NovelToon NovelToon

Know Bad Boy

PROLOG

Informasi Para Tokoh

Nama : Gavin Rai

Pangilan : Gavin

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasional

Keahlian : Memanipulasi data dan pemecah rekor peretas nama rahasia

Warna Kesukaan : Hitam

Benci : cewek kotor

Informasi keluarga : adik bernama Greta Rai,

Zenrenaldi Rai ayahnya.

Nama : Daiki Leon

Panggilan : Leon

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasional

Keahlian : Pemenang Tekondo Internasional dan ada catatan perna melakukan kekerasan

Warna Kesukaan : abu-abu

Informasi keluarga : tidak diketahui

Nama : Aron Blenda

Panggilan : Blen

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasional

Keahlian : Pintar, cerdas ( QI tinggi)

Warna Kesukaan : Jerni

Informasi keluarga : tidak diketahui

Nama : Felix Bara Said

Panggilan : Felix

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasional

Keahlian : penipu, pintar berbicara dan bergaul

Warna Kesukaan : putih

Informasi keluarga : tidak diketahui

Nama : Becnando Egito

Panggilan : Bec

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasional

keahlian : ( Belum di ketahui )

Warna Kesukaan : Jingga

Informasi keluarga : Keturunan Indo sunda

Nama : Hastano Zoey

Panggilan : Zoey

Kuliah : belum di ketahui

keahlian : ( Belum di ketahui )

Warna Kesukaan : Hitam

Informasi keluarga : belum di ketahui

Nama : Zea Maheswari

Panggilan : Zea

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasiona

keahlian : cantik, Pose model, akting, bernyanyi dan bermain gitar

Warna Kesukaan : pink

Informasi keluarga : tidak diketahui

Nama : Davira Pratista

Panggilan : Davira

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasional

keahlian : menari, bernyanyi, piano, balet dan pintar

Warna Kesukaan : Biru

Informasi keluarga : tidak diketahui

Nama : Jovanka Ivania

Panggilan : Jovan

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasional

keahlian : tekondow, beladiri yang lainnya, berenang serta memanah

Warna Kesukaan : Merah

Informasi keluarga : tidak diketahui

Nama : Gladis Volswett

Panggilan : Gladis

Kuliah : LV Universitas Serikat Internasional

keahlian : Jenius ( Belum di ketahui yang jelasnya)

Warna Kesukaan : Biru

Informasi keluarga : Keturunan Indo Belanda

Di kampus LV Universitas Serikat Internasional ada dua geng yang sangat terkenal pertama geng bad boy iya banyak orang menyebutnya begitu terdiri dari Gavin, Leon, Blen dan Felix mereka juga terkenal akan ketampanannya yang membuat seluruh kaum hawa di LV Universitas Serikat Internasional mengagumi mereka karena itu juga banyak yang irih dan juga banyak yang ingin masuk golongan geng mereka namun tetap saja tak memenuhi syarat.

Dan geng satunya lagi adalah geng yang digandrungi kaum adam gimana gak digeng itu isinya cewek-cewek cantik yang terdiri dari Zea sang ketua geng, Davira dan juga Jovan tapi walaupun mereka berdua geng yang terkenal mereka tidak saling ikut campur, kerjasama ataupun akrab.

Zea seorang ratu kampus LV Universitas Serikat Internasional juga bekerja sebagai model majalah nasional terkenal banyak sekali fansnya baik itu didalam kampus LV Universitas Serikat Internasional maupun diluar kampus. Tapi mau sebanyak apapun Fansnya yang dia suka adalah Gavin salah satu geng bad boy sayangnya Gavin tidak terlalu mengurusi urusan percintaan kali ini namun Zea gak menyerah secepat itu dia selalu saja mengejar Gavin namun Gavin selalu merespon dengan penolakan hingga terkadang kata-kata kasar namun tetap saja yang ada dihati Zea tetap Gavin.

Geng Bad Boy tidak pernah mempublikasikan kegiatan mereka yang orang-orang tau geng ini hanya lah geng biasa sekelompok pria-pria tampan yang bermain basket, musik dan lainnya namun itu bukan yang sebenarnya mereka terkadang ikut judi online, menipu orang dan kadang kalau ada yang memerintahkan mereka untuk menghajar seseorang tapi tidak untuk membunuh ini dilakukan untuk pemasukan tapi tentunya memakai aku rahasia apalagi Ahli dalam hal adalah urusan Gavin bisa dengan cepat membuat semua lebih mudah.

