PYAAAARRR...BRAAAKKK...
Suara barang barang terlempar dan pecah memenuhi ruang keluarga. Terdengar juga suara makian dan pertengkaran yang membuat kegaduhan di rumah itu.
Al menutup telinganya menggunakan headphonenya sembari mendengarkan lagu lagu dari ponselnya.
Suasana seperti ini menjadi keseharian Al jika berada di rumah. Hampir setiap hari kedua orang tuanya bertengkar.
Jadi Al menanggapinya dengan santai dan seperti tak terjadi apapun.
Setelah beberapa lama, tak terdengar lagi keributan itu. Al mengambil tasnya dan keluar dari kamarnya.
Dia turun melalui tangga menuju lantai 1 . Para pelayan tampak membersihkan barang barang rusak dan pecahan keramik yang berserakan di lantai.
Al mengunyah permen karetnya dan memasukkan kedua tangannya ke kantong celana kargonya.
Dia tampak begitu cuek dan menuju pintu utama mansionnya. Al mengambil kunci sepeda motornya di kantong celana.
Al menaiki sepeda motor besarnya lalu memakai helmya dan menstaternya.
Kemudian Al keluar dari gerbang mansion dan mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan lumayan tinggi.
Al berhenti di sebuah club malam bergengsi dimana beberapa temannya sudah menunggunya disana. Tempat dimana dirinya bisa melupakan rasa jenuhnya.
Al memiliki kakak perempuan bernama Jennifer, tetapi mereka sama sekali tidak dekat.
Mereka memiliki perbedaan karakter dan penampilan. Al cenderung tomboy dan cool, sedangkan Jennifer sangat feminin dan digilai banyak laki laki.
Hubungan keduanya tak begitu baik. Al pernah didekati oleh seorang pria bernama Louis. Hanya saja Al tak pernah menanggapinya. Akhirnya Louis mendekati Jennifer untuk mendapat perhatian Al.
Louis bahkan berhasil mengajak Jennifer berhubungan badan di kamar Jennifer dan Al memergokinya. Al merasa sangat jijik melihat keduanya.
Dan Louis akhirnya menjadi kekasih Jennifer hingga sekarang.
"Al.. Apa kau jadi ikut kami touring minggu depan?" tanya Carol.
"I don't know. Kita lihat nanti. Aku harus menyelesaikan pekerjaan kantor. Jika tidak, daddy akan memecatku," jawab Al santai.
Al bekerja di perusahaan ayahnya sendiri. Meskipun begitu, dia merupakan pribadi yang bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Tak seperti Jennifer yang tak mau bekerja dan hanya mengandalkan sikap manjanya pada mommy dan daddynya.
Al menghisap rokoknya sembari melihat ponselnya. Hidupnya terasa hampa meskipun dia memiliki banyak harta dan teman.
"Al..minggu depan datanglah ke rumahku. Akan ada pesta ulang tahun pernikahan orang tuaku. Datanglah bersama Carol," kata Stefan, kekasih Carol yang juga merupakan teman dekat Al.
"Hmm.. Akan kupikirkan," kata Al datar yang masih fokus dengan ponselnya.
Al dan teman temannya tergabung dalam club motor besar yang lumayan bergengsi. Dan semua anggotanya rata rata adalah anak anak orang kaya dan konglomerat.
ALASKA BEA GUSEVA
ZENO GREGORIE ROMANOV, anak sulung dari Xena dan Nik Romanov. Memiliki sifat yang tegas dan sangat berwibawa. Menjadi salah satu penerus klan Romanov membuatnya disegani di dunia bisnis internasional.
Hidup Zeno sangat sempurna. Tak ada celah sama sekali. Tetapi Zeno tak pernah sombong akan hal itu. Dia tetap menjadi pribadi yang rendah hati. Jangan ditanya wanita yang mendekatinya. Amat sangat banyak hingga tak terhitung.😁
"Zen... kapan kau kembali ke Rusia? Mommy rasa, kau sudah terlalu lama di New York," kata Xena, sang mommy yang berbicara di telepon dengan putranya.
"2 hari lagi aku pulang mom ... bukankah disana ada Stefan yang menemani mommy?" kata Zeno.
"Dia selalu keluar bersama teman temannya. Cepatlah pulang, mommy merindukanmu," kata Xena.
"Aku baru sebulan di New York mom. Setelah pekerjaanku selesai, aku akan segera pulang," jawab Zeno tersenyum.
"Oke sayang, jaga kesehatanmu. Ilove you", kata Xena.
"I love you too mom," lalu Xena menutup sambungan teleponnya.
Zeno berada di New York karena masalah pekerjaan dan sang daddy menyuruhnya untuk menangani masalah perusahaan disana.
Meskipun usianya sudah menginjak 29 tahun, tetapi mommy dan daddynya tak pernah merongrongnya untuk menikah.
Zeno masih menikmati kesendiriannya. Banyak wanita yang mencari perhatiannya untuk menjadi kekasihnya.
