NovelToon NovelToon

Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan

Syok!!!

Saat menjelang pagi rintihan hujan membasahi genting hingga sore hari,, awan yg gelap membuat senja sore hari tenggelam menjadi abu yg gelap..

seperti saat ini mataku yg lembam menangis hingga merintih dibalik pintu, kakiku meringkuk ta percaya ucapan pagi kedua orangtuaku menyayatkan hati, kenapa mereka tega apa yg harus aku lakukan.. batinku menangis lirih,

ku usap-usap mataku menatap dicermin

"nesya kamu pasti mampu",, gumamku lirih. tanpa kusadari tetesan air mataku kembali terjatuh--

.

.

.

.

.

"Neysa bangun",, ucap nina. membangunkan neysa dengan lembut mengusap pundak anak sematawayangnya itu..

"Ini sudah jam berapa ma kok masi petang mama bangunin aku ", tanya nesya. dengan mengusap matanya yg masih mengantuk..

" Ini sudah pagi neys papamu menunggumu dibawa ada yg mau papa mama katakan mama menunggumu di meja makan yah", sambil meninggalkan neysa nina menutup pintu kamarnya.

Hoamm,, mulut neysa yg berkalikali menguap dengan rasa kantuk neysa yg ta tertahankan,

ini masih pagi petang kenapa mama bangunin aku sambil melihat jam di Hp neysa kaget teryata jam menunjukan pukul 09.35 dengan kaget neysa lompat di atas kasur langsung menuju kamar mandi,, mengusap mata, mencuci muka, dan ta lupa menggosok gigi.

" Pasti mama dan papa lagi nungguin aku", gumamku. dengan cepat neysa melangkah keluar selangkah demi selangkah neysa turun dari tangga tanpa disadari ada suara penuh dengan ketegangan, membuat neysa terdiam membeku di atas tangga kakinya ta mampu melangkah turun melihat kedua orang tuanya sedang berdiskusi tentang pernikahan,,

" Bagaimana pah jika neysa tidak mau kita nikahkan",, nina dengan bersedih hati mengatakan. dengan mata yg berkaca-kaca "apa tidak ada jalan keluar lagi ", ucap nina. dengan seraya memohon,,

Roberto dengan jelas mengatakan. "usia neysa sudah pantas menikah ma dan ini semua demi kebaikan keluarga kita bagaimanapun neysa harus mau pernikahan ini..

dengan ketegangan nampak wajah roberto dengan jelas wajahnya saat berbicara, guratan garis dikepalahnya membuat lelaki paru baya itu semakin terlihat keras,,

Neysa yg mendengar diatas tangga syok,, pernikahan? apa maksudnya, apa yg mereka rencanakan, kenapa meraka menginginkan aku menikah,, batin neysa yg ingin turun diatas tangga tapi ta mampu karena kakinya membeku hingga berat untuk melangka turun neysa yg membeku terdiam ta berdaya,,

" Tapi pah pernikahan ini terlalu cepat neysa pasti kaget dan tidak menyetujuinya apalagi neysa baru lulus kuliah " ucap nina. dengan tenang agar suaminya roberto luluh tapi nyatanya roberto yg wataknya kaku membuat nina terdiam ta berkutik

" Pernikahan ini tetap dilaksanakan mau tidak mau tetap karena dia tidak mau perjanjian dengan keluarga arsean kecewa, " jawab roberto. dengan tegas, langsung berdiri dari kursi yg dia tepati dengan lantang dan menyilangkan kedua tanganya,,

" macam apa papa ini ",, saut nina. dengan keras dan tetesan air mata nina berglimang, "kenapa papa membuat perjanjian yg membuatku tidak tau menau tentang perjodohan ini", dengan lantang nina menolak perjanjian ini.

