NovelToon NovelToon

Fool Love

Bucin

Berlatar belakang di sebuah sekolah menengah atas, seorang gadis cantik bernama Floella akleema yang sejak awal masuk sekolah sudah jatuh cinta dengan siswa yang ada di sekolahnya yang bernama Elkan arvyano.

namun sangat di sayangkan hubungannya dengan elkan hanya sebatas angan baginya. sudah sejak lama floella mengejar cinta elkan, namun tidak sekalipun elkan meliriknya.

floella sering di ingatkan oleh kedua sahabatnya yaitu Zara dan Indah untuk melupakan elkan, namun tak sedikitpun floella menggubrisnya.

"flo ngantin yuk"zara dan indah mengajak floella untuk ke kantin, dan merekapun segera menuju kantin langganan mereka. alih-alih ingin mengisi perutnya yang kosong, ini malah floella sibuk memandangi seseorang yang ada di meja seberang.

"flo lu kenapa si dari tadi liat ke arah sana terus?" tanya indah dan mengikuti arah pandangan dari floella, saat itulah ia tau kini floella di selimuti oleh sifat kebucinannya level 30.

"lah mulai ni bucinnya keluar" celotehan indah yang sedikit keras itu terdengar oleh meja seberang yang di duduki oleh elkan dan beberapa temannya.

"sstt jangan kenceng-kenceng napa, mereka jadi liatin gue tu" ucap floella semvari menutup mulut indah dengan jarinya.

Karena tidak ingin terlihat gugup, kini floella dan teman-temanny memilih untuk menyantap makanan yang tengah mereka pesan.

namun saat mereka tengah asik dengan kegiatan makannya, salah seorang teman dari elkan yang bernama Nando menghampiri meja mereka.

"boleh gue duduk disini?" nando meminta izin ke cewe-cewe yang tengah duduk di meja itu.

"boleh kok boleh" sahut zara dan sesekali melirik ke arah floella yang sebenarnya mengisyaratkan untuk menolak.

"tanks ya.."

namun saat nando ingin mengajaknya bicara, seperti biasa sixth sense yang ia miliki sejak kecil mulai bereaksi. dari kecil memang floella bisa mengetahui tentang kejadian beberapa menit yang akan datang. namun hal itu datang tiba-tiba sehingga terkadang membuat floella terkejut.

Kemampuannya itu hanya dia dan keluarga dekatnya saja yang tau. bukan bermaksud apa-apa, orang tua floella hanya ingin floella tidak di manfaatkan oleh siapapun.

"awas..." floella menarik elkan dari tempat ia berdiri, saat itu semuanya terkejut. namun setelah beberapa detik plafon yang ada di atas elkan berdiri tadi tiba-tiba terjatuh.

brakkh....

beberapa reruntuhan menimoa meja yang tadi sempat di duduki oleh elkan dan beberapa trmannya. untung saja tidak ada korban jiwa, meskipun saat itu cukup membuat beberapa otang syok.

"ga papa el?" tanya floella.

"iya gue gak papa, makasih lo udah selametin gue" ucap elkan dengan suara baritonnya.

"flo, lo gak papa kan gak ada yang lecetkan?" seru indah yang sibuk memeriksa keadaan floella.

"iya gue baik-baik aja ndah, gak usah lebay deh" sahut floella.

"oh ya flo, darimana lo tau plafon itu bakalam jatoh?" tanya nando yamg berdiri di sampingnya dan memperhatikan runtuhan plafon yang berserakan.

"gu gu gue.. tadi gak sengaja liat ke atas, eh gak taunya tu plafon udah mau jatoh" floella merasa gugup letika di tanyai tentang itu, pasalnya tidak satu temanpun yang mengetahui tentang kelebihannya itu.

"ada apa ini, gue tinggal bentar ke toilet kot tau-tau udah berantakan kek gini" seru marel yang baru darang.

marel adalah salah satu teman dari elkan yang terkenal pintar dan di sukai banyak siswi sekolah itu setelah elkan.

