Asalamualikum para Readers,teruntuk cerita dari Novel "Tak kalah tampan"Kini saya merubah alurnya menjadi lebih bermanfaat agar tidak merugikan kalian.
Berikut nama tokohnya beserta sifatnya
-Nata
-Lais
-Rafgan
-Wifred
-Aaric
Arian
David
Rizki
Reza
Devian
Tasya
Rafa
Tokoh-tokoh penambahnya nanti nyusul sendiri sesuai jalan nya cetita oke!!Semoga kagak pusing deh karena tokohnya banyak!!
Oke Next
Suasana pagi hari ini kian riuh karena suara pertengkaran kakak beradik yang bikin pusing tujuh keliling lapangan udara.
Orang tua mereka pun tak bisa melerai,karena mereka tau siapa yang bakalan kena imbasnya.Papah nya sekalipun bakalan dibikin kejer-kejer sama dua remaja laki-laki yang pingin ditonjok masa setiap harinya.Untungnya mereka sabar,dan hanya menonton acara unfaedah tersebut sambil makan cemilan dengan santuy nya.
"Abanggggg tersayang,kemanain sepatu gua"Teriak Nata dengan amukan liarnya yang bikin semua orang jatuh cinta karena ketampanannya,eh kayanya gak ada sangkut pautnya deh heheh.
"Gua gantung dijemuran mak lampir sono"Sahut abang nya yang sangat usil nan pecicilan itu.
"Turun lo bang jangan jadi orang citek lo,atau gua tonjok tuh muka banci kesayangan lo"Marah Nata
"Apaan sih sayang ,gua kan cuma pinjam buat tanding futsal kemarin.Karena mainnya dilapang terbuka sepatu lo jadi kotor,ya gua sebagai abang yang baik nan tampan segera mencucinya dan udah gua jemur di depan rumah ko ,coba liat aja tuh di teras"Papar Rafa dengan nada genitnya yang raganya telah ada dihadapan Nata
"Jijik lo,kenapa gak bilang kalo mau pinjam sepatu gua sih?gua mau pake hari ini tahu nya masih basah .Tanggung jawab lo bang"Marah Nata yang kian memuncak
"Nih beli"Ucap Rafa sambil melemparkan uang tepat dimuka Nata
"Maksud lo apa hah,gak sopan amat lempar-lempar uang seenaknya aja?"Nafsu Nata
"Lo beli aja yang baru tuh pake duit gua,lo perlu sekarang kan?kalo memang gak mau ya pake aja tuh sepatu hak mama"Sahut Rafa dengan santai nya
Mama yang sedang asik makan cemilan pun tersedak mendengar ucapan anak sulungnya.Sedangkan papah yang sangat khawatir segera memberikan air putih untuk istrinya.
"Uhukk...uhukk..anak sialan"Umpat Mama Lili
"Sabar ma ,jangan ngatain anak sendiri dong"Ucap pak Fadli yang menenangkan istrinya
"Dia anak papah ,bukan anak mama"Ucap mamah Lili
"Tapi kan mamah yang melahirkannya"Sahut papah dengan senyum jahilnya.
"Tapi kan papah yang buat ,sebel banget sih punya suami otaknya kurang dikuras"Ucap mamah Lili yang kini berjalan menuju Rafa,
Pak Fadli hanya cemberut melihat istrinya berkata kejam padanya ,sedangkan
Rafa yang menyadari mamahnya berjalan kearahnya ,dia hanya bisa membelalakan matanya sambil mengumpat di dalam hati karena bibirnya kelu untuk berbicara.
"Sial,gue bakalan di cingcang nih kali ini"Tutur hati Rafa dengan raut wajah kian menegang karena mamahnya telah beridiri tegap dihadapannya. Tiba-tiba...
"Aduh..aduh mah sakit,ampunnnn jangan ditarik dong telinganya ,nanti Rafa gak tampan lagi.Nanti copot loh ,memangnya mamah bisa memasang nya la-"Ucapan Raffa terpotong,karena kini mulutnya disumpal dengan plastik bekas cemilan yang mamah Lili makan tadi.
Sedangkan Nata menatap kakaknya tajam dengan senyum miring yang ia pancarkan dan papah hanya bisa tertawa bahagia layaknya jiwa yang tak punya hutang,eh ralat maksudnya layaknya jiwa yang tak pernah punya masalah.
