NovelToon NovelToon

Istri Taruhan Kunci Surgaku

PROLOG

Faris hazam Adinata Bagaskara, orang yang teguh lagi istiqomah, itulah arti dari nama yang di berikan sang kakek kepada cucu sematawayang nya.

Faris di kenal orang sebagai Presdir di sebuah perusahaan AB " Adinata Bagaskara" perusahaan yang berjalan di bidang teknologi, banyak barang barang yang paling canggih dan termasuk limited edition telah di ciptakan dari perusahaan yang di pimpin oleh nya, dengan pencapaian dan kepintaran nya, pria berumur 28 tahun ini mampu menjadikan perusahaan Bagaskara menjadi perusahaan terbesar di negara tersebut, bahkan sudah banyak cabang di berbagai negara-negara lainnya, dan juga begitu banyak perusahaan-perusahaan besar yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Bagaskara.

Faris memilki tubuh tegap, badan yang kekar, wajah yang yang tampan, ber rahang tegas, alis tebal, hidung mancung, membuat nya begitu terlihat sempurna.

Tak sedikit perempuan yang mengejar seorang Faris sang Presdir Bagaskara Grup, meski tidak pernah di lirik oleh Faris.

Sikap yang nya angkuh, sombong dan dia juga di kenal sebagai manusia es, karna bila berhadapan dengan orang lain dia akan menjadi dingin.

Jiwa pemimpin begitu melekat pada diri Faris, dia bahkan di kenal sangat kejam saat seseorang menyalah gunakan kepercayaan nya, tak jarang orang menyebut dirinya macan asia, saat dirinya bereaksi membasmi semua selir yang berkhianat atau membohongi dirinya.

Namun di balik kesempurnaan diri Faris, dia seorang yang tidak mempercayai agama, dia terjerumus ke dalam dosa sangat dalam, dia tidak percaya agama setelah kedua orang tua nya meninggal dengan begitu tragis di hadapan nya.

Sebelum nya Faris adalah anak yang baik juga sangat patuh menjalan kan perintah agama, keluarga nya termasuk orang yang di hormati, selain dari kekayaan juga di bidang agama, kakek buyut Faris adalah seorang ustaz. Namun karna rasa kehilangan nya dia pun menjadi orang yang ingkar.

Selain bekerja sebagai presdir, Faris atau orang yang sering di sebut Hazam ini juga memiliki puluhan hektar perkebunan anggur.

Dia juga mendirikan pabrik pembuat minuman, bahkan dia memiliki beberapa bar terbesar di beberapa kota, nafsu yang tidak membuat nya bersyukur atas apa yang di raihnya malah menjerumuskan nya ke dalam lembah dosa, tidak banyak yang tau tentang pabrik pembuat minuman milik Faris, hanya teman, asisten dan juga kakek nya yang mengetahui hal tersebut. Sang kakek sudah kehilangan akal menasehati sang cucu agar menutup pabrik minuman tersebut, namun Faris menolak nya.

Faris orang yang mempunyai prinsip, dia juga orang yang paling suka tantangan, dan Faris seorang yang tidak bisa di tantang, sudah sering dia berhasil dalam tantangan nya ataupun taruhan yang di beri oleh para sahabat nya, baik itu berupa hal yang ekstrim, atau tindakan kriminal, sampai hal yang konyol.

Tinggal hanya berdua dengan sang kakek membuat Faris menjadi seorang yang bebas dan juga sedikit pembangkang, sang kakek hanya bisa berharap jika kelak cucunya akan mendapatkan hidayah, atau seseorang bisa mengubah karakter Faris dan juga menuntun nya menjadi manusia yang lebih baik lagi.

...----------------...

Di sebuah pesantren yang cukup terkenal di kota tersebut, terlihat seorang ustazah yang berpakaian tertutup serba hitam, dia sedang menjelaskan hukum-hukum dari dalam kitab yang dia ajarkan kepada murid-muridnya.

Zaiyan Nabila itulah nama ustazah yang sedang memberikan ilmu yang dia ketahui selama dirinya menuntut.

