Namanya Cinta,dia adalah anak angkat dari sepasang suami istri bernama Rofi dan Riris.
Namun Cinta tidak tahu jika dirinya bukan anak kandung dari orang tuanya.
Saat dulu Rofi dan Riris mengadopsi Cinta untuk memancing agar lekas punya anak.
Hingga akhirnya usaha Rofi dan Riris berhasil.Dan dikarunia 2 anak lelaki yakni Dika dan Dede.
Saat ini Dika kelas 6 SD dan Dede kelas 5 SD.
Cinta saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan .Saat ini Cinta kelas 3 SMK jurusan tata boga,namun umur Cinta baru 16 tahun.
Cinta sekolah lebih dini karena Cinta anak yang cerdas.Sejak umur 4 tahun Cinta sudah bisa baca dan tulis.
Hingga bu Riris langsung menyekolahkannya di SD saat Cinta umur 5 tahun, bukan di TK. Selama sekolah Cinta juga selalu juara kelas.
Ayah angkat Cinta bekerja sebagai mekanik mobil disebuah diller terkenal di kotanya.Sementara ibu angkat Cinta bekerja di laundry milik tetangga.
Namun ayah angkat Cinta mempunyai kebiasaan buruk yakni suka mabuk mabukan dan KDRT terhadap ibunya.
Suatu sore,Cinta menghampiri ayah angkatnya untuk meminta uang.Guna membayar bulanan sekolah yang sudah menunggak 2 bulan.
"Ayah,maaf ya Cinta mengganggu ayah sebentar "ucap Cinta duduk disebelah ayahnya yang sedang menonton bola ."
"Hhmm ada apa??!!pasti mau minta duit kan??"
"Iya yah,bulanan sekolah sudah nunggak 2 bulan "ucap Cinta tertunduk lesu."
"Kamu mau duit??"tanya ayah Rofi melirik sinis pada Cinta."
"Iya yah ,kan tadi Cinta bilang buat bayar bulanan sekolah "jawab Cinta sumringah."
"Ini pijitin anunya ayah dulu,baru ayah kasih duit "ucap ayah Rofi sembari menurunkan boxernya memperlihatkan otongnya ke Cinta."
"Astaghfirulahh al'adzim.."ucap Cinta langsung memalingkan wajahnya dan lekas berlari pergi meninggalkan ayahnya."
Cinta berlari menuju kamarnya dan menguncinya dari dalam.
"Ya Allah,kenapa ayahku seperti itu .Sungguh keterlaluan sekali "gerutu Cinta dengan mata berkaca kaca."
"Padahal selama ini Cinta selalu menghormati dan menyayangi ayah,walaupun peringai ayah yang buruk "gerutu Cinta kembali ."
"Ya Allah,,sampai kapan ayah Cinta bisa berubah dari kebiasaan buruknya yang suka mabuk mabukan dan kerap kali memukuli ibu "gerutu Cinta kembali."
"Tok tok tok "
Pintu kamar Cinta ada yang mengetuk.
"Tok tok tok ,nak ini ibu"panggil bu Riris."
Segera Cinta membukakan pintu kamarnya .
"Nak,kok matamu berkaca kaca,kamu kenapa??Apa ayahmu marah marah sama kamu??"tanya ibu Riris menyelidik menatap sendu mata anaknya ."
"Ga kok bu,ayah ga marah barusan Cinta kelilipan bu "jawab Cinta berbohong."
"Tumben ibu pulang sore banget,memangnya lagi banyak laundrian apa bu??"tanya Cinta mengalihkan pembicaraan ."
"Iya koh,sama bu Dadang ga boleh pulang dulu sebelum selesai semuanya .Tapi kan lumayan nak,ibu jadi bisa bayar tunggakan sekolahmu "ucap ibu Riris sumringah."
"Kemungkinan nanti juga ibu berangkat lagi selesai sholat maghrib atau isa "ucap bu Riris."