"Sekarang ayo antar adikmu beli sepatu ke toko khusus,awas kalo kamu gak nurut.Uang jajan kamu bakalan mamah potong selama satu tahun"Ancam mamah yang sangat kesal.
"I..iya mahhh tapi lepasin dulu dong tangan mamah,udah merah nih telinga Rafa"Pinta Rafa memelas.
Akhirnya jeweran mamah yang sakitnya tanpa batas pun lepas dari telinga putih milik Rafa
"Ayo bang ,abang yang beli dan abang yang anter.Gua hanya tunggu di mobil,lo harus tanggung jawab dan gua gak mau tau"Papar Nata dengan senyum Miringnya
"Eh seenak jidat lo , nyuruh-nyuruh abang lo buat layanin lo .Emangnya situ siapa neng?"Elak Rafa atas permintaan Nata
"Mah"Nata melirik mamahnya yang masih tajam menatap Rafa
"Rafa,kamu harus melaksanakan apa yang adikmu katakan ,jangan membantah"Seru mamah Lili dengan tegas
"Iya deh mah iya ,sial banget sih hidup gue kaya sinetron"Lirih Rafa
"Ngomong apa kamu tadi?sial?"Tanya mamah Lili yang tatapanya makin tajam setajam silet
"Emmm en..enggak mah,yaudah Rafa dan Nata berangkat sekarang"Ucap Rafa mengalihkan pembicaraannya
"Yaudah sana hati-hati! tuh kunci mobilnya di atas lemari"Titah mamah Lili
"Ya mah makasih"Ucap Rafa yang kini menggenggam kunci mobil sambil mengumpati Nata yang kini sedang menatapnya dengan senyum penuh kemenangan.
"Ayo ogeb,mau jadi patung pancuran mulu disitu?"Ucap Rafa yang makin kesal karena adiknya malah mematung ditempat.
"Yaudah ayo"Ajak Nata yang kini mulai melangkah ke arah Garasi mobil dengan gaya super coolnya.
"Abang yang nyetir ya,gua males"Titah Nata dengan nada santai nya yang kini sudah duduk manis di dalam mobil,sedangkan Rafa hanya melenguh pasrah dan mulai melakukan permintaan adiknya itu.
Roda mobil kian berputar ,mengikuti arah kemudi yang membawa dua remaja penuh wibawa nan tangguh menuju tempat yang dimaksudkan. Walau kini mereka masih saling berdiam diri dalam kecanggungan dan keheningan yang saling bersaing menguasai suasana.
Nata memasang earphone dikedua telinganya dengan memutar lagu Hymn For weekend .Sedangkan Rafa yang tidak suka keheningan siap meluncurkan kata-kata unfaedah nya itu.
"Nat ....lo tau gak banyak cewe yang suka sama gua?"Begitulah yang terucap dari bibir manis Rafa yang sama sekali tidak didengarkan oleh adik kesayangannya.
"Nat,lo denger gak sih?"Tanya Rafa kembali,tetapi yang ditanya masih dalam posisinya
"Nat, woii kampret"Serunya dengan teriak histeris melihat adiknya yang sama sekali tidak meresponnya,lalu dia melirik handphone Nata yang ternyata memasang mode full suara .
"Pantesan adik laknat gua budeg"Seru Rafa yang kini menghentikan mobilnya secara mendadak.
Nata yang tidak memperhatikan hal itu kepalanya langsung terkantuk Dashboard mobil yang hasilnya menimbulkan suara nyaring dari dahinya.
"Woi lo bisa nyetir gak?pala gua sakit nih"Sarkas Nata dengan geram
"Lo Pms ya,sensian terus punya adik kaya lo"Papar Rafa yang tak kalah geramnya dengan Nata
"Abang ganteng maafin gua,dan lo jangan macem-macem deh .Lanjut jalan aja,lagian kenapa sih tiba -tiba berhenti?"Tanya Nata
"Lo tadi kagak denger omongan gua sih,jadi ya gua lakuin hal itu"Ucap Rafa yang mulai meredakan kekesalannya
"Yaudah lanjutin jalannya,gua akan setia dengerin bacotan lo"Ucap Nata dengan jengkel.
