NovelToon NovelToon

Diantara Dua Pilihan

Diantara Dua pilihan.

.

.

" kau katakan jika kau hamil dengan putraku ??!! dasar sekretaris ganjen, selama ini kufikir kau lugu dan penuh sopan karna memang sifatmu !! ternyata semua hanya kedokmu untuk merayu putraku kan !!! aku tidak percaya jika bayi yang kau kandung itu adalah anak dari putraku !!!" bentak Ibu Tya dengan mata berapi-api.

Namira hanya menunduk sembari meremas jemarinya, derai air mata terus mengalir begitu saja kala mendapat tuduhan dan hujatan bertubi-tubi.

Ibu Tya membuka tas dan mengambil sebuah cek, dengan segera ia menulis sejumblah uang lalu melemparnya dihadapan Namira.

" ambil uang itu !! jika kurang kau bisa memintanya lagi padaku !! tapi segera jauhi putraku, gugurkan kandunganmu dan pergi dari kehidupan putraku secepatnya !!! aku tidak akan segan-segan memenjarakanmu jika kau berani hadir kembali dalam kehidupannya !!! kau tau keluarga kami kan ?? hanya dengan uang kami bisa membuatmu mendekam dipenjara selamanya !!!" kembali Ibu Tya mengatakan kata-kata yang menyakitkan bagi Namira. apalagi ketika terdengar kata 'menggugurkan' Namira seketika mengangkat wajahnya.

" apa ??!! kau mau membela diri ??!! dengar satu hal ya Sekretaris Namira, putraku akan segera menikah diakhir bulan nanti, dan calon istrinya wanita yang baik-baik dari golongan orang terpandang seperti kami !!! tidak sepertimu !! sekarang pergi dari rumahku secepatnya !!!" lagi-dan lagi bentakan dan hinaan terlontar untuk Namira.

Namira hanya menguatkan hatinya tanpa berani berkata apapun. ia segera berdiri dari duduknya setelah mengusap air mata yang memenuhi wajahnya. perlahan Namira meletakkan kembali cek yang dilemparkan kearahnya.

" nyonya, terima kasih atas hinaan yang nyonya berikan. saya tidak butuh uang nyonya, saya juga tidak berniat menggoda atau memanfaatkan putra anda, kami memang saling mencintai sebelumnya. tapi jika memang nyonya tidak bisa menerima, saya akan pergi seperti yang nyonya mau, saya permisi." Namira segera melangkahkan kakinya menuju pintu keluar dari rumah mewah milik kekasihnya itu.

Bu Tya melipat kedua tangannya dengan angkuh sembari menatap Namira penuh hinaan.

" awas ya !! jika sampai kau mendekati Attalah lagi !!" ancam Ibu Tya dengan lantang.

Namira tak menanggapi ancaman dari Ibu tya. ia melanjutkan langkahnya sembari mengusap perutnya yang masih rata.

🧚‍♂🧚‍♂🧚‍♂

Sentuhan hangat dari tangan mungil membuyarkan lamunan Namira yang dengan segera mengusap air mata yang menetes dengan sendirinya kala ia teringat semua penghinaan dari orangtua kekasihnya dulu.

"bunda.." panggil gadis kecil yang terbaring tak berdaya diatas tempat tidur disebuah rumah sakit kecil

" iya sayang.. apa kau butuh sesuatu ??" tanya Namira yang berusaha terlihat biasa saja.

" bunda..nangis ya ??" tanya Erlita denga suara lemah.

" tentu saja tidak sayang..bunda tadi cuma kelilipan saja.." jawab Namira yang segera menerbitkan senyum agar putrinya tidak berfikir macam-macam.

" bunda kefikiran sakitnya Er ya ??" tanya Erlita kembali.

dengan penuh kelembutan Namira mengusap kepala putrinya "itu pasti sayang.. tapi kau jangan kawatir ya, bunda akan berusaha menyembuhkanmu.."

Erlita mengangguk pelan. "bunda mau minum."pinta Erlita.

" baiklah.. " Namira segera membantu putrinya agar bersandar dan memberikan segelas air putih meminumkannya pada Erlita.

Erlita Asyfa. putri kecil Namira memiliki sakit pada jantungnya bawaan sejak lahir, dokter telah menyarankan agar Erlita dibawa kerumah sakit diibukota, namun karna keterbatasan ekonomi, Namira masih bertahan dengan perawatan seadanya dirumah sakit didaerahnya.

.

.

.