Musuh mereka bukan yang ada didalam kampus LV Universitas Serikat Internasional namun diluar pasar gelap, Mafia serta Para peninggi yang meminta hal yang tak masuk akal namun karena akun rahasia hal yang sanggup kami penuhi akan diterima sedangkan yang tidak bisa akan kami tolak seperti membunuh.

akun kami bernama " selendang_hitam@gmail.com julukan kami seledang hitam sampai sekarang sudah banyak kasus kami kerjakan namun semuanya yang pelanggan kami gak tau kami berempat yang melakukan.

Pemain baru yang bernama Gladis ini ada wanita yang bisa menggoda lawannya tapi jelasnya menggoda untuk keuntungannya sendiri bukan menggoda dalam arti sensual akankah dia dapat menggoda salah satu dari 4 laki-laki yang menyimpan banyak rahasia itu.

*maaf teman-teman atau pembaca. Prolog akan saya perbarui terus setiap ada tokoh yang baru disetiap episode

jadi jangan lupa baca prolog

terimakasih. selamat membaca 🤗*

1.KBB

"Hey... gak ada kita kegiatan nih " Felix menggerutut sambil memainkan games yang ada di hpnya.

" Ada, gak mungkin kita ambil " Gavin memainkan leptopnya.

" Kenapa gak ? " tambah Felix yang menghentikan permainannya dan mengarah ke Gavin

" Gak sesuai dengan aturan kita, apalagi " balas si jenius Blen yang sedang tidur sambil baca buku

"Membunuh " tambah si leon yang sedang mangaduh tinju dengan sasak tinjuhnya.

" Kali ini bukan, dia memerintahkan mengantar paket ke suatu tempat "

" Bukannya itu mudah " Felix semakin penasaran

" Paket itu narkoba dan sejenisnya terlalu berbahaya "

" Lebih baik jangan, apalagi dilihat sekarang sistem kepolisian semakin ketat berpatroli " tambah Blen yang setujuh pendapat Gavin.

" Bip... bip " secara serentak hp mereka berempat bunyi

" Kita ada mata kuliah, bentar lagi masuk siap-siap "

Dengan segera mereka bergegas apalagi Leon sudah sangat berkeringat jadi dia ganti baju.

" Gavin giliran loe yang nyetir " hanya ada satu mobil dan itu mobil Felix namun kami kebiasaan pakai bersama dengan berganti-gantian menyetirnya dan sekarang giliran dia tapi diantara kami yang jago dalam kecepatan mengendarai roda empat ini adalah Gavin, dia memang suka pekerjaannya yang kebanyakan duduk namun memerlukan konsenterasi penuh.

............ ................................

" Memang pantas dia jadi pangeran gue " kami bertiga melihat mobil itu melesat dengan cepat serta cara dia memarkirkan cepat, tepat dan terlihat seperti seni apalagi saat Gavin keluar dari mobil diikuti 3 orang lainnya bukan cuma Zea dan dua temannya yang terpanah melihat mereka tetapi hampir 85 persen para gadis juga sama terpesonah pada mereka.

" Kalian.... kalian boleh ambil siapapun kecuali Gavin, ngerti.. "

"Okeoke.. lebih baik kita masuk kelas perkuliahan udah mau di mulai " tambah Davira menatap Zea dan Jovan

" Ayok " Jovan menanggapi kode dari Davira.

Selesai perkulihan " Zea ini ungkapan hati gue ke loe " dia menyodorkan setumpukan bunga mawar yang indah

"Maafi gue, tapi gue masih sukanya ke Gavin kalau loe bisa lebih dari Gavin mungkin gue pertimbangkan, tapi mawarnya sayang di buang gue terima " Zea menolak dengan sangat lembut, serta mengambil bungannya lalu pergi dengan bergaya tapi itulah keahlian Zea.

Di arah yang berlawanan kami berempat menyaksikan apa yang tadi dilakukan Zea.

" Waww... dia memang seperti ratu sejauh ini dia juga sangat bagus menanggapi pengagumnya " komentar Blen dengan nada serta raut muka datar.

" Sebaiknya kau pahami dirimu kalau kau memang suka cepat atasi sebelum dia temukan orang yang baru " tambah Felix yang setujuh dengan perkataan Blen.

" Sejauh ini aku benar-benar tidak tertarik padanya " melangkah pergi diikuti mereka

.............. ...........................

