NovelToon NovelToon

Cinta Dalam Jarum Kupu Kupu

Dena Sanlova

Ruangan bernuansa putih di sebuah gedung kawasan perkantoran Ibukota,duduk seorang gadis manis berkulit putih bersih, Dena Sanlova.. Ya,seorang gadis introvert yang sedang sibuk menatap tajam layar komputer di depan nya.

...****************...

"Dena..."

"Pagi Tuan " sang pemilik nama terkejut langsung berdiri mendengar nama nya dipanggil karena terlalu sibuk berkutat dengan pekerjaan nya di komputer sepagi ini

"Bukan nya Tuan hari ini libur?" tanya dena kepada laki laki tua yang dipanggil Tuan Josh oleh karyawan karyawan nya.

" Saya ada janji dengan supplier di luar kota hari ini" jadi kamu ikut saya keluar kota..

Bruukkkk..... Dena menjatuhkan badan nya di atas kursi kerjanya,tanpa mendengar jawaban nya Tuan Josh meninggalkan ruangan.

"Aaahhhhh gagal sudah rencana bermalas malasan di akhir pekan" Dena sengaja datang ke kantor dihari sabtu ini yang seharusnya jadi hari libur untuk nya demi menyelesaikan pekerjaan yang tertunda kemarin. Lalu dengan santainya si tua bangka itu menyuruh nya untuk menemani keluar kota....***

** Dena sudah hampir 4 tahun bekerja di perusahaan itu,sebagai salah satu staff Accounting kepercayaan milik Perusahaan Malaysia. Merantau ke Ibukota sendirian adalah tantangan besar bagi Dena..

Berbekal ijazah D3 Manajemen Akutansi,gadis pendiam itu nekat datang ke Ibukota mencari pekerjaan . Jauh dari sanak saudara, bahkan di awal keputusan nya untuk merantau ke Ibu Kota pun di larang habis habisan oleh kedua orang tua nya. Namun sifat nya yang keras kepala tidak mampu di luluh kan dengan alasan apapun .

Dewi Fortuna memang berpihak pada Dena saat itu,dengan mudahnya ia berhasil masuk di Perusahaan itu sebagai staff Akunting. Dengan bangga ia berhasil membuktikan kepada orang tua nya kalau keputusan dan jalan yang ia ambil begitu tepat.

"Bingung ya,aku kan Akuntan tp kenapa setiap keluar kota bertemu klien harus ikut menemani?" Dena bertanya pada dirinya sambil tertawa.

"Hahahaa.....tentu saja Owner owner seperti Bos besar nya itu tidak mau rugi". Karyawan karyawan nya harus multi talenta, harus bisa mengerjakan apapun yang dimintai Sang penguasa Perusahaan.

"Baik... "Ayo senyum Dena"

(menyemangati diri sendiri)

Hari itu perjalanan Jakarta-Bandung ditempuh dengan makian dalam hati diiringi bibir mungil yang terus menggerutu sepanjang jalan.

"Awas saja kalau kau tidak membayar double lemburan ku hari ini heyy Tuan " ucap Dena dalam hati..

...----------------...

** Kamar berukuran minimalis tempat Dena beristirahat ini sudah 4 tahun pula dia tempati,dari awal kedatangan nya ke ibukota sampai sekarang Dena tidak pernah berniat mencari kost kost an yang lain. Cukup lah untuk dirinya sendiri,meskipun kadang jika orang tua atau saudara Dena sesekali mengunjungi Dena sambil berlibur ke Ibu kota mereka harus menyewa hotel untuk menginap karena tidak memungkin kan berada di kamar kost kecil milik Dena.

"Nyaman"...pikir Dena

Gadis itu mematut diri di depan cermin di hadapan nya. Sepasang bola mata bulat,dengan alis tebal,wajah berbentuk hati dan bibir nya yang menarik.Dengan tinggi badan kurang lebih 157 cm dan berbobot ideal, ia tampak terlihat proporsional dengan tubuh mungil nya. Manis sekali raut wajah gadis berusia 27 tahun ini.