"tadi si elkan hampir kejatohan plafon tapi di selametin sama floella"

pembicaraan itupun berhenti setelah bell sekolah berdering.

▪▪▪▪▪

seperti biasa saat ini indah dan zara sudah berada di kamar floella, mereka menghabiskan waktu mereka dengan belajar bersama dan juga bermain ala cewe-cewe seperti pada umumnya.

ketika floella serius belajar, indah dan zara sibuk memperhatika foto elkan yang menempel di dinding kamar floella.

"flo, kapan si lo ganti backgroud kamar lo? gak capek apa lo dengan cinta sepihak lo itu" ucap zara.

"iya flo, bukannya apa-apa ya. tapi lo ity berhak bahagia dengan hidup lo" timpal indah.

mendengar ucapan kedua sahabatnya itu membuat floella menghentikan kegiatannya. "girls, gue udah coba lupain elkan. tapi hati gue meronta-ronta, dan akhirnya gue mutusin untuk tetep jaga hati gue buat elkan. gue tau elkan itu pasti cowo masa depan gue"

seperti biasa, itulah jawaban yang selalu floella katakan.

"serah lu dah, kalo gue mending juga suka sama nando. keren ganteng pinter ramah lagi." seru indah.

"eits..eits.. kalo gua mah lebih milih marel. cool, cerdas ganteng ya walaupun jutek."

"udah..udah.. nasib kalian itu sama kek gue, sama-sama halu" sahut floella yang kembali mengerjakan tugas sekolahnya.

"eh beda dong, kita kan cuma seru-seruan doang ya ra, kita juga gak pernah bilang secara langsung. mungkin kita bakal di terima kalo nyatain langsung"

"ah suka-suka ente padalah" mendengar tanggapan dari floella membuat indah dan zara tertawa.

di lain tempat elkan dengan teman-temannya nongkrong di tempat biasa mereka berkumpul. saat itu elkan, nando dan marel di temani oleh kedua teman perempuan mereka yaitu Joana dan Giselle.

"guys, denger-denger tadi ada yang di selametin ni sama bucinnya" ucap giselle

"hah siapa, kok gue gak tau?" sahut joana yang asik bermain billiard.

"iya tu si elkan di tolongin sama floella, kalo gak di tolong gak tau tu jadi apa kepalanya ketimpa plafon" jaban nando membuat joana terkejut.

"yang bener el, kok lo gak kasih tau gue si" joana langsung memeriksa keadaan elkan, dan elkan segera menjauh dari joana.

"gue gak kenapa-kenapa joan, mending lo lanjutin tu permainan lo" elkan lalu bangkit dari tempat duduknya hendak keluar dari ruangan itu, namun suara giselle menggentikannya.

"kayaknya lo harus terima cintanya deh el, ya gak usah lama cukup satu bulan gitu buat bales budi" celetukan giselle berhasil membua semuanya terkejut tak terkecuali dengan elkan sendiri.

"gila lo sell, lo pikir gue harus bales budi pakek cinta?" tukas elkan

"tapi saran dari giselle boleh juga tu el, ya cuma buat dia seneng aja. kalo udah satu bulan baru lo putusin" timpal nando

"eits jangan dong" sahut joana

"kenapa jangan, kan biar seru aja" tambah giselle

"ya gak papa, tapi boleh juga deng ide lo sell. sekalian biar dia berhenti ngejar-ngejar lo el" joana lalu mengajak giselle pergi suatu tempat, begitupun dengan marel dan juga nando yang harus pergi sehingga kini hanya tersisa elkan.

elkan hanya duduk di basecam sembari memainkan gawainya. saat ia membuja media sosialnya ia tak sengaja melihat postingan dari zara. dimana disana ia memosting foto dinding kamar floella dan juga floella yang masih berkutat dengan bukunya dengan caption kapan background nya jadi oppa-oppa korea cingu, lu juga perlu bahagia kali .

melihat postingan itu membuat elkan berpikir tentang saran dari giselle.

.

.bersambung

.

Tenggelam

Elkan berjalan menyusuri koridor bersama dua sahabatnya, marel dan juga nando. seperti biasa nando selalu di hampiri banyak siswi karena ketampanannya dan sikap humble nya membuat para perempuan terpesona, terlebih memang nando sedikit playboy di bandingkan elkan dan juga marel.

"el itu kayaknya floella deh, lagi nungguin lo tu kayaknya" seru nando, sedangkan marel hanya menatap dengan tatapan datarnya.

"bener kan tu anak nyamperin lo kesini" tambah nando.

floella pun datang dengan kotak makanan yang ada di tangannya. "hai el, ini buat lo. jangan lupa di makan ya" setelah kotak makan berada di tangan elkan, tanpa menunggu jawaban floella segera kembali ke kelasnya.

seperti biasa elkan langsung memberikan makanan itu untuk nando tanpa mencicipinya sama sekali, dan kali ini marel pun angkat bicara.

"sekali-kali lo cobain makanan dari dia, siapa tau lo suka" ucap marel dan berlalu pergi.

"iya el, lo gak mau cobain ni" nando menyodorkan kembali kotak makanannya untuk elkan "gue jamin lo bakal ketagihan, masakannya enak banget sumpah!" elkan pun menangkis kembali.

"gue gak butuh"

"tapi el"

"buat lo aja" elkan melambaikan tangan ke atas sembari meninggalkan nando dengan makanan dari floella.

tanpa mereka sadari hal itu di ketahui oleh floella dan kedua sahabatnya.

"tu kan flo, makanan dari lo itu gak pernah di makan sama elkan. lo kenapa si harus ngerendahin diri lo sendiri cuman buat cowo yang gak bisa menghargai perasaan lo" tutur indah.

"iya flo, gue gak tega lo di giniin. biar gue samperin elkan oke" zara melipat lengan seragamnya bersiap untuk melabrak elkan.

dengan segera floella menahan pergerakan dari zara. "jangan lo lakuin itu ra, gue yakin kok suatu saat nanti elkan mau nyicipin masakan gue! karna gue yakin elkan itu orang yang paling tepat buat gue!"

"please flo, kalo cara lo mencintai elkan kaya gitu itu bukan cinta namanya. itu cinta pembodohan flo" begitu terlihat kekhawatiran di wajah kedua sahabatnya itu.

"udah deh jangan pada tegang, mending kita siap-siap bentar lagi kelas renang kita mulai kan. kita siap-siap tu liat roti sobek" ucapan floella berhasil membuat kedua sahabatnya itu kembali bersemangat.

Jam pelajaran renang pun kini telah di mulai, saat itu kelas floella berbarengan dengan kelas elkan. karna memang setiap harinya ada dua kelas yang menjalani kelas renang.

"astaga flo, ra liat deh tu roti sobek melambai-lambai minta gue gigit tu.."

pletak..

" duh sakit flo, lo napa si tau-tau ngejitak gue.. benjol ni"

"biar lo sadar siapa yang lo liatin, tu orang playboy cap kodok tau. dari tadi di kerubutin sama cewe-cewe gat*l"

"ya wajarlah flo banyak cewe yang suka, secara nando itu cakep gak sombong! gak kaya itu tu yang di sebelahnya kaya kulkas berjalan"

seketika pandangan floella dan zara berpindah tepat di sebelah nando, siapa lagi kalau bukan marel.

"itulah yang namanya cowo idaman, stay cool" tiba-tiba zara meleleh melihat marel yang berdiri di samping kolam renang.

saat mereka tengah asik membicarakan kedua cowo yang ada di seberang, elkan baru saja bergabung dengan beberapa teman sekelasnya.

dan saat itu pula floella kembali berlari ke arah tiga cowo tampan itu dengan sangat buru-buru.

floella pun sampai dengan nafas terengah-engah, namun semuanya terheran saat ia menghampiri nando bukannya elkan. hal itupun membuat elkan menautkan kedua alisnya.

