Happy reading...
“lari kemana pencopet sialan itu” ucap alice sambil mengumpat dengan nafas yang masih terengah – engah karena mengejar seorang pencopet
Sungguh hari ini adalah hari yang sangat sial bagi alice untuk pertama kali dalam hidup nya ia mengalami yang nama nya di copet saat mencoba berjalan sendiri tanpa di temani oleh salah satu anak buah nya. bagaimana jika orang lain tau bahwa alice seorang bos mafia yang terkenal kejam di copet oleh seorang preman jalanan? Oh! no itu sungguh sangat memalukan dan merusak harga diri nya.
“awas aja kalo sampai tu preman sialan ketemu, akan ku bunuh dia di saat itu juga” gumam alice yang membuat para pejalan kaki yang tidak sengaja melewati nya merasa takut karena alice mengeluarkan aura pembunuh yang sangat mengerikan
Alice wiston adalah ketua mafia yang terkenal akan kekejaman dan kesadisan nya ketika ada seseorang yang berani bermain api dengan nya. Hanya ada beberapa orang saja yang tau wajah nya seperti orang kepercayaan nya dan target yang akan ia kirim ke alam baka nanti nya. ia memang sengaja merahasiakan hal itu karena menurut nya akan tidak seru jika musuh nya mengetahui lebih dulu bentuk wajah nya cukup bagi nya orang – orang tau dia adalah seorang perempuan.
Alice terus berlari menyelusuri jalanan karena merasa capek dia pun berhenti sejenak di tengah jalan yang kebetulan sedang sepi untuk sekedar menetral kan nafas nya yang sudah terengah – engah itu. tanpa ia sadari ada sebuah mobil sedan bewarna merah sedang melaju dengan kecepatan tinggi kearah nya.
“itu aku?” gumam nya heran ketika melihat sosok seseorang yang memiliki wajah yang sama dengan nya sedang berada di balik stir kemudi mobil sedan tersebut bahkan ia tidak menghiraukan suara klakson yang nyaring itu, ia hanya tertegun tak percaya akan apa yang ia lihat itu.
Brukkk
Karena mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, alhasil tidak butuh waktu yang lama mobil sedan bewarna merah itu langsung menabrak tubuh alice sampai terpanting ke aspal dengan darah segar mengalir deras keluar dari tubuh nya.
‘apa kita akan bertemu ayah ibu?’ batin nya sebelum kesadaran alice menghilang
Sementara mobil beserta pengemudi di dalam nya menabrak pohon setelah menabrak tubuh alice dan beberapa detik kemudian mobil tersebut meledak dan menewaskan pengemudi tersebut.
…..
“hahahaaa, lihat lah tatapan nya yang penuh amarah itu tapi tidak berdaya untuk melawan” ucap seorang pria dewasa yang tertawa senang melihat alice yang terikat di depan nya itu dengan memar yang terukir di wajah cantik nya
“abraham sialan, aku akan membunuh mu” ucap alice geram
“oh benarkah?” ledek pria dewasa yang bernama abraham itu yang membuat anak buah nya tertawa
“apakah para pengawal bodoh mu yang akan membunuh ku dan membawa mu pergi atau menunggu ayah mu untuk menyerahkan nyawa nya kepada ku?” tanya abraham sambil mencengkram dagu milik alice
“aku sendiri yang akan membunuh mu dengan tangan ku” jawab alice sambil menatap laki – laki yang berada di depan nya itu dengan tatapan membunuh
Plak …
Plakk…
Tiba – tiba saja sebuah tamparan keras mendarat dengan mulus di kedua pipi alice hingga darah segar keluar dari mulut nya, entah lah sudah berapa kali ia di tampar oleh laki – laki dewasa di depan nya itu sampai ia sudah tidak merasakan sakit lagi saat tamparan yang kesekian kali nya mendarat mulus di pipi nya itu.
