama...... "

teriak seorang gadis manja berkulit kuning langsat dengan rambut panjang kecoklatan pagi itu hampir membuat seisi rumah menjadi sakit telinga. Ya dia adalah Farasya Natania Putri yang sering dipanggil Nia di dalam keluarganya, seorang gadis remaja yang hari ini mulai masuk ke sekolah jenjang atas, tetapi sifat manjanya tidak pernah berubah ataupun berkurang, karena dia hanya dua bersaudara dimana kedua orang tuanya serta kakak laki-lakinya selalu memanjakanya. Dia termasuk gadis yang ceria dan juga pintar meskipun dia jarang mendengarkan penjelasan guru ketika berada di kelas. Karena dia lebih senang belajar sendiri dengan mengulang kembali pelajarannya di rumah.

Ayahnya yang bekerja sebagai seorang Pilot, membuat beliau jarang pulang ke rumah, sedangkan mamanya hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurus rumah dan kedua anaknya.

"Mama.... " sudah kesekian kali Nia berteriak memanggil mamanya

karena dia bangun kesiangan sedangkan hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah

Sedangkan orang yang dipanggil tidak menghiarukannya karena sebenarnya sudah berulang kali mamanya mencoba membangunkan anak itu, tetapi anak gadisnya itu hanya bilang "lima menit lagi Ma.... " begitulah celotehnya hingga saat ini waktu sudah menunjukkan setengah tujuh, padahal sekolah masuk jam tujuh.

"Mama kemana sih kok tidak dijawab" batin Nia

"Gawat sudah jam setengah tujuh gue baru bangun mana hari ini ada orientasi lagi, bisa kena hukuman nih gue"

Langsung disambarnya handuk yang ada digantungan dan berlari menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, dengan tergesa-gesa tidak sengaja dia tersandung keset yang ada di depan pintu kamar mandinya yang mengakibatkan jidatnya harus menciun dinding bak mandi.

"Sial banget sih gue hari ini" Rutuknya dalam hati

"Mana sakit banget nih jidat" batinnya

Tidak butuh waktu lama untuk Nia menyelesaikan mandinya. Bagi dia yang penting sudah sikat gigi dan menyiramkan air ke badannya sudah cukup.

Keluar kamar mandi Nia segera mengenakan seragam dan sepatunya, tak lupa disambarnya tas ransel warna merah favoritnya yang sudah ditatanya sejak semalam.

Dengan sedikit berlari Nia menuju meja makan yang sudah tersedia sarapan untuknya. Nasi putih dengan telur ceplok tak lupa dengan cap cae kesukaannya sudah tersedia. Namun malangnya Nia tidak sempat memakannya. Dia hanya minum segelas air putih untuk mengganjal perutnya sampai jam istirahat nanti.

Tanpa menghiraukan sarapannya meskipun dalam hati sangat menyesal meninggalkan sarapan favoritnya, dia langsung menyalakan motor matinya menuju sekolah barunya.

Sampai depan pintu gerbang, hampir tertutup sempurna menyisakan sedikit celah sehingga ban motor Nia masih bisa mengganjal pintu tersebut. Alangkah kagetnya sang Satpam melihat kejadian ini.

"Masya Allah Mbak... ngagetin aja, untung mbaknya tidak jatuh" Kata Pak Roni Satpam di sekolah barunya

"Maaf Pak, boleh minta bukain gerbangnya tidak..." Nia mohon ke Satpam agar dibukain gerbang dengan sangat sopan

"Aduh mbak.... kemana saja jam segini baru nyampe"

"Maaf Pak bangun kesiangan" Jawab Nia tanpa berfikir panjang

"Ya sudah, cepetan masuk yang lain sudah masuk kelas"

"Terima kasih Pak.... "

Nia langsung ngacir masuk ke kelas yang sudah dia ketahui lokasinya. Menurut informasi yang dia Terima Kelas Nia berada di sebelah ruang kelas 2A. Untung sampai di kelas belum ada guru yang masuk kelas, dengan mata celingukan mencari tempat duduk yang masih kosong. Kursi yang masih kosong berada di barisan paling depan depan meja guru.