" Udahla ma ini sudah menjadi wasiat ini sudah perjanjian kalo tidak,, usaha yg kakek percayakan kepadaku ini hancur karena perusahan kita sedang diambang kehancuran siapa lagi yg mau menolong kita selain keluarga arsean,," ucap roberto. dengan keras agar istrinya mau mengerti keadaan perusahaan nya yg saat ini diambang kehancuran,,

" papa tau tidak kalo gosip diluar sana sudah tau kalo putra nya adalah lelaki biadab",, ucap nina. terus terang

" Itukan gosip ma jangan percaya gosip please don't believe it jika tidak mengetahui secara langsung, jangan ucapkan itu,,

pokoknya perjanjian ini segera terlaksanakan papa gak mau tau neysa agar cepat menikah. itu keputusanku ", jawab roberto. dengan kedua tangan mengenggam memukul diatas meja berkaca itu.

Tanpa disadari nina dan roberto, neysa yg sudah turun dari tangga dan sudah mendekat di sudut meja makan, langsung mengatakan dengan lantang tapi suaranya terisak-isak karena air matanya yg berglimang akhirnya terjatuh dan terus mengalir karena syok ucapan kedua orang tuanya itu,,

Dengan keras suara neysa menggebu..

" papa egois papa jahat aku gak paham maksud ini semua ",,

disudut meja makan ada sosok anak kesayangan nya yg sedari tadi mematung, menangis hinggat terisak-isak..

'' papa apa maksud ini semua jelaskan neysa tidak paham kenapa neysa harus menikah sedangkan neysa tidak tau dengan siapa neysa menikah ",, ucap neysa. tangannya mengusap air matanya yg penuh karena menangis mendengar tanpa mengerti maksud kedua orangtua nya itu.

nina berdiri menghampiri putrinya, yg tampak jelas wajah sendunya karena air matanya yg terus mengalir,,,

"sabar sayang", peluk hangat nina yg memeluk anaknya mengusap air mata yg sendu itu,,

dengan berlari kecil neysa melangkah kan kaki mengusuri anak tangga demi tangga dan menutup pintunya dan menguncinya dengan cepat..

tanpa disadari nina yg sedang syok membuntuti anaknya yg berlari diatas kamar,,

'' neysa neysa tolong buka pintunya kita ngobrol baik-baik kita cari cara agar bisa keluar dari permasalahan ini nak ",, ucap nina. dengan tangan yg terus mengetuk pintu agar neysa membukakan pintunya,,

'' Sudah ma neysa tau papa egois papa mau menang sendiri papa gak mau tau perasaan neysa",, neysa yg lemas meringkuk jatuh dibalik pintu mata yg sendu menangis memikirkan perkataan papa nya yg membuat hatinya terasa hancur lebur,,,

nina yg sedari tadi menunggu anaknya membuka pintu, menunggu sia-sia dan meninggalkan kamar neysa.

.

.

.

Neysa hoorne

Cinta yg sebenarnya, ketika dua insan menyatu dalam mahligai pernikahan..

Tapi apa daya ketika pernikahan dua insan ta saling mengenal bisa menyatu dalam pernikahan,,

Hanya takdir yg bisa menjawab itu semua.....

Aku neysa hoorne usiaku 23 tahun, yaa! aku gadis remaja aku anak tunggal dari keluarga roberto dan nina hoorne keluargaku sangat menyayangiku, tapi saat ini keluargaku lagi terpuruk masalah hingga terombang-ambing papaku menyelesikan ini semua, tetap saja keputusan papaku tidak bisa dan tidak mampu ditolak oleh mamaku.. hingga akhirnya mamaku menerima ini semua,,

yg kuanggap gila dan ta masuk akal.