Dengan wajah cantik di atas rata rata, tidak membuat nya gampang memiliki seorang kekasih .

Kekasih????

Jangan ditanya apakah gadis ini mempunyai kekasih atau sekedar teman pria yg dekat dengannya,bahkan teman wanita pun bisa dibilang hampir tidak ada.

Ya..dia seorang gadis introvert yang tertutup,tidak menyukai keramaian,Dena jarang berbicara kalau bukan urusan pekerjaan di kantor nya.Itu yang membuat teman teman di sekeliling nya hanya sebatas mengenal nama itu " Dena Sanlova". Ada sebagian yang menamai Dena dengan gadis sombong yang angkuh, sebagian lagi tidak peduli dengan sikap nya yang jarang bergaul dengan rekan rekan kerjanya,selama tidak merugikan mereka begitulah kira kira pikiran teman teman di sekitar nya.

Dulu sekali ketika masa Kuliah,Dena pernah punya sekedar teman dekat laki laki.Tapi tidak pernah berujung dengan kata "pacaran" karena Dena sendiri tampak nya tidak begitu tertarik dengan sebuah hubungan.

"Sekarang...apa sudah saatnya aku mencari seseorang untuk mengisi hari hariku"?? batin Dena dlm hati. Mengingat usia nya yang sudah tidak belia lagi.

"Tapi bagaimana"??

"Bagaimana bisa aku menemukan laki laki yang aku sendiri tidak tau laki laki seperti apa yang aku sukai"???

"Aaahhhh...rumit setiap memikirkan sebuah hubungan" begitu pikir Dena. Karena Dena sendiri belum siap rasanya memiliki sebuah hubungan dengan komitmen kepada laki laki.

Dena merebahkan tubuhnya di kasur berukuran kecil di kamarnya..memejamkan mata sekedar mengingat laki laki yang dia kenal selama ini di lingkungan kerjanya.

"Hhmmm..tidak ada yang menarik" gumam Dena sambil memainkan ujung rambut bergelombang nya.

"My head under water but I'm breathing fine

your crazy and I'm out of my mind"... dering lagu John Legend dari handphone mengagetkan lamunan nya.

"Malam kak,ada apa "??

"Malam dena adikku sayang,apa kabar?"

Suara khas kakak perempuan nya itu mengguyur suasana hati Dena yang akhir akhir ini sedang di penuhi rindu pada keluarganya di kampung halaman. Terakhir ia bertemu dengan keluarga nya tahun lalu saat merayakan Idul Fitri di kampung halaman.

"Baik kak.. kakak gimana?"

"Syukurlah kalau baik baik aja" Oya den kakak mau ngabarin kamu kalau Hasbi bulan depan rencana mau melamar kekasihnya..

"Ohh ya..."mata Dena berbinar mendengar kabar adik laki laki satu satunya itu tidak lama lagi akan ke jenjang yang lebih serius.

"Iya kakak harap kamu bisa pulang di acara penting nya Hasbi" ucap Kak Anjani diujung telepon

"Mudah mudahan Dena pulang kak,Dena rindu kampung halaman" ..

"Rindu kota kecil kita" gumam Dena dalam hati.

"Ya sudah Den,kakak cuma mau kabarin itu. kamu istirahat ya sudah mlm"

"Iya kak Anjani,titip salam untuk keluarga disana ya" Daahhh...

...----------------...

Dena menatap langit langit kamar,merasakan tubuh lelah nya yang kian hari kian di porsir dengan setumpuk kerjaan yang di hidangkan Bos besar kepadanya.

"Begitulah"sepadan dengan gaji yang ia dapat kan.. Walaupun akhir akhir ini Dena merasakan tubuh nya gampang lelah, kadang terlihat pucat. namun gadis manis itu tidak pernah menghiraukan apa yang ia rasakan.

"Juni".. bulan depan aku akan pulang gumam Dena.