" Sial, tinggal meja paling depan lagi" Gerutunya

tanpa berpikir panjang Nia langsung menuju kursi yang masih kosong. Tenggorokanya terasa kering Niapun mencari botol minumnya yang berada di dalam tas, dan langsung meneguknya tanpa menghiraukan teman-temannya yang berada di dalam kelas.

"Maaf mbaknya pindahannya ya? " tanya seseorang yang duduk dibelakangnya

"Bukan" Jawab Nia singkat dan santai

" Kalau bukan pindahan kenapa saya belum pernah melihatmu?" tanya temannya lagi penasaran

"Ya jelas belum pernah lihatlah, kita kan baru hari pertama masuk sekolah, pastinya baru lihat dan juga baru kenal" jawab Nia panjang lebar.

" Jadi kamu anak kelas satu? "tanya temannya lagi

" Iya, bukannya kamu juga kelas satu? " Nia mulai panik

"Maaf, tapi ini ruang kelas 2A"

DEG

Nia benar-benar panik kali ini, dia salah masuk ruang kelas karena terburu-buru. Tanpa permisi dia langsung menyambar tas miliknya kembali yang tadi sudah sempat dia letakkan dikursi dan berlari menuju ruang kelasnya. Dalam hati dia merutuki apa yang telah dia lakukan.

"Dasar bego, kemana saja sih fikiranku pagi ini, efek bangun kesiangan nih pastinya"

Dilihatnya tulisan yang bertengger diatas pintu untuk memastikan dia tidak salah masuk kelas lagi. Setelah memastikan sudah benar Nia langsung masuk ke kelas. Dengan mengucap permisi, karena memang di dalam kelas sudah ada kakak kelas yang sudah memulai orientasi kepada siswa baru.

"Permisi Kak, maaf saya terlambat masuk kelas" Ucap Nia meminta maaf kepada kakak kelasnya

"Ya sudah, silakan masuk dan cari tempat duduk yang kosong" Perintah kakak kelasnya dan langsung disetujui oleh Nia sebelum kakak kelasnya itu berubah fikiran dan memberikan hukuman kepadanya karena terlambat masuk kelas.

Dengan perasaan lega Nia menuju kursi kosong yang berada tidak jauh dari pintu masuk, dan sialnya lagi mejanya berada di urutan paling depan. "Ya sudahlah gak papa" batinnya dalam hati, emang ini murni kesalahannya yang bangun kesiangan dan mengakibatkan dia terlambat masuk kelas di hari pertamanya sekolah di menengah atas.

Sekolah Nia adalah sekolah yang kebanyakan perempuan karena memang hanya jurusan Sekretaris dan keuangan yang tersedia di sekolah itu, jadi tidak banyak siswa laki-laki yang tertarik untuk bersekolah di sana. Meskipun ada beberapa siswa laki-laki yang sekolah di sana juga, namun bisa dihitung dengan jari tangan.

Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah datang, Nia menghela nafas lega karena waktunya dia mengisi perutnya yang sudah minta jatah karena sejak pagi cacing-cacing yang ada di dalam perutnya belum mendapatkan asupan gizi dari sang pemilik perut.

"Akhirnya istirahat juga, lelah gue dengerin ceramahnya kakak-kakak kelas, sok banget lagi" gerutunya dalam hati sambil mengambil kotak bekal makannya yang ia sengaja bawa karena tadi pagi dia tidak sempat sarapan.

Tanpa menghiraukan teman-temannya Nia langsung membuka kotak makannya yang sudah disiapkan oleh mamanya dengan wajah ceria, "memang Mama is the best deh" Pujinya dalam hati

Setelah menandaskan bekal makannya, Nia mencari-cari botol minumnya. Karena dia ingat sekali kalaupagi tadi botolnya sudah diselipkan di samping tas ranselnya itu. Dicarinya di dalam laci meja di kolong meja dan kursinya namun hasilnya tetaplah nihil.