“tatapan itu, aku sangat membenci nya” ucap abraham sambil kembali mencengkram dagu alice dengan kasar
Brukk. (Suara pintu di dobrak paksa)
“abraham sialan, lepaskan anak ku” ucap laki – laki dewasa yang seumuran dengan Abraham baru saja tiba
“ayah” gumam alice saat melihat sang ayah datang seorang diri
“wow, akhir nya kau datang juga wiston” ucap abraham sambil bertepuk tangan ketika melihat kedatangan musuh nya itu yang bernama wiston, ayah dari alice.
“kau apakan anak ku?” tanya wiston dengan penuh amarah ketika melihat memar di wajah anak nya itu
“tidak ada, aku hanya memberikan dia sebuah pelajaran menggantikan ayah nya karena dia sudah bersikap kurang ajar pada orang yang lebih tua dari nya” jelas abraham tanpa bersalah
“kau tidak ada hak untuk mengajari anak ku” ucap wiston sambil menggepalkan tangan nya dengan kuat
“aku memiliki hak karena aku paman nya, ya kan?” balas abraham tak mau kalah
“aku tidak sudi menganggap diri mu sebagai paman ku” sambung alice
“dasar gadis kurang ajar” umpat abraham marah dan langsung menampar alice sampai terhempas ke lantai
Plak
Tentu saja wiston tidak tinggal diam melihat anak semata wayang nya di perlakukan kasar oleh orang lain apalagi sampai di depan mata nya, ia pun langsung menghajar abraham dengan membabi buta tanpa ampun dan belas kasihan pasti nya. tergambar jelas dari sorot mata wiston yang telah di penuhi oleh amarah dan aura membunuh yang sangat menakutkan bagi orang yang melihat nya.
Abraham yang di hajar pun juga membalas balik serangan dari wiston tapi sayang tenaga nya kalah kuat dengan wiston yang berotot itu ia pun pasrah di hajar habis – habisan oleh musuh nya itu.
Para bawahan abraham yang melihat bos nya di pukuli pun juga tidak tinggal diam mereka ingin ikut membantu sang bos tapi belum juga mereka melangkah tiba – tiba langkah mereka terhenti saat anak buah wiston datang dan menghajar mereka. Di ruangan itu di penuhi oleh perkelahian antara anak buah wiston dengan pengawal, Abraham dan bos mereka yaitu wiston
Setelah di rasa puas menghajar abraham, wiston pun kembali berdiri dan membantu melepaskan tali yang mengikat tangan dan kaki sang anak.
“ayah” ucap alice sambil memeluk sang ayah ketika ikatan nya sudah lepas
“anak ku apa ini sakit?” tanya wiston sambil menatap sendu wajah alice yang telah di penuhi oleh memar ketika ia telah melepaskan pelukan nya
Alice hanya menggelengkan kepala nya menahan air mata yang ingin segera jatuh
rasa sakit di sekujur tubuh nya karena serangan bertubi – tubi dari wiston tadi tidak membuat seorang abraham jera, dengan tenaga yang tersisa ia pun mengambil senjata api yang berada tidak jauh dari nya itu dan mengarah kan nya kepada alice.
Wiston yang melihat itu pun langsung memeluk alice untuk melindungi nya dan ….
Dor…
“tidak….ayah…. ” teriak alice yang tersentak bangun dengan nafas yang terengah – engah, mata nya terbuka lebar menatap langit – langit putih di atasan nya itu.
Sekujur tubuh nya basah oleh keringat ketika ingatan masa lalu saat ayah nya tertembak karena menyelamat kan nyawa nya pun kembali menghantui nya.
Setelah beberapa saat menenangkan nafas nya, alice mengerjab kan kedua mata nya menatap sekeliling. dia tampak berada di sebuah ruangan bercat putih dengan aroma obat – obatan yang sangat kuat sampai menusuk indra penciuman nya.
‘aku benci rumah sakit’ batin alice ketika ia menyadari kalo ia sudah berada di rumah sakit, alice sangat benci bau rumah sakit karna itu membuat nya kembali mengingat kenangan buruk. ia pun kembali memejamkan mata nya dan menenangkan kembali nafas nya yang tidak beraturan itu.