Gadis yang umurnya bulan September lalu genap 21 yang sering di panggil Zaiyan adalah seorang santri di salah satu pondok pesantren, selain santri dia juga berprofesi sebagi guru di sana.

Karna kental nya agama dalam keluarga mereka, Zaiyan di kirimkan sang Abi ke pesantren tahfiz sedari dia menginjak kelas satu SMP.

Setelah tiga tahun, Zian keluar dari pesantren tahfiz lalu Abi nya yang bernama Zainal memasukkan Zaiyan ke dalam pesantren yang di kenali orang-orang dengan nama Ar-dhatulmuta'alimin yang berarti taman para orang mukmin.

Zaiyan melanjutkan sekolah SMA nya sambil menjadi murid di pesantren tersebut.

Pesantren yang mengajarkan tentang hukum-hukum fikih, tauhid juga tasawuf, setelah 5 tahun menjadi santri, kini Zaiyan di angkat menjadi ustazah, dan mengajari anak-anak santri di bawahnya.

Setelah lulus dari bangku SMA dengan nilai terbaik, Zaiyan masuk kuliah di salah satu universitas yang juga berada di kota nya, Zaiyan mengambil jurusan bisnis, karna Abi Zainal yang menyuruh nya, Abi Zainal orang tua dari Zaiyan mempunyai perusahaan, meski bukan perusahaan besar.

Zaiyan juga sering mengisi waktu luang nya untuk membuat majlis bersama para ibuk-ibuk yang datang ke pesantren mereka dalam seminggu sekali.

Zaiyan berprofesi sebagai ustazah, santri dan juga mahasiswi, sangat rumit bukan, namun dia sudah biasa menjalani nya sejak dia lulus dari Sekolah Dasar.

Umi Zaiyan yang bernama Fathimah Az-Zahra juga mendukung apa yang menjadi keputusan sang suami, dia rela berjauhan dengan anak semata wayangnya, yang terutama baginya adalah anaknya menjadi seorang ustazah yang bisa membimbing dirinya sendiri dan menjadi penyelamat bagi ke dua orang tua di hari kelak.

Sama seperti sang Ummi, Zaiyan berpenampilan tertutup dengan baju syar'i dan juga cadar yang menutupi wajah nya, hingga kecantikan nya tidak ada yang bisa melihatnya.

Zaiyan memiliki paras yang cantik, bertubuh sintal, pinggang yang ramping mempunyai bodi bak gitar biola, alis yang tebal, mata bulat dengan bola matanya berwarna hitam pekat, bulu mata lentik, hidung mancung,bibir merah muda juga bervolume begitu sempurna ciptaan tuhan, namun tidak ada yang tau dengan paras cantik Zaiyan, karna dia selalu menutupnya dan menggunakan pakaian gamis yang kebesaran.

Sikap nya lembut, penyayang, ramah, juga mudah akrab dengan siapa pun.

Zaiyan juga berkomitmen jika dirinya tidak akan menjalin hubungan dengan berpacaran, dia hanya akan menerima lelaki yang akan meminang nya.

Zaiyan merasa bahagia, dia senang menjalani hidup di hari ke hari, belajar mengajar itu adalah hal yang selalu di lakukan Zaiyan.

Sampai ketika suatu hari seorang yang dikiranya ustaz melamar Zaiyan, dia pun menerima nya tanpa berkeluh kesah, namun pernikahan nya tidak berjalan seperti yang di harapkan Zaiyan.

Bagaikan setelah manis sampah di buang, lelaki yang menikahi Zaiyan ternyata hanya mempermainkan nya, dia hanya di jadikan barang taruhan oleh lelaki ya g sudah menikahi dirinya.

.

.

.

.

.

.

~Bersambung.

Bagaimana kelanjutan nya, yuk simak cerita selanjutnya 😁

Awal mula

Faris hazam Adinata Bagaskara

Zaiyan Nabila

...----------------...

Pukul 06:00 pagi.....

"Good morning boy" suara perempuan membangun kan anak manusia yang masih memejamkan matanya.

Seorang pria yang tak lain adalah Faris, dia mengerjap setelah mendengar suaran perempuan yang menempel di dinding kamar nya untuk membangun kan dirinya.