Roberto yg sedari tadi menyiapkan berkas-berkas dan menyelesaikan file diatas meja, seisiruangan nya memantulkan lampu yg terang membuat seluru ruangan nya bercahaya,

roberto yg duduk dan memutar bola matanya memikirkan masalah yg ia hadapi dan keluarga, karena perusahaan nya gagal dan ta bisa produksi lagi hanya satu cara, butuh investasi dari perusahaan lain, tapi apadaya perusahaan roberto sudah terombang-ambing hingga berita diluar sana sudah terdengar, perusahaan nya gagal beroprasi dan sebagian produksi gagal sia-sia, karena berita sudah dimanamana,,

perusahaan mana yg mau berinvestasi cara satusatunya menikahkan putri tunggalnya dengan keluarga asean,,,

Berkas dan file semua ditolak membuat roberto menggempalkan tangan nya dan mengusap beberapakali wajahnya,, roberto yg frustrasi akhirnya memilih jalan satusatunya karena perusahaan nya butuh investor dari perusahaan dan karyawanya butuh gaji atau perusahaan nya akan ditutup pihak bank.

Tibatiba bunyi suara dari atas mejanya membuat pria paru baya itu berhenti melamun dan mengambil ponsel yg berdering..

" selamat malam bapak roberto, saya pengacara dari keluarga tertua mau menyampaikan surat dan mendengar berita kalo perusahaan bapak terancam bangkrut ini surat dari para tertua besok akan saya lampirkan dirumah bapak karena pihak perusahaan dan bank sudah mengonfirmasi perusahaan bapak",, ucap thomas. pengacara keluarga tertua roberto

" baik thomas saya akan jelaskan besok dan saya tunggu berkasnya besok ", jawab roberto berdiri diatas kursi dan berjalan mondarmandir memikirkan permasalahaan ini..

" baik pak roberto besok saya ke kediaman anda selamat malam",, ucap thomas.

dan roberto langsung menutup telepon thomas, dengan kaki jenjangnya roberto melangkahan kaki memikirkan ini semua...

****

Pagi pun tiba menyapa,, kicauan burung bersuara, cahaya matahari memasuk celacela ruangan..

membuat neysa bangun dan mengusap matanya,, dari kemaren pagi hingga saat ini pagi neysa tidak keluar dari ruangan kamarnya,

kamar nya yg terkunci membuat nina mondar-mandir melihat anak tunggalnya itu yg masih terkunci didalam kamar.

Ingatan itu jelas ketika papa nya meminta untuk neysa menikah membuat relung hati gadis itu sakit, tanpa disadari air mata nya terjatuh hingga membuat nya menangis terisak-isak,, " yatuhan bagaimana ini apa yg harus aku lakukan ",, gumamku lirih.

Sedari tadi nina menunggu anak gadisnya membuka pintu kamar nya nina yg panik mondar-mandir langkanya semakin berat hatinya bingung memikirkan anak gadisnya itu seharian mengunci didalam kamar tanpa makan dan minum sedikitpun..

" bagaimana ini neysa belum membuka kamarnya aku tau pasti dia sangat kecewa tapi apa boleh buat papa nya yg keras membuatku ta mampu melawan, ya tuhan tolong kami " ucap nina lirih.

Cekrek.. pintu kamar neysa terbuka, tangan neysa yg mengusap matanya membuat nina menatap mata yg sembab itu.. bola matanya terlihat kecil matanya yg sembab membuat air mata nina terjatuh...

" Neysa sayang akhirnya kamu keluar, maafin papa mama ya nak kita bisa ngomongin ini baik baik sayang ayuk kita makan dulu yuk sini sayang ",, sambil melangkah dan memeluk anak gadisnya itu akhirnya mereka pun turun dibawah tangga.

" ini mama udah nyiapin makanan kesukaanmu sayang dimakan ya neys ",, ucap nina. sembari menyiapkan nasi diatas piring

Nina yg duduk dan makan, melihat anaknya yg sedari tadi diam dan ta menjawab ucapan nina, akhirnya makanan yg ia kunya pun ta bisa menelan dengan baik,

" bagaimana ini neysa hanya diam apa yg harus aku lakukan, roberto yg gamau tau harus meyakinkan aku untuk menikahkan putriku sendiri, apa yg harus aku lakukan, tuhan tolong aku ",, ucap batin nina.

yg tanpa disadari itu membuat nina batuk tersedak hingga nasi yg ia susah telan pun tumpah berserakan,,

"Mama ini airnya",, dengan respon neysa yg kaget karena mama nya terbatuk tersedak akhirnya mengambilkan minuman dan menuangkannya kedalam gelas.