"Ini nak buat bayar tunggakan sekolahmu yang nunggak 2 bulan,buruan kamu simpen ntar ketahuan ayahmu bisa berabe "ucap ibu Riris memberikan sejumlah uang pada Cinta."
Cinta segera menyimpan uang pemberian dari ibunya.
"Trima kasih ya bu "ucap Cinta berkaca kaca."
"Iya nak ya sudah ibu mau mandi dan sholat maghrib sekalian,kamu mau sholat maghrib dimana,mushola atau dirumah?"tanya ibu Riris menyelidik."
"Cinta sholat di mushola bu,apa ibu mau ikut sekalian sama Dika dan Dede??"Cinta balik bertanya pada ibunya ."
"Ya boleh nak ,tunggu ibu sebentar ya?"ucap ibu Riris berlalu dari kamar Cinta ."
Bu Riris segera melenggang ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi sorenya.
Sementara Cinta telah bersiap siap mengambil mukenanya,tak lupa Cinta mencari kedua adik lelakinya untuk di ajak sholat maghrib di mushola.
Kedua adik lelaki Cinta ternyata sedang asik bermain PS di rumah tetangga.
"Dika Dede pulang yuk sudah mau petang,ayuk kita berjamaah di mushola untuk sholat maghrib "panggil Cinta pada 2 adiknya ."
Kedua adik Cinta berpamitan pada yang punya PS,setelah itu mengikuti langkah kaki Cinta untuk pulang kerumah.
Adik adik Cinta tergolong anak yang penurut tidak nakal.Semua anak bu Riris adalah anak anak yang berprestasi disekolahnya.
Tak berselang lama,Cinta dan kedua adiknya telah sampai di rumah.Adik adik Cinta langsung ke kamar mengambil sajadah,peci dan memakai sarung.
Bu Riris juga telah selesai mandi,telah siap di ruang tamu .Duduk memegang mukena dan sajadah menunggu anak anaknya.
Ketika semuanya telah siap dan akan berangkat ke mushola.Ayah Rofi keluar dari kamar menuju ruang tamu menghampiri istri dan anak anaknya.
"Untuk apa kalian shola,toh percuma saja sholat kalian ini tidak ada gunanya .Buktinya sampai sekarang hidup kita seperti ini,tak kaya kaya "cibir ayah Rofi sembari berkacak pinggang ."
"Astaghfirullahhh Al adzimmmm..ayah ga boleh bicara seperti itu dosa tahu yah.Harusnya sebagai seorang kepala keluarga pemimpin keluarga ayah harusnya memberi contoh yang baik "ucap ibu Riris menghela nafas panjang ."
"Sok tahu loe bu sok pintar ,sekolah saja SD ga tamat sok sokan nasehati ayah!! "bentak ayah Rofi melotot pada ibu Riris."
"Hhmm kalau sudah seperti ini bahaya,sebaiknya aku dan anak anak harus segera pergi ke mushola "batin ibu Riris."
"Yuk anak anak kita ke mushola segera karena adzan sudah dikumandangkan "ucap ibu Riris mengajak ke 3 anaknya segera ke mushola."
Sementara ayah Rofi geram menggebrak meja ruang tamu .
"Dasar istri kurang ajar,lihat saja nanti pulang dari mushola akan aku beri pelajaran!!Biar ga sok tahu dan sok pintar!! "gerutu ayah Rofi sembari melotot."
Ayah Rofi pergi untuk membeli minuman yang memabukkan.1 Botol anggur merah dibelinya dan dibawanya pulang.
Bu Riris dan anak anaknya juga telah kembali dari mushola beberapa menit yang lalu.
Sementara anak anak langsung ke kamar masing masing untuk belajar.
Tiba tiba ayah Rofi menyeret istrinya membawanya ke kamar.Dengan tiba tiba ayah Rofi menampar pipi kanan dan pipi kiri istrinya,dan menarik rambutnya.