"nando, bisa nggak ya kalo lo ga usah berenang nanti!" floella sedikit mendekatkan dirinya ke telinga nando agar hanya dirinya dan nando yang tau soal itu.

mendengar ucapan floella membuat nando heran " ya gak bisalah flo ini kan pelajan renang, gak mungkin kan kalo gue gak renang" ucap enteng nando

saat nando ingin bergabung dengan elkan dan marel floella mencekal pergelangan tangannya. "ini demi diri lo nando"

nando pun mendekatkan dirinya dan berbisik "jangan bilang lo kaya yang lainnya, kasian tu elkan kalo lo berpaling ke gue!" nando pun segera pergi dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

karena merasa tak di hiraukaun akhirnya kini floella kembali dengan sahabatnya. setelah beberapa menit guru mereka pun datang dan menyuruh siswa siswinya mulai bergiliran mempraktikkan teknik renang yang sudah di ajarkan.

"nando, napa tu bucinnya elkan nyamperin lu?" tanya giselle penasaran.

"mungkin dia sadar kalo gua lebih keren dari elkan, mangkanya tu cewe mau oleng ke gua. pakek ngingetin gue jangan renang demi kabaikan gue katanya" celotehan nando itupun membuat teman-temanya tertawa kecuali elkan.

elkan justru mengernyitkan dahinya dan hal itupun di sadari oleh giselle.

"kenapa el, lu cemburu ye.."

"mana mungkin elkan cumburu giselle.. yakan el?" sahut joana.

ucapan itupun tak di hiraukan oleh elkan dan memulai renangnya.

dan kini tiba giliran nando untuk berenang. cukup lama ia mempraktikan tekniknya dan secara tiba-tiba ia mengalami kram di kakinya.

hap... hap..

"tolong... tolomm hmmpphh"

"udah gak usah bercanda, kita tau lo itu jago banget renang ndo.." ucap joana

dan hal itu pun hanya membuat elkan dan marel tersenyum kecil.

byur...

seseorang masuk kedalam kolam renang dan membawa nando ke tepi kolam, dan orang itu adalah floella. saat floella menarik nando ke pinggir kolam ia merasa terlalu berat dan hampir membuatnya tenggelam. saat itu elkan segera menarik tangan floella, sedang yang lainnya fokus menarik tubuh nando.

"uhuk.. uhuk..." nando memuntahkan air yang sempat masuk kedalam tubuhnya, saat itu ia melihat floella yang tengah lemas duduk di pinggir kolam di temani elkan dan kedua sahabatnya.

"lo baik-baik aja!" elkan memastikan. setelah floella mengangguki ucapannya, elkan segera bangkit dari tempatnya.

grep...

"aaaaa........"

semua siswi disana histeris melihat nando yang tiba-tiba memeluk floella. floella ingin mendorongnya, namun ia tak punya banyak tenaga sehingga hanya pasrah dengan posisinya sekarang.

ketika memeluk floella, nando sempat berbisik kepada floella "seharusnya gue nurutin kata-kata lo, dan makasih lo udah tolongin gue!" setelah mengucapkan hal tersebut nando lalu pergi dari temoat itu, dan guru olah raga pun memutuskan untuk tidak melanjutkannya.

▪▪▪▪▪

Semenjak kejadian di kolam renang itu, nando diam-diam memperhatikan floella di setiap harinya.

saat mereka tengah di kantin, nando menarik floella ke sudut kantin. dan hal itu di perhatikan oleh sahabat mereka masing-masing.

"emm flo gue mau bahas sesuatu sama lo!" ucap nando yang terlihat serius.

"apa yang mau lo bahas? jangan bilang lo ngira gue suka sama lo ya. itu gak akan karna hati gue cuman buat elkan seorang" tukas floella.

