NovelToon NovelToon

Berbagi Cinta. AKU ISTRIMU BUKAN TUMBAL.

1. Istri Yang Menjadi Tumbal.

Malam semakin larut, terasa sangat dingin dengan guyuran hujan lebat yang di sertai oleh petir dan angin kencang. Membuat setiap orang yang berada di kota A akan sangat malas beraktifitas, dan lebih nyaman di dalam kamar mereka yang hangat dengan selimut tebal. Berbaring nyenyak menyambut datangnya mimpi yang indah.

Tetapi tidak dengan seorang gadis, atau lebih tepatnya lagi di sebut dengan seorang wanita. Bagaimana bisa seperti itu? Ada sebuah cerita sekaligus rahasia di balik statusnya tersebut.

Iya, dia adalah Nitami Adreena Saila. Seorang gadis yang hidupnya sebatang kara sejak usianya 13 tahun. Kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil saat perjalanan bisnis bersama atasannya. Nitami tidak memiliki anggota keluarga lainnya. Keluarga dari kedua orang tuanya, tidak ia ketahui berada di manapun. Kedua orang tua Nitami menyembunyikan jati diri mereka.

Nitami Adreena Saila adalah seorang dokter bedah umum, yang bertugas atau bekerja di sebuah rumah sakit besar yang ada di kota A. Rumah sakit milik keluarga kaya raya dan terpandang, yaitu rumah sakit Golden Healthy milik dari keluarga Fardhan.

Wanita cantik sekaligus dokter muda itu adalah dokter bedah umum senior, dan dokter terbaik di kotanya. Nitami yang biasanya sering di panggil dengan sebutan dokter Nita adalah dokter yang sangat cantik dan manis.

Rahangnya yang tirus dengan hidung mancung kecil mempertegas wajah cantik Nitami. Bibirnya yang berbentuk hati semerah cerry, mengundang banyak pria untuk menciumnya. Dengan postur tubuhnya yang tinggi langsing berisi, dia terlihat seperti model atau aktris profesional.

Namun sayang sekali, wajah cantiknya terlihat selalu datar dengan tatapan mata yang begitu dingin sedingin es. Mengapa bisa seperti itu? Itu semua karena beban hidupnya yang begitu rumit dan tidak biasa. Walaupun dia selalu datar dan dingin, sebuah senyum akan selalu mengembang di wajahnya yang cantik saat sedang menangani semua pasiennya.

Hanya pasiennya saja yang dapat membuat bibir berbentuk hati semerah cerry itu tersenyum merekah. Nitami akan merasa sangat di hargai, dan di butuhkan oleh semua pasien yang ingin di tangani olehnya.

Ada sebuah perasaan lain yang Nitami rasakan, jika sudah berada dekat dengan para pasiennya. Sehingga ia akan sangat betah untuk berada di dalam rumah sakit, daripada pulang ke rumah. Rumah yang bagaikan neraka baginya, neraka yang tidak bisa lepas darinya.

Rumah neraka yang sudah empat tahun lebih ia tempati. Di mana hanya ada kehancuran, kesedihan dan penderita serta sakit hati yang ia rasakan dan jalani selama empat tahun hidupnya. Di dalam rumah besar itu, dia bagaikan tak kasat mata. Tidak terlihat oleh seluruh anggota keluarga yang tinggal di dalamnya.

Tidak banyak yang tahu kebenarannya. Jika seorang dokter yang terlihat pintar, cantik dan anggun ternyata menyimpan rahasia besar di dalam hidupnya. Hanya beberapa orang saja yang akan tahu, siapa sebenarnya Nitami Adreena Saila? Selain dia hanya seorang dokter bedah umum yang bekerja di rumah sakit Golden Healthy milik keluarga Fardhan. Keluarga terkaya nomer dua di kotanya.

Nitami salah satu bagian dari keluarga Fardhan. Dia hanyalah seorang anggota keluarga yang tidak terlihat bagi keluarga kaya raya tersebut. Nitami tidak lebih dari sebuah pajangan rumah yang melengkapi mansion besar keluarga Fardhan. Tidak lebih dari angin yang berlalu begitu saja, orang yang tidak pernah di anggap keberadaannya sama sekali.

Iya, tidak ada yang tahu jika dokter Nitami memiliki sebuah status di atas kertas. Sebuah rahasia untuk keluarga Fardhan yang di sembunyikan selama empat tahun ini. Nitami sebenarnya adalah menantu pertama dari keluarga Fardhan. Istri pertama dari putra sulung Keluarga Fardhan. Tuan muda Davin Attala Fardhan.

Tuan muda keluarga Fardhan begitu terkenal akan tangan dinginnya. Pria itu sukses memimpin sebuah perusahaan raksasa yang di miliki oleh keluarga Fardhan, yaitu perusahaan raksasa Golden Group.