Merencanakan mengambil cuti selama 1 minggu penuh. Pulang ke kampung halaman sembari berwisata di pantai pantai berpasir putih di kampung halaman nya,menikmati kuliner lezat yang tidak ia temukan di ibukota..

""Aahhh khayalan Dena sudah melayang ke kampung halaman nya"""..

"Juni...tunggu aku datang di bulan Juni.

Yahh semua kisah ini akan berawal di bulan JUNI.. sebuah kisah hidup yang tidak pernah terbayangkan oleh Dena sebelumnya..

Juni.....

Kota Pangkal pinang diguyur hujan pagi itu,sebuah kota kecil di Kepulauan sebelah Barat Indonesia..

Dena menuruni anak tangga di Bandara kedatangan dengan hati hati,kaki nya melangkah gontai menarik koper dengan sisa tenaga yang dia punya.

Beberapa hari belakangan kondisi kesehatan nya memang sedikit terganggu,pandangan nya sering kabur,lelah,mual semua ia rasakan tanpa merasa ada yang aneh dalam tubuh nya..

"Hhuuhhh,kelelahan mungkin".. batin Dena

Sialnya,atasan langsung di tempat nya bekerja yang mengetahui Dena akan mengambil cuti 1 minggu tanpa basa basi menyodorkan setumpuk sarapan kertas setiap harinya untuk diselesaikan.

"Baiklah,I'm fine"...sampai rumah dibawa tiduran juga pasti langsung fit lagi,gumam Dena..

Dena mengeluarkan ponsel dari tas nya,mengaktifkan nya setelah tadi 1 jam perjalanan di pesawat di non aktifkan.

Beberapa pesan masuk di ponsel nya.

**"Den,kakak gak bisa jemput kamu ya soalnya masih ada kerjaan.Kamu naik taxi aja"

Pesan dari kak Anjani

** "Hai Den,gimana udah sampai kampung halaman belum. Kalau balik jangan lupa oleh oleh ya,hehe"

Pesan dari Hilda teman sekantor nya

** "Dena,laporan mingguan untuk Pak Surya apa udah dikirim via email?"

Pesan dari Bu Sania atasan langsung nya yang menyebalkan..

Dan rentetan pesan pesan dari supplier ,klien,rekan kerja yang membahas urusan kerjaan yang membosankan bagi Dena tidak dibuka nya sama sekali.

...****************...

Mulai membuka aplikasi taksi online,memasukkan alamat rumah yang dituju..

Belum sempat mengklik OK,tiba2 lantai tempat Dena berpijak serasa berputar,pandangan sekitar mulai terlihat buram..

"Bruukk......" tubuh mungil itu tergeletak di lantai ujung eskalator terminal kedatangan Bandara.

Hampir 15 menit berlalu,perlahan mata bulat Dena terbuka.. samar samar Dena mencoba mengenali keadaan sekitar.

Di sebuah ruangan 4 x 4 meter itu,Dena mendapati tubuhnya terbaring di atas tempat tidur kecil. Ruang kesehatan di Bandara tampaknya,pikir Dena dalam hati.

Dena tidak melihat ada siapa siapa di sekelilingnya,hanya sebuah meja kecil dengan air minum dan minyak gosok yang sepertinya habis digosokkan di hidung nya..

Gadis itu mencoba duduk meski kepala nya sedikit pusing mencoba mencari ponsel milik nya...

""Ckleekkk...." bunyi pintu terbuka. seorang laki laki masuk ke ruangan itu.

"Hai nona,kamu sudah siuman?"

"Ehhh maaf sebelumnya,kenalin "Adam"..ucap laki laki itu seraya menjulurkan tangan nya.

"Dena"... panggil aku Dena

"ohh iya maaf Dena ini ponselmu td terjatuh saat kamu pingsan,aku td dipanggil petugas bandara untuk membawa ponsel milikmu ini.'

"Nih..".. menyerahkan ponsel milik Dena..