Rafa hanya mengangguk lalu menjalankan mobilnya kembali dengan kecepatan sedang,sementara Nata memasukan earphone nya dan siap mendengarkan ucapan kakaknya yang biasanya nya kosong semua topiknya.
"Kata nya lo mau cerita?"Nata
"Nat lo tau gak?"Rafa
"Kagak"Nata
"Nyebelin lo"Umpat Rafa
"Ada apa bang?"Sahut Nata menahan kesabarannya
"Lo tau gak ? banyak yang suka sama gue loh,soalnya gua kan lebih ganteng dari lo"Tutur Rafa dengan nada mengejek
"Tuh kan ,si kuya kagak jauh dari topik ini.Males gua"Umpat Nata dalam hati
"Woi ko diem-diem bae si?"Rafa
"kagak ,ini gua gerak"Nata
"Gak jadilah Percuma ngomong sama kantong keresek,gak bakalan nyambung"Rafa
"Akhirnya dia ngalah juga"Batin hati Nata yang kini sangat berbahagia
"Tapi-"Rafa
"Emang sialan ini bocah"Umpat hati Nata kembali yang benar-benar kesal karena abangnya mulai berkoar lagi.
hening....
1 detik
3 detikk
1 menit
hening....
1 detik
3 detikk
1 menit
"Gak jadi ah gua lupa"
"Nah kan,Emang bener-bener udah idiot abang gua"Umpat hatinya yang sangat greget dengan perilaku kakaknya
"Nat ko lo malah ngelamun si?gua malah ngomong sendiri nih kaya orang gila"Rafa
"Hmmm"Nata hanya berdehem yang membuat kekesalan Rafa memuncak.Tiba-tiba munculah sebuah ide jahat dari kepala Rafa yang menurutnya sangat pintar itu.Rafa pun segera melancarkan aksinya ...
Titttttttttttttttt.....
Suara klakson mobil dipukul oleh Rafa dengan keras secara mendadak.
"Anjay lo ngomong hmmm doang,gak bisa apa hargain gua sebagai abang lo?"ucap Rafa yang tengah berakting
"Ampun dah ni orang ,bikin jantung gua belah jadi dua aja"Umpat hati Nata
"Gua yang nyetir lah bang"Nata
"Gua aja "Rafa
"Lo dari tadi nyetir kagak bener,udah tau gue gak punya banyak waktu"Seru Nata yang kini ikut-ikutan memegang setir
"Biar gua aja"Rafa mengelak
"Gue"Nata
"Gua aja idiot,dan lo harus dengerin kata-kata gua agar gua gak lakuin hal yang aneh lagi"ucap Rafa yang kini tak menatap jalanan melainkan menatap Nata dengan menaikan sebelah alisnya.
Karena Rafa tidak fokus menyetir mobil akhirnya mobil pun oleng tak terkendali ,sedangkan disebrang sana ada seorang gadis dengan sepeda sayur yang tengah dikayuhnya kini bersusah payah untuk menghindari mobil yang amat tepat berada dihadapannya,yang tanpa mereka sadari kehadirannya membuat
Gadis tersebut begitu takut karena arah mobil terus melaju didepannya,
10 detik kemudian Rafa dan Nata yang mulai sadar
akan terjadi sesuatu , kini mereka berusaha mengendalikan mobil pribadinya agar tidak menabrak wanita itu.
"Awass bang ada cewee"Nata
"Aaaaaaa"
Srakkkkk brukk
"Astaga kita nabrak orang"Panik Rafa
"Lo sih gak hati-hati"Nata
"Lo yang ganggu gua mulu ogeb"Rafa
"Udahlah kita lihat dia cepetan!"Usul Nata yang kini keluar dari mobil untuk menolong gadis yang tertabrak abangnya.
Gadis itu tidak pingsan ,melainkan sepeda bagian depannya rusak dan terlihat luka ringan di bagian tangan dan kakinya yang kini mulai mengeluarkan darah.
"Sini gua bantu dan tolong maafin abang gua"ucap Nata yang kini mengulurkan tangannya,
tetapi gadis itu hanya mengumpat tanpa melihat ke arah Nata yang kini sedang berdiri di sisinya.