Hening
Di ruangan itu tidak ada siapa pun kecuali diri nya seorang, hanya terdengar suara monitor yang menggema di ruangan itu. Sejak kedua orang tua nya sudah tiada ia sudah terbiasa hidup dalam kesunyian walaupun ia memiliki banyak anak buah di kediaman nya tapi itu tidak mengubah apa pun dalam hidup nya.
Alice tiba – tiba membuka mata nya saat aroma obat – obatan kembali mengingat kan nya tentang kematian ibu nya yang terjadi di rumah sakit, hal itu membuat iatidak nyaman untuk berada di rumah sakit tersebut.
Gadis itu pun langsung bangkit dengan terburu – buru, seketika rasa sakit menyerang kepala dan sekujur tubuh nya tapi tetap ia tahan.
Ia pun mencabut infus yang berada di tangan nya itu lalu turun dari ranjang karena rasa sakit di sekujur tubuh nya membuat ia jatuh terduduk di lantai.
Ia tidak memperdulikan rasa sakit itu yang ia ingin hanya secepat nya keluar dari rumah sakit menyesakkan itu.
Alice bangkit dari lantai dan berjalan keluar dari ruang rawat nya sambil berpegangan dengan dinding untuk membantu nya berjalan. Seluruh wajah alice pucat dan mengeluarkan keringat dingin karena ia menahan rasa sakit dari kepala hingga di sekujur tubuh nya akibat kecelakaan di malam itu.
‘kenapa aku tidak mati saja agar bisa berkumpul kembali bersama ayah dan ibu ku’ batin nya yang tidak terasa air mata nya jatuh keluar, bibir nya bergetar memanggil nama sang ayah dan sang ibu.
‘ayah, ibu alice rindu’ gumam alice.
ini pertama kali nya ia menangis setelah kepergian sang ayah 5 tahun lalu semenjak itu ia tidak pernah lagi meneteskan air mata nya, ketika sedih, marah, kesal ia lampias kan dengan cara membunuh para serangga yang mengusik nya atau berlatih bela diri agar ia cepat melupakan perasaan yang mengganggu pikiran nya itu.
Tapi tidak dengan hari ini. hari ini ia benar – benar berada di titik lemah nya0 ketika ia kembali mengingat bagaimana orang tua nya meninggal.
Alice jatuh terduduk di lorong rumah sakit dia bahkan tidak memperdulikan pandangan aneh orang – orang di lorong itu.
Ia kembali menitikkan air mata nya dengan tubuh yang masih bergetar
“nona! Apa anda baik – baik saja? Sini saya bantu” ucap salah satu perawat wanita yang menghampiri alice dan memegang tangan nya untuk membantu gadis itu berdiri
Tapi segera di tepis kasar oleh alice, ia berdiri sendiri dengan susah payah. Perawat itu membantu nya lagi namun di tepis lagi oleh alice, ia tidak suka di sentuh oleh orang lain kecuali oleh orang yang ia percayai.
“nona, anda perlu istirahat” ucap perawat itu khawatir tapi tidak di hiraukan oleh alice. gadis itu terus melangkahkan kaki nya dengan wajah pucat dan nafas yang terengah –engah.
Belum jauh ia berjalan tiba – tiba saja pandangan nya memburam dan tubuh nya terhuyung ke depan sebelum tubuh alice jatuh ke lantai ada sebuah tangan kekar yang menahan tubuh nya.
“apa yang kau lakukan?” ucap seseorang dengan suara yang sedingin es
Dengan setengah sadar ia pun melihat wajah tampan seorang pria yang sedang menatap nya dengan tatapan dingin dan tajam.
“siapa kau?” ucap alice sebelum kesadaran nya hilang.
Bersambung...
Happy reading...
Seorang laki – laki dewasa yang sedang berjalan dengan tagap nya di koridor rumah sakit membuat nya menjadi pusat perhatian.
Bagaimana tidak?
