NovelToon NovelToon

Story Of Yulianika

Awal

hai namanya Yulianika Diva Anastasya Yasinu dia adalah anak pertama dari keluarga ini dan dia mempunyai satu adik laki-laki yang bernama Zakariya Yasinu.

mereka adalah termasuk keluarga yang harmonis walaupun ia terlahir tak sempurna.

itu pula yang menyebabkan dia di bully waktu SMA dan hanya mempunyai tiga sahabat yang menerimanya dengan tulus.

bahkan salah satu guru mengolok-olok keadaan fisik yang membuat ia down hingga masih terngiang-ngiang di kepalanya hingga sekarang.

guru yang seharusnya memberi contoh yang baik sesuai motto-nya DI GUGU LAN DI tiru justru mencontohkan hal buruk pada murid-muridnya

alhasil Ika sempat mempunyai dendam pada mereka yang menghina fisiknya.

memang siapa yang mau memiliki kekurangan fisik?

jika ia bisa protes ia akan protes pada Allah yang menciptakannya.

tapi sejurus kemudian setelah lulus sekolah Ika banyak memetik hikmah dari keadaanya ini

karna di luar sana, masih banyak orang yang lebih parah darinya.

namun begitu, Ika masih merasa minder saat keluar rumah

ya walaupun di lingkungannya tak ada yang mencelanya, namun tatapan aneh dari sebagian orang yang baru mengenalnya menyebabkan Ika menjadi insecure.

Ika memang secara fisik memang normal hanya terletak pada mata kirinya yang bermasalah.

bola hitam yang seharusnya bisa bergerak kemana-mana hanya bisa diam di satu titik saja dan menyebabkan matanya sipit sebelah hehe.

setelah ia lulus SMA ia hanya berdiam diri di rumah membantu Mamanya di rumah.

dan pada tahun ke tiga setelah lulus, Ika mencoba berjualan online.

awalnya Ika mengalami banyak kendala namun, lambat laun ia mampu menarik peminat untuk membeli baju-bajunya secara online.

"Ika bantu mamah sini jangan main hp terus!!" teriak mamanya dari arah dapur.

" iya mah " jawab Ika patuh memang anak yang penurut walau terkadang ia ingin memberontak namun, rasa takutnya lebih besar dari pada membangkang.

"ngapain sih main hp aja " omel mamanya ketus.

Ika memang tidak memberitahu jika ia bekerja online karna prinsipnya tak mau pamer

Ika pun segera membantu mamanya dan mbah dok orang yang bantu-bantu di rumahku.

sementara papanya dan sang adik berada di kota yang berbeda dengan Ika dan mamanya.

papa dan adiknya berada di kota S sementara Ika dan mama bwrada di kota K

mereka termasuk keluarga harmonis pada saat itu semua kebutuhan juga terpenuhi dengan baik.

malam harinya saat Ika sedang berada di kamar dan bermain hp, Ika mendengar samar-samar mama sedang mengobrol dengan papa di telepon.

" pah anakmu itu udah dua puluh tiga tahun pah sudah waktunya menikah" ucap mama Erika.

"mah gak usah buru-buru yang namanya jodoh itu udah ada yang atur" jawab papa dari seberang sana.

" yah gimana mau tenang anakmu itu gak pernah keluar rumah gimana mau ada yang suka pah " jawab mama.

Ika hanya mendengar percakapan itu selebihnya Ia memilih mendengarkan radio horor kesukaanku menggunakan hatset dan tertidur.

pagi harinya, Ika seperti biasa melakukan rutinitas paginya dan bersih-bersih rumah.

walaupun ada yang bantu tapi mama selalu bilang jadi perempuan gak boleh males harus rajin dan wangi .

setelah selesai bersih-bersih Ika mandi makan dan menonton TV setelah itu ia mulai berjualan online

tak lama Papa dan adiknya pun menghubungi Ika lewat Video Call.

Ika pun segera mengangkatnya

"halo assalamu'alaikum" ucap Ika sopan.