Tuan muda tampan dengan rahang tegas, dan hidungnya yang mancung. Bibirnya berbentuk hati berwarna merah cerah. Postur tubuhnya tinggi, tegap atletis dengan kharisma yang akan selalu menghipnotis semua kaum hawa.

Tuan muda yang menjadi incaran setiap wanita untuk di jadikan pasangan hidup mereka. Ada juga yang akan rela, jika hanya di jadikan penghangat ranjang tuan muda Davin Attala Fardhan.

Namun seribu sayang. Tuan muda yang di idolakan oleh setiap wanita itu, sudah menikah dengan seorang wanita cantik dan anggun. Wanita yang berprofesi sebagai aktris dan model papan atas yang telah mendunia. Wanita yang menjadi kekasihnya selama tiga tahun, dan sangat di cintai oleh seorang Davin Attala Fardhan.

Nona muda dari keluarga kaya raya dan terpandang. Keluarga besar Raiden yaitu nona muda Fransisca Raiden. Tidak banyak orang ketahui, jika sebenarnya Fransisca Raiden adalah istri kedua dari tuan muda Davin Attala Fardhan.

Ya, Davin memiliki dua orang istri sekaligus yang tinggal pada satu halaman, tetapi berbeda bangunan rumah.

Kedua istri Davin memiliki nasib yang sangat berbeda, bagaikan langit dan bumi. Jika istri pertama Davin yaitu Nitami hidup sederhana pada bangunan yang ada di samping mansion keluarga Fardhan, bagaikan seorang pembantu. Lain halnya Fransisca, istri kedua Davin ini hidup mewah bagaikan seorang Ratu. Seorang Ratu dalam mansion megah bak istana.

Dua istri yang takdir hidupnya jauh berbeda. Namun memiliki status yang sama-sama sah agama dan hukum. Anehnya lagi, status istri pertamanya yang di rahasiakan. Sedangkan istri keduanya ketahui oleh masyarakat setempat. Ini sangat membuat Nitami yang menjadi istri pertama begitu sakit hati. Nitami merasa dialah yang menjadi istri kedua, atau simpanan yang tidak di anggap.

Semua itu sudah terjadi selama empat tahun ini. Itu bermula dari sebuah permintaan yang di lakukan oleh nyonya besar Sandra Fardhan. Nyonya besar yang dulunya adalah sahabat sekaligus atasan dari kedua orang tua Nitami. Nyonya Sandra datang dan meminta Nitami untuk membantu masalahnya.

Bantuan yang berkedok sebuah jebakan untuk Nitami. Bantuan yang juga mengatas namakan balas budi, karena Nyonya Sandra telah membiayai sekolah Nitami hingga dia lulus menjadi seorang dokter. Nitami yang memang menyayangi nyonya Sandra, merasa berhutang budi kepada wanita paruh baya itu. Pada akhirnya setuju untuk membantu sang nyonya.

Nyonya Sandra meminta Nitami agar menikah dengan satu-satunya putra yang ia miliki. Sang nyonya sangat ingin memiliki seorang cucu garis keturunan dari keluarga Fardhan. Nitami tentu saja tidak setuju dan terkejut akan permintaan dari nyonya Sandra.

Bujuk rayu dan mengingatkan Nitami yang telah berhutang budi kepadanya, membuat Nitami lemah dan tidak memiliki pilihan lain. Diapun menyetujui pernikahan itu. Sekalipun Nitami tidak pernah bertemu, ataupun memiliki perasaan terhadap calon suaminya. Dia tetap setuju untuk menikah.

Pernikahan yang menjadikan hidup Nitami menjadi rumit, terhina, sakit hati dan hancur berkeping-keping. Pernikahan yang hanya menjebaknya menjadi seorang tumbal dan bukan seorang istri. Sungguh miris dan menghancurkan hati seorang gadis, yang bahkan tidak pernah merasakan jatuh cinta kepada seorang pria manapun?

Pernikahan pertama, pria pertama dan juga cinta partama untuk Nitami. Itu hanyalah sebuah harapan kosong, harapan palsu dan hanya harapan di dalam mimpi yang tidak nyata. Bukannya meraih kebahagiaan di dalam pernikahannya, tetapi sakit hati yang ia dapatkan. Bahkan harapan yang menginginkan sebuah cinta serta keluarga yang bahagia, hancur berkeping-keping.

Sungguh buruk takdir hidupnya. Masuk ke dalam keluarga Fardhan, dan menikah dengan pria idaman semua wanita tidak membuatnya bahagia. Dia berhasil dan bisa menjadi seorang istri, tetapi istri yang di jadikan sebagai tumbal untuk mematahkan sebuah kutukan keluarga. Kutukan yang sudah terjadi selama lima generasi di dalam keluarga Fardhan.

Kutukan yang keluarga itu dapatkan dari lima generasi sebelumnya. Kutukan yang Keluarga Fardhan sebut dengan 'Kutukan Iblis untuk Istri pertama'. Jika putra pertama dari keluarga Fardhan menikah, maka istri pertamanya akan meninggal dunia setelah lima tahun pernikahan mereka. Itu telah terbukti dan terjadi selama generasi ke lima dan ke empat.