"Ini upah untukmu karena telah berani menceramahi aku,dan karena kamu sok tahu dan sok pintar!!!"bentak ayah Rofi melotot pada istrinya."
Ibu Riris hanya bisa menangis menerima perlakuan kasar dari suaminya.
Setelah puas menghajar istrinya,ayah Rofi menenggak minuman alkoholnya hanya dalam sekejap 1 botol minuman telah habis.
Sedang ibu Riris mendadak ada panggilan dari laundry untuk lembur.Mau tak mau ibu Riris pergi juga ke tetangga yang punya usaha laundry.
Ayah Rofi yang telah mabuk keluar dari kamar.Dengan berjalan sempoyongan ayah Rofi melangkah ke kamar anak laki lakinya.
"Hhhm sudah pada molor rupanya,kemana juga ini istri tololll!! "gerutu ayah Rofi."
Ayah Rofi beralih ke kamar anak gadisnya .
"Tok tok tok "
Cinta yang sedang belajar menghentikan aktifitasnya.
"Tok tok tok ..buka cepat !!" teriak ayah Rofi dibalik pintu."
"Iya iya sebentar "jawab Cinta tergesa gesa menuju ke arah pintu kamar dan membukanya."
"Ada apa yah?"tanya Cinta ketakutan melihat raut wajah ayahnya."
Tanpa membalas pertanyaan dari anak gadisnya,ayah Rofi nyelonong masuk kamar Cinta .
"Cepat pijiti ayah !!" bentak ayah Rofi dengan suara lantang ."
"Ta-tapi yah..."
Belum selesai Cinta berkata,ayah Rofi telah menyela.
"Kalau kamu membantah, ibumu yang akan ayah hukum!! "ancam ayah Rofi."
"Pi-pijitnya di ruang tamu saja yah "ucap Cinta ketakutann ."
🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺😦😦😦😦😦
Mohon dukung like,vote,favorit untuk karya baru author ini..
Mohon mmaaf buat para editor jika karya masih belepotan,typo dan PUEBI belum ok🙏🙏🙏🙏
Setelah melihat noda di sprei milik Cinta,bu Riris gelisah namun rasa itu di tepisnya sendiri.
"Aahhh mungkin Cinta datang bulan lagi kan kadang ada yang suka seperti itu,1 bulan bisa datang bulan 2x "gerutu bu Riris mencoba menenangkan diri sendiri."
Bu Riris segera berwudlu untuk melakukan sholat isa .Sementara Cinta yang telah selesai sholat isa ingin memejamkan mata tapi tak bisa juga.
Bayangannya terus tertumpu pada kejadian sehabis maghrib,dikala ibunya tak berada di rumah.
"Ya Allah...Cinta harus bagaimana,Cinta ga bisa melupakan kejadian buruk yang menimpa Cinta tadi ya Allah.....hiks hiks hiks "gerutu Cinta disela isak tangisnya."
Hingga menjelang larut malam Cinta tak bisa memejamkan matanya.Sampai menjelang dini hari pukul 3 pagi Cinta baru bisa terlelap dengan nyenyaknya.
Waktu adzan subuh telah berkumandang,namun Cinta masih nyenyak sekali .
Hingga bu Riris heran karena tak seperti biasanya anak gadisnya seperti ini.
"Tok tok tok "bu Riris mengetuk pintu kamar Cinta ."
"Cinta ..nak...bangun nak..waktu subuh telah tiba "ucap ibu Riris di balik pintu kamar Cinta."
Seketika Cinta mengerjapkan matanya mengambil jam bakker yang ada di meja belajar untuk melihatnya.
"Astaghfirullahhh sudah jam 5 "gerutu Cinta segera bangkit dari kasur dan membuka pintu kamar ."
Cinta terhenyak kaget ketika membuka pintu telah berdiri ibunya di depan pintu kamar.
