NovelToon NovelToon

Echelon System

Dipermalukan

Pukul delapan malam dibawah guyuran hujan yang lumayan lebat terlihat seorang pria berlari melewati trotoar jalan menuju sebuah restoran dengan raut wajah bahagia.

Meski saat ini dirinya merasa lelah sepulang kerja pria tersebut terlihat tidak perduli karena hari ini ada hari dimana ia akan melamar kekasihnya yang sudah menjalin hubungan selama lima tahun.

Pria tersebut adalah Nathan, ia saat ini berusia 21 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan sebagai teknisi bidang IT. Nathan memiliki kekasih bernama Angel yang sudah di pacarinya sejak bangku SMA.

Sewaktu SMA Nathan sangat populer di kalangan siswa-siswi karena memiliki paras yang cukup unggul sebab campuran antara Asia dengan Eropa dan ia terkenal pintar di sekolah.

Meski cukup pintar dalam pelajaran, Nathan tidak melanjutkan pendidikannya dan kini memilih untuk bekerja supaya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari setelah kedua orang tuanya meninggal dunia dua tahun lalu.

Nathan harus menelan rasa pahit saat keluarga kedua orang tuanya tidak mau mengurusnya karena kejadian di masa lalu saat orang tuanya menikah tanpa restu dari keluarga mereka yang selalu menentangnya.

Anehnya mereka justru berbondong-bondong untuk mengklaim harta warisan yang seharusnya di terima oleh Nathan dan membuat pemuda tersebut harus bekerja setelah lulus SMA.

Dengan pakaian yang sedikit basah dan rambut panjang menutupi wajahnya, Nathan masuk kedalam restoran dimana kekasihnya sudah menunggu.

Setelah masuk kedalam restoran Nathan mencari kekasihnya berada dan begitu menemukannya ia langsung menghampiri gadis pujaannya tersebut.

"Maaf sudah membuatmu menunggu cukup lama Angel, tadi di jalan macet dan aku harus berlari kesini!" Ucap Nathan kepada Angel sebelum duduk di bangkunya.

"Ya..." Balas Angel dengan ketus. Terlihat jelas dari raut wajahnya jika ia sangat tidak nyaman dengan kehadiran Nathan.

Nathan yang melihat kekasihnya tampak sedikit kesal lalu segera memasan makanan untuk mereka berdua sambil mempersiapkan cincin di sakunya.

Setelah makanan pesanannya datang Nathan kemudian memakannya namun tidak dengan Angel yang sama sekali tidak menyentuh makanannya.

"Kenapa kamu tidak makan, apa mau pesan makanan yang lain?" Tanya Nathan saat melihat Angel yang tidak menyentuh makanannya.

Angel yang sudah tidak tahan dengan hubungannya bersama Nathan kemudian memberanikan diri untuk angkat bicara.

"Kita sudahi saja semua ini aku bosan denganmu!" Ucap Angel tanpa ada keraguan sedikitpun dari perkataannya.

Sontak Nathan yang mendengar langsung terkejut karena tidak menyangka jika Angel berniat mengakhiri hubungan di antara keduanya.

"Kenapa kamu mau putus, apa aku tidak layak untukmu. Semuanya sudah aku berikan kepadamu Angel, kenapa?" Tanya Nathan yang terlihat tidak ingin berpisah dengan Angel.

Angel tidak menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh Nathan dan memilih untuk bungkam sambil mengalihkan pandangan nya.

Seorang pria berjas hitam tiba-tiba datang dan berjalan ke arah Nathan serta Angel. Saat pria tersebut datang raut wajah Angel seketika berubah menjadi ceria dan langsung berdiri untuk memeluknya.

Melihat kekasihnya yang memeluk pria lain jelas membuat Nathan sakit hati. Nathan tentu mengenal pria yang dipeluk oleh Angel yaitu Dion Direktur di perusahaan tempat ia bekerja.