Aura karismatik yang di miliki oleh laki – laki itu membuat kaum hawa yang melihat nya langsung jatuh hati dan bahkan ada yang pikiran nya sudah traveling kemana – mana saat membayangkan otot – otot kekar nya yang di balut oleh setelan jaz mahal bewarna hitam itu, di tambah dengan wajah tampan dan dingin yang di miliki oleh lelaki itu semakin memperkuat karisma nya sebagai seorang CEO di perusahaan ternama di Negara tersebut yaitu ScottCompany.
Laki – laki itu adalah Alexander scott, siapa yang tidak mengenal nya? seorang CEO yang wajah nya selalu menghiasi majalah- majalah bisnis setiap minggu nya.
Dengan wajah tampan dan karisma seorang CEO banyak para wanita yang rela melemparkan diri ke ranjang nya tapi Alexander tidak tertarik akan hal itu, ia hanya setia dengan dokumen – dokumen yang berurusan dengan kantor nya tak heran ia mendapat julukan ‘maniak kerja’
Alexander memandang lurus ke depan tanpa menghiraukan pandangan orang - orang yang menatap nya dengan tatapan terpesona. ia datang bersama asisten, sekretaris dan juga pengacara di belakang nya.
Seorang dokter paruh baya dengan terburu – buru menghampiri Alexander dan di ikuti seorang suster bersama nya
“tuan scott, apa anda ingin menjenguk istri anda?” Tanya dokter tersebut
“iya, dokter Roberts” jawab Alexander sopan
Istri Alexander scott adalah Annatasya William, gadis yang ia nikahi satu tahun yang lalu karena sebuah alasan. Ia tidak mencintai sang istri dan bahkan sangat membenci nya.
dua bulan lalu anna tertangkap kamera sedang berselingkuh di sebuah hotel dan di muat di majalah gossip, karna skandal itu lah membuat reputasi Alexander jatuh.
Alexander pun langsung menceraikan nya namun anna bersikeras tidak mau bercerai dan bahkan mengancam akan bunuh diri walaupun ia sudah menyiapkan tunjangan yang cukup besar tapi anna tetap saja menolak dan pergi melarikan diri ke kota B, tidak lama kemudian ia mendapat kabar bahwa anna mengalami kecelakaan dan ia segera di pindahkan ke rumah sakit terbaik di kota A saat itu ia dalam kondisi koma satu minggu.
“mari tuan, saya antar ke kamar nyonya” ucap dokter roberts menuntun alexander ke kamar rawat VVIP anna
“tidak perlu repot – repot dokter roberts, saya hanya mampir sebentar” ucap alexander
“baik tuan” ucap dokter roberts. Ia ingin sekali bertanya kenapa alexander hanya sebentar saja menjenguk sang istri? padahal ia belum pernah datang menjenguk istri nya sama sekali saat koma, namun dokter roberts mengurungkan niat nya itu.
Saat Mereka menyusuri lorong rumah sakit menuju kamar rawat anna tiba – tiba langkah alexander terhenti saat melihat seorang wanita berpakaian baju pasien sedang berjalan dengan susah payah nya di lorong rumah sakit tersebut bahkan wanita itu menolak perawat yang ingin membantu nya.
Alexander pun mengerut kan alis nya ketika melihat kelakuan wanita itu yang tak lain adalah istri nya sendiri yaitu annatasya william. Ia pun semakin mempercepat langkah nya untuk mendekati anna tapi saat ia hampir sampai tiba – tiba saja tubuh anna hampir saja jatuh ke lantai beruntung saat itu alexander lebih dulu menangkap tubuh ramping anna sebelum tubuh nya jatuh ke lantai.
“siapa kau?” ucap wanita itu sebelum kesadaran nya menghilang dalam pelukan alexander
Pria itu mengerutkan kening nya saat mendengar ucapan anna tadi yang tidak mengenali nya,
‘apa dia sekarang pura – pura amnesia?’ batin nya, dengan raut wajah kesal bercampur amarah alexander pun menggendong wanita itu dengan gaya bridal style
“dimana kamar nya?” tanya alexander dengan wajah dingin pada dokter roberts
“mari ikut saya, tuan” jawab dokter roberts yang sudah merasakan suasana laki – laki itu sedang tidak bagus
...….....
