NovelToon NovelToon

Masih SMA Kok Nikah

Part 01

Kenyataan Pahit harus Nadia alami bukan hanya kesakitan di tubuhnya namun juga karena kedua orang tuanya yang meninggal akibat kecelakaan yang mereka alami.

Wajah cantiknya basah dengan air mata yang membanjiri,,

" Sayang,, Kamu yang sabar ya " Ucap seorang wanita cantik seumuran dengan Mamanya.

Nawang adalah teman sekaligus sahabat kedua orang tuanya.

Beliau datang bersama suaminya Abdi yang juga sahabat orang tuanya semenjak Kuliah.

" Nadia sekarang sendiri Tante " Ucap Nadia memeluk erat Nawang.

Sama Halnya,,

Nawang pun terus menetes kan air matanya, melihat Nadia seperti ini semakin membuatnya merasa sedih.

" Nadia mau melihat Mama dan Papa "

Nawang hanya bisa mengangguk dan membantu Nadia berjalan turun.

Pemakaman sudah siap,,

Tangisan histeris kembali harus Nawang dengar ketika Nadia terus memanggil Orang tuanya.

Nadia anak tunggal dari pasangan Hanung juga Rekso Sanjaya .

" Nadia Sayang " Ucap Nawang kembali memeluk Nadia.

Nadia terus menangis memanggil orang tuanya yang sudah tertutup gundukan tanah.

Langit seakan ikut merasakan kesedihan Gadis cantik berusia 16tahun ini hingga terasa rintikan air hujan membasahi bumi.

" Ayo Sayang hujan nanti kamu sakit "

" Gak mau Tante, Nadia mau di sini bersama Papa, Mama "

" Tapi hujan sayang,, "

Nadia terus menggeleng dan tangannya memeluk erat dua nisan yang berjejeran.

" Nadia,, Jika kamu seperti ini Mama Papa kamu pasti akan sangat sedih, Apa kamu tidak kasihan " Ucap Abdi yang juga merasa tidak tega melihat Nadia.

" Benar Sayang,, Kamu harus kuat ya demi mereka "

Nadia terdiam,,

Hingga hujan semakin besar membuat Nawang harus membawa Nadia menuju mobil.

" Ayo sayang "

Nadia menatap makan orang tuanya hingga sampai di depan mobil dan untuk terakhir kalinya Nadia kembali menatapnya.

" Ayo Sayang "

Nadia mengangguk dan masuk ke dalam mobil dan turunlah hujan deras,,

Nadia hanya menatap keluar jendela pandangan nya kosong, dia tidak tau akan bagaimana hidupnya nanti ditinggal orang yang dia sayang dan harus hidup sendiri.

" Kamu ikut Tante ya Ke Jakarta " Ucap Nawang membuat Nadia langsung menoleh.

" Nggak usah Tante, Nadia tinggal di rumah saja "

" Kamu sendiri sayang,, Di Jakarta kamu bisa tinggal bersama Tante "

" Tapi Tante,-

" Mama Kamu menitipkan Kamu kepada Tante sebelum mereka pergi "

Tes,,

Lagi lagi rasa sesak di hati Nadia kembali dia rasakan,,

Nawang memeluk nya,,

" Sekarang kamu anak Tante,, Kamu jangan pernah berpikir jika kamu hanya sendiri "

" Makasih Tante "

Nadia memeluk Nawang, menumpahkan rasa sedihnya dalam pelukan wanita yang begitu baik terhadap nya.

Setelah Perjalanan kurang lebih satu Jam mobil mereka sampai di Jakarta,,

Bangunan tinggi menjulang menjadi penyambutan untuk mereka, sedikit kemacetan pun mereka alami.

Hari semakin sore,,

Mobil memasuki Kawasan alana boutique townhouse dimana terlihat bangunan mewah di sana hingga mobil berhenti di depan rumah Besar nan mewah.

" Kita turun ya " Ajak Nawang dan Nadia mengangguk.

" Ayo sayang kita Masuk,, biar Koper kamu nanti di bawa sopir ya "

Nadia hanya bisa mengangguk, .dia masih merasa tidak enak dan malu terhadap Nawang juga Abdi.

" Nadia,, Anggap saja rumah sendiri ya ,, Om berharap kamu bisa betah tinggal di sini "

" Makasih Om, "

" Maaf Nyonya,, Kopernya mau di bawa kemana"

" Oya,, bawa ke kamar atas sebelah kamar Kevin "

" Baik Nyonya "

Nadia menatap sekeliling,,

tidak berbeda jauh dengan rumahnya yang juga besar dan mewah namun semua itu kini hanya kenangan entah kapan lagi dia bisa kembali ke rumahnya.

Tak,,

tak,,

tak,,

Terdengar suara seseorang yang menuruni tangga,,

" Kevin , kamu di rumah " Ucap Abdi

Nadia menatap laki laki yang mungkin seumuran dengannya berjalan turun.

(Nadia Almera,, gadis cantik berusia 16tahun )

" Kalian sudah kembali " Ucapnya berdiri dan matanya sekilas menatap Nadia.

(*S*ean Kevin Permana, Laki laki tampan berusia 17tahun)

Nawang tersenyum,,

" Kevin,, Kenalin ini Nadia dan mulai hari ini dia akan tinggal di sini bersama kita "

Kevin menatap nya dan mengangguk, Nadia sendiri hanya tersenyum tipis,,

" Tante antar kamu ke kamar ya,, "

" Iya Tante,, Misi Om "

Abdi mengangguk,,

" Ini kamar kamu sekarang Sayang,, Kamu masuk dan istirahat , Kamar Tante di sana "

Nadia mengangguk,,

" Ya Sudah Tante ke kamar ya "

Nadia menatap Wanita paruh baya yang berjalan ,,

" Tante Nawang " Ucapnya dan langsung berlari mendekat dan memeluk nya.

Dia sangat bersyukur bertemu dengan orang orang yang sangat baik, Setidaknya bisa mengurangi rasa sedihnya dan rasa kesendirian nya.

" Kenapa sayang ,, Apa ada yang sakit ?" Ucap Nawang menatap gadis cantik di hadapannya.

" Makasih Tante,, Nadia tidak tau bagaimana jika tidak bertemu Tante "

" Jangan pernah berpikir seperti itu,, Tante sudah menganggap kamu seperti anak Tante sendiri "

" Makasih Tante "

Nadia kembali memeluk Nawang,,

********

Hari pun semakin malam,,

Nawang menyiapkan makan malam untuk keluarganya,

" Nadia bantuin Tante "

" Loh Sayang,, gak usah kamu duduk saja "

Tidak lama Abdi berjalan turun dan di susul Kevin yang juga menghampiri.

" Karena semua sudah lengkap sekali kita makan " Ucap Nawang .

Nadia duduk di sebelah Nawang dan berhadapan dengan Kevin.

" Nadia, kamu makan yang banyak ya " Ucap Abdi.

" Iya Om "

Nawang tersenyum menatap nya.

Hanung dan Rekso merupakan sahabatnya dari dulu dan sebelum Mereka menghembuskan napas terakhirnya Mereka menitipkan Nadia kepadanya.

Dan sebagai seorang sahabat Nawang akan menjaga Nadia seperti amanat Sahabat nya.

Tidak ada obrolan dalam makan malam ini, Nadia sedikit canggung berada di antara keluarga yang baru beberapa jam di kenalnya,, selama ini Nadia memang baru bertemu dengan Nawang juga Abdi.

Jangan di tanya bagaimana Kevin, dia pun hanya diam dan menikmati makan malamnya.

Kevin memang seorang laki laki yang cuek, dia pun tidak banyak bicara.

Selama perjalan dari Bogor, Nawang memang sudah menceritakan semua tentang Kevin.

" Loh Vin, mau kemana ?" Ucap Nawang saat melihat putranya beranjak

" Kamar Ma,, "

Abdi hanya menggeleng,,

" Begitulah Kevin,, Dia memang pendiam jangan kamu masukan ke dalam hati ya " Ucap Abdi .

" Gapapa Om,, "

" Kevin memang pendiam, dia juga jarang bicara dengan Kami tapi walaupun seperti itu sebenarnya Kevin memiliki sikap yang baik, penyayang "

Nadia tersenyum,,

" Loh sayang,, Biar Bibi saja yang bereskan " Ucap Nawang saat melihat Nadia membereskan piring Kotor

" Gapapa Tante,, Nadia biasa membantu Mama"

Nawang tersenyum dan membantu Nadia membawa ke dapur.

Nadia mulai mencuci semuanya,

Walau dia memang anak tunggal dan sangat di manja orang taunya namun Nadia tidak pernah menggantung kan semua kepada Asisten di rumah nya .

Nawang terus menatap Nadia,,

bayangan wajah Hanung kembali teringat, ,

Rasanya masih tidak percaya kamu sudah pergi , Melihat Nadia aku jadi teringat kamu Hanung,, sifat, sikap bahkan Nadia sama persis dengan kamu.

Kamu tenang di sana, Nadia akan aku jaga seperti anak aku sendiri.

Nawang menyeka air matanya saat menyadari Nadia yang telah selesai mencuci piring.

Part 02

Nadia berada di kamarnya, kamar yang luas sama seperti kamarnya dulu namun tetap terasa berbeda ini bukan rumahnya dia pun tinggal bersama orang lain.

Tok,,

tok,,

tok,,

" Nadia,, Tante boleh masuk sayang "

" Masuk aja Tante "

Nawang tersenyum dan berjalan masuk menghampirinya,,

" Minum susunya dulu sebelum tidur "

Nadia mengangguk dan meminumnya,,

Nawang mengusap pucuk rambut Nadia, wajahnya selalu tersenyum, sebenarnya dia sangat ingin memiliki anak perempuan namun apa daya karena telah terjadi sesuatu membuatnya hanya bisa pasrah.

" Sekarang istirahat kamu pasti lelah "

" Tante juga istirahat "

Nawang mengangguk dan membantu Nadia berbaring dia pun menyelimuti tubuhnya,,

di kecupan nya kening gadis cantik itu.

Setelah di lihatnya Nadia yang terpejam Nawang berjalan keluar,,

" Kamu belum tidur " Ucap Nawang saat melihat putranya keluar kamar

" Belum ngantuk Ma,, "

" Vin,, Apa Mama bisa bicara sama kamu "

Kevin mengangguk,,

" Kita bicara di kamar kamu "

Kevin kembali membuka pintu kamarnya, mereka pun masuk ke dalam dan duduk di sofa dalam.

Masih sama sikap putranya selalu diam, hanya mau bicara saat di ajaknya ngobrol.

" Bagaimana Cafe ramai ?"

" Lumayan Ma "

Kevin memiliki sebuah Kedai Kopi, dia sangat menyukai minum Kopi dan inilah alasannya kenapa dia membuka Kedai Kopi dengan nama Sean Coffee.

" Nadia akan terus tinggal bersama Kita dan Mama sudah mendaftarkan dia satu sekolah bersama kamu "

" Satu sekolah Ma "

" Kenapa memangnya,, Kamu lihat Nadia.. kasihan dia, Dia sekarang hanya sendiri dan Mama mau dia tinggal di sini Mama menyayanginya "

" Terserah Mama "

" Mama mau kamu baik terhadap nya "

Kevin mengangguk,,

" Ya Sudah,, Mama istirahat kamu juga istirahat ini sudah malam "

Nawang keluar,,

Kevin menggeleng dan beranjak keluar, dia membuka pintu balkon kamarnya dan berdiri di sana menatap langit yang begitu Indah dengan banyak bintang di sana.

Keesokan Harinya,,

Nadia mengerjabkan matanya,,

rasanya malam ini begitu nyenyak,, dia pun beranjak bangun.

Sementara di lantai bawah Nawang sudah bangun dan sedang menyirami bunga bunga koleksinya.

" Itu Bunga Apa Tante " Ucap Nadia yang sudah berdiri di belakang Nawang.

" Ini Bunga bunga edelweis "

Nadia mengangguk,,

" Gimana tidurnya semalam "

Nadia tersenyum,,

" Nyenyak Tante,, "

" Kepala kamu apa masih pusing Sayang,, "

Nadia menggeleng,,

" Syukurlah,, Nanti siang Kita Periksa ulang tubuh kamu ya Tante takut ada yang kelewat saat pemeriksaan kemarin "

" Engga Tante,, Nadia gak mau ke Rumah Sakit"

Nawang mengerutkan keningnya,,

menatap wajah Nadia yang berubah sedih,,

" Sayang Ada Apa ?"

" Nadia takut ke Rumah Sakit, Rumah Sakit hanya mengingatkan Mama dan Papa "

Nawang memeluknya,,

Dia tau bagaimana perasaan Nadia, dia masih belum bisa merelakan orang tuanya pergi.

" Maafin Tante Sayang "

" Loh,, Ini Ada apa ?" Ucap Abdi yang berjalan bersama Kevin.

Nawang melepaskan pelukannya dan tersenyum,,

" Kalian sudah pulang, gimana joging nya "

" Lumayan Ma "

Kevin masih berada di sana, dia hanya berdiri dengan wajah yang sedikit berkeringat.

" Aku ke kamar " Ucapnya berjalan masuk.

Nadia terus terdiam,,

" Ayo sayang kita masuk "

Mereka berjalan masuk,,

Nadia yang masih bersama Nawang melihat Kevin berjalan turun dengan sudah berpakaian rapi,,

" Kamu mau kemana Vin " Ucap Nawang.

" Kedai Ma ,, "

" Hati hati Nak "

" Anak itu selalu saja sibuk sendiri ,,"

" Memangnya Kak Kevin sering keluar Tante "

" Oya Tante Lupa, Kevin itu sebenarnya memiliki kedai Coffee , dia merintis sendiri usahanya "

" Kenapa Coffee,, Bukannya anak remaja lebih suka junk food ?"

Nawang tersenyum,,

" Kevin sangat menyukai Coffee Sayang, Waktu Kecil dia selalu minta saat Papanya sedang minum Coffee dan akhirnya sekarang dia malah merintis sendiri usaha kedainya "

Nadia mengangguk,,

Kevin masih sangat muda, usianya pun tidak jauh darinya namun dia sudah memiliki usaha sendiri padahal keluarga nya sangat Kaya.

" Bosan juga di rumah, gimana kalau Kita jalan berkeliling Jakarta "

" Boleh Tante,, "

" Ya Sudah kita siap siap "

Nadia masuk ke dalam Kamarnya untuk bersiap,,,

********

Di sinilah mereka sebuah Mall berjalan mengelilingi banyak toko membeli barang pakaian yang mereka suka.

" Tante seneng banget jadi ada temen shoping seperti ini, terus kita mau kemana lagi Sayang "

" Tante,, Ini sudah banyak banget loh kita beli "

" Em,, belum Sayang lagian Om Abdi bekerja buat apa coba kalau bukan buat Kita habisin " Ucap Nawang terkekeh.

Nadia pun Tertawa,,

" Tante seneng kamu bisa tertawa seperti itu Sayang, Kamu sangat cantik "

Nadia tersenyum,,

" Makasih Tante,,Nadia bahagia "

" Ini sudah yang seratus kali Loh kamu bilang makasih,, "

Nadia kembali tersenyum,,

" Bentar Sayang,, "

Nawang mengambil ponselnya yang berdering ,,

" Kevin telpon " Lanjutnya dan menggeser tombol hijau untuk mengangkatnya.

" Halo Vin "

(....)

" Mama di Mall Plaza,, Kenapa ?"

(....)

" Oh ya Sudah,, Mama tunggu Di Cafe biasa ya "

(....)

" Hati hati "

" Kenapa Tante "

" Kevin mau ke sini jemput kita, Kita tunggu di sana ya "

" Iya Tante "

______

Kevin melanjutkan mobilnya menuju Mall Plaza, sebelumnya memang Nawang memang sudah mengirimkan Chat kepada nya untuk menjemput siang ini dan benar saja Kevin menurut.

Kevin memang selalu menurut dengan orang tuanya dia sama sekali tidak pernah membantah ataupun berbicara kasar kepada mereka.

" Kamu pesen dulu, Tante Ke toilet sebentar ya "

" Iya Tante "

Nadia memesan minum untuk mereka dan menatap sekeliling,,

Cukup ramai di sana dan ini pertama kalinya dia memang pergi ke sana.

Selama ini Nadia selalu pergi ke luar negeri bersama keluarganya dan dia sendiri termasuk anak rumahan yang tidak suka bermain ke luar sendiri.

Kevin yang sudah sampai pun segera menuju Cafe, dia pun mencari keberadaan Mama nya namun matanya menatap Nadia yang duduk sendiri dan dia langsung menghampiri nya.

" Dimana Mama " Ucapnya membuat Nadia mendongak.

" Kamu sudah sampai Vin " Ucap Nawang yang sudah kembali.

Kevin menoleh dan mengangguk,,

sementara Nadia hanya menatapnya ,,

" Kamu duduk dulu, Mama capek habis muter muter "

Kevin mengangguk dan duduk di samping Nadia,

" Mbak,, " Panggil Nawang.

" Ya Nyonya apa ada pesan lainnya "

" Kamu pasti belum makan Kan Vin, sekalian kita makan di sini ,, "

Nawang memesan makan untuk putranya,,

sedangkan dirinya juga Nadia sudah lebih dulu memesan.

" Kamu tau Vin,, selera Nadia sama seperti Mama, Mama seneng bisa punya temen buat shopping lagian kamu sibuk Papa juga sibuk Mama jadi sendiri "

" Kevin kan cowok Ma, Gak bisa temani Mama shoping "

" Paling engga antar Mama Kek,, Tapi ya Sudah lah sudah ada Nadia sekarang "

Kevin hanya menyeruput minuman yang sudah datang,,

" Memang beda anak cowok dengan anak cewek " Bisik Nawang membuat Nadia tersenyum,,

Kevin sekilas menatap Nadia yang tersenyum,,

" Makan dulu kamu pasti laper juga lelah kan "

" Tante juga makan "

Nawang mengusap wajah Nadia dan tersenyum,,

Part 03

Nadia sudah bersiap dengan seragam barunya, mulai hari ini dia akan sekolah di SMA Pelita Harapan Jakarta sebuah Sekolah menengah Atas yang menjadi salah satu Sekolah Elit di sana dengan biaya yang fantastis.

Dan sudah pasti hanya anak dari orang tertentu lah yang bisa bersekolah di sana.

Nadia menuruni anak tangga dan terlihat Semua sudah berada di meja makan termasuk Kevin dengan seragam yang sama dengannya.

" Pagi Om,, Tante ,, " Sapa Nadia .

" Pagi Nak "

Nadia menatap Kevin yang terdiam,,

" Pagi Kak " Sapa nya dan Kevin hanya mengangguk.

Nadia duduk di kursi nya,

Jika bersama Nawang Nadia sudah terbiasa dan dekat berbeda dengan Abdi juga Kevin mungkin juga karena mereka laki laki.

" Vin,, Mulai sekarang Nadia satu sekolah dengan kamu dan Mama minta kamu bisa menjaganya di sekolah "

" Tapi Ma,-

" Mama Benar Vin, Kamu itu laki laki dan sudah semestinya menjaga perempuan "

" Om,,Tante,, Gapapa Kok Nadia,-

" Gapapa Sayang " Ucap Nawang tersenyum.

Kevin mengambil roti dengan selai kacang, Nadia menatap nya dan menyadari jika Kevin memang menyukai sarapan itu.

" Aku berangkat dulu Pa, Ma " Ucap Kevin menyambar tasnya.

" Tunggu,, Nadia berangkat bareng kamu "

" Ma,-

" Tante Nadia berangkat sendiri saja "

" Tidak Sayang,, Kevin "

" Iya iya,, Gue tunggu di luar "

" Tante,, Om Nadia berangkat dulu Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam Sayang "

Nadia keluar dan terlihat Kevin yang sudah berada di dalam mobilnya,,

" Buru kita bakal telat " Ucap Kevin membuka jendela mobilnya.

Nadia berlari dan membuka pintu depan, dia pun duduk di sana.

Kevin melanjutkan mobilnya,,

Tidak ada percakapan diantara keduanya, Nadia hanya menatap jalanan Ibu Kota.

Hingga mobil sport hitam Kevin masuk menuju Parkiran.

Nadia menatap jejeran mobil yang juga tak kalah mewah, pantas saja biaya sekolah di sana mahal terlihat hanya anak orang kaya lah yang bisa sekolah di sana.

Kevin menatap Nadia,

" Nanti Lo ke ruang Guru Saja, gue gak tau Lo masuk kelas mana "

" Iya Kak "

Kevin membuka pintu mobilnya, terlihat beberapa siswi yang menatapnya dan Nadia bisa melihat nya.

Dengan membuang kasar napasnya dia pun keluar,,

Matanya menatap dimana bangunan tinggi mewah bahkan tidak seperti sebuah Sekolah sangat luas membuatnya bingung haru menuju ruangan guru yang berada di mana.

Nadia mulai berjalan masuk mengikuti beberapa siswi di depan nya,,

Benar benar sekolah Elit, bangunan yang tertata rapi dan bersih.

Nadia mencari dimana ruang guru yang Kevin maksud,,

" Lo anak baru " Ucap seseorang membuat Nadia menoleh.

Seorang laki laki tinggi putih juga tampan berdiri di hadapannya,,

" Iya Kak,, Oya Maaf ruang guru dimana ya "

" Lo jalan lurus terus belok Kanan, di sana ruang guru "

Nadia tersenyum,,

" Makasih Kak "

Nadia berjalan menyusuri lorong sekolah dan matanya menatap dimana ruangan besar bertuliskan RUANG GURU dan terdengar suara bel masuk,,

Tok,,.tok,,tok,,

" Permisi " Ucapan.

Terlihat seorang laki laki paruh baya menatap dan tersenyum,,

" Kamu Pasti Nadia Almera siswi baru dari Bogor "

" Iya Pa "

" Baik sebentar saya antar kamu menuju kelas"

Nadia mengangguk dan berjalan mengikuti nya hingga sampai di Kelas XI IPA.

" Permisi Bu Diana ,, Saya mengantar siswi baru"

" Terima kasih Pa, Silahkan Masuk dan kamu perkenalkan diri "

Nadia berjalan masuk dan mulai memperkenalkan dirinya di depan siswi kelasnya.

" Baiklah Nadia,, kamu bisa duduk di samping Mita "

" Makasih Bu "

Nadia menuju kursi kosong dan terlihat seorang siswi yang menatapnya,,

" Hai gue Mita " Ucapnya menjulurkan tangannya

" Nadia "

Mita tersenyum , membuat Nadia duduk di samping nya dan mulai menatap pelajaran.

******

Setelah beberapa jam belajar bel istirahat berbunyi,,

semua siswa/wi keluar kelas dan menuju Kantin.

" Ke kantin yuk " Ajak Mita dan Nadia mengangguk.

Mereka berjalan menuju Kantin banyak dari siswa yang menatap ke arah Nadia, mereka tau jika Nadia anak baru apalagi wajah cantik Nadia yang mengundang pesona kaum Hawa.

Mereka menuju Kantin yang terlihat ramai,,

" Udah ramai aja nih, Lo mau makan apa Nad" Ucap Mita

" Batagor aja deh kayaknya "

Mita mengangguk,,

Mereka mencari kursi kosong dengan membawa nampan,,

" Di sana " Tunjuk Mita .

Di sini lah mereka duduk, menikmati Batagor dengan segelas Jus.

" Lo kenapa pindah Ke Jakarta Nad, Pasti ikut Orang tua Lo kan "

Nadia tersenyum dan menggeleng,,

" Bokap Nyokap gue udah meninggal "

" Astaga Sorry,,"

" Gapapa Kok,, Terus Lo tinggal sama siapa ?"

Di saat Nadia akan menjawab tiba tiba terdengar suara Ramai di sana,

Nadia menatap Dimana Kevin berjalan masuk dengan teman temannya.

" Lo liat mereka , Mereka adalah team Basket sekolah dan yang paling depan itu Kapten Basket nya, semua siswi mengidolakan nya namanya Sean Kevin Permana tapi dia sangat cuek mungkin itu yang membuat semua mengidolakan nya " Ucap Mita panjang lebar.

" Termasuk Lo ?" Ucap Nadia.

Mita tersenyum dan mengangguk,,

" Ya Kali Nad gak terpesona sama cowok keren, ganteng kaya Kevin "

Nadia menggeleng dan kembali menikmati Batagor nya.

Sementara Kevin yang duduk bersama teman temanya pun tidak sengaja menatap Nadia ,,

" Guys,, gue denger ada anak baru kelas XI IPA" Ucap Riko

" Serius,,Cantik ?" Lanjut Bian.

Mereka terus membicarakan Nadia , sedangkan Kevin hanya mendengarkan dan bermain ponselnya,,

" Hai Vin,, " Ucap Emeli.

Kevin hanya melirik dan kembali dengan ponsel nya.

Emeli merupakan gadis paling cantik di SMA Pelita Harapan dan banyak siswa yang sudah menembak nya namun tidak ada satu pun yang di terima.

Emeli pun Ketua CHEERLEADERS , sudah banyak yang tau jika dia menyukai Kevin.

(Emeli,, gadis cantik yang menjadi Ketua Team CHEERLEADERS Sekolah dan juga menjadi idola siswa di Sekolah )

" Emeli,, makin cantik aja Nih " Goda Bian

" Apa sih,, "

" Oya Vin, Gue denger ada tanding basket apa sekolah kita bakal ikut ?"

" Gue gak tau " Singkat Kevin.

" Memangnya Pak,-

" Gue ke toilet dulu " Ucap Kevin beranjak.

Emeli menatap,,

dia pun menghentakkan kakinya,selalu saja Kevin menghindari nya padahal selama ini dia sengaja bertingkah untuk membuat Kevin menatapnya.

Kevin berjalan melewati Meja Nadia,matanya melirik begitu juga Nadia ..

" Astaga gila,, cakep banget sih " Ucap Mita.

" Sorry Lo anak baru tadi pagi kan "

Nadia mendongak dan tersenyum,,

" Gimana Lo udah tau kelasnya "

" Sudah Kak,Oya thanks ya tadi udah kasih tau dimana ruang guru "

" Santai aja kali,,Oya gue. Guruh "

Nadia menatapnya dan menjulurkan tangannya,,

" Nadia "

Guruh tersenyum,,

" Ya Udah gue duluan ya "

Nadia mengangguk,,

" Nad, Kok Lo bisa kenal Kak Guru " Ucap Mita kaget.

" Tadi pagi pas gue cari dimana Ruang Guru , Kenapa memangnya "

" Guruh itu Ketua OSIS kita dan sama seperti Kevin sih dia pun banyak di sukai siswi di sini"

(Guruh Syahputra ,, Ketua OSIS tampan dan baik hati,, )

" Termasuk Lo juga ?" Ulang Nadia

Mita menggaruk kepalanya,,

" Tapi gue tetep Kak Kevin, dia tuh sangat dingin membuat gue semakin penasaran "

Nadia hanya bisa menggeleng dengan tingkah Teman barunya ini,,

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!