"Aku harap dengan semua ini kamu paham, aku tidak bisa menggangungkan masa depanku kepada seorang pria yang tidak jelas masa depannya. Aku sudah merasa muak dengan pria kumal seperti kamu. Kamu juga sebaiknya segera melupakan ku!!!" Tegas Angel.

Saat Nathan ingin berbicara tiba-tiba Dion menumpahkan Spaghetti ke atas kepalanya dan juga jus lemon yang membuat dirinya terlihat sangat kacau.

"Kamu seharusnya sadar diri dan mulai besok tidak perlu masuk kerja lagi!" Ucap Dion sebelum pergi bersama dengan Angel meninggalkan Nathan.

Nathan saat ini merasa sangat malu dan juga marah karena harga dirinya seolah di injak-injak. Terlebih lagi Dion dan Angel mempermalukan nya didepan umum.

Dengan perasaan yang sudah hancur berkeping-keping Nathan pergi meninggalkan restoran dan tidak lupa meletakan beberapa lembar uang di atas meja.

Di tengah guyuran hujan Nathan saat ini berdiri di tepi jembatan. Nathan mengeluarkan cincin dari dalam saku dan memandanginya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Lima tahun dan sekarang sudah berakhir. Sepertinya aku terlalu bodoh sampai-sampai mengorbankan masa depan untuk seorang gadis yang kini sudah berubah..." Nathan kemudian melempar cincin tersebut ke sungai dan pergi menuju apartement nya.

Sebelum pulang Nathan menyempatkan diri membeli beberapa mie instan dan disana ia mendapat tatapan aneh serta sindiran dari pengunjung di supermarket karena penampilan nya yang sangat kacau.

Nathan tidak memperdulikan hal tersebut dan segera bergegas pergi meninggalkan supermarket dengan tergesa-gesa.

Setibanya di apartemen Nathan langsung membersihkan dirinya dan mengumpulkan barang kenangannya sewaktu bersama Angel lalu di bakar.

"Apa semua ini hanya karena uang saja? Kalau begitu mulai sekarang aku akan hancurkan kehidupan dan juga pria berengsek itu!" Ucap Nathan dengan niat balas dendam.

Nathan kemudian duduk di meja komputer nya dan sebagai seorang pakar di bilang IT yang kemampuannya tidak bisa di anggap remah ia mulai merencanakan untuk membuat sebuah progam atau system.

System yang ingin Nathan buat nantinya akan menjadi sebuah masterpiece selama hidupnya dan tidak ada satupun yang bisa membuatnya.

Nathan ingin membuat sebuah System yang mampu untuk meretas semua barang elektronik di dunia ini dan bisa memantau semua pergerakan semua orang.

*******

Satu bulan pun berlalu, setelah percobaan berkali-kali kini Nathan sudah berhasil membuat sebuah system yang ia beri nama ECHELON.

Echelon sendiri Nathan buat menggunakan algoritma yang sangat rumit dan jelas tidak bisa sembarangan diretas. Ia juga sudah membuat proteksi keamanan maksimal dimana hanya dirinya lah yang bisa menggunakan nya. Nathan juga membuat Echelon dengan sebuah kecerdasan buatan yang membuat system tersebut benar-benar sangat sempurna.

Nathan kini terlihat tengah tertidur di meja komputernya dengan dikelilingi tumpukan sampah yang tidak sempat ia bersihkan sebelumnya. Hingga sebuah suara tiba-tiba terdengar cukup nyaring yang membuat Nathan langsung terbangun.

Kriingggg!!!!

"Tuan ini sudah jam sembilan dan sebaiknya anda segera bangun untuk membersihkan tempat ini!" Suara AI wanita terdengar yang tidak lain merupakan Echelon.

Mendengar suara dari Echelon Nathan dengan enggan bangun dan menatap ke arah kamera, "Bisakah kamu saja yang membersihkannya Echelon? Aku masih ngantuk!"

"Maaf tuan, saya hanya sebuah program dan bukan robot yang memiliki tubuh fisik..." Balas Echelon dengan nada datar.

Nathan menghela nafas kemudian segera membersihkan rumah nya yang sangat kotor dan bau saat ini. Setelah itu ia segera menuju kekamar mandi.