Alice mengejabkan kedua mata nya. lagi – lagi ia melihat pemandangan seperti pertama kali ia membuka mata nya di tempat ini yaitu langit – langit dan dinding bercat putih.
“anda sudah sadar nyonya?” tanya dokter roberts itu saat melihat anna sudah mulai membuka mata nya.
anna pun mengalihkan pandangan nya menatap seorang dokter paruh baya yang berada di samping ranjang nya itu, ia pun mencoba duduk dan seketika rasa pening di kepala nya kembali terasa namun tidak sesakit saat ia pertama sadar tadi
“nyonya anna, anda tidak boleh bergerak dulu” ucap dokter roberts buru – buru menghentikan ketika melihat anna mengerang kesakitan saat mencoba untuk duduk
“anna? Siapa anna yang kau maksud itu?” tanya alice sambil mengerutkan kening nya menatap heran saat dokter paruh baya itu memanggil nya dengan nama yang terdengar asing di telinga nya
“anda, nyonya” jawab dokter roberts yang tak kalah bingung
Alice pun mengalihkan pandangan nya menatap sekeliling ruangan tersebut, di sana ia melihat beberapa orang yang sedang berkumpul di ruangan nya tapi tatapan nya terhenti saat ia melihat sosok laki – laki tampan yang sedang duduk di sofa single dan seorang wanita cantik yang berdiri di sebelah laki – laki itu.
‘siapa mereka? Berani sekali masuk keruangan ku dan mengganggu istirahat ku’ batin alice sambil menatap laki – laki dan para gerombolan nya dengan tatapan tidak suka
Alice pun mencoba duduk tanpa menghiraukan larangan dokter roberts
“siapa mereka? Kenapa ada di ruangan ku? cepat suruh mereka keluar sekarang!” ucap alice kesal, saat ini mood nya sedang tidak bagus
Semua orang di ruangan tersebut terkejut ketika melihat respon wanita itu kecuali alexander yang ekspresi nya tidak berubah, laki – laki itu tetep duduk di sofa sambil menatap ke arah alice dengan wajah angkuh dan kedua tangan bersedekap di dada nya.
Alice menatap laki – laki itu dengan tatapan tidak suka, sikap angkuh laki – laki itu mengingatkan nya dengan seseorang yang sangat ia benci.
“apa kau mengingat ku?” tanya seorang perempuan cantik yang sedang berjalan mendekati alice
“apa penting aku mengingat mu?” tanya balik alice dengan dingin
“oh, tidak! Seperti nya kau beneran amnesia” ucap nya dengan ekspresi menjengkelkan
“pelayanan di rumah sakit ini sungguh sangat buruk “ gumam alice yang masih terdengar oleh dokter roberts yang berdiri di samping nya itu
“maksud anda nyonya?” tanya dokter roberts dengan tatapan bingung
“maksud ku bagaimana bisa ada orang asing di perboleh kan masuk dan mengganggu pasien yang tengah beristirahat?” ucap alice dengan kesal sambil menatap lelaki paruh baya itu
“hentikan omong kosong mu” ucap seorang laki – laki dengan tegas
Alice pun mengalihkan pandangan nya pada sosok laki – laki yang sedari tadi duduk di sofa tersebut, laki – laki itu kemudian berdiri dan berjalan ke arah alice dengan langkah tegap.
“berhenti lah berpura –pura dan segera tanda tangani surat cerai ini sekarang juga” ucap alexander dengan tegas sambil meletakkan dokumen perceraian di depan alice
Alice menatap dokumen itu dengan kening berkerut
“apa kau sudah gila? Aku saja belum menikah bagaimana bisa bercerai?” ucap alice kesal sambil melempar dokumen itu ke wajah alexander
Raut wajah alexander di penuhi dengan amarah, sementara para bawahan nya hanya bisa menahan nafas mereka sambil mengeluarkan keringat dingin karena mereka tau kalo kemarahan bos mereka sangatlah menakutkan.