"Hari kamis tanggal 16 Desember tahun 2021, pukul 06:03, perkiraan cuaca hari ini 20°C berawan, suhu 25°C, tidak ada mendung atau badai petir yang akan datang"

Suara perempuan yang tercetak di dinding kamar Faris, dengan bentuk petak seperti kaca berukuran sedang, namun saat sistem di nyalakan maka dia akan menampilkan menu-menu atau data data yang di perlukan Faris.

Yap, layar yang di pasang di dalam kamarnya di tempel kan pada dinding, benda yang di rancang oleh dirinya sendiri, hanya satu yang di ciptakan nya, benda seperti kaca yang terlihat biasa namun kegunaan nya begitu luar biasa.

Benda yang di namakan Jane oleh Faris selalu jadi alarm nya waktu pagi, Jane juga di rancang dengan berbagai kemampuan, perkiraan cuaca, mendeteksi orang lain yang masuk ke dalam kamar Faris, karna kamar Faris bersifat privasi, tidak sembarang orang yang bisa masuk ke dalam kamar tersebut, jika ada pun maka Jane akan bertugas untuk mendeteksi data orang tersebut.

Jane di rancang juga memiliki daya serap dan daya ingat yang tidak akan pernah salah atau lupa, semua yang terjadi atau suara yang ada dalam kamar Faris di serap dengan begitu teliti, lalu dengan sendirinya tersimpan pada File yang memang sudah khusus untuk penyimpanan data.

Jane juga bisa menampilkan orang yang ingin berbicara pada Faris melalu panggilan vidio atau panggilan biasa, benda itu juga bisa memberitahukan Faris tentang data-data kantor yang di kirimkan asisten nya.

Semua di atur dengan begitu baik oleh Faris, sehingga benda yang tidak banyak di ketahui oleh orang lain begitu bermanfaat untuk dirinya sendiri.

Dia mengatur semua dengan begitu teliti, dari jam bangun tidur, mengucapkan selamat siang, malam, dan pagi, mengingat kan Faris bekerja, Faris juga tidak lupa memberi waktu istirahat bagi Jane, pada saat malam pukul 11 lewat Jane sudah diam dan tidak lagi berfungsi, namun daya serapnya tetap di aktifkan Faris.

Faris juga yang mengatur jika Jane harus selalu memanggil Boy terhadap dirinya.

"Boy, bangun nanti kesiangan"

Suaran Jane yang hampir mirip dengan suara mbak Google, ntah suara siapa yang di ambil kan Faris.

"Boy, kamu harus minum jus dan makan buah segar biar badan mu menjadi sehat"

"Heumm Jane sudah diam"

"Baik Boy"

Jane langsung terdiam setelah Faris memberi perintah.

Suara pintu di ketuk, Faris memencet tombol di dekat tempat tidur King size hingga pintu kamar nya terbuka.

Masuk lah 5 orang pelayan, mereka punya tugas masing-masing.

Yang satu langsung melangkah pada Faris dia berjongkok lalu menyerahkan sendal untuk di pakai Faris, yang satu membawa jus, susu beserta buah segar, yang satu bertugas menyiapkan air mandi untuk Faris, dan yang keduanya menyiapkan pakaian Faris dan juga membereskan tempat tidur Faris.

Davvien bangkit, pelayan yang memberi sendal untuk Faris langsung memakai kan baju kimono yang terbuat dari sutra untuk tuan nya, Faris melangkah sambil mengambil jus dan satu buah apel, dia berjalan menuju balkon, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut nya.

Setelah pelayan yang bertugas menyiapkan air dan alat mandi untuk Faris sudah selesai, Faris mengibas tangan nya agar para pelayan segera keluar dari dalam kamar nya.

Dengan begitu patuh, para pelayan tersebut langsung pergi meninggalkan kamar tuan yang dingin itu.

Faris melangkah masuk ke dalam kamar mandi, setelah 20 menit berada di dalam kamar mandi, Faris keluar, dia pun langsung memakai pakaian yang sudah di ambilkan oleh pelayan.

"Jane, katakan apa Diki mengirim mu data dan jadwal ku hari ini"

Jane langsung aktif, dan langsung menjawab.