"Ohh jd pria di hadapan nya ini bukan petugas bandara"..gumam Dena dalam hati.

"Adam... ehhh saya harus panggil apa ya" ucap Dena

"Mas Adam,panggil saja mas Adam karena tampaknya saya lebih tua dari anda.. hehehe jawab adam sembari melontarkan tawa.

"Ehhh kenapa senyumnya semanis itu sih"batin Dena dalam hati melihat pria yg tampak lebih tua 5 atau 6 tahun di depannya itu..

"Oya gimana Mas Adam bisa ada disini"? tanya Dena

"Tadi kamu pingsan,kebetulan aku sedang berada dibelakang km Den jadi td bersama petugas bandara ikut mengantarkan kamu di ruangan ini"

"Saya kebetulan bekerja di bidang medis jadi sedikit banyak tau bagaimana pertolongan pertama untuk menangani orang yang pingsan"

"Hhhmmm begitu"gumam Dena sambil berfikir dalam hati mungkin pria di depan nya ini berprofesi sebagai seorang Dokter🙄

"Terima kasih ya Mas Adam" ucap Dena

"Maaf jadi merepotkan Mas Adam"

"Santai aja den,gak repot kok'

"ohh ya kamu kenapa Den lagi sakit ?" tanya Adam

"Nggak kok mas mungkin cuma kecapean aja,emang akhir akhir ini ngerasa gampang lelah"

"Hati hati loh Den,jaga kesehatan..minum vitamin biar tubuh nya fit terus"...

"Aahhh kenapa laki laki yang baru ia kenal ini sweet banget sih"batin Dena dalam hati. Wajahnya bisa dibilang standar,tapi terasa teduh melihat wajah dengan sedikit janggut tipis di dagunya..

"Heeii Dena..jangan melamun" ucap Mas Adam yang mendapati Dena terdiam entah memikirkan apa..

Wajah Dena bersemu merah karena ketauan menatap lama wajah Mas Adam ..

"Hehee nggak kok mas gak ngelamun".

"Oya mas darimana kalau boleh tau?" tanya Dena

"Aku dari Jakarta Den karena ada seminar dari tempat ku bekerja, tadi pagi terbang dengan pesawat XX tujuan pangkalpinang"

"Ohh ya,berarti tadi kita 1 penerbangan Mas"

"Dena sendiri ke pangkalpinang kenapa?"

"Aku asli sini mas,cuma kerja di Jakarta. ini 1 minggu liburan aja ke kampung halaman.

"Sebentar ya Den,aku angkat telpon dulu" ucap Mas Adam.

"Iya mas silahkan.."

****

"Dena,aku duluan ya udah dijemput soalnya"

Kamu pulang sama siapa Den?"

"Saya pesan taxi online mas"

" Yakin kamu udah kuat?" tanya mas Adam melihat wajah Dena yang masih terlihat pucat.

"Udah baikan kok mas" yakin Dena..

"Ya udah hati hati ya Den,sehat selalu semoga selamat sampai dirumah"

"Sekali lagi terima kasih ya mas Adam"..

"Sama sama Den, bye...."

Mas adam menghilang dari pandangan Dena setelah pintu ditutup. Dena masih terpaku menatap layar ponselnya,entah apa yang ia fikirkan sampai lupa meminta nomor telepon Mas Adam.

"Aahhhh,bahkan aku lupa menanyakan dia tinggal di mana" sesal Dena dalam hati.

"Tuhan......pria berwajah teduh itu.. apa dia masih ditkadirkan untuk bertemu?

Apa pria sederhana yang begitu hangat itu sudah memiliki kekasih???

Beruntung sekali perempuan yang mendapatkannya fikir Dena..

"Ciihhh...kenapa aku terlalu cepat menyimpulkan sesuatu sih fikir Dena dalam hati.. " kenapa diriku yang sangat jarang tertarik pada laki laki tiba tiba mendadak mellow melihat pria yang baru ia kenal itu..

