Baby : Daddy Shawn [Lizkook]
•Episode 1•
Dia Shawn Dominic Black, Pria Matang yang berusia 47 tahun. Dia tidak pernah menikah, namun memiliki seorang putri cantik berumur 17 tahun. Shawn pengusaha tersukses di Ibiza, Spanyol. Namun sebenarnya bukan hanya di Spanyol, Shawn sudah merajai pasar Asia bahkan Eropa.
Dan ini Lalisa Mercyan, Putri Kecil kesayangan Shawn. Masalah ketidak adanya marga sang Daddy di namanya, hanya Shawn yang tahu. Gadis ini cantik, dia tidak baik namun juga tidak jahat. Lalisa hanya tahu bahwa sang Daddy pengusaha tersukses di Ibiza, bukan pengusaha yang merajai pasar Eropa.
Suara ketikan keyboard terdengar cepat dan beruntun.
Pria itu, Shawn tengah sibuk mengetik pekerjaannya hingga lupa satu hal.
Shawn menoleh lalu mengambil ponselnya yang bergetar di atas meja.
Alis Shawn terangkat satu guna mengingat, sebelum akhirnya menggeser tombol hijau di layar.
Shawn Dominic Black
Halooo~
Shawn meringis sembari menjauhkan ponselnya, lalu setelahnya tersenyum kecil sebelum kembali mendekatkannya ke telinga.
Shawn Dominic Black
Hem? Por qué?
"Hem? Kenapa?"
-Shawn Dominic Black
Lalisa cemberut, sepertinya sang Daddy melupakan janjinya sendiri.
Lalisa Mercyan
Dijo que quería ir a Sirenis Aquagames esta tarde.
"Katanya siang ini ingin ke Sirenis Aquagames."
-Lalisa Mercyan
Shawn Dominic Black
Oh astaga. Sorry Baby, Daddy lupa.
Lalisa semakin cemberut, hingga para bodyguard yang mengawalnya terkekeh gemas.
Lalisa Mercyan
Tidak mau tahu! Pokoknya Daddy turun sekarang!
Shawn meraup wajahnya kasar. Gara-gara pekerjaan menumpuk ini dia jadi melupakan janjinya pada sang Putri.
Shawn Dominic Black
Baiklah, baiklah. Daddy akan turun. Espera a Papá allí.
"Baiklah, baiklah. Daddy akan turun. Tunggu Daddy di sana."
-Shawn Dominic Black
Lalisa Mercyan
Lalisa tunggu!!
Shawn memijat pangkal hidungnya. Sang Putri terdengar kesal kala mematikan teleponnya.
Shawn Dominic Black
Astaga.. Bodoh kau Shawn!
Shawn berdiri lalu menyambar jas hitamnya lalu menyampirkannya di lengan.
Shawn berjalan cepat ke arah pintu lalu keluar, Pria itu berlari cepat menuruni tangga darurat yang sangat panjang.
Undakan demi undakan terpijaki, akhirnya lelaki berumur 47 tahun itu sampai di lobby.
Kepala Shawn berputar, melihat sekeliling guna mencari presensi sang Putri.
Apa yang kalian pikirkan mengenai awal ini?
Maaf karena Sam membuat yang baru padahal sebelumnya belum selesai :)
Sam melakukan ini agar saran beberapa pembaca terpenuhi.
Singkat, padat dan jelas.
Pilihan ada di tangan kalian~( ˘ ³˘)♥
Jika berminat mampir yaaaaaa(◍•ᴗ•◍)❤
Minta dukungannya untuk karya ini dan 'R A : Rizky Ana'
Saya bandar Lizkook, jadi sudah pasti cerita itu tentang siapa :)
•Episode 2•
Shawn menoleh ke belakang, dan seketika senyumnya langsung terbit kala melihat sang putri melambai dengan manis.
Dengan langkah cepat Shawn berjalan, dia teramat merindukan sang Putri.
Dengan cepat Shawn memegang pinggang Lalisa lalu mengangkat dan memutarkan tubuh ramping itu ke udara.
Lalisa Mercyan
Aaaaaaaaaaa~
Yang tentu saja disertai dengan pekikan girang dari sang Putri.
Shawn Dominic Black
Princessa~ I Miss you so much~
Lalisa Mercyan
Haha.. Daddy, turunkan. Aku pusing.
Shawn Dominic Black
Ups. Okey
Shawn menurunkan Lalisa perlahan, namun dengan jahil Pria itu membuat gerakan seolah akan menjatuhkan gadis itu.
Shawn tertawa, lalu menggendong Lalisa layaknya bayi berumur 3 tahun dengan satu tangannya.
Shawn berjalan santai seolah tadi tidak terjadi sesuatu yang hampir saja membuat jantung Lalisa nyaris copot.
Di belakangnya ada tiga bodyguard yang mengawal, namun Shawn memberi kode yang tentu saja para bodyguard itu mematuhi dan pergi.
Lalisa Mercyan
Tahu tidak---
Shawn Dominic Black
Tidak.
Dengan santai Shawn memotong ucapan sang Putri sembari tangan yang satu lagi memencet tombol lift.
Lalisa Mercyan
Daddy Shawn!!
Jika panggilan itu sudah terucap dari bibir manis Lalisa, maka Shawn harus berhati-hati.
Shawn Dominic Black
Baiklah, baiklah. Maaf.
Shawn menatap Lalisa, tangannya merapikan untaian rambut gadis itu yang tergerai.
Lalisa menepis tangan sang Daddy, dia benar-benar kesal saat ini. Dan tidak ingin bujukan dengan apapun!
Shawn Dominic Black
Sayang..
Suara berat nan dalam yang keluar dari belah bibir Shawn mampu membuat Lalisa bungkam.
Antara takut dan tersipu, keduanya bercampur menjadi sensasi yang luar biasa hebat.
Detingan lift terdengar, dan Lalisa dalam bahaya dengan kaki Shawn yang mulai melangkah keluar.
Shawn mengabaikan lirihan Lalisa, Pria itu menulikan pendengarannya dari segala permohonan sang Putri.
Shawn tidak peduli, Pria itu tetap berjalan santai menuju sofa.
Lalisa mulai meronta kecil, namun Shawn tetap tidak peduli.
Shawn mulai menidurkan Lalisa di sofa, dan gadis itu semakin meronta.
Lalisa Mercyan
Daddy Shawn!! Please.. Hiks! Please..
Gadis itu takut, bahkan tubuhnya sampai bergetar hebat.
Shawn menatap Lalisa dengan senyum tipisnya, dan gadis itu semakin meronta.
Karena Lalisa, tahu makna dari senyum itu.
Maaf banget baru update sekarang.
Jadi kemarin lusa itu ponselku lowbat, dan listrik di rumah lagi bermasalah dari paginya sampai kemarin siang.
Nah, kemarin siang itu aku sibuk.
Lagi beres-beres rumah dengan skala besar.
Dan malamnya baru selesai revisi R A dan selesaiin tugas.
Kemarin malam mau update tapi jaringannya nggak stabil :(
Ayo dong, kasih semangat yang banyak biar bisa rajin :)
Oh iya, targetnya sih hari Minggu di minggu ini udah ada 10 episode di sini. Tapi kalau kalian mau kasih target lagi juga ga papa, itu tantangan buat Sam.
Ayo kang palak, berkumpul~
•Episode 3•
Shawn Dominic Black
Cariño .. Cómo conoces a Papá?
"Sayang.. Kenal bagaimana Daddy?"
-Shawn Dominic Black
Lalisa menatap Shawn takut, gadis itu tampak menggemaskan dengan hidungnya yang memerah.
Shawn tersenyum tipis, lalu menyelipkan untaian rambut Lalisa ke belakang gadis itu telinga dengan manis.
Lalisa menutup mata erat, gadis itu teramat takut pada sang Daddy yang mulai bersikap seperti ini.
Shawn Dominic Black
Kkk~ Tidak usah takut~ Tidak akan sakit kok~
Lalisa langsung membuka matanya lebar kala mendengar bisikan sang Daddy yang terdengar manis namun memiliki arti lain.
Salah satu tangan Shawn membuka laci di dekat sofa, Pria itu tetap menatap Lalisa yang pandangannya terus mengikuti pergerakan tangannya.
Shawn mengeluarkan sesuatu dari dalam sana, dan sekejap kemudian..
Lalisa Mercyan
AAAAAAAAAA DADDYYYYYYYY!!
Shawn Dominic Black
Calm down Baby..
Lalisa Mercyan
Hiks! DADDYYYYYYYY!!!
Tangan Shawn merayap, dan lalu setelahnya pekikan keras nan panjang Lalisa menggema di seluruh ruangan.
Lalisa Mercyan
AAAAAAAAAAAAAA!!!
Semua karyawan yang mendengar pekikan keras Lalisa sontak meringis. Walaupun hal ini sering terjadi, namun mereka tetap memiliki rasa kasihan.
Shawn Dominic Black
Terima hukuman mu Baby..
Bisikan berat nan dalam Shawn memulai keluarnya suara-suara aneh dari dalam sana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