Istri dan menantu pertama dari keturunan sebelumnya, meninggal setelah lima tahun pernikahan mereka. Nitami sungguh terkejut dan tidak percaya akan kebenaran itu. Kebenaran itu ia ketahui, setelah beberapa bulan dirinya menikah dengan Davin.

Awal pernikahan mereka berdua tidak ada hal yang aneh terjadi, juga tidak ada yang mencurigakan. Hanya saja, sikap Davin selalu dingin dan tidak pernah menganggapnya ada. Awalnya Nitami memakluminya, mungkin karena mereka di jodohkan dan tidak saling mengenal secara dekat.

Ternyata ada sesuatu di balik sikap Davin yang dingin dan tidak pernah menganggap Nitami ada. Pria itu tidak pernah menyukai Nitami, sebenarnya Davin juga tidak menyetujui pernikahan tersebut. Semua itu setuju David lakukan hanya untuk mematahkan kutukan keluarganya.

Davin memiliki seorang kekasih yang sangat pria itu cintai. Dia tidak ingin kekasihnya meninggal setelah lima tahun pernikahan mereka.

Pada akhirnya Davin setuju menikahi Nitami, dia berharap bisa mematahkan kutukan dari keluarganya. Agar dapat menikah dan hidup bahagia bersama Fransisca Raiden untuk selamanya.

Keluarga itu benar-benar tidak memiliki hati nurani. Mereka bahagia di atas penderita Nitami. Tetap mempertahankan hidup dan kebahagiaan seseorang, tetapi mengorbankan kehidupan dan kebahagiaan Nitami.

Kehancuran dan keterpurukan yang Nitami rasakan menjadi lengkap saat Davin benar-benar menikahi kekasihnya tersebut. Satu tahun pernikahan yang mereka jalani dengan dingin, tersembunyi dan tidak kasat mata tidak ada artinya bagi Davin.

Pesta pernikahan antara Davin dan Fransisca sangatlah meriah dan di hadiri oleh banyak orang. Bahkan seluruh orang di kota A mengetahui berita pernikahan mereka.

Sedangkan acara pernikahan antara Davin dan Nitami, hanya keluarga serta beberapa saksi yang menghadirinya di dalam ruang tamu mansion keluarga Fardhan. Tidak ada pesta ataupun resepsi, dua pernikahan yang jauh berbeda. Wanita mana yang tidak sakit hatinya, jika mengalami dan melihat itu semua.

Walaupun hati Nitami belum memiliki perasaan apapun kepada suaminya itu, tetapi dia tetaplah manusia biasa. Wanita biasa yang juga memiliki perasaan hati, bisa sakit, menangis dan juga kecewa.

Tidak bisa ia pungkiri, hatinya juga merasakan rasa sakit bagaikan di tusuk sebilah pisau tajam. Rasa sakitnya nyata tetapi tidak berdarah. Ingin rasanya marah, tetapi kepada siapa? Ingin mengeluh, namun dirinya hanya seorang diri. Tidak memiliki teman ataupun saudara. Hanya menangis seorang diri di dalam kamar kecilnya, pada gubuk sederhana yang berdampingan tepat di samping mansion megah milik sang suami.

Selama empat tahun lebih Nitami bertahan menjalani pernikahan yang tak kasat mata itu. Dia akan bertahan dan menunggu beberapa bulan lagi, untuk bebas dari pernikahan nerakanya. Terbebas atau benar-benar akan bebas dari dunia ini, mengingat jika dia adalah seorang istri yang di jadikan sebagai tumbal oleh keluarga Fardhan.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya…

...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....

Jangan lupa vote dan like nya ya.

2. Malam Yang Mencekam.

***Rumah Sakit Golden Healthy***

Nitami Adreena Saila, biasa di panggil dokter Nitami jika dirinya berada di dalam kawasan rumah sakit. Sedangkan di luar kawasan rumah sakit, dia akan di panggil dengan sebutan Nitami saja. Ada juga yang akan memanggil namanya dengan sebutan Saila. Namun lebih banyak orang memanggilnya Nitami, lebih terdengar akrab.

Usianya tahun ini akan memasuki umur 30 tahun. Usia yang sudah terbilang cukup matang dan dewasa. Banyak dari rekannya sesama dokter sudah memiliki seorang putra atau putri dari pasangan mereka. Bahkan beberapa dari rekan dokternya yang masih lajang, di rumah sakit dan di luar rumah sakit banyak yang ingin mendekatinya.

Ada juga yang secara terang-terangan melamar Nitami untuk menjadi pasangan hidup mereka. Tentu saja di tolak secara halus oleh Nitami. Itu tidaklah baik untuk dia yang masih berstatus istri dari Davin, walaupun pernikahannya di rahasiakan. Nitami lebih takut kepada Tuhan jika dia berani mencoreng pernikahannya.

