NovelToon NovelToon

Perjalanan Cinta

Episode 1.

Di pagi hari yang cerah...

Bunyi alarm membangun kan Pria yang tertidur di ranjang yang begitu mewah.

Pria itu membuka Penutup mata nya dan mematikan alarm.

Seorang perempuan yang lanjut usia membuka kan gorden. sehingga Sinar mata hari memasuki kamar yang begitu luas dan mewah itu.

"Selamat pagi tuan muda!" sapa wanita itu.

Pria itu bangun dia duduk menyender kan badan nya ke sandaran ranjang.

Pria itu melihat jam ternyata sudah jam tujuh pagi.

Pria Tampan yang memiliki wajah bersih, tegas tatapan yang tajam serta hidung yang mancung badan yang tinggi otot yang bagus bernama Farhan Lan.

Farhan Lan yang kerap kali di panggil oleh teman nya dengan sebutan Farhan. Sementara orang yang bekerja di rumah mau pun di perusahaan memanggil nya Tuan Muda Lan.

Farhan yang berusia 27 tahun sudah berhasil menjadi membangun perusahaan sendiri selama Tiga tahun.

Bahkan sudah mempunyai cabang di mana-mana. Dia mempunyai sifat yang sangat Dingin, tegas, bahkan sangat jarang berbaur dengan teman-teman nya.

Farhan terlahir di keluarga yang sangat berantakan. bisa di bilang broken home, Ibu dan ayah nya bercerai di saat usia nya Masih Sepuluh tahun. dia mempunyai adik namun Adik nya ikut dengan Ibu nya sementara dia ikut dengan Ayah nya.

"Pakaian Tuan muda sudah saya siapkan." ucap Wanita Tua yang berdiri di depan Ranjang Farhan.

Farhan mengangguk.

"Oh iya kenalin Ibu-ibu tua ini adalah Bu Tasi. Dia sudah bekerja jadi baby sister Farhan dari bayi, sehingga sampai sekarang dia benar-benar sangat setia, Walaupun dia sudah menikah dan mempunyai anak dia tetap tinggal bersama dengan Bos nya.

Bu Tasi adalah orang yang sangat baik, wanita yang mempunyai hati lembut, wanita yang sangat perhatian dan satu-satunya wanita yang bisa sedekat itu dengan Farhan.

Bu Tasi sudah seperti pengganti ibu untuk Farhan, tidak heran jika Farhan sangat menyanyangi Bu Tasi, Farhan tidak pernah menganggap Bu Tasi seperti pelayan bagi nya, namun Bu Tasi tetap lah harus melaksanakan tugas nya untuk melayani Tuan muda Lan.

Farhan baru saja selesai mandi, Bu Tasi sudah membawa kan perlengkapan Farhan, seperti kemeja, Jas, Dasi dan yang lainnya.

"Terimakasih yah Bu sudah mau mengurus dan menemani Aku sampai sekarang." ucap Farhan pada Bu Tasi yang memasang kan Dasi Farhan.

Bu Tasi tersenyum dia mengelus pipi Farhan menatap nya dengan tulus.

"Tuan muda sudah seperti anak Ibu, selagi Tuan muda membutuhkan Ibu. Ibu Akan selalu ada." ucap Bu Tasi.

Farhan mencium dahi Bu Tasi.

"Kalau begitu Ibu akan turun menyiapkan sarapan." ucap Bu Tasi dan segera keluar.

Tidak beberapa lama Farhan turun dia melihat di Meja makan tidak ada siapa-siapa hanya ada pelayan-pelayan yang sibuk mondar-mandir.

"Ayah kemana Bu?" tanya Farhan pada Bu Tasi.

"Tuan Adam baru saja berangkat Tuan muda." jawab Bu Tasi.

Farhan diam dia pun duduk di kursi meja makan.

"Yah begitulah setiap hari, Farhan tidak pernah makan bersama dengan Ayah nya Adam, bahkan tidak pernah memerhatikan Adam, dia lebih sibuk dengan bisnis narkoba nya.

tidak berselang lama Pria berpakaian jas hitam, badan tinggi tegap, wajah yang tampan mempunyai senyuman yang manis.

"Selamat pagi Tuan muda, Mobil sudah siap." ucap Deni.

Farhan mengangguk. Deni mengambil Tas Farhan dari Bu Tasi dengan senyuman lebar dan sapaan yang sopan karena Farhan meminta semua orang sopan pada Bu Tasi dan menghormati nya.

"Bu! Aku berangkat dulu yah." ucap Farhan menyalim tangan Bu Tasi.

Deni adalah Sekretaris Farhan Lan. Dia sudah bekerja dengan Farhan sekitar dua tahun. kerja nya cukup memuaskan sehingga dia bertahan dengan Farhan.

Setelah sampai di mobil Deni Membuka kan Pintu pada bos nya. di dalam sudah ada supir yang menunggu mereka.

"sesuai jadwal Tuan muda hari ini, kita akan ke perusahaan A." ucap Supir yang bernama Boni.

Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai, setelah mereka sampai sudah sangat banyak wartawan menunggu nya. bahkan di parkiran.

Namun tiba-tiba Di saat rebutan merekam Farhan salah satu bodyguard Farhan menyenggol Mobil mewah warna putih yang di samping nya.

Kebetulan dia membawa alat di tangan nya sehingga merusak mobil itu.

Tiba-tiba pemilik mobil keluar. Melihat mobil nya lecet dia sangat kesal.

Wanita cantik berbadan Bagus cantik tinggi Serta rambut yang pirang dan juga pakaian yang menampilkan bentuk tubuh nya.

Dia melihat rombongan orang-orang yang berusaha mengejarnya Farhan, dengan emosi dia mengejar Farhan menarik Baju nya sehingga membuat semua orang kaget.

"Hey! Anda harus tanggung jawab dengan kerusakan mobil saya." ucap wanita itu.

Semua langsung menoleh kearah wanita itu, termasuk Farhan membalik kan badan nya ke arah wanita itu.

Farhan membuka kaca mata nya menatap wanita itu dengan tatapan dingin.

Melihat semua diam, dan juga menatap nya, perempuan itu jadi kebingungan dia melepas kan jas Farhan yang di tarik oleh nya.

"Maaf mbak, kalau tidak penting lebih baik mbak pergi." ucap Bodyguard itu.

"Kalian telah merusakkan mobil saya, Kalian harus tanggung jawab." ucap Wanita itu dengan kesal.

"Maaf mbak, apa mbak tidak tau kami siapa?" tanya Deni.

"Saya tidak perduli, kalian harus tanggung jawab kerusakan mobil saya, itu adalah mobil kesayangan saya." ucap Wanita itu.

"Berapa kerusakan nya yang harus saya ganti?" tanya Farhan.

"Tuan muda lebih baik saya yang menangani." ucap Deni.

Namun Farhan terlanjur kesal karena wanita itu berani-beraninya bertingkah tidak sopan pada orang yang tidak di kenal bahkan mempunyai cara bicara yang tidak sopan.

"50 juta!" ucap wanita itu. Farhan mengambil kertas check memberikan nya pada wanita itu.

"Kamu tulis berapa yang kamu mau." ucap Farhan.

"Tidak semudah itu! Anda harus membawa Mobil saya sendiri ke Bengkel, saya tidak mau tahu." ucap wanita itu.

"Tidak bisa! Saya tidak mempunyai waktu." ucap Farhan dengan datar.

"Baiklah! Kalau begitu saya akan menyebar luaskan anda tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang telah anda perbuat." ucap Wanita itu.

"Baiklah mbak, kami akan bertanggung jawab, yang bersalah adalah anggota kami, bukan Tuan muda, anggota kami akan membantu mbak mengurus mobil." ucap Deni. mereka pun langsung pergi.

"Heh tunggu dulu! Tanggung jawab, hey!" teriak wanita itu.

Dia sudah berteriak namun tidak ada yang menghiraukan nya.

...----------------...

***Terimakasih sudah mau mampir di cerita baru author ini.

Cerita ini hanya lah fiktif belaka. jika ada kesamaan nama, tempat Atau peristiwa itu tidak di sengaja.

Mohon maaf kan kalau Masih ada yang salah.

Terus dukung author yah.Terimkasih***.

Episode 2

Namun setelah semua orang pergi dia merasa kesal dia mau kembali melihat mobil nya dan tidak sengaja kali nya keseleo karena tidak melihat jalan sehingga heels nya memijak batu.

"Auh!" pekik nya terjatuh ke bawah.

"Ssstt! Sakit banget." ucap nya memegang pergelangan kakinya.

Dia melihat di dekat kaki nya ada pemantik yang sangat bagus berbentuk kotak dan juga berwarna emas dan hitam.

"Ini pemantik siapa? Ini terlihat sangat mahal." batin Wanita itu. dia mengambil nya dan langsung mengantonginya.

"Bu Laura! Kenapa bisa terjatuh?" tanya Pria yang baru Saja datang membantu Laura.

"Pakai tanya lagi, saya keseleo." ucap Laura dengan kesal.

"Maaf, kan kamu sendiri yang meminta saya untuk masuk sendiri dan meninggalkan kamu di dalam mobil, namun tiba-tiba sudah di luar saja." ucap pria itu.

kenalin Laura adalah wanita cantik, terlahir dari keluarga Kaya Raya, Sekarang dia menjadi Bos di perusahaan Orang tua nya, dia adalah anak tunggal. Namun Di saat Dia duduk di bangku kelas Satu SMA dia sudah di tinggal kan oleh Ayah nya untuk selama-lamanya.

Dia mempunyai kepribadian yang buruk. Dia wanita yang suka menghabiskan waktu nya di Club malam ketika pulang kerja.

Dia Berusia 25 tahun dia baru saja Lulus dari universitas ternama di kota itu, dia termasuk wanita cerdas di kampus itu.

Kenalin juga Asisten Laura bernama Rendi. Dia dua tahun lebih Tua dari Laura, dia keponakan Ayah Laura.

Dia di percayakan untuk menjaga Laura.

Laura dengan Rendi cukup dekat, kemana-mana Rendi selalu ikut dengan Laura.

Rendi membantu Laura berdiri.

"Lagian kamu aneh-aneh aja sih, maka nya jalan hati-hati!" ucap Rendi.

"Kamu marah-marah Mulu, sakit nih." ucap Laura kesal.

"Iya-iya Maaf!" ucap Rendi yang sama sekali tidak bisa marah pada Laura.

"Ini semua karena pria itu, mentang-mentang dia terkenal, kaya dan punya banyak pengemar bisa-bisa nya dia tidak memperdulikan kesalahan nya." ucap Laura.

Rendi diam karena tidak paham.

"Ya ampun! Mobil nya kenapa?" tanya Rendi.

"Itu dia Rendi! Aku mencoba untuk minta tanggung jawab yang membuat Mobil aku kaya gini." ucap Laura.

"Kenapa kamu harus mengejar mereka? Kamu tinggal memperbaiki nya saja. Kamu mengorbankan kaki kamu." ucap Rendi.

"Aku tidak terima lah Rendi, ini adalah mobil kesayangan aku, aku saja tidak membiarkan dia lecet sama sekali." ucap Laura.

"Kamu tidak perlu mengejar mereka Laura! Untung saja kamu gak kenapa-kenapa hanya kaki kamu yang keseleo." ucap Rendi.

"Tapi ini sangat parah Rendi, kamu tau sendiri ini adalah mobil Hadiah dari Almarhum Ayah." ucap Laura.

"Iyah aku tau," ucap Rendi.

Tiba-tiba Laura masuk ke dalam nya, di langsung pergi mengendarai Mobil nya.

Tidak beberapa lama akhirnya Sampai di bengkel. Dia memerhatikan mobil nya lecet parah, bahkan kaca jendela nya harus di ganti. kalau lecet sedikit hati nya akan sakit melihat itu.

Laura menangis melihat mobil nya di bongkar. Karena Dengan mobil itu sangat banyak perjuangan yang dia jalani, bahkan ayah nya mengajari nya membawa mobil dengan itu.

Dia mengingat beberapa Tahun yang lalu, dia saat kelulusan SMP pas di hari ulang tahun nya.

Ayah nya memberikan hadiah mobil mewah itu. Bahkan Ayah nya memberikan nasehat agar hati-hati menyetir dan menjaga merawat mobil nya dengan baik.

Tiba-tiba handphone Laura berdering. Itu panggilan dari kekasih nya.

"Halo?" sapa Laura.

"Halo Laura! Kamu di mana? Tadi Rendi mengabari aku kalau kamu pergi meninggalkan nya, karena masalah mobil." ucap Davit.

"Humm aku kesal pada nya!" ucap Laura.

"Dia hanya khawatir kamu kenapa-kenapa Sayang! Kamu tau sendiri tugas dia menjaga kamu!" ucap Davit.

"Huff kamu sama saja seperti dia!" ucap Laura dan mematikan sambungan telepon.

"Davit adalah pacar Laura Dari Kuliah, mereka sudah menjalin hubungan sampai Tiga tahun. Davit sudah berumur 27 tahun Sama seperti Farhan.

Dia bekerja sebagai dokter Bedah. Dia sangat jarang mempunyai waktu dengan Laura.

Itu sebabnya Laura benar-benar tidak terlalu membutuhkan dia.

Laura mengambil pemantik yang di dalam Tas nya tadi. dia menghidupkan nya.

Mata nya tertuju pada Sebungkus rokok di atas meja.

"Mas aku boleh minta?" tanya Laura. seketika Pria itu menoleh Laura.

"Yakin mbak mau merokok? Cantik-cantik begini kok merokok sih?" tanya pria itu sambil bercanda.

"Boleh saya minta atau tidak?" tanya Laura mulai kesal karena Mood nya kurang baik.

"Maaf mbak bukan nya saya pelit yah, tinggal satu Batang, uang Saya tidak ada untuk membeli nya." ucap pria itu.

Laura diam.

"Nih!" ucap seorang dari samping Laura sambil menyodorkan satu bungkus rokok.

Laura mengambil nya.

"Humm memang yah wanita sekarang kebanyakan gak ada etika nya." ucap pria itu.

Laura menoleh ke samping nya ternyata itu adalah Deni.

"Apa maksud kamu?" tanya Laura.

"Tidak apa-apa!" ucap Deni.

"Terimakasih!" ucap Laura dengan judes. Deni hanya bisa tersenyum melihat tingkah Laura.

"Bagaimana Mobil nya?" tanya Deni.

"Lihat saja sendiri!" ucap Laura.

Deni melihat kerusakan mobil Laura sangat serius, bahkan harus di ganti baru.

"Ini membutuhkan waktu yang lama, apa kamu akan menunggu di sini?" tanya Deni.

"Jangan sok dekat deh, ini semua karena bos sialan kalian itu." ucap Laura.

Deni hanya bisa diam.

Di dalam mobil Farhan sedang duduk di belakang sementara supir di depan.

Mereka menunggu Deni.

Farhan bekerja di dalam mobil.

"Tuan muda saya permisi untuk membeli Korek dulu." ucap Boni.

"Kamu boleh menggunakan pemantik saya!" ucap Farhan sambil meraba-raba Saku jas nya.

Namun tidak ada, dia terus mencari nya namun tak juga ada.

"Kenapa Tuan muda?" tanya Boni.

"Pemantik saya hilang, apa kamu melihat nya?" tanya Farhan terlihat sangat panik.

Boni sangat tau kalau pemantik itu sangat lah penting bagi Tuan nya. karena selalu membawa nya kemana-mana walaupun dia tidak merokok.

Mencari di dalam mobil tidak ada. Boni menghubungi Deni.

Deni yang tengah membantu membengkel mobil Laura mendapat telepon dari bos nya dia langsung pergi.

Laura hanya bisa melihat nya pergi.

"Humm hanya gaya saja mau bantuin, nyata nya main kabur saja." ucap Laura.

Di mobil Deni melapor kalau dia tidak melihat Pemantik itu.

"Saya tidak mau tau kalian harus mencari nya." ucap Farhan.

"Baik Tuan muda." ucap kedua nya.

Mereka mengerahkan semua anggota untuk mencari pemantik itu di tempat hari ini yang di kunjungi oleh Farhan.

Farhan sudah seperti orang kebingungan dia mencoba mengingat kembali di mana dia meletakkan nya.

...----------------...

***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir.

Jangan lupa tinggalkan jejak yah. bantu vote juga yah***.

Episode 3

Hari semakin sore Namun tidak ada satupun yang mendapat kan pemantik Fathan.

Semua mereka kena marah karena tidak becus.

Sementara Deni menyelesaikan masalah nya dengan Laura.

Dia langsung membayar perbaikan mobil itu.

"Semua nya sudah selesai. Kalau begitu saya minta maaf atas kesalahan anggota kami." ucap Deni.

Laura memeriksa mobil nya, dia Masih kesal.

Dia mengabaikan Deni begitu Saja.

"Mbak! Mbak tunggu dulu! Ini pemantik ada ketinggalan." ucap pemilik bengkel.

Deni menoleh ke pemilik bengkel yang berlari ke arah Laura. Melihat pemantik yang tidak asing seketika dia sadar itu milik Bos Nya.

"Mbak-mbak!" panggil Deni saat mau menanyakan nya, namun Laura dengan cepat menutup pintu mobil dan pergi, Deni mengejar nya namun tidak kuat.

Dia kembali lagi ke mobil bos nya.

"Tuan muda! Saya sudah menemukan di mana pemantik Tuan muda." ucap Deni.

"Mana? Kembali kan pada saya!" ucap Farhan langsung.

Deni terdiam, semua pun menoleh ke arah nya.

"Maaf tuan, tapi Pemantik nya belum pada saya." ucap Deni.

Tiba-tiba Farhan menarik kerah baju Deni dengan tatapan tajam.

"Jangan coba-coba mempermainkan Saya! Katakan di mana." ucap Farhan.

"Saya melihat nya wanita yang tadi pagi pagi memegang nya." ucap Deni. Farhan melepaskan Deni.

"Di mana dia sekarang?" tanya Farhan.

"Dia sudah pergi Tuan." ucap Deni.

"Bodoh! Kenapa kamu tidak mengambil nya?" ucap Farhan.

"Saya sudah mencoba mendapatkan nya Tuan muda, namun wanita itu masih terlihat kesal, Sehingga berbicara dengan Saya tidak mau." ucap Deni.

"Saya tidak mau tau, malam ini pemantik itu harus ada." ucap Farhan dan masuk ke mobil nya.

Dia meninggal kan Deni di sana.

Dia tidak langsung pulang ke Rumah melainkan singgah ke Club malam menemui teman nya yang bernama Fadil.

Fadil adalah teman dekat Farhan. Mereka berteman sudah dari kuliah, Fadil adalah pemilik Toko bunga terbesar di Kota Itu.

Setelah sampai ternyata Fadil Belum ada di sana, Farhan harus menunggu nya.

"Hay!" sapa wanita berpakaian seksi duduk di depan Farhan.

Farhan menoleh ke wanita itu.

"Lili!" ucap Farhan.

"Kamu nungguin Fadil yah?" tanya Lili.

Farhan mengangguk.

"Baiklah sambil menunggu aku akan menyiapkan minuman untuk kamu." ucap Lili, Farhan menginyakan saja.

Lili adalah pemilik Club itu, dia sudah berkeluarga sekitar dua Tiga tahun namun belum mempunyai keturunan, umur nya sudah 30 tahun namun terlihat masih muda.

Farhan, Fadil cukup dekat dengan nya, karena mereka sering mengunjungi Club itu. Farhan juga dekat dengan suami Lili yang membantu Lili di Club.

"Hay Bro! Apa kabar?" ucap Fadil yang baru Saja datang dan bersalaman ala-ala Coll pada Farhan.

"Baik!" jawab Farhan.

"Eh tunggu dulu nih, tidak biasa nya wajah Tuan muda seperti ini, ada masalah lagi dengan orang rumah kah?" tanya Fadil.

"Berhenti bercanda!" ucap Farhan. melihat ekspresi Farhan dia pun terdiam dan duduk di depan Farhan.

"Nih minuman nya, minum dulu agar lebih tenang." ucap Lili.

"Terimakasih Li!" ucap Farhan dan meminum nya.

Fadil seperti membisik kan sesuatu pada Lili. Tidak beberapa lama Lili membawa minuman andalan Club itu.

"Minum dulu bro!" ucap Fadil menuang kan minunam ke gelas Farhan.

"Loe kenapa sih? Dari tadi murung Mulu!" ucap Fadil.

"Pemantik Ku hilang!" ucap Farhan.

"Hanya karena pemantik itu saja kamu murung dan seperti orang tidak punya semangat." ucap Fadil.

Farhan menatap Fadil. Fadil seketika Takut.

"Iyah-iyah gua tau itu barang berharga buat lu. Tapi kan bisa di cari lagi, bisa jadi jatuh di tempat kamu kerja atau tinggal di rumah." ucap Fadil.

Farhan Menggeleng kan kepala nya.

"Ini adalah peninggalan ibu untuk aku. ibu sangat menyukai Pemantik itu." ucap Farhan.

"Kamu bisa meminta yang lebih bagus dari itu lagi pada ibu lu." ucap Fadil.

Farhan memukul kepala Fadil.

"Kamu pikir itu pemantik sembarangan? barang itu adalah kenang-kenangan Ibu Gua, dia meminta agar aku menjaga nya." ucap Farhan, karena ibu nya perokok.

"Huff gua gak paham, lebih baik kita minum dan menenangkan pikiran." ucap Fadil.

Namun tiba-tiba Farhan pergi begitu saja, Fadil hanya bisa melihat nya saja. karena sudah kebiasaan Farhan di saat ada masalah atau di capek dan sedih di akan memilih diam.

Dia pulang ke rumah namun setelah sampai di rumah dia kaget melihat Ayah nya duduk di ruang tamu bersama wanita muda di samping nya bahkan mereka sangat mesra.

"Farhan! Farhan!" panggil Pak Adam menahan Farhan yang hendak mengabaikan mereka.

Farhan menatap Ayahnya dengan tatapan dingin.

"Duduk dulu! Ayah mau bicara!" ucap pak Adam.

Farhan duduk. dia menatap ayah dan wanita itu dengan tatapan dingin.

"Kenalin ini Tiara! Teman Ayah!" ucap pak Adam.

Tiara menyodorkan tangan nya mau menyalim tangan. namun Farhan mengabaikan nya.

"Langsung ke intinya saja! Apa yang mau Ayah bicarakan!" ucap Farhan.

"Minggu depan Ayah mau tunangan dengan Tiara." ucap pak Adam.

Farhan seketika merubah cara duduk nya karena kaget.

"Aku tidak setuju!" ucap Farhan.

"Ini juga demi kebaikan kita berdua nak, kamu juga pasti butuh sosok Ibu." ucap Pak Adam.

"Aku tidak membutuhkan nya, dan aku tidak akan pernah setuju." ucap Farhan dan langsung meninggalkan ruang tamu dengan pikiran yang kacau.

Di ruang tamu Adam menoleh kearah Tiara. wanita yang berusia 32 tahun itu murung.

"Kata-kata Farhan jangan di ambil hati, aku akan berusaha membujuk nya." ucap Pak Adam.

"Anak kamu sama sekali tidak mempunyai sopan santun pada yang tua, aku yakin ibu nya pasti seperti itu." ucap Tiara kesal. Adam hanya diam saja

Farhan naik ke atas dia melihat Bu Tasi yang sudah menunggu nya.

"Tuan muda Lan! Akhirnya Tuan pulang juga. Ibu sangat khawatir." ucap Bu Tasi karena tidak biasa nya Farhan pulang Malam tampa kabar.

Farhan menyalim tangan Bu Tasi.

"Lain kali Ibu tidak perlu menunggu ku seperti itu lagu, ibu juga harus istirahat." ucap Farhan.

"Ibu sangat khawatir Tuan, apa telah terjadi?" tanya Bu Tasi.

"Pemantik aku hilang Bu." ucap Farhan dengan nada lesu.

"Bagaimana bisa? Tuan selalu membawa nya." ucap Bu Tasi.

"Aku juga kurang tau Bu, namun Deni mengatakan kalau melihat nya di pegang gadis yang bermasalah dengan ku pagi tadi." ucap Farhan.

"Sudah jangan terlalu di pikirkan! Kalau tuan sudah meminta Den Deni mencari nya dia pasti mendapat kan nya." ucap Bu Tasi.

"Oh iya Bu Ayah sudah lama pulang?" tanya Farhan.

"Dia baru saja sampai dengan Teman nya," ucap Bu Tasi.

Farhan terdiam.

"Ibu Sudah menyiapkan air mandi hangat untuk Tuan muda. Mandi lah." ucap Bu Tasi, Farhan mengangguk.

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!