NovelToon NovelToon

Air Mata Mu Adalah Rekan Hidupku

hutang budi papa

''Apaaaa''

terdengar suara berat yg dingin menggelegar di ruangan yg ukuran nya cukup luas,dan mewah itu.

Yaitu ruangan tuan Andi sanjaya.

''Maksud papa, aku yang akan membayar semua hutang budi yang sama sekali aku tidak tahu, dan tidak ada hubungan nya juga dengan ku'' Seakan tidak terima dengan keputusan papanya itu.

''Plak plak'' terdengar tamparan keras dari tangan tuan Andi Sanjaya .

Selama 27 tahun, tuan Andi belum pernah sama sekali melakukan kekerasan kepada anak laki-laki yang keras kepala dan arogan itu,

Siapa lagi kalau buka anak kesayangan nya, yang bernama Arnav Sanjaya anak dari tuan Andi Sanjaya dan nyonya Gita Sanjaya.

Mereka mempunyai tiga orang anak. Anak pertama mereka yaitu Arnav Sanjaya yg terkenal tampan dan dingin, membuat siapapun wanita yang pernah menatap mata elangnya dan wajah bak blasteran itu, susah untuk berpaling.

Mereka juga mempunya dua putri yang cantik-cantik. yaitu Mella dan Mellisa. Yang juga sangat angkuh dengan kekayaan yg mereka miliki .

'' M.f nak, bukan maksud papa untuk berlaku kasar kepada mu, tapi tolong tahu diri sedikit, kalau tidak berhutang ginjal sama pak Anto, papa juga tidak mau mengatur kehidupan mu''

Dengan rasa bersalah dan marah tuan Andi menerangkan kepada anak laki laki nya itu.

''Karena ginjal ini juga lah, kamu bisa kuliah keluar negri, dan papa bisa kembali pulih untuk memimpin perusahaan yg di ujung tanduk saat itu. Penjelasan yang lantang dari tuan Andi .

flash back

Tujuh belas tahun yang lalu, tanpa di kehendaki terjadilah musibah yang cukup besar yang terjadi kepada tuan Andi Sanjaya, yaitu penyakit gagal ginjal yang beliau alami saat karir nya mau melonjak naik .

Walaupun termasuk keluarga yang berada saat itu, tapi tidak semudah itu mencari pendonor ginjal yg cocok dan sesuai, di saat dokter menyatakan kalau membutuhkan ginjal secepat nya, beliau tidak putus asa dan mencari cara agar bisa sembuh kembali.

''Kring kring kring '' terdengar bunyi telepon di rumah mewah itu, dengan cepat nyonya Gita menyambar telepon tersebut.

'' Hallo....'' sapa dari istri tuan Andi Sanjaya.

'' Ya hallo...m.f boleh saya bicara dengan tuan Andi sanjaya??

terdengar suara seorang laki laki.

'' M.f dengan siapa saya bicara'' pertanyaan dari nyonya Gita.

'' Saya Anto buuu, maaf saya dari kampung, ingin memberi tahu kalau saya,,, bersedia jadi pendonor ginjal buat tuan Andi Sanjaya.

Siapa tahu ginjal saya cocok untuk di didonorkan kepada beliau ''

penjelasan dari pak Anto.

Harap cemas rasanya dengan berita yang di dengarnya saat ini, seakan ada secercah harapan untuk kesembuhan sang suami tercintanya.

''Oh ini saya istrinya, boleh saya tau alamat anda sekarang ,,,?memang kami lagi mencari pendonor yang cocok buat suami saya , kalau bisa secepat nya kita lakukan pencocokan, tentu saja dengan perjanjian yg juga menguntungkan bagi anda ya pak,,,'' jelasnya lagi .

''Ya nyonya saya beralamat di desa makmur berkah, kebetulan saya juga satu kampung dengan tuan Andi Sanjaya ''

jelas pria itu.

''Maaf, bapak tau informasi ini dari siapa ya???''''

tanya nyonya Gita dengan penasaran.

''Saya dapat info dari majikan lama saya nyonya, yang berteman akrap dengan tuan Andi. Yaitu pak Mulyo.

'' Baiklah pak,,, apakah anda bisa meninggalkan nomor telepon yang bisa saya hubungi kembali, atau kalau bisa kita melakukan pertemuan sesegera mungkin, di rumah saya atau kami juga bisa datang ke rumah anda pak''

'' Baik Bu, saya yang akan berangkat ke Jakarta'' jelas pak Anto lagi.