Lagi pula, Nitami tidak ingin menambah masalah baru untuknya,. Masalahnya saat ini saja tidak dapat dia selesaikan. Lebih fokus kepada pekerjaan yang dia sukai adalah pilihan yang tepat saat ini. Seperti malam ini yang semakin larut dan dingin.

Malam ini dia memiliki jadwal ship malam, menggantikan seorang teman yang sedang cuti dan kini bertugas di UGD. Nitami sedang duduk bersama dua teman lainnya. Satu seorang perawat, dan satu lagi dokter pria yang berada tiga tingkat di bawahnya. Malam ini Nitami menjadi ketua tim medis di rumah sakit itu.

Matanya terpejam sembari duduk bersandar pada kursi yang ia duduki di depan meja perawat. Malam itu tidak banyak pasien gawat yang datang, membuatnya ingin beristirahat sejenak. Hujan yang begitu lebat mengguyur kota A, kebanyakan orang akan lebih nyaman beristirahat di dalam rumah dan kamar mereka masing-masing.

"Dokter Nitami…!" Panggil lembut perawat Lia kepadanya yang masih setia memejamkan mata, tetapi masih bisa terdengar jelas oleh Nitami.

"Mmmm…!" Itulah jawaban singkat dari Nitami.

"Apa tidak sebaiknya, dokter istirahat di ruangan saja? Biar saya dan dokter Rio yang jaga di sini. Nanti kalau ada pasien yang datang, akan saya beri tahu." Usul perawat Lia kepadanya.

Nitami menghembuskan nafasnya perlahan.

"Baiklah, terima kasih." Ucapnya sembari bangkit dan menepuk pundak kanan perawat Lia. Nitami segera melangkahkan kakinya tanpa berkata apapun lagi.

Perawat Lia dan dokter Rio hanya memandang kepergian Nitami dengan gelengan kepala dari keduanya. Bagaimana tidak heran melihat sikap Nitami? Selama beberapa tahun mereka saling mengenal, tidak sekalipun mereka berdua melihat Nitami banyak bicara. Dokter cantik itu akan selalu datar, dingin serta irit dalam berbicara. Nitami akan berbicara seperlunya saja.

Tidak jika Nitami sudah berhadapan dengan seorang pasien, sikap Nitami akan terlihat hangat, ramah dan mudah untuk tersenyum. Sungguh sangat jauh berbeda saat Nitami bersama orang lain walaupun itu seorang teman. Nitami adalah seorang teman yang baik hati dan mudah menolong sesama.

"Hujannya lebat sekali, angin dan petirnya mengerikan." Ucap perawat Lia yang masih bisa di dengar oleh Nitami karena baru beberapa meter dia melangkah.

Nitami melewati lorong rumah sakit menuju ke dalam ruangannya, menoleh ke arah jendela. Benar apa yang di ucapkan oleh perawat Lia, hujan malam ini begitu lebat dengan petir dan angin yang mengerikan. Sejenak Nitami menghentikan langkahnya, memandang jauh keluar jendela. Dimana sebuah petir sedang menyambar di atas langit yang gelap, petir yang dapat menghasilkan kilat cahaya walaupun sekilas saja.

Kilat petir yang mengeluarkan cahaya. Cahaya yang membuat Nitami dapat melihat hembusan angin kencang, angin yang menggoyangkan dahan-dahan pohon besar yang ada di luar rumah sakit. Sungguh pemandangan yang begitu mengerikan, siapa yang akan berani berada di luar saat cuaca seperti sekarang ini? mereka akan berpikir dua kali untuk keluar rumah.

"Hujannya benar-benar mengerikan, semoga saja tidak ada sesuatu yang terjadi." Gumam Nitami pelan sembari mengeratkan jubah putihnya, untuk membuat hangat tubuhnya.

Angin hujan malam ini benar-benar terasa dingin, Nitami pun melanjutkan jalannya kembali menuju ke ruangan pribadinya berada. Di rumah sakit itu dia mendapatkan ruangan khusus, bukan karena dia menantu dari pemilik rumah sakit. Dia memang pantas untuk mendapatkannya, karena dia adalah salah satu dokter senior dan dokter terbaik di rumah sakit itu.

Di lingkungan rumah sakit tidak ada satu orang pun yang mengetahui rahasianya tersebut. Semua rekannya mengenal Nitami masih berstatus wanita lajang. Menjadikannya sebagai idola beberapa pemuda tampan yang pernah di temuinya.

Baru saja Nitami memejamkan matanya sejenak, terdengar gemuruh langit yang begitu keras hingga jendela kaca yang ada di ruangan itu ikut bergetar. wanita itu tidak mempedulikannya, dia masih berusaha untuk mengistirahatkan tubuhnya yang terasa sangat lelah dan mengantuk.

