Suasana di sebuah kafe di malam minggu, sangat ramai pengunjung. terdengar dengan jelas lantunan suara merdu nan lembut itu di telinga Agam. Agam tersenyum mendengarkan rangkaian kata demi kata dari lirik lagu yang di nyanyikan kekasihnya
Telah kutemukan
Yang aku impikan
Kamu yang sempurna
Ho, segala kekurangan
Semua kelemahan
Kau jadikan cinta
Tanpamu
Aku tak bisa berjalan
Mencari cinta sejati
Tak kutemukan
Darimu
Aku bisa merasakan
Kesungguhan hati
Cinta yang sejati
Karnamu
Dikirim Tuhan
Untuk melengkapiku
Tuk jaga hatiku
Karnamu
Hasrat terindah
Untuk cintaku
Takkan cemas
Ku percaya kamu
Karena kau jaga
Tulus cintamu
Ternyata
Kamu yang kutunggu
Du du-du-duu du-du duu
Segala kekurangan
Semua kelemahan
Kau jadikan cinta
Tanpamu
Aku tak bisa berjalan
Mencari cinta sejati
Tak ku temukan
Darimu
Aku bisa merasakan
Kesungguhan hati
Cinta yang sejati
Karnamu
Dikirim Tuhan
Untuk melengkapiku
Tuk jaga hatiku
Karnamu
Hasrat terindah
Untuk cintaku
Takkan cemas
Ku percaya kamu
Karena kau jaga
Tulus cintamu
Ternyata
Ternyata
(Ooh ternyata)
Ternyata
Kamu yang kutunggu
Du du-du-duu du-du duu
Itulah lagu yang sedang di nyanyikan Citra kekasih Agam. Agam masih saja memandangi wajah cantik kekasihnya,
Setelah beberapa lagu di lantunan oleh Citra, akhirnya pekerjaannya selesai malam itu. Citra pun segera menghampiri Agam,
setelah Citra sampai di meja tempat Agam menunggu kemudian Citra duduk di bangku sebelah kekasihnya. Agam dengan sikap posesif nya memburu Citra dengan banyak pertanyaan.
"Apa kamu tidak lelah setiap hari harus pulang larut malam?
"Apa kamu tidak memikirkan bagaimana dengan aku?
"kamu tidak memiliki cukup waktu untuk kita, untuk hubungan kita. Bahkan di saat malam minggu saja kamu masih harus bernyanyi menghibur orang, sedangkan aku!!!
Citra malah tersenyum dengan pertanyaan yang sama yang sering di ucapkan kekasihnya.
"kenapaa kamu justru tersenyum.Apa menurutmu ini lucu huh"
"apa kamu tidak tau aku sedang marah?.
citra menjawab santai pertanyaan Agam, ia tau kekasihnya sangat posesif terhadapnya.
'Sayang..' ucap Citra sambil memegang wajah kekasihnya,
" Kamu kan sudah tau aku gak mungkin berhenti dari pekerjaanku sekarang,
" cuma dengan bernyanyi aku bisa menghasilkan uang untuk membantu orang tuaku membayar biaya kuliahku yang memerlukan tidak sedikit uang!!
"aku sangat menyukai pekerjaanku
" dan untuk waktu kita, kita masih bisa bermalam minggu setelah pekerjaanku selesai bukan??
Agam menarik dalam dalam nafasnya lalu menghembuskan kasar.
Harus berapa kali aku katakan, "Sayang....aku masih sanggup untuk membiayai kuliahmu, sayang.
"Aku tidak ingin kekasihku yang cantik ini di lihat dan di sanjung banyak orang, karena bakat bernyanyi kamu". Ucap Agam dengan wajah yang di buat muram.
"sudah ayo kita menikmati malam minggu kita. sahut Citra sambil menarik tangan kekasihnya dan meninggalkan kafe tempatnya bekerja.
Di parkiran kafe Agam membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan tuan putrinya masuk. Citra tersenyum manis dengan perlakuan Agam, memeng Agam sangat posesif dan penuh perhatian terhadap Citra, tapi sungguh Citra sangat menyukai perhatian Agam.
" kita mau kemana??
"Sudah kamu hanya perlu duduk manis saja, aku akan mengajakmu dinner" jelas Agam di selingi kerlingan matanya
"Ummm
" baiklah sayangnya akohh, ucap Citra sambil memandang wajah tampan Agam.
"kenapaa...kamu menatapku seperti itu? Apa wajahku terlihat sangat tampan sampai kamu tak dapat berpaling dan terus menatapku!!
" Aku hanya sangat beruntung memilikimu,
mendengar Ucapan Citra Agam segera mengambil tangan Citra dari pangkuannya, Agam melirik ke arah Citra sambil tetap mengemudikan mobilnya. Tiba-tiba tangan Citra di tariknya dan di cium nya
Cupp
Cupp
Cupp
beberapa kali Agam mencium tangan kekasihnya,
😊Tulis masukan dan kritikan kalian di kolom komentar ya reader 😊
ini pengalaman pertama saya menulis moon maap kalo banyak typo dan salah penempatan kata.
SEMOGA KALIAN SUKA CERITANYA
Setelah kurang lebih lima belas menit, mobil Agam parkir di pinggiran jalan kota,
"Sudah sampai tuan putriku"
kemudian Agam turun dan membukakan pintu sebelah tempat Citra duduk. dia membukakan pintunya menyambut tangan Citra.
Citra tertawa meliat sikap Agam, karena saat itu mereka berhenti tepat di depan tempat makan pecel lele di pinggiran jalan raya. tapi Agam bersikap seolah mereka turun untuk masuk ke sebuah restoran mewah..
" Terimakasih Aa.
"Cepatlah aku sudah sangat lapar tau!!
Agam tersenyum dengan ucapan Citra,
walaupun tubuhnya kurus porsi makan Citra cukup besar sangat tidak sebanding dengan bentuk tubuhnya yang kurus.
Citra menempelkan duduknya di kursi plastik yang tertata rapi di tempat makan langganan mereka, walaupun tempatnya sederhana, menurut Citra Ayam bakar di sana rasanya sangatlah khas dan cocok di lidahnya. sampai Agam yang tak biasa makan makanan pinggiran pun jadi sangat menikmati menu di sana,
Setelah sampai Agam langsung memesan menu ayam bakar dengan nasi uduk, dan es jeruk minumnya untuk mereka berdua. setengah jam kemudian pesanannya sudah siap, merekapun menikmati makanannya. setelah makan malam Agam mengantarkan Citra pulang ke rumah nya.
Saat tiba di halaman rumah Citra yang tidak luas itu jam menunjukkan pukul 00:23 dini hari.
sebelum Citra turun Agam menarik Citra ke pelukannya, Citra mengalungkan tantangannya ke leher Agam mata mereka saling memandang kemudian Cupp bibirnya di cium Agam dengan sangat lembut, Citra pun membalas ciuman kekasihnya. setelah cukup berebut nafas Citra melepaskan ciumannya, wajahnya merona seperti tomat
"Sudah masuklah...ini sudah hampir pagi,dan aku juga akan pulang"
" baiklah, Citra pun membuka seat belt nya dan turun dari mobil Agam. setelah citra turun Agam membuka jendelanya
"Tidurlah....
jangan lupa dateng di mimpiku yah
I Love you
" I Love you too. jawab Citra dengan senyum merekah di wajahnya.
sambil membuka gerbang dan Citra berlalu meninggalkan Agam yang masih menatap sampai punggung kecil itu masuk ke dalam rumahnya.
Pagi itu matahari menyusup melalui celah jendela kamar Citra. Citra menggerakkan tubuhnya khas bangun tidur.
setelah keluar dari kamar ia ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. dan pergi ke meja makan untuk sarapan. di jumpai di meja makan ayah nya yang sedang memakan buah.
Citra...
"iya ayah
maafkan ayah nak.
ayah memang tidak berguna
ayah merasa malu dengan diri ayah sendiri yang tidak berguna ini.
" ayah... ucap Citra dengan mata berkaca kaca
citra memeluk ayah nya.
" tidak ayah. ayah adalah Ayah terbaikku,
"jangan berbicara seperti itu lagi
" ayah harus semangat
"ayah pasti akan sembuh
Citra dan Ayah nya saling berpelukan. lelehan air bening itu membasahi pipinya.
semalam Ayah lihat kamu pulang
kamu pulang sangat larut,
Ayah sedih melihatnya.
harusnya Ayahlah yang bekerja, harusnya ayah yang membiayai kuliah kamu. bukan kamu anak gadis ayah yang harus pulang larut malam untuk membantu Ayah.
Ayah memang tidak berguna.
" Cukup Ayah,
"aku hanya ingin Ayah sembuh
" aku sudah besar Ayah, aku sudah dewasa.
" aku bisa membiayai kuliahku sendiri
"Ayah sudah cukup lelah membiayai aku sedari aku kecil.
" maafkan aku ayah, aku belum bisa membahagiakan ayah dan ibu.
Dulu sebelum sakit ginjal. Ayah Citra bekerja di sebuah perusahaan properti sebagai mandor lapangan, Ayah nya adalah orang yang pekerja keras dan penuh tanggung jawab, sering ia turun tangan untuk membantu anak buah nya di lapangan. karena sifat gila kerja Ayah nya sering melupakan kesehatannya.
Samapai suatu saat Ayah citra merasakan sakit di perutnya yang amat sakit hingga ia jatuh pingsan di tempat kerjanya, dan di larikan ke rumah sakit setelah pemeriksaan dokter. Ayah Citra di nyatakan mendapati kerusakan pada ginjalnya. dan tidak di perbolehkan bekerja berat lagi.
semakin hari kesehatan Ayah nya semakin memburuk, sampai saat ini ayahnya harus melakukan cuci darah setiap Dua minggu sekali.dengan biaya yang tidak sedikit.
itulah alasan kenapa Citra sampai harus mencari penghasilan sendiri di saat usianya yang baru 20 tahun.
Setelah Ayah nya sakit sakitan. keuangan mereka sangat tidak stabil, yang membuat ibu Citra harus bekerja keras memutar otak untuk menyekolahkan adik Citra dan membiayai kehidupan keseharian mereka. adik Citra saat ini masih duduk di bangku SMA kelas 2,
Demi mencukupi kebutuhan rumah tangganya ibu Citra berjualan kue, di sore hari berkeliling dengan sepeda, sebenarnya penghasilan nya tidak seberapa. tapi untung lah ayah Citra saat masih sehat, dulu sempat membeli dua buah ruko yang saat ini di sewakan kepada orang lain. dari situlah uang untuk biaya berobat Ayah Citra dan sekolah adiknya juga kuliah Citra, karena jumlah nya kadang tidak mencukupi kebutuhannya kadang ibu Citra juga meminjam uang kepada salah sodaranya yang bersedia di pinjamkan uang nya.
"Buu sini biar Citra bantu
iya kak.
" Ciko kemana bu?
Ciko adalah adik Citra.
"ah kamu tau lah, adik kamu pasti sedang main dengan teman temannyatemannya ucap Fatimah. ini kan hari libur.
Setelah sekitar dua jam acara membuat bermacam macam kue untuk di jual sore Nantipi selesai.
Sore itu Citra memakai dress biru langit di bawah lutut dan sepatu snickers berwarna navy dan putih keluar dari kamar.
"Ibu ayah,
" Citra mau pergi ke rumah tante nya Agam,
tidak berapa lama
"Asalamualaikum,,
"Walaikumsalam, jawab ayah dan ibunya
"ayo masuk dulu nak Agam, ucapan ibu Citra yang langsung di ikuti Agam masuk ke dalam rumah Citra. Agam pun mencium kedua punggung tangan orang tua Citra dengan bergantian
"Bu....
"Ayah, saya mau jemput Citra untuk berkunjung ke rumah tante, karena om dan tante saya akan pergi kondangan ke tempat kerabat mereka
Jadi saya di minta membatu mengawasi keponakan keponakan saya.
"Baiklah saya mengijinkan nya
"tapi tolong jangan pulang terlalu malam, tidak enak di lihat tetangga. ucap Ahmad Ayah Citra dengan suara paruh nya.
"baik Ayah,
"saya akan mengantarkan Citra begitu om dan tante saya pulang.
ibu Citra keluar dari dapur, dengan membawa tentengan, Citra berikan ini pada om dan tantenya nak Agam ya.
" baik bu.
"Citra pamit ya, bu Ayah
" Citra pergi dulu, sambil mencium tangan kedua orang tuanya
yang di ikuti oleh Agam.
"Asalamualaikum,
Citra pun meninggalkan rumah
"waalaikumsalam.
"Ayah' anak kita sudah besar yah
"iya bu, Ayah semakin takut
ayah takut tidak bisa menemaninya sampai dia menggapai cita-citanya.
"Ayah ini bicara apa.
ko melantur,
"Ayah ibu pergi jualan dulu ya. ibunya pun berlalu meninggalkan suaminya dengan perasaannya yang kalut, hatinya bagai tersabar petir, mendengar ucapan suaminya.
iya bu,
"hati hati kamu di jalan bu...
"Ayah juga hati hati di rumah. kalo ada apa-apa
langsung telpon ibu ya yah.
"iya bu.
"yaudah ibu pamit, Asalamualaikum
waalaikumsalam..
Citra baru sampai di rumah om dan tantenya Agam, rumah nya cukup besar karena memang itu komplek perumahan elit di kota kembang.
"ayo turun lah
ucapan Agam membuat Citra sadar diri tatapan nya yang mengaggumi rumah mewah itu,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!