"Hari ini Boy ada rapat tentang pengeluaran ponsel terbaru, ponsel yang limited edition yang kalian rancang, akan di pasarkan besar-besaran hari ini juga"

"Heummm"

Hanya itu jawaban yang di berikan Faris, karna jika dirinya tidak menjawab maka Jane akan terus aktif dan mengeluarkan suara.

"Jangan lupa sarapan Boy"

"Hekhem"

"Baik Boy"

Faris keluar dari dalam kamarnya setelah rapi dengan pakaiannya.

...****************...

Pesantren Ar-Raudhatul muta'alimin,,,,

Zaiyan atau sering di sebut nabil, dia masih berada di dalam lokal, Nabil mengajar pada saat setelah solat subuh dan setelah solat insya, saat ini dia masih terus memberi penjelasan pada murid muridnya.

"Jadi semuanya, kita harus mensyukuri nikmat yang Allah berikan, dan jangan lupakan perjuangan nabi kita Muhammad SAW, beliau lah orang yang patut kita cintai dan rindukan, cara mencintai Beliau cukup gampang, kita hanya cukup dengan melantunkan sholat kepada Baginda nabi, maka nabi Muhammad akan senantiasa memberikan syafaat kepada kita, wallahua'klam bishawab"

Nabil menyuruh semua muridnya untuk bersholawat sebelum turun dari lokal mereka mengaji, karna pelajaran sudah selesai.

Setelah muridnya bersalaman dengan Nabil, dia turun dan masuk ke dalam bilik atau kamar yang memang di khususkan untuk para ustazah yang sudah mengajar, sedangkan bagi santri yang belum di angkat jadi ustazah juga mempunyai bilik yang satu kamar nya mencapai empat sampai lima orang, bilik yang di tempati Nabil hanya muat untuk dua orang. Karna bilik tersebut tidak cukup besar, Nabil tinggal bersama sahabat nya Amira, mereka juga kuliah di satu universitas, namun dengan jurusan yang berbeda.

Mereka sudah berteman mulai dari keduanya berada di pesantren tahfiz.

Nabil dan Amira langsung bersiap-siap untuk ke kampus, dengan penampilan tertutup keduanya keluar dari gerbang pesantren untuk pergi ke mencari ilmu dunia.

Nabil memakai pakaian serba hitam, baju jelbab juga cadar nikop nya semua berwarna hitam, Nabil memang orang yang suka dengan warna gelap.

Sedangkan Amira menggunakan warna biru langit yang juga senada dengan baju, jelbab dan cadar nya.

Mereka berjalan melangkah pada halte bus, memang agak jauh antara pesantren dengan halte bus, namun ke duanya tidak patah semangat, demi cita-cita dan membanggakan orang tua, Nabil dan Amira selalu menjalani kehidupan sehari hari mereka tanpa mengeluh.

Tidak hanya mereka berdua, namun banyak dari santri yang juga mondok sambil kuliah atau sambil sekolah, karna pondok pesantren tersebut memnag mengizinkan para santri mengaji sambil sekolah.

Nabil dan Amira beserta para santri lain nya sudah berada di dalam bus, memang sudah ada bus khusus yang mengantar jemput para santri ke sekolah ataupun pada kampus, demi keamanan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Kini mereka sudah sampai di kampus, mereka langsung melangkah masuk ke dalam lokal dan mengikuti mata pelajaran.

.

.

.

.

.

.

.

~Bersambung

Panggilan Zaiyan aku ganti ya, lebih gampang manggil Nabil saja.

HIGO

Adinata Bagaskara Grup....

Faris sudah sampai di kantor nya, dia yang sudah di sambut asisten yang bernama Diki langsung melangkah masuk ke dalam ruang rapat.

"Mulai rapat nya, sudah berapa persen ponsel yang kita rancang bulan lalu?"

Salah satu dari karyawan nya bangun lalu menjelaskan.