Sepertinya tidurnya malam ini tidak akan nyenyak, karena terbukti dari ketukan keras terdengar terburu-buru dari seseorang di balik pintu luar ruangannya. Nitami sangat mengenal suara itu, suara keras dari perawat Lia menggedor daun pintu ruangannya sembari memanggil-manggil namanya.

'Door…door…door…' Suara ketukan keras dari balik pintu.

"Dokter Nitami…dokter Nitami…bangun dokter…Ada pasien gawat malam ini di UGD yang sebentar lagi akan datang." Panggilnya.

Nitami berusaha menetralkan pikirannya, tidurnya yang baru saja di mulai terganggu lagi. Hal seperti itu sudah biasa terjadi hampir setiap harinya, bahkan setiap menit dan detik. dokter cantik itu menghembuskan nafasnya perlahan sembari duduk di atas ranjang tipisnya.

"Dokter Nitami, bangun dokter… Dokter Nitami...!" Panggil perawat Lia, masih dengan ketukan yang keras.

Perlahan Nitami berdiri dan segera melangkah mendekati pintu. Dia membuka pintu itu setelah kesekian kalinya pintu ruangannya di ketuk dengan keras. Kini dapat ia melihat kekhawatiran ada pada wajah perawat Lia, dia hanya memandang Lia tanpa menjawab atau bertanya.

"Maaf dokter, maaf mengganggu…!" Ucapnya masih dengan mimik khawatir.

"Mmmm…Tidak apa." Jawabnya singkat dengan mimik wajahnya yang terlihat datar, Nitami menutupi mulutnya yang menguap karena rasa kantuk yang masih dia rasakan.

"Ada pasien VVIP yang akan datang sebentar lagi, pasien mengalami kecelakaan dan kehilangan banyak darah." Ucap Lia menjelaskan.

Nitami hanya mengangguk mengerti, dengan rasa kantuk yang berusaha dia hilangkan.

"Pasien berada di dalam Helly saat ini, akan tiba di atas gedung rumah sakit. Dokter Rio sudah menuju ke sana." Jelasnya lagi. Nitami hanya diam sembari membenarkan ikatan rambutnya yang panjang hitam.

"Apa mereka tidak salah perawat Lia, dalam kondisi cuaca seperti ini mereka menggunakan Helly untuk membawa pasien?" Tanya heran Nitami, pasalnya hujan malam ini masih deras dengan petir serta angin terkadang menyertai.

Sungguh pasien gila yang akan memakai Helly pada saat cuaca buruk seperti sekarang ini.

"Entahlah dokter, saya hanya menerima telepon dari mereka dan mengatakan seperti itu." Jawab Lia apa adanya.

Nitami menghela nafasnya perlahan, begitulah orang kaya selalu saja bertindak di luar nalar otak orang normal. Segawat apa pasien tersebut? Pasien VVIP seperti apa yang akan Nitami hadapi malam ini?

"Ayo…Kita ke sana !" Ajak Nitami tanpa banyak bertanya lagi, sembari keluar dan menutup pintu ruangannya.

Langkah kaki mereka terburu sedikit berlari, menuju lift untuk menuju ke atas gedung. Tempat landasan untuk Helly turun mendarat. Jubah putihnya melambai indah saat Nitami berlari kecil, rambutnya yang di kuncir kuda bergerak ke arah kiri dan kanan.

Nitami dapat menebak jika pasien yang akan mereka tangani adalah orang yang sangat kaya raya. Pasien seperti itu sudah sering ia tangani, karena di kota ini banyak orang-orang kaya dan terpandang. Jadi tidak heran, transportasi Helly akan menjadi kendaraan yang sangat cepat dan tanpa hambatan. Tetapi pasien kali ini cukup gila, begitu nekat menggunakan Helly di saat cuaca buruk seperti malam ini.

Nitami, perawat Lia dan dokter Rio telah sampai di tempat tujuan. Dari kejauhan terlihat jelas sebuah Helly terbang, pemandangan yang begitu mengerikan karena sesekali petir terlihat menyambar langit. Jangan lupakan angin yang cukup kencang, membuat Helly terlihat kesusahan untuk terbang. Benar-benar pemandangan yang sungguh mengerikan untuk di lihat, Nitami tidak habis pikir pasien VVIP seperti apa yang ia dapatkan malam ini?

Mereka akan tahu sebentar lagi, namun jantung dokter cantik itu berdetak saat melihat lambang pada badan Helly. Semakin Helly itu mendekat, semakin jelas lambang yang sangat ia kenali. Lambang huruf 'G' besar dengan bunga melati berwarna emas di samping hurufnya.

Lambang yang sangat Nitami kenali, lambang milik perusahaan Golden Group. Siapa yang mengalami kecelakaan malam ini? Itulah pertanyaan Nitami dalam hatinya. Apakah salah satu anggota keluarga Fardhan? Dia sungguh tidak menyangka akan menangani salah satu dari keluarga tersebut.