"Ahhh dia pria yang hangat,menyenangkan melihat caranya berbicara . teduh melihat tatapan mata nya"

...----------------...

Beberapa menit berlalu,Dena sudah melaju di dalam kendaraan yang ia tumpangi menuju rumah orang tuanya.

Ibu,Ayah.... aku pulang,aku rindu kalian...

*** Dalam hati masih separuh merangkai wajah Mas Adam** Ahh semoga dalam waktu 1 minggu dikota ini aku bisa dipertemukan kembali dengan Mas Adam (harap)......

Sepanjang perjalanan hujan mengguyur kota kecil ini,hujan di awal bulan Juni ini menyambut kedatangan sang gadis manis "Dena Sanlova"

Lamaran

"Pagi... adikku yang tampan",Dena masuk ke kamar adik laki laki satu satu nya yang sedang asyik mematut diri di depan cermin merapikan kemeja yang ia kenakan.

"Pagi juga Kak Dena sayang"..gimana kakak udah siap? tanya Hasbi pada kakak perempuan yang sekilas terlihat lebih pantas jadi adik nya.

"Siap dong... ciieee yang hari ini mau melamar pujaan hati" daritadi ngaca mulu,ha ha ha ... canda Dena pada adik nya.

" Ayah sama ibu juga udah siap tuh,ayo buruan"

""""Hari ini hari ketiga Dena berada di kota kelahiran nya,dan selama 3 hari ini pula dia disibukkan dengan persiapan lamaran adiknya. berbelanja perlengkapan seserahan untuk dibawa kan kepada calon adik ipar nya nanti.

Tiga hari ini juga Dena merasa kondisi fisik nya jauh lebih baik,hanya terasa lelah di malam hari dan susah untuk memejamkan mata.Tapi semua itu terbayar saat melihat wajah sumringah adik laki laki nya yang terlihat bahagia setelah memastikan semua persiapan lamaran sudah siap 100 persen.

"Kak Dena,maaf hasbi boleh tanya sesuatu sama kakak?" tanya Hasbi ragu ragu kepada

kakak nya.

"Tanya aja,apa sih yang gak akan kakak jawab untuk adik kakak tersayang"..

"Hhhmmm,kakak gak keberatan kan kalau hasbi menikah duluan?"

Dena tergelak mendengar pertanyaan adik nya

"Hehehe,kamu tuh lucu..kenapa kakak harus marah?? itu tandanya kamu dapat jodoh lebih dulu daripada kakak..

"Kak Dena sendiri gimana?".. apa sudah ada seseorang yang spesial sekarang di hidup kakak,maksud nya teman pria kak dena... tanya Hasbi memilih kata dengan hati hati agar kakak perempuan nya tidak tersinggung. karena Hasbi tau untuk urusan laki laki,kakak nya yang satu ini sangat sulit membuka hati.

Berbeda dengan kak Anjani yang bisa terbilang menikah muda saat baru saja menyelesaikan kuliah nya..

"Apa menurut Hasbi di usia kakak yang sekarang,kakak harus sudah punya calon suami?" Dena balik bertanya

"Kalau ada laki laki yang tepat yang bisa menjaga kakak,membuat kakak nyaman kenapa tidak kak??"

"Hhhmm,masalahnya kakak belum menemukan laki laki yang membuat kakak jatuh hati ha ha ha",timpal Dena seraya membuat canda agar adik nya ini tidak terlalu serius menanggapi masalah jodoh untuk kakak nya ini.

Sekilas benak Dena berlari membayangkan lelaki berwajah teduh yang ia kenal tiga hari lalu, "Mas Adam,apa seperti dirimu sesungguhnya type lelaki idamanku".. dena bertanya dalam hati.

"Ciihhh...bodoh sekali" Dena mengumpat dalam hati. Bagaimana bisa lelaki yang baru sekali bertemu dalam hidup nya,itupun hanya berbincang sebentar bisa menjadi type laki laki impian ku,gumam Dena.Bahkan selama ini Dena tidak pernah punya angan angan harus seperti apa nanti laki laki calon kekasih nya.