"wa'alaikum salam" ucap Papa dari seberang sana

"Mama mana Mbak ?" tanya Zakariya adiknya

memang Zakariya lebih dekat dengan mama dan Ika lebih dekat dengan papanya.

" oh mama lagi ada di depan" ucap Ika seraya mengarahkan ponsel ke depan

"ada apa ?" tanya mama Erika yang tiba-tiba muncul

"hehehe mau minta tolong fotoin ijazahku mah mau buat lamar kerja" ucap adiku nyengir.

" loh memang kenapa dengan pekerjaanmu yang sekarang?" ucap Papa.

"hehehe gak kenapa-napa cuma mau cari pengalaman aja di tempat lain" ucap Zakariya nyengir.

" oh yasudah tapi ingat ya di manapun kalian berada kejujuran itu yang terpenting" ucap Papa Yasinu memberi nasehat.

"iya papa aku faham kok" ucap Zakariya seraya menganggukkan kepala.

akhirnya mereka mengobrol hangat seperti biasa.

setelah berbincang-bincang cukup lama, Ika memutuskan untuk masuk ke dalam kamar membalas chat dari sahabatnya Afifah yang tinggal di kota P.

kamipun mengobrol ngalur-ngidul dan saling bertukar cerita.

" eh iya beb gimana kabar mantan tunangan mu itu? " tanya Ika penasaran.

" oh ya gitu deh Ika aku udah gak berhubungan lagi semenjak kita berpisah" ucapnya.

"oh lha memang kalian putusnya gak baik-baik? " tanya Ika penasaran.

"enggak kami ada masalah yang cukup besar melibatkan ke dua orang tuaku" ucap Afifah lesu.

dan Afifah pun menceritakan semua dari awal

Ika pun hanya bisa menghela nafas panjang dan memberi dia motivasi

"semoga kita berdua segera di pertemukan oleh pasangan kita masing-masing ya " ucap Ika.

"amin ya rob" ucap Afifah lirih.

"eh iya beb tadi aku bertemu pak Samuel loh" ucap Afifah tersenyum

Ika pun mengerutkan dahi

" terus? "

"dia nanyain kamu" ucap Afifah seraya terkekeh kecil

"ngaco kamu mah beliau aja terang-terangan menghinaku bahkan aku masih dendam sampai sekarang" ucap Ika sdikit emosi.

" yee dibilangin gak percaya kamu mah" ucap Afifah lagi.

"Bodo! " jawab Ika ketus

lalu dia tertawa lepas

Dari dulu memang keluarga Afifah agak sedikit bebas ia bahkan belum lancar menghafal huruf hijaiyah.

Beruntung sekolah SMA mereka berbasis Agama jadi sedikit demi sedikit Afifah mulai lancar membaca Al-Qur'an dan Ika pun ikut bahagia melihatnya.

Dulu Ika juga masih belum lancar membaca Al-Qur'an dan untuk itu Papa dan Mama menempatkan Ika di pondok pesantren karna salah satunya agar Ia bisa lebih belajar lagi.

Dan itu membuat teman SD nya menjadi salah faham karna Ika di nilai tidak solid karna dari pertama masuk sekolah hingga enam bulan ia selalu menjrmputnya untuk berangkat sekolah.

Dan masuknya Ika ke pesantren secara mendadak, membuat temannya yang bernama Astutik itu meradang.

bahkan ia sempat memusuhinya hingga sekarang ini

Ika pun merasa sedikit bersalah karna meninggalkan dia berangkat sendiri setiap hari.

Dan terlihat jelas raut kebencian padanya yang membuat Ika takut

Karena Ika belum memiliki keberanian seperti sekarang. dan setelah lulus sekolah Ika memutuskan untuk keluar dari pesantren dan memutuskan komunikasi dari teman-teman Sma nya.

Selain karna rasa trauma akibat bullying, Ika juga sudah merasa malas mengenal teman-teman yang seperti itu.

Hingga suatu ketika, temannya memasukan dia ke group alumni sma itu dan tak lama, Ika juga di masukan ke alumni Group alumni pondok pesantren.

Ika pun memutuskan untuk keluar dari groub pesantrennya tapi salah satu pengurus pesantren malah mencarinya.