Tatapan Nathan kini tertuju kearah cermin yang memantulkan wajahnya saat ini. Rambut panjang, kumis tipis dan jenggot membuat Nathan merasa sedikit jijik dengan dirinya sendiri.

Nathan lalu mulai memotong rambut, kumis, dan janggutnya hingga membuat parasnya seolah kemasa SMA yang menjadi idaman para wanita dari yang muda sampai yang tua.

Ia kemudian segera membersihkan dirinya dan kembali duduk di meja komputer nya untuk mengoptimalkan system ciptaannya yaitu Echelon.

"Echelon, tambahkan saldo rekening ku sebesar seratus juta!" Nathan ingin mencoba apa Echelon berfungsi dengan baik atau membutuhkan beberapa program tambahan lagi.

"Baik tuan Nathan. Memproses 10%...45%...70%...87%...100%... Menambahkan saldo rekening sebesar seratus juta telah selesai!" Pemberitahuan dari Echelon terdengar dan Nathan segera mengeceknya.

Saat memeriksa saldo rekening virtual nya, Nathan merasa puas karena sudah bertambah sebesar 100 juta dan kini saldo di rekening nya menjadi 200 juta.

Motor Impian

Nathan seketika tertawa melihat ia kini tidak perlu lagi untuk bekerja usah payah karena dengan Echelon dia dapat mendapatkan uang hanya menggunakan satu perintah saja.

Echelon yang melihat tuan nya tertawa sendiri merasa aneh dan segera menscan tubuh pemuda tersebut untuk memastikan apa dia baik-baik atau tidak. "Apa anda sudah gila tuan? Kenapa tertawa sendiri?"

Pertanyaan dari Echelon seketika membuat Nathan terdiam dan tatapan datar ia melihat ke arah kamera. "Aku tidak gila, hanya merasa senang itu saja!"

Nathan kembali melanjutkan pekerjaannya, kini ia ingin membuat agar Echelon terkoneksi dengan smartphone miliknya agar selalu terhubung.

Setelah pekerjaannya selesai Nathan lalu memutuskan untuk keluar dan ingin menghabiskan uang yang baru saja ia dapatkan dari Echelon, Nathan juga ingin membeli satu barang yang selama ini ia inginkan.

Ketika Nathan sedang dalam perjalan dengan berjalan kaki tidak sedikit orang yang melihat ke arahnya dan memotret dirinya karena mengira bahwa ia adalah seorang model.

Nathan sendiri hanya berjalan dengan santai tanpa memperdulikan orang-orang yang memotret dan memperhatikan dirinya.

Setibanya di depan tempat yang selama ini ingin ia datangi, Nathan terlihat sangat senang terutama saat melihat barang yang ingin ia beli selama ini.

Barang yang Nathan incar adalah sebuah sepeda motor dan ia kini sudah berada di depan showroom tempat penjualan motor.

"Echelon tambahkan saldo rekening sebesar satu miliyar!" Nathan menghubungi Echelon dari earphone di telinganya yang sudah terkoneksi dengan ponsel miliknya.

"Baik tuan! Memproses 10%...45%...70%...87%...100%... Menambahkan saldo rekening sebesar satu miliar telah selesai!"

Setelah mendengar notifikasi dari Echelon dengan perasaan senang Nathan masuk kedalam showroom yang langsung di sambut oleh barisan motor-motor sport.

Tapi hanya satu motor yang di lirik oleh Nathan yaitu Kawasaki Ninja H2R. Saat Nathan sedang melihat-lihat motor impiannya, seorang pria datang menghampiri nya dari belakang.

"Maaf mas ada yang bisa dibantu?" Tanya pria tersebut yang merupakan pegawai baru di showroom motor itu.

Nathan cukup terkejut dengan pegawai yang tiba-tiba muncul di belakangnya. "E-Eh begini mas saya ingin membeli motor ini. Apa bisa mas?"