"Bisa ngendarain mobil gak sih,makanya kalo nyupir liat jal-" kata -katanya terpotong saat dia menoleh ke arah Nata yang wajahnya sangat mempesona untuk berberapa detik.Tetapi dia tak menghiraukannya karena dia sangat kesal sepeda kesayangannya kini rusak.
"Kenapa cewek ini gak histeris ya liat gua,syukur deh masih ada cewe yang gak alay"Kata hati Nata
"Apaan lo liat -liat ,gue mau lo ganti rugi cepetan.Sepeda gue rusak dan gue luka "Ucap gadis tersebut yang kini mulai marah.Nata tidak menghiraukan ucapan gadis itu,tetapi dia malah meniti wajah cantiknya yang membuat Nata terpesona oleh aura yang dimilikinya.
"Woi ganti rugi brengsek ,atau gue laporin lo ke kantor polisi atas dasar tabrak lari"Ancam gadis tersebut,
Nata yang tersadar dari lamunan nya kini berkata,
"Baiklah ,tapi yang nabrak bukan gue.Jadi lo minta ganti rugi aja ke abang gue "Ucap Nata santai
"Bodo amat,mau nenek moyang lo juga gue tetep minta ganti rugi.Cepetan gua mau balik"Ucap gadis itu
Tetapi lagi-lagi Nata tidak menghiraukannya,Rafa yang melihat adiknya bertengkar dengan gadis yang ditabraknya kini mulai melerai mereka.
"Woi malah berantem di pinggir jalan,malu sama tetangga yang lewat"Rafa
"Oh ini yang nabrak gue"Sarkas gadis tersebut.
Rafa yang merasa tersindir oleh perkataan gadis didepannya kini menatap wajah gadis misterius itu,tetapi Rafa sangat terkejut ketika gadis itu sekarang menatapnya.Ya,pasalnya dia sangat cantik dan berani dihadapannya.
"Napa pada liatin gua kaya hantu sih?gua minta nya ganti rugi ,bukan ditontonin"Tegas gadis tersebut yang menyadari Rafa dan Nata malah menonton asyik wajah yang merah padam itu.
"Nama lu siapa?"Tanya Nata dan Rafa bersama
"Gak perlu tau nama gua,yang penting sekarang kalian mau tanggung jawab gak atas luka dan kerusakan yang kalian lakukan terhadap gue?"Ucap gadis tersebut
"Ya gua akan ganti setelah tau nama lo"Rafa
"Cih..gue Tasya .Cepetan ganti rugi"Ucapnya dengan senyum miringnya
"Tasya manis,nih uang buat ganti rugi dan satu lagi maafin kita ya"Sahut Rafa yang memberikan Uang kertas 15 lembar bernominal seratus ribuan .
"Ya,makasih lain kali kalian jangan bikin ulah"Ucap Tasya yang menerima uang dari Rafa lalu meninggalkan Rafa dan Nata yang masih terbengong-bengong dengan kejadian yang mereka alami berberapa menit lalu.
"Gadis yang aneh ya Nat"Rafa
"Tau lah ayo masuk,waktu gue udah mau abis nih bang"Ucap Nata kesal
"Yaudah ayo"Rafa
Rafa dan Nata pun kembali memasuki mobilnya dimana sang sopir masih sama dan sang penumpang masih Nata yang setia menemani abangnya.
Tak lama kemudian mobil pun memasuki parkiran sebuah mall besar yang berada di kota bogor.
Nata sangat jengah melihat kakaknya yang senyam senyum sendiri melihat banyaknya cewe yang diperkirakan bakalan kepincuk muka tampan nya yang akan keluar dari mobil berberapa menit lagi.
"Ko malah ke mall si?mendingan langsung ke toko sepatu aja biar gak ribet"Ucap Nata memasang tatapan tajam kepada kakaknya yang sok kecakepan itu.
"Udah deh jangan banyak bacot,yang penting gue beliin sepatu yang lo mau sekarang"Rafa
"Tau lah,lihat aja bakalan ada bencana sebentar lagi"Ucap Nata kesal karena kakaknya tidak peka terhadap situasi
"Yaudah gua pergi dulu,dan lo harus setia jaga ni mobil"Titah Rafa
"Iyaburuan sana pergi sana,pokoknya lo harus temuin sepatu yang gua mau "Nata
"Iya Nata bawel banget sih,sekalian aja gua beliin lo terompah biar tambah afdol futsal nya nya"ucap Rafa yang kini melangkah meninggalakn adiknya yang makin memasang wajah beku .