"Kak Dena..." panggil Hasbi membuyarkan fikiran Dena yang sedang melambung kemana mana.

"Kak Dena itu cantik,pintar,punya pekerjaan yang mapan.. Kak Dena gadis baik baik,Hasbi berharap suatu saat nanti Kak Dena bisa menemukan laki laki yang tepat"

" Terima kasih adikku sayang,pasti ..pasti kak Dena akan bertemu laki laki yang tepat" Dena memeluk adik laki laki nya itu.

Entah kenapa saat mengucapkan laki laki yang tepat lagi lagi fikiran nya melayang pada sosok Mas Adam..

"Ahhhh... gila dan bodoh" sadar Den laki laki itu entah dimana sekarang,entah sedang apa,jangan jangan dia lagi menggendong anak nya.. " Hahaha...Dena geli memikirkan kalau ternyata Mas Adam itu sudah menikah dan punya anak"..

"Ya Tuhan,sisa kan aku 1 laki laki berwajah teduh seperti mas Adam" harap Dena dalam hati..tapi sambil nyengir dia masih berharap "Ya Tuhan,Mas adam aja deh yang di sisain buatku. ha ha ha"

"Ciihhh lagi lagi kenapa aku harus berfikiran dan berharap seperti itu,hati....ayo dong berkompromi sama realita.. Aku gak tau rumah Mas Adam,gak tau tempat kerjanya,gak tau nomor telepon nya" Dan...beraninya hati ini berkhayal menjadi kekasih Mas Adam.. "Bodoohhhh",umpat dena dalam hati..

...****************...

Hari itu,semua proses lamaran Hasbi berjalan lancar. Ayah,Ibu,Kak Anjani dan Dena bahagia melihat bungsu mereka yang tampan itu akhirnya bertemu tambatan hati yang siap melangkah sedikit lagi ke jenjang pernikahan.

Tanggal pernikahan pun sudah disepakati dan ditentukan kedua belah pihak.2 bulan lagi tepatnya Bulan Agustus,pernikahan akan di gelar .

"Kau beruntung Amira,mendapatkan hati adik ku" bisik Kak Dena pada Amira kekasih Hasbi.

"Iya kak Dena,terima kasih". "Mudah mudahan nanti Kak Dena juga bisa mendapatkan laki laki baik seperti Hasbi.. balas Amira sambil berbisik dan memeluk calon kakak ipar nya itu.

" Pasti.."jawab Dena dalam hati. Dan...mulai sekarang aku harus menetapkan standar laki laki idaman ku seperti apa. gumam Dena yang lagi lagi hanya 1 bayangan wajah yang berkelebat di fikiran nya.

"Aku yakin,dan aku punya keyakinan.. Entah dalam keadaan seperti apa aku pasti akan dipertemukan lagi dengan Mas Adam" Dena menghibur dan mencari pembenaran kepada hatinya sendiri.. senyum tipis tersungging di ujung bibir nya yang manis..

" Hari ini aku menyaksikan Adikku melamar kekasih nya,dan aku berharap tidak lama lagi aku berada di posisi seperti Amira,dilamar kekasihnya".. begitulah sepanjang perjalanan pulang fikiran Dena dipenuhi dengan impian impian untuk mempunyai seorang kekasih

Aneh,padahal sebelum pertemuan nya dengan Mas adam gadis ini tidak pernah ambil pusing memikirkan di usia nya yang sekarang bahkan belum mempunyai kekasih atau sekedar teman dekat. Tapi kenapa pandangan nya tentang laki laki seketika berubah ketika bertemu dengan Mas Adam.

"Apa spesial nya sih dia" fikir Dena

Padahal banyak laki laki yang lebih tampan secara fisik yang pernah beberapa kali mencoba mendekati Dena di tempat kerja. tapi semuanya bagi Dena biasa saja,tidak ada ketetarikan untuk menjalin hubungan lebih

"Aahhh lelaki itu,kenapa dia membuat kepala ku penuh dengan bayangan tentang dirinya" dena mendesah antara kesal dan bahagia dalam hatinya.