Sore ini seperti biasa kegiatan rutinitas para cewek iya kami ngejim untuk menjaga body ketakutan para cewek tambah berat badan, terlihat tembem serta ngembler lemak apalagi pekerjaan Zea yang menuntut penampilan adalah hal yang no satu.

" Zea.... gue denger-denger ada alamat web yang terkenal akan melaksanakan permintaan kita tapi iya bayarannya cukup besar " tambah Davira sambil sibuk berolaraga dengan salah satu alat disana.

" Untuk apa itu " terus memainkan salah satu alat tanpa berhenti

" Siapa tau kau ingin menculik Gavin " Davari terus olaraga dan menatap Zea

" Hahhaa 😁😁😁🤣🤣" tawa Jovan pecah karena penyataan Davira terdengar sangat lucu.

" Berisik... tapi bolehlah usulmu jika nanti aku sudah cukup menyerah mungkin itu patut untuk di coba " berhenti berolaraga pergi mengambil minum dan meneguhnya.

..... ......................................................

"Kita ada kerjaan " tetap menghadap layar.

" Sesuatu yang menarik " sahut felix mengambil minuman yang ada di kulkas.

" Standar " memandang mereka.

" Seperti " tambah Blen pelan yang sedang mendengarkan musik.

" Kita harus menemukan seseorang "

" Sulit " jawab Leon dengan nada kecewa.

" Gak usah khawatir, aku sudah menelusuri sinyal no nya dan juga gps yang ada web yang aktif pada hpnya kita bisa mulai dari situ " memainkan leptop.

" Kenapa orang itu di cari? " Blen bangkit dari tidurnya dan duduk memperhatikan pembicaraan kami.

" Sejauh ini itu bukan urusan kita, dan yang pasti aku sudah mengikat perjanjian bahwa tak ada nama kita, maupun situs kita kalau ini sampai berurusan ke polisi atau pihak berwajib " pandanganya bukan lagi sibuk ke leptop melainkan mereka yang masih penasaran akan pekerjaan yang akan dikerjakan.

" Oke ayo kita mulai " sahut Felix bersemangat.

" Oke aku akan kirim informasi gps dan foto serta hal-hal yang mempermudah untuk menemukannya ke hp kalian ".

" Lebih baik kita berpencar, aku akan naik motor " mengambil jaket serta kunci motor.

" Gue ikut sama loe, terkadang otakmu kurang bisa percaya sedangkan disana ada Gavin yang akan mengendalikannya jadi Felix masalah gampang " tambah Blen yang bangkit juga mengambil jaketnya.

" Kenapa namaku dibawah-bawah aku anak baik " mengambil topi yang biasa dia pakai.

" Iya kurasa kau terlalu baik, terkadang aku juga gak bisa mengendalikannya Blen " sedikit tersenyum tapi masih mengotak-atik leptop.

" Oke ayo kita mulai " kami pun pergi sesuai renca awal kami terpisah menjadi dua satu dari timur dan satu dari barat target ada ditengah, siapapun yang sampai duluan akan mencoba mengatasihnya.

" Sinyalnya ada disini, apakah orang itu disini " turun dari motor dan memandangi rumah yang ada didepan.

" Bila kita ingin tau maka kita harus masuk kan " melangkah maju menujuh rumah itu.

" Ya kau benar " mengikuti dari belakang.

"Tok..... tok...... "

menunggu beberapa saat, pintu terbuka ada seorang perempuan dari balik pintu yang sudah dibuka.

" Permisi, saya numpang tanya apa mbg perna lihat orang ini " Blen menunjukkan foto dari hpnya.

" Oh orang ini, iya belum lama ini dia

menggadaikan hpnya padaku tadi waktu aku di pasar " memandang foto yang ada di hp.

" Sudah berapa lama " Blen kembali menanyakan

" Hampir satu jam, kira-kira 40 menit "

" Oke, makasih mbg atas informasinya "

kamipun bergegas pergi ke alamat yang diberikan

" Aku akan kirimkan ini ke Gavin agar mereka bisa langsung menujuh sana mengefisien waktu " aku mengirimkan alamat ke chat Gavin sedangkan kami juga dalam perjalanan.

"Bipp.... bipp..."

" Berpencar " chat masuk dari Gavin sepertinya sekarang makin ribet karena faktanya dia sudah menggadekaikan hpnya dan karena itu kami menanyakan beberapa orang yang berada dipasar itu.

"Bippp..... bippp..."