"Ibu maaf Cinta bangun kesiangan jadi ga bisa cuciin pakaian "ucap Cinta gugup."
"Ga apa apa nak,ibu ketok ketok pintu dari jam stengah 5 kamu ga nyahut nyahut panggilan dari ibu.Loh itu kenapa mata kamu sembab,kamu habis nangis ya??"tanya ibu Riris menatap menyelidik."
"Mana ada bu ,Cinta ga nangis ga kok bu,semalam Cinta ga bisa tidur mikir sebentar lagi mau ujian sekolah "ucap Cinta berbohong."
Sebelum ibunya bertanya lagi Cinta pamit pada ibunya untuk lekas wudlu untuk menunaikan sholat subuh.
Ibu Riris hanya geleng geleng kepala dan menghela nafas panjang melihat tingkah anak gadisnya yang menurutnya sedikit aneh ga seperti biasanya.
Setelah berwudlu Cinta segera melakukan sholat subuh namun lagi lagi air mata Cinta tak dapat di bendung.
Ditengah kesedihannya Cinta berdoa pada Allah SWT.
"Ya Allah,tolong berikan Cinta kekuatan dan penghiburan untuk menghadapi semua ini,berikan Cinta kesabaran dan keikhlasan,dan tunjukan jalan agar Cinta bisa melewati semua ini.....aminnnn.."
Begitulah sepenggal doa Cinta sehabis menunaikan sholat subuh.
Setelah Cinta menunaikan sholat,sejenak Cinta belajar.Karena selagi wudlu Cinta juga telah melakukan ritual mandi pagi.
Belajar Cinta juga tak bisa fokus karena selalu saja teringat kejadian buruknya.
"Ya Allah..kenapa kejadian buruk itu masih saja terbayang di pelupuk mataku??"gumamnya."
Selagi mencoba fokus belajar,ibu Riris menghampirinya.
"Cinta sarapan dulu yuk,sarapan sudah siap "ucap ibu Riris mengusap surai hitam Cinta ."
"Bu,ini kan hari senin jadi Cinta mau berpuasa"ucapnya mencoba tersenyum walaupun hati terasa perih teriris."
"Oogghhh ya sudah ga apa apa nak semoga puasamu berkah ya nak ??"ucap bu Riris menatap sendu Cinta."
Ibu Riris meninggalkan kamar Cinta dan melangkah menuju kamar untuk membangunkan suaminya.
Setelah suaminya bangun bu Riris beralih ke kamar Dede dan Dika untuk membangunkan mereka.
Setelah semua bangun bu Riris mengajak semua sarapan di ruang makan.Tiba tiba ayah Rofi menanyakan Cinta.
"Cinta mana kok ga ikut sarapan?"tanyanya ketus."
"Cinta lagi puasa senin kamis yah,jadi ga ikut sarapan "jawab bu Riris sekenanya."
Tiba tiba ayah Rofi bangkit dari duduknya membuat bu Riris heran.
"Ayah mau kemana ini sarapan sudah di siapin kok "tanya bu Riris mengerutkan alis tanda bingung."
"Mau ke toilet mau berak ikut??!!"jawab ayah Rofi ketus melirik sinis pada istrinya."
Ayah Rofi melangkah menuju arah toilet yang tempatnya tak jauh dari kamar Cinta.
Ternyata ayah Rofi berbohong tidak ke toilet melainkan ke kamar Cinta.
Cinta yang sedang bersiap siap mau berangkat sekolah terhenyak kaget dan ketakutan mundur mundur melihat ayahnya nyelonong masuk ke kamarnya.
Ayah Rofi menghampiri Cinta dan mencengkeram rahang leher Cinta.
"Heh awas ya kalau kamu sampai ngadu kejadian waktu petang,ibumu yang akan menerima akibatnya,akan ayah siksa habis habisan!!" ancam ayah Rofi melotot ke Cinta."