“tuan scott, mohon tenang. Nyonya anna baru saja sadar dari koma nya karena kecelakaan makanya emosi nya belum stabil” ucap dokter roberts buru – buru menenangkan alexander agar pria itu tidak tersulut oleh amarah.
‘apa mereka salah mengenali ku sebagai anna istri dari laki – laki brengsek itu?’ batin alice yang baru menyadari nya, ia pikir itu adalah nama samaran nya yang di berikan oleh assisten nya agar tidak terlacak oleh musuk ternyata dugaan nya salah
“hey, dokter siapa nama laki – laki kurang ajar ini?” tanya alice kepada dokter roberts sambil menunjuk alexander dengan mata nya
Ucapan alice berhasil membuat suasana di ruangan tersebut menjadi lebih mencekam bahkan membuat semua orang yang berada di ruangan itu tidak bisa bernafas.
“saya bertanya dokter” ucap alice yang melihat dokter itu tidak menjawab pertanyaan nya tapi malah menatap laki – laki yang di samping nya itu, siapa lagi kalo bukan Alexander.
“I - ini tuan alexander scott suami anda nyonya” jawab dokter paruh baya itu dengan gugup sambil melihat ke arah alexander dengan ragu – ragu
‘alexander scott? Nama itu seperti tidak asing di telinga ku’ batin alice sambil berpikir
‘ah, aku baru ingat sekarang!. dia kan salah satu pengusaha yang terkenal karena skandal di selingkuhi oleh istri nya sendiri itu, pantas saja nama nya tidak asing’ batin alice sambil sekilas menatap alexander dari bawah ke atas
bagaimana ia tidak tau tentang skandal itu? Skandal yang sudah tersebar di internet ataupun di majalah yang hampir setiap hari di bicarakan oleh para bawahan dan pembantu di rumah nya tapi ia tidak tau bahwa wajah istri nya itu akan semirip ini dengan nya, tidak heran jika alexander mengira alice adalah anna istri nya.
“jangan menguji kesabaran ku anna, cepat tanda tangani surat itu sekarang” ucap alexander dengan tidak sabaran dan berusaha menahan amarah nya
‘apa jangan – jangan wanita yang menabrak ku itu adalah anna? Jika memang benar dia? Berarti yang aku lihat saat itu tidak salah. Pantas saja wanita itu sangat mirip dengan ku. jika aku berakhir di sini dengan status ‘anna’ lalu di mana anna yang asli?’ batin alice yang sibuk berkelana dalam pikiran nya sementara alexander jangan di tanya, raut wajah laki – laki itu sangat lah merah karena menahan amarah yang sangat besar.
“apa yang terjadi setelah kecelakaan itu?” tanya alice kepada dokter paruh baya itu dengan tatapan tajam setelah ia selesai sibuk dengan pikiran nya sendiri
Alexander mengerutkan kening nya karena ia merasa ucapan nya di abaikan oleh alice yang ia kira anna itu
“nyonya anda selamat dari kecelakaan itu sementara mobil anda meledak beserta teman anda yang ada di dalam nya” jawab dokter roberts
Tiba – tiba saja kepala alice terasa sakit saat sedang serius mendengar penuturan dari dokter roberts, ‘kenapa kepala ku sakit sekali’ batin alice, ia pun menjerit histeris saat rasa sakit di kepala nya semakin menjadi – jadi seperti mau pecah rasanya dan dada nya sesak. Ia tidak bisa bernafas, entahlah ia tidak tau kenapa.
Alexander tertegun dan beberapa orang yang ada di ruangan itu terdiam melihat alice histeris kesakitan.
Bersambung...
Happy reading...
Dokter roberts pun segera memeriksa keadaan alice di bantu oleh suster yang tadi datang bersama nya itu.
Alice pun tertidur setelah dokter roberts menyuntikan nya dengan obat bius, setelah itu dokter pun menatap alexander dan membawa laki – laki itu keluar sebentar untuk membicarakan tentang kondisi alice saat ini.
