Hari itu adalah hari yang sangat terberat dalam hidup Alexa Hariyanto.
Ketika Alexa berada di tempat kursus biola nya , Alexa mendapatkan telpon dari pengasuh yang berada di rumahnya.
"Halo non , pulang sekarang non , bapak dan ibu meninggal dunia karena kecelakaan mobil non" , ucap mbok Siti pengasuh Alexa.
"Apa mbok , papa dan mama meninggal?" , ucap Alexa dengan suara dan tangan yang sudah bergetar.
"Iya non , cepat pulang ya non" , ucap mbok Siti.
Alexa langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas dan membawa biolanya keluar dari kelas dengan wajah yang sudah dipenuhi air mata , pada saat itu.
Pak Handri yang mengajar di kelas biola pada saat itu tidak berani memanggil Alexa yang keluar sambil menangis dengan tergesa-gesa dari kelasnya.
"Pasti Alexa mendapatkan berita buruk , kalau gak , gak mungkin dia akan langsung pergi tanpa memberitahukan terlebih dahulu , ditambah dengan wajah yang sudah dipenuhi air mata seperti itu" , ucap pak Handri dalam hatinya.
"Alexa kenapa?" , tanya Clara kepada Monik yang duduknya dekat dengan Alexa.
"Aku mendengar papa dan mamanya meninggal" , jawab Monik.
"Apa?" , kasian sekali Alexa" , ucap Clara.
"Iya" , jawab Monik sambil menganggukkan kepalanya.
Alexa yang sudah sampai diluar tempat kursus biola , langsung menjalankan sepedanya menuju ke rumahnya.
Sampai dirumahnya sudah banyak polisi , pendeta , para tetangga , asisten papanya dan beberapa karyawan papanya ada disana.
"Alexa , kamu yang tabah ya" , ucap Charlie asisten papanya.
"Apa benar papa dan mama sudah meninggal kak?" , tanya Alexa yang masih tidak percaya dengan kenyataan yang ada.
"Iya benar Alexa , semua itu benar , pak Haris Hariyanto dan ibu Jolie Cahyadi meninggal karena ditabrak oleh truk dalam perjalanan" , ucap Charlie sambil memeluk Alexa.
Alexa langsung histeris dan menangis sekuat-kuatnya setelah mendengar cerita Charlie.
Charlie langsung memeluk dan menghibur Alexa.
"Aku sudah gak punya siapa-siapa lagi kak" , ucap Alexa.
"Kamu masih punya aku Alexa , aku akan selalu menjaga kamu" , ucap Charlie.
Dari dulu Charlie memang suka dengan Alexa , perbedaan umur yang 8 tahun diantara mereka tidaklah menjadi masalah buat Charlie.
Charlie bekerja dengan papa Alexa sejak dia berumur 22 tahun.
Selama 6 tahun dia bekerja dengan papa Alexa , dia selalu melihat Alexa dari SMA sampai tamat SMA dan sampai sekarang usia Alexa sudah 20 tahun , perasaannya kepada Alexa tidak berubah sedikit pun.
"Non Alexa" , panggil mbok Siti.
"Alexa masih shock mbok" , ucap Charlie yang masih memeluk tubuh Alexa yang bergetar hebat pada saat itu.
"Tapi non Alexa harus mengganti bajunya den , sebentar lagi sudah akan jalan ke pemakaman" , ucap mbok Siti.
"Iya , biar saya yang urus Alexa ya mbok" , ucap Charlie.
"Iya den" , ucap mbok Siti sambil berjalan kembali masuk kedalam.
"Kamu harus kuat Alexa , kalau kamu seperti ini bapak dan ibu pasti akan sedih melihatnya , sebentar lagi kita sudah harus memakamkan kedua orang tua kamu , ayo kamu ganti baju dulu dan melihat kedua orang tua kamu untuk yang terakhir kalinya" , ucap Charlie dengan lembut.
"Iya kak" , jawab Alexa dengan suara serak karena masih menangis.
Charlie menemani Alexa menuju ke kamarnya.
Alexa mengambil baju hitamnya di dalam lemari dan menggantinya di dalam kamar mandi yang ada dikamarnya.
Charlie menunggu Alexa sambil duduk di sofa yang ada dikamar Alexa.
Tidak lama Alexa keluar dari kamar mandi...
"Aku sudah siap kak" , ucap Alexa.
"Ayo kita kebawah melihat pak Haris dan ibu Jolie untuk terakhir kalinya" , ucap Charlie.
"Iya kak" , jawab Alexa.
Charlie dan Alexa turun kebawah menuju tempat papa dan mama Alexa diletakkan.
Alexa memandangi wajah papa dan mamanya yang sudah pucat dan dingin.
"Pa...ma...ini Alexa , maafkan kalau selama ini Alexa ada salah dengan papa dan mama , semoga papa dan mama tenang berada disana" , ucap Alexa dengan air mata yang membasahi wajahnya.
"Baiklah sudah waktunya kita berangkat ke pemakaman" , ucap bapak yang Alexa tidak tau siapa.
Tidak lama beberapa bapak-bapak mulai menutup peti kedua orang tua Alexa dan membawanya ke mobil jenazah.
Charlie terus memegangi tubuh Alexa supaya Alexa tidak terjatuh , karena tubuhnya masih bergetar dengan hebat.
Charlie membuka pintu mobilnya , Alexa masuk dan duduk disana setelah itu Charlie menuju ke kursi pengemudi , Charlie menjalankan mobilnya menuju ke tempat pemakaman kedua orang tua Alexa.
Orang tua Alexa dimakamkan secara katholik , karena mereka beragama katholik.
Sampai di pemakaman , pendeta dan orang-orang yang hadir disana sudah mulai membacakan doa untuk pak Haris Hariyanto dan ibu Jolie Cahyadi.
Sampai pada akhirnya peti kedua orang tua Alexa sudah tertutup oleh tanah dan ditaburi oleh bunga , semua para tetangga dan beberapa karyawan dari perusahaan papa Alexa memberikan ucapan belasungkawa kepada Alexa.
Setelah itu mereka satu per satu pergi meninggalkan area pemakaman.
Charlie tidak lupa berterima kasih kepada pendeta dan beberapa orang yang sudah membantu selama proses pemakaman bos nya.
Setelah semuanya beres , Charlie mendekati Alexa yang masih berdiri di samping kuburan kedua orang tuanya dengan wajah yang dipenuhi oleh air mata.
"Alexa , ayo kita pulang lagi , hari sudah mulai sore" , ucap Charlie.
Akhirnya Alexa berdiri dan mengikuti Charlie menuju ke parkiran mobil.
Alexa dan Charlie masuk ke mobil dan Charlie menjalankan mobilnya menuju ke rumah Alexa.
********
Sampai di rumah Alexa...
"Non , makan dulu ya , mbok sudah masakin nasi goreng kesukaan non" , ucap mbok Siti.
"Aku lagi gak ada selera makan mbok" , ucap Alexa.
Alexa berjalan ke atas menuju ke kamarnya , dia mengambil baju rumahnya dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai mandi Alexa menuju ke tempat tidurnya.
"Pa...ma...kenapa cepat sekali meninggalkan Alexa.
Sekarang Alexa tidak punya siapa-siapa lagi pa...ma..." , ucap Alexa sambil menangis.
Tidak lama , Alexa pun tertidur dengan wajah yang sudah dipenuhi oleh air mata.
Charlie yang masih berada di rumah Alexa mengobrol dengan mbok Siti di meja makan.
"Mbok , untuk sementara saya akan tinggal disini untuk menemani Alexa , sampai dia bisa tenang" , ucap Charlie.
"Mbok senang kalau den mau disini menemani non Alexa , kasian non Alexa tinggal sendiri" , ucap mbok Siti.
"Iya mbok , nanti aku akan tidur di kamar tamu yang berada di sebelah kamar Alexa dan sebentar lagi aku akan mengambil beberapa pakaian aku di apartemen" , ucap Charlie.
"Iya den , nanti mbok beresin kamar tamu buat den Charlie" , ucap mbok Siti.
Setelah itu Charlie berjalan keatas menuju ke kamar Alexa.
Charlie membuka pintu kamar Alexa dan melihat Alexa sudah tertidur dengan wajah yang sembab.
Charlie mengusap air mata yang masih ada di wajah Alexa.
"Aku pasti akan menjaga kamu mulai dari sekarang Alexa" , ucap Charlie sambil mengecup kening Alexa.
Setelah itu Charlie keluar dari kamar Alexa dan turun kebawah menuju ke mobilnya.
Charlie menjalankan mobilnya menuju ke apartemennya.
Charlie memang datang sendiri ke kota B untuk bekerja disana dan kedua orang tuanya berada di kota Y.
Sampai di apartemennya , Charlie mulai mengumpulkan beberapa baju-baju yang akan digunakan selama di rumah Alexa dan di kantor nanti , lalu Charlie langsung keluar dan menjalankan mobilnya menuju ke rumah Alexa.
Tidak lama Charlie pun sampai di rumah Alexa , begitu mobil Charlie sampai pak Tono satpam rumah Alexa yang sudah kenal dengan Charlie langsung membukakan pagar untuk Charlie.
"Terima kasih pak" , ucap Charlie kepada pak Tono.
"Iya sama-sama den" , jawab pak Tono.
Hari itu sudah mulai malam , Charlie masuk ke rumah Alexa dan membawa barang-barangnya ke kamar tamu di sebelah kamar Alexa.
Tidak lama Charlie mendengar ada suara biola dengan lagu klasik yang dia tidak tau lagu apa , tapi terdengar sangat sedih dan menyentuh hati setiap orang yang mendengarnya.
Charlie pun langsung menuju ke balkon kamarnya dan terlihat Alexa sedang main biola disinari oleh cahaya rembulan pada malam itu.
Charlie memandangi Alexa...
"Kamu sangat cantik Alexa , ditambah dengan cahaya sinar rembulan yang menyinari wajahmu , membuatmu kelihatan sangat cantik sekali , tapi sayangnya sekarang kamu sedang bersedih" , ucap Charlie dalam hatinya.
********
Sebelumnya di kamar Alexa...
Alexa yang terbangun dari tidurnya melihat ada sinar rembulan yang menyinari balkon kamarnya langsung keluar sambil membawa biolanya kesana.
"Pa...ma...malam ini bulannya begitu indah , dulu kita sering mengobrol bersama sambil barbeque dibawah sinar rembulan , tapi hari ini sudah tidak ada papa dan mama lagi , aku sendiri hanya ditemani oleh biola ini" , ucap Alexa.
Alexa pun memainkan musik klasik , untuk dipersembahkan kepada papa dan mamanya yang sudah pergi ke atas sana.
Sambil memainkan biolanya tidak terasa tetesan air mata jatuh dari kedua mata Alexa , tapi itu tidak menghentikan Alexa memainkan biolanya.
Charlie yang terus memandangi Alexa dari balkonnya....
"Aku tau kamu sedang bersedih Alexa , tapi aku akan selalu berada di sisi kamu dan mendampingi kamu sampai nanti" , ucap Charlie dalam hatinya.
Setelah selesai memainkan biolanya , Alexa langsung terduduk lemas di balkonnya sambil terisak tangis.
Charlie yang melihat Alexa terduduk lemas dan terisak tangis , langsung berdiri dan berjalan menuju ke kamar Alexa.
Karena pintu kamar Alexa tidak dikunci jadi sangat memudahkan Charlie untuk masuk ke dalam kamar Alexa.
Charlie berjalan masuk , menuju ke balkon Alexa , sampai disana Charlie langsung meraih tubuh Alexa dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Aku tau kamu pasti sedih sekali karena kehilangan orang yang paling penting di dalam hidup kamu , tapi kamu tidak sendirian Alexa , aku akan selalu menjaga dan menyayangi kamu sampai nanti" , ucap Charlie dengan lembut.
"Apakah benar kak Charlie mau menjaga dan menyayangi aku?" , tanya Alexa dengan suara seraknya karena menangis.
"Iya Alexa , aku akan selalu menjaga kamu" , jawab Charlie dengan lembut.
Setelah itu Charlie menuntun Alexa dan membawanya ke tempat tidur Alexa.
Setelah Alexa berbaring di atas kasurnya , Charlie menyimpan biola Alexa dan melihat Alexa sampai Alexa tertidur.
Charlie pun menciumi kening Alexa yang sudah tertidur dan pergi menuju ke kamarnya.
Pagi harinya mbok Siti membawakan sarapan ke kamar Alexa , karena Alexa tidak makan sama sekali setelah pulang dari pemakaman , membuat mbok Siti merasa khawatir.
"Non...ini mbok bawakan makanan buat non" , ucap mbok Siti di depan pintu kamar Alexa.
"Aku gak mau makan mbok" , jawab Alexa.
"Jangan gitu non , nanti kalau non sakit bagaimana?", tanya mbok Siti.
"Biarin aja aku mati mbok , aku mau ikut papa dan mama" , jawab Alexa.
"Jangan gitu non , mbok mohon" , ucap mbok Siti sambil menangis.
Charlie yang baru siap mandi dan mendengar ada suara dari luar , langsung keluar dari kamar dan melihat mbok Siti sedang menangis di depan pintu kamar Alexa.
"Ada apa mbok?" , tanya Charlie.
"Mbok bawain makanan buat non Alexa , karena si non belum makan dari kemaren sore den , tapi si non menolak gak mau makan , katanya biarin dia mati...mau ikut papa dan mama katanya" , cerita mbok Siti sambil menangis terisak-isak.
Mendengar cerita mbok Siti , Charlie pun jadi sedih.
"Sini mbok makanannya , biar aku aja yang bawa masuk ke kamar Alexa" , ucap Charlie.
"Pastikan non Alexa memakannya ya den" , ucap mbok Siti setelah makanannya berada di tangan Charlie.
"Iya mbok" , jawab Charlie sambil membuka pintu kamar Alexa.
"Aku gak mau makan mbok" , ucap Alexa tanpa melihat siapa yang masuk.
"Aku Charlie bukan mbok Siti" , jawab Charlie.
"Kenapa kakak ke kamar aku?" , tanya Alexa sambil duduk di kasurnya.
"Aku cuma mau suapi kamu makan" , jawab Charlie.
"Tapi aku tidak mau kak" , jawab Alexa.
"Aku sudah berjanji sama kamu , kalau aku pasti akan menjaga dan menyayangi kamu , makanya sekarang aku disini , kamu harus habisin semua makanan ini ya" , ucap Charlie.
"Untuk apa aku hidup kak , kalau papa dan mama sudah tidak ada , aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi" , ucap Alexa sambil terisak tangis.
"Siapa bilang kalau kamu gak punya siapa-siapa lagi" , ucap Charlie.
"Aku kan gak ada keluarga lain di kota ini , sekarang aku sendirian kak , jadi buat apa aku hidup" , ucap Alexa dengan suara seraknya karena menangis.
"Kamu masih punya aku Alexa , aku sayang sama kamu" , ucap Charlie.
"Apakah itu benar kak , bukan hanya untuk sekedar menghibur aku?" , tanya Alexa sambil menatap mata Charlie.
"Iya Alexa , aku serius , aku akan selalu menjaga kamu sampai nanti" , ucap Charlie.
Alexa pun langsung memeluk Charlie , karena dia memang membutuhkan sandaran untuk saat ini.
Charlie langsung memeluk tubuh Alexa dan membelai kepala Alexa.
"Apapun yang akan terjadi nanti , aku akan selalu bersama kamu Alexa" , ucap Charlie.
"Terima kasih ya kak" , jawab Alexa.
"Iya Alexa , sekarang kamu makan dulu ya" , ucap Charlie.
Alexa pun melepaskan pelukannya dan duduk di kasurnya.
Charlie mulai menyuapi Alexa makan sampai pada akhirnya makanannya habis dan Charlie memberikan minum kepada Alexa.
Setelah Alexa selesai minum.
"Aku pergi ke kantor papa kamu dulu ya , masih ada yang harus aku urus , nanti setelah selesai aku langsung pulang kesini lagi" , ucap Charlie.
"Iya kak" , jawab Alexa.
Setelah itu Charlie berdiri dan keluar dari kamar Alexa.
"Bagaimana den , apa non Alexa mau makan?" , tanya mbok Siti yang masih berdiri di depan kamar Alexa.
"Sudah mbok , ini sudah habis", ucap Charlie sambil memberikan piring kosong kepada mbok Siti.
"Terima kasih ya den , mbok jadi lega sekarang , kalau gak ada den , mbok gak tau bagaimana menghadapi non Alexa" , ucap mbok Siti.
"Iya mbok , mulai sekarang aku yang akan menjaga Alexa" , ucap Charlie.
"Benarkah den , kalau gitu mbok jadi tenang" , jawab mbok Siti.
"Iya mbok , aku pergi ke kantor dulu ya", ucap Charlie.
"Iya den", jawab mbok Siti.
Charlie pun turun kebawah dan menuju ke mobilnya.
Setelah masuk ke dalam mobilnya , Charlie mulai menjalankan mobilnya dan pak Tono sudah siap membuka pagar rumah Alexa.
Setelah keluar dari rumah Alexa , Charlie langsung menjalankan mobilnya menuju ke perusahaan konveksi milik orang tua Alexa.
Sampai di perusahaan AH Konveksi , Charlie langsung masuk menuju ke dalam.
Reni yang melihat Charlie sudah datang langsung memanggil Charlie.
Reni adalah ketua yang mengatur tukang jahit dan mengatur jadwal kapan baju yang diproduksi harus selesai.
"Charlie" , panggil Reni.
"Iya Reni , ada apa?" , tanya Charlie.
"Setelah bapak dan ibu meninggal , bagaimana dengan pekerjaan kita?" , tanya Reni.
"Semuanya tetap bekerja seperti biasa" , jawab Charlie.
"Bagaimana pertemuan dengan klien , biasanya itu langsung dengan bapak dan ibu , sekarang mereka sudah tidak ada" , ucap Reni.
"Aku yang akan menggantikan semuanya" , jawab Charlie.
"Jadi sekarang kamu yang memimpin di perusahaan ini?" , tanya Reni.
"Untuk sementara aku yang akan mengatur semuanya sampai Alexa sudah lebih tenang" , jawab Charlie.
"Baiklah" , jawab Reni.
Setelah itu Reni pergi mengurus kerjaannya kembali dan Charlie masuk ke ruangan bos nya , melihat kerjaan apa yang harus di turunkan ke tukang pola.
Setelah melihat semuanya dan memberikan kerjaan yang sudah mendekati deadline kepada tukang pola , Charlie langsung pergi dari kantor dan menuju ke rumah Alexa.
Sampai di rumah Alexa , Charlie langsung menuju ke kamar tamu yang digunakannya , mengambil baju rumah dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah Charlie selesai mandi , Charlie berjalan keluar kamar dan menuju ke kamar Alexa.
Charlie mengetuk pintu kamar Alexa.
Tok...tok...tok...
"Masuk" , jawab Alexa.
Charlie langsung membuka pintu dan masuk ke kamar Alexa.
"Alexa...kuliah kamu sudah masuk semester terakhir , kamu mau ambil cuti dulu atau gimana?" , tanya Charlie.
"Aku masih belum mau kuliah dulu kak , biarkan aku libur untuk beberapa hari dulu" , ucap Alexa.
"Baiklah , kalau kamu masih mau menenangkan diri , aku gak masalah" , ucap Charlie.
Setelah 7 hari kepergian pak Haris dan ibu Jolie...
Hari itu pengacara dari pak Haris dan ibu Jolie datang ke rumah Alexa.
"Kenalkan saya Beni pengacara dari pak Haris dan ibu Jolie" , ucap pak Beni sambil mengulurkan tangannya.
"Saya Alexa anaknya pak Haris dan ibu Jolie" , ucap Alexa sambil menjabat tangan pak Beni.
"Siapa anak muda yang ada di samping kamu Alexa?" , tanya pak Beni.
"Saya Charlie asisten pak Haris dan ibu Jolie pak" , ucap Charlie.
"Oh , baiklah...kalau gitu saya akan mulai saja ya" , ucap pak Beni.
"Iya pak" , jawab Alexa.
"Untuk semua harta yang dimiliki oleh pak Haris dan ibu Jolie akan jatuh kepada anak kandungnya satu-satunya yang bernama Alexa Hariyanto , untuk perusahaannya Alexa bisa memimpin disana setelah dia berumur 25 tahun dan untuk semua asuransi yang dimiliki oleh pak Haris dan ibu Jolie akan diwariskan kepada Alexa Hariyanto" , ucap pak Beni.
"Sekarang perusahaan papa dan mama tidak ada yang memimpin , kalau saya baru bisa memimpin di umur 25 tahun bukankah itu masih 5 tahun lagi pak , saya juga tidak mengerti perusahaan papa dan mama saya" , ucap Alexa.
"Ada satu solusi untuk kamu Alexa" , kata pak Beni.
"Apa itu pak?" , tanya Alexa.
"Kamu menikah dengan cowok yang bisa menjalankan usaha papa dan mama kamu , jadi kamu bisa memberikan kuasa kamu kepada suami mu nanti untuk memimpin dan menjalankan perusahaan peninggalan kedua orang tua kamu" , jawab pak Beni.
"Baiklah pak , saya akan memikirkannya dulu" , jawab Alexa.
"Baiklah , setelah kamu membuat keputusan kamu bisa mengabari saya dan ini kartu nama saya , untuk kedepannya nanti kamu bisa menghubungi saya di nomor yang tertera disini" , ucap pak Beni.
"Baik pak , terima kasih" , jawab Alexa.
"Iya Alexa , saya sangat senang bisa membantu kamu , kalau gitu saya permisi dulu" , ucap pak Beni.
"Iya pak , terima kasih" , ucap Alexa.
Setelah pak Beni pergi dari rumah Alexa , Alexa langsung duduk di sofa ruang tamunya.
"Kak , sama siapa aku harus menikah , cowok aku yang sekarang sudah pasti tidak bisa menjalankan perusahaan papa dan mama" , ucap Alexa.
"Harusnya kamu menikah sama aku saja Alexa , aku bisa membantu kamu untuk menjalankan perusahaan papa dan mama kamu" , ucap Charlie dalam hatinya.
"Untuk keadaan sekarang kamu harus bisa berpikir dengan bijaksana Alexa , kamu harus mencari seorang pria yang bisa kamu percaya untuk menjalankan perusahaan peninggalan kedua orang tua kamu" , ucap Charlie.
"Kenapa gak menikah dengan den Charlie saja non Alexa" , kata mbok Siti yang mendengar percakapan antara Alexa dan pak Beni tadi.
"Tapi mbok...apakah bisa menikah tanpa didasari rasa cinta?" , tanya Alexa.
"Den Charlie sangat menyayangi non dan den Charlie juga bisa menjalankan perusahaan tuan" , jawab mbok Siti.
"Aku ke kamar dulu ya kak dan mbok , aku mau berpikir dulu dengan tenang" , ucap Alexa sambil berdiri dan berjalan menuju ke kamarnya.
"Iya" , jawab Charlie dan mbok Siti bersamaan.
Alexa masuk ke kamarnya dan naik ke atas kasurnya.
"Perkataan mbok Siti ada benarnya juga , cuma kak Charlie yang bisa menjalankan perusahaan papa dan mama , tapi bagaimana dengan Felix pacar aku" , ucap Alexa dalam hatinya.
Alexa dan Felix sudah berpacaran selama satu tahun belakangan ini.
Felix memang belum pernah dikenalkan kepada orang tua Alexa , mereka selalu pacaran secara diam-diam selama satu tahun ini.
Tapi Felix juga pasti tidak bisa menjalankan perusahaan papa dan mama , karena Felix satu jurusan dengan Alexa , jurusan musik yang pastinya dia tidak akan mengerti tentang perusahaan konveksi.
Karena terlalu banyak berpikir membuat Alexa menjadi ketiduran.
Pada saat tidur Alexa bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Alexa , kamu harus kuat ya sayang" , kata mamanya.
"Kamu harus bisa menerima Charlie nak , hanya dia yang bisa membantu kamu", ucap papanya.
Tiba-tiba Alexa langsung terbangun dari tidurnya.
"Papa...mama..." , panggil Alexa sambil menangis.
Mendengar ada suara teriakan Alexa....
Charlie yang sudah berada dikamar tamu sebelah , langsung berlari keluar dan masuk ke kamar Alexa.
"Ada apa Alexa?" , tanya Charlie.
"Aku mimpi bertemu papa dan mama kak" , jawab Alexa dengan terisak tangis.
"Itu karena kamu terlalu kangen dengan kedua orang tua kamu Alexa" , ucap Charlie.
Alexa hanya menganggukkan kepalanya.
"Sekarang sudah jam 7 malam , ayo makan malam dulu" , ajak Charlie.
"Aku cuci muka dulu ya kak" , ucap Alexa.
"Iya" , jawab Charlie.
Alexa turun dari kasurnya dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Setelah Alexa keluar dari kamar mandi , Alexa dan Charlie turun ke bawah menuju ke meja makan dan mereka mulai makan makanan yang sudah disediakan oleh mbok Siti.
"Kak , rumah ini jadi terasa sepi" , ucap Alexa.
"Kenapa begitu Alexa?" , tanya Charlie.
Sejenak Alexa mengenang masa-masa waktu bersama dengan papa dan mamanya ketika masih hidup.
Dulu setiap hari suasana di meja makan pasti selalu dipenuhi oleh suara dan tawa dari mereka.
Papa dan mama Alexa selalu meluangkan waktu untuk makan bersama dengan Alexa.
Setiap di meja makan pasti ada aja obrolan diantara mereka.
Papa dan mama selalu menanyakan bagaimana kuliah Alexa.
Mama juga suka ngeledek Alexa yang ke kursus tidak mau menggunakan mobil pribadinya , tapi selalu menggowes sepedanya.
"Mamanya suka bilang , masa cantik-cantik...calon pemain biola yang terkenal naiknya sepeda" , ucap mama Jolie sambil tertawa.
"Iya nanti kulit putih anak cantik papa berubah jadi hitam , memangnya ada orang yang mau menonton pertunjukkan pemain biola cewek yang jelek" , ucap papa Haris yang juga ikut ngeledek Alexa.
Alexa memang mempunyai mobil pribadi untuk dia sendiri dan dia juga selalu membawa mobilnya itu selama ke kampus , tapi kalau ke tempat kursus biola dia tidak mau membawa mobilnya , Alexa selalu menggowes sepedanya dengan alasan dekat dari rumah dan dia bisa sambil berolah raga.
Selain itu Alexa juga selalu menang setiap mengikuti kompetisi biola yang di adakan di kampusnya , dia juga sudah mendapatkan juara nasional.
"Alexa....Alexa...." , panggil Charlie yang melihat Alexa tiba-tiba terdiam.
"Eh....iya maaf kak , aku tiba-tiba teringat waktu papa dan mama masih ada" , ucap Alexa yang terkejut dipanggil Charlie.
"Iya gak apa-apa Alexa , aku mengerti , semua ini terjadi secara tiba-tiba di dalam hidup kamu" , ucap Charlie.
"Iya kak" , jawab Alexa dengan lirih.
"Kak , apa kakak mengerti semua tentang perusahaan papa dan mama?" , tanya Alexa yang tiba-tiba dia teringat mimpinya , yang papanya mengatakan hanya Charlie yang bisa membantunya.
"Aku ngerti semua yang ada di perusahaan papa kamu" , jawab Charlie sambil tersenyum.
"Kalau kakak aku berikan kuasa untuk memimpin disana tanpa kita harus menikah , apakah bisa?" , tanya Alexa.
"Aku tidak tau Alexa , karena pak Beni mengatakan kamu bisa memberikan kuasa kamu kepada orang yang telah menjadi suami kamu" , jawab Charlie.
Sejenak Alexa terdiam....
"Kak....untuk sementara tolong jalankan perusahaan papa dulu ya" , ucap Alexa.
"Baik Alexa , aku akan membantu kamu untuk menjalankan perusahaan kedua orang tua kamu" , ucap Charlie.
Setelah itu mereka makan dengan hening , sampai makanan mereka habis.
Setelah selesai makan , Alexa dan Charlie naik ke atas dan masuk ke kamar mereka masing-masing.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!