Cinta tak menjawab hanya menganggukkan kepala dengan tubuh gemetaran serta mata berkaca kaca.
Setelah puas mengancam Cinta,ayah Rofi kembali ke ruang makan untuk melanjutkan sarapannya yang tertunda.
Sementara Cinta semakin ketakutan ingin pergi saja dari rumah tapi mau pergi kemana??Ingin curhat dan minta solusi tapi ke siapa??
"Ya Allah..tolonglah Cinta..harus mengadu kemana lagi jika bukan kepadamu "gerutu Cinta berdoa dalam hati."
Cinta memutuskan untuk sementara waktu tinggal di rumah paman dan bibinya di desa sebelah.
Kebetulan paman dan bibinya tak punya anak,hanya tinggal berdua.
Cinta trauma dengan kejadian malam kelam itu,Cinta benar benar takut jangan sampai terulang lagi.
Cinta menunggu ayah dan adik adiknya pergi,setelah itu Cinta akan berpamitan pada ibunya.
Setelah dirasa aman,Cinta menghampiri ibunya yang sedang mencuci piring di dapur.
"Bu,bisa Cinta bicara sebentar??"ucap Cinta menghampiri ibunya."
"Ada apa nak bicara saja sembari ibu mencuci piring "jawab ibu Riris sembari fokus mencuci piring."
"Bu boleh ga untuk sementara waktu Cinta tinggal di rumah paman Narto dan bibi Narti??"tanya Cinta dengam wajah memelas."
Bu Riris menghentikan aktifitas mencuci piringnya.
"Loh emang kenapa nak biasanya malah kamu itu ga pernah mau kalau paman dan bibi minta kamu tinggal dirumahnya??"tanya bu Riris menatap heran pada Cinta."
"Cinta pengen saja bu,boleh ya bu ya lagian sekolah Cinta jadi lebih dekat kan bu,ayoklah bu, Cinta mohon "bujuk rayu Cinta merengek rengek."
"Ya sudah ibu ijinkan mau berangkat kapan??"tanya bu Riris sembari menghela nafas panjang."
"Niatnya hari ini bu sepulang sekolah ,Cinta langsung ke rumah paman dan bibi "jawab Cinta menahan rasa ingin menangis."
"Maafin Cinta ya bu,sebenarnya Cinta ga tega sama ibu,tapi Cinta takut sama ayah "batin Cinta dengan mata berkaca kaca."
"Ya sudah kamu yang hati hati tapi kamu jangan lama lama di rumah paman dan bibi karena ga enak "nasehat ibu Riris."
"Baik bu "jawab Cinta singkat ."
Setelah meminta ijin pada ibunya,Cinta mengirim notifikasi pesan pada bibinya jika sepulang sekolah Cinta ingin tinggal di rumahnya.
Bibi Cinta sangat senang ketika mengetahui ponakannya mau tinggal beberapa hari di rumahnya .
Karena sejak dulu jika bibinya menginginkan Cinta menginap,Cinta selalu menolak dengan halus.
🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯🤯
Mohon dukungannya dong ka🤝🤝🤝
like..vote..favorit☺☺
Cinta melenggang ke sekolahnya dengan berbekal tas ransel,karena sepulang sekolah Cinta akan langsung ke rumah paman dan bibinya.
Hati Cinta tak menentu pikirannya tak karuan dirinya sudah tak bisa tersenyum.
Didalam sekolahnya,Cinta sampai tak fokus belajar,tak memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi pelajaran.
Mata Cinta selalu saja berkaca kaca ,selalu saja kejadian buruk yang menimpanya terbayang di pelupuk matanya.
Hingga tak terasa jam pelajaran telah usai,kebetulan hari ini murid murid pulang lebih awal karena para guru akan rapat penting .
Cinta menghubungi bi Narti untuk menjemputnya di depan sekolah,bi Narti tak keberatan bahkan sangat antusias sekali.