" papa mana ma, ko tidak ikut makan" ucap neysa. sambil sendok nya mengaduk-aduk makanan yg ia makan tanpa selera,

Nina pun mengerti anaknya makan tanpa sedikitpun selera, sama seperti saat ini yg nina rasakan akhirnya nina menjawab,,

" papa mu lagi gak gak enak makan neys, papamu sedang di ruangan kerja, sebentar lagi pengacara tertua akan datang menyerahkan berkas agar papa mau tandatangan, perusahaan yg kakek bangun sudah tidak bisa beroprasi lagi, makanya neysa, jalan satusatunya yg papa ucapkan kemaren bisa menolong perusahaan papa sayang,,

sudah 3bulan karyawan dikantor belum papa gaji dan sisa produksi papa sudah gagal beroprasi papamu butuh investor agar usahanya bisa berkembang lagi, perusahan mana pun tidak mau investasi di perusahaan papa karena berita-berita sudah menyebar hanya satu perusahaan yg mau menerima investasi dari perusahaan papa yaitu perusahaan asean, tapi jalan satu-satunya yg ia mau menikahkan kamu dengan putranya," ucap nina. Dengan mengelus pundak anak gadisnya itu, mereka pun menangis dan memeluk satu sama lain..

"Mama aku belum siap menikah ma bahkan dengan siapun, aku masih ingin sendiri aku belum siap ma" ucapan lirih neysa. Sambil memeluk nina membuat roberto pun terdengar di sudut meja makan itu...

"Neysa apa neysa mau melihat kakek mu bersedih diatas sana, yg kakekmu perjuangkan mulai dari nol hingga saat ini, kalo neysa gak mau gakpapa tapi aset rumah perusahaan bukan lagi milik kita, ini semua akan disita bank, barang produksi gagal, semua minta pertanggung jawabkan mulai kontrak dan yg lain-lain ta sebanding dengan aset ini semua masih belum bisa terbayar lunas, Jalan satunya menikahkan kamu dengan keluarga asean, dan perusahaanya akan berinvestor membangun perusahaan kita dan mengganti lebel produksi kita dan sedikit mulai sedikit perusahaan yg kita bangun akan berkembang lgi nak, karena perusahaan papa sudah tidak dipercaya dimana-mana hanya butuh nama perusahaan asean akan membangkitkan perusahaan kita lagi nak, " ucap roberto. dengan lemas berdiri diunjung meja makan roberto yg frustrasi akhir-akhir ini membuat tubuhnya melemah..

" ma, pa, apa tidak ada jalan lagi kecuali menikah " dengan lirih ucapan neysa pun terisak-isak.

"Tidak ada jalan lagi neysa hanya keluaga asean yg mau berinvestor ke perusahaan kita" ucap roberto.

Pengacara tetua

Diruang meja makan ada keluarga yg sedang kebingungan karena sebentar lagi pengacara yg mereka tunggu akan datang, sementara itu neysa hanya diam bingung melihat kedua orangtuanya itu yg lagi frustasi dengan keadaan,, ada penolakaan yg neysa rasakan tapi lagilagi neysa merasa iba direlung hati nya...

nina yg menatap iba anaknya membuatnya berglimang air mata,,

Disaat robert yg keras akhirnya melemah oleh keadaan.. jenjang kaki nya yg terus melangkah tanpa arah membuat hati dan pikiran nya tidak bisa menyatu,,

Keheningan ruangan itu membuat suara dibalik pintu menggetarkan seluruh ruangan, lelaki yg mereka tunggu akhirnya datang,,

dengan mengetuk pintu thomas pun siap untuk menyerahkan berkas yg dia bawa, didalam tas hitam yg dia pegangi seraya mengetuk pintu..

