Akira Jin, pemuda berusia 23 tahun, merupakan seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di Hokkaido, Jepang. Jin, sapaannya di kampus, Adalah seorang mahasiswa yang terkenal jenius di universitasnya, kecerdasannya yang luar biasa dalam menamatkan program S2 di usia yang bisa dibilang sangat muda tidak menjadikannya seorang yang sombong, justru ia dikenal sebagai pemuda yang baik hati, dan rendah diri.
Memiliki rupa yang dibilang sangat tampan di kampusnya, tetapi harus menerima fakta bahwa dia tidak memiliki pengalaman dalam berhubungan dengan wanita. Kehidupan Jin sehari-hari bisa dikatakan biasa-biasa saja, meski ia orang yang humoris tapi teman dekatnya tidak terlalu banyak.
Pada suatu saat, di jalan dalam kampus selepas acara wisuda. Terlihat 2 orang pemuda yang nampaknya adalah sahabat dekat.
"Hei Jin! jangan lupa nanti malam!" Teriak salah seorang teman Jin, Hyogi Hayate.
"Apa kau pikir aku seorang pikun hah? Bukankah seharusnya aku yang bilang begitu padamu?! Hahaha!" Sahut Jin dengan nada bercanda.
"Sialan kau! Hahaha! aku hanya khawatir kamu tidak ada yang menemani malam nanti hahaha!!" Hayate tak henti-hentinya mengejek Jin, karena mereka berdua adalah seorang sahabat, bahkan mereka di kampus memiliki julukan 'Si Kembar'.
"Apa kamu ingin aku mengadu pada ibumu tentang rahasia yang selama ini kamu sembunyikan darinya?! Jika kamu mau aku akan dengan senang hati, hahaha!!" Jin tertawa puas setelah membalas ejekan dari Hayate.
"Ahh! kau ini tidak asik, hahaha! Sudah lebih baik segeralah pulang bukankah kamu ingin merayakan kelulusanmu dengan keluargamu?" Hayate membalas dengan senyuman tulus dan sedikit terlihat ia seperti bersedih. "Setelah merayakannya kamu nanti bisa tidur menginap di rumahku!" Timpalnya.
"Tidak terimakasih! Aku akan baik-baik saja! Hati-hati dijalan Hayate! Jangan lupa nanti malam!" Sahut Jin sembari tersenyum.
"Kau juga berhati-hatilah Jin" sahut Hayate yang melihat punggung Jin semakin menjauh.
Di rumah Jin
"Ibu! Ayah! Aku pulang!"
Sesampainya di rumah Jin segera melepas sepatunya, lalu berlari ke dalam ruang keluarganya. Nampak terlihat, terdapat 2 buah bingkai foto yang di dalamnya terpampang gambar seorang wanita yang cantik, dan seorang lelaki yang tampan.
Jin perlahan berjalan mendekati kedua foto tersebut dengan senyum bahagia.
"Ibu! Ayah! Lihatlah! Aku sudah lulus! Bukankah aku jenius?! Hahaha, hari ini kita akan berpesta kecil-kecilan bukan?" Jin kemudian beranjak, mengambil minuman dingin dan sebuah kue yang tidak terlalu besar dari dalam lemari pendingin kemudian kembali menuju ruang keluarga.
Jin lantas meletakkan kedua foto orang tuanya yang telah tiada tersebut ke atas meja, lalu menaruh kue di tengah-tengah mereka bertiga.
"Baiklah, kita mulai! Hahaha!" Jin langsung melahap kue yang sengaja dia beli kemarin untuk saat ini.
Tak lama kemudian.
"Erghh!, Hahh kenyangnya" Jin mengusap-usap perutnya yang kenyang sembari bersendawa ringan. Nampak jelas terukir wajah bahagia di wajahnya, Namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama sebab Jin menangis tersedu-sedu.
"Hiks!, Ibuu! Ayah! Hiks!, Aku rindu dengan kalian!" Suara tangisan tertahan terdengar dari Jin yang semakin menjadi-jadi karena rasa rindunya yang begitu dalam kepada kedua orangtuanya.
Jin, adalah seorang anak yatim piatu. Ia dibesarkan oleh tetangganya selama ia kecil, dan pada saat masuk SMA jin memilih untuk hidup mandiri di rumah kedua orang tuanya. Dia ditinggalkan oleh ayahnya saat masih berusia 3 tahun, lalu pada usia 5 tahun ibunya menyusul ayah Jin.