"Sialan"umpat Nata
•
•
Rafa pun berjalan memasuki mall yang amat begitu besar,dengan perlengkapan dan fasilitas yang kumplit membuat orang yang berbelanja tidak begitu bosan karena selalu hadir barang-barang yang menarik tiap harinya.
Langkahnya seketika tertuju pada sebuah ruangan khusus sepatu ,baik barang ekspor maupun impor telah tertera berbagai merk di lemari kaca yang mewah dan megah itu.Matanya tertuju dan mulai memilih sepatu berwarna biru ,dengan design yang perfect buat pemain futsal seperti Nata yang memang memiliki kulit putih, pastinya akan membuat adiknya semakin keren dengan baju yang senada dengan warna sepatu yang kini dipilih oleh Rafa.Setelah acara memilah memilih sepatu,
dengan segera Rafa menuju ruang kasir dan langsung melakukan pembayaran .Tak lama kemudian,terdengar teriakan para gadis yang bergemuruh mendekati Rafa dengan berdesakan.
Rafa yang menyadari hal itu seketika tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya ,alhasil suasana malah semakin rusuh oleh teriakan-teriakan para gadis yang kurang kasih sayang tersebut.
"Kyaaa calon imamku"Ucap seorang gadis berambut pendek dengan gaya yang menyebalkan
"Auuu manis banget tuh bibir"
"Aaaaaaaaa.... cakep banget"
"Oppa I love you so much "
Begitulah lontaran-lontaran yang sama keluar dari bibir bawel mereka.
Rafa yang memang terkenal di sosmed dan lingkungannya,menikmati momen itu dengan sangat bahagia tanpa menghiraukan adiknya yang kini tersiksa oleh waktu.
Banyak gadis yang memegang lengan Rafa ,bahunya dan berselfie Ria membuat Rafa semakin tebar pesona dihadapan mereka.
Sementara itu....
Sementara itu....
•
•
"Lama banget nih si cunguk"Ucap Nata yang kini mulai merasa bosan dengan kesendiriannya.
"Ah gerah banget lagi"Lenguh nya kembali dengan nada malas layaknya orang tidak minum air sepuluh abad.
(Lemas plus Letoy)
Nata mulai celingukan mencari kakaknya dari dalam mobil.
Tetapi dia tidak menemukan siapa -siapa terkecuali para cewe yang sedang berkerumun dengan berbagai teriakan histeris yang memperebutkan sesuatu
yang mereka angankan.
"Ah mungkin mereka lagi rebutan diskon kali,bukan abang gua"Ucapnya dalam hati sekedar untuk menenangkan
kegundahannya.
Nata yang malang pun memutuskan untuk menunggu kehadiran abangnya berberapa menit lagi dan sekarang mulai pindah tempat duduk ke sebuah kursi mobil yang tepatnya berada di belakang sekedar untuk melepas rasa lelahnya.Dia memilih rebahan dan mulai mengeluarkan ponsel yang langsung memasang mode on internet untuk menghapus rasa bosan karena menunggu abangnya yang tak kunjung kembali .
Dan ternyata banyak sekali notifikasi masuk dari berbagai aplikasi chatnya.
Bahkan banyak DM yang masuk terutama dari para cewe yang sangat jelas ingin mengusik ketenangannya.
Nata selalu begitu,bagi dia cewek tidak istimewa dimatanya.Berbeda dengan Rafa yang sangat suka digemari oleh para cewe,bahkan dia selalu bergonta -ganti pasangan yang membuatnya di cap sebagai Playboy tingkat Akut.
Nata tidak bermaksud untuk merendahkan martabat seorang permpuan,namun ia takut akan terjadi sesuatu hal yang bisa merugikan kedua pihak akibat perilaku mereka yang nantinya bisa keluar dari batas wajar.
15 menit sudah Nata menunggu,tetapi tidak ada tanda-tanda abangnya kembali dari tempat perbelanjaan megah itu.Akhirnya dia terpaksa mencarinya sendiri karena kontak Rafa tidak menunjukan mode on sama sekali.