Attalah baru tiba dirumah setelah dari kantor seharian dengan wajah datar tanpa ekspresi. setelah mengetahui mamanya telah berbohong padanya atas apa yang terjadi pada kekasihnya dulu, Attalah semakin menjadi dingin.

mamanya memaksanya menikahi putri dari teman Mama tya hingga mengancam akan bunuh diri, dan dengan terpaksa Attalah harus menerima pernikahan itu.

pernikahan yang ia jalani tanpa cinta berjalan sudah hampir 4 tahun, meski selalu diabaikan oleh Attalah, Widia tetap setia bersabar menunggu cinta dari Attalah.

" mas, aku sudah siapkan makan malam. makan dulu.." ajak Widia.

" aku sudah makan. aku lelah mau tidur." balas Attalah yang segera menaiki tangga tanpa memandang Widia. itulah yang terjadi selama pernikahan mereka. meski sudah bertahunan namun tetap saja Attalah begitu membatasi dirinya.

" Wid, hentikan melakukan hal yang malah akan membuatku semakin tidak menyukaimu, sampai kapanpun aku tidak akan menerimamu sebagai istriku. dan aku rasa kau sudah tau alasanku. segera menyerahlah, aku tidak mau menyakitimu terlalu lama lagi. cintaku sudah dibawa pergi dan tidak akan pernah kembali." Attalah melanjutkan kembali langkahnya setelah berkata demikian.

Widia memegang dadanya yang terasa sesak, selalu juga kata itu yang diucapkan Attalah, Widia selalu berfikir betapa Attalah amat setia pada kekasihnya dulu, sampai tidak mau melirik Widia sedikitpun.

.

.

.

.

Hay.. Reader setiaku..

ini karya baru dengan pemeran baru semua ya.. jadi kenal-kenalan dulu 🤭🤭

happy reading..

.

.

.

pengenalan tokoh.

bab 1

.

.

Namira Fitriani, seorang wanita berusia 27tahun yang menjadi single moms karna keadaan. ia harus meninggalkan karirnya yang dulu menjadi seorang sekretaris karna kehamilannya diluar pernikahan. tolakan dari orangtua kekasihnya membuat Namira memilih pergi dari kota yang banyak akan kenangan indah bersama pujaan hati yang tidak lain adalah ayah dari putri tercintanya dan memilih tinggal didaerah dimana tidak seorangpun mengenal dirinya.

Attalah Dirya Wirnawan 31 tahun, pria mapan yang bisa dikatakan sangat sempurna dalam segi fisik dan materinya. pemimpin serta pewaris satu-satunya perusahaan Raksasa yang berkembang dibidang Teknologi.

ia harus menerima pernikahan yang tidak pernah ia inginkan karna paksaan dan ancaman dari sang mama yang amat membenci kekasihnya yaitu Namira. sifat dingin dan acuh kepada setiap orang menjadi ciri Attalah setelah kehilangan kekasih yang begitu amat ia cintai.

Erlita Asyfa 3tahun. putri kecil Namira yang mengalami nasib kemalangan dalam masa kecilnya. Erlita memiliki penyakit bawaan sejak lahir pada jantungnya, dalam hidup sehari-hari Erlita harus selalu mengkonsumsi obat-obatan untuk mereda rasa sakit yang ia rasakan.

Widia permani 27tahun. istri pilihan untuk Attalah. meski tidak pernah dianggap oleh Attalah, Widia begitu setia menanti datangnya keajaiban dalam pernikahan yang tidak wajar itu.

Tyas wahyuni Wirnawan55tahun. Ibu dari Attalah. angkuh dan sombong. tidak pernah merestui hubungan Attalah dengan Namira hingga dengan teganya Mengusir Namira yang tengah mengandung anak dari Attalah.

Mia Triani 34tahun. kakak dari Namira yang selalu setia menemani perjalanan hidup Namira.

Bima Aryandi 31tahun seorang komisaris polisi, sekaligus teman dekat Namira sejak kecil.

Hans wiguna 32tahun. rekan bisnis Attalah, sekaligus atasan Namira saat kembali menjadi sekretaris.

Nah itu tokoh-tokoh dalam cerita baruku ya..

😊😊😊

ini cerita terbaru dengan konflik yang menguras emosi banget.. bagi ku sih..🤭🤭

semoga pada suka ya..

.

.🙏🙏🙏

.

.

.

Diantara dua pilihan

bab 2

.

.

.

Diruangan dokter Namira mendengar penjelasan tentang keadaan putrinya. sesak terasa ketika dokter mengharuskan Erlita menjanali operasi pencangkokan pada jantungnya, seakan Namira tidak sanggup berdiri kokoh saat itu.

dengan langkah tertatih Namira keluar dari Ruangan dokter.