"gue cuman heran, kenapa lo waktu itu peringatin gue supaya gue gak berenang. apa jangan-jangan lo tau gue bakalan tenggelam?"

pertanyaan dari nando membuat floella gelagapan, dan untung saja floella segera mencari alasan yang tepat.

"mana mungkin gue tau lo bakalan tenggelem, ya gue liat lo gak pemanasan dulu makanya gue peringatin lo" floella berusaha tenang dengan ucapannya "ya udah gue balik, nanti takutnya dikira ada apa-apa lagi. bisa tambah susah gue nanti kalo elkan cemburu"

melihat tingkah floella nando tertawa renyah, ia kagum dengan floella yang gak pernah putus asa deketin elkan.

nando pun segera bergabung dengan keempat temannya itu.

"tu el, awas lo nanti pecinta maniak lo di rebut sama nando. mending lo turutin tu saran kita waktu itu"

"dengan gue macarin dia terus gue putusin?" ucap elkan.

"sepertinya dia bener-bener suka banget sama lo el, buktinya tadi gue nanya kedia dia langsung bilang hatinya cuman buat lo! padahal gue cuma mau tanya hal lain"

"ayo dong marel bujuk sahabat lo buat ikutin saran dari kita" ucap giselle.

"gue gak ikut campur, itu urusan elkan" marel kembali fokus dengan gawai di tangannya.

tiba-tiba saat itu terlintas di benak elkan saat ia melihat postingan dari zara tentang floella.

'apa gue lakuin saran mereka? ya bikin dia seneng sebagai pecinta maniak gue, setelah itu gue putusin' elkan begitu sibuk dengan pikirannya sendiri sedangkan sahabatnya asik bergelak tawa dengan sesuatu yang mereka bahas.

.

.bersambung

.

Basket

Siang sepulang sekolah bukan mimpi bukan khayalan. saat itu menjadi hari yang paling floella tunggu selama ini, elkan saat itu menyatakan perasaannya dan menjadikannya pacar.

hal itupun membuat floella sangat bahagia dan ia mulai merencanakan untuk kencan pertama mereka.

"gue berani taruhan, elkan pasti gak akan mutusin floella" seru nando.

"kalo gitu gue kasih mobil terbaru gue buat lo kalo emang elkan gak putus setelah satu bulan" sahut joana.

"lo yakin joan?" tanya giselle

dengan entengnya joana mengangguki ucapan giselle.

"yes.. gue pasti dapet mobil baru" nando begitu bersemangat dengan apa yang akan ia dapatkan ketika elkan dan floella menjalin hubungan lebih dari satu bulan.

"tapi.. kalo gue yang menang lo harus bantu gue jadian sama elkan!"

mendengar ucapan dari joana, membuat marel giselle dan nando terkejut.

"jadi selama ini lo suka sama elkan jo?" tanya giselle. dan joana pun kembali mengangguk

"tau gitu gue gak akan nyaranin hal ini sama elkan joan!"

"emang kenapa sell, lo pikir elkan bakal jatuh cinta sama tu bucin?" joana pun tertawa renyah "gue jamin elkan gak akan jatuh cinta! selama ini kita tau kan floella suka sejak kelas 10 dan sekarang udah kelas berapa sell?"

"emm.. kelas 12, emang kenapa?"

"itu berarti elkan bener-bener gak bisa jatuh cinta sama si bucin, ngerti" joana sangat yakin jika dia akan memenangkan taruhannya dengan nando, begitupun sebaliknya. nando berpikir sahabatnya akan jatuh cinta dengan floella.

di lain tempat ada floella dan kedua sahabatnya sedang bersama elkan, saat itu floella ingin mengajak elkan pergi ke sebuah tempat malam ini.