'' Oh baik lah kalau begitu, terimakasih ya pak, semoga ginjal bapak sama suami saya ada kecocokan.'' ucap nyonya gita

'' Ya, mudah mudahan nyonya, mohon maaf kalau saya menganggu waktu anda,'' kata pak Anto sebelum mengakhiri sambungan.

'' Oh jangan sungkan pak, malahan kami yang harusnya berterimakasih pada pak anto''

jawab nyonya Gita dengan sopan.

Baiklah saya permisi dulu nyonya .....

Setelah sambungan tersebut putus, nyonya Gita langsung menghampiri sang suami yang lagi istirahat di bangku jati jepara panjang yang berukir itu.

'' Pa ada berita baik pa,,, '' dengan tergesa-gesa memberi tahu sang suami.

berita baik apa ma ''' penuh selidik

itu lho paaaa, tadi mama dapat panggilan telepon dari kampung, kalau ada yg bersedia untuk mendonorkan ginjalnya nya buat papa'' kata nyonya Gita menjelaskan.

Apa,,,'' reaksi tuan Andi langsung berbinar bahagia, yang tadi nya murung agak berputus asa.

Kini berubah seketika ,seakan mendapat harapan hidup yg di inginkan nya,

''Tidak sia sia ya mah,,,, papa minta tolong pak Mulyo mencari seseorang yang bersedia mendonorkan ginjal nya buat papa, dan akan dapat imbalan yang besar''

penjelasan tuan itu dengan bahagia.

'' kok papa mikirnya ke kampung mencari pendonor pa'???' tanya ny Gita.

'' yaa papa cuma dapat ide dari pak sigit, kalau di kampung banyak yang mau donor ginjal demi uang ma..... apalagi dengan ekonomi yang semakin susah seperti sekarang ini, lagian orang di kampung ginjalnya sehat- sehat kok mah, karena makanan ny yang masih terjaga tidak seperti kita yang di kota yg semua serba instan,

'' betul juga ya pah''

menganggukkan kepalanya .

''oya mah ,apa mama udh mencatat alamat dari bapak tadi, biar kita bisa segera langsung menemui nya, sudah tidak sabar rasanya papa kembali ke aktivitas papa lagi''.

'' sudah pa, katanya dia yg akan menyusul kita ke Jakarta lagian cuma empat jam dari kampung kesini kok pa...''

tak terasa waktu udah menjelang sore dengan sigap tuan Andi langsung menghubungi teman nya, siapa lagi kalau buka pak Mulyo untuk menyelidiki yang nama nya pak anto tersebut

''kring kring kring....''

* 'pak Mulyo' ya halo,,,,

tuan Andi* '' ya hallo pak Mul, ini saya Andi

pak Mulyo* '' oh ya tuan gimana kabar anda apakah udah sudah merasa mendingan.

tuan Andi* '' ya pak Alhamdulillah dengan berita yang saya dapat hari ini, kalau ada yg mau mendonorkan ginjal nya buat saya,

itu semua berkat pak Mul terimakasih banyak untuk bantuan nya pak Mul, berkat anada saya ada harapan hidup lagi ''

pak Mulyo* '' jangan sungkan tuan, semua ini tidak sebanding dengan apa yang tuan lakukan kepada saya sekeluarga, yg telah membantu saat keterpurukan saya sehingga saya bisa bangkit seperti sekarang.

tuan Andi* '' ngomong ngomong apakah anda mengenal bapak yang akan mendonorkan ginjal nya kepada saya.??

pak Mulyo* '' oh maksud nya pak anto, begini pak, beliau dulu mantan sopir saya yang kini sudah tidak lagi bekerja dengan saya, karna beliau memilih untuk menetap melanjutkan hidup di kampung,dengan berkebun dan ada beberapa sawah juga yg saya belikan sebagai tanda terima kasih saya, karna beliau sudah lama mengabdi dengan saya ''

tuan Andi*. '' sekarang bapak Anto tersebut tinggal dengan siapa ya pak??? maksud saya apa beliau mempunyai banyak anak, sehingga beliau mau menerima tawaran dari saya siapa tau untuk menghidupi anak anak nya, apalagi ekonomi yang sulit saat ini ,,,,''

pak Mulyo* '' oh setau saya beliau cuma mempunyai seorang putri tunggal tuan, namanya itu neng Mecca ya kalau gk salah masih kecil sekitaran usia 2 tahun ''

tuan Andi* ''oh gitu ya pak ,anak nya masih kecil tidak butuh biaya banyak, kenapa beliau mau mengambil resiko untuk mendonorkan ginjal nya ya pak ''

pak Mulyo'' iyaaa tuan, dengan imbalan yang tuan janjikan setidak nya beliau punya genggaman untuk masa depan anak nya, apalagi panen yang sekarang boleh di bilang sering gagal yang semakin susah untuk berharap lebih , toh dengan satu ginjal beliau masih bisa bertahan kan tuan??...''