Botol Minum Sialan

"Aduh dimana....lagi botol minum gue" Nia uring-uringan mencari botol minumnya, karena dia yakin tadi dia sudah meminumnya tapi dimana dia menyimpannya kembali.

Nia mulai mengingat-ingat dimana dia terakhir minum. Tadi ketika aku sampai di sekolah setelah memarkirkan motor di parkiran, aku langsung menuju ke kelas, kemudian..... Nia menggantungkan kata-katanya...

"Sialan, gue tadi salah masuk kelas dan langsung duduk di kursi paling depan di kelas 2 A, apa mungkin botolku ketinggalan di sana" Batinnya "Dasar anak bodoh" Nia mulai merutuki dirinya sendiri

Sambil berlari Nia menuju ke kelas 2 A yang terletak di sebelah kelasnya, celingak-celinguk Nia berada di depan pintu kelas tersebut, tapi di kelas itu nyatanya kosong tak berpenghuni, yang ia ketahui dari teman sekelasnya ternyata para penghuni kelas itu sedang pelajaran olah raga di lapangan tengah.

"Ya sudah lah, botol sudah jelek juga, lebih baik aku ke kantin saja, haus banget" Nia bermonolog

Dengan sedikit berlari Nia menuju ke kantin untuk membeli air mineral, karena memang dia tidak diperbolehkan minum es ataupun minum berperisa karena efek dari radang tenggorokan yang saat ini dia alami.

"Buk, air mineral satu ya... " Kata Nia kepada penjaga kantin dengan sopan

"Iya Neng, silakan pilih sendiri"

" Ini bu, berapa harganya?" tanya Nia lagi

"2.500 Neng" Jawab penjaga kantin lagi

Nia menyerahkan uang sepuluh ribuan ke penjaga kantin dan tidak menunggu lama uang kembalian sudah berada di tangan. Nia bergegas kembali ke kelas karena jam istirahat hampir selesai.

TEET.... TEET Bel pulang sekolah sudah berbunyi menandakan jam terakhir orientasi hari ini selesai, semua anak-anak bersorak kegirangan mendengar bel itu karena menandakan bahwa penderitaan orientasi siswa baru untuk hari ini telah usai.

Ketika pulang sambil menyusuri teras sekolah Nia berusaha mencari botol minumnya yang hilang entah dimana, akhirnya dengan penglihatannya dia melihat botol itu sudah berada di tempat sampah yang berada di depan kelas 2 A yang tidak ada turupnya, dengan sedikit berlari Nia menghampiri tempat sampah dan memungut botol minumnya itu.

"Akhirnya gue temuin juga botol minum ini" Gumam Nia sendirian

memang dihari pertama masuk sekolah Nia belum memiliki teman yang akrab untuk sekedar diajak ngobrol ataupun pulang bersamaan, Nia lebih senang sendirian, karena menurutnya akan lebih ribet jika harus menunggu temannya.

Tanpa disadari oleh Nia di belakangnya sudah ada seseorang

"Eh, ngapain lo, mulung sampah?" tanya seseorang yang belum Nia kenal " Kalo mau mulung jangan di sekolah dong, malu-maluin aja lo... " lanjutnya

"Enak saja lo ngatain gue mulung, gak lihat apa cewek cantik gini dibilang mulung, gue ambil botol minum gue nih.. " Jawab Nia ketus karena dia tidak mau dikatain mulung di sekolah

"Klo betul itu botol milik lo kenapa ada di meja gue? " tanya orang itu lagi

"Mana ada botol gue di meja lo, yang ada pasti lo yang ngambil dari tas gue" Kata Nia dengan karena tidak Terima padahal dia ingat kalau botolnya tadi pagi ketinggalan di kelas 2 A.