"Rancangan ponsel HIGO sudah 99% pak, kami sudah mengaktifkan sistem nya, dan kami juga sudah menguji ketahanan ponsel HIGO, yang tahan banting juga tahan air, kami sudah merendam ponsel tersebut selama sehari semalam, dan semua sistem nya masih bekerja dengan baik"

"Kira kira kapan bisa kita pasarkan, berhubung ponsel unlimited edition yang kita keluarkan, sama seperti tahun lalu kita akan mengadakan pemasaran besar besaran, siapa yang berani mengambil dengan harga yang paling tinggi maka dia akan mendapatkan nya"

Perusahaan Bagaskara memang mengeluarkan barang-barang canggih unlimited edition setiap akhir tahun, dan perancang nya adalah Faris, dia merancang dengan usaha yang luar biasa, kadang Faris tidak tidur demi menyelesaikan pekerjaan nya, target nya apapun yang jadi rancangan nya lebih lama tiga bulan sudah rampung dalam pasaran, sedangkan para karyawan juga mulai lebih sibuk dengan pekerjaan mulai dari tiga bulan sebelum akhir tahun, mereka juga membantu rampung setiap benda yang di rancang oleh pimpinan perusahaan mereka.

Kali ini Faris merancang sebuah ponsel yang di namakan HIGO, ponsel yang berbentuk persegi empat begitu tipis jiga bening seperi kaca.

Namun meski begitu, ponsel tersebut bisa tahan banting dan juga tahan air, semua sistem lengkap, bahkan ponsel tersebut lengkap untuk mendeteksi data orang dengan hanya mengarah kan kamera pada orang yang ingin kita tau identitas nya.

"Baik, cek ulang kembali jangan ada sesuatu yang kurang, lihat data rancangan ku kembali"

"Pak Renald, apa semua aplikasi dari perusahaan bapak sudah tersimpan dalam ponsel tersebut?"

Tanya Faris pada salah satu rekan bisnis yang bekerja sama dengan perusahaan nya, perusahaan pak Renald adalah perusahaan pencipta Aplikasi.

"Baik pak"

"Dan kamu Diki, katakan bagaimana tentang kerjasama kita dengan perusahaan EYE Croup, tentang pengiklanan produk kita?"

"Mereka sudah menyetujui nya, dan besok mereka akan mengeluarkan iklan tentang produk kita"

"Heummm baik, untuk hari ini rapat kita tutup"

Faris langsung berdiri langsung keluar dari ruangan rapat.

"Diki, apa asep sama Rian sudah memberi laporan tentang perkebunan dan juga pabrik?"

Tanya Faris dengan wajah begitu dingin, sembari melangkah dengan begitu berwibawa.

"Sudah tuan, semuanya sudah saya simpan di ruangan bapak"

"Heum, apa Max, putra dan juga Haris telah memberi laporan tentang pengeluaran dan pemasukan di ketiga Bar?"

Tanya nya lagi, Faris tidak langsung turun tangan jika soal pekerjaan sampingan nya, dari mulai kebun sampai ke tiga Bar terbesar di berbeda kota, semuanya mengandalkan orang kepercayaan nya.

"Sudah Tuan"

"Baik, saya akan mengecek nya"

Faris masuk ke dalam ruangan nya, begitu juga dengan Diki.

...****************...

Pulang dari kampus, Nabil dan Amira langsung mandi untuk mengikuti solat zuhur berjamaah.

Mereka bergegas bersiap-siap saat mendengar azan di kumandangkan.

Kini mereka duduk di dalam Mushola memang sudah ada dalam pesantren tersebut, keduanya mendengar dengan baik suara azan yang begitu menenangkan mereka, semua santriwati sudah memenuhi musholla untuk ikut solat berjamaah, karna bagi santri yang melanggar maka akan mendapatkan ganjaran.

Nabil tau betul siapa yang mengumandangkan azan tersebut, lelaki yang di kagumi nya dalam diam, namun dia tidak ingin berharap, dia hanya bisa menyebutkan nama lelaki itu di setiap solat nya.

"Ya Allah, jika memang dia jodoh hamba, maka jaga lah kami berdua dari perbuatan zina, tapi jika memang dia bukan yang engkau takdir untuk hamba, maka ikhals kan hati hamba untuk merelakan, dan jadikan cinta hamba hanya untuk mu"

Seperti itu lah doa yang selalu di panjatkan Zaiyan.