tuan Andi'' oh tentu saja, Oya pak apa boleh saya minta tolong pak Mul lagi untuk mengantar pak Anto ke rumah saya''

pak Mulyo '' oh tentu saja tuan, insyaallah besok sore saya akan berangkat kekediaman tuan membawa pak anto''.

tuan Andi'' terimakasih pak Mul m.f merepotkan bapak''

pak Mulyo'' jangan sungkan tuan

tuan Andi '' kalau begitu sampai jumpa besok ya pak Mul

Tut Tut Tut sambungan telepon hening seketika.

keputusan yang sudah di pertimbangkan

di kediaman pak Andi

'' Pak aku kok gk setuju dengan keputusan mu ya pak. Sebelum terlambat batalin aja pak, ingat! Mecca masih kecil pak!.

''Kalau terjadi apa apa sama kamu gimana aku menghidupi anak yg masih kecil ini paaak''

Kata bu Lastri istrinya pak Anto. Mendengar istrinya membuat pak Anto agak tertegun sejenak.

''Bu,,, jangan bikin bapak ragu buk. Walaupun bapak mendonorkan ginjal bapak, tapi masih ada satu ginjal yang utuh.

Yang bapak dengan dari orang pendonor, dengan satu ginjal pun manusia masih bisa tetap hidup buk'' kata pak Anto meyakinkan istrinya.

Bu Lastri dengan nafas panjang serasa berat dengan keputusan suami nya, apa boleh buat hati suami nya keras seperti batu ,tak ada cara untuk melunakkan hati nya, selain membawa Mecca kedalam gendongan suaminya yang lagi bersantai minum kopi di teras depan rumah.

''Neng ayo kamu harus membujuk bapak, dengan memasang wajah belas kasihan sama bapak, biar bapak membatalkan ke keinginan nya untuk mendonorkan ginjal nya nak''

Tak lama setelah itu, bu Lastri meletakan Mecca dalam pangkuan pak Anto dengan tiba tiba.

''Pak,,,, lihat lah wajah lucu anak mu ini,,, kalau siap operasi kamu kenapa napa, atau malah kena sakit parah, percuma duit yang di dapat itu pak . Apa kamu tidak kasian sama malaikat kecil ini pak,,,''

Dengan nafas yang panjang pak Anto mencium rambut anak kecil nya itu, dipandang nya wajah cantik bak peri, hidung yang mancung, rambut hitam lebat dengan kulit putih bersih.

'' Nak,,, semua ini bapak lakukan demi kamu, supaya kamu berkecukupan seperti orang orang, kalau cuma mengandalkan sawah dan juga ladang, sudah tidak mungkin nak.

Buat makan sehari hari aja tercukupi udah syukur, apalagi sebagian sawah udah bapak jual untuk operasi ibu, waktu melahirkan kamu nak '' kata pak Anto berharap anak kecil itu mengerti.

dengan mata berkaca kaca, Bu Lastri mendengar perkataan bapak dan anak tersebut yang terasa menyayat hati.

'' Buuuuuuk ambil dulu Mecca nya Bu, bapak seperti merasa tersiram air hangat seperti nya dia ngompol lagi, Bu,,,,

,''neng,,,, neng, kamu udah kebiasaan kalau duduk di pangkuan bapak kyk gini ''

dengan mata nya yang bulat bersih itu dia mulai mengoceh, dengan bahasa khas nya sendiri.

'' bababak hi hi hi ''

'' jahil kamu malah meledek bapak ya, dasar gadis kecil nakal''

ucapan pak Anto dengan gemas dia mencubit kedua pipi yang gembung itu.

'' mecaaaaa meca,,,,,''

terdengar suara nyaring buk Lastri, semari menggendong nya ke kamar mandi untuk di bersihkan pakaiannya.

dari depan rumah, terdengar suara mobil pak Mulyono untuk menjemput pak Anto bertamu kerumah tuan Andi.