Panggilan biasa pun tak diangkat oleh Rafa yang dipastikan akan sulit dihubungi untuk saat ini.
Nata segera memasang wajah dingin dan langsung berlari menuju mall untuk mencari Rafa.
Tapi matanya kembali tertuju pada kerumunan para cewe yang sedang memperebutkan sesuatu yang amat diangankan mereka.
Nata memutuskan untuk mengawasi dari jarak jauh dan melihat sedikit celah yang menunjukan wajah abangnya dengan jelas sedang asyik berselfie ria bersama fans abal-abalnya.
"Punya abang napa sikapnya laknat banget sih?"Tanya Nata pada diri sendiri.
Lalu berlari menabrak kerumunan para cewe yang tak terhitung jumlahnya itu.
"Misi -misi gua mau lewat"Izin Nata dengan memasang wajah garangnya yang tengah menahan emosi menatap wajah abangnyna.
Para gadis yang menyadari kehadiran Nata ,segera berpaling dari Rafa yang sekarang terlihat kecewa karena fansgirl nya berpaling semua kearah Nata yang merupakan adiknya sendiri.
"Aaaaaaa ganteng banget"
"Kyaaaaa si tak kalah tampan"
"Ouuuuuuuu bahkan lebih tampan"
"Selfie bareng dong sayang"
"Aku rela ninggalin Rafa demi kamu"Ucap seorang gadis yang genit memegang tangan Nata.
Nata yang merasa risih segera menarik abangnya dari kerumunan.
Dia terpaksa berlari karena para cewe tengah mengejarnya secara masa .
"Sialan,lu malah enakan berfoto ria sama para cewek yang gak jelas"Ucap Nata yang tengah berlari bersama Rafa untuk segera memasuki mobil pribadinya.
Setelah memasuki mobil ,para ketukan dari cewek di luar memenuhi seluruh kaca mobilnya,yang membuat Nata harus rela berteriak agar para wanita genit itu segera menyingkir dari hadapannya.
Nata keluar mobil kembali dengan tatapan garang ala es batu dari kutub utara yang dipadukan iblis hitam yang ingin menghabisi siapa saja.
"Hai para wanita terhormat,menyingkir dari hadapan gua dan bang Rafa.Apa kalian semua mau gua tabrak masa hah?"Marah Nata menahan luapan kata pedas kendati hatinya sangat panas,
Sedangkan Rafa hanya menonton santai dari dalam mobilnya yang memang masih dipenuhi oleh para cewe yang tadi mengejarnya.
"Gapapa sih kalo kamu yang nabrak, aku rela mati untukmu tahu"Ucap seorang gadis beperawakan agak tinggi ,berambut panjang dan gaya yang elegant membuat Nata berfikir aneh ,bagaimana bisa penampilannya jauh berbeda dengan sikapnya yang bertindak seenaknya itu.
"Kalian terlalu murah menjaga harga di mata pria,seharusnya kalian tahu tata krama bertegur sapa dengan seseorang.Jangan asal main keroyok aja,udahlah pusing gua urusin kalian "Ucap Nata yang kini masuk mobil kembali dan menjadi sopir untuk abangnya.
Tetapi para wanita itu kini sedang menunduk masa layaknya orang yang tengah berduka cita atas kehilangan seseorang dalam kehidupannya, posisi mereka masih sama tidak pindah sama sekali setelah mendengar ucapan Nata yang menyayat hati itu .
Nata pun dibuat semakin menjadi-jadi serasa ingin melahap mentah satu persatu dari mereka yang sama sekali tidak menunjukan kedewasaannya,padahal umur mereka berada jauh diatas umur Nata yang usianya baru memasuki 18 tahun.Lagi dan Lagi Nata harus berkoar dengan suara beratnya yang nyaring dan lebih ditinggikan itu,
"Minggir kalian atau gua tabrak aja sampai kalian mengerti,bosen gua liat kalian yang sikapnya diluar batas peraturan"Ucap Nata mengamuk dengan wajah merah nyala layaknya serigala.
Alhasil para wanita pun menyingkir dari mobil pribadi Rafa dan Nata .
Dengan segera meninggalkan tempat kejadian tersebut untuk mengurus hal lain agar bisa melupakan kejadian yang baru menyita waktunya berberapa menit tadi.