Nitami harus profesional dalam pekerjaannya. Siapapun dia, hanya seorang pasien di mata dokter cantik itu. Mereka di perlakukan istimewa, karena mereka orang kaya atau lebih tepatnya lagi pemilik dari rumah sakit tempatnya bekerja saat ini.

"Siapa yang kecelakaan perawat Lia?" Tanya dokter Rio yang ada di sampingnya, tentu saja bisa terdengar oleh Nitami yang hanya diam tanpa berbicara.

Mereka masih berjuang dengan derasnya hujan yang turun dan dinginnya angin yang menerpa. Kilatan petir yang sesekali membuat mereka merasa ngeri, hingga terdengar teriakan dari mulut perawat Lia. Mereka bertiga sudah menjadi gila saat ini. Menantikan datangnya seorang pasien di tengah derasnya air hujan, petir dan angin.

Sungguh malam yang mencekam bagi mereka bertiga.

"Salah satu anggota keluarga Fardhan." Balas perawat Lia sedikit mengeraskan volume suaranya karena suara hujan yang begitu deras.

Tubuh mereka bertiga sudah gemetar karena kedinginan, tetapi mereka harus tetap bertahan untuk pasien mereka. Jawaban perawat Lia masih dapat Nitami dengar dengan jelas, karena berada tepat di sampingnya. Dalam hatinya sudah tidak karuan, mengingat yang akan dia tangani adalah salah satu anggota keluarga Fardhan.

Tangan wanita itu mengepal kuat menahan gejolak di dalam hatinya. Tanpa mereka sadari, deruan angin semakin keras bersama dengan datangnya Helly. Benda berpaling itu berusaha untuk mendarat pada tanda yang ada di tengah-tengah lantai landasan. Sekilas dari balik kaca Helly, Nitami dapat melihat orang yang ia kenali. Bahkan sangat ia kenal baik selama beberapa tahun ini.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya…

...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....

Jangan lupa vote dan like nya.

3. Seorang Dokter.

***Rumah Sakit Golden Healthy***

Matanya mengenali siapa orang pertama kali turun dari dalam Helly? Setelan jas mahalnya yang penuh akan bercak darah, membuat Nitami tercekat. Pria yang selalu dekat dengan orang yang Nitami benci ada di sini? Lalu siapa yang ia bawa menggunakan Helly? Itulah pertanyaan di dalam hatinya saat tatapan mata mereka bertemu.

Wanita itu masih diam terpaku pada tempatnya berdiri, tubuhnya yang basah kuyup cukup menahan gemetar tubuhnya karena dinginnya cuaca malam itu. Pria yang benar-benar Nitami kenal, kini berbaring lemah di atas ranjang besi yang di keluarkan dari dalam Helly.

Pria yang selama ini Nitami kenal hanya sebatas nama saja. Bahkan untuk bertatap muka dan berbicara saja tidak pernah mereka lakukan. Pria yang memiliki hubungan di atas kertas dengannya, tepat berada tidak jauh di hadapannya. Iya, pria itu yang terbaring lemah di sana. Tuan muda Davin Attala Fardhan.

Terlihat seorang perawat pria menahan perut bagian tengah Davin, menahan sesuatu yang terus mengalir membasahi kain kasa tebal yang sudah berubah menjadi merah. Dapat Nitami tebak, Davin mengalami pendarahan yang cukup hebat di bagian perut tengahnya.

Suara panggilan dari perawat Lia menyadarkan Nitami. Dia segera berlari mendekati tubuh Davin yang terbaring lemah, saat ini Davin hanyalah seorang pasien baginya. Pria itu adalah seseorang yang selalu ingin ia hindari, bahkan tidak ingin di lihat oleh Nitami.

Dengan segera Nitami memeriksa kondisi terkini Davin. Perawat pria itupun mengatakan jika Davin mengalami kecelakaan mobil di jalan tol, dengan sebuah mobil lainnya yang ada di depannya. Kedua mobil tergelincir dan menabrak sebuah pembatas jalan.

Davin benar-benar mengalami pendarahan hebat. Perut tengahnya robek cukup dalam, karena tusukkan sebuah besi yang menghantamnya cukup keras. Mengakibatkan darah terus mengalir keluar. Hujan yang deras membuat darah yang terkena air tercecer ke atas landasan.

Mereka langsung membawa Davin ke dalam ruang operasi, karena harus di lakukan tindakan operasi pada perut Davin dengan segera. Beberapa perawat yang telah siaga di dalam ruang operasi, segera melepaskan semua pakaian Davin yang basah. Mengeringkan tubuh pria itu yang basah, dan langsung menutupi tubuh Davin dengan kain bersih.