"Gue kira tu botol milik kakak kelas yang sekarang sudah kelas 3, makanya gue buang ke tempat sampah gak tahunya milik lo" Jelas orang itu

"Lo gak bisa baca ya, ada namaku di sini, noh lihat pakai tuh mata" Dengan sedikit marah Nia memperlihatkan namanya yang terukir di botol minumnya " Kalau gak kelihatan juga pakai tuh kacamata kuda" Lanjutnya

Setelah menyimpan botol tersebut ke dalam tas miliknya, Nia bergegas ke parkiran dimana dia tadi pagi memarkirkan motor kesayangannya sambil bersenandung, entah apa yang membuatnya sebahagia ini, mungkin karena efek botol minumnya yang sudah dia temukan kembali.

Meskipun botol itu sudah jelek namun botol itu adalah hadiah dari ayahnya ketika Nia berulang tahun ke lima belas tahun dan belinya juga dari danau toba.

Siswa laki-laki itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sang adik kelas yang terasa tidak menghormatinya sama sekali sebagai kakak kelas, padahal semua siswa di sekolah ini tahu, siapa sebenarnya siswa laki-laki itu.

"Dasar adik kelas tak tahu gimana caranya menghormati kakak kelas" Batinnya dalam hati

Anak laki-laki itu mengingat-ingat siapa tadi nama adik kelasnya yang sempat dia baca dari botol minum yang dia buang ke tempat sampah tadi

"Farasya Natania" Gumamnya

Siswa laki-laki yang di temui Nia siang ini adalah salah satu siswa laki-laki yang ada di sekolahnya yang berprestasi dari sejak Sekolah Menengah Pertama, tetapi kekurangan dari anak itu ialah dia terlalu memilih teman sehingga sampai sekarang hanya memiliki 2 teman yang sangat mengenal sifatnya. Anak laki-laki itu bernama Lucky Rasya Wibowo yang oleh teman-temannya sering dipanggil Lucky.

****

"Eh, Luk ngapain senyum-senyum sendiri, kesambet lu ya..."Sapa Dani sahabat Lucky sambil menepuk bahu Lucky

" Siapa bilang gue senyum-senyum sendiri, tuh di sebelah lu ada cewek cantik" Kata Lucky menutupi rasa malunya karena sahabatnya memergoki dia senyum-senyum sendiri

"Lu jangan ngada-ada deh Luck, jangan buat gue takut" Dani mulai celingak-celinguk mencari cewek yang dimaksud Lucky dengan berisik ngeri

"Siapa yang ngada-ngada, beneran ada di sebelah lu, dia pakai baju warna putih, rambutnya panjang, ada sisa minuman dia berwarna merah yang mengalir dari mulutnya" Melihat ketakutan temannya Lucky malah bersemangat menakut-nakuti sahabatnya itu yang memang seorang yang penakut.

Secara reflek Dani langsung berlari memeluk Lucky dengan erat sambil bersembunyi dibalik badan Lucky.

Orang-orang yang lewat hanya tersenyum melihat tingkah kedua sahabat itu.

"Apaan sih lo, lepas nggak, malu tuh dilihatin orang, dikira gue laki-laki apaan main peluk-peluk aja lo" gerutu Lucky

"Lo bercanda kan Luck, gue beneran takut nih" lanjut Dani

"Siapa juga yang bercanda, beneran dia mulai ngedeketin elo lagi nih" Lucky masih bersemangat menakuti sahabatnya itu.

Karena ketakutan Dani langsung menarik Lucky ke parkiran untuk mengambil motornya di sana dan bergegas untuk meninggalkan sekolahnya itu.

***

Diparkiran, Dani terlihat terpesona dengan seorang siswa perempuan yang belum pernah dia lihat selama bersekolah di sini.

"Luck, kalau kali ini gue beneran lihat cewek manis berbaju putih, senyumannya uh... manisnya ngalahin es teh bu tedjo yang segelas teh dikasih gula sekilo.... " Ucap Dani dengan pandangan memuja

" Lo beneran lihat, ada cewek yang seperti itu?" tanya Lucky penasaran

"Beneran Luck, gue jamin lo juga akan terpana kalau melihat cewek ini."

"Dimana.....???? "

"Noh lihat... " Dani menunjuk cewek yang sedang mengeluarkan motornya sambil ngomel-ngomel karena tidak bisa keluar terhalang dengan motor siswa yang lain.