Pegawai tersebut seketika kaget dan merasa sedikit ragu karena Nathan ingin membeli motor yang cukup mahal apa lagi motor tersebut sudah di modifikasi. Harganya mungkin bisa lebih dari 1 miliar rupiah.

Tetapi karena ini hari pertamanya bekerja dan tidak ingin berpikir buruk tentang pelanggan pertamanya, pegawai tersebut kemudian mengajak Nathan untuk melakukan pembayaran sekaligus menyiapkan surat-suratnya.

Nathan mulai mendapat penjelasan dari pegawai tersebut tentang spesifikasi motor yang ingin dibeli olehnya sebelum melakukan pembayaran.

Sementara itu para pengunjung dan pegawai lain yang melihat Nathan ingin membeli motor dengan modifikasi termahal di showroom tersebut, mereka jelas meragukan nya mengingat outfit yang di pakai oleh Nathan sangat murah bagi mereka.

Disisi lain Nathan segera menyerahkan kartu rekening miliknya untuk melakukan pembayaran kepada pegawai baru tersebut.

"Oh iya mas ngomong-ngomong berapa harga motor yang ingin saya beli?" Tanya Nathan untuk memastikan apakah uangnya cukup atau tidak.

"Tiga miliar mas!" Balas pegawai tersebut dengan ramah sambil hendak menggesek kartu rekening milik Nathan.

Sontak Nathan merasa kaget karena uangnya tidak cukup. Ingin meminta bantuan Echelon justru akan membuat Nathan terlihat seperti orang gila yang berbicara sendirian.

Akhirnya Nathan hanya bisa pasrah sambil berkeringat dingin saat diminta memasukan pin rekeningnya.

Tetapi keanehan muncul ketika pembayaran motor berhasil dan pegawai tersebut langsung mengembalikan kartu rekening serta menyerahkan surat kepemilikan kepada Nathan, tidak lupa pegawai tersebut juga memberikan kunci motor kepadanya.

Nathan hanya bisa terpaku sambil menerimanya. Ia tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi karena berpikir kalau uang miliknya kurang untuk membayar.

"Maaf mas bisa tunggu sebentar, toiletnya dimana ya?" Tanya Nathan.

"Ada disana mas!" Balas pegawai tersebut sambil menunjukkan toilet kepada Nathan.

Nathan kemudian segera masuk kedalam toilet dan beruntung tidak ada orang didalam sana. "Echelon apa ada yang salah dengan kartu rekening miliku? Bukannya saldo di rekening ku tidak cukup untuk membayar sepeda motor itu?"

"Kartu rekening anda baik-baik saja dan kenapa bisa membayar motor yang ingin tuan beli karena saldonya memang lebih dari cukup!" Balas Echelon.

Nathan yang mendengarnya tentu merasa tidak percaya karena yakin bahwa saldonya hanya sebesar 1,2 miliar rupiah saja.

"Tunggu dulu mata uang apa yang kamu gunakan untuk mengisi saldo rekening ku?" Tanya Nathan.

"Dollar AS tuan Nathan..." Balas Echelon dengan entengnya.

Seketika lutut Nathan menjadi lemas begitu mendengar ucapan dari system ciptaannya. Jika Echelon mengirim 1,1miliar sebelumnya dengan mata uang dollar AS maka jika di rupiah kan akan menjadi 15 triliun lebih.

"Bagaimana caranya aku bisa menghabiskan semua uang itu, ini benar-benar gila!" Gumam Nathan yang kini mendadak menjadi orang kaya.

"Anda bisa mencairkan semua uang tersebut dan membakarnya. Jika masih kurang anda bisa meminta saya untuk menambahkan nya lagi!" Sahut Echelon.

Raut wajah Nathan berubah menjadi kusut begitu mendengar ucapan dari Echelon, ia tidak nenggubrisnya dan berjalan meninggalkan kamar mandi.

Saat keluar Nathan tidak menemukan keberadaan pegawai yang membantu pembayaran motornya dan mencarinya.

Nathan akhirnya menemukan pegawai tersebut yang sedang menyiapkan motornya di luar showroom dan segera menghampiri nya.

