Pengrajin Kata.
Dimulai.
Tahun 2020, anak ke empat dari lima bersaudara di keluarga Bratasuryo, bekerja sebagai admin salah satu perusahaan teknologi ternama di Jakarta. Hari-harinya di penuhi dengan pekerjaan mengolah data perusahaan. Dia adalah Damar.
Husnan baru saja keluar setelah mengadzani sekaligus melihat anak ke limanya. Damar yang melihat itu kemudian masuk untuk juga melihat adiknya.
Damar Setya Bratasuryo
Ama boleh ihat?
Sri Kartika Widhiwionoputri
Sini.
Sri Kartika Widhiwionoputri
Jangan terlalu Deket dulu ya!
Damar Setya Bratasuryo
Ya.
Dokter Wiwik.
Gak boleh deket-deket, nanti kalo sudah selamatan baru boleh dekat.
Hari-harinya terus berjalan, kini hari dimana bayi itu akan di beri nama secara resmi dan diperkenalkan pada suatu acara selamatan tujuh hari kelahirannya.
Husnan Khajali Bratasuryo
Namanya adalah Irma Lintang Bratasuryo.
Riuh tepuk tangan para hadirin.
Perjalanan kehidupan terus terlampaui, hari-hari semua bertumbuh, pikiran juga semakin banyak menemukan nalar, menemukan pembelajaran, menemukan pengalaman yang sebagian menjadi ingatan, kemudian menjadi pembentukan dari sifat, dan akhirnya menjadi watak.
Kini Usia Danar menginjak 5 tahun, hanya sebuah ingatan yang bisa diingat dia, kini dia adalah kakak bukan hanya adik.
Suatu hari Danar diajak oleh kedua kakaknya untuk melihat kota ini dari atas gedung terbengkalai di kawasan Pondok Gede. Melihat kota yang belum banyak polusi dan masih ada beberapa tanah kosong yang dipenuhi hijau tumbuhan.
Damar Setya Bratasuryo
Wow bagus sekali kak.
Jamilah Lintang Bratasuryo
Bagus kan?
Damar Setya Bratasuryo
Iya kak.
Niken Lintang Bratasuryo
Nanti kapan-kapan kesini lagi ya.
Dinar menjawabnya dengan senyum polos dan terus menikmati keindahan kota dari atas gedung terbengkalai.
Setalah lama di situ, datang teman kedua kakaknya mengajak untuk pergi ke warung makan milik keluarga temen kakaknya itu.
Perjalanan cukup memakan waktu karena sedikit jauh. Setelah sampai suasana sedang sepi karena masih pagi belum ada orang makan, sebuah radio sedang memperdengarkan acara musik paling terkenal di abat ini.
Si penyiar dengan gaya jenaka membawakan acara yang berlangsung. Saat yang paling ditunggu adalah chart tangga lagu yang akan memastikan kedudukan lagu dan penyanyinya jadi paling terkenal di dunia musik. Hingga tibalah pemuncak Chart ini disebutkan " Jamrock - Pelangi Pada Matamu " ucap si penyiar yang mampu menyihir pendengar radio menjadi gempar.
Damar Setya Bratasuryo
Suatu saat aku akan mengikuti jejak Jamrock. Ini janji dan impianku.
Ucapan Danar itu ditujukan untuk dirinya sendiri dan menjadi impian terbesarnya.
Itulah awal mula cerita ini dimulai.
PENGRAJIN KATA
Saya author mengucapakan semoga disenyumkan disetiap hari-hari kalian, dan semoga suka dengan karya-karya sekerja aku.
PENGRAJIN KATA
Design khusus untuk chat story' sedang dalam proses di perusahaan kami jadi untuk sementara itu dulu ya readers. Bey, see you on next episode.
Tentang Arine
Ketika Damar sudah menempuh masa sekolah SMA, ia menyukai seorang wanita yang membuat menjadi sosok tanggung dalam menghadapi kehidupan. Gadis itu adalah Arine Putri Kurniawan atau yang akrab di panggil Arin. Setelah enam bulan menahan perasaannya, Damar memilih untuk mengungkapkan perasaan itu secara pribadi pada suatu janji di taman di Menteng.
Damar Setya Bratasuryo
Arin. Hai 🙋🏻♂️.
Arine Putri Kurniawan
Hai 🙋🏻♀️.
Damar Setya Bratasuryo
Kita cari minum dulu mau gak?
Arine Putri Kurniawan
Boleh, ayo.
Damar Setya Bratasuryo
Di sebrang sana ada kafe.
Mereka berdua berjalan menuju sisi taman, Damar didalam hati ingin menggenggam tangan Ariane, tapi urung karena belum ada hubungan spesial diantara mereka.
Damar Setya Bratasuryo
Ayo nyebrang.
Damar mengulurkan tangan, tapi tak disambut oleh Arine.
Arine Putri Kurniawan
Ini kafenya?
Damar Setya Bratasuryo
Iya ini kafenya. Kamu gak suka?
Damar Setya Bratasuryo
Kita bisa cari yang lain kalau kamu ingin cari yang lain. Tapi aku bawa motor takut kamu kena polusi jalan.
Arine Putri Kurniawan
Gak usah. Ayo masuk aja.
Mereka memesan makan dan duduk di meja pojok dengan kaca disisinya menampakkan suasana jalan depan kafe.
Damar Setya Bratasuryo
Maaf ya kalau aku gak bisa jemput kamu, karena kamu kan gak pernah ngasih tau juga rumah kamu dimana.
Arine Putri Kurniawan
Gak masalah kok.
Arine Putri Kurniawan
Aku juga mau pergi ke toko *****. Temen SMP ku ultah besok.
Damar Setya Bratasuryo
Boleh aku temenin?