bibi asri yg sedari tadi melihat kebingungan keluarga roberto pun bersedih, keluarga yg selama ini dia bekerja, tidak perna terundung masalah tapi akhir ini bibi asri mendengar dari berita dari luaran orang perumahan, kalo tuanya mempunyai masalah sangat berat,,

bibi asri yg berlari kecil membukakan pintu suara yg memecahkan seisi ruangan itu,, cekrek "" bapak thomas yah, ini tuan roberto menunggu bapak diruang kerjanya silahkan masuk"",, ucap bibi asri dengan satu tangan nya mempersilahkan masuk,

Thomas pun melangka di depan pintu sembari mengikuti wanita tua yg menunjukan jalan ruangan kerja roberto,,

Diruangan kerja roberto pun menunggu thomas masuk, roberto yg duduk dikursi membuat kakinya bergetar dan pikiranya yg tidak bisa menyatu..

"Selamat pagi bapak roberto" ucap thomas. Dengan berjabat tangan,,,

Roberto yg sedang menunggunya pun berdiri dan membalas jabatan tangan thomas, "selamat pagi" ucap roberto.

" ini berkas dan surat dari pihak bank dan kontrak yg dibatalkan oleh perusahaan lainya, dan bapak roberto ini jumlah ganti rugi yg bapak tanggung dan ini surat berkas tetua" dengan menyerahkan berkas thomas pun duduk didepan roberto dan mencari berkas lainya didalam tas,,

Dibalik dapur nina pun bingung "bi asri tolong buatkan minuman nanti saya yg akan mengatarkannya",, ucap nina.

" baik bu" ,, saut bi asri.

dengan menyiapkan gelas dan menuangkan sirup serta air di dalam gelas sehabis diaduk bi asri menarunya di atas mapan dan di serahkan di tangan nina yg dari tadi mematung menunggu bi asri menyiapkan minuman..

Roberto pun akhirnya menjelaskan masalahnya dan meminta persyaratan thomas agar bisa diundur berkas yg akan dia tandatangi karena ada investor yg akan masuk dan menanggung kerugian perusahaanya..

" bagaimana thomas apa bisa saya undur dalam waktu 3 hari ini saya akan membicarakan ini semua bersama investor saya supaya slesai masalah ini ",, ucap roberto dengan tanganya memegang berkas yg ada diatas mejanya..

nina pun dengan kaget dibalik pintu mendengar ucapan suaminya, tangannya yg memegang mapan pun bergetar "apa roberto sudah yakin akan menikah kan putrinya, mengapa roberto mengatakan seperti itu",, ucap nina. didalam hati dengan melangkah nina pun menyerahkan minuman diatas meja,,

" pagi pak thomas ini minumanya ",,

" Pagi bu nina terimakasih minumanya" ,, sahut thomas.

dan thomas pun menjawab perkataan roberto yg sedang menunggunya,,

"pak roberto sebenarnya tidak ada waktu lagi apa lagi pihak bank dan perusahaan lainya tidak mau tau ingin segera dilunasi atau bunga yg bapak tanggung dari pihak kontrak dan bank akan bertamba bisa bisa sehari itu mencapai ratusan juta karena mengingat produksi yg bapak kirim gagal dan bermasalah belum lagi pihak iklan yg putus mengakhiri kontraknya, bapak akan menamba kerugiaan berapa persen."" ucap thomas. dengan menunjukan berkas kontrak iklan, kontrak lainya, biaya kerugiaan, berkas berkas wasiat kantor surat tanah dan warisan lainya,,

Nina pun berdiri mematung mendengar ucapan thomas diam ta berkutik,,

"Baiklah saya putuskan, ini semua akan ditanggung sama investor saya thomas dari perusahaan asean, nanti saya hubungi dan biaya penagungganya akan segera di klaim, secepatnya,," saut roberto.