" Kami sudah menemukannya, ini alamatnya kalin datanglah sini " pesan chat dari Gavin masuk dan ternyata alamatnya itu tak jauh dari tempat kami ini.

......... ..........................................

"Permisi, saya ada keperluannya denganmu bisakah kau bantu saya " menyapa dan ajak berbicara.

" Ada apa iya " dia tak mengenal kami sama sekali iya kami baru bertemu pertama kali ini. Karena tempat tidak cukup ramai dari belakang sudah ada Felix yang siap obat biusnya yang sudah disiapkan di sapu tangan.

selamat membaca 🤗

2.KBB

" Bip.... bip... "

Blen mendapatkan chat dari Gavin " urusan sudah selesai kembali ke sangkar ".

" Target sudah di atasi kita kembali saja " kami masih diperjalanan sekarang menujuh pulang.

" Kenapa mukamu begitu, bukannya masalah sudah selesai " sesampainya ditempat yang ditujuh Leon buka bicara melihat raut wajah Blen yang seakan ada masalah.

" Ada sesuatu yang ku pikirkan " pergi masuk ke rumah dengan raut muka yang sama.

Beberapa saat sampailah Gavin dan Felix lalu mereka masuk dan ikut bergabung duduk.

" Kau bawah kemana dia " tambah Blen yang menatap Gavin serius.

" Ke tempat yang sudah di janjikan " menjawab dengan santai

" Dia,,, apa yang akan terjadi padanya ? " terus mengajuhkan pertanyaannya yang membuat resah pikirannya dari tadi.

" Aku gak tau, tapi bukannya itu bukan lagi urusan kita " kini menatap Blen dengan tatapan yang serius juga.

" Bila selanjutnya dia mati bukan di tangan kita tapi di tangan orang lain tapi kau juga gak lupakan itu semua terjadi atas perantara kita " Blen medekati Gavin.

" Masalah ini sudah selesai, uangnya juga sudah masuk rekening kita " berdiri dan sekarang mereka berdua saling berhadapan.

" Aku pikir kau cerdas, yang aku permasalahkan kita akan jadi seorang pembunuh secara tidak langsung, sedangkan dalam peraturan kita gak membunuh dengan cara apapun dan alasan apapun kita akan menolaknya " merapikan pakaian Gavin dengan ekspresi muka yang marah.

" Baik.... baiklah lebih baik kita konfirmasi semuanya " Felix menarik Gavin agar menjauhi Blen mengarah ke mobil duduk di depan.

" Ayo.. bukannya ini ke inginanmu " mereka berjalan beriringan menujuh mobil dan duduk dibelakang. Iya karena suasana sedang panas lebih baik aku yang menyetir apalagi sekarang Gavin sedang emosi.

............ .........................................

Kami telah sampai ke tempat perjanjian meletakan orang tadi perlahan kami masuk untuk memastikan kami tidak akan ikut campur kalau sudah dugaan kami memang tak terjadi.

" Maafi aku, semuanya memang salahku aku rela mati di tanganmu tapi aku bersumpah tak berniat melarikan diri, aku hanya mencari sesuatu yang besar agar bisa membawahmu kekehidupanku yang lebih baik " seorang perempuan memegang pisau yang mengarahkan ke cowok itu.

" Kau laki-laki brengsek anak yang ada dikandunganku adalah darah dagingmu namun kau menghilang "

"Aku bukan menghilang, aku kena tipu sekarang aku dililit hutang dan juga aku dipecat dari kerjaanku kau pikir apa aku ada muka bertemu denganmu " laki-laki itu menangis.

" Seharusnya kau katakan " perempuan itu masih memegang pisau dan menangis .

" Lebih baik kau tak bersamaku, anggap saja kau kenal denganku sebagai kesialan "

" Apakah kau perna mencintaiku? "

" Sampai sekarang juga aku masih sangat mencintaimu " cewek itu menjatuhkan pisaunya .

" Ayo kita selesaikan bersama-sama " wanita itu mengulurkan tangannya ke cowok itu cowok itu tak menerima uluran tangan itu namun langsung memeluknya dan menangis sejadi-jadinya.

" Aku takut kau akan pergi karena aku tau kau anak dari orang tua yang kaya sedangkan aku laki-laki tak berguna "

"Seorang anak bahagia bersama keluarganya namun seorang anak gak selamanya akan terus dinaungan orang tuanya melainkan dia akan pergi bersama suaminya suatu hari nanti " ternyata ketakutan kami tidak terjadi syukurlah.