"oke flo, gue balik ya. nanti malam gue jemput" ucapan elkan pun di angguki oleh floella

sesampainya di rumah floella begitu sibuk menyiapkan pakaian untuk ia kenakan di kencan pertamanya dengan elkan.

drrrtttt...

namun tiba-tiba dering ponsel membuatnya menghentikan kegiatannya.

"ya ndah ada apa?" tanya floella.

"gini flo, kalo menurut gue nanti malem lo jangan terlalu pakek pakaian yang terbuka ya takutnya elkan cuman manfaatin lo" ucap indah.

"iya flo, selama ini kan dia gak pernah tu ngereapon lo. siapa tau dia cuma mainin lo doang" tambah zara yang saat itu sedang bersama indah.

"kalian tenang aja, elkan bukan orang kaya gitu kok. dan kalaupun dia berniat cuma mainin gue, gue bakal bikin dia bener-bener gak bisa lepas dari gue"

"ya udah take care ya, kita disini selalu doain lo dari sini. bye"

sambungan telefon itupun berakhir, kini floella kembali menyiapkan pakaiannya.

tidak terasa jam menunjukkan ukul tujuh, dan benar dugaannya saat itu elkan sudah berada di depan rumahnya. dengan sikap gentle nya elkan meminta izin kepada orang tua floella, dan karena melihat itikad baik dari elkan orang tua floella pun mengizinkannya.

"gimana penampilanku malam ini el, lo suka?"

ucapan floella hanya mendapat anggukan dari elkan yang masih fokus mengemudikan mobilnya.

saat itu bukan elkan yang mencari tempat untuk mereka datangi, melainkan semuanya adalah floella yang merencanakan. selain bucin, floella memang sedikit naif. dia akan melakukan semuanya demi elkan seorang pria idamannya sejak pertama kali melihatnya.

tempat pertama yang mereka datangi adalah bioskop. floella memilih sebuah film horor supaya elkan akan menenangkannya dan bersikap romantis seperti di film-film yang selama ini ia tonton, namun harapan floella hanya tinggal harapan. saat itu elkan hanya diam dan fokus dengan film yang mereka tonton.

seusai menonton film, floella mengajak elkan untuk pergi ke sebuah pekan raya untuk menikmati permainan yang ada. namun hanya floella lah yang bermain sendiri, sedangkan elkan hanya duduk di sebuah bangku yang ada di sana menyaksikannya bermain.

_

ketika di dalam kelas, zara dan indah sibuk menanyai tentang kencan yang floella lakukan. namun floella hanya terdiam.

"sebenarnya lo kenapa si flo, dari tadi kita tanyain kok diem?" zara berdiri di depan meja floella.

"atau jangan-jangan elkan ya yang bikin lo kaya gini, elkan kurang ajar sama lo?" tambah indah.

"enggak kok girls, gue cuman ngantuk. semalem gue gak bisa tidur gegara mikirin elkan yang sekarang jadi pacar gue." ucap floella yang menyengir kuda.

saat istirahat, floella sengaja menyaksikan elkan dan teman-temannya yang sedang berlatih basket. saat itu floella datang dan mengusap keringat di dahi elkan sembari membawakan elkan minuman.

sejujurnya elkan ingin menangkis tangan floella, namun dengan terpaksa ia mengizinkan floella seperti pacar pada umumnya yang memperhatikan pacarnya sedang latihan.

"semangat el.." sorakan itupun terdengar oleh siswa lainnya.

cukup lama floella menyaksikan latihan elkan, namun floella harus segera masuk karena bell masuk yang sudah berdering.

"el, gue masuk dulu ya.. semngat latihannya"

"iya, hati-hati ke kelasnya" mendengar elkan perhatian, membuat floella semakin bahagia. dan hal itupun terjadi hingga beberapa kali, floella selalu menyemangati elkan hingga turnament basket di sekolahnya di laksanakan.

Pagi itu tepat usia jadian floella dan elkan menginjak 30 hari, elkan harus menghadapi pertandingan dengan musuh bebuyutan sekolahnya.

pagi itu floella datang lebih awal dan membawakan makanan untuk elkan. sebelum elkan mulai bertanding, floella menyuaoi elkan yang memang belum sempat sarapan.

"cie yang lunya doi, mau tanding aja di suapin" ucap nando.

elkan hanya tersenyum miring menanggapi ucapan dari nando.

"oh ya ini buat kalian" saat itu floella memberi air mineral untuk nando dan juga marel.

"thanks flo" ucap marel dan nando bersamaan, sedangkan elkan begitu lahab di suapi oleh floella.

dari sisi lain joana dan giselle memperhatikan floella dengan elkan.

"cuman di buat seneng sebulan aja girangnya gak karuan" ucap joana.

"tapi kalo elkan beneran suka sama floella lo bisa apa jo?" sahut giselle.

"apa maksud dari kata-kata lo joan, kenapa lo bikang di buat seneng selama sebulan?" kedatangan indah saat itu brhasil membuat joana dan giselle terkejut.

"apaan si kepo lo.. ya udah kesana yuk sell" joana pun mengajak giselle untuk segera pergi agar terhindar dari indah.

akhirnya indah pun bergabung dengan zara dan floella di tempat duduk untuk menyaksikan pertandingan basket. namun indah terus memikirkan tentang apa yang di katakan oleh joana, hal itu sangat mengusik pikirannya saat ini.

'apa gue bilang aja ya sam floella, tapi..ah gak usahlah itu baru dugaan gue. iya kalo bener kalo salah gue bisa nyakitin hati floella' indah pun ikut menyemangati tim basket.

pertandingan pun berjalan sangat sengit, karena kemampuan elkan dan timnya yang sollid akhirnya tim mereka pun menang.

malam itu tim mengadakan pesta kemenangan, saat itu nando mengundang floella dan kedua sahabatnya.

pesta berjalan dengan normal hingga tiba di saat elkan mengucapkan sesuatu yang berkesan baginya.

"gue bangga sama tim kita yang berhasil ngalahin tim lawan. dan gue berterima kasih sama temen-temen yang bekerja sama, gue juga terimakasih sama giselle dan joana yang nyuport kami dari awal. its time to party"

karena namanya yang tidak di sebut oleh elkan, floella sempat merasa sedih. namun floella kembali berpikir positif. 'mungkin elkan lupa karna kita baru aja pacaran' batin floella.

"emm flo, kita balik yuk ini bukan tempat kita." ucap indah

"iya flo kita balik yuk, kita kaya conge tauk disini. gak ada yang nganggap kita ada"

karena merasa khawatir dengan kedua sahabatnya akhirnya floella menuruti ucapan shabatnya. namun setelah ia mengantar kedua sahabatnya, floella memutuskan untuk kembali ke pesta tim basket.

saat itu ia melihat elkan yang sudah tidak sadarkan diri karena pengaruh minuman yang di berikan oleh teman-temannya.

"emm flo, lo yang terlihat paling normal, tolong lo anter elkan pulang. biar fue yang anter giselle, joan sama nando" ucap marel. marel memang tidak suka dengan minuman beralkohol, maka dari itu saat ini hanya dia yang masih sadar.

"oh oke.."

dengan susah payah floella membawa elkan masuk ke mobilnya, ia memasangkan sabuk pengaman untuk elkan, namun sebelum ia kembali ke posisinya elkan menahan floella sehingga floella terduduk di pangkuan elkan.

'apa gue sanggup nyakitin cewe sebaik lo flo? tapi gue belum jatuh cinta sama lo'

mata mereka saling bertemu, saat itu elkan menatap dalam manik mata floella. karena sadar akan posisinya floella segera berpindah untuk mengemudikan mobilnya.

"lo harus istirahat el.." floella mengusap rambut elkan dengan lembut. sedangkan elkan merasa nyaman dengan sikap yang floella lakukan terhadapnya.

.

.bersambung

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!