💕💕💕

BERSAMBUNG.............

jangan Lupa Like, Komen and Vote sebanyak-banyaknya

bab 2

malam harinya, papa kembali menelfon Ika seperti biasa.

" Yulianika papa mau bicara serius" ucap papa Yasino saat Ika sedang berada di halaman depan rumahnya.

"ada apa pah?" tanya Ika serius.

"kamu mau gak papa jodohkan sama anak di sini anaknya baik sopan " ucap Tuan Yasino

" hah di jodohkan? frontal sekali papah. "

" ya gak papa mau atau nggak? tanya Papa Yasino lagi.

"ya kita lihat saja nanti " ucap Ika datar.

jujur Ika belum tau apapun tentang semua ini papahnya menjodohkan ku karna takut aku di sebut prawan tua karna kami tinggal di kota kecil.

setelah percakapan itu Ika pun mulai melakukan aktivitasku seperti biasa dan menjalankan bisnis onlinenya kembali.

sebenarnya Ia sedikit agak ragu untuk menerima calonnya itu dan Ika paling tidak suka dengan kata perjodohan.

tapi mau bagaimana lagi, Ika tidak kuasa menolaknya apalagi dengan watak mamahnya yang tidak bisa di bantah menjadikanya diam seribu bahasa dengan segala uneg-unegnya.

seminggu setelah papah Yasinu ia memutuskan untuk melakukan terapy di kota S.

karena papah Yasino mendengar ada kabar jika di kota S ada sebuah terapy yang hanya membutuhkan konsentrasi otak dan hanya diurut sedikit dengan sedikit urutan.

merekapun sangat antusias menjalani terapy itu karena mamah Erika sangat terobsesi dengan kesembuhan sang anak.

yang pada dasarnya Mama Erika terlalu gengsi pada teman sosialitanya

tapi Ika merasa acuh karena ia sudah terlalu lelah mengikuti keinginan orang tuanya terutama sang Mama.

selama berada disana, keluarga ika menginap di hotel yang tak jsuh dari rumah sakit tempatnya terapy

setelah satu minggu kamipun kembali ke kota K dan di sambut oleh beberapa tetanggaku yang merasa terpukau dengan penampilanku saat ini.

"wah selamat ya nak Ika akhirnya kamu sembuh juga bapak ikut seneng" ucap Pak Andi salah satu tetanggaku.

"hehehe iya pak terimakasih " ucap Ika tersenyum kearah Pak Andi

Tak lama, teman-teman Ika pun datang seperti Dyah Indah dan lainya.

mereka datang untuk memberi semangat pada Ika.

"Ya Ampun Ika loe cantik banget sumpah sekarang" ucap Indah

"iya loe cantik banget tau kalo kayak gini gue yakin si Huda bakal naksir sama loe sayangnya dia udah married duluan"

"ya mungkin belum jodoh kali" ucap Ika malas karena ia sebenarnya juga tahu jika Huda menyukainya sejak kelas empat SD

tapi karena omongan kakaknya yang menusuk hati, membuat Ika menjauh dari Huda.

ia bahkan memblokir nomer Huda dan selalu menghindar saat ingin berkumpul dengan teman-teman lainya.

"sebenarnya loe kenapa sih Ka sampek memblok nomer Huda? " tanya indah penasaran.

"gue risih aja" jawab Ika malas

"risih? risih kenapa? " tanya Dyah yang mulai kepo

"gue---" ucapan Ika terhenti

"gue tahu kenapa Ika sampai memblokir nomer si Huda" ucap seseorang dari arah belakang membuat merrka semua menoleh kearah sumber suara

"Wijaya, Puteri" ucap mereka kompak

"hehehe gue kesini mau anter undangan pernikahan kita" ucap Puteri malu-malu

"kalian pacaran? " tanya Ika terkejut

"iya, udah gak usah kaget cuma loe doang soalnya yang gak tau btw selamat ya atas kesembuhannya" ucap Wijaya

"iya makasih oh iya tadi loe bilang loe tau sesuatu tau apa? " tanya Ika

"gue tau kenapa Huda memilih cewek lain dan kenapa loe memblokir nomernya" ucap Wijaya

"emang kenapa? " tanya Dyah penasaran.