Pegawai yang melihat kedatangan Nathan kemudian memberikan satu tas dan juga helm kepadanya, "Mas Nathan ini bonus buat kamu dan surat-suratnya sudah saya masukan kedalam tasnya!"

"Terimakasih!" Nathan menerima tas yang diberikan dan langsung memakai helm nya sebelum naik ke atas motor barunya.

Brummm!!!

Seketika suara menggelegar terdengar saat Nathan menghidupkan motornya, sebelum pergi Nathan memberikan sebuah amplop kepada pegawai tersebut dengan paksa.

Pegawai tersebut mau tidak mau menerimanya, setelah Nathan pergi ia mengecek isi amplop dan mendapatkan uang tunai sebesar sepuluh juta rupiah.

Mendapat uang sebanyak itu di hari pertama nya kerja tentu membuat pegawai tersebut merasa senang dan kesenangan yang ia rasakan bertambah saat atasannya memberi bonus kepada nya.

Disisi lain Nathan kini terlihat sangat senang mengendarai motor barunya meskipun ia tidak bisa memacunya dengan cepat dan hanya pada gigi ke dua saja.

Saat mengendarai motor barunya Nathan beberapa kali mendapat perhatian dari pengguna jalan yang lain dan ia tidak perduli dengan hal itu.

Ketika berhenti di lampu merah Nathan merasa jika posisi busa yang ada di dalam helm miliknya salah dan membuatnya tidak merasa nyaman.

Karena waktu masih menunjukkan dua menit lagi sebelum lampu berubah menjadi hijau, Nathan memutuskan untuk melepaskan helm nya sebentar dan memperbaiki busanya.

Salah satu pengendara mobil yang mengenali Nathan kemudian membuka kacanya dan itu tidak lain adalah Dion serta Angel.

"Yo! Lihat siapa orang yang baru membeli motor ini, aku yakin harganya pasti hanya tiga puluh juta!" Ucap Dion dengan raut wajah merendagkan.

Nathan yang merasa tidak asing dengan suara tersebut kemudian menoleh dan menemukan Dion serta mantan kekasih nya Angel.

Entah mengapa Nathan kini tidak cemburu sama sekali dan justru tertawa di dalam hatinya karena merasa sangat beruntung setelah putus dengan Angel.

Sedangkan disisi lain Angel yang melihat penampilan Nathan saat ini kembali suka dengannya namun setelah berpikir jika pria tersebut kini hanya pengangguran ia segera membuang jauh-jauh pikirannya.

"Kenapa kamu diam saja, kamu pasti saat ini kekurangan uang, aku bisa membeli motormu jika mau sekarang juga bagaimana?" Dion terlihat sangat percaya diri dan merasa mobil Avanza miliknya lebih mahal dari motor milik Nathan.

Nathan hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya kemudian mengenakan helm kembali. Ia merasa bahwa Dion merupakan orang yang terlalu percaya dan tidak tahu tentang ototmotif sama sekali.

Tidak hanya Nathan saja yang merasa bahwa Dion bodoh melainkan juga beberapa pengguna jalan. Mereka tentu mengenali motor yang di tunggangi oleh Nathan dan dengan modif sebanyak itu pasti motornya bisa membeli sepuluh mobil seperti milik Dion.

Saat lampu berubah menjadi hijau Nathan langsung memacu motornya yang membuat suara menggelegar terdengar keras dan membuat Dion serta Angel merasa kesal.

Pindahan

Rencana Nathan untuk jalan-jalan dengan motornya tidak berjalan lancar. Semenjak bertemu dengan Dion dan Angel mereka terus saja membuntuti nya dari belakang.

Awalnya Nathan berpikir mereka ingin menuju suatu tempat dan hanya kebetulan arahnya sama dengan nya, namun semakin lama mereka justru beberapa kali menyalip Nathan yang cukup membahayakan dirinya.

Hal ini jelas membuat Nathan merasa sangat kesal dan langsung memepet mobil milik Dion ke pinggir jalan dengan motornya.

