NIKAH SMA
Nikah SMA bab 1
Terjebak bersama.
Itulah yang dirasakan oleh seorang Arendra Rio Reista, cowok beken yang harus menikah dengan Viviana karena kesalahpahaman yang terjadi di gudang sekolah.
Disitulah kesialan juga diciptakan Rei untuk Via, gadis malang yang bertemu dengan macam-macam gangguan bullying dari kakak seniornya karena kedekatannya dengan Rei di sekolah.
Melibatkan cinta remaja, persahabatan dan cita-cita. Akankah keduanya berakhir dengan bahagia?
Senin pagi yang cerah. Sebuah Jazz merah mengilat meluncur dari kawasan perumahan Griya Perwita menuju sekolah di kawasan jalan taman Setiabudi, Jakarta Selatan. Mobil merah itu memutar dengan anggun di persimpangan jalan sebelum memasuki jalanan macet di hari senin.
Mobil itu berhenti di gerbang sekolah sebelum keluar dengan santuyyy.
Rei
Semalaman gue ke club, gak ada yang bangunin gue!
Rei
Lagian ini juga cuma class meeting.
Rei melangkah ke arah koridor sekolah. Sebelum tubuhnya di tubruk oleh Sheila.
ucap Sheila dengan manja.
Rama
Entup dia, Rei. Entup!
Rei tetep santai tangannya digelayuti oleh Sheila.
Rama
Halah pa'an, kek otak lu gak konek aja.
Sheila
Ogah, habis lu entup gue bengkak.
Nikah SMA bab 2
Si tampan berotak encer murid popular setelah Rei itu masih terbahak-bahak ketika Vivian mengayuh sepedanya yang blong menabrak tembok sekolah.
pekik Viviana keras. Via tersungkur di atas konblok dengan kondisi yang membuat semua orang menertawakannya.
Rama
Sarap juga tuh cewek!
Rei
Bantuin sono. Lu kan ketua OSIS!
bujuk Rei yang terbahak pula melihat kejadian itu.
Rama
Kasian dia, pagi-pagi udah sarapan tembok.
timpal Sheila dengan nada mencemooh.
Rama menghampiri Via yang masih santai duduk diatas tanah.
Rama
Berdiri bisa gak? Lu mirip penjual jamu gendong!
ledek Rama sambil mengulurkan tangannya.
Via mendongkak, ia menatap ketiga orang populer di sekolahnya dengan heran.
cibir Via sambil memanyunkan bibirnya.
Rei, Sheila dan Rama saling melempar pandang.
Sheila
Cabut, cabut!! Gak usah dibantuin!
Ia menarik Rei untuk menyusuri koridor sekolah. Meninggalkan Rama yang masih berdiri di depan Via.
Ia sebel, harusnya pagi ini dia udah ikut perlombaan antar kelas. Tapi dasarnya udah hari sial ya sial aja sejak ia bangun tidur.
Rama
Lu yakin mau jadi siswa ngesot?
Via
Lu pikir gue hantu, ngesot-ngesot!
Via menyingkirkan sepedanya yang sudah bengkok ban depannya.
Betapa cepat ia mengayuh sepedanya sampai satu-satunya kendaraan yang ia gunakan untuk berangkat sekolah bobrok.
Sheila
Gak penting banget kan! Rama pake nolongin dia segala.
Rei menoleh ke belakang, jika ditelisik lebih baik.
Cewek udik yang bikin paginya lebih seru cukup kasian.
Sheila
Apa sih, gak usah dilihat.
Sheila menarik tangan Rei untuk pergi ke kantin.
kata Rama setelah ia membantu Via berdiri.
Via meneliti roknya, benar seragamnya sobek sebelah.
Via
"Sial... pulang ajalah!"
Via melengos pergi menuju ke gerbang sekolah.
Rama terbahak-bahak sambil mengejarnya.
Rama
Cewek udik kayak lu bakal digodain preman kalau begitu!
Via
Apaan sih, pergi sono!
Rama
Ogah... Nih pakai jaket gue, balikin besok!
Rama melempar jaketnya ke arah Via.
Via menatap jaket Boomber sebelum mengikatkan di pinggangnya.
Nikah SMA bab 3
Keesokan harinya di koridor sekolah.
Via yang mencari keberadaan Rama justru menemukan sahabat Rama yang terlihat acak-acakan.
Via
Kaaaakkkkkk, mana kak Rama?
teriak Via saat Rei mengacuhkannya.
Rei berhenti, ia memutar kepalanya dengan mata nyaris mencolot.
Rei mendorong tubuh Via sampai membentur tembok.
Via tersentak kaget, ia menahan tubuh Rei dengan jaket Boomber milik Rama.
Via
Kalau gue ogah, lu mau apa?
Ia menekan bahu Via dan memajukan wajahnya.
Rei
Lu mau apa? Mau gue sumpal bibirmu pake bibir gue?
Via
Cuihhhh... Jijik, bibirmu udah bekas banyak cewek! Sori yee.
Rei
Belagu banget lu jadi cewek!
Baru kali ini ia mendapatkan penolakan dari gadis udik adik kelasnya sendiri.
Sementara banyak gadis-gadis cantik yang menginginkan bibirnya.
Via
Lagian jadi cowok pasaran banget!
cibir Via tanpa tedeng aling-aling.
Rei yang mendengarnya nyaris menonjok pipi Via.
Yang mau di tonjok pun malah menjulurkan lidahnya.
Via
Gak takut gue, Lu mungkin gak tau kalau gue jago taekwondo?
Via menyingkirkan tangan Rei yang masih berada di bahunya.
Untung siswa-siswi di sekolah banyak yang berkumpul di lapangan basket karena ada pertandingan antar kelas disana. Jika tidak keduanya pasti menjadi pusat perhatian semuanya.
Rei
Lu mungkin lupa siapa Rama!
Rei
Gak usah sok akrab sama dia, lu cuma kasian dimatanya!
Rei kembali mengepalkan tangannya saat Via melengos pergi dari hadapannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!