Mobil kemudian melesat dengan cepat menjadikan saksi bisu amarah Nata yang masih belum mereda.Sedangkan Rafa merasa canggung karena baru melihat adiknya yang kali ini marah besar akibat ulahnya tadi.
"Harusnya gua yang ngasih contoh buat adik gua bukan dia ke gue,sialan"Ucap Hati Rafa yang kesal terhadap dirinya sendiri.
Nata yang tetap fokus pada jalan didepannya,tidak melihat bahwa Rafa sedang merutuki dirinya sendiri.
Selang berberapa menit ,mobil mereka telah sampai di rumah mewah yang megahnya nyampe tujuh turunan dan cukup untuk menampung warga lima (RT) itu,Nata segera memasukan mobilnya ke garasi secara perlahan , lalu memarkirkannya dengan tertib berdampingan dengan deretan mobil lain yang memang pemiliknya masih sama atas nama keluarga Pak Fadli.
Wajah Nata masih merah nyala melihat abangnya yang bersikap egois dan gengsi itu.Padahal dirinya selalu melindungi abangnya dan berusaha menanamkan nama baik abangnya dengan sungguh-sungguh.Tapi nyatanya semua perjuangannya kini hanya sia-sia.
Nata masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa-gesa tanpa mempedulikan orang-orang yang melihatnya.
Dia menggebrak pintu kamarnya dengan sangat keras dan duduk termenung di kasur kesayangannya yang selalu mengantarkan roh nya ke alam mimpi yang indah itu.
Perlahan buliran-buliran cair yang amat bening mulai turun dari sela bibir matanya melalui pipi putih tanpa adanya lipatan kulit itu.Ya Nata menangis,bukan karena ia cengeng sebagai seorang lelaki,tetapi orang yang paling disayang setelah kedua orangnya begitu tidak memperhatikannya sedikitpun,dia mencintai abangnya sangat tulus.Bahkan kedua orangnya tidak boleh menyakiti Rafa dengan cara yang berlebihan agar abangnya tidak depresi.Dia sangat penyayang kepada semua orang terkecuali saat dirinya sudah merasa risih dan benci,dia tidak akan segan memarahinya bahkan orang tersebut akan menjadi santapan kekuatan Narutonya baik itu perempuan maupun laki-laki.
"Gue tau gue gak sempurna,sekiranya mohon beri jalan agar abang Rafa berubah"Lirih Nata dengan mengingat kejadian berberapa hari yang lalu dengan kepala yang masih mengadah menatap langit-langit kamar bersamaan dengan gejolak hati yang menahan sendu
Flash back on
Pagi itu panas mentari sangatlah terik dan terang menyilaukan matanya.Keringat bercucuran tak kunjung henti membuat Nata kelelahan ,dia memutuskan untuk pergi ke kantin sekedar untuk mengisi perut nya yang kosong dan tenggorokan yang telah kering.Tanpa mengajak temannya ,dia berjalan sendiri sampai seseorang dari kerumunan sebayanya sedang membicarakan aib tentang abangnya.
Dia mendengarkan lontaran kata dengan teliti yang diucapkan pemuda tersebut tentang kakak laki-lakinya yang amat disayanginya itu.
"Eh kalian pada tau gak abangnya si Nata yang mukanya kaya banci pasaran ?"Tanya seorang anak laki-laki yang seragamnya tidak dimasukan ke celana,kancing baju atas terbuka lebar,dan rambut acak-acak an membuat pemuda tersebut terlihat bukan orang baik-baik dan termasuk siswa begajulan .
"Banci dari mana wong cakep gitu,lo buta apa kelilipan"Seru seorang temannya menyanggah anggapannya.
"Cih ..gantengan juga gua.Dia sok kecakepan,masa cewe satu caffe dia embat semua.Sungguh murahan kan?"Ucap seorang pemuda yang lagi-lagi menurunkan harga diri abangnya itu.
Nata sebisa mungkin untuk menahan emosinya agar tidak menimbulkan kegaduhan di kantin,untung tidak banyak perempuan waktu itu dan dia dengan leluasanya dapat mendengarkan semua kata-kata yang terucap dari bibir laknat itu tanpa ada yang mengetahui keberadaannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!