Setelah beberapa saat, Jin mulai dapat menguasai dirinya kemudian lekas membersihkan diri. Setelah selesai, ia lantas beristirahat karena lelah menangis di depan foto kedua orangtuanya.
Pada malam harinya, Jin menghadiri pesta kelulusan satu angkatan di rumah salah satu temannya. Di sana nampak Jin dan Hayate seperti dua orang yang tidak bisa dipisahkan, karena mereka selalu bersama setiap saat. Sejenak, Jin dapat melupakan kesedihan di hatinya dengan berbaur dengan teman-teman seangkatannya.
Untuk sesaat, Jin berpikir untuk masalah kedepan dirinya, ia berkeinginan untuk bekerja di sebuah perusahaan untuk mencari modal. Karena Jin berkeinginan membuka usaha sendiri nantinya. Mengingat ia sudah berusia 23 tahun, yang ada dipikiran Jin saat ini hanya ada bagaimana cara ia agar dapat sukses.
Tetapi semua pencapaiannya dalam 23 Tahun harus berakhir pada hari ini.
Pada saat jin pulang dari pesta, ia melewati sebuah gang yang cukup sepi. Ia melihat ada beberapa kelompok orang sedang berusaha menangkap seorang gadis kecil, spontan Jin menyadari bahwa itu adalah penculikan. Lantas ia lari sekencang mungkin, kemudian menendang kepala salah satu penculik.
Melihat ada yang menyerang temannya, salah seorang penculik tersebut langsung mengayunkan pisau yang dia pegang ke arah Jin. Jin tewas tertusuk pisau pada perutnya dan mengalami pendarahan yang begitu hebatnya.
"Ibu! Ayah! Kita bisa bersama lagi!" Gumam Akira Jin, nampak terukir senyum di wajah Jin sesaat sebelum ajal menjemputnya.
***
Dimensi Hampa
Tampak sebuah titik cahaya dalam kehampaan mutlak, perlahan tapi pasti setitik cahaya itu perlahan membesar dan membentuk siluet seorang manusia yang tak lain adalah Akira Jin, pemuda yang mati karena niat baiknya mencegah terjadinya penculikan.
"Dimana aku? Apakah aku sudah mati? Apa aku bisa bertemu kedua orang tuaku?" Pada saat ini, Jin tidak bisa merasakan tubuhnya, karena yang tersisa hanyalah jiwanya.
"Aku ingin bertemu orang tuaku!! Hahh.. kenapa aku bisa di sini? Dan mengapa aku tidak bisa melihat apa-apa, gelap sekali." Jin selalu berteriak dalam kegelapan dan kehampaan, tetapi tidak ada siapapun di sini. Hingga pada akhirnya ia merasakan lelah sampai-sampai ia tertidur, walaupun hanya berwujud jiwa.
1 Tahun
10 Tahun
100 Tahun
1000 Tahun
10000 Tahun
100000 Tahun
Hingga pada suatu saat, setelah 200 ribu tahun lamanya. Jiwa yang dahulu berbentuk siluet manusia, sekarang hanya menyisakan inti jiwa yang murni saja.
"Ding!!"
Terdengar suara seperti komputer dalam pikiran Jin yang membuat ia terbangun.
"Apa ini?! Mengapa aku mendengarkan seperti ada suara di kepalaku?" Tak lama kemudian,
"Ding!.." suara seperti sebuah kompu- Ehh?!, tidak-tidak!
"Siapa itu?!"
[Memulai penyesuaian pada tubuh baru..]
[Memulai proses instalasi..]
[13%..]
[35%..]
[57%..]
"Oi oi oii!! Apa-apaan ini?! Install?" Jin tidak bisa menggambarkan keterkejutannya, karena tiba-tiba ada suara aneh yang menggema dalam kepalanya.
"Woii!! Apa yang kamu lakukan pada tubuhku?! Woiii?!!" Jin mulai ketakutan dengan apa yang terjadi pada dirinya sekarang ini.
[100%]
[Ding!!]
[Proses instalasi telah berhasil!]
[Selamat datang tuan]
"Ehh?! Tuan? Siapa itu? Aku?!"
[Benar tuan]
"Kenapa ini bisa terjadi padaku?!" Tak ayal Jin terkejut bukan main.
"Lalu kamu ini apa? Kenapa suaramu bisa terdengar di dalam kepalaku?!"
[...]
"Jangan dijawab dulu! Biarkan aku mencerna ini sebentar!"
Setelah beberapa saat,
"Hahh!!" Jin menghela nafasnya, pada akhirnya mau tidak mau harus menerima kenyataan ini meski sulit diterima, Jin sempat berpikir bahwasanya dirinya diubah menjadi sebuah Terminator?!. "Ehh?!! Tidak! Tidak! Itu tidak mungkin, apa aku menjadi gila? Tetapi itu juga tidak mungkin, bukankah aku sudah mati?"
Setelah pergelutan yang panjang dalam pikirannya perlahan Jin mulai tenang kembali.
"Ehem! Maaf sudah membuatmu menunggu, lalu? Bagaimana kamu akan menjelaskan padaku?"
[Tuan pada saat ini berada dalam Dimensi Hampa, saya adalah sebuah sistem yang tercipta sebagai kompensasi karena kesalahan susunan takdir pada tuan. Oleh karena itu, saya memiliki kewajiban untuk melayani tuan selamanya]
"Benarkah? Heehh!!! Apa yang kau maksud dengan kesalahan susunan takdir?! Kenapa nasibku sial sekali?!" Jin menggerutu kesal dengan apa yang terjadi padanya.
"Arghh!!! Sudahlah lupakan! Tak ada gunanya juga aku mengkhawatirkannya. Jadi, jika kamu sistem bukankah kamu memiliki pencipta?"
[Saya tidak mengetahui jawabannya]
"Apa kamu bercanda denganku?!"
[Tidak tuan]
"Eh? Serius?! Yah tidak ada gunanya juga aku terus bertanya padamu, jika kamu saja tidak tahu, huhh.."
"Tunggu dulu?! Jika kamu sistem seharusnya kamu tahu bukan?!"
"Apa yang terjadi padaku? Bukankah aku sudah mati? Tapi kenapa aku tidak pergi ke Surga? Lalu aku aku akan ditemani bidadari? Bukankah itu yang seharusnya terjadi? Karena aku selalu berbuat baik saat masih hidup, tidak pernah bermain perempuan, bahkan aku pun masih perjaka?! Arghh!! Sial sekali hidupku."
[Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa tuan pada saat ini hanya berwujud inti jiwa satu-satunya yang berada di Dimensi Hampa. Dan untuk pertanyaan yang lain saya tidak bisa menjawab]
"Dimensi Hampa? Sudah berapa lama aku terkurung di sini?"
[200 ribu tahun tuan]
"200 ribu ta- ta- taa- tahunn?!!" Bak halilintar di siang bolong, Jin lagi-lagi dikejutkan dengan fakta selama itu dia terkurung. Untuk ukuran manusia di bumi, waktu 200 ribu tahun itu merupakan waktu yang sangat panjang sekali.
"Lalu bagaimana caranya aku bisa keluar dari sini? Apa kamu tahu sesuatu?" Perasaan campur aduk yang saat ini dialami Jin sangat mengguncang jiwanya, bagi dia yang seorang jenius itu tentu suatu hal yang sudah diluar akalnya lagi.
[Tuan dapat melalui dua cara untuk keluar dari sini, yang pertama, tuan bisa memilih terlahir kembali menjadi bayi. Untuk yang kedua, tuan bisa ber-reinkarnasi kedalam tubuh remaja usia 14 tahun]
Pada kali ini Jin sudah nampak biasa dengan semua kejutan yang diberikan dari jawaban sistem padanya.
"Reinkarnasi? Mungkin aku akan memilih jalur ini daripada harus terlahir kembali, karena itu akan terasa aneh jika aku secara sadar mengalami proses dilahirkan" Tanpa sadar inti jiwa Jin bergidik ngeri membayangkannya.
"Bagaimana caranya agar aku bisa ber-reinkarnasi?"
[Pertama tuan harus memiliki tubuh terlebih dahulu, karena tubuh yang akan tuan singgahi seluruh tubunhya telah hancur lebur]
"Bagaimana aku bisa memiliki tubuh sedangkan aku berada di sini, bahkan untuk bergerak sedikit saja aku tidak bisa"
[Tuan bisa memilih tipe tubuh dari toko sistem]
"Ehh benarkah? Bukankah aku beruntung sekali? Hahaha! Sistem, tolong berikan aku beberapa tipe tubuh terbaik yang ada!"
[Ding!]
Tak lama kemudian, muncul sebuah layar hologram dalam pandangan Akira Jin, yang menampilkan beberapa baris tulisan tentang tipe tubuh yang akan ia pilih.
[
Tipe tubuh :
1. Great Dragon Emperor (Kaisar Naga Agung) [500 coin sistem]
Tipe tubuh yang dimiliki oleh Kaisar Naga Agung, yang berfokus pada ketahanan serta kekuatan fisik. Memiliki beberapa tingkatan dalam evolusi serta perbedaan signifikan dalam setiap peningkatan.
Special effect : True Dragon Azure Transform, Holy Dragon Bloods.
2. True Devil God (Dewa Kematian Sejati) [500 coin sistem]
Tipe tubuh yang dimiliki Kaisar Dunia Bawah (Nether Realm), yang berfokus pada pengendalian terhadap esensi negatif serta kegelapan. Memiliki beberapa tingkatan dalam evolusi serta perbedaan signifikan dalam setiap peningkatan.
Special effect : True Devil God Transform, Shadow body.
3. Great Holy Emperor (Kaisar Agung Suci) [500 coin sistem]
Tipe tubuh yang dimiliki oleh Kaisar Semesta, yang memiliki keunggulan dalam regenerasi dan pengendalian Qi. Memiliki beberapa tingkatan dalam evolusi serta perbedaan signifikan dalam setiap peningkatan.
Special effect : Great Holy Emperor Transform, Ruler.
4. Seirei Emperor (Kaisar Roh) [500 coin sistem]
Tipe tubuh yang dimiliki oleh Kaisar Roh, yang berfokus dalam pengendalian elemen utama yaitu, Api, Air, Tanah, Udara, serta memiliki kesempatan langka dalam mendapatkan pengendalian segala jenis elemen. Memiliki beberapa tingkatan dalam evolusi serta perbedaan signifikan dalam setiap peningkatan.
Special effect : Absolute Element Control, Element Creator.
5. Custom body [variable coin sistem]
]
"Oi! Oi! Oi!!, Apa-apaan dengan tubuh ini?! Mengapa deskripsinya mengerikan sekali! Ngomong-ngomong, sistem? Kenapa ini bisa terjadi?" Tampak kebingungan jelan dialami kembali oleh Jin. Ia sudah lelah, tetapi entah kenapa ia merasa bahwa sistem yang dimilikinya saat ini seperti ingin membunuh Jin dengan cara serangan jantung.
[Itu dikarenakan tidak akan direinkarnasikan kembali ke Bumi, melainkan tuan akan direinkarnasikan kembali ke dalam dunia kultivator]
Deg!!
Lagi dan lagi ia dikejutkan dengan jawaban dari sistemnya ini, sampai-sampai ia seperti membeku menjadi patung untuk beberapa saat.
"Oi sistem?!" Panggil Jin kepada sistemnya dengan suara datarnya, dan terdengar seperti ia sangat kesal dan marah pada satu waktu.
[Ada apa tuan? Ada yang bisa saya bantu?] Jawab sistem dengan polosnya, lagi pula sistem adalah sistem yang tidak memiliki emosi.
"APA KAU INGIN MEMBUNUHKU HAHH?!!!" Bentak Jin kepada sistemnya, ia sudah tidak bisa membendung lagi amarahnya pada sistem.
"Apa kau ingin membunuhku?! Dengan memberi jawaban yang sangat mengejutkan bagiku dengan polosnya, ehh?! Tunggu sebentar, bukankah aku sudah mati? Arghh!! Sial, ah sudahlah!" Jawab Jin dengan kesalnya, dan lagi ia merasa bodoh sendiri sampai melupakan bahwa ia sudah mati dan hanya menyisakan inti jiwanya.
"Hahh.."
"Ada yang sedikit mengganjal dipikiranku, sistem bisakah kamu jelaskan padaku untuk tipe tubuh custom itu?"
[Untuk tipe tubuh custom, tuan dapat menggabungkan beberapa tipe tubuh secara bersamaan]
"Apakah aku bisa membeli tubuh itu sekarang?"
[Tidak bisa tuan, tuan tidak memiliki poin sistem untuk saat ini]
"Lalu bagaimana caranya aku bisa mendapatkan poin sistem?"
[Tuan bisa mendapatkan poin sistem dengan membunuh dan meningkatkan teknik kultivasi tuan]
Sejenak, Jin berpikir untuk saat ini ia berada dalam Dimensi Hampa, dan tidak ada satupun hal disekitarnya entah itu benda maupun makhluk hidup.
"Bukankah disini tidak ada apa-apa? Apa kamu bisa membantuku?"
[Bisa tuan, karena disini adalah Dimensi Hampa yang kaya akan energi kehampaan, sistem bisa menyerap semua energi di sini dan disimpan untuk dijadikan energi utama maupun cadangan tuan dalam berkultivasi nantinya, dan khusus untuk hal ini tuan akan mendapatkan poin sistem]
"Cukup menarik, tunggu apa lagi? Tolong bantu aku"
[Memulai proses penyerapan energi kehampaan..]
Dalam teori medan kuantum, Fluktuasi kuantum adalah fluktuasi sementara partikel energik dalam suatu titik di ruang dari ketiadaan, seperti yang diizinkan oleh prinsip ketidakpastian. Ini indentik dengan fluktuasi vakum. Fluktuasi kuantum dianggap sebagai benih ketidakhomogenan yang muncul selama selama inflasi kosmik, di mana keadaan metastabil awal dari medan inflasi 'gulungan lambat' menurunkan potensi ke ruang hampa yang lebih stabil.
Prinsip ketidakpastian menyatakan bahwa untuk pasangan variabel konjugasi seperti posisi\momentum dan energi\sudut, tidak mungkin untuk memiliki nilai yang ditentukan secara tepat dari setiap anggota pasangan pada waktu yang sama. Misalnya, pasangan partikel dapat keluar dalam ruang hampa selama interval waktu yang sangat singkat. Fluktuasi kuantum dalam ruang hampa, seperti yang ditunjukkan dalam efek Casimir, mungkin juga menjadi sumber energi gelap, atau setidaknya berkontribusi pada nilai pengamatannya.
Dalam kasus khusus di dunia kultivator ini, energi kehampaan disebut sebagai energi kekacauan, dikarenakan energi yang dihasilkan dari kehampaan memiliki kekuatan yang sangat tidak masuk akal dan dianggap gaib adanya, karena sangat langkanya ditemukan kultivator yang dapat melakukan teknik budidaya energi kehampaan.
[Ding~ proses penyerapan energi kehampaan telah selesai]
[Ding~ Mendapatkan 5000 poin sistem]
[Ding~ Mendapatkan box misteri]
[Apakah tuan ingin langsung membeli tubuh?]
"Tunggu sebentar, sistem coba kamu tampilkan statusku"
Status
[
Nama : Akira Jin
Usia : 23 Tahun (*fake)
Gelar : -
Tingkatan : -
Budidaya : (Budidaya Kultivasi Energi Hampa)
Skill : -
Penyimpanan : (box misteri)
Poin sistem : 5000
- Shop
]
"Hm baiklah, sistem, beli tubuh Great Dragon Emperor, Great Holy Emperor, dan Seirei Emperor!"
[Ding~ membeli tubuh Great Dragon Emperor]
[Ding~ membeli tubuh Great Holy Emperor]
[Ding~ membeli tubuh Seirei Emperor]
[Memulai prosedur pemasangan tubuh]
[3%... 15%... 27%... 45%... 68%... 82%... 99%]
[Error!! Kegagalan penyatuan tubuh]
[Mencoba kembali...]
"Arghhh!!!" Jin mulai merasakan rasa sakit yang teramat luar biasa yang membuatnya hampir kehilangan inti jiwanya, pada saat gagal menyatukan ketiga jenis tubuh tersebut.
[Gagal!! Mencoba kembali...]
[Gagal!! Mencoba kembali...]
Jin selalu menahan rasa sakit yang luar biasa tersebut, selama proses penyatuan tubuh berlangsung. Entah sudah berapa ratus kali kegagalan yang ia alami, tetapi ia selalu bertahan.
[Memotong 2500 poin sistem untuk memperbesar persentase keberhasilan]
[100%]
[Ding~ proses penyatuan tubuh selesai]
[Memulai proses penyegelan 99% energi hampa... Berhasil]
Setelah menghabiskan waktu yang sangat lama untuk berhasil menyatukan tubuh, Akira Jin langsung tidak sadarkan diri setelah perjuangannya yang begitu menyakitkan.
[Semua proses telah selesai]
[Rebooting system...]
[Completed!]
Semua tubuh yang telah jin miliki akan disimpan di dalam inti jiwanya, dan akan mulai digunakan pada saat ia sudah memiliki tubuh fisik.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!