" baiklah pak roberto saya tunggu",, ucap thomas. dengan berjabat tangan dan meninggalkan roberto di dalam ruanganya..

Nina yg berdiri sedari tadi mematung akhirnya berbicara dengan terpata pata, " papa kenapa mengiyakan padahal neysa belum mengucapkan iya kenapa paapa memutuskanya" ucap nina. dengan heran

"Sudalah ma ini sudah keputusanku, neysa pasti akan mengerti dan menuruti kemauanku karena ini yg terbaik untuk keluarga kita ",, ucap roberto. dengan jelas membuat tubuh nina yg mematung keheranan, akhirnya meninggalkan ruangan itu....

Robert yg sedaritadi duduk dikursi mengirimkan email kepada perusahaan asean, dan menyetujuinya perjanjian pernikahan putra dan putri mereka,,

Ta selang beberapa menit ponsel robert berdering.. "selamat roberto kita akan menjadi keluarga, pernikahan putraku yang aku tunggu akhirnya terimakasih sudah menerima tawaranku, aku akan membereskan masalah keuangan dan perusahaanmu itu",, ucap mark. Yg menelponya,,

" Haha baik mark terimakasih sudah membatuku, aku menunggu kau untuk mengklaim semua masalah perusahaanku ",, sahut robert

" baikla nanti bawahanku akan mengklaim semua masalah perusahaanmu kau tunggu saja nanti semua pemberitahuan akan masuk di emailmu.." ucap mark dengan senang hati karena tawaranya diterima oleh roberto..

****

Mark yg senang akhirnya memberi tau istrinya tawaran yg ia tunggu sudah diterima, mark yg tersenyum di balik seluler yg ia genggam..

" akhirnya saat saat ini yg aku tunggu anak nakal itu akan menikah juga " gumam mark. didalam hatinya

asisten mark datang membawa berkas berkas dari thomas dan menyerahkan nya di mark,,

" ini tuan berkasnya sudah aku kirim semua di email dan sudah diklaim semua" ucap aldo. assisten mark dan meletakan berkas diatas meja,,

" terimakasih aldo aku hari ini sangat senang anak nakal itu akan segera menikah dan akhirnya perusahaan ini semua dia yg akan mengurusnya" ,, saut mark. dengan tertawa bahagia karena bisa menikahkan anaknya dengan gadis cantik yg ia ketahui..

aldo yg meninggalkan ruangan itu segera menghubungi teman nya yg ta lain adalah putra mark,,

" gila bro lu habis ini menikah ",, ucap aldo. dengan suara lantangnya dan terkikih,,

"Apa yg lu bilang? lu dapat kabar dari mana gua mau nikah ada ada aja lu, lu mau bohongi gua hahaahaa gua itu masih betah lajang do gila main ngomong aja lu ,," saut keano. dengan sedikit heran temanya itu menelpon nya,,

" gua tuh tau dari bokap lu kean lu mau dinikahin haha",, ucap aldo. dengan sedikit tertawa mengejek keano,,

aldo yg masih ingat betapa keano berkata jika casanova itu ogah menikah...

" berisik lu main ngomong aja udah ah gua tutup telepon nya gua lagi sibuk,," sahut keano. dengan kesal,,

beberapa detik akhirnya telepon aldo dimatikan, dengan kesal melempar selulernya hingga terpental di dekat pintu,

" apa yg papa ucapkan kemaren lusa teryata benar, sial papa gak main main dengan omonganya",, dengan mengepalkan tangan keano berdiri didepan ruangannya,,,

ruangan yg indah itu menunjukan sisi sudut perkotaan yg indah diatas gedung tinggi terlihat suasana dibalik kaca yg menembus panorama ruangan berkaca itu,,

.

.

.

.

.

\~Jangan perna mempermainkan pernikahan, karena pernikahan itu janji suci, janji yg akan dipertanggung jawabkan\~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!