Arine Putri Kurniawan
Gak usah deh. Aku juga mau ketemu teman di sana, mau beli bareng.
Damar Setya Bratasuryo
Ya oke deh.
Pelayang Kafe
Permisi, pesanan atas nama Damar dan Arine.
Damar Setya Bratasuryo
Iya kak.
Pelayan pun meletakan pesanan Damar dan Arine.
Pelayang Kafe
Selamat menikmati, permisi ya kak 😊
Damar Setya Bratasuryo
Sama-sama kak 😊
Damar Setya Bratasuryo
Silahkan makan dulu.
Arine Putri Kurniawan
Kamu sering kesini?
Damar Setya Bratasuryo
Gak ini baru kedua kali.
Damar Setya Bratasuryo
Gimana enak gak?
Arine Putri Kurniawan
Ya first taste is ok.
Mereka memakan hidangan hingga habis, menyisakan minum yang berupa Vanilla Sky Coffee milik Damar dan Chocolat less sugar milik Arine
Damar Setya Bratasuryo
Aku mau omong sesuatu.
Arine Putri Kurniawan
Dari tadi kan kita ngobrol.
Damar Setya Bratasuryo
Ini masalah yang gak penting sih.
Damar Setya Bratasuryo
Aku suka kamu. Boleh gak aku tetap mencintai kamu?
Arine Putri Kurniawan
Maaf aku gak bisa nerima kamu. Kita jadi teman aja ya.
Damar Setya Bratasuryo
Ah gak apa-apa, aku seneng jadi teman kamu. Tapi biarkan aku tetap punya perasaan ini ya.
Arine Putri Kurniawan
Terserah kamu.
Arine Putri Kurniawan
Aku pergi dulu ya. Maaf.
Mereka pun berpisah disini.
PENGRAJIN KATA
Saya selaku author memberi perhatian khusus untuk karya ini, dan apresiasi tertinggi untuk seorang inspirator bagi saya.
Salam dari saya,-
PENGRAJIN KATA.
Seputar Kelulusan Sekolah
Diusia 19 tahun Damar lulus sekolah dari Masa putih abu-abu, kata orang masa ini adalah masa dimana singkat namun paling berarti dalam hidup manusia. Dimana inilah titik manusia akan ditentukan oleh pembentukan karakter diri. Begitu juga dengan Damar, karakter yang diam, datar, tak suka keramaian, dan tertutup ada karena masa ini.
Damar Setya Bratasuryo
Akhirnya lulus juga. 😑
Ucapnya pada diri sendiri saat turun dari panggung mengambil toga wisuda.
Bisik Panji sahabatnya ketika ia duduk disamping Panji.
Damar Setya Bratasuryo
Anji, kira-kira dia merhatikan aku yang merhatikan dia gak ya?
Panji Muhammad
Siapa sih maksudnya kamu.
Panji menoleh ke arah dimana Damar memandang seseorang.
Panji Muhammad
Oh dia sih. Mana pernah merhatikan kamu, dia lebih suka disakitin dari pada dicintai setengah mati. Ya nyakitin kamu mungkin juga hobby dia.
Damar Setya Bratasuryo
Gak Ji, dia gak salah aku yang salah mengartikan perasaan, cinta semegah ini dibangun tuhan untuk aku nikmatin sendiri bukan untuk aku berikan buat dia.
Panji Muhammad
Udah ah, nanti kita kumpul sama anak-anak di markas.
Bagian acara-acara telah terlewat kini giliran acara pertunjukan seni, penyampaian salam perpisahan, dan penyerahan kenang-kenangan. Di sesi acara penampilan seni, Damar menampilkan sebuah lukisan Arin saat sedang memakai kerudung disertai pembacaan puisi.
Damar Setya Bratasuryo
Sebuah puisi tentang lukisan ini dengan judul yang sama dengan lukisan ini, yaitu berjudul : Putri.
Damar melepas jas yang di pakainya kemudian mengeluarkan sesuatu dari belakang tubuhnya. Itu adalah pistol. Ia denggam dengan tangan kirinya sedang tangan kanannya memegang lembaran kertas yang usang karena memang konsep kertasnya dibuat usang.
Damar Setya Bratasuryo
Kita awalnya tak saling mengenali
Sua hanyalah temu yang tak berarti
Suara hanya sapa kosong tanpa arti
Dan aku tak menginginkan menaruh hati
Tak terasa bulan berganti, waktu berlari
Cepat benar datang rasa tak bisa diingkari
Kini kau adalah cahya malam dingin
Juga peneduh dikala tubuh disapa mentari
Namun demikian jua tahun berlalu
Musim meniupkan udara sembilu
Merasuklah asap kepiluan di kalbu
Pilu, jiwa ini mati karena kenyataan tak seperti perkataanmu
Simpanlah ini dalam kenanganmu
Mungkin ini akhir dari ceritaku
Damar membuang kertas teks yang sebenarnya kosong, puisi itu merupakan suara lubuk hatinya. Kemudian menempelkan mocong pistol di kepalanya. Dan " dorrr " suara pistol mengeluarkan isinya.
Sepersekian detik semua terkejut dan bengong melihat cairan merah mengucur dari rambut Damar, meluncur perlahan ke pipi. Dan "Bruukkk." Damar jatuh di atas panggung. Untuk sesaat tidak ada yang panik hanya menghayati, namun....
Prasetyo Wibawakusuma
Tunggu. Rencananya tidak ada darah. Itu berarti asli.
Teriak Pras, sahabat Damar juga.
Seketika riuh suara kepanikan menghampiri pada guru dan teman Damar. Membawanya kerumah sakit.
PENGRAJIN KATA
Terimakasih telah membaca, baca lagi kelanjutannya ya seru nih berikutnya.
Salam dari saya.
PENGRAJIN KATA
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