Sikapnya yang baik dan tidak sombong membuatnya menjadi kesayangan dan idola seluruh pegawai diperusahaannya terutama pegawai wanita karena Zeno memiliki wajah yang tampan dan kharismatik.
**JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
ig author @zarin.violetta**
Seorang model cantik dan anggun bernama Sheila sedang gencar gencarnya mendekati Zeno. Nama keluarga Romanov dan ketampanan Zeno membuatnya tak pernah lelah untuk mendapatkan hatinya.
Sheila bertemu Zeno di sebuah pesta amal di New York. Zeno yang ramah dan tampan serta kaya raya membuat Sheila menggebu gebu untuk mendapatkannya.
Seperti saat ini, Sheila menunggu Zeno di lobby perusahaannya untuk mengajaknya makan malam.
Zeno tampak keluar dari lift dan Sheila menghampirinya.
"Hai Zeno. Maaf aku kemari. Aku ingin mengajakmu makan malam. Apakah kau bersedia?Please.. Ini hari ulang tahunku," kata Sheila sedikit memaksa.
Zeno terdiam sebentar dan akhirnya mengangguk.
"Baiklah..tapi aku tidak bisa terlalu lama," jawab Zeno.
Sheila sangat senang dengan jawaban Zeno dan menunjukkan senyum tercantiknya di hadapan Zeno.
"Apa kau masih lama di New York, Zeno?" tanya Sheila di sela sela makan malamnya.
"Besok aku kembali ke Rusia," jawab Zeno.
Zeno hanya menganggap Sheila sebatas kenalannya saja. Tetapi awak media selalu memberitakan bahwa mereka sedang berkencan.
Sheila termasuk model terkenal disana. Jadi otomatis, Zeno terkena imbas media ketika dirinya dekat dengan Sheila.
"Ahh..begitu.. Apakah aku boleh main kesana kapan kapan?" tanya Sheila sedikit kecewa karena Zeno akan pulang ke negaranya.
"Hmm, silahkan saja. Kau bebas ke Rusia," jawab Zeno santai.
Setelah itu, Zeno mengantar Sheila ke apartemen mewahnya. Dan Zeno kembali ke mansionnya.
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Al tampak masuk ke mansionnya setelah bersenang senang di club malam bersama teman temannya.
Al berpapasan dengan Jennifer dan Louis di pintu depan. Al tak menoleh sama sekali pada mereka. Dia tak pernah menganggap mereka ada.
Jennifer melihat sinis pada Al. Tak hanya hubungan orang tuanya yang bermasalah. Tetapi hubungan keluarga mereka benar benar retak dan tak bisa disatukan kembali.
Mereka seperti memiliki dunia sendiri sendiri. Al masuk kedalam kamarnya dan langsung merebahkan dirinya ke ranjang. Dia menerawang ke atas langit langit kamarnya.
"Apakah hidupku akan terus seperti ini?" gumamnya pelan.
"Huuufftt... Whatever," lalu Al beranjak dari ranjangnya dan membuka bajunya kemudian masuk ke kamar mandi.
Keesokan paginya, Al berangkat ke kantor. Dia memakai celana warna hitam dan jaket kulit. Rambutnya yang coklat gelap dimasukkan kedalam topi rajut hitamnya.
Daddynya selalu menegurnya untuk mengubah gaya berpakaiannya ketika ke kantor. Tetapi Al seakan tuli tak pernah mendengarkan perintah ayahnya.
Tuan Adrik Gustev hanya bisa menuruti keinginan Al karena hanya Al yang bisa diandalkan untuk mengurus perusahaannya nanti.
Al ke perusahaan tetap menggunakan motor ducatinya. Dia tak suka memakai mobil karena membatasi geraknya. Jika naik sepeda Al bisa bisa pergi kemanapun dia suka karena ukurannya lebih kecil.
Meskipun Al merupakan wanita muda yang masih berusia 23 tahun, tetapi Al memiliki otak yang brilian. Itu membuatnya tak bisa dipandang sebelah mata di perusahaan.
Semua pegawai segan padanya karena Al jarang sekali tersenyum dan berinteraksi dengan para pegawainya.
"Al, daddy akan ke Belanda minggu ini. Daddy berikan semua urusan perusahaan padamu. Daddy hanya seminggu disana," kata Adrik.
"Hmm," jawab Al singkat tanpa melihat Adrik.
"Bisakah kau bersikap sedikit normal Al?" kata Adrik.
"Like what?" tanya Al balik dengan cuek.
"Kau seorang wanita Al ... bersikaplah seperti wanita pada umumnya," kata Adrik.
"Like mom and jennifer?" sindir Al.
Adrik tak mempunyai jawaban untuk hal itu. Al seakan membungkam mulut Adrik tanpa harus menggunakan tangannya.
Sepulangnya dari perusahaan, Al langsung menuju rumah Carol. Diantara teman temannya yang lain, dia hanya dekat dengan Carol dan Stefan karena mereka dulu satu universitas.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
Sepulangnya dari perusahaan, Al langsung menuju rumah Carol. Diantara teman temannya yang lain, dia hanya dekat dengan Carol dan Stefan karena mereka dulu satu universitas.
"Kau dimana?" tanya Al menelepon Carol.
"Al ... tolong aku ..."kata Carol ketakutan.
"Where are you?" tanya Al khawatir.
"Mobilku dihadang beberapa preman. Mereka membawa senjata tajam, aku tak bisa menelepon Stefan," kata Carol ketakutan.
"Dimana kau???!!" teriak Al.
"Aku didepan toko Longmart," jawab Carol.
Al langsung mengarahkan motornya ke lokasi Carol sembari menelepon Stefan.
Stefan tak mengangkatnya lama sampai akhirnya teleponnya terangkat.
'Halo..siapa ini?' tanya Suara di ponsel Stefan.
"Stefan????? Cepatlah ke toko Longmart..Carol dalam bahaya," kata Al melalui headset bluetoothnya.
'Stefan sedang pergi..dia tak membawa ponselnya..aku Zeno, kakaknya,' kata Zeno.
"Aah..shiiittt..bisakah kau ke alamat yang ku sebutkan tadi..pacar Stefan dalam bahaya," kata Al kesal.
"Hmm baiklah,'jawab Zeno santai.
"Cepatlaaahh!!" bentak Al.
"Hei..aku sudah berjalan keluar rumah..tenanglah", jawab Zeno.
Lalu Al menutup teleponnya dan semakin melajukan motornya dengan kecepatan tinggi ke tempat Carol.
"Zen, kau mau kemana?".kata Xena.
"Aku ada urusan sebentar mom. Jika Stefan datang suruh hubungi Aku. Aku membawa ponselnya yang ini," kata Zeno.
"Apa ada masalah Zen?" tanya Xena.
"No mom ... bye," kata Zeno segera keluar dari mansionnya.
Sebenarnya Zeno tinggal di mansionnya sendiri, tetapi karena Xena menyuruhnya makan malam di mansion keluarganya jadi dia berencana menginap disana.
Zeno mengenal Carol lumayan baik meskipun jarang bertemu. Zeno menganggap Carol seperti adiknya sendiri.
Stefan dan Carol sudah berpacaran dengan Stefan sejak masih kuliah.
Al tiba di lokasi Carol. Para preman itu terlihat sudah memecahkan jendela mobil Carol. Carol berusaha melawan mereka dengan menggunakan semprotan cairan cabai yang selalu dibawanya di mobil.
Al mengarahkan motornya dan menabrak 2 preman. Mereka langsung terkapar dijalan. Satu preman yang lain mencoba menyerang Al dengan pisaunya.
Al membuka helmnya dan memukulkannya pada preman itu.
Preman itu tampak kesakitan memegang kepalanya. Al sebenarnya tak terlalu pandai berkelahi. Dia hanya berusaha melawan dengan jurus tinju yang pernah di pelajarinya dulu.
Intinya hanya nekat saja dan menyelamatkan Carol. Hanya itu yang ada di kepalanya.
Salah satu preman terlihat mengeluarkan pisau dan mengarahkan pada Al. Tetapi Al berhasil menghindar. Nafasnya mulai ngos ngosan.
"Al, dibelakangmu!!" teriak Carol dari dalam mobil ketika melihat preman yang lainnya mendatangi Al dari belakang.
Al memukulkan kembali helm yang dipegangnya dan preman yang memegang pisau langsung menusuk tangan Al hingga terlihat darah menetes dari lengan atasnya.
"AAAAALLLLL!!" teriak Carol melihat Al berdarah dan mulai jatuh.
"Hah ....kau berani melawan kami nona? Rasakan akibatnya," preman itu memukul pipi Al ketika Al sudah terkapar di aspal.
Lalu Al menendang perut preman itu dan membuatnya terpelanting kebelakang.
Carol keluar dari mobilnya dan membawa stang mobil lalu memukulkannya pada preman itu.
Zeno datang disaat preman yang lainnya mencoba menggendong Carol.
Zeno langsung menghajar semua preman itu dan membuatnya KO dalam hitungan 1 menit saja.
"Carol, kau tidak apa apa?" tanya Zeno yang melihat Carol terduduk di bawah aspal.
"Kak, temanku terluka dan berdarah. Tolong dia," kata Carol menunjuk Al dengan tubuh yang masih terlentang di atas aspal.
Zeno menelepon polisi agar menangkap para preman ini. Lalu dia menghampiri Al dan menggendongnya menuju mobilnya.
"Aku bisa jalan sendiri. Kau tak perlu menggendongku," ketus Al.
Zeno tak memperdulikan ucapan Al dan tetap menggendongnya menuju mobil.
Carol menyusul di belakang mereka. Zeno mengikat para preman itu didekat mobil Carol yang ditinggalkan disana.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!