DEG

Motor tak berakhlak

DEG

Lucky bertemu dengannya lagi, masih dengan senyum misteriusnya, Lucky tidak menyahut perkataan Dani sang sahabat.

Lucky hanya diam menatap kejadian yang ada tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. tanpa berkedip sedikitpun dia memperhatikan kelakuan cewek itu

"Dasar cewek aneh" Batin Lucky

" Eh, Luck motor lo tuh, ngapain diam aja sih" Dani teriak di samping Lucky

Dani langsung berlari mendekati motor sahabatnya yang sudah ditendangi oleh seorang cewek tak tahu malu.

"Eh mbak, gak ada kerjaan banget sih, cantik-cantik tapi perusak barang orang lain" Kata Dani sambil berusaha menghentikan omelan dan tendangan cewek tadi

"Oh, apa berani lo sama gue, ini motor lo singkirin gih, motor gue gak bisa keluar nih gara-gara motor lo yang ngehalangin jalan, dasar motor tak berakhlak pemiliknya pun tak bermoral" Nia tambah ngomel-ngomel karena sejak tadi dia belum bisa keluar dari area parkir sekolah karena tidak mendapatkan jalan keluar lagi pula Nia sudah tidak tahan dengan rasa sakit tenggorokannya saat ini.

Hari ini Nia lupa membawa obat yang harus dia konsumsi tiap hari, dan saat ini Nia sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya, sehingga dia lampiaskan ke benda-benda atau apapun yang ada di dekatnya, apalagi sekarang ada orang yang mendekatinya maka otomatis orang tersebut menjadi sasaran kemarahannya.

"Santai dong mbak, motor gak bersalah juga, yang salah tu elo, ngapain naruh motor di situ" Dani menunjuk motor matic Nia yang terparkir dipojokan yang terhalang oleh dua tembok dan juga beberapa motor disampingnya,

Padahal disana sudah ada tanda peringatan tempat parkir hanya untuk yang pulang sore atau malem, gara-gara kebodohannya tadi pagi Nia tidak memperhatikan tanda peringatan itu. Nia mulai panik dengan keadaannya saat ini, brarti mau tidak mau Dia harus menunggu pemilik motor untuk pulang terlebih dulu, lalu harus nunggu sampai kapan, sakit yang dirasakan saat ini sudah amat sangat menyiksanya ditambah dengan kejadian yang memalukan hari ini, benar-benar menyedihkan.

"Lalu aku harus gimana dong mas" Tanya Nia pada Dani

"Tunggu noh sampai motor disamping dan belakang lo keluar semua" Jawab Dani santai

"Duh, tolong dong lo keluarin motor gue, gue janji akan traktir lo seminggu deh" Nia mulai mengeluarkan jurus merayu dengan wajah yang memelas

"Mana bisa keluar tuh motor, kejepit gitu juga, apa harus digotong? " Dani masih melakukan negosiasi terhadap Nia padahal motor yang berada di samping motor Nia adalah motornya dan yang berada dibelakangnya adalah motor lucky yang semua motor memang dikunci ganda yang tidak bisa digerakkan apalagi model motor keduanya adalah motor sport otomatis dengan kekuatan Nia tidak bisa menggerakkannya.

" Oke deh gue tambahin 2 minggu gue traktir elo makan yang elo suka sepuasnya dimanapun lo minta gue turutin asalkan lo bisa keluarin motor gue saat ini juga" Nia memutuskan memberikan pilihan yang menurutnya sudah cukup menarik

"Oke, dua minggu sepuasnya dan dimanapun gue minta tapi bertiga dengan sahabat gue, Gimana" Dani masih memberikan penawaran lagi

Tanpa berfikir panjang Nia menjawab "Ok, deal" "sekarang aku mohon keluarin motor gue"

Dengan senang hati Dani mulai bergerak memegang motor yang berada dibelakang motor Nia lalu mengeluarkan kunci yang berada di dalam saku jaketnya, tanpa rasa bersalah Dani mulai memutar kontaknya dan bergerak tuh motor keluar dari parkiran dilanjutkan dengan meminta Lucky untuk mengeluarkan motor sport miliknya juga. Dan otomatis motor Nia bisa keluar parkir dengan leluasa.