Alexander memandangi wanita yang tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit itu dengan ekspresi tidak terbaca sebelum ia berjalan mengikuti dokter roberts.
“tuan kondisi nyonya saat ini sangat buruk, beliau sepertinya mengalami depresi dan syok setelah kecelakaan itu. Kemungkinan hal itu lah yang menyebabkan nya hilang ingatan karena otak nya ingin melupakan kenangan buruk untuk melindungi pemilik nya” ucap roberts panjang lebar memberi kesimpulan tentang kondisi alice saat ini
“mungkin dia hanya berpura – pura amnesia saja dokter karena tidak ingin bercerai dari alexander” ucap sekretaris alexander yang bernama monica karena curiga sekaligus tidak senang, sedari tadi ia juga ikut mendengarkan penjelasan dokter roberts
Monica pun sekilas menatap alexander yang ekspresi nya tidak terbaca sama sekali, ia takut bahwa alexander tidak jadi menceraikan anna karena kondisi nya.
“saya memang tidak bisa menyimpulkan berdasarkan sudat pandang medis tapi reaksi psikologis tidak bisa berbohong, jika anda tidak percaya anda bisa memeriksa nya di rumah sakit lain.” Ucap dokter roberts sambil tersenyum sopan
“tidak perlu” ucap alexander yang akhir nya membuka suara nya
“teruskan perawatan nya sampai di benar – benar sembuh” sambung alexander setelah melirik sekilas ke ranjang anna
“baik tuan scott” ucap dokter roberts dengan hormat
“tapi peceraian nya?” tanya monica yang tidak senang
“bukan urusan mu” jawab alexander dengan wajah dingin menatap monica
Monica menatap wajah alexander dengan tatapan sedih tetapi alexander tidak memperhatikan nya karena ponsel di saku nya tiba – tiba saja bergetar.
Alexander langsung memijit – mijit pangkal hidung nya ketika nama ayah nya muncul di layar handphone ia pun langsung mengangkat panggilan tersebut.
“ada apa ayah?” tanya alexander to the point
“kamu di mana? cepat pulang sekarang! Kakek mu jatuh sakit” jawab ayah alexander yang bernama mike dengan marah
“baiklah, aku akan segera pulang sekarang” ucap alexander yang langsung menutup telpon nya itu agar tidak mendengar omelan sang ayah mengenai keputusan nya untuk menceraikan anna
Di keluarga nya orang yang paling menentang peceraian nya adalah ayah dan kakek nya, entah alasan apa yang di berikan oleh anna sehingga membuat kedua orang yang paling tegas di keluarga scott mendukung nya.
“kamu mau kemana?” tanya monica saat ia menahan tangan alexander yang ingin pergi
“kakek sakit, ayah ingin aku pulang untuk segera menemui kakek” jawab alexander, sebenar nya sebentar lagi ia ada rapat dengan perusahaan tapi terpaksa harus di batalkan karena ia harus segera pulang
“apa aku boleh ikut? Aku juga mencemaskan kakek” ucap monica dengan tatapan lembut
“tidak usah, kakek paling tidak suka melihat mu” ucap alexander yang hanya melirik sekilas ke arah monica lalu berbalik meninggalkan nya
Monica dan alexander adalah teman masa kecil karena mereka bertetanggaan dan juga kedua keluarga mereka saling mengenal satu sama lain
‘kakek tua sialan!’ batin monica kesal sambil menggertakkan gigi nya
Kakek alexander bernama thomas scott beliau lah yang selalu menghalangi monica untuk mendekati Alexander.
Monica menatap pintu kamar anna dengan tatapan penuh kebencian sebelum diri nya berbalik memutuskan untuk pergi
Semua itu tidak lepas dari penglihatan dokter Roberts beliau hanya bisa menggelengkan kepala nya saja menurut nya tidak sulit untuk memahami perasaan orang dewasa apalagi perasaan perempuan yang di penuhi oleh api cemburu itu akan sangat berbahaya dan akan menjadi racun di hati nya.