"Tuhaannn...apa aku perlu buat pengumuman di sosmed kalau aku mencari laki laki bernama Adam di kota ini"..ha ha ha ide gila yang muncul seketika di kepalanya membuat dia tertawa sendiri..

Kak Anjani dan Ibu yang duduk di sebelah Dena saling pandang,melihat keanehan gadis pendiam ini yang tiba tiba tertawa saat tidak ada siapa siapa yang berbicara.

"Dena,kamu kesurupan?". Kak Anjani sembari memegang kening Dena

"Diihhh..kakak apaan sih" aku tuh lagi bahagia makanya tiba tiba ketawa

"Hasbi yang lamaran aja bahagianya gak sampe ketawa ketawa sendirian kak"timpal Hasbi yang duduk memegang kemudi di depan.

" Ciieee,jangan jangan kak Dena seneng tadi karena ngeliat saudara sepupu nya Amirq yang ganteng tadi ya"

"Ihhhh...maaf dia bukan type idamanku " timpal Dena dengan nada sombong seolah olah sudah punya tujuan seperti apa laki laki yang dia inginkan..

"Ehhmm ehhmmm...tau deh yang sekarang udah start mau cari pendamping hidup juga"ledek Kak Anjani

"Apa mau kakak cariin Den?"...tanya kak Anjani

"He he he terima kasih kakak ku yang cantik,tapi adikmu ini udah punya gebetan kok"dengan penuh percaya diri mengatakan pada kakak nya.

Padahal dalam hati Dena mengumpat geli dirinya sendiri,"gebetan"????? Kenal aja hanya sebatas tau nama nya aja,tapi mau dibilang gebetan. gumam Dena

Kalau kakak nya ini tau pasti habislah dia di ledekin karena terlalu percaya diri,Dena Dena... buka fikiran Den,kamu itu lagi berkhayal..begitulah ucap Dena

menimpali fikiran nya sendiri.

Kak Anjani bersemangat saat mendengar Dena mengucap sudah punya gebetan,karena Kak Anjani juga tau adik nya ini dari dulu tidak pernah bersemangat bercerita tentang yang nama nya laki laki..

"Wah wah wah,ternyata adikku yang manis ini diam diam sudah punya kekasih ya"

"2 bulan lagi di pernikahan Hasbi,janji ya sama kakak..bawa calon adik iparku menghadapku" canda Kak Anjani sambil mengedipkan mata kepada Dena.

"Gleekkk,dena menelan ludah nya"

"Siap Kak,"sambil memasang wajah kelu berharap bisa menarik kata kata nya lagi tentang " Gebetan"..

"Mas Adam....ayo dong muncul lah dalam hidupku lagi" doa singkat Dena dalam hati.

Aku ingin menggandeng tangan mu,menunjukkan pada keluargaku,pada teman teman ku kalau aku selama ini sedang berjuang hingga mendapatkan laki laki seteduh dirimu..

"Ahhh siapa juga yang bodoh sepertiku,menganggap Mas Adam adalah laki laki paling sempurna"..paling nanti Kak Anjani juga mencibir "ohhh seperti itu seleramu"

"Ciihhh...sudah terbayang bagaimana Kak Anjani selalu membandingkan dan membanggakan suami nya dengan semua laki laki yang ia lihat"

"Hhmmm...wajar sih"suaminya Mas Bayu kan memang tampan,mapan,dan yang pasti menyayangi Kak Anjani dan 1 putri kecil kesayangan nya

"Aku????" Hhmm bahkan aku hanya bisa berkhayal bisa bertemu lagi dengan Mas Adam,batin Dena .

***Ohhhh,waktuku tinggal 4 hari lagi disini,apa akan ada moment perjumpaan lagi dengan lelaki hangat itu****

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!