Nia sangat jengkel dengan kejadian siang ini, dia berhasil dikibulin oleh dua cowok yang tak bermoral, Dia hanya bisa tersenyum kecut melihat kejadian hari ini, namun dilain pihak ada dua cowok yang sangat bahagia karena dua minggu kedepan bisa makan sepuasnya dan bebas memilih yang mereka mau tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

"Ok, cantik sekarang lo keluarin tuh motor" Dengan santainya Dani meminta Nia mengeluarkan motornya sendiri

Lucky hanya diam memperhatikan sahabatnya yang sedang mengerjai seorang cewek tanpa merasa berdosa sedikitpun, malah merasa bahagia karena dua minggu kedepan uang sakunya bakal utuh.

Tanpa permisi akhirnya Nia meninggalkan parkiran sekolahnya dengan masih menyimpan rasa dongkolnya, dua minggu kedepan bakalan kehilangan banyak uang yang sudah ia tabung selama ini yang akan dia gunakan untuk membeli perlengkapan gamenya.

"Nyesel gue membuat kesepakatan dengan mereka, taunya gue dikerjain, benar-benar lengkap sudah penderitaan gue hari ini"

"Mana uang tabungan hanya sedikit lagi, gak mungkin kan gue minta ke nyokap" Nia masih berperang dengan perasaannya

***

Setelah kepergian Nia Lucky mulai menyikut Dani dan ngomelin dia, karena menurutnya tak pantas jika mereka melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan.

"Kamu apaan sih Dan, malu-maluin aja, emangnya kurang tuh uang saku dari bokap lo? Ketus Lucky

"Bukannya kurang Luck, tapi lucu aja ngerjain tuh anak"jawab Dani dengan Riangnya

" Awas lo ya kalau besok elo bawa-bawa nama gue lagi untuk ngerjain orang" Ancam Lucky

"Gak bakalan, ini yang terakhir, gue janji, ok! "

Dalam hati Lucky sebenarnya keberatan karena tidak hanya sekali dua kali Dani membawa dirinya hanya untuk mengerjai orang lain, yang ujung-ujungnya minta traktir dan kenalan dengan tuh orang.

****

Sampai di rumah Nia langsung masuk ke kamarnya untuk mencari obat yang seharusnya sudah dia konsumsi tadi siang, tapi karena lupa tidak di bawa ke sekolah, terpaksa baru akan dia minum saat ini.

"Oh, akhirnya ternyata nyelip di meja belajar obatku" gumam Nia

Dari luar pintu kamar Nia, kakak laki-lakinya mengetuk dengan kencang, membuat Nia kaget dan melempar obat yang awalnya sudah berada di tangan.

"Aduh, apaan sih Kak, kalau pintunya nanti nangis gimana? Emang situ bisa buat diem tuh pintu" Ada apa sih??? "

"Eh dasar bego, mana ada pintu nangis, yang ada situ kali yang nangis." Tuh dipanggil mama"

"Baru juga Nia naik, sudah dipanggil aja, apa sekangen itu sama anaknya yang cantik ini"

"Sono cepetan, udah ditungguin mama sejak tadi, dicoret dari daftar ahli waris baru tahu rasa lo... "

Secepat kilat yang menyambar Nia mulai lari menuruni tangga rumahnya menuju ke tempat sang mama setelah sebelumnya mengganti seragam sekolahnya dengan baju rumahan.

Dipeluknya dari belakang tak lupa dikecup pipi kanan dan kiri sang mama sembari berucap dengan manjanya "Ada apa sih ma, manggil-manggil anak mama yang cantik dan tidak sombong ini, Nia kan baru nyampe rumah belum istirahat"

"Sayang, hari ini mama mau berkunjung ke rumah nenekmu yang ada di jogja, kamu di rumah sama kakakmu ya.... "

"Lho kok mendadak Ma, emangnya ada apa?? " Tanya Nia penasaran

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!