Setelah mereka solat berjamaah, semua santri keluar dari musholla Zaiyan dan Amira pun ikut keluar.

Mereka berdua keluar yang paling akhir, saat berbalik tiba-tiba seseorang memanggil nama nya.

"Assalamualaikum ustadzah Zaiyan"

Zaiyan terperanjat mendengar suara yang selalu dia dengar ketika azan di kumandangkan.

Mereka berdua berbalik.

"Waalaikum salam ustadz Amir, ada apa ustaz apa ada yang bisa saya bantu?"

Tanya Zaiyan dengan menundukkan wajah nya, mereka berbicara tanpa bertatap.

Nama ustaz yang di kagumi Zaiyan adalah Amiruddin atau sering di sapa Amir.

Pesantren antara lelaki dan perempuan terpisah, tidak terlalu jauh, namun mereka tidak akan ada kesempatan untuk melihat atau berbicara dengan satu sama lain.

Hanya ustaz yang sudah mengajar di pesantren lelaki yang boleh memasuki kawasan santri perempuan.

Ustadz Amir termasuk senior yang sudah lama di dalam pesantren tersebut, bahkan dia sudah lama mengajar di sana, maka dari itu ustadz Amir sudah di bolehkan melangkah masuk ke dalam kawasan komplek santri perempuan.

"E maaf ustadzah Zaiyan, saya hanya mau memberikan ini"

Ustadz Amir langsung mengeluarkan benda berwarna putih, di lipat dengan begitu rapi, jika di lihat dari bentuk nya Zaiyan yakin jika itu adalah surat, ada desiran aneh di hati Zaiyan, dia menebak jika ustadz Amir memberikan surat untuk dirinya.

Dengan malu-malu Zaiyan mengambil surat tersebut, Amira hanya diam memperhatikan kedua nya, setelah itu pun mereka pamit untuk kembali ke dalam bilik atau kamar mereka.

Ustadz Amir pun keluar dari kompleks pesantren para wanita, dia terlihat senyum-senyum setelah memberikan surat pada Zaiyan.

Karna dalam pesantren tidak di bolehkan membawa hp, maka sistim pesantren ya seperti itu, jiak suka langsung surat melayang.

Hanya ustadz atau ustazah yang sudah lama mengajar baru boleh membawa ponsel.

...****************...

Zaiyan dan Amira sudah sampai dalam bilik, mereka membuka kerudung, cadar dan menganti baju.

"Nabil, apa sih yang ustaz Amir kasih, aku mau lihat dong, jangan-jangan dia menyukai kamu"

tanya Amira begitu antusias.

"Ntah lah Amira, aku juga tidak tau"

Ada rasa harap dalam hati Nabil semoga yang do bicarakan Amira akan Kenyataan.

"Makanya ayo buka"

Amira sudah tidak sabar, Nabil pun mengambil sepucuk surat dari ustadz yang dia kagumi itu.

**Assalamualaikum.....

...Maaf, bila saya lancang karna telah berani mengirimkan secarik kertas yang di hiasi dengan pena hitam di atasnya....

...Ntah rasa apa yang melanda ku saat ini, namun setelah aku melihat dirinya, aku mulai memikirkan dirinya, bayangan nya mulai hadir dalam pikiran ku....

...Aku tidak tau bagaimana perasaan dirinya, namun aku tidak ingin memendam perasaan yang nanti membuat Allah tidak riza....

...Aku hanya ingin menghalalkan rasa ini, dia dirinya bersedia, maka aku akan mengkhitbah dirinya, dan ku temui bapak dan ibunya untuk melamar dirinya....

...Aku bersungguh-sungguh, jika diri ku ingin melamar ustazah Amira....

Maaf juga jika surat ini melalui dirimu ustadzan Nabil, namun aku tidak berani untuk memberikan surat ini pada ustazah Amira.

Jika boleh, tolong beri kan secarik kertas ini pada ustazah Amira.

^^^Salam dari ku^^^

^^^Amiruddin.^^^

...Assalamualaikum**,,,,...

Deg,,,, Deg Deg.....

.

.

.

.

.

.

.

~Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!