'' silahkan masuk pak, kita ngopi dulu sebelum berangkat, biar di perjalanan mata gk ngantuk''

dengan bergegas pak Mul langsung menghampiri pak Anto duduk di teras kecil, yg cuman ada tempat duduk yang terbuat dari bilah bambu

'' buk buk pak Mul sudah datang Bu ...'''

'''yaaaa tunggu sebentar pak, ibu bikin kopi dulu''

''jangan banyak gula ya buuuk, pak Mul gk suka terlalu manis ''

wajah pak Mul agak menunduk malu, rupanya mantan sopir nya ini masih hafal dengan kebiasaan nya.

''gimana kabar nya pak Mul sekeluarga apa baik baik saja?''

'' Alhamdulillah baik pak Anto, Oya dari tadi saya tidak melihat neng Mecca ??? ''

mata pak Mul sambil menyelidiki sekilas bangunan tua itu.

'' oh seperti nya dia lagi main di dalam, barusan ngompolin saya langsung ngomel sama saya he he he''

aduan pak Anto kepada pak Mul Tetang Mecca

kecil.

''sudah lama rasa nya saya gk ketemu sama Mecha kecil ya pak ? pasti sekarang dia udah mau jln???''

'' Alhamdulillah pak, udah jln selangkah dua langkah''

tak lama ngobrol datanglah Bu Lastri, dengan secangkir kopi buat pak Mul '' silahkan di minum dulu kopi nya pak ....

'' terimakasih Bu Lastri, Oya tadi istri nitip ini buat neng Mecca semari memberi paper bag berisi pakaian.

'' duh..... makasih pak, bilangin juga sama ibu terima kasih kami ya pak''

tidak lama berbincang, keluar lah anak kecil dengan tergopoh-gopoh berjalan satu dua langkah mendekat sama Bu Lastri

'' duh,,,, lucu dan cantik nya kamu nak ''

pujian pak Mul .

maklum, pak Mul tidak mempunyai anak perempuan beliau hanya mempunyai dua orang anak laki laki, yang bungsu nya mungkin beda 3 tahun dari anak pak Anto, dan anak yg pertama beda jauh dari anak pak Anto, maklum pak Anto dan Bu Lastri ini telat dapat momongan.

'' gini lho pak Anto ...'' pak Mul mulai membuka percakapan ke pokok permasalahannya yg sudah di sepakati.

'' kalau Sandai nya pak Anto dan Bu lastri berubah pikiran, biar kita cari alasan sama tuan Andi untuk membatalkan sebelum terlanjur.

''gk , gk usah di batalin pak, saya siap dan tekat saya juga udah bulat untuk berangkat sekarang ''

dengan jawaban yg tegas dan yakin dari pak anto.

'' gimana menurut ibu Lastri'' tanya pak Mul ke Bu Lastri

''klw saya terserah sama suami aja pak, saya juga udh membayangkan dengan efek nanti nya, tapi sepertinya beliau kekeh dengan keputusan beliau ''

jawab Bu Lastri putus asa.

'' baiklah Bu Lastri dan pak Anto, kalau operasi nya berhasil insyaallah dengan melakukan pola makan sehat, terus mengikuti anjuran dokter tidak ada yang perlu di khawatirkan, emang sih gk bakalan seperti biasa lagi.

'' siap pak '',,,jawab pak Anto

'' hitung hitung imbalannya bapak mau apa? biar saya sampai kan sama nyonya dan tuan Wijaya,

'' sebenar nya gk banyak pinta saya pak, cukup beliau menjamin pendidikan dan keamanan anak saya sampai perguruan tinggi, yg bisa membanggakan kami itu sudah cukup pak''

dengan kepala yg mengangguk pak Mul memahami perkataan pak Anto

''oya pak Anto, apakah saya perlu menambahkan untuk beliau suruh membangun tempat tinggal yang aman dan nyaman, maaf... bukan saya merendahkan tempat tinggal bapak yang sekarang, gimana kalau di perbaiki biar nyaman buat mecca kecil.

'' tidak pak tak usah ''

tolak pak Anto saya malu dengan banyak permintaan saya pak.

''oh yasudah pak ''

dalam hati pak mul saya harus mengajukan rumah pak Anto sekalian, uang segitu sepertinya tidak seberapa di banding ginjal yang di dapat tuan Andi. kasian juga neng Mecca kalau tinggal disini sampai besar nya ''

supaya kita tak membuang waktu lagi, ayo kita berangkat ke Jakarta sekarang ajakan pak mul,

''baik lah pak Mul saya bersiap siap dulu ''

semari meninggalkan pak Mul sejenak,

tak lama dari itu datanglah pak Anto deNgan celana bahan dan baju tangan panjang biru yg di belikan pak Mul lebaran kemaren, masih kelihatan baru

'' Oya Bu, kalau ada sesuatu telfon aja ke nomor hp pak Mul yah ....''

sambil menoleh sama istri nya.