"karena kakaknya Huda bilang Ika hanya aib buat keluarga Huda dan jika mereka menikah akan menjadi olok-olokan semua orang" ucap Wijaya

membuat semua orang menatap tak percaya pada Ika

"huh untung loe gak jadi sama dia dasar keluarga toxic" umpat Indah kesal

seminggu setelah Ika sembuh, akhirnya papa Yasino pulang ke kota K

namun papa Yasino pulang tidak sendiri melainkan bersama seorang pria.

awalnya Ika hanya menunduk dan hanya bersalaman setelah Mereka saling pandang satu sama lain, dia merasa terpana dengan penampilan Ika saat itu yang menggunakan gamis warna biru dengan kerudung putih.

iapun tak berkedip untuk beberapa saat kemudian lalu kembali tersadar.

"hmm lumayan cantik juga anaknya" gumam Fadly dalam hati

dan ia berpamitan ingin ke toilet dan Ika pun mengiyakan.

"sekalian sholat maghrib ya " ucap Mama Erika

namun, ia hanya menggeleng seraya tersenyum canggung.

mama Erika yang melihat reaksinya kaget dahinya mengerut tanda bingung.

"loh kenapa gak pernah Sholat?" tanya mama Erika kaget.

lagi-lagi ia hanya menggeleng sekaligus tersenyum malu.

mama Erika hanya tersenyum seraya geleng-geleng kepala.

pasalnya keluarga Ika termasuk keluarga yang bisa di katakan taat dalam beribadah.

termasuk keluarga besarnya juga.

setelah Fadly selesai dari kamar mandi papa Yasino mengajaknya ke ruang keluarga dan mereka berbincang-bincang di sana.

tak lama, Bibi dan tante Ika pun datang ke rumah karna rumah mereka hanya terpaut lima meter saja dan yang paling jauh berada di kota P.

itu adalah Bibinya yang ketiga.

mama Erika adalah anak bungsu dari empat bersaudara dan semua tinggal di kawasan yang sama.

"hai ini bibinya Ika nama saya Bibi Niara dan ini Bibi Tiara Beliau juga Bibi Ika" ucap Bibi Niara ramah.

Fadly hanya mengangguk dan tersenyum malu-malu.

"siapa namamu nak? " tanya mbah wedok pada pria tersebut.

"nama saya Fadly mbah" ucapnya sopan.

"oh berapa umurmu? " tanyanya lagi.

"tiga puluh tahun mbah" ucap Fadly

Ika sempat melongo mendengar jawabanya karna ia baru ber usia dua puluh tiga tahun.

itu berarti Ika dan calonnya terpaut usia sekitar tujuh tahun.

setelah mereka berbincang-bincang, Fadly terlihat selalu menguap dan papaku menyuruhnya beristirahat

setelah Fadly masuk ke dalam kamar dan ber istirahat, papa Yasino baru mulai bercerita jika papa Yasino awalnya kasihan karena Fadly hanya hidup sebatang kara dan hanya menempati rumah yang hampir rubuh itu.

Fadly awalnya tinggal bersama kakek neneknya. namun, setahun terakhir ia kehilangan neneknya.

iapun dari kecil sudah di tinggal oleh orang tuanya bercerai

dan Fadly kecil diasuh oleh nenek dan kakeknya di bantu oleh tantenya.

bahkan seringkali ia tak mendapat uang saku karna sang nenek tak memiliki uang.

Ika pun merasa terenyuh saat mendengar ceritanya dari papa Yasino.

seminggu Fadly di rumah Ika ia menunjukan tanda-tanda bahwa ia adalah anak baik-baik.

hanya saja jika ia tidur itu bangun nya lama sekali dan Ika dan keluarganya pun memaklumi itu karna mereka berfikir ia dari kecil tak ada yang mengingatkan

jadi ia menjadi pribadi yang susah dan di atur

tapi Ika yakin bisa merubahnya menjadi lebih baik karna dari cerita Bibinya ia adalah anak yang baik.

namun karna pengaruh teman-temannya ia menjadi anak yang nakal.

