Namaku Kath, yang berarti murni. Aku adalah makhluk yang sangat haus akan darah. Aku adalah werewolf pertama yang mempunyai darah abadi di tubuhku dan aku dapat merubah diriku menjadi Vampire maupun Werewolf. Mungkin karena ayahku Werewolf dan ibuku Vampire.
Aneh bukan, ketika musuh terberat Werewolf menjadi pasangan hidupnya dan begitu pula sebaliknya. Banyak sekali kaum Werewolf yang ingin membunuh ibuku, karena ia adalah seorang Vampire dan banyak juga yang ingin membunuh ayahku.
Tetapi karena peperangan antar kedua ras, ibu dan ayahku meninggal. Semenjak itu tidak ada lagi kata Werewolf dan Vampire bersatu.
Dan sekarang mereka menginginkanku, karena darahku yang dapat membuat kaum lain abadi. Tapi tidak ada yang dapat meminum darahku karena aku adalah wanita terkuat yang dapat mengalahkan siapapun dengan satu jentikan jari. Keren bukan? satu-satunya wanita yang memiliki darah abadi dan kekuatan yang sangat-sangat kuat.
Dan sebab itulah, tidak ada yang mau menerimaku sebagai mate mereka. Karena mereka takut hidupnya akan terancam mati. Mungkin seluruh dunia telah mengenalku, karena aku yang selalu cari masalah dengan kaum manapun.
Dan hari ini aku menatap ke langit dan bersumpah, bahwa aku tidak akan memiliki mate selamanya. Karena semua werewolf telah merejectku begitu juga dengan Vampire. Karena aku memiliki darah musuh mereka. Tidak ada yang ingin mengajakku menjadi matenya.
Padahal aku termasuk gadis yang sangat cantik, mata kananku yang berwarna oranye dan mata kiriku yang berwarna merah, terkadang dua-duanya berwarna coklat tergantung moodku.
Aku memiliki gigi taring yang sangat kuat yang aku dapat dari ibuku, Vampire. Dan aku memiliki cakaran yang sangat tajam yang aku dapatkan dari ayahku, Werewolf.
Dan inilah aku setengah Vampire dan setengah Werewolf.
...****************...
Kath berjalan ke istana werewolf yaitu istana Black Moon Pack, yang terkenal kesadisannya. Tidak ada rasa takut yang menyelimuti Kath, ia terus berjalan. Hingga tiba di depan istana tersebut.
"Anda tidak boleh masuk!!" Cegat prajurit Black Moon Pack.
"Aku ingin tau kenapa Rajamu itu , menolakku sebagai Mate. Mentang-mentang ia baru mendapati tahtanya." Ucap Kath dengan suara yang lantang.
Tiba-tiba gerbang kerajaan terbuka disana Kath melihat sosok pria yang memakai baju bangsawan.
"Memangnya kenapa jika aku merejectmu?" Tanya Xalvaro sang Raja Black Moon Pack.
Kath terdiam, karna ia tau alasannya.
"Kenapa terdiam?" Tanya Xalvaro
"Siapa yang akan menerima gadis yang memiliki darah musuhnya sendiri, kurasa begitu juga bangsa Vampire. Mereka juga pasti akan membuangmy tidak mungkin mereka akan menerimamu." Sambung Xalvaro dengan angkuh.
"Apalagi jika ibumu seorang pelacur, siapa yang ingin menerimamu sebagai mate." Ucap Xalvaro.
"Kau boleh saja menghinaku, tetapi tidak ibuku" Ucap Kath dan merubah bola matanya menjadi warna oranye dan Merah.
"Jika anda ingin mengajakku berperang, ayolah. Bawa semua pasukanmu aku akan membuat semua Werewolf yang ada dikerajaanmu ini musnah," Ucap Kath dengan tatapan kejam.
"Jika kau tidak tau, siapa aku. Biar aku meperkenalkan diriku sendiri, aku adalah pemilik 9 ekor serigala. Serigala pertama yang terlahir memiliki 9 ekor serigala dan satu-satunya di dunia," Lanjut Kath tersenyum miring.
Kath merubah warna mata kanannya menjadi Oranye dan mata kirinya menjadi Merah, lalu mengeluarkan gigi Vampire dan mengeluarkan cakaran Serigala .
Kath juga mengeluarkan 9 ekor serigala miliknya ditambah lagi, sekarang sedang bulan purnama penuh. Kekuatannya pasti akan bertambah berpuluh-puluh kali lipat .
"Bunuh dia"Ucap Xalvaro , yang membuat semua prajuritnya mengeluarkan pedangnya dan berjalan ke arahku.
Whooooossss
Satu serangan membuat para prajurit yang berada di barisan depan tersungkur.
"Majulah." Ucap Kath sambil mengisap darah salah satu prajurit dan menjilati darah yang berada di bibirnya. Para prajurit hanya melihat Kath dengan tatapan waspada.
Sretttttt
Cakaran Kath yang terus menerus menembus jantung para prajurit. Ketika melihat para prajurit ketakutan Kath pun berlari ke arah Xalvaro dan
Sretttttt
Cakaran tajam menusuk dada Xalvaro. Xalvaro bahkan tidak bisa membuat Kath tergores. Kath sangat cepat sekali, ia bisa menangkis semua serangan Xalvaro. Xalvaro seakan kehilangan semua energinya, ia tidak pernah bertemu dengan musuh yang lebih kuat darinya. Darah terus-menerus mengalir dari dadanya karena cakaran Kath yang cukup dalam.
"Aku menyerah...." Lirih Xalvaro.
Kath mendengar suara dan aroma dari bagian utara, "Vampire?" Ucap Kath dengan suara pelan.
"Kenapa Vampire bisa berkeliaran disaat seperti ini? kan aku jadi tidak bisa nenikmati rasa darahmu." Kesal Kath melihat ke arah Xalvaro.
"Kath" panggil Xalvaro dengan suara yang sangat pelan. Kath hanya menaikan alisnya.
"Aku mohon, tolonglah aku kali ini saja. Prajurit aku telah mati dan sisa aku yang sedang lemah, jangan membuatku ketahuan dengan bangsa Vampire"Ucap Xalvaro yang memegang bagian dadanya yang terkena cakaran.
"Kenapa aku harus menolongmu?" Ucap Kath menatapnya sinis.
"Karena ia adalah bangsa Vampir yang menyatakan perang denganku hari ini. Hanya saja, kau datang dan semua prajuritku telah mati." Ucap Xalvaro dengan wajah yang pucat.
"Baiklah." Ucap Kath pasrah.
"Berjanjilah kepadaku, kau tidak akan membuatku celaka?" Ucap Xalvaro.
Kath memutarkan bola matanya "iya-iya, terserahmu. Ikutlah denganku sekarang".
"A-aku tidak bisa bergerak cakaranmu sangat sakit, jika aku bergerak tubuhku akan melemah" Ucap Xalvaro.
"Kau sungguh menyusahkanku. Jika kau tidak ingin mengikutiku, akan aku tinggalkan kau sendirian disini" Ucap Kath geram.
"Baiklah aku akan mengikutimu, aku mohon jangan terlalu cepat jalannya," Ucap Xalvaro.
"Ini karena rasa kasian saja aku membantumu , karena aku pernah merasakan hal yang sama sepertimu," Ucap Kath yang mulai berjalan kearah rawa-rawa .
Kath berjalan dengan pelan agar tidak ketahuan oleh Klan Vampire. Langkah Kath terhenti saat melihat seorang Vampire, tiba-tiba berada didepannya.
"Sial" Ucap Kath menghela nafasnya.
"Ada seorang gadis disini, dengan darah campuran" Ucap seorang Vampire mengejek Kath.
Sang Pangeran Vampire yang bernama Vero berjalan ke arah Kath.
"Ternyata kau," Ucap Kath memutarkan bola matanya .
"Siapa dia?" Tanya Xalvaro yang menatap kearah Kath.
"Sama sepertimu, orang yang menolakku menjadi Matenya" Ucap Kath dan memutarkan bola matanya .
"Untung saja, aku telah berjanji agar melindungimu. Jika tidak aku sudah membuat kalian berdua mati ditanganku hari ini" Ucap Kath mengepalkan tangannya.
"Sudah lama, aku tidak melihatmu" Ucap Vero tersenyum miring .
"Sudah lama juga aku tidak melihat seorang Vampire mati ditanganku" Ucap Kath dengan tatapan ganas.
"Prajurit, Serang!!!"Ucap Vero menunjuk kearah Kath.
Tidak ada satupun Prajurit yang berani mendekati Kath, Kath menatap para Prajurit tersebut dengan tatapan mematikan.
"Jangan karena kamu pemilik darah Vampir Origin aku menjadi takut kepadamu" Ucap Kath yang mulai mengeluarkan gigi taringnya.
......................
Note:
Darah vampir origin yaitu, darah suci kaum vampir
"Kurasa kalian tau, aku adalah keturunan dari ibuku yang terkenal kuat. Aku dapat mendeteksi kebohongan dan memblokir kekuatan yang kalian miliki," Ucap Kath tersenyum dan mulai mengeluarkan cakaran dan gigi taringnya.
"Dan kalian tau, bahwa kerajaan kalian tidak boleh ada kata berbohong. Tapi saat aku melihat kalian, kurasa banyak sekali kebohongan disekitar kalian" Lanjut Kath menatap mereka dengan sinis.
"Aku menyuruh kalian menyerangnya, bukan menatapnya" Perintah Vero yang terlihat panik.
"Kau tetap disini, jangan kemana-mana"Ucap Kath menatap Xalvaro.
Kath berdiri didepan Xalvaro. Jika ada Vampir yang mendekatinya, Kath akan langsung mencabut nyawa mereka.
"Sungguh banyak prajuritnya, ditambah lagi dengan staminaku yang terkuras karena peperangan tadi. Mungkin saja aku bisa kalah melawan mereka."batin Kath yang terus membunuh satu persatu pasukan Vero. Vero tersenyum melihat kearah Kath yang terlihat kelelahan.
"Ambil saja darahku," Ucap Xalvaro yang melihat Kath kelelahan.
"Apa kau yakin?" Tanya Kath sambil menendang salah satu vampire
"Yah, asal kau tidak membuatku celaka," Ucap Xalvaro dengan tegas.
Kath mengigit leher Xalvaro, lalu meminum 25% darah Xalvaro. Staminanya meningkat, mungkin karna Xalvaro adalah salah satu Raja werewolf terkuat.
Kath mencakar dan mengoyah daging para Vampire dengan ganas.
"Terima kasih, telah memberikan darahmu." Ucap Kath.
Cipratttt
Suara darah yang terdengar sangat nyaring, darah yang terus menerus mengalir tanpa henti. Terlihat beberapa mayat yang tergeletak dan beberapa prajurit yang kehilangan tangan dan kakinya akibat kekuatan Kath, karena inilah Kath sering disebut Ratu berdarah dingin.
Kath terus-menerus membunuh prajurit yang berada dihadapannya dan sekarang yang berada dihadapannya adalah Vero.
Semua Vampire telah mati hanya tersisa satu Vampire yang belum mati, yaitu Vero. Kath mencekik Vero hingga Vero tidak bisa bernafas dan membuangnya begitu saja
Suara kaki tiba-tiba terdengar, dan ternyata itu adalah kumpulan iblis yang sedang berjalan didaerah ini. Dengan cepat Kath menarik tangan Xalvaro, untuk bersembunyi dirawa-rawa.
"Sial, Kenapa semua ras harus berjalan di waktu yang bersamaan." Ucap Kath yang menyembunyikan dirinya.
Karena sangat bahaya jika seorang iblis, mengetahui ada Vampire atau Werewolf yang berkeliaran disekitar hutan. Apalagi Kath adalah campuran keduanya.
Kath pun bersembunyi, karena menyadari dirinya yang tidak mungkin bisa mengalahkan seorang Raja yang mendapat julukan makhluk immortal terkuat. Apalagi staminanya sangat terkuras karena 2 peperangan tadi.
"Kenapa kau bersembunyi?" Tanya Xalvaro menatap ke arah Kath dengan tatapan bingung.
"Aku tidak mungkin bisa mengalahkan iblis itu. Kalian lupa Raja iblis adalah makhluk immortal terkuat saat ini." Jawab Kath yang masih kelelahan karena peperangan tadi.
Walaupun Kath adalah wanita yang sangat kuat tetapi dia tidak akan mampu untuk melawan Raja iblis, karena sisa staminanya yang seperti sekarang ini.
"Kenapa banyak sekali darah Vampire dan Werewolf disini? Apakah ada peperangan antara kedua kaum?" Tanya Raja Iblis kepada bawahannya.
"Sepertinya iya, Tuan." Jawab bawahannya sambil membungkuk.
"Sepertinya bukan dua kaum. Tetapi ada satu orang lagi." Ucap Raja Iblis sambil tersenyum.
'Apakah aku akan ketahuan? Bagaimana kalau aku ketahuan? Aku tidak punya cukup Stamina untuk melawannya dan prajuritnya sangat banyak sekali.' Batin Kath yang terus memikirkan ide.
Seorang prajurit berlari ke arah Raja Iblis, "Raja, keadaan di istana sangat kacau karna adanya penyusup. Masalah ini harus segera diselesaikan dengan secepat mungkin, sebelum lebih banyak kejadian yang tidak diinginkan." Ucap seseorang yang menundukan kepala dan membungkuk memberi hormat kepada Raja iblis.
Raja iblis dan klannya pun segera pergi dari tempat tersebut.
"Untung saja, kali ini aku selamat." Ucap Kath menghela nafas panjang.
"Akhirnya iblis itu pergi juga." Ucap Xalvaro sambil menghela napas lega.
"Aku pergi dulu, Aku mau mencari mangsa baru. Perutku sangat lapar, aku terus meminum darah dan tidak memakan daging. Itu sangat menyisakku." Ucap Kath yang berdiri sambil membersihkan pakaiannya yang terkena tanah.
"Tapikan disini banyak mayat. Kau bisa memakannya hingga perutmu meledak." Ucap Xalvaro.
"Maaf, tapi seleraku bukan mayat," Ucap Kath ketus dan berjalan meninggalkan Xalvaro.
"Tunggu aku, bolehkah aku ikut denganmu? Packku telah musnah dan aku tidak mungkin kembali." Ucap Xalvaro memelas ke Kath
"Kenapa kau ingin ikut denganku? Apa kau lupa? Kaulah yang telah merejectku didepan umum dan membuatku sangat malu" Ucap Kath menatap sinis ke arah Xalvaro.
"Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi" Ucap Xalvaro.
"Tentu saja, kau tidak akan mengulanginya lagi. Karena kau tidak akan bisa mengulanginya lagi," Tegas Kath dan memutarkan bola matanya.
"Terserahmu, aku ingin mencari temanku." Ucap Kath yang berjalan sambil mencari temannya.
...****************...
"ALEXO," Panggil Kath dengan suara yang keras.
Alexo adalah hewan peliharaan Kath sekaligus temannya, Kath menemukannya saat klan werewolf dan klan vampire berperang. Saat Kath masih kecil, ia yang menjaga Kath hingga sekarang.
Seekor singa hitam yang besar berjalan kearah Kath, "Akhirnya aku menemukanmu, Alexo." Ucap Kath sambil memeluk Alexo.
Xalvaro menatap singa tersebut dengan waspada, Alexo menatap kearah Xalvaro dengan tatapan tidak suka.
"Tenanglah Alexo dia adalah temanku." Ucap Kath, mengelus-elus Alexo.
"Sejak kapan kau memeliharanya?" Tanya Xalvaro penasaran.
"Sejak aku masih kecil." Jawab Kath ketus.
"Ia terlihat sangat menyeramkan." Ucap Xalvaro.
Xalvaro pun berjalan kearah istana Kath, setiba di istana ia hanya melongo.
"Istanamu sangat besar sekali." Ucap Xalvaro memandang Istana Kath.
"Ini peninggalan ayahku. Ayo, masuk." Ucap Kath dan mengajaknya masuk.
"Kamarmu di lantai 2 bersebelahan dengan kamarku." Lanjut Kath menaiki tangga dan diikuti oleh mereka.
"Baiklah." Ucap Kath.
Kath memgantar Xalvaro ke kamarnya dan membukakan pintu kamarnya.
Uhukk.. Uhukk...
Batuk Kath dan Xalvaro barengan. Karena debu yang amat banyak mengelilingi kamar mereka.
"Apakah ini bisa ditinggali?" Tanya Xalvaro yang melihat keadaan kamarnya yang sangat hancur.
"Ini sangat berdebu sekali." Sambung Xalvaro yang menutup hidungnya.
"Aku sangat sibuk, tidak sempat membersihkannya." Ucap Kath yang beralasan.
"Percuma mansionmu besar, tetapi keadaan mansionmu seperti ini." Ucap Xalvaro yang seperti menghina.
"Kau mau tinggal atau tidak?" Tanya Kath dengan wajah geram, karena mendengar ocehannya.
"Tentu saja, mau." Ucap Xalvaro dengan senyum.
"Kalau begitu kau bersihkan dan aku akan mencari beberapa makanan untuk kita makan." Perintah Kath.
"Baiklah." Jawan Xalvaro singkat.
Kath pun berjalan keluar dari mansion dan menunggani Alexo, seperti menunggangi kuda.
Mereka pun berjalan kearah hutan untuk menangkap rusa untuk dimakan dan dibawah pulang. Kath terus menerus mengikuti rusa yang akan ia tangkap dan membunuhnya.
Tiba-tiba Kath mencium bau wewangian yang sangat wangi, seperti bau pohon pinus dan rerumputan yang membuat Kath ingin mengikuti wewangian tersebut.
'Aku menemukan mate baruku lagi, apakah aku harus mengikuti bau ini atau aku harus berlari agar ia tidak menemukanku? Aku takut bila mateku akan merejectku lagi.' Batin Kath bingung.
Kath menaiki punggung Alexo dan berjalan kearah istananya. Kath sangat takut, jika matenya mengetahui bahwa ia adalah setengah Vampire dan setengah Werewolf. Dan lagi-lagi Kath akan ditolak oleh matenya, ini seperti trauma baginya.
'Kenapa banyak mate yang menolakku dan akhirnya aku selalu menemukan mate baru lagi? Kenapa ini selalu terjadi kepadaku? Semua makhluk immortal hanya mendapatkan satu mate untuk seumur hidupnya. Tapi, kenapa aku selalu mendapatkan mate seorang Raja. Yang akhirnya aku akan ditolak lagi dan lagi. Kenapa itu semua terjadi padaku? Apa salahku? Kenapa dunia ini begitu kejam padaku? Apakah karna aku terlalu banyak membunuh?' Batin Kath yang tanpa ia sadari, ia meneteskan air matanya.
...****************...
Setiba di Istana, Kath lansung berlari ke kamarnya yang diikuti Alexo. Setelah memasuki kamarnya, Kath duduk di samping jendela sambil memeluk lututnya dan didampingi Alexo disampingnya. Kath menangisi nasibnya yang begitu menyedihkan.
Kath terus menangis sampai ia lelah dan ketiduran. Tanpa Kath sadari sedari tadi seekor gagak terus mengikutinya.
Di pagi hari, Xalvaro terus mengedor-gedor pintu kamar Kath, Kath yang tertidur pun terbangun karena gedoran yang keras .
"Kenapa? Aku masih mengantuk." Ucap Kath sambil menguap dan mengosok matanya.
"Aku lapar. Apa disini tidak ada makanan? Bukankah semalam kau mencari makan, dimana makanannya?" Tanya Xalvaro kelaparan.
"Kenapa matamu bengkak? Apa kau baru saja menangis?" Lanjut Xalvaro yang menatap mata Kath yang sembab.
"Aku telah membawamu kesini, dan memberikanmu tempat tinggal. Dan kau meminta makanan padaku? dan pagi-pagi kau mengedor pintu hanya untuk meminta makanan? Dasar tamu tidak tau diuntung." Ucap Kath membanting pintu dan berjalan ke tempat tidur untuk kembali tidur.
"Dan satu lagi berhenti bertanya tanpa henti." Jerit Kath dengan kuat agar terdengar oleh Xalvaro.
"Dasar pemarah, hanya bisa mengomel saja," Jerit Xalvaro.
"Gara-gara semalam, aku jadi meninggalkan dagingku." Ucap Kath kesal mengingat kejadian semalam.
Kath membaringkan tubuhnya kekasur dan kembali tidur.
Kath terbangun ketika hari sudah sore. Tiba-tiba muncul kilasan Xalvaro. "Aku harus menolongnya, sebelum terlambat." Ucap Kath dengan tergesa-gesa dan lansung mencari Xalvaro.
Kath bergegas ke hutan untuk menemuinya. Alhasil, seperti dugaan Kath saat ia menemui Xalvaro. Xalvaro sudah tergeletak tidak bernyawa.
"M-maafkan aku. Karena aku telah menyuruhmu untuk mencari makanan sendiri." Ucap Kath datar.
Menangis? Kath sudah tidak bisa, Kath sudah melihat kematian yang lebih tragis dan lebih banyak dari ini. Marah? Kath hanya bisa tersenyum kepada takdir.
Ini selalu terjadi saat matenya menolaknya, mereka akan berakhir dengan sangat tragis dan akan meninggal dalam waktu 7 hari.
Kath mengubur Xalvaro, meletakan bunga mawar diatas makam Xalvaro dan berjalan meninggalkan makamnya.
...****************...
Sudah 7 hari semenjak kepergian Xalvaro dan sekarang Kath sendirian lagi. Kath duduk bersandarkan pohon. Setelah beberapa saat Kath mencium kembali aroma pohon pinus dan rerumputan yang sangat menyegarkan yang membuatnya mengikuti aroma itu.
Seekor burung gagak terus mengikuti Kath kemanapun Kath pergi, tetapi Kath masih belum menyadarinya.
Setelah mengikuti aroma itu. Kath bertemu dengan seorang pria yang terlihat sangat tampan dan gagah.
"Mate.."
"Hah? Maksudnya?" Tanya Kath bingung.
"Apakah kau beneran mateku?" Ucap pria tersebut.
"Iya, aku adalah matemu. Aku tau kau pasti akan merejectku." Ucap Kath menghela nafas.
"Merejectmu untuk apa?" Ucapnya sambil mengerutkan dahi.
"Karna aku yakin kau pasti takut denganku." Ucap Kath pasrah.
"Aku? Takut padamu? Dalam mimpimu. Lihatlah penampilanmu dekil begini. Tidak akan ada yang menyukaimu." Ucapnya merendahkan Kath.
"Apa katamu?" Tanya Kath yang mulai merasa marah.
"Dekil" Satu kata saja tetapi membuat Kath sangat emosi.
"Kau sangat kurang ajar. Dari kaum mana kau? Akan kumusnahkan kaummu." Ucap Kath marah.
"Kau adalah mate yang sangat kurang ajar. Aku hanya ada satu di dunia ini. Aku bukan terdiri dari Kaum manapun. Aku adalah raja dari semua makhluk siluman. Dan aku adalah Rix Eveitox. Kau seharusnya tunduk padaku. Bukannya melawanku." Ucap Rix tegas yang membuat Kath merinding seketika.
"Kenapa aku harus tunduk padamu? Aku juga hanya ada satu di dunia ini." Ucap Kath yang tidak mau kalah.
"Tentu saja kau harus tunduk padaku kau mateku dan semua makhluk tunduk padaku maka kau juga harus tunduk padaku. Apa lagi kau adalah perempuan jadi kau harus tunduk padaku." Ucap Rix tidak mengalah.
"Dalam mimpimu. Apa buktinya jika semua makhluk tunduk padamu?" Tanya Kath geram
"Ikutlah aku ke kerajaanku. Maka kau akan melihat semua makhluk akan tunduk padaku."ucap Rix dengan sombong.
"Kau pikir aku perempuan bodoh. Tentu saja mereka akan tunduk padamu, kau adalah Raja mereka pasti mereka semuanya akan tunduk padamu. Bagaimana kalau kau ikut aku akan ku bawa kau ke suatu tempat jika mereka tunduk padamu maka aku akan mengabulkan 1 permintaanmu. Tapi, jika tidak ada yang menunduk padamu, maka kau yang akan mengabulkan 1 permintaanku. Bagaimana setuju?" Ucap Kath menantang Rix.
"Tapi aku harus kembali ke istanaku untuk menyelesaikan beberapa hal." Ucap Rix.
'Bagaimana bisa dia tidak mengenalku.' Batin Rix mengerutkan dahinya.
"Setuju, akan kubuat kau tunduk padaku." Ucap Rix dengan gagah.
"Bahkan umurku jauh lebih tua darimu." Ketus Kath.
"Umur? Palingan umurmu hanya 20 ribu tahun." Jawab Rix menatap kearah Kath dan tersenyum.
"Bagaimana kau bisa tau? Apakah kau peramal?" Tanya Kath penasaran.
"Tentu saja aku tau, dilihat dari sikapmu." Jawabnya sambil berjalan ke arah istananya.
"Emangnya kau umur berapa?" Tanya Kath penasaran.
"Aku? Tentu saja aku lebih tua darimu. Umurku baru saja 75 ribu tahun." Ucapnya dengan sangat santai.
Kath melongo, "itu yang kau sebut baru saja? Kau sangat tua sekali, apakah aku harus memanggilmu dengan sebutan om? baru kali ini aku bertemu dengan orang yang lebih tua dariku." Ucap Kath yang sangat terkejut.
"Panggil saja aku Rix, kau tidak perlu repot-repot memanggilku dengan sebutan om. Umur makhluk immortal kan bisa sampai ratusan ribu tahun. Jadi menurutku umurku masih tergolong wajar." Ucap Rix yang menoleh kearah Kath yang tidak berada disisinya dan menghela nafas kuat.
"Apa yang kau lakukan disana?" Tanya Rix yang melihat Kath berada di rerumputan dan terlihat sangat konsen.
"Diamlah," Ucap Kath dan menangkap seekor siput.
"Dasar anak kecil," Ucap Rix sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Ini untukmu, anggap saja ini hadiah untukmu" Ucap Kath dan memberikan siput kepada Rix.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!