''baik pak ,,

sebelum berpamitan Bu Lastri mencium punggung tangan suami nya, begitu juga pak Anto langsung mencium pucuk kepala istri dan anak nya.

'' Bu Lastri, pakailah hp saya ini untuk menelpon biar saling bertukar kabar, kebetulan hp ini tidak terpakai lagi agar Bu Lastri tidak repot lagi meminjam hp tetangga''

langsung pak Mul mengeluarkan benda pipih segi empat itu di kantong celananya.

kedatangan pak Mulyono dan pak Anto ke Jakarta

Disepanjang perjalanan ke Jakarta cukup melelahkan ,karena adanya kemacetan yg luar biasa di kota ini. harus nya sampai dalam waktu 3 jam tak terasa Udah memakan waktu 4 jam lebih

''pa kok mereka belum sampai sampai juga ya pa'' kekhawatiran ny Gita takut pak Anto berubah pikiran.

tak lama terdengarlah suara berat pak Anto sama pak Mul di pintu sambil mengucap salam , langsung ny Gita dan tuan Andi menyambut dengan penuh harap

'' silahkan masuk pak Mul ,pak anto '' sambil menuntun ke ruang tamu.

telah lama berbincang di ruang tamu, terdengar lah suara tuan Andi dengan sungkan, memulai percakapan ke arah persoalan imbalan yang akan di terima pak Anto

''mmm begini lho pak Anto, langsung saja saya utarakan niat saya untuk perjanjian dan berkas yang harus saya tanda tangani, begitu juga sama pak Anto, tulis saja berapa nominal yang pak Anto inginkan ''

tersirat senyum malu dari wajah pak Anto, dengan agak terdiam sambil menoleh pada pak Mul.

dengan memahami arti pandangan pak Anto, langsung pak Mul angkat bicara.

'' m.f sebelum nya tuan, sebenarnya pak Anto ini tidak menginginkan sepersen pun uang dari tuan, beliau cuma butuh jaminan buat pendidikan satu satu nya anak perempuan beliau ,sampai mencicipi perguruan tinggi dan juga kenyamanan buat anaknya kelak tuan '' tutur pak Mul.

'' OOO ya ya ya saya paham sekali maksudnya pak Mul ,tapi bukankah anak pak Anto masih kecil sekali '' jawab tuan Andi

'' iya tuan, anak saya masih berumur dua puluh bulan, tapi setidak nya ada jaminan buat dia kelak kalau sudah besar.

'' oh tentu saja, kami sekeluarga pasti akan bertanggung jawab dengan pendidikannya, sampai ke perguruan tinggi nanti, kalau kelak dia kuliah.

saya sekeluarga juga akan menjamin kenyamanannya, tempat tinggal dan pendidikan nya , nanti saya akan menyuruh sekretaris saya untuk memperbarui berkas yang harus di tanda tangani.

'' baik lah tuan, kira kira kapan kita bisa melakukan periksa kecocokan biar cepat di lakukan operasi, semakin cepat semakin baik '' ulas pak Mul

'' oh tentu saja secepat mungkin ,karna saya juga tidak bisa bertahan lebih lama lagi, kalau tidak di ambil tindakan secepatnya,

di khawatirkan kondisi saya akan semakin memburuk'' ucap tuan Andi

setelah menyantap suguhan dari nyonya Gita, merekapun langsung beristirahat di rumah mewah tuan Andi.

tak terasa pagi pun sudah tiba, dan tidak membuang waktu banyak, habis sarapan mereka mengunjungi rumah sakit yang paling ternama di kota ini, atau kalau serasa tidak memungkinkan, merekapun akan ke luar negri secepat nya .

semua keluarga sedang menunggu di ruang tunggu rumah sakit, dengan cemas nyonya Gita mondar mandir menunggu keputusan dari dokter perihal ginjal nya pak Anto'' apakah bisa di didonorkan kepada suami nya .

'' tak berselang lama, keluarlah dokter Bowo mengunjungi keluarga tuan Andi.