Pyarrrr!!!

Dengan sekali tinjuan kaca mobil milik Dion hancur menjadi berkeping-keping oleh Nathan. Setelah kaca berhasil dipecahkan, Nathan langsung menarik kerah baju milik Dion.

"Katakan, apa aku melakukan kesalahan sampai-sampai kamu melekakukan tindakan yang dapat membahayakan ku!?" Nathan kini benar-benar naik pitam dan bisa sewaktu-waktu menghajar Dion.

Dion yang melihat Nathan sudah emosi menjadi gugup dan nyalinya seketika menciut sampai-sampai tidak mampu untuk berbicara, bahkan tubuh nya kini tampak bergetar.

Sementara Angel yang melihat Nathan marah langsung takut dengan mantan pacarnya tersebut karena sewaktu masih SMA pemuda itu cukup disegani oleh preman disekolah nya.

Melihat Dion yang tidak mengatakan apapun dan membungkam mulutnya membuat Nathan merasa jijik dengannya.

Brakkk!!!

Nathan memukul spion mobil milik Dion hingga hancur lalu menunggangi motornya. "Dasar pecundang!!!" Ucap Nathan sebelum pergi meninggalkan sepasang kekasih yang hanya bisa terdiam ditepi jalan.

Setelah Nathan pergi Dion berdecih kesal karena mobil kebanggaan nya di hancurkan oleh pria tersebut. Ia juga merasa kesal setelah mendapat intimidasi dari Nathan.

Angel yang melihat kekasihnya tampak kesal jelas merasakan hal sama. "Apa kamu akan membiarkannya begitu saja, sayang?" Tanya Angel dengan raut wajah kesal.

"Tentu aku akan membalasnya, lihat saja nanti..." Dion tersenyum tipis dan memikirkan rencana untuk membalas Nathan.

*******

Disisi lain Nathan kini sedang meminum kopi di sebuah Coffeeshop, ia juga memesan beberapa makanan untuk mengganjal perutnya yang terasa lapar.

Lagi-lagi Nathan mendapat perhatian dari orang disekitarnya terutama para wanita yang beberapa kali memanggil dan memotret dirinya. Bahkan di cup minuman nya ia mendapat pesan cinta dari barista di coffeeshop itu.

"Kenapa aku selalu saja mendapatkan perlakuan seperti ini setelah merapikan sedikit penampilan ku, padahal masih banyak pria yang jauh lebih tampan dariku...." Nathan bergumam dan merasa tidak nyaman.

"Tuan bisa merubah bentuk wajah anda jika tidak ingin mendapat perhatian dari para wanita!" Tiba-tiba Echelon menyhut perkataan yang Nathan ucapkan.

"Trimakasih tapi tidak!" Balas Nathan sambil meminum kopi dingin miliknya.

Nathan mengalihkan pandangan nya keluar jendela karena tidak tahan melihat beberapa pasangan yang tengah berkencan di coffeeshop.

Diluar, Nathan melihat billboard yang menampilkan iklan tentang sebuah donasi, untuk membantu orang-orang yang mengalami musibah bencana dunia.

Tanpa pikir panjang Nathan mengirimkan setengah saldo rekening nya yang tertera pada billboard dengan menyamarkan identitasnya.

Melihat tuan nya yang mengirim uang sebanyak itu tanpa pikir panjang membuat Echelon menjadi bingung.

"Tuan, kenapa anda mengirim uang sebanyak itu? Bagaimana jika iklan yang ada pada billboard merupakan penipuan?" Tanya Echelon.

Nathan meminum kopi nya dan tersenyum saat mendengar pertanyaan dari Echelon. "Aku sendiri juga tidak tahu itu penipuan atau buka, jika ternyata bukan penipuan aku yakin ada beberapa pihak nakal yang mungkin mengambil sejumlah uang untuk keperluan nya sendiri..."

"Kalau tuan ingin menariknya kembali saya bisa melakukannya karena bagaimana pun dana yang anda kirim pasti di salah gunakan oleh beberapa pihak!" Ucap Echelon.

Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Biarkan saja, lagipula pihak yang menyalah gunakan dana tersebut pasti akan mendapat balasannya suatu saat nanti. Aku juga tidak terlalu perduli dengan jumlah uang sekecil itu, lagipula aku bisa mendapatkan nya lagi..."

Echelon yang mendengar nya tidak bisa berkata apa-apa lagi dengan cara berpikir tuan nya. Ia sendiri tidak terlalu perduli dengan uang tersebut asalkan tuan nya merasa senang.

Setelah kopi dan makanannya sudah habis, Nathan kemudian pergi dari coffeeshop dan lanjut berkeliling menggunakan motornya hingga sore hari yang membuat dirinya pulang kembai ke apartemen nya.

Sesudah memarkirkan motornya di basement Nathan kemudian naik menggunakan lift sebelum akhirnya sampai ke apartemen miliknya.

Tetapi secarik kertas yang tertempel di depan pintu apartemen miliknya. Nathan kemudian mengambil kertas tersebut dan membaca nya.

Saat membaca isi pesan yang ada di kertas tersebut Nathan merasa sedikit kesal dan hanya pasrah sebab ia disuruh angkat kaki dari apartemen itu besok karena bukan lagi karyawan dari perusahaan tempat ia sebelumnya bekerja.

Apartemen yang Nathan gunakan memang hanya sebuah fasilitas untuk para pekerja perusahaan sebelumnya dan bukan miliknya pribadi.

"Ini pasti ulah pria itu tapi mau bagaimana lagi aku juga tidak punya hak disini..." Nathan menghela nafas dan masuk kedalam apartemen nya.

Nathan kemudian mulai membereskan barang-barangnya dan memasuian kedalam kardus untuk dibawa esok harinya.

"Echelon belikan aku rumah atau apapun itu dan juga pesan jasa ekspedisi untuk pindahan besok..." Ucap Nathan sebelum akhirnya ia tidur di sofa karena kelelahan.

"Baik tuan, selamat malam..." Echelon langsung mengerjakan perintah dari Nathan dan setelah itu melakukan upgrade mandiri untuk menambah informasi.

*******

Keesokan harinya Nathan terbangun saat mendengar suara bell. Dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka Nathan kemudian mengeceknya.

Seorang pria kekar menggunakan pakaian dari perusahaan ekspedisi untuk pindah rumah Nathan temui didepan pintu apartemen nya.

"Dengan bapak Nathan? Saya Andre dari jasa pengiriman!" Ucap Andre dengan sopan santun kepada pelanggan nya.

Butuh beberapa saat untuk Nathan mencerna perkataan dari orang di hadapan nya sampai ia akhirnya ingat bahwa semalam menyuruh Echelon menyewa jasa layanan pindah rumah.

"Benar pak saya sendiri, barang-barangnya ada di dalam tinggal angkut saja pak!" Balas Nathan sambil tertawa canggung karena lupa jika dirinya akan pindah hari ini.

Andre kemudian mulai membawa barang-barang milik Nathan satu persatu dan membawanya untuk dimasukan kedalam truk. Tidak hanya perabotan saja yang dimasukan kedalam truk melainkan juga motor milik Nathan.

Sambil menunggu Andre bekerja, Nathan sekarang tertidur di dalam kemudi truk karena masih ngantuk sebab ia baru tidur beberapa jam saja.

Andre akhirnya selesai memasukan semua barang pindahan milik Nathan, ia kemudian masuk kedalam ruang kemudi dan menemukan Nathan yang masih tertidur.

Karena tidak menganggu pelanggan nya, Andre tidak membangunkan Nathan dan segera menuju alamat yang sudah di beritahukan pada aplikasi nya.

Nathan sendiri belum tahu tempat tinggal apa yang dibeli oleh Echelon karena masih sangat mengantuk dan tidak sempat bertanya. Ia sendiri tidak perduli dengan tempat tinggal yang dibeli oleh Echelon asalkan bisa digunakan untuk tidur.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!