NovelToon NovelToon

WHEN I FOLLOW MY HEART

1. Wilona Charlotte

Wilona Charlotte adalah gadis yatim piatu yang memiliki wajah cantik bagai lukisan hidup. Wilona yang sangat manis itu memiliki hati yang lemah lembut dan selalu ceria itu tiba-tiba berubah menjadi gadis yang sangat dingin dan sulit untuk ditebak apa keinginannya. Semenjak berita dan juga dianggap sebagai wanita yang selalu suka menggoda pria bahkan suka berganti pasangan dan menyakiti beberapa hati pria. Wilona juga sering digosipkan sebagai wanita yang suka mengajak pria yang baru dikenal untuk menemani dan menghabiskan malam bersama di sebuah hotel. Bahkan cap sebagai wanita penggoda dan pengkhianat juga wanita kasar pun sudah Wilona dapatkan sejak ia masih bersekolah di sekolah menengah atas. Semasa sekolah dulu Wilona sangat disegani di sekolahnya,bahkan banyak pria yang berlomba-lomba mendekatinya untuk menarik perhatian dan menjadi kekasihnya. Tapi,kini sudah berbalik,sekarang tidak ada satupun pria yang ingin mendekatinya. Jika pun ada mereka hanya menginginkan tubuhnya saja tidak dengan hatinya. 

Wilona sempat berpikir untuk mencari tahu siapa dalang dibalik gosip murahan yang menerpa dirinya. Apakah mereka yang mengatakan hal itu tidak berpikir tentang bagaimana perasaan akan hatinya yang terluka atas berita yang belum tentu benar. Wilona diam-diam mencari tahu siapa orang yang tega memfitnahnya dengan berita murahan seperti itu. Wilona sempat terkejut dan tidak percaya dengan informasi yang didapatkan. Ternyata penyebar berita itu adalah sahabatnya sendiri,Claudia Esmeralda. Sahabat yang sudah dianggap seperti saudara kandung baginya. Tapi,dengan tega menikam dirinya dari belakang dengan menyebar informasi tentang dirinya. Karena rasa kesal terhadap sahabatnya itu akhirnya Wilona menemui Claudia. Wilona ingin tahu kenapa Claudia bisa dan sampai setega ini pada dirinya dengan menyebarkan fitnah untuknya. 

Langit cerah di pagi ini begitu indah,Wilona yang sudah tidak memiliki mata kuliah memutuskan untuk mencari Claudia. Setelah memutari seluruh kampus untuk mencari Claudia, akhirnya ia menemukan seorang yang ia cari dari tadi.  Wilona melihat Claudia sedang bersama teman-teman barunya. 

Wilona menghampiri kerumunan dimana ada Claudia disana. "Claudia bisa kita bicara?" Tanya Ilona dengan muka merah padam menahan amarah.

Claudia yang sedang tertawa pun akhirnya menghentikan tawanya ketika ia melihat Ilona sudah berdiri di dekatnya. Claudia memicingkan matanya menatap Ilona dengan kebenciannya. 

"Ada apa? Kamu ingin gabung disini karena sekarang kamu tidak punya teman?" Ejek Claudia dan disambut gelak tawa oleh teman-temannya yang sedang bersama diri nya. 

Wilona mencoba menahan amarahnya "Clau,aku hanya ingin bicara kepadamu dan menanyakan sesuatu hal sama kamu." 

"Kalau mau bicara ya bicara saja disini,ribet banget sih hidup kamu,Na." Jawab salah satu teman Claudia,sedangkan Claudia tersenyum mengejek menatap ke arah Ilona. 

Claudia bangun dari duduknya "sudah teman-teman lihatlah wajah cantiknya memerah,kamu mau bicara apa? Katakanlah." Tantang Claudia pada Ilona

"Tidak disini,kita bicara di sana saja" jawab Wilona sambil menunjuk ke arah pohon rindang sebelah kiri. 

Claudia melihat arah tunjuk Wilona,lalu ia berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh Ilona di belakangnya. 

"Katakan apa yang kamu ingin bicarakan." Claudia seperti sudah sangat malas berlama-lama dengan Wilona dan itu terlihat jelas di raut wajahnya. 

"Kenapa kamu menyebarkan gosip tentang diriku dan memfitnahku seperti itu Claudia?" Tanya Wilona yang masih berusaha menahan amarahnya. 

Claudia mengerutkan alisnya "gosip? Memfitnah? Siapa yang bergosip dan siapa yang memfitnah ,hah?" Jawab Claudia yang sudah mulai terpancing emosinya. 

"Clau,aku tahu dibalik semua gosip yang tersebar tentang diriku itu berasal dari dirimu. Karena yang tahu akan diriku hanya kamu,Clau." 

"Cih,aku memang mengenal kamu Ilona bahkan seluruh siswa disini pun mengenal dirimu sebagai WANITA PENGGODA DAN WANITA KASAR." Ucap Claudia dengan senyum mengejeknya. 

Plak

Wilona menampar wajah Claudia,ia benar-benar sudah menahannya sejak lama. Wilona menatap nanar kepada Claudia,ia tidak menyangka sahabatnya ini berbicara seperti itu. Claudia memegang pipinya yang sudah ditampar oleh Ilona. 

"Kamu… Puas kamu menampar aku?" Teriak Claudia sambil menunjuk wajah Wilona. 

Wilona menggelengkan kepalanya,dari kejauhan ada seorang gadis yang dari tadi memperhatikan perdebatan mereka berdua. Teman-teman yang tadi bersama Claudia pun menghampiri Claudia dan Ilona karena mereka mendengar teriakan Claudia. 

"Maaf" ucap Ilona pelan bahkan tatapannya berubah sendu menatap ke arah Claudia

"Eh, dasar wanita penggoda dan kasar ternyata benar ya apa yang selama ini Claudia katakan. Kalau kamu tuh gak pantas dijadikan teman." 

"Benar,mendingan kamu keluar dari kampus ini,kami sangat malas melihat wajah kamu." 

Entah sejak kapan tempat itu sudah dipenuhi oleh mahasiswa di kampus ini. Wilona menggelengkan kepalanya,ingin rasanya ia berteriak dan membuktikan kalau yang diberitakan atas dirinya  itu tidak benar. Wilona meninggalkan tempat itu,ia berlari sambil menangis. Ada beberapa yang menatapnya iba dan ada juga yang menatap dirinya rendah bahkan banyak juga yang mencibir dirinya. Wilona memutuskan untuk ke kamar mandi,disana ia menumpahkan segala sesak yang dirasakannya.

Wilona menatap dirinya pada  cermin wastafel toilet,lalu ia membasuh wajahnya dengan air dan menatap kembali wajahnya ke arah cermin. Tiba-tiba ada tangan yang sedang menjulurkan sebuah tisu. Wilona menatap seorang gadis yang  entah sejak kapan gadis itu berada disampingnya. Wilona mengambil tisu yang diberikan oleh gadis itu. 

"Terima Kasih" ucap pelan Wilona kepada gadis itu. 

Gadis itu pun mengangguk "apa sudah lebih baik?" Tanya gadis itu

Wilona sedikit terperangah dengan pertanyaan gadis itu karena semenjak ia kuliah disini baru kali ini ada yang mau berbicara kepadanya "iya,aku sudah lebih baik" jawab Ilona dengan yakin. 

"Aku Grace…. Grace Averus Aksara." Ucap gadis itu yang menjulurkan tangan untuk berkenalan dengan Wilona yang  mampu membuat Wilona tersentak karena terkejut dengan nama Averus Aksara. 

Siapa yang tidak kenal dengan keluarga Averus Aksara. Mereka adalah pemilik kampus ini,dan bahkan pengusaha pertama yang sukses di negara kami. 

Dengan ragu Ilona menyambut uluran tangan Grace. "Wilona… Wilona Charlotte." Jawab gugup Ilona. 

"Ya,aku tahu. Kamu bahkan sangat terkenal. Kabarmu sudah tersebar hampir di seluruh kampus ini." 

Wilona menundukkan kepalanya,ia tersenyum kecut "ya,apalagi kamu adalah anak pemilik kampus ini. Jadi,tidak heran jika kamu juga mendengar berita tentang diriku." Wilona menatap Grace yang juga sedang menatapnya. 

Grace tersenyum sangat manis yang membuat Wilona pun ikut tersenyum. Grace memiliki paras yang cantik dan penampilan yang sangat modis. 

"Bahkan aku tahu banyak tentang dirimu,Wilona. Aku tahu berita itu tidak benar. Bahkan aku tahu kalau sahabatmu Claudia yang sudah menyebar berita itu." Pernyataan yang dilontarkan oleh grace membuat Ilona kembali tercengang. 

"Apa… Apa maksud kamu?" Tanya Wilona yang masih terperangah dengan ucapan gadis yang baru ia kenal disini. 

Grace yang ditanya hanya mengangkat kedua bahunya "mungkin rasa penasaran diriku yang kuat hingga aku tahu segalanya tentang kamu." 

Wilona kembali terperangah dengan apa yang diucapkan oleh Grace. Bahkan Wilona masih mencerna beberapa kata yang keluar dari bibir manis Grace itu

2. Teman Baru Yang Menjadi Sahabat

Grace Averus Aksara adalah putri dari keluarga Averus Aksara. Grace memiliki seorang kakak bernama Leonardo Averus Aksara,sering dipanggil dengan Leon. Leon adalah penerus dan pemilik perusahaan Averus Grup. 

Leon begitu menyayangi adik perempuannya,apapun yang yang selalu dikatakan oleh Grace akan didengar oleh Leon. Semenjak ibunya Leon meninggal tiga tahun yang lalu,Grace lah yang selalu membantu memenuhi kebutuhan Leon. Seperti makan bahkan Leon meminta Grace untuk selalu menyiapkan pakaian untuknya setiap Leon ingin berangkat bekerja. Alasannya karena Grace sangat tahu model dan cara berpakaian untuk Leon. Apapun yang dipilihkan Grace selalu cocok dengan Leon. 

Di kampus Grace yang selalu mendapat berita tentang Wilona pun akhirnya memutuskan untuk mencari tahu apakah berita itu benar atau tidak. Grace meminta tunangannya itu untuk mencari tahu tentang kehidupan Wilona Charlotte. Ya, Grace akan menikah setelah ia menyelesaikan kuliahnya tahun ini,ia akan menikah dengan Gabriel Michael yang tidak lain adalah sahabat Leon. Setelah satu hari data mengenai Wilona pun sudah berada di tangan Grace. Betapa terkejutnya Grace mengetahui fakta yang sebenarnya,sebenarnya bisa saja ia membantu Wilona untuk membongkar kenyataan yang sebenarnya kalau itu hanya fitnah belaka. Tapi,Wilona tetaplah Wilona,ia adalah gadis yang tidak memiliki dendam. Menurutnya biarkan saja berita itu beredar,ia sudah tidak peduli tentang hal itu. Karena Wilona tidak merasa melakukan hal itu,jadi untuk apa ia harus marah dan membalas Claudia. Biarlah tuhan yang membalas semua perbuatan mantan sahabatnya itu dan biar waktu yang akan menjawab bagaimana nanti kehidupanku untuk kedepannya. Grace sangat bangga dengan Wilona, gadis yang memiliki hati yang luas dan selalu memaafkan orang lain sebelum orang itu meminta maaf kepadanya. 

Setelah pertemuan Grace dan Wilona di toilet kampus satu bulan lalu,kini kedekatan mereka sudah menjadi trending topik di kampus mereka. Kedekatan mereka membuat Claudia semakin membenci Wilona,bahkan ia akan berencana menghasut Grace agar menjauhi Wilona. Claudia yang sedang memperhatikan mereka berdua pun,kedua tangannya meremas kuat kemudi stir mobil. Lalu ia mengendarai mobilnya keluar dari kampus. 

"Grace" panggilan dari Wilona pada Grace yang sedang berada di sebelahnya. 

"Ya,ada apa Wilona?" Jawab Grace lembut

Wilona tersenyum mendengar suara Grace,ya jujur saja Wilona yang sebagai wanita saja sangat kagum dengan Grace apalagi para pria?

"Grace,ada yang ingin aku tanyakan kepada kamu." 

"Apa?"

Grace langsung memfokuskan dirinya pada Wilona,ia menatap lekat wajah teman barunya ini. Di wajah Wilona  tersirat sedikit rasa kuatir dan gelisah,Grace dapat merasakan itu.

"Grace,apakah kamu tidak malu duduk dan berbicara seperti ini dengan ku? Mereka semua membicarakan kita Grace." 

"Oh My Wilona… Sudah berapa kali aku kasih tahu kamu sih? Aku tuh gak malu sama sekali berteman dengan dirimu. Aku bahkan tidak peduli dengan omongan para mahasiswa di kampus ini. Tunggu… Apakah ada yang mengusik dirimu lagi,Wilona?" Tanya Grace kembali

Wilona terperangah dengan pertanyaan yang Grace lontarkan itu. Dengan cepat Wilona menggelengkan kepalanya. 

"Tidak Grace" 

Grace memicingkan matanya "kamu yakin,Wilona?" 

"Ya,tidak ada yang menggangguku semenjak kamu selalu bersamaku di kampus." 

"Syukurlah… Jika ada yang berani mengusik dirimu lagi segera beritahu kepadaku. Aku akan memberi orang itu peringatan keras karena sudah mengganggu sahabatku." Jawab Grace dengan sangat yakin. 

"Kamu yakin ingin bersahabat dengan diriku,Grace?" Tanya Wilona lagi

"Yes,of course." Jawab Grace yakin dengan menampilkan senyum manisnya. 

"Jadi sekarang aku benar-benar sudah memiliki teman baru" ucap Wilona pelan dan masih dapat didengar oleh Grace. 

"Bukan hanya teman tetapi sahabat" ucap Grace sambil memeluk Wilona,air mata wilona tidak dapat dibendung lagi. Ia menumpahkan tangisnya dalam pelukan Grace. Akhirnya ia memiliki sahabat lagi setelah Claudia menikamnya dari belakang atas kesalahan yang tidak pernah diperbuat oleh Wilona. 

Wilona dan Grace pun menghabiskan waktunya di taman kampus,mereka masih harus menunggu setengah jam lagi untuk masuk di jam berikutnya. Wilona dan Grace sama-sama sedang menyelesaikan kuliahnya tahun ini.  

...******...

Claudia sedang memarkirkan mobilnya di sebuah gedung pencakar langit. Claudia berjalan dengan sangat angkuhnya dengan penampilan yang begitu seksi. Hampir semua mata para karyawan memandangnya dengan sangat takjub karena wajah cantik dan tubuh yang sangat body goals itu. Tapi,sayangnya mereka tidak dapat memandang Claudia terlalu lama karena mereka tahu siapa Claudia itu. Claudia dikenal sebagai kekasih dari Leonardo Averus Aksara. Ya,kini Claudia sedang berada di gedung kantor Averus Grup untuk menemui kekasihnya itu. Claudia langsung menaiki lift tanpa melaporkan dirinya ke bagian resepsionis. Claudia sudah sampai di lantai dimana ruangan Leon berada,ia disambut oleh sekretaris Leon yang juga sangat cantik. Claudia menatap sinis pada sekretaris kekasihnya itu, tanpa basa basi lagi Claudia langsung masuk ke dalam ruangan Leon. Ingin rasanya sekretaris Leon mencegahnya,tapi ia takut jika harus berurusan dengan atasannya itu. 

Pintu ruangan dibuka oleh Claudia tanpa mengetuk terlebih dahulu ia langsung menerobos masuk "honey….." ucap manja Claudia yang sengaja ia buat-buat. 

Leon yang sedang berkutat dengan laptopnya pun terkejut dengan kehadiran kekasihnya yang tiba-tiba itu. 

Leon langsung menghentikan kegiatannya dan menghampiri Claudia "Sayang,ada apa sampai kamu datang ke kantor,hhmm?" Tanya Leon pada kekasihnya itu. 

Claudia mengalungkan tangannya di leher Leon "sayang,aku rindu sekali sama kamu. Akhir-akhir ini kamu sibuk sekali." Rengek manja Claudia 

Leon membawa Claudia ke sofa yang berada dekat dengan meja kerjanya. Lalu Leon mengunci pintu ruangan dengan tombol yang ada di meja kerjanya. Kemudian ia memangku Claudia dan memeluk tubuh kekasihnya,Leon menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Claudia. 

"Maafkan aku sayang,aku sedang menjalankan proyek terbesarku. Ini pertama kali dalam hidupku,aku harus memenangkan tender besar ini." Leon masih memeluk Claudia,tapi tangan Leon sudah  masuk ke dalam dress yang digunakan Claudia. 

Suara ******* keluar begitu saja dari bibir Claudia dan itu membuat Leon semakin bersemangat menggauli kekasihnya itu. Leon melu*** bibir Claudia dan menyesap serta mengabsen yang ada di dalam bibir Claudia. Leon mengangkat tubuh Claudia dan membawanya masuk keruangan pribadinya yang tersembunyi di balik rak buku. Ruangan yang dingin tiba-tiba berubah menjadi ruangan yang penuh dengan gairah. Cukup lama mereka melakukan pergulatan di siang hari,Leon merebahkan dirinya disamping Claudia dan menarik tubuh Claudia untuk masuk ke dalam pelukannya. 

...🌸🌸🌸...

Ada ungkapan mengatakan jika sabar ada batasnya, namun ada pula yang mengatakan jika sabar tak ada batasnya. Hanya orang-orang berjiwa besar dan lapang yang mampu menerapkan sikap sabar dalam kehidupan sehari-hari. Saat cobaan datang, sebisa mungkin kita  menenangkan hati dan pikiran. 

3. Hasutan Claudia

Setelah pergulatan Leon dan Claudia di ruang pribadinya,Leon segera bangun dari tidurnya dan membiarkan Claudia beristirahat. Leon pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari sisa-sisa pergulatan mereka. Setelah selesai dengan kegiatan mandinya,Leon segera mengambil pakaiannya yang ada di lemari pakaian. Leon sengaja menyiapkan beberapa pakaian dan keperluan dirinya karena ia sering lembur dan jarang pulang kerumah karena kesibukannya. Claudia bangun dari tidurnya,ia langsung bangun dan menghampiri Leon yang sedang memakai dasi didepan cermin. Claudia memeluk Leon dengan tubuh yang tanpa sehelai benang pun. 

"Sayang jangan memancingku lagi untuk saat ini aku sedang mengejar waktu karena dalam setengah jam aku harus menghadiri rapat." Ucap Leon yang masih memakai dasi,setelah dasi terpasang ia membalikkan tubuhnya dan merapatkan dirinya ke tubuh Claudia. Lalu mencium singkat bibir Claudia yang sedikit membengkak karena ulahnya. 

"Hhmm,sayang bisakah kamu membantuku?" Tanya Claudia 

Leon memicingkan matanya "membantu apa sayang?" 

"Tolong beri tahu Grace untuk tidak berdekatan dengan Wilona." Pinta Claudia dengan manja

Leon mengerutkan dahinya "Wilona? Siapa dia sayang?" 

"Wilona,mahasiswa di kampus yang sama denganku. Dia itu bukan gadis yang baik sayang,dia itu wanita penggoda bahkan sering berganti pasangan demi mencari pria yang lebih kaya. Dia juga sering menghabiskan malamnya dengan pria yang berbeda,dan dia juga wanita yang memiliki temperamen yang tidak bisa terkontrol. Aku takut jika Grace terlalu dekat dengannya akan berpengaruh buruk dalam kehidupan Grace. Aku sangat mengenal Wilona,dulu kami adalah sahabat. Tapi,tiba-tiba sikap Wilona berubah entah apa sebabnya. Dia sangat membenciku,bahkan dia sangat iri ketika ada pria yang mendekati diriku dulu. Bahkan kemarin dia menampar diriku sayang,dia menuduhku kalau aku yang menyebarkan cerita bohong itu. Sedangkan aku tidak tahu apa-apa tentang berita itu."

Claudia menangis menjelasan tentang masa lalu mereka. Pernyataan yang  Claudia katakan itu  membuat Leon mengepalkan tangannya. Seketika raut wajah Leon berubah dan Claudia tahu bahwa Leon sedang menahan amarahnya. Leon langsung memeluk Claudia tanpa Leon sadari Claudia sedang tersenyum,sepertinya kali ini rencananya untuk menghasut Leon telah berhasil. 

"Itu tidak akan terjadi sayang,aku akan memberitahukan Grace nanti. Sekarang lebih baik kamu mandi aku sudah pesankan makanan untukmu." 

Claudia langsung masuk kedalam kamar mandi,di dalam kamar mandi Claudia tersenyum dan tertawa puas karena berhasil menghasut Leon agar ia menyuruh Grace untuk menjauhi Wilona. Sedangkan Leon yang sudah keluar dari kamar rahasianya segera mengambil ponselnya dan menghubungi Gabriel calon adik ipar sekaligus sahabat baiknya. 

"Halo" jawab Gabriel di sambungan telepon tersebut. 

"Gabriel,tolong bantu aku cari tahu tentang Wilona temannya Grace." Ucap Leon 

"Wilona?" Tanya Gabriel yang memastikan pendengarannya tidak salah dengar. 

"Ya" jawab singkat Leon

"Apa namanya hanya Wilona?" 

Leon diam sejenak,ia pun juga tidak tahu nama lengkap Wilona. Claudia hanya menyebut nama Wilona saja tanpa nama lengkapnya. Sebenarnya Gabriel sudah mengetahui tentang Wilona,karena sebelumnya Grace tunangannya itu memintanya untuk mencari tahu tentang gadis itu. Gabriel sengaja tidak memberitahukan Leon kalau ia sudah tahu tentang Wilona,karena Gabriel ingin tahu apa yang diinginkan Leon jika ia mendapatkan data seorang Wilona. 

"Leon" panggil Gabriel 

"Aku tidak tahu nama lengkapnya,Claudia hanya menyebutkan nama depannya saja." Jawab Leon

"Claudia?" Tanya Gabriel kembali dengan kerutan di keningnya.

"Ya,tadi Claudia mengatakan kalau gadis yang bernama Wilona itu memiliki pengaruh buruk dalam hidupnya. Aku tidak ingin adikku satu-satunya itu terjebak oleh pengaruh gadis itu." 

Kini Gabriel paham dengan maksud Leon menginginkan data Wilona. Bahkan Gabriel menyayangkan sikap sahabatnya itu yang mudah termakan ucapan Claudia. 

"Lalu apa yang akan kamu lakukan,jika sudah mendapatkan data mengenai Wilona?" 

"Seperti biasa aku akan menghancurkan kehidupannya,karena sudah berani membuat Claudia menderita karena perlakuan gadis itu." 

Haaahhhh

Gabriel menghela nafas kasarnya "baiklah nanti sore aku akan mengirimkan datanya." 

"Thank u bro" 

Panggilan telepon pun berakhir,Claudia baru saja keluar dari ruang rahasia yang berada di dalam ruangan Leon. Leon menyambut kekasihnya itu dengan senyuman. 

"Sayang duduk sini kita makan siang,setelah itu aku akan ada rapat dengan kolegaku. Maaf kali ini aku tidak bisa mengantarkan dirimu." Ucap Leon yang merasa sangat bersalah

Claudia mengangguk dan mendudukkan dirinya di sebelah Leon. 

"It's ok honey,lagipula aku juga membawa mobil." Jawab Claudia yang sedang sibuk membuka bungkusan makan siang mereka. 

Mereka menikmati makan siang dengan sangat nikmat. Setelah makan siang Claudia dan Leon keluar dari ruangannya dengan penampilan yang berbeda dari tadi pagi,dan itu sukses membuat sekretaris Leon mengernyitkan dahinya. Berbagai macam pikiran terlintas di otak sang sekretaris. Mereka sama-sama menaiki lift khusus petinggi perusahaan Averus Grup,Leon turun di lantai lima,sedangkan Claudia turun di lobby. 

Claudia keluar dari lift dan seperti biasa,ia berjalan dengan angkuhnya tanpa senyum atau membalas sapaan dari para karyawan kekasihnya itu. 

...********...

"Wilona tunggu" teriak Grace sambil berlari 

"Ada apa? Kenapa kamu berlari seperti itu?" Tanya Wilona 

"Haahh… tadi aku dari toilet,pas keluar aku liat kamu lagi jalan,sebelum kamu pergi makanya aku kejar dan teriak deh,hehehe" jawab Grace yang terkekeh dengan sikapnya sendiri,bahkan Grace masih terlihat sedang mengatur nafasnya sehabis berlari.  

"Besok malam minggu kamu ada acara?" Tanya Grace kembali

Wilona berpikir sejenak lalu ia menggelengkan kepalanya,pertanda ia tidak ada acara pada malam itu. 

"Yes,besok malam aku akan menjemputmu. Aku akan memperkenalkan seseorang kepadamu." 

Wilona mengernyitkan keningnya "seseorang? Siapa? Apa aku mengenalnya?" Pertanyaan Wilona membuat Grace menepuk keningnya pelan

"Kenapa sahabatku ini menjadi bawel seperti ini ya?" Ucapan Grace mampu membuat Wilona menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu. 

"Maaf" ucap Wilona sambil tertawa karena sikapnya. 

"Sudahlah,intinya besok malam aku akan menjemputmu di rumah. Berdandan yang cantik besok,aku mengundang makan malam sekaligus memperkenalkan kamu dengan calon suami aku." Grace tersenyum melihat wajah Wilona yang tercengang karena ucapannya. 

"Kamu akan menikah? Kapan?" 

"Setelah kita lulus." Jawab Grace dengan gimik yang santai. 

Wilona tersenyum "Wow,selamat ya sayangku,jangan lupa mengundang sahabatmu ini." 

"Tentu,bahkan aku ingin kamu menjadi bridesmaids di hari pernikahanku nanti." 

...******"...

Jangan merasa takut dan terintimidasi bila lingkungan tidak mendukung.

Kadangkala orang-orang sekitarmu ada yang langsung terpengaruh dengan omongan dari orang yang memfitnah dirimu. Bisa-bisa tanpa bukti yang jelas orang-orang di sekitarmu malah menjauhi kamu dan memandang buruk dirimu. Nah, ketika hal itu terjadi, tak jarang orang yang mengalaminya menjadi takut dan merasa terintimidasi dengan lingkungan yang tidak mempercayainya. Kalau hal itu terjadi, tetaplah tenang dan fokus kumpulkan bukti-bukti bahwa kamu tidak bersalah. 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!