“sungguh malang nasib nona anna” gumam dokter Roberts yang merasa kasihan kepada anna
...….....
Ke eseokan hari nya Alice membuka mata nya kembali dengan pemandangan yang masih sama seperti sebelum nya. ia pun bangun dan menyandar kan tubuh nya di kepala ranjang sambil memegang kepala nya yang masih tertutup oleh perban itu, walaupun kepala nya masih terasa sedikit pusing karena efek obat bius yang masih terasa tapi masih bisa ia tahan.
“nyonya sudah sadar? Bagaimana perasaan anda sekarang nyonya? apa ada yang sakit?” Tanya seorang perawat wanita yang baru saja masuk
“bisakah kau tutup mulut mu itu, kau membuat kepala ku tambah sakit saja” jawab alice dengan ketus sehingga membuat perawat itu langsung terdiam
“maaf nyonya, kalo begitu akan saya panggilkan dokter Roberts dulu” ucap perawat itu yang hendak pamit keluar untuk memanggil dokter tapi segera di hentikan oleh alice
“tidak perlu! Apa yang kau bawa itu?” ucap alice sambil menatap sesuatu yang di bawa oleh perawat itu
“ini tadi polisi mengantarkan tas nyonya yang selamat dari ledakan mobil” ucap perawat itu sambil meletakkan tas tersebut di nakas meja yang berada di samping ranjang alice
“tas?” gumam alice
“iya nyonya” jawab perawat itu masih dengan mempertahankan sikap ramah nya walaupun di dalam lubuk hati yang paling dalam ia merasa iri dan mencemooh nya.
‘wanita itu sudah mendapat jackpot karena bisa menikahi seorang CEO ternama di kota ini tetapi bukan nya mensyukuri keberuntungan nya, ia malah berselingkuh dan akan segera di ceraikan’ batin nya
Jika tidak karena dokter Roberts lah yang menyuruh nya untuk merawat nyonya anna hingga benar – benar sembuh maka ia bahkan tidak sudi untuk merawat nya. toh, dia juga akan segera di ceraikan oleh tuan Alexander scott.
“apa ada sesuatu yang anda butuhkan nyonya?” Tanya perawat itu namun tidak di hiraukan oleh alice, gadis itu masih sibuk menatap tas yang berada di nakas itu
“kalo begitu saya permisi dulu nyonya” pamit perawat itu saat merasa di acuh kan oleh alice
Ketika perawat itu berjalan keluar dari kamar rawat alice, ia bertemu dengan rekan sesama perawat nya di depan pintu.
“hai meli” sapa rekan nya sambil melirik ke dalam kamar lalu berbisik di telinga perawat yang merawat anna bernama meli itu
“bukan nya itu istri dari CEO yang terkenal itu?”
Meli menjawab nya dengan anggukan, ia bahkan tidak menutup pintu kamar rawat yang di tempati oleh alice yang menjadi anna itu, toh menurut nya anna tidak bisa mendengar percakapan mereka.
“jadi kabar dia kecelakaan itu benar?” Tanya rekan kerja meli
“ya, dia juga akan di ceraikan oleh tuan Alexander. Jika aku jadi dia mungkin aku akan bunuh diri” ucap meli sambil cekikikan bersama rekan nya itu
“kasihan sekali padahal dia sudah susah payah naik keatas ranjang tuan Alexander tapi malah menyelingkuhi nya.” ucap nya lagi
“dasar murahan” sambung nya
alice yang sedari tadi diam bukan berarti ia tidak mendengar nya tapi karna menurut nya yang mereka bicarakan bukan lah identitas asli diri nya melainkan anna identitas yang sedang mereka bicarakan dan sedang ia pakai itu, semakin lama di diamkan alice makin kesal dengan pembicaraan mereka itu karena tidak berhenti dan malah makin menjadi - jadi ketika alice ingin membuka suara nya hendak memaki – maki kedua perawat itu tapi ia urung kan niat nya karena ada seseorang yang mewakilkan nya.
“tutup mulut kotor kalian itu”
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!