Mia sang kakak yang selalu menemani Namira segera menghampiri sang adik yang terlihat kosong pada tatapan matanya.

" bagaimana ?? apa kata dokter ??" tanya Mia.

Namira belum menjawab, ia hanya menatap sang kakak dengan sendu.

" apa Keadaan Erlita memburuk Mir ??" tanya Fadil suami Mia kakak ipar Namira.

Namira memilih mendudukkan tubuhnya dikursu panjang. lemah masih terasa dikedua kakinya. Mia dan Fadil segera mengikuti Namira duduk.

" ada apa Mir ?? katakan pada kakak ??!"tanya Mia penuh kawatir.

" Er kak.. er....er..harus menjalani operasi secepatnya.." balas Namira dengan lemah sembari mengusap wajahnya. keterbatasan ekonomi Namira yang membuatnya begitu meyakitkan.

" ya sudah. dioperasi saja. nanti kakak akan jual toko supaya bisa buat biaya operasi Erlita." balas Fadil.

" iya. itu ide bagus. aku akan mengumpulkan emas yang kupunya untuk membantu biayanya juga." tambah Mia.

" jangan kak... selama ini kalian sudah banyak kurepotkan. menjual aset kalian akan merugikan kalian nanti. lagian itukan milik ridho juga. aku akan berusaha mendapatkan biayanya nanti." timpal Namira.

" kau adikku Mira, kau tanggung jawabku, setelah ayah dan ibu meninggal aku dan fadil akan selalu menjaga dan membantu serta melindungimu.. jadi jangan berkata seperti itu.." terang Mia dengan lembut.

" terima kasih kak.. maafkan Mira, belum bisa membalas kebaikan kakak.." balas Namira.

"jangan berkata seperti itu.. " timpal Mia yang begitu prihatin dengan adik satu-satunya itu.

" lalu kau akan bagaimana ??" tanya Fadil.

" aku akan bekerja kembali kak, Bima menawarkan pekerjaan menjadi sekretaris lagi seperti dulu." jawab Namira dengan pasti.

" Bima ?? tapi itu kan dikota dimana pria brengsek itu tinggal.." timpal Mia.

" biarkan saja kak, aku hanya berniat mencari uang untuk biaya Erlita saja." balas Namira lirih.

Mia mengusap punggung adiknya. "kau harus kuat, jangan terpengaruh apapun."

Namira mengangguk dengan menggenggam tangan Mia. "kak, aku mau menitipkan Erlita pada kalian berdua."

Mia mengangguk pasti. "kau tenang saja, kakak akan menjaganya dengan baik."

" jadi kapan kau berangkat ??" tanya Fadil.

" besok kak, aku tadi sudah menghubungi Bima dan dia mengatakan agar aku segera berangkat." jawab Namira.

" apa kau sudah katakan pada Er ??" tanya Fadil lagi.

" aku akan bicara padanya," Namira berdiri dari duduknya dan berjalan menyusuri lorong menuju ruangan dimana putrinya dirawat.

Nampak Perawat tengah mengganti infus dengan memberikan candaan pada Erlita.

senyum keramahan dilayang kan perawat itu setelah selesai dan berpamitan.

" bunda.." panggil Erlita.

Namira tersenyum manis yang duduk disisi pembaringan erlita. dengan penuh kasih sayang Namira mengusap kepala putri kecilnya itu.

" Er. bunda mau bicara sama Er.." ucap Namira.

" ada apa bunda ??" tanya Erlita

" Er, harus semangat buat sembuh ya.. jangan menyerah.." ucap Namira dengan menahan air mata.

" besok bunda mau keluar kota untuk mencari biaya buat pengobatan Er, er mau kan dirumah dengan Bibi Mia dan paman Fadil, ?? nanti kalau uangnya sudah banyak bunda pasti akan pulang.." terang Namira dengan bergetar menahan sesak didalam hatinya.

Erlita menatap Wajah bundanya. "bunda nanti tidak lupakan sama Er ??"

" tentu saja tidak sayang.. kau harta berharga milik bunda.. bagaimana bunda bisa lupa.."balas Namira

" Er akan menunggu bunda, bunda hati-hati ya.. Er nggak akan nakal kok.." ucap Erlita.

mendengar kata-kata Putrinya Namira seolah tertampar, Erlita seolah menjadi dewasa diusia dini dalam sakitnya.. Tanpa berkata Namira hanya memeluk putri kecilnya dengan erat.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!