Nitami dan dokter Rio segera mengganti pakaian mereka yang basah kuyup, dengan pakaian yang khusus di pakai di dalam ruang operasi. Sudah tidak terhitung berapa kali dokter cantik itu menghela nafasnya, yang terasa tercekat dan berat. Tidak bisa di pungkiri hatinya saat ini bergejolak tidak menentu. Ada rasa kesal, marah dan juga tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Davin Attala Fardhan. Jangankan untuk saling menyentuh, bahkan untuk saling mengenal dan bertatap muka tidak pernah mereka lakukan. Mereka memiliki sebuah ikatan status yang sah hanya di atas kertas saja. Tidak pernah saling melihat untuk waktu yang cukup lama.

Hubungan yang cukup aneh bagi Nitami, namun itulah yang telah terjadi. Aneh tetapi nyata adanya. Hubungan pernikahan yang di lakukan secara sakral sah di mata Tuhan dan sah negara, hanyalah sebuah hubungan yang tidak terlihat tetapi ada.

Pernikahan yang tidak kasat mata, itu lah pernikahan yang di miliki dan di jalani oleh Nitami. Dia sendiri yang menyebut pernikahannya seperti itu, pernikahan yang tidak kasat mata. Lucu tetapi itulah kenyataannya, pernikahan yang tidak pernah di anggap ada.

Menjadi seorang istri pertama tetapi serasa menjadi istri kedua. Menjadi istri sah tetapi serasa menjadi seorang simpanan. Mempunyai suami tetapi tetap sendiri. Terlihat dari luar status masih gadis, tetapi kenyataannya sudah menjadi seorang wanita bersuami.

Kehidupan yang di jalani Nitami selama empat tahun lebih. Dia sudah banyak menderita, sakit hati, kecewa dan marah. Bagaimana tidak seperti itu? Dia selalu menjadi bahan hinaan bagi anggota keluarga Fardhan, selalu menjadi pajangan tidak berguna untuk di buat sakit hati. Dia sakit saat melihat suaminya sendiri, mesra terhadap istri kedua di depan matanya.

Tidak terhitung lagi, sudah berapa banyak sakit hati, dan rasa marah Nitami. Sudah tidak bisa terhitung lagi dengan angka. Nitami yang dulu begitu ramah dan ceria, kini telah berubah total akibat neraka yang setiap hari dia jalani. Kata sabar dan bertahan sudah sering dia ucapkan sekedar untuk meringankan beban di dalam hatinya.

Jika saja kontrak pernikahan itu tidak dia tanda tangani, semua ini tidak akan terjadi. Mereka benar-benar licik dan picik telah memanfaatkan dan menjebaknya yang dulu selalu percaya, jika keluarga Fardhan sangat baik kepadanya. Namun semua itu adalah kebohongan belaka. Mereka semua penjahat di mata Nitami, termasuk nyonya Sandra.

Nyonya Sandra yang dulunya dia hormati dan sayangi, tega menjodohkan Nitami dengan putra sulungnya untuk di jadikan perisai bagi calon menantu pilihan dari sang putra. Nyonya Sandra adalah awal kehancuran hidupnya saat ini, walaupun nyonya Sandra telah menyesali perbuatannya kepada Nitami dan sudah meminta maaf. Nitami tetap tidak dapat memaafkan perbuatan nyonya Sandra, wanita paruh baya yang merupakan mama mertuanya sendiri.

Kenangan pahit terlintas kembali di dalam otaknya. Melihat Davin sedang sekarat dan memperjuangkan hidupnya saat ini, tentu saja mengingatkan Nitami kembali pada kenyataan yang tidak bisa dia hindari. Davin adalah suaminya, suami yang menikahinya empat tahun yang lalu.

Suami yang tidak menganggapnya ada, suami yang tidak pernah melihat kondisi istrinya seperti apa. Kini dia yang harus memberikan sebuah pertolongan, dan akan berusaha memberikan kesembuhan untuk sang tuan muda. Suami yang selalu dingin, angkuh dan terkadang kejam kepadanya.

Kembali dia menghela nafasnya yang terasa berat.

"Kamu bisa Nitami, dia hanya seorang pasien untuk mu. Lupakan sejenak siapa dia yang sebenarnya?" Ucap Nitami pelan untuk menenangkan hatinya.

Dokter cantik itu segera beranjak dan menuju ke dalam ruang operasi. Namun belum sampai ia masuk, perawat Lia menghampirinya dengan wajah yang terlihat cemas dan takut.

"Dokter Nita." Panggilnya sembari membawa sebuah kertas di tangannya, itu hasil laboratorium milik Davin.

"Ada apa?" Tanya Nitami melihat jelas kekhawatiran di wajahnya.

"Golongan darah tuan muda Davin AB negatif dokter, golongan darah yang jenisnya sangat langka. Di rumah sakit ini tidak ada, bahkan saya sudah mencarinya di rumah sakit lain dan bank darah. Di sana juga tidak ada stock darah itu, bagaimana ini dokter?" Tanyanya khawatir sembari menyerahkan kertas yang ia pegang kepada Nitami.

Nitami melihat kertas tersebut dengan teliti.