Selama menunggu 5 menit di depan sekolahan muncullah bi Narti menggunakan motor maticnya.
Dengan sangat sumringah dan senang bi Narti menyuruh Cinta lekas naik di jok belakangnya.
Perjalanan dari sekolahan Cinta ke rumah bi Narti hanya 10 menit saja,mereka telah sampai di rumah bi Narti.
Kebetulan bi Narti dan paman Narto mendirikan rumah panti asuhan yatim piatu di samping rumahnya
Tanah samping rumah begitu luas dan kosong hingga dibangun sebuah rumah panti asuhan.
Itu semua atas inisiatif dari paman Narto karena untuk memancing mereka agar lekas punya anak.
Paman Narto dan bi Narti telah menikah 7 tahun namun belum di karuniai seorang anak.
Padahal kehidupan ekonomi mereka sangat baik,bi Narti berprofesi sebagai seorang pemilik butik,sedang paman Narto mempunyai usaha perkebunan kelapa sawit yang tanahnya cukup luas.
Sepasang suami istri ini tergolong pasangan harmonis dan taat dalam beribadah,tak pernah sekalipun meninggalkan sholatnya dan sedekahnya.
Cinta adalah keponakan yang sangat disayangi oleh mereka.
🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐
Tak terasa sudah 2 bulan Cinta berada di rumah paman dan bibinya.Ibunya mengijinkannya tinggal lebih lama di rumah paman dan bibinya atas bujukan paman dan bibi Cinta.
Di pagi ini tak seperti bisanya,Cinta merasakan mual dan pusing yang teramat sangat.
"Hoek hoek "Cinta berkali kali ke kamar mandi karena mual."
"Sayang,kamu kenapa,wajahmu pucat sekali apa kamu sakit sayang?"tanya bi Narti menghampiri ponakannya menyentuh keningnya dengan punggung tangannya."
"Ga tahu ini bi,kepala Cinta pusing sudah beberapa hari ini setiap pagi Cinta merasakan mual dan pusing "jawab Cinta polos."
"Nak,apa sebaiknya kita periksa saja ya biar ketahuan penyakitnya "ucap bi Narti memberi saran ."
"Kebetulan bibi kan punya dokter pribadi yakni temen bibi sendiri,jadi kita ga perlu repot untuk pergi ke dokter biar bibi telfon temen bibi suruh kemari "saran bi Narti."
Cinta hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.Segera bi Narti menelfon Neni temannya yang sudah cukup lama menjadi dokter keluarga bi Narti.
Tak berselang lama Neni telang datang dengan membawa perlengkapan kedokteran.
Segera Cinta diperiksanya,dan disuruh buka separuh kaosnya.Neni memeriksa perut Cinta,bahkan Cinta diperintahkan untuk memeriksa air seninya dengan tespeck.
Bi Narti yang mendampingi pemeriksaan Cinta agak sedikit janggal kenapa pula Neni menyuruh Cinta memeriksa air seninya,bahkan di tanya kapan terakhir Cinta datang bulan.
"De,kapan terakhir ade datang bulan??"tanya Neni."
"Kalau ga salah 1 bulan yang lalu tante "jawab Cinta singkat."
"Fiks Narti "ucap Neni setelah melihat hasil tespeck milik Cinta."
"Maksudmu apa Nen?"tanya Narti sedikit curiga."
"Kemarilah aku ingin mengatakan sesuatu padamu tentang ponakanmu "ucap Neni."
Kemudian Neni dan Narti melangkah agak jauh dari Cinta.Membuat Cinta heran dan juga panik.
"Apakah aku kena penyakit yang sangat serius?"gerutu Cinta dalam hati."
Sementara Narti membola dan terperangah ketika Neni mengatakan jika saat ini Cinta sedang hamil 1 bulan.
Narti sungguh tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Neni karena selama ini Narti sangat tahu bagaimana pergaulan Cinta.
Cinta itu anak yang baik dan rajin ibadahnya tapi mengapa bisa hamil,begitulah pertanyaan yang saat ini sedang bergejolak di dalam hatinya.
"Menurutku sebaiknya kamu bicarakan perlahan lahan dengan Cinta siapa tahu saja Cinta bisa berkata jujur padamu Nar"ucap Neni memberi saran."
"Baiklah Nen,trimakasih ya atas bantuanmu,tapi aku minta tolong kamu rahasiakan soal ini jangan sampai ada orang tahu "ucap Narti."
"Kamu ga perlu khawatir Nar,sebagai dokter aku sangat menjaga privasi pasienku"ucap Neni."
Setelah memeriksa Cinta,Neni berpamitan pada Narti.
Seperginya Neni,Narti menghampiri Cinta.
"Nak,bibi ingin bertanya padamu tapi bibi minta kamu jawab pertanyaan bibi dengan jujur "ucap bi Narti menatap Cinta dengan serius."
"Kenapa bi,apa Cinta punya sakit yang sangat serius??"Cinta malah balik bertanya."
"Bukan itu sayang,kamu ga memiliki penyakit yang serius,tapi saat ini kamu sedang hamil 1 bulan "ucap bi Narti dengan mata berkaca kaca."
"Duarrr....."
Cinta terhenyak kaget mendengar penuturan bi Narti.
Cinta bengong tak bisa berkata kata,hanya air mata yang meleleh di pipi mulusnya.
"Astaghfirullahhhhh..."tiba tiba Cinta berucap.
"Sayang jawab pertanyaan bibi,siapa ayah dari bayi yang kamu kandung saat ini nak??"tanya bi Narti dengan sangat halus."
"Hiks hiks hiks a-ayah a-nak i-ini ya ayahku bi"jawab Cinta terbata bata."
Bi Narti sejenak terdiam dengan pernyataan yang barusan terlontar dari bibir Cinta.
"Ba-bagaimana bisa nak?"tanya bi Narti kembali ."
Cinta menceritakan semua yang terjadi 2 bulan yang lalu,dimana ayahnya secara paksa merenggut kehormatan dirinya.
Cinta juga menjelaskan jika ayahnya sempat mengancam dirinya agar tidak mengadu pada ibunya.
Jika hal itu sampai terjadi ayahnya akan menyiksa ibunya habis habisan.
"Begitulah bi ceritanya makanya Cinta ijin sama ibu untuk tinggal di rumah bibi ,Cinta takut sama ayah bi,Cinta trauma bi..hiks hiks hiks "ucap Cinta sembari menangis tersedu sedu."
Bi Narti merasa iba dengan apa yang sedang menimpa keponakan kesayangannya.
Bi Narti tak kuasa menahan tangisnya hingga meleleh air matanya,bi Narti memeluk ponakannya itu.
"Sudah sayang kamu ga usah khawatir,bibi akan mencari solusi buatmu" hibur bi Narti mengusap surai hitam Cinta."
"Astsghfirullahh ..ya ampun mas Rofi kenapa kamu tega sekali menodai anakmu sendiri??"batin bi Narti."
"Bi,bagaimana ini bi hiks hiks hiks..bagaimana kalau ibu tahu bi...bagaimana juga dengan sekolah Cinta yang masih kurang 6 bulan lagi bi??" serentetan pertanyaan keluar dari bibir mungil Cinta."
Belum juga bi Narti menjawab pertanyaan ponakannya tiba tiba datang paman Narto .
"Oaalahh disini toh kalian berdua,aku dari tadi mencari cari kalian loh ,ini ada apa kok bibi sama ponakan nangis??"tanya paman Narto merasa heran melihat istri dan ponakannya menangis tersedu sedu."
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Mohon dukung like,vote,favoritnya ..
Biar author semangat up..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!