'' begini nyonya .... Alhamdulillah semuanya tidak ada kendala, dan semua nya normal insyaallah operasi akan di lakukan segera mungkin.

panjang lebar penjelasan dari dokter Bowo akhirnya semua nya udah dapat persetujuan.

dan sekretaris tuan Andi pun dengan cepat mengurus segala nya, dan tidak lupa pula surat perjanjian dari keluarga tuan Andi kepada pak Anto, sebagai hitam di atas putih.

tak berselang lama operasi sudah selesai di lakukan, dan semua berjalan lancar kondisi keduanya Alhamdulillah baik dan normal saja

kring.. kring..kring...

terdengar suara hp nya pak Mul berdering, ada panggilan dari Bu Lastri untuk suaminya, kemudian pak Mul memberikan hp itu sama pak Anto, dan segera menekan tombol oke.

'' halo pak,,,,''

''ya Bu...''

kapan bapak di operasi nya?

'' tanya Bu Lastri

oh sudah dua hari bapak habis di operasi Bu.. m.f ya buk, bapak tidak memberi kabar takut ibu jadi cemas , Oya gimana kabar anak gadis ku apakah dia rewel ???? tanya pak Anto pada istrinya

'' gk pak, dia baik baik saja, ibu sangat deg degan mikirin operasi nya bapak''

raut wajah Bu Lastri berubah khawatir

'' ya Bu semua udah berlalu dan tinggal pemulihan nya saja , kalau sudah normal kondisi bapak kami akan segera pulang ya buuu ,,,,,''

'' baiklah pak jaga kesehatan bapak yaaa . udah dulu ya pak seperti nya neng Mecca udah bangun''

'' ya Bu titip salam sayang bapak sama Mecca ya Bu''

'' baik pak ''

terputuslah panggilan dari Bu Lastri ,

sudah 10 hari berlalu kondisi kedua nya sudah membaik, saat nya bagi pak Mul dan pak Andi untuk berpamitan pulang dengan tuan Andi dan nyonya Gita.

malam itu pak Mul memulai percakapan untuk berpamitan dengan tuan Andi

'' begini tuan besok pagi mungkin kami akan segera pulang karena kondisi pak Anto juga sudah semakin membaik, kasihan juga sama istri pak Anto, yang sangat mencemaskan kondisi beliau''

'' oh iya pak Mul, saya sangat paham dengan kondisi saat ini, tidak ada istri yg sanggup berjauhan dengan suami nya apalagi mengingat kondisi pak Anto habis operasi ''

jawab tuan Andi

'' iya tuan, saya terus terbayang wajah putri kecil saya '' kata pak Anto

'' ya saya sangat paham dengan kerinduan yang pak Anto rasakan, karena saya juga mempunyai tiga orang anak, klw saya lagi ada urusan di luar negri rasa nya pingin cepat pulang aja '' ulas tuan Andi

keesokan paginya matahari sudah menampakan diri nya, tapi kali ini seperti ada rautan kesedihan dalam sinar nya, meskipun demikian tidak menyurutkan keinginan pak Anto dan pak Mul pulang ke kampung ,karna udah 10 hari mereka menginap di rumah mewah tuan Andi .

terdengar perbincangan dan gelak tawa dari para lelaki di rumah mewah tersebut, sambil menikmati sarapan pagi mereka

'' Oya tuan ,seperti nya kami harus berangkat sekarang '' kata pak Mul

''oh iya tentu saja pak mul, saya akan mengantar ke depan jangan lupa kabari saya sesampai nya di kampung, dan kalau ada keperluan jangan sungkan segera hubungi saya ''

baik lah tuan ''ucap pak Mul dan pak Anto sambil menganggukkan kepala nya , pas di depan pintu mobil, segeralah mereka bersalaman satu sama lain dan disertai nyonya Gita .tuan Andi membalas salam pak Anto sambil memeluk nya

'' terimakasih pak Anto berkat anda saya punya kesempatan lagi untuk hidup, terimakasih banyak , saya tidak akan mengingkari perjanjian kita '' kata tuan Andi.

''baik lah tuan, kelak lindungi lah anak saya '' ucap pak Anto

entah kenapa kata yang terucap di mulut pak Anto seakan memberi isyarat yg tersembunyi, tapi entah itu apa merekapun sama sama tidak memahaminya.

'' baik lah pak tentu saja ''

ucap tuan Andi dengan cepat mengiyakan ucapan pak Anto ,tuan Andi agak sedikit tertegun dengan ucapan pak Anto kepada nya .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!