" Sudah cukup menontonnya " Blen pergi berjalan keluar dari gedung itu dari belakang Gavin mengalungkan tangannya di leher Blen dan tersenyum Blen membalasnya dengan senyum, Mereka berdua mengikuti disamping.

" Berdebat, marah serta beda pendapat boleh namun untuk memecahkan kita itu untuk sekarang semuanya mustahil "

........ .....................................

Pagi ini kami ada perkuliahan namun sialnya kami berempat sangat kompak dalam hal kesiangan.

" Hey... issss kita telat " melihat jam yang ada disamping tempat meja dan langsung beranjak untuk membangunkan yang lain namun yang lain juga syoknya sama denganku.

" Leon... ini karenamu mengajakku nonton Tinju itu " Blen teriak dengan keadaan rambut yang sangat berantakan.

" Kau juga kenapa mau " Leon mau pergi ke kamar mandi namun dengan cepat Felix lari ke arah kamar mandi langsung masuk sedangkan kamar mandi yang lain sudah di ambil Gavin.

Di rumah ini hanya ada 2 kamar mandi 4 kamar serta 1 ruangan yang cukup luas disitu jadi ruangan sasak tinju Leon, kursi panjang biasanya Blen, Peralatan games serta tempat duduk santai yang biasanya jadi kekuasaan Felix dan satu perangkat leptop serta kursi yang nyaman ala kantoran, 1 kulkas, masing-masing kamar kami memakai Ac, ada dua kendaraan 1 mobil dan 1 motor.

" Gavin, jangan kayak cewek mandi, cepat brengsek " Blen yang menggedor-gedor pintu kamar mandi.

" Hey penipu kecil, ingat waktu " sama-sama menunggu didepan pintu toilet sesekali menggedor pintu.

Setelah semuanya selesai dan tinggal berangkat " emhhh... matilah kita ngadapi si Mr. Hu itu " Felix mengeluh.

" Mau gimana lagi " balas Blen lalu melirik Leon. Mereka melesat ke kampus kini yang memimpin adalah Leon.

Sesampainya kami dikampus yang kami urus adalah masalah dengan Mr. Hu

" Maafkan kami Mr sudah tidak datang di jam matakuliahmu " sudah ada dihadapan Mr Hu.

" Baiklah kali ini kalian saya maafkan tapi untuk masalah ini kalian dapat hukuman masing-masing meringkas jalan pemerintahan dan kalian semua harus beda negara di jadikan makalah saya beri waktu satu minggu tak ada alasan apapun kalian mengerti "

" Iya Mr " secara serentak.

......... ..............................

Diluar ruangan berjalan menujuh keluar dari kampus " aiiissd bangke itu ngasih tugas muluk " gerutut Leon

" Mau gimana lagi" Blen ikut menghela nafas.

Gavin berhenti berjalan dan matanya lurus menatap seseorang yang sedang diam-diam foto bagian belakang lekukan seorang gadis

" Felix kau bawah hp kan? fotokan si banci itu"

" Oke " jawab Felix yang sudah siap untuk foto kejadian itu

Gavin mengambil hp cowok itu " enaknya di apakan iya hp bagus ini "

" Apa-apaan kalian ini, baliki hp gue " yang merasa tak terima.

" Bagusnya di hancurkan " Blen mengambil hp itu dari tangan Gavin dan menjatukan lalu diinjaknya dengan sepatu yang ia kenakan.

" Lo.. brengsek " menarik kerah baju Blen dengan sangat emosi.

" Jangan terlalu emosi bro, karena lo dulu yang buat masalah " menunjukkan foto yang dia diam-diam foto cewek tadi.

" Ada apa ini kenapa kalian ribut sekali " cewek tadi datang kemari karena suasana yang riuk akibat perdebatan kami.

" Dia tadi mengintipmu dan mencoba memfotomu jadi kami mencoba selesaikan dengan cepat " Felix menunjukkan foto si banci itu.

" Terimakasih sudah memberi tahu, tapi aku benar-benar emosi sekarang " menghela nafas panjang dan menghadap cowok banci itu.

" Jadi loe yang ngelakui itu " cewek itu menatap cowok itu tajam lalu tiba-tiba cewek itu menerjang muka cowok itu dengan tendangan cewek itu yang kuat, cepat dan tepat ke mukanya hingga terlihat cap yang terbentuk bekas hantaman terjangan itu.

Semoga happy 😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!