BERSAMBUNG.........

BaB 3

setelah satu minggu berada di rumah Ika, Fadly nemutuskan untuk pulang karna ia harus mulai bekerja.

saat Fadly berpamitan pada keluarga Ika, tetangga terdekatnya juga ikut menyaksikanya.

setelah Papa Yasinu dan Fadly berangkat para tetanggaku mulai menemui mama Erika karna merasa heran pada Ika yang baru kali ini menerima tamu laki-laki.

merekapun tak ada yang mencibir Ika karna semua tetangganya pun tahu bahwa Ika adalah wanita baik-baik.

" eh tumben jeng ada tamu dari luar? " tanya Bu Sri

" iya alhamdulillah semoga dia menjadi jodoh anakku" ucap Mama Erika

setelah itu Ika tak pernah menjalin komunikasi dengan calonnya sama sekali karena mereka memang tak saling mengenal.

dua minggu setelahnya, tiba-tiba Fadly menghubungi Ika lewat ponsel papa Yasinu.

" halo" Ika dengan cuek pun mengangkat video call yang aku kira dari paoaku itu.

"halo " jawab Fadly lembut

Ika terperanjat kaget saat menyadari ternyata yang menghubunginya adalah Fadly.

"dengan rasa gugup Ika pun mengucaapkan salam

"assalamu'alaikum" ucap Ika terbata-bata

""wa'alaikum salam lagi ngapain mbak? " tanya dia sopan

" emm ini lagi jualan online" jawab Ika sesantai mungkin.

" oh berarti aku ganggu ya" ucapnya merasa tak enak.

"eh enggak kok gak ganggu" ucap Ika spontan

" oh syukur deh kalau gak ganggu" ucapnya tersenyum.

merrkapun mengobrol ngalor ngidul hingga jam dua belas siang Ikapun pamit untuk sholat dzuhur.

"emh aku sholat dulu ya assalamu'alaikum" ucap Ika seraya menutup telepon.

setelah itu Ika sholat dzuhur dan setelah selesai bersantai di depan rumah seraya memandang bunga-bunga yang berada di sana.

"ciye yang abis di telpon calon" ucap mbak Minah sepupu Ika.

"apasih mbak belum fixs kalee" ucap Ika seraya mencebikan bibir.

"gak papa yang penting sudah usaha ya nggak bro? " ucap Stevia seraya menepuk bahu Ika.

seminngu berlalu Ika tiba-tiba di Chat oleh teman masa kecilnya yang berada di kota B.

"cie cie yang habis ketemu calon"ucap Mbak Afril yang tiba-tiba video call

"lho tau dari mana?" tanyaku heran

" ya dari mamaku lah masak dari siapa "mbak Afril

" oh tapi kan belum fix mbak" ucapku lagi.

" ya diresmikan dong" ucapnya lagi.

"ye kan yang berkuasa kan cowok mbak" ucapku

"ya gak papa pepet terus aja "ucapnya enteng.

"gak ah emang aku cewek apa'an? lagian aku masih proses membuka hati ini" jawabku santai

"gayamu membuka hati "ucap mbak Afril meledek.

"ya maksudnya kan aku masih awal penjajakan" ucap Ika seraya menjelaskan.

" ya ya ya"ucap mbak Afril seraya menutup telepon.

"eh iya Ka katanya kamu udh sembuh? coba dong mau lihat" ucap Mbak Afrilia.

"hah tahu dari mana mbak? " tanya Ika kaget.

"beh s3mua orqng udah pada tahu sayang masa iya aku gqk tahu" ucap Mbak Afril.

" oh " ucap Ika hanya ber O ria membuat mbqk Afril gemas sendiri.

"ayo mana? " tanya Mbak Afril

"apanya? " jawab Ika Yang malah balik bertanya.

"Yulianika Diva Anastasya Yasinu!! " teriak mbak Afril geram

"busyet jangan teriak-teriak kalee aku gak budeg" jawab Ika tertawa.

" iya iya gitu aja marah nanti cepat tua lho" ucap Ika

"besok deh waktu aku resepsi gimwna? " ucap Ika menawar.

"ok deh selamat bersenang-senang sayang" ucap Mbak Afril

Ika dan mbak Afril adalah sahabat dari kecil karna rumah mereka memang bersebelahan.

enam bulan kemudian keluarga Ika merasa aangat was-was karena Fady belum menunjukan itikad baik pada keluarga mereka.

sementara Ika sendiri merasa santai-santai saja tohkalau jodoh akan di persatukan

malam hatinya saat Ika sedang berada di ruang makan mama Erika berkata..

"Ka jika nanti Fadly tak ada tanda-tanda baik Mama akan jodohkan kamu dengan calon yang mama pilih" ucap Mama Erika dengan santainya.

"yee mama apaan sih lagian aku lho baru dua puluh tiga" ucap Ika sedikit emosi.

"heh dua puluh tiga itu sudah siap untuk menikah tau lagian mama dulu menikah umur tujuh belas tahun" ucap mama sewot.

Ika hanya bisa diam karna membantahpun juga percuma.

Ika pun melanjutkan makanya dengan sedikit malas.

setelah selesai Ikapun bergegas ke kamar dan merebahkan badannya di kasur.

seminggu setelah itu tiba-tiba Papa Yasinu menghubungi mamah Erika jika keluarga Fadly akan segera datang

mereka akan datang hari minnggu dua hari sebelum puasa.

sontak keluarga besar Ikapun menjadi heboh karna hanya memiliki waktu dua hari.

"eh gimana ini kan sebentar lagi puasa" ucap Mama Erika panik.

" ya udah sih tante lebih baik akad nikah aja dulu setelah itu baru resepsinya bulan berikutnya" ucap Mbak Minah memberi usul.

"hah makdudnya aku harus nikah sirih begitu? " ucap Ika polos.

" ya gak lah oneng tetep nikahnya sah secara hukum dan agama tapi tanpa resepsi"ucap mbak Minah

Ikapun hanya mengangguk paham.

ya mbak Minah dan Mbak Putri adalah sepupu Ika yang paling tua di susul oleh Novita dan Stevia

ya walaupun Stevia dan Novita masih SMA tapi menurut silsilah keluarga mereka lebih tua dari Ika.

mereka akhirnya setuju dangan usulan mbak Minah

dan hari yang di tunggu pun tiba yaitu hari dimana Ika di lamar

lamaran hari itu berjalan lancar tanpa hambatan walau mereka sempat kebingungan saat di tanya soal hari lahir Fadly karna mereka tak ada yang tau.

karna yang mengetahui itu hanya neneknya Fadly dan neneknya sudah meninggal.

"wih cakep banget Dly loe cari isteri bening gile " ucap Reyhand sepupu Fadly memuji Ika

" iya lah Fadly gitu loh makanya cepetan cari jodoh biar gak jomblo mulu " ucap Fadly meledek

"sialan lau " ucap Reyhand memukul pelan bahu Fadly.

Ika hanya bisa menahan senyum melihat interaksi kedua sepupu tersebut.

"betul yang di bilang Reyhand Dly kamu pinter cari jodohnya udah cantik baik pandai masak pula paket komplit deh" ucap Mbak Maya memberi jempol pada Fadly.

ya mereka tidak tahu jika Fadly dan Ika atas dasar perjodohan papa Yasinu.

mereka hanya tahu kalau Fadly tak sengaja bertemu Ika saat Ika berada di kota S untuk mengukuti kursus menjahit

tapi setidaknya Ika bisa bernafas dengan lega karena ia cukup di trrima di keluarga Fadly.

Ikapun sangat merasa beruntung sekali walaupun mereka awalnya hanya di comblangkan tapi sekarang menjadi sebuah rasa nyaman

setelah selesai lamaran, Ika pun beraktivitas seperti biasa

semua tetangga Ika tampak kaget saat keluarganya keluar rumah mengantarkan keluarga calon suam Ika.

mereka tampak melongo melihat pemandangan di depanya.

BERSAMBUNG..........

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!