suara gemericik air terdengar dari arah kamar mandi, di hiasi nyanyian sumbang menggema di dalam kamar mandi itu.
cklekk
pintu kamar mandi itu terbuka terlihat seorang gadis keluar dari kamar mandi itu dg handuk warna soft pink melingkar di tubuh nya sebatas dada.
gadis itu kemudian berjalan menuju lemari baju yg ada di kamar nya. dan memilah baju mana yang akan dia pakai, dengan bersenandung kecil akhirnya gadis itu selesai dengan segala ritual nya, kemudian dia keluar dari kamar nya.
gadis itu bernama Diana.tinggal di sebuah kos kosan sederhana khusus putri di kawasan daerah condong catur, Jogja.
gadis berumur 21 th yg tercatat sebagai mahasiswi di salah satu universitas swasta di Jogja jurusan manajemen bisnis semester 7
Diana berencana hari ini akan memberi kan suprise ke kekasih nya yang berulang tahun Reno yg telah menjalin hubungan dengan nya selama 2 th.
tujuan sekarang Diana akan menemui Reno kekasih nya di kantor, tempat Reno bekerja.
pas jam makan siang nanti.
dengan hati berbunga Diana melaju dengan menunggangi kuda besi nya,tak lama dia sampai di sebuah bangunan berlantai 5 Reno adalah seorang pengacara yang cukup terkenal di kota itu.kemudian Diana masuk ke gedung berlantai 5 itu setelah melalui basa basi dengan resepsionis dan menuju lift
Ting
pintu lift terbuka,Diana pun keluar melangkah dari benda kotak berbahan besi putih itu menuju ruangan di mana kekasih nya Reno berada.
"hai salsa". sapa Diana ke seorang wanita berumur 40 an tapi masih kelihatan cantik dan modis. yg ada di depan ruangan Reno .yg bekerja sebagai asisten nya.
"hai Diana.. mau ketemu Reno?" tanya salsa dengan terbata.
" sebentar ya aku telp dulu pak Reno nya .ya"
dan ketika salsa hendak meraih gagang telepon, tiba tiba di tahan oleh Diana sambil satu jari telunjuk nya di tempelkan di bibirnya
" ssstt..... ga usah sa ,aku langsung masuk ajah suprise " sambil mengerlingkan matanya sebelah ke salsa dan Diana langsung masuk ajah .
tapi.... suara salsa tercekat hendak berusaha menghalangi Diana masuk.tapi Diana tak mau menggubris salsa dia langsung masuk begitu saja keruangan Reno dan dia membuka pintu ruangan itu dengan senyum yang semringah nya
"BRUKK
pintu itu terbuka dan senyuman Diana pun hilang, raib, hanyut seketika dia terpaku di depan pintu saking terkejutnya dengan apa yg dia lihat , pemandangan yang bikin hati nya panas,sesak, bagaimana tidak di lihat nya seorang wanita cantik dan seksi sedang di atas pangkuan kekasih nya. sambil bersilat lidah, bertukar saliva, dengan pakaian mereka yg sudah tidak karuan letak nya.
mereka sama-sama terkejut Reno refleks langsung mendorong wanita yang berada di pangkuan nya, dengan masing-masing nafas mereka yang masih memburu tersengal sengal. akibat persilatan lidah mereka yang ganas Dan terhenti paksa karena kehadiran Diana.
kemudian Reno bangkit dari duduknya berjalan mendekati Diana yang masih berdiri mematung dengan mata berkaca-kaca, dengan raut wajah panik,tapi buru buru di menetralkan raut wajahnya dengan sikap santai tak berdosa. Reno mendekati Diana , sedangkan Diana mundur perlahan hingga membentur pintu.
" Diana" lirih Reno mencoba meraih tangan Diana.
" lepaskan tangan ku!" Diana menghempaskan tangan kekar Reno yang mencoba meraih tangan nya.
Dia tunangan ku Diana"
wanita itu tunangan ku" sekali lagi kata itu terucap dari bibir Reno
"apa?"
"apa katamu?" Diana tak percaya apa baru saja dia dengar dari mulut kekasih nya.
" dia tunangan mu?"
"lalu aku siapa ?" sahut Diana
tak terima dan tidak mengerti dengan kondisi nya saat ini.
" iya aku sudah bertunangan sebulan yang lalu, dengan Jessica dia anak dari seorang Hakim"
jawab Reno sambil terus melangkah maju mendekati Diana, sedangkan Diana melangkah mundur menjauhi Reno.
" ini adalah satu persyaratan yang harus aku terima ana... dan aku harus menerima nya"
hahaha... Diana tertawa sumbang
kemudian menatap sinis ke arah Reno
" oh begitu terpaksa menerima katamu?"
kemudian Diana melangkah maju mendekati Reno, kemudian dia berjinjit karena tubuh Reno memang tinggi .Diana meraih kerah kemeja Reno dan menariknya. dan netra mereka bertemu saling menatap, Diana dengan tatapan nanar nya Reno membalas dengan menatap sendu tapi terkesan dingin walaupun sempat terkejut dengan tindakan Diana yang tiba-tiba saja. tapi terlepas itu Reno membiarkan Diana menumpahkan kekecewaan pada diri nya.
" aku lihat itu bukan keterpaksaan Reno" ucap Diana dengan suara bergetar
" tapi aku liat kamu menikmati setiap perbuatan mu dengan wanita itu iya kan?" lirih Diana dengan senyuman getir nya menatap Reno.
kemudian Diana melepaskan kan kedua tangannya dari kerah kemeja Reno. dan berbalik badan jalan keluar dari ruangan itu.
tapi sebelum langkah nya sampai ke arah pintu keluar tangan Diana di tarik oleh Reno dan tubuh Diana berbalik kencang membentur dada bidang Reno. kemudian Reno memeluk erat Diana.
" maafkan aku ana" suara Reno terdengar bergetar di sela sela pelukannya .
karuan saja Diana berusaha mendorong tubuh Reno untuk terlepas dari dekapan Reno tp tak berhasil Reno semakin erat memeluk Diana.
" lepaskan!"
" sebentar ana aku ingin memeluk mu untuk terakhir kali nya!"
hati Diana semakin perih mendengar kata kata Reno
terakhir kali nya? batin diana
perih terasa.
sedangkan Jessica yang melihat drama yang ada di hadapannya terlihat tak bisa menahan emosi nya lagi. kemudian dia melangkah mendekati kedua manusia yang berlainan jenis itu, dan dia menarik tangan Reno dan mendorong Diana agar pelukan mereka terlepas.
" sudah selesai drama nya?" sungut Jessica.
pelukan mereka pun terlepas saking kencangnya Jessica mendorong tubuh Diana hingga membentur pintu.
"Jessica!" teriak Reno
tangan Reno refleks bergerak cepat kearah Diana untuk menahan belakang kepala Diana agar tak terbentur.
melihat sikap Reno yang masih peduli dengan Diana Jessica emosi
kemudian tanpa bicara lagi Diana langsung berlari keluar tanpa memperdulikan kedua orang yang menatap nya dengan pikirannya masing-masing.
melihat itu Reno hanya terdiam mematung menatap kosong dengan hati Dan pikiran tak karuan, entah apa yang dia lakukan ini adalah suatu pilihan yang sulit baginya.
tapi nyata nya dia sudah menentukan pilihan nya dengan mengkhianati kekasih nya yang dia cintai selama 2 tahun belakangan ini.
"Ren?'
sentuhan tangan Jessica ke dada bidang nya membuyarkan keheningan pikiran nya.
Dan Reno menatap Jessica dengan tatapan yang sulit di artikan.
" aah sudah lah" Reno menepis tangan Jessica dan duduk di sofa.
"Reno.... dengan suara mendayu nan manja Jessica mendekati Reno yang sedang duduk di sofa dengan kedua tangannya memijat kedua kening nya.
******
deburan ombak yang menggulingkan tak henti hentinya terlempar keras kepinggir pantai, di ufuk barat matahari perlahan mundur dari bentangan langit yang biru merubahnya menjadi seberkas cahaya yang redup .
hanya segelintir orang yang masih berada di pantai itu. termasuk Diana yang duduk di atas pasir hitam pantai Parangtritis
akhirnya Diana menumpahkan semua kepedihan hatinya di depan lautan yang luas, dengan deburan ombaknya yang menantang.
lama dia termenung.kemudian dia berdiri melangkah mendekati bibir air yang melambai ke pinggir pantai, Diana terus berjalan seakan ingin menyapa ombak yang memanggil nya.
terus dan terus Diana perlahan melangkah, dan akhirnya tubuh nya seperti ada yang menarik, hingga melayang ke belakang dan terjatuh terlentang menimpah badan kekar seseorang lelaki sontak saja Diana terkejut.
"kau mau bunuh diri nona?"
" bosan hidup? ucap lelaki itu dengan tatapan tajam nya .
Diana masih terdiam otaknya seperti nya belum konek karena terkejut.
" hello... masih betah berada di atas badan saya nona?" lelaki itu melambai kan tangan nya di depan wajah DIana.
Diana terkesiap dan menyadarkan dirinya .
""
"
"
.T B C
" hello.... sekali lagi pria itu melambai kan tangan nya di depan wajah DIana
barulah Dianna tersadar dari keterkejutan Nya
dengan susah payah DIana bangun menyingkir dari atas badan pria itu.
" ehh maaf, maaf " ucap Diana dengan masih raut wajah nya yang muram kembali terduduk di pinggir pantai dengan pakaian nya yang basah Dan pasir yang menempel di badan nya.
kemudian pria itu pun bangun Dan mendekati Diana . pria itu duduk di samping Diana dengan tatapan mata yang menyiratkan berbagai macam pertanyaan.tapi niat rasa ingin tahu nya di simpan di kepala nya .
Diana melirik kearah pria itu yang ikut duduk di samping nya dia merasa canggung dengan tatapan mata lelaki itu.
" kenapa kamu mengikutiku?" tanya Diana .
" takut!" Jawa pria itu.
"takut?". tanya diana ke lelaki itu
" takut apaan?". sahut Diana, aneh pikir nya .
" ya takut kamu nekad lagi kaya tadi mau ketengah laut" jawab pria itu.
Diana tersenyum kecut. mendengar perkataan pria itu.
" apa peduli anda?"
bukan urusan anda kan?" ucap Diana.
" eh gak bisa begitu, secara perikemanusiaan saya ga bisa melihat seseorang berbuat nekad melakukan hal yang berbahaya" sahut pria itu dengan menatap tajam ke DIana.
Diana diam tak perduli dengan perkataan pria itu kemudian dia bangkit dari duduk nya lalu berjalan menuju motornya yang terparkir di depan warung yang ada di sepanjang area pantai. rambut nya yang panjang ikal bergelombang berarakan kesana ke mari tertiup angin pantai.
pria itu yang berjalan di belakang DIana tak menyia-nyiakan momen exotic itu kemudian dia mengarahkan kamera yang di bawa nya Dan membidik kan lensa kamera nya kearah gadis itu.
cekrekk
DIana menoleh kebelakang ke arah pria itu
dengan raut wajah datar nya ingin rasanya dia protes dengan perilaku pria itu
tapi rasanya bibinya terkatup malas untuk bicara.
pria itu tersenyum tipis melihat gelagat DIana yang seperti itu.
" menarik!" gumam pria itu.
pria itu terus mengikuti DIana.kemudian Diana sampai di mana motornya terparkir Dan ketika dia hendak menaiki tunggangannya itu
" apa kah kamu naik motor dengan baju basah itu?" tanya lelaki itu.
Diana mengerenyitkan dahi nya
":kenapa emangnya?" sahut Diana
" Dan apa peduli mu? ikut campur saja" sambung Diana.
" emang bukan urusan saya" jawab pria itu.
" cuma apa kamu membiarkan kan dirimu sakit karena masuk angin?" dengan baju yang basah naik motor pula, kan kamu sendiri yang repot" sahut pria itu .
" aku gak peduli! sakit badan tak seberapa bagiku"
" di banding rasa sakit di hatiku" sungut DIana tetap memposisikan diri nya untuk menstater motor matic nya.
pria itu tertegun sesaat mendengar penuturan dari mulut DIana.
"oh.. lagi patah hati rupanya dirimu". pria itu mengulum senyum.
"keras kepala!"
" ya gak begini juga cara mu dan menyakiti tubuh mu cukup hati mu saja
yang sakit, tapi tidak dengan tubuh mu" ucap pria itu sambil menarik Diana untuk turun dari motor nya Dan kemudian mencabut kunci motor dari stop kontak nya.
sontak saja Diana terkejut dengan tindakan pria itu yang menurutnya sangat tidak sopan
" heh mau apa kamu?" Diana membulatkan matanya menatap tajam pria itu.
" ganti baju mu!" jawab pria itu.
" aku gak bawa baju ganti" sungut DIana sambil mencoba melepaskan cekalan tangan nya dari pria itu, tapi sayangnya tangan kekar itu mencengkeram kuat tangan mungil Diana, dan tentu saja Diana tidak berhasil melepaskan cengkraman tangan kekar milik pria itu.
" itu banyak toko yang jual baju pantai kan"
" nah kamu bisa beli dan ganti baju mu yang basah" sahut pria itu sambil menarik tangan Diana menuju toko merchandise yang berada di area pantai yang menjual pakaian pantai.
akhirnya dengan terpaksa DIana mengikuti kemauan pria aneh itu.
gimana gak dibilang aneh coba, dengan kelakuan nya yang sok care,malah terkesan seperti dia mengenal DIana.
aneh batin diana. kesel. sekezel kezel nya.
setelah dirinya memilih salah satu pakaian yang akan di pakai nya dia melangkah mendekati kasir hendak membayar baju yang di pilih nya .
"berapa bu harga baju ini?" tanya Diana.
" oh sudah di bayar oleh pacar nona itu". jawab pedagang itu sambil menunjuk ke arah pria yang berdiri tidak jauh darinya.
" sudah di bayar?" jawab Diana kaget.
dan dia kaget di bilang pria itu pacar nya oleh pedagang itu.kemudia ketika Diana mau protes Dan meralat perkataan pedagang itu, keburu di sela pria itu.
" apakah kamu akan mempermasalahkan urusan sepele seperti itu ? sudah sana lebih baik kamu lekas ganti baju mu yang basah itu!" ucap pria itu. sambil mengotak Atik layar ponselnya acuh.
dengan tatapan tak senang Diana berlalu pergi melewati pria itu. sambil melirik tajam ke pria itu.
" tukang ikut campur!" sungut DIana
kemudian Diana masuk kesalah satu mck yang berada di sekitar area pantai.
pria itu menarik sudut bibirnya melihat tingkah gadis itu yang menurutnya aneh tapi menggemaskan.
tak lama Diana selesai berganti pakaian dan ternyata pria itu masih ada, berdiri menyender di sebuah mobil range Rover berwarna hitam dan sudah berganti pakaian pula dengan kaos polos bewarna coklat late dengan celana pendek warna senada rambut nya yang basah Dan wajah nya yang rupawan dengan hidung yang mancung ,alis tebal, bibinya yang tipis di hiasi kumis tipis pula dengan netra abu abu nya tersemat serasi dan apik di wajah pria itu.
"berapa harga baju ini?" tanya Diana ke pria itu.
" kenapa?" jawab pria itu santai
" ya aku mau ganti uang kamu, untuk beli baju yang aku pakai ini"
" oh tidak perlu, gak usah di ganti" jawab pria itu
" gak bisa begitu dong" sahut diana wajah nya menegang.
" aku gak mau punya hutang,
apa lagi dengan orang yang tidak aku kenal" sahut Diana dengan suara tajam nya.
" oh begitu, oke kalau begitu kita kenalan!" Jawab pria itu santai sambil mengulurkan tangannya ke arah Diana.
" Adrian Nicholas Abimanyu"
" cukup panggil "Adrian" , pria itu memperkenalkan nama nya.
sedangkan Diana mau tak mau ikut menyebutkan namanya.
" Diana" jawab nya.
" nama yang cantik"
" sesuai dengan orang nya" sambil menampilkan senyum tipis nya. jawab pria yang bernama Adrian itu.
" oke kalau begitu, kita sudah mengenal nama masing masing"
" soo.. ga perlu kamu mengganti uang pembelian baju yang kamu pakai, karena kamu kan sudah mengenal aku, dan Masing-masing tau nama kita" sambung Adrian dengan wajah datarnya.
Diana diam sesaat.
" tidak bisa!" tetap saja aku tak mau berhutang aku tetep mau mengganti uang mu" sahut Diana kekeh.
"oke, oke"
" kalau seperti itu mau mu aku tidak mau berdebat dengan urusan yang sepele begini
akan aku terima niat mu, untuk mengganti uang ku,tapi aku tak mau menerima uang mu"
"bagaimana kalau kamu mentraktir makan aku,?"
"kebetulan aku lapar nih belom makan" sahut pria itu bernegosiasi dengan Diana Dan akhirnya Diana setuju dengan rencana nego pria itu, kemudian mereka melangkah ke salah satu warung makan seafood yang ada di area sekitar pantai. mereka pun mencari tempat duduk di warung makan itu dan memesan makanan yang ada di daftar menu.
mereka duduk berhadapan pria itu terus menatap Diana lekat, sedangkan Diana merasa di tatap seperti itu menjadi jengah sendiri dan mengalihkan kan dirinya dengan bermain ponselnya secara gabut.
hening.
" apa aku boleh tau, kenapa kamu seperti orang tak bergairah hidup?" ucap Adrian memecah keheningan sambil melipat kedua tangannya di atas meja dengan tatapan matanya yang tajam.
"apa kamu mau bercerita kepada ku Diana?" tanya Adrian.
"
#
#. T B C.
"""""''"''''
kira kira seperti ini contoh visual seorang gadis yang bernama DIana Amarta
dan contoh visual wajah babang ganteng nan rupawan seorang Adrian Nicholas Abimanyu ya gaes.... 🥰
"""""""''''''''
" apakah kamu mau bercerita masalah yang membuat mu?" " seperti orang yang tidak ada gairah hidup?" tanya Adrian
"bukan maksudku ingin mencampuri kehidupan pribadi mu?" ucap Adrian lembut sambil tangannya meraih tangan Diana dan menggenggam nya erat.
Diana yang mendapat perlakuan seperti itu dari Adrian rasanya ingin menolak tapi anehnya genggam man tangan Adrian terasa hangat di rasakan, mampu menenangkan kekalutan pikiran nya saat ini.kemudian Dania menarik nafas pelan dan menundukkan kepalanya.
"entahlah, apakah patut aku tumpahkan rasa kegalauan di hatiku pada orang lain" jawab Diana lirih.
" baik lah aku tidak memaksa kalau kamu tidak nyaman dengan pertanyaan ku tadi
lupakan oke?" sahut Adrian sambil mendengus nafas nya pelan. lalu melepas genggaman nya dari tangan Diana dan mengusap pucuk kepala Diana pelan .
tak lama makanan yang tadi mereka pesan pun Dateng, kemudian mereka menyantap nya lahap, hening. yang terdengar hanya dentingan sendok beradu dengan piring.Adrian lebih dulu selesai makan nya, kemudian dia bangkit dari duduknya tak lama dia kembali membawa dua botol air mineral satu untuk nya dan yang satu nya lagi di berikan ke Diana.
Diana pun selesai dengan makannya kemudian dia melangkah mendekati kasir untuk membayar makanan nya.
" jadi berapa pak semuanya?" tanya diana ke pemilik warung makan itu.
"udah di bayar nona" jawab bapak pemilik warung makan itu.
kemudian Diana menoleh ke arah Adrian dengan tatapan kezel,lagi lagi pria itu sudah membayar setiap transaksi yang tersangkut dirinya.sedangkan yang di tatap acuh menghendikan bahu nya .dan Diana berjalan mendekati Adrian.
" kenapa kamu lagi lagi membayar yang mesti Nya aku bayar Adrian?" tanya Diana kesel .
" karena aku tidak mau, memakan makanan gratis dari seorang gadis aku gak mau itu!" sahut Adrian tegas.
" tapi kan tadi kamu sudah berjanji, aku yang traktir makan" sambung DIana heran dengan sikap pria yang ada di depan nya ini.
" kapan aku berjanji?" balas Adrian datar.
" ah sudah lah gak usah di perdebatkan lagi non , begini saja, kalau kamu berniat mau mengganti uang ku nanti saja aku tagih, tapi tidak sekarang" ucap Adrian dengan tetap dengan sikap santuy nya.
"ga bisa!" sahut DIana
"kenapa gak bisa?". tanya Adrian heran.
" ya iya gak bisa, karena kita ga mungkin ketemu lagi dan ngapain juga ketemu" jawab Diana yakin.
Adrian diam matanya menatap lekat ke arah wajah DIana.kemudian dia bangkit dari duduknya kemudian dengan sedikit membungkuk an badan nya, dia mendekatkan wajahnya ke samping telinga DIana dan berkata pelan.
" pasti kita akan bertemu lagi"
" aku pastikan itu!" ucap Adrian lembut tapi penuh penekanan.
Diana tentu saja terkejut dengan tindakan pria yang bernama Adrian itu. Dan refleks dia bangkit dan menjauh dari posisi wajah' Adrian yang terlalu dekat dengan nya.
melihat itu tentu saja Adrian tersenyum smirk
kemudian dia kembali dengan posisi semula, duduk kembali dengan tetap pandangan nya tak lepas ke arah wajah DIana.
Diana sungguh di bikin kacau perasaannya oleh pria yang ada di hadapannya ini.kemudian..
" baiklah kalau begitu mau mu Adrian terserah!"
" tapi aku pastikan juga kita mungkin bertemu Dan pertemuan itu untuk bayar hutang ku, kepada mu terima kasih atas semua nya untuk hari ini"
jawab Diana pasrah.
" aku permisi kalau begitu" kemudian Diana bangun dari duduknya dan berlalu dari hadapan Adrian.
" hei kamu mau kemana Diana?" ucap Adrian
" pulang!" jelas Diana berlalu dari hadapan Adrian.
" eh tapi ini sudah malam tidak baik, seorang gadis pulang malem malem gini naek motor pula, bahaya" . sahut Adrian setengah berteriak melihat Diana sudah berjalan menjauh.
DIana tak menggubris Adrian dia tetap berjalan mendekati motor nya.
Adrian menatap lurus ke arah diana yang pergi dengan motor matic nya
"gadis pemberani rupanya kamu diana" gumam Adrian
*****
seminggu sudah sejak kejadian patah hati Diana dan pertemuan dengan Adrian.
sekarang Diana menyibukkan diri nya dengan kegiatan kuliah dan skripsi nya,di tambah dia akan menjalani magang untuk keperluan bahan skripsi nya di salah satu perusahaan. untuk membantu mencukupi kehidupan nya di Jogja DIana bekerja paruh waktu di sebuah cafe yang ada di sekitar Malioboro. kawasan wisata yang sangat terkenal yang hampir tak pernah sepi dari wisatawan domestik maupun luar. tak terkecuali cafe tempat nya bekerja.
saat itu jam makan siang pengunjung ramai semua pekerja cafe sibuk melayani pengunjung
" ana tolong dong meja 7 lo layanan tuh gue sibuk nih" ucap vita
" tuh orang nya udah dari tadi melambai kan tangan nya minta di layanan,"
pinta vita teman sepekerjaannya.
" oke!" jawab Diana semangat dengan mengacungkan jempol nya.
langsung dia menyambar buku nota kecil dari meja kasir untuk mencatat pesanan.dia berjalan ke arah meja no 7 yang berada di sudut ruangan dekat jendela cafe.di lihat seorang lelaki dengan kaos putih polos dengan setelan celana jeans berbalut jaket denim bewarna biru muda, dengan rambut di sisir rapi kebelakang, sedang memalingkan wajahnya kearah jendela tatapan nya ke arah luar jendela yang kebetulan lagi hujan cukup deras.
"permisi pak" sapa Diana Sopan.
kemudian pria itu menoleh mendengar sapaan dari Diana.
"loh kamu?" Diana terkejut matanya membulat.
" hai Diana"
" kita ketemu lagi" balas Adrian dengan santai sambil menyenderkan tubuhnya di kursi cafe itu. dengan tangan di lipat di dada nya.
"khemm!" Diana berdehem menetralkan wajah nya biar terlihat santai.
":ah iya kita bertemu lagi" sahut Diana dengan tatapan datar nya.tanpa basa basi lagi dia menanyakan pesanan yang akan di pesan Adrian.
" mau pesan apa pak?" tanya Diana sambil menyiapkan kan buku nota kecil yang di tangan nya.
" aku mau pesen yang menurut mu menu yang paling enak di cafe ini" jawab Adrian.
" loh selera orang kan berbeda pak..
kalau menurut ku enak belom tentu sama dengan selera orang lain" jawab Diana tegas.
ada ada ajah nih orang batin DIana.
" tapi aku akan percaya Dan cocok dengan rekomendasi dari mu deh". jawab pria itu.
...akhirnya Diana mengikuti apa kemauan pelanggan yang ada di hadapannya ini.dia gak...
mau berdebat panjang kali lebar dengan pria ini
hanya buang energi saja pikirnya.
" baiklah kalau begitu saya akan mengambil pesanan yang pak Adrian minta,
" permisi" ucap Diana.kemudian dia berlalu dari hadapan pria itu yang menurutnya aneh.
Adrian tersenyum tipis merasa menang menatap punggung gadis itu.
""
"""
"" T B C
""""'"''''''''''''
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!