Ratu violeta adalah seorang wanita tangguh yang mampu membantu Raja Fortis menduduki tempat tertinggi di kerajaan luceat (yang artinya bersinar dalam bahasa latin).
Ratu violeta dan Raja Fortis merebut kerajaan luceat dengan paksa melalui perang yang begitu sengit dan dengan usaha yang kuat dan semangat gigih.
Ratu violeta maju memimpin sendiri pasukan perangnya memerangi prajurit tangguh dari raja Regnandi raja sebelumnya dari kerajaan luceat yang berhasil di rebut oleh Raja Fortis dengan bantuan Ratu violeta.
Ratu violeta bukanlah seorang wanita yang gila akan harta dan tahta. Ratu violeta mau memerangi dan merebut kedudukan dari Raja Regnandi karena dia adalah raja yang tirani.
Raja Regnandi sudah sejak lama menindas kerajaan kerajaan kecil yang berada di sekitar kerajaannya. Dia tak segan segan membumi hanguskan satu perkampungan atau kerajaan satu sekalipun hanya karena hal sepele.
Tak ada yang bisa membantah atau menyinggungnya tanpa harus kehilangan nyawanya setelah itu.
Raja Regnandi sering kali berkeliling mencari dan membawa paksa setiap anak gadis yang di lihatnya ke dalam istananya untuk di jadikan budak sexnya dan di berikan pada para bawahannya yang setia setelah dirinya merasa puas.
Upeti yang di tagih pada rakyat dan kerajaan kecil di sekitarnya pun terbilang sangat tinggi. sehingga banyak dari mereka tak mampu membayar dan berakhir dengan kehilangan nyawanya beserta seluruh anggota keluarga dan bahkan seluruh rakyat jika itu kerajaan yang tak mampu membayar pajak.
Mendengar tentang kelakuan sang Raja tiran yang semena mena itu Ratu violeta menjadi geram. Dia dan Raja Fortis suaminya yang saat itu memimpin sebuah kerajaan kecil bernama Magna (artinya besar dalam bahasa latinnya) memutuskan memerangi kerajaan luceat milik Raja Regnandi.
Sebelum Raja tiran itu menargetkan kerajaan kecil miliknya dan membahayakan rakyatnya Ratu dan Raja kerajaan Magna itu memutuskan membinasakan kebusukan dan kekejaman dari raja tiran itu.
Kerajaan Magna memang hanya sebuah kerajaan kecil tapi mereka memiliki banyak prajurit tangguh asuhan langsung dari Ratu violeta yang sangat tangguh.
Mereka bukan tak mampu memperluas wilayah kekuasaan kerajaan mereka itