Seorang pemuda berjalan dengan sebuah tongkat kayu yang menopang tubuhnya. Wajahnya penuh luka dan di sudut bibirnya terdapat bekas darah yang telah mengering. Keringatnya terus bercucuran saat ia sedang berjalan menuruni gunung. Ekspresinya terlihat sangat kelelahan dan sepertinya sebentar lagi ia pasti akan jatuh menggelinding dari atas gunung.
Dia dianggap pembawa sial bagi seluruh orang-orang yang ada di Sekte Yunxing. Sejak ia memasuki Sekte, tiba-tiba saja seluruh petinggi Sekte berselisih pendapat mengenai adanya empat kristal Kaisar langit. Kristal tersebut tenggelam di tanah selama ratusan tahun dan berhasil ditemukan oleh seseorang dan menjadi rebutan keempat Sekte ternama.
Karena perebutan itu, beberapa Sekte mulai menyerang bahkan Sekte Yunxing juga terkena getahnya. Sebelumnya, Sekte Yunxing adalah Sekte yang tidak terkalahkan. Namun, semenjak pemuda pembawa sial itu datang kemari, Sekte Yunxing mengalami kekalahan telak.
Lalu, setahun kemudian. Sekte Yunxing mengalami kekeringan parah sedangkan ketiga Sekte lainnya bisa hidup makmur dan tenang tanpa kekurangan. Seluruh petinggi, mulai menduga bahwa pemuda itu benar-benar pembawa sial bagi mereka semua. Namun, beberapa orang ada yang menolaknya sehingga para petinggi pun tak bisa berbuat apa-apa.
Tak berselang lama setelah kekeringan melanda Sekte Yunxing, lagi-lagi kesialan kembali menimpa mereka. Tiba-tiba saja, muncul sekelompok hewan sihir berukuran besar yang datang dan memporak-poranda bangunan-bangunan Sekte mereka. Sebelumnya, hal ini tak pernah terjadi di Sekte Yunxing. Karena itu, semua orang mulai menatap ke arah pemuda yang diduga sebagai pembawa sial bagi mereka semua.
Lalu, pemuda itu dibawa bersama dengan Guru besarnya untuk meninggalkan Sekte selama beberapa hari. Karena urusan yang sangat mendadak, Guru besarnya pun terpaksa meninggalkannya di sana dan membiarkannya berada di puncak gunung yang sangat jauh dari Sekte.
”Ahh! Kenapa aku bodoh sekali?! Mereka benar-benar membuangku karena aku dianggap sebagai pembawa sial? Memangnya kenapa? Bukankah kesialan yang aku buat, bisa menambah jumlah pelatihan mereka? Mungkin saja mereka bisa menjadi kuat secara mendadak karena terus mengalami krisis dan di ajari oleh Guru besar yang baik hati. Sedangkan aku sendiri, tak pernah ada satupun makhluk yang mau mengajariku sejak usiaku sepuluh tahun!” teriak pemuda. ”... Haah, apakah aku benar-benar pembawa sial? Aku bahkan tidak tahu siapa kedua orang tuaku sendiri. Apakah mereka juga membuangku atau menjual ku?”
Karena terlalu serius dengan perkataannya, pemuda ini tak sengaja menabrak sebuah batu hingga membuatnya terjatuh ke depan dan menggelinding sampai di kaki gunung. Ia pun akhirnya berhenti setelah kepalanya membentur sebuah pohon besar hingga membuat pohon tersebut hampir saja tumbang dan merusak hutan lebih parah lagi.
”Aduh,... Duh. Sakit sekali. Hampir saja aku hilang ingatan dan menjadi gila.” batin pemuda sambil mengusap-usap kepalanya yang berdarah. ”Hari ini aku lelah sekali. Rasanya seperti ingin mati dan sekarang aku malah tersesat. Aku bahkan tidak bisa melindungi diriku sendiri padahal usiaku sudah 12 tahun. Mereka jahat sekali.” gumamnya sambil bersandar pada pohon besar dan membenamkan wajahnya di atas lutut.
Pemuda ini bernama, Shen Qingxian anak yang tidak pernah diajari Kultivasi di Sektenya karena dianggap sebagai pembawa sial. Dia selalu dianggap tidak ada karena itu adalah cara terbaik untuk mencegah kesialan yang kembali menimpa Sektenya.
”Hahaha! Lihatlah wajahmu! Apakah kau baru saja dibuang oleh Guru besarmu sendiri? Haha! Maaf, aku tidak bisa memberikanmu uang karena saat ini aku juga dibuang oleh kakakku sendiri.” ucap seorang pemuda berumur 20 an yang sedang menontonnya dari atas dahan pohon.
Shen Qingxian menatapnya dengan heran dan bertanya, ”Kau sendiri sedang apa di sana? Apakah tubuhmu tidak tersangkut?”
Pemuda itu memutar bola matanya dan menjawabnya dengan ragu, ”Tentu tidak. Aku hanya sedang menikmati pemandangan di atas sini. Ternyata, alam fana cukup bagus untuk dilihat dari sini.”
Shen Qingxian tertegun dan bertanya kembali, ”Sebenarnya, darimana kakak berasal? Mengapa kau bisa tersangkut di atas sana?”
”Sudah kubilang, aku tidak tersangkut!” celetuk pemuda. ”... Untuk pertanyaanmu, aku ini berasal dari Istana langit. Karena aku terus menganggur di sana, kakakku menendangku sangat jauh hingga akhirnya aku terjatuh di sini. Bisa dibilang, aku ini keajaiban yang jatuh dari langit.” ucapnya dengan penuh percaya diri.
Shen Qingxian menunjuk ke arah kaki pemuda yang tertekuk di sana dan berkata, ”Kau meletakkan otakmu di sana. Sebaiknya, luruskan kakimu!”
Pemuda itu tertawa kecil dan berkata, ”Haha,... Untuk apa aku memiliki kepala jika aku meletakkan otakku di kaki?”
Tak lama setelah ia berhenti berbicara, tiba-tiba saja dahan pohon yang ditindihnya patah sehingga hal itu membuatnya langsung terjatuh ke tanah bersama dengan dahan pohon yang berada di atasnya. Tidak hanya itu, beberapa pohon juga ikut tumbang sehingga muncul suara gemuruh yang merusak ketenangan.
”Kau baik-baik saja?” tanya Shen Qingxian yang langsung berjalan menghampiri pemuda yang tertindih beberapa dahan pohon besar.
Pemuda itu mengangkat satu persatu dahan pohon yang menindihnya dan keluar dari dalam sana tanpa luka sedikitpun. ”... Hmm, ini aneh sekali. Biasanya aku tidak sesial ini. Apa yang membuatku tertindih dahan-dahan ini?” pikir pemuda setelah ia keluar dari dalam sana. Ia pun langsung menoleh ke arah Shen Qingxian dan mencurigai sesuatu darinya.
”Apakah kau yang membuatku seperti ini?” tanya pemuda dengan wajah serius.
”Hah? Mana mungkin! Aku tidak melakukan apapun!” Shen Qingxian langsung menjawabnya karena ia merasa tidak bersalah sama sekali.
Pemuda itu kembali menatap tumpukan dahan pohon dan bergumam, ”Lalu, apa yang membuatnya terjatuh? Tidak mungkin kakakku yang melakukannya. Haah,... Pasti dia sangat marah karena melihatku tidak bekerja sama sekali.”
”Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah ini?” tanya Shen Qingxian.
Pemuda itu berpikir sebelum menjawab, ”Tidak tahu. Mungkin, aku akan mencari kristal Kaisar langit agar aku bisa pulang.”
Shen Qingxian tertegun dan bertanya, ”Benda apa itu? Mengapa namanya sangat berbelit-belit?”
Pemuda menatapnya dengan ekspresi merendahkan dan bertanya, ”Serius? Kau tidak pernah mendengar keberadaan empat kristal kaisar langit? Benda itu yang selama ini diperebutkan oleh banyak orang. Jika seseorang memakannya, ia akan mendapatkan kekuatan secara instan bahkan bisa memasuki Istana langit dengan mudah. Namun, itu tergantung pada kekuatan fisiknya. Jika kekuatannya sangat kecil maka, tubuhnya akan hancur berkeping-keping. Namun, jika fisiknya sangat kuat, ia pasti akan setingkat dengan kami yang berada di istana langit. Mestinya ia akan menjadi ancaman bagi kedamaian di alam fana.”
Shen Qingxian terdiam selama beberapa saat dan langsung berkata, ”Aku ikut denganmu!”
Pemuda itu terdiam dan bertanya, ”Untuk apa aku membawamu? Bisa-bisa kau akan menjadi beban untukku!”
”Aku berjanji aku tidak akan membebanimu! Selain itu, kau boleh bertindak tidak peduli padaku. Jika aku mati, itu tidak masalah. Lagipula, semua orang juga telah membuangku.” ucap Shen Qingxian.
”Hah? Siapa yang memintamu untuk curhat? Aku duluan saja!” ucap pemuda sambil melangkah maju meninggalkannya.
Shen Qingxian juga ikut menyusul dan berjalan di sebelah pemuda. ”... Oh, ya. Siapa namamu?”
Pemuda itu melirik ke arahnya dan berkata, ”Tidak sopan sekali! Panggil aku kakak! Lagipula, usia ku dan usiamu sangatlah jauh.”
Shen Qingxian menatapnya dengan bingung dan bertanya kembali, ”Memangnya, berapa usia kakak?”
”Tidak banyak. Usiaku, masih berumur 520 tahun. Cukup muda 'kan?” jawab pemuda yang membuat Shen Qingxian kebingungan. ”... Dan namaku adalah, Zhen Xing.”
”Apakah kakak benar-benar berumur 520 tahun? Memangnya, ada yang seperti itu? Bukankah itu sudah sangat tua? Kakek tua yang berumur 95 tahun saja sudah tidak bisa berjalan.” tanya Shen Qingxian sambil menatap Zhen Xing dengan heran saat keduanya tengah berjalan di waktu malam.
Zhen Xing berpikir sebelum berkata, ”Selama sepuluh tahun aku terus berada di istana langit tanpa melakukan apapun. Sedangkan, satu tahun berada di istana langit sama saja dengan seratus tahun di alam fana. Apakah kau sekarang mengerti berapa usiaku jika berada di istana langit dan alam fana?”
Shen Qingxian menggelengkan kepalanya karena tak paham. ”Mengapa kakak bisa berada di istana langit? Pastinya kau dulu pernah tinggal di sini, iya kan?”
Zhen Xing berpikir sebelum menjawab, ”Haah,... Sudahlah lupakan! Aku sudah tidak mengingatnya!” ucapnya sambil berjalan mendahului Shen Qingxian. Lalu, tiba-tiba saja ia terjatuh ke dalam sebuah lubang jebakan yang sengaja disiapkan oleh seseorang untuk memburu hewan sihir.
Melihat Zhen Xing yang menghilang secara mendadak, membuat Shen Qingxian langsung berlari menghampiri lubang yang ada di depannya. Tak lama setelah ia memperhatikannya, ia sama sekali tidak melihat keberadaan Zhen Xing di dalam sana. Lubang tersebut terlihat sangat gelap seperti tidak memiliki dasar.
”Tidak mungkin lubang ini adalah portal menuju dunia lain! Apa jangan-jangan orang itu berada di tempat asing atau berada di luar angkasa? Atau mungkin, dia sudah mati dimakan oleh monster yang tinggal di dalamnya?” batin Shen Qingxian yang berpikiran buruk tentang lubang di depannya.
”Hei! Apa yang sedang kau lihat di sana?” tanya seorang pemuda yang berdiri di belakangnya.
Sambil menoleh ke belakang, Shen Qingxian menjawab, ”Seseorang baru saja—
”.....”
Shen Qingxian langsung terdiam begitu ia tahu bahwa pemuda di belakangnya ini adalah Zhen Xing. Padahal sudah jelas kalau ia melihat Zhen Xing terjatuh ke dalam lubang ini. Namun, anehnya mengapa saat ini Zhen Xing tengah berdiri di belakangnya.
”A~ apa yang terjadi? Bukankah kau jatuh ke dalam lubang ini?” tanya Shen Qingxian dengan heran.
Zhen Xing berkedip selama beberapa kali dan memperhatikan lubang besar di depannya. ”Haah,... Mana mungkin aku akan terjebak dengan permainan anak-anak seperti ini. Aku hanya membantu para hewan-hewan sihir agar mereka tidak jatuh ke dalam lubang.”
Shen Qingxian langsung berkata, ”Bukan itu masalahnya! Bagaimana kau bisa keluar dari dalam lubang?”
Zhen Xing berpikir sebelum menjawab, ”Mantra teleportasi. Di dalam lubang ini ada ratusan pedang yang menancap di dalam tanah. Jika aku membiarkan diriku terjatuh begitu saja, mungkin aku akan mati konyol di dalam. Haah,... Pasti semua pejabat istana langit akan menertawai ku habis-habisan.”
”Kalau begitu, aku mungkin juga akan tertawa kalau kau benar-benar mati.”
”Kau tidak kasihan padaku?!”
”Untuk apa aku melakukannya? Kematianmu tidak membuat dunia terancam 'kan?”
”Jiwaku sudah dibunuh!” batin Zhen Xing sambil memegangi dadanya yang terasa perih. ”Beruntung saja kakakku tidak berada di sini. Jika ia mendengarnya, dia pasti sudah membakarku hidup-hidup.”
Zhen Xing tiba-tiba saja terbangun saat ia merasakan adanya hawa kekuatan yang sangat besar. Ia pun menatap ke arah samping dan memperhatikan sebuah bayangan besar yang sedang menuju kemari.
”Ada apa? Apakah ada musuh yang mendekat?” tanya Shen Qingxian.
Zhen Xing menutup mulut Shen Qingxian dan terus memperhatikan sebuah bayangan hitam yang terus bergerak mendekat. ”... Jangan berisik! Dia sedang menuju kemari.”
Tak lama setelah ia terus memperhatikannya, sepasang mata bercahaya tampak dari dalam kegelapan. Suara raungan pun terdengar dan hentakan empat kaki yang terus bermunculan. Dilihat dari sorot matanya, Zhen Xing langsung tahu bahwa hewan sihir ini adalah seekor harimau yang sedang kelaparan.
”Tetap di belakangku!” pinta Zhen Xing yang langsung diikuti oleh Shen Qingxian.
Zhen Xing memunculkan kedua jarinya yang timbul sebuah cahaya biru menyala di tengah malam. Begitu ia merasa terancam, harimau ini pun langsung bergerak maju menerkam Zhen Xing menggunakan kuku kukunya yang tajam.
Namun, saat harimau itu mendekat, Zhen Xing meletakkan kedua jarinya di leher harimau sehingga, beberapa saat setelahnya, harimau tersebut terlempar dan menumbangkan beberapa pohon yang ada di belakangnya.
Pertarungan antara hewan buas yang kelaparan dengan seorang manusia berakhir dengan sangat cepat. Shen Qingxian tidak bisa melihat pergerakan yang dilakukan Zhen Xing untuk mengalahkan harimau tadi. Gerakannya sungguh cepat dan rakyat biasa pasti tidak akan bisa melihatnya sedang menyerang.
Untuk pertama kalinya Shen Qingxian melihat seseorang yang lebih kuat dari Guru besarnya. Ia merasa takjub dengan kemampuan Zhen Xing yang sebenarnya padahal, menurut Zhen Xing itu bukanlah apa-apa bahkan ia sama sekali tidak kelelahan.
”Hmm, aneh sekali. Mengapa hari ini aku merasa sial sekali.” pikir Zhen Xing. ”... Haah, apa yang terjadi berikutnya ya—
”Tolong ajari aku agar aku bisa sepertimu!” ucap Shen Qingxian dengan antusias.
Zhen Xing menatapnya dengan heran sekaligus ia merasa sangat terkejut setelah mendengarnya. Apalagi, hal itu keluar langsung dari mulut Shen Qingxian seolah ia sama sekali tidak memikirkannya.
”Kenapa harus mengajarimu? Bukankah kau masih memiliki Guru besar? Tidak seharusnya kau mengkhianati mereka.” Zhen Xing mencari alasan agar Shen Qingxian menarik kata-katanya lagi.
”Tidak! Aku tidak akan kembali ke sana!” celetuk Shen Qingxian. ”Untuk apa aku kembali ke sana jika pada akhirnya mereka akan membuangku lagi? Karena itu, jadikan aku sebagai muridmu!”
”Tidak!” celetuk Zhen Xing yang kembali berjalan meninggalkan Shen Qingxian.
”Tunggu! Aku akan tetap ikut!” ucap Shen Qingxian yang langsung mengejar Zhen Xing.
Sementara ini, sebuah Istana megah terbangun di atas langit. Beberapa orang berjalan melewati sebuah karpet merah yang terpasang dimana-mana. Pakaian mereka sangat berbeda dari pakaian rakyat biasa. Beberapa orang ada yang memegang senjata berukuran sangat besar seperti palu dan kapak.
Sebuah perjamuan diadakan di istana Jinshen. Tarian dari beberapa penari begitu menghibur orang-orang yang menghadiri perjamuan tersebut. Namun, ada satu orang tamu yang tampaknya tidak senang dengan tarian yang sedang mereka tunjukkan. Wanita itu tampak murung seperti ingin menyatakan perang. Ia terus menundukkan kepalanya dan memakan satu persatu hidangan yang tersaji di depannya.
”Ada apa Zhen Yue? Sepertinya, suasana hatimu sedang buruk.” ucap seorang pemuda bernama Yin Zhi yang memegang sebuah kapak besar di belakang punggungnya.
Zhen Yue membanting gelasnya dan menatap dingin ke arah Yin Zhi. Bibir tebalnya yang begitu merah, membuat semua orang pasti merinding begitu menatapnya. ”... Jangan berbicara padaku! Suasana hatiku sedang sangat buruk!”
Yin Zhi terdiam setelah ia dipelototi oleh Zhen Yue yang memiliki tatapan mengerikan. Selama beberapa saat ia terus terdiam sebelum akhirnya ia bertanya kembali, ”Aku dengar, kau baru saja menendang adikmu hingga membuatnya terlempar ke alam fana. Ternyata, kau ini benar-benar menakutkan.”
Zhen Yue langsung melemparkan makanannya ke wajah Yin Zhi namun, sebuah beruang besar langsung memakannya ketika makanan tersebut melayang ke arahnya.
Yin Zhi melebarkan kipas lipatnya dan menutupi setengah dari wajahnya. ”Hampir saja mengenaiku.” ucapnya sambil menatap Zhen Yue dengan rendah.
”Ada apa, Zhen Yue? Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?” tanya Kaisar yang memimpin perjamuan bernama, Helan Zhi.
Zhen Yue membungkuk dan menjawab, ”Tidak ada yang mengganggu pikiranku Yang Mulia. Aku hanya ingin pergi dari sini.”
”Dia baru saja mengusir adik laki-lakinya dari Istana langit, Yang Mulia.” celetuk Yin Zhi yang mengundang perhatian banyak orang.
Zhen Yue tampak tidak bisa menahan amarahnya. Ia terus mengeraskan kepalan tangannya dan muncul perasaan ingin membunuhnya.
Begitu mendengarnya, Helan Zhi menghela nafasnya. Ia memang tahu banyak tentang hubungan kakak beradik ini. Sejak dulu, keduanya memang selalu bertengkar dan tidak pernah akur. Kakaknya yang terlalu pemarah dan Adiknya yang memiliki sifat aneh, keduanya memang sama saja. Karena itu, Helan Zhi mungkin tidak akan ikut campur dengan urusan mereka.
”Haah,... Baiklah. Kalau begitu, aku akan memanggilnya lagi.” ucap Helan Zhi.
Zhen Yue langsung menjawab, ”Tidak perlu Yang Mulia! Biarkan dia di sana! Aku sudah membebaskannya. Yang mulia tidak perlu mencemaskannya. Zhen Xing sudah bisa melampauiku.”
510 tahun lalu. Sebuah perang terjadi antara dua negara yang saling berselisih. Ada banyak anak-anak yang menjadi korban dari perang tersebut termasuk Zhen Xing dan Zhen Yue yang masih berumur 10 dan 12 tahun. Saat itu, Zhen Xing tengah menangis di depan mayat kedua orang tuanya sedangkan, Zhen Yue mencoba untuk menghibur Zhen Xing agar ia berhenti menangis.
”Xing'er! Kau tidak perlu menangis. Saat ini Ayah dan Ibu hanya tertidur. Kita akan menemui mereka nanti.” ucap Zhen Yue sambil memeluk Zhen Xing adiknya.
”Kakak bohong! Ayah dan Ibu tidak mungkin tertidur! Pedang itu menusuk jantung Ayah dan hati Ibu! Tidak mungkin keduanya bisa bangun kembali!” teriak Zhen Xing di tengah-tengah isak tangisnya.
Zhen Yue menatapnya dengan cemas. Ia pun mengelus punggung Zhen Xing dan berkata, ”Semua akan baik-baik saja. Kita harus pergi dari sini.”
”Tidak! Aku tidak ingin meninggalkan Ayah dan Ibu! Kakak saja yang pergi!” ucap Zhen Xing dengan nada membenci.
Zhen Yue tampak marah. Ia pun menarik tangan Zhen Xing dan berkata, ”Jangan keras kepala! Kau tidak boleh mati di sini!” bentaknya sehingga membuat Zhen Xing semakin membencinya.
”Aku tidak akan pergi! Tidak akan pernah!” teriak Zhen Xing yang langsung melepaskan tangannya dan pergi meninggalkan Zhen Yue.
Saat Zhen Xing melangkah pergi meninggalkannya, sebuah anak panah melesat ke arahnya sehingga hal itu membuat Zhen Yue sangat terkejut. Ia pun langsung berlari ke arah Zhen Xing dan berhenti di depannya. Setelah itu, anak panah yang sedang mengarah ke arah Zhen Xing melesat dan menembus bahu sempit Zhen Yue.
Darah yang terus keluar dari bahu Zhen Yue, membuat Zhen Xing semakin terpikirkan tentangnya. Melihat Zhen Yue tengah terduduk di depannya, Zhen Xing mencoba untuk melepaskan anak panah yang menancap di bahunya. Namun, Zhen Yue tiba-tiba menarik tangannya dan ia pun berhasil membawanya pergi dari tempat tersebut.
Beberapa saat setelah keduanya berlari meninggalkan tempat, tanpa sengaja Zhen Yue menabrak seorang laki-laki yang sedang berdiri di depannya. Keduanya pun terjatuh bersama dan membentur tanah.
Zhen Yue cukup terkejut dengan munculnya laki-laki yang berdiri di depannya. Sebelumnya, ia sama sekali tidak melihat seorangpun yang berdiri menghalanginya. Namun, laki-laki ini tiba-tiba saja muncul dan membuat keduanya terjatuh.
Zhen Yue tetap menggandeng tangan Zhen Xing meskipun anak panah tetap menancap di bahunya. Ia terus menatap serius ke arah seorang laki-laki berwajah dingin yang sedang berdiri di depannya.
”Jangan melukainya lebih dalam lagi!” ucap Zhen Yue dengan ekspresi serius.
Laki-laki itu terdiam selama beberapa saat. Tak lama, ia pun mengulurkan tangannya dan berkata, ”Aku datang sebagai teman. Kemarilah dan aku juga akan membawa kalian berdua ke Istana langit.”
Zhen Yue tampak kesal. Ia semakin memegang erat tangan Zhen Xing sambil bertanya, ”Apakah kami bisa mempercayai mu? Beraninya kalian membunuh Ayah dan Ibu kami! Memangnya apa kesalahan yang kami perbuat?!”
”Jadi,... Kalian adalah korban perang? Tak ku sangka mereka bahkan membunuh orang tak bersalah seperti kalian.” ucap laki-laki itu dengan suara pelan.
Zhen Yue menoleh ke arah Zhen Xing dan berkata, ”Ayo kita pergi.” ucapnya sambil berjalan kembali membawa Zhen Xing bersamanya.
Baru beberapa langkah mereka meninggalkannya, laki-laki itu tiba-tiba berkata, ”Nona muda! Apakah Ayahmu bernama Zhen Yuan dan Ibumu bernama Yunji?” ucapnya yang berhasil membuat langkah Zhen Yue terhenti. ”... Ayah dan ibumu sangat baik. Mereka telah melakukan banyak hal untuk Istana langit. Saat masih muda, Zhen Yuan berhasil mengalahkan Kaisar terdahulu dan memecah kekuatannya menjadi empat bagian yang disebut kristal Kaisar langit. Namun, setelah itu ia tidak bisa berkultivasi lagi karena seluruh pelatihannya telah dihancurkan.”
Zhen Yue langsung melemparkan anak panah yang dilepaskan dari dalam bahunya. Namun, laki-laki itu berhasil menahan anak panah yang dilemparkan padanya saat Zhen Yue bertanya, ”Kau ini siapa?!”
Laki-laki itu tersenyum dan menjawab, ”Aku adalah Kaisar langit yang sekarang. Namaku, Helan Zhi.”
***
”Hei! Apakah kau tahu dimana kristal Kaisar langit itu berada? Sepertinya kau hanya berjalan tanpa arah.” ucap Shen Qingxian saat ia masih berada di sebelah Zhen Xing.
”Itu salahmu karena terus mengikutiku!” jawab Zhen Xing. ”... Mengapa kau tidak kembali saja? Lagipula, kau sendiri tahu kalau aku berjalan tanpa arah.”
”Bukankah sudah kubilang tadi? Jadikan aku muridmu!”
”Hah? Tidak mau!”
”Mengapa tidak mau? Selama ini tidak ada yang mau menjadi guruku bahkan Guru besar di sekte Yunxing benar-benar mengabaikan ku!”
Zhen Xing melirik ke arah Shen Qingxian dan bertanya, ”Apa yang kau lakukan sampai-sampai Guru besarmu sendiri tidak mau mengajarimu? Apakah kau pernah melakukan kejahatan?”
Shen Qingxian langsung menjawab, ”Tentu tidak! Selama ini aku hidup dengan baik dan tidak pernah mengajak siapapun untuk bertengkar! Lagipula, aku sama sekali tidak memiliki kekuatan. Semua orang mengabaikanku bahkan saat aku dalam bahaya, tak ada seorangpun yang mau menyelamatkanku.”
Zhen Xing sedikit tertawa dan bergumam, ”Kasihan sekali. Tapi, kisahnya benar-benar membuatku tertawa.”
”Hei! Aku mendengarnya!” teriak Shen Qingxian yang merasa terhina.
Zhen Xing menghela nafasnya dan berkata, ”Maaf saja tapi, aku tidak bisa menjadi gurumu. Aku ini selalu sibuk dan bahkan aku harus memperkerjakan seratus pelayan untuk mengurusi kehidupanku. Setiap hari, aku harus bangun dari tempat tidur dan mandi di kolam yang sangat luas. Setelah itu, aku harus keluar untuk memberi salam pada seluruh pengikutku. Haah,... Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya.”
”Ahh,... Menyebalkan. Rasanya aku ingin membelah kepalanya agar aku bisa melihat keberadaan otaknya.” batin Shen Qingxian yang menahan kesal.
Tak lama setelah keduanya berhenti berbicara, suara gonggongan anjing terdengar dari kejauhan sana. Tampaknya, anjing itu tengah berlari ke arah mereka dengan gerakan yang sangat cepat.
Menyadari keberadaan anjing yang akan mendekatinya, Zhen Xing yang takut dengan anjing langsung berdiri di belakang Shen Qingxian sambil berkata, ”... Usir dia! Lempar dia ke jurang atau belah tubuhnya! Aku sangat tidak tahan!” teriak Zhen Xing dengan panik.
”Hah? Orang kuat sepertimu bisa takut dengan anjing? Sangat tidak di sangka.“ ucap Shen Qingxian.
Tak lama setelahnya, seekor anjing berbulu hitam muncul dari dalam hutan. Anjing terus menggonggong ke arah Zhen Xing sambil menunjukkan gigi tajamnya. Melihat hal itu, Zhen Xing semakin menjadi-jadi. Ia bahkan sampai memanjat pohon untuk menghindari seekor anjing besar yang sedang menggonggong ke arahnya.
”A-Yue! Usir anjing ini!” Zhen Xing berteriak ke langit dan terus mengulanginya berkali-kali.
Melihatnya sangat ketakutan bahkan sampai berteriak ke langit, Shen Qingxian langsung terbangun begitu ia mendapatkan ide untuk melakukan sesuatu.
”Hei! Yang di atas sana!” seru Shen Qingxian pada Zhen Xing yang berada di atas pohon. ”... Kau mau aku mengusirnya untukmu?”
Zhen Xing langsung mengangguk dan berkata, ”Ya! Usir dia! Cepat!”
Anjing itu terus menggonggong ke arahnya bahkan semakin keras. Hal itu membuatnya semakin ketakutan dan berpegangan erat pada dahan pohon.
”Aku akan mengusirnya tapi, kau harus menjadi Guruku untuk selamanya.” ucap Shen Qingxian dengan senyum seringai.
Karena tak bisa berpikir jernih, Zhen Xing langsung menjawab, ”Ya! Iya! Aku akan menjadi gurumu! Sekarang cepat usir anjing itu!”
Shen Qingxian melirik ke arah anjing tersebut. Ia mengambil sebuah batu berukuran sedang dan mengangkatnya ke atas. Setelah itu, anjing itu pun menjadi takut padanya dan akhirnya ia pun pergi meninggalkan tempat.
”Mungkin aku harus memelihara anjing agar dia mau mengikuti perkataanku.” batin Shen Qingxian.
”Anjingnya sudah pergi! Kau boleh turun sekarang!” ucap Shen Qingxian yang langsung membuat Zhen Xing memperhatikan sekitar.
Tak lama setelahnya, Zhen Xing akhirnya turun dari atas pohon dengan perasaan berbangga diri. ”... Haah, hampir saja anjing itu memakanku hidup-hidup. Terima kasih ya. Kalau begitu, aku akan pergi. Jaga dirimu baik-baik.” ucapnya sambil berjalan meninggalkan Shen Qingxian namun, langkahnya seketika terhenti saat Shen Qingxian menarik tangannya.
”Kau sudah lupa dengan apa yang kau katakan padaku?” tanya Shen Qingxian dengan dingin.
Zhen Xing berpura-pura tidak tahu dan bertanya, ”Apa yang aku katakan padamu?”
Shen Qingxian menghela nafasnya dan berkata, ”Tidak apa-apa jika kau lupa. Aku mungkin harus memanggil anjing agar kau bisa mengingatnya.”
Zhen Xing sangat terkejut dan langsung menjawab, ”Jangan! B~ baiklah! Baik! Aku akan menjadi Gurumu.” ucapnya dengan sedikit terpaksa.
Bola mata Shen Qingxian begitu bersinar saat ia berkata, ”Benarkah? Kapan kita memulai latihannya?”
Zhen Xing berjalan mendahului dan menjawab, ”Besok pagi! Sekarang aku sangat mengantuk! Aku mau tidur!” ucapnya sambil menaiki pohon dan tidur di atas dahannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!