"Hubungi keluarganya, pasti salah satu dari mereka memiliki golongan darah yang sama dengan tuan muda." Perintah cepat Nitami.

"Sudah dokter, seluruh keluarga tuan muda sudah ada di depan ruang operasi. Satupun dari mereka yang di tes, tidak ada yang bisa mendonorkan darahnya saat ini." Jawab Lia.

Nitami menatap mata Lia yang terlihat gelisah dan takut. Bagaimana Lia tidak akan takut? Mereka sedang menangani pemilik rumah sakit tempat mereka bekerja. Nitami tahu jelas ketakutan yang dialami oleh Lia.

"Perawat Lia…" Kata lembut Nitami menatap mata Lia.

"Tenangkan dirimu, jika kamu seperti ini. Takut dan cemas, kamu tidak bisa berpikir jernih dan bekerja dengan baik." Ucap lembut Nitami memegang kedua pundak Lia, dan membungkukkan sedikit kepalanya untuk mensejajarkan tinggi mereka.

Dia lebih tinggi dari perawat Lia yang hanya memiliki tubuh setinggi bahu Nitami.

"Coba atur dulu nafasmu, tenang dan jangan cemas. Oke…!" Sarannya dengan sedikit senyum kepada Lia. Senyum yang pertama kalinya Lia lihat, otomatis Lia pun dapat tenang kembali.

Nitami dapat menenangkan orang lain dengan tersenyum. Tidak ada yang tahu jika di dalam hatinya bergejolak hebat, itu dia lakukan sekedar sebagai penguat untuk dirinya yang juga harus tenang.

Mereka harus cepat mengambil tindakan dan mencari solusi untuk masalah ini. Golongan darah AB negatif termasuk golongan darah yang cukup langka, dan tidak banyak di miliki oleh orang di dunia. Mungkin sekitar 0,6 % orang dengan golongan darah AB negatif di dunia.

Sebenarnya Nitami sudah mendapatkan solusinya, tetapi dia ragu apakah solusinya itu dapat di terima oleh keluarga Fardhan atau tidak. Hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa Davin.

"Perawat Lia, coba ambil alat tes dan ukurlah tensiku. Aku memiliki golongan darah AB negatif. Kalau kondisiku bisa donor, ambillah darahku. Dan tolong rahasiakan semua ini, bisa…?" Kata Nitami yang membuat Lia terkejut dengan membulatkan matanya sempurna.

"Golongan darah dokter AB negatif, anda memiliki golongan darah yang sama dengan tuan muda." Balasnya tidak percaya. Nitami hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Cepat lakukan dan ingat rahasiakan semua ini, oke…!" Perintahnya dengan mimik datar dan menekan setiap kata-katanya.

"Baik dokter." Lia tahu maksud Nitami.

Mereka segera melakukan serangkaian tes agar tahu, apakah Nitami bisa mendonorkan darahnya atau tidak? Ternyata bisa. Dengan segera petugas dari bank darah yang bertugas malam itu di panggil, untuk mengambil darahnya. Sungguh lucu bagi Nitami, mendonorkan darah untuk tuan muda yang selalu membuatnya sakit hati.

Semua itu dia lakukan hanya sebagai rasa kemanusiaan, dan membantu semua rekan-rekannya malam ini. Apa yang akan terjadi kepada mereka semua? Jika sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi kepada tuan muda keluarga Fardhan, tuan muda keturunan dan pewaris tahta kerajaan Fardhan satu-satunya.

Tentu sudah di pastikan mereka semua akan dalam masalah besar. Tuan besar Markus Fardhan tidak akan tinggal diam. Semua akan mendapatkan balasan dari tuan besar yang terkenal kejam, dan tidak mengenal belas kasihan. Nitami tidak ingin itu terjadi, sehingga dengan suka rela dia mendonorkan darahnya untuk Davin.

Mereka segera melakukan tindakan operasi setelah Nitami selesai mendonorkan darahnya. Kepalanya yang sedikit pusing dapat ia tahan, segera dia meminum obat penambah darah. Dokter yang akan bertugas dalam operasi ini adalah dirinya, jadi dia harus menahan segalanya.

Dia harus tetap kuat, bertahan dan fokus. Operasi pertama yang Nitami lakukan dengan banyak sekali rintangan. Mulai dari perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya, beberapa rintangan yang sungguh menguras emosi semua orang yang berpartisipasi, mendonorkan darahnya dan melakukan tindak operasi kepada orang yang sangat ia benci selama ini.

Nitami hanya akan menjadi seorang dokter bedah umum yang penuh tanggung jawab untuk keselamatan pasiennya. Siapapun mereka, Nitami akan menolongnya tanpa pamrih. Bagaimana pun juga, dia tetap seorang dokter.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung ke episode selanjutnya…

...Sekian dan terima kasih 🙏🙏🙏 mohon saran dan komennya ya....

Jangan lupa vote dan like nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!