Obsessed | Noren
Jenren-one
Jeno itu awalnya anak tunggal yang tak bisa jauh-jauh dari kata 'manja'
But, disaat umurnya memasuki umur 15 tahun status sebagai 'anak tunggal' nya berganti menjadi 'bungsu'
Penyebabnya karena ayah jeno telah membuat seseorang meninggal dunia.
Itulah kenapa jeno sekarang hidup bersama anak dari seseorang yang ayahnya tabrak hingga wafat.
Sayang sekali ayahnya ikut menghembuskan nafas terakhirnya dihari yang sama.
Versi Pov
*Gerakan tubuh
-Mimik wajah or perasaan-
Aroma harum dari masakan yang baru saja diletakkan di atas piring itu tercium sampai luar rumah.
Seorang pemuda manis dengan surai silver itu tersenyum puas melihat hasil masakannya.
Jung Renjun
Harum, tidak buruk juga masakan hasil dari pemula sepertiku
Jung Renjun
Sekarang siapa yang mau mencicipi.. Owh.. Aku tau!
Jung Renjun
*Berlari kecil kedepan pintu kamar
Jung Jeno
Ini masih pagi renjun
Jung Renjun
Hei! Sopan sedikit bisa 'kan? aku itu kakakmu!
Jung Renjun
Panggil aku 'kakak'
Jung Renjun
(Punya dosa apa sih diriku diberi adik tiri seperti jeno, patut dibanggakan tidak sih karena dia tampan?)
Jung Renjun
Jeno! Coba deh.. Aku baru saja mencoba masak!
Jung Renjun
Mau cicip tidak?
Jung Renjun
Jadi orang pertama yang mencoba masakan pertamaku?
Jung Jeno
Yang kuingin adalah menjadi orang pertama yang membuatmu mengangkang dibawahku.
Jeno bergerak maju dengan senyum miringnya, memojokkan renjun dengan tembok dibelakang.
Jung Jeno
Pura-pura tuli hm?
Jung Jeno
Kalau telingamu ini kubasahi dengan lidahku boleh tidak?
Jung Renjun
Jangan macam-macam jen
Jeno terkekeh kecil. Membawa tangannya untuk mengusap bawah mata renjun.
Jung Jeno
Si maniak seluruh bagian indah tubuhmu
Tangan renjun bergetar, dan matanya perlahan mulai bergerak panik.
Jeno yang sadar lalu segera mengambil alih piring ditangan renjun dan menjatuhkannya tepat disamping mereka.
Jung Renjun
*Menutup telinga
Jeno tersenyum puas lalu meraih satu pecahan beling dibawah kakinya
Jung Jeno
Sutt baby, ada aku.
Jung Jeno
*Menyayat pipi renjun
Jung Renjun
S-sakit jeno..
Jung Jeno
Sakitnya sama ren
Jung Jeno
Sama seperti dirimu yang setiap detiknya datang dalam pikiranku
Jung Jeno
Wajahmu itu sungguh menyiksa ren
Jung Renjun
J-jangan begini jen... I'm Afraid..
Jeno melepas beling ditangannya, mulai merambatkan lidahnya bermain-main di pipi terluka renjun.
Jung Renjun
Shh p-perih jen..
Jung Jeno
*Mengusap sudut bibirnya
Jung Jeno
Darahmu manis sayang
Jung Jeno
*Mengusap bulir mata renjun
Jung Jeno
Simpan air matamu untuk menangis dibawahku
Cs pertama saya yang pakai pov versi. Sorry kalo gak sebagus author lain. Pict✌️
Sebelum baca tolong perhatikan genre di desk ywww
Yang gak suka nagajuseyo~
Jenren-two
Bibi
Tuan.. Makan dulu yuk
Jung Renjun
B-bi... Diluar sepi?
Bibi
Tuan jeno pergi keluar
Renjun menghela nafas lega. Segera bangkit lalu mengambil alih makanan di tangan bibi
Jung Renjun
Terima kasih bi
Bibi
Iya tuan, kalau butuh apa-apa tinggal panggil saya.
Setelah kepergian bibi. Renjun meletakkan makanannya di atas nakas.
Mood makan renjun menurun karena pikirannya sedang berkecamuk soal perlakuan jeno akhir-akhir ini padanya.
Jung Renjun
Ma... Renjun harus apa sekarang hiks.
Jung Renjun
Renjun takut ma..
Jung Renjun
Tidak renjun. Believe everything will be fine..
Jung Renjun
Mungkin tadi jeno sedang pusing..
Jung Renjun
Berpikir positif ren.. Positif thinking okey.. Okey! Lupain aja..
Renjun bangkit dari kasurnya, segera melangkah keluar dan berhenti tepat di depan kamar adiknya.
Jung Renjun
(Aku belum pernah masuk ke kamar adikku sendiri)
Satu fakta lain adalah, jeno memang selalu melarang renjun untuk tidak masuk kedalam kamarnya
Jung Renjun
(Sekali saja mungkin.. Toh jeno sedang diluar)
Jung Renjun
*Membuka pintu kamar
Jung Renjun
Kok gelap sih..
Jung Renjun
Memangnya jeno tidak sumpek?
Renjun berjalan kearah jendela, membuka korden agar cahaya menerangi kamar jeno.
Jung Renjun
Nahh gini 'kan enak..
Jung Renjun
Lihat-lihat sebentar it's okay kali ya..
Renjun berbalik,dan melihat seluruh ruangan kamar jeno.
Senyumnya luntur saat melihat banyaknya foto dirinya di dinding kamar adiknya.
Jung Renjun
Apa maksudnya ini..
Jung Renjun
*menyentuh satu foto dirinya
Jung Renjun
Fotoku.. Banyak sekali
Jung Renjun
A-aku sedang full naked juga ada..
Jung Renjun
Maksudnya apa semua ini..
Jung Jeno
Sedang apa disini?
Renjun terlonjak, segera berbalik dan menemukan adiknya yang menatapnya tanpa ekspresi di ambang pintu.
Jung Jeno
Ku-ulangi, sedang apa kakakku ini ada disini hm?
Jung Renjun
Jelaskan padaku.. Apa maksudnya semua ini..
Jung Renjun
Kenapa.. Fotoku ada dimana-mana
Jung Renjun
Dan ini! Kenapa ada fotoku sedang full naked!
Jung Renjun
Kapan kamu menangkap fotonya hah!
Jung Jeno
Memangnya kenapa?
Jung Renjun
Kenapa kamu bilang?! Ini tidak benar jeno!
Jung Renjun
Sekarang.. Jelaskan padaku! Bagaimana caranya kamu mendapatkan semua foto²ku huh?
Jung Renjun
Sekaligus fotoku yang full naked, bagaimana caranya?
Jung Renjun
Jelaskan padaku jeno!
Jung Jeno
Aku memasang cctv di kamarmu, kamar mandimu, dan ruang gantimu.
Jung Renjun
Baj!ngan jeno..
Renjun mendorong jeno, segera berlari ke dalam kamar--lebih tepatnya ke dalam kamar mandi miliknya.
Jung Renjun
Dimana.. Dimana cctv-nya..
Jung Renjun
Hiks dimana cctv-nya
Tak lama kemudian, renjun mendapatkannya. Lalu segera membawanya kehadapan sang adik.
Jung Renjun
Jadi benar kamu selama ini melihatku di dalam kamar mandi jen?
Jung Renjun
Hikss jeno... Kamu kenapa sih!
Renjun melempar cctv kecil ditangannya, menatap sedih sang adik yang sedari tadi diam tak menanggapi.
Jung Renjun
Hiks jen.. Jangan seperti ini..
Jung Renjun
Aku itu kakakmu--
Jung Jeno
Keluar dari kamarku sekarang renjun
Jung Jeno
Dengar 'kan? Aku tau kamu tidak tuli renjun.
Jung Jeno
Keluar sebelum aku menyakitimu.
Renjun menangis, mulai melangkah ke luar kamar jeno dan menutup pintunya.
Renjun mulai merosotkan tubuhnya dipintu kamar jeno yang tertutup.
Jung Renjun
Hikss.. Kenapa kamu berubah jeno..
Jung Jeno
Aku membenci status kakak dan adik diantara kita renjun
Jung Jeno
Karena sampai nanti dan selamanya kamu tetap akan menjadi milikku seorang.
Jenren-three
Jeno berhenti. Membalikkan tubuhnya dengan kedua tangannya yang ia masukkan kedalam kantung celana.
Renjun berdiri, melangkah mendekati jeno lalu menangkup tangan jeno dengan tangan kecilnya.
Jung Renjun
Bisa kamu lupakan kejadian kemarin diantara.. Kita?
Jung Renjun
A-aku akan melupakannya, aku akan bersikap seolah kemarin tak ada apa-apa.
Jung Renjun
Soal foto...a-aku juga akan melupakannya
Jung Renjun
Tapi kamu.. Harus melupakannya juga ok?
Jung Renjun
Lupakan rasa sukamu juga padaku
Jeno menggeram kesal, mengangkat satu tangan renjun dan mendorongnya hingga tertabrak tembok.
Jung Jeno
Dan tetap tinggal satu ruangan denganmu, lalu kamu menyuruhku melupakanmu?
Jung Jeno
Lucu sekali renjun
Jung Jeno
Jangan pernah meminta sesuatu yang tidak kusuka.
Jung Jeno
Terutama melupakanmu kakak
Jeno memegang paksa dagu renjun lalu mencium paksa bibir tipis sang kakak
Air mata membasahi pipi renjun. Tidak pernah terbayang renjun bisa dilecehkan oleh adiknya sendiri.
Jung Renjun
Ciuman pertamaku hiks..
Jung Jeno
Diambil oleh adikmu sendiri ya?
Jung Jeno
It's okay baby..
Jung Jeno
Sekarang.. Kita berangkat. Aku tidak mau telat.
Jung Renjun
Bawa payung tidak?
Kemudian, Jeno dan renjun turun dari mobil milik jeno
Sudah hal yang biasa dimana saat jeno turun banyak siswa/i yang menyambutnya.
Bedanya sekarang sedang hujan, banyak yang menawari payung untuk jeno
Jung Renjun
(Lebih baik aku pergi, hujannya sudah mulai deras)
Lebih baik renjun berjalan sendiri, toh tidak ada yang menawari payung untuknya.
Jung Renjun
Owh! Tidak hujan lagi?
Renjun mendongak, dan menemukan sebuah payung melindungi tubuhnya.
Lai Guanlin
Hujan tidak baik untuk kesehatan tubuh
Jung Renjun
Owh.. Hai alin...
Lai Guanlin
Gak bawa payung hm?
Niatnya Guanlin ingin menarik tangan renjun gagal disaat payungnya dihempaskan seseorang
Dan terlihat sebuah payung berbeda melindungi tubuh renjun
Jung Jeno
Renjun bareng gue
Lai Guanlin
Kenapa? Urusin dulu sono fans² alay lo
Lai Guanlin
Jujur fans lo emang alay semua
Jeno tidak perduli, toh emang Guanlin berbicara sesuatu yang benar. Fansnya memang alay, jeno mengakui.
Guanlin menahan tangan lain renjun yang bebas dari tarikan jeno
Lai Guanlin
'kan gue bilang, urusin sono fans lo
Lai Guanlin
Renjun biar sama gue
Jung Jeno
Gue tanya sama lo
Jung Jeno
Lo siapanya? Pacarnya?
Jung Jeno
Adeknya? Abangnya?
Jung Jeno
Gak usah sok deh. Yang berhak disini gue. Karena gue adeknya.
Jeno menarik kasar tangan renjun meninggalkan Guanlin yang hanya bisa tersenyum kecil.
Lai Guanlin
Jeno... Jeno... Lu obsesi berlebihan sama kakak lo sendiri.
Jung Renjun
Akh jeno.. Pliss stop..
Renjun terdorong ke tembok belakang sekolah, lalu dikukung oleh kedua tangan besar jeno disisinya.
Jung Jeno
Ada hubungan apa kamu sama Guanlin?
Jung Renjun
G-gak ada apa-apa jen..
Jung Jeno
Bohong! Dia perhatian banget sama kamu
Jeno menarik dagu renjun agar mendongak, menatap mata renjun yang sudah terlihat berkaca-kaca
Jung Jeno
Kamu milik aku ren. Jangan berani²nya deket sama orang lain.
Jung Renjun
Aku kakak kamu jen..
Jung Renjun
Hiks jangan gini jen... Aku takut
Jung Jeno
Kalau gitu jangan jauh-jauh dariku ren..
Jeno berangsur mencium leher mulus renjun, sedangkan renjun sudah reflek mendongakkan kepalanya.
Jung Renjun
J-jangan gini plis
Jung Renjun
Kita disekolah.. Jeno.. Pliss...
Satu kissmark sudah dibubuhi oleh jeno di leher putih renjun.
Jeno segera memegang kedua sisi leher renjun agar bersitatap dengannya.
Jung Jeno
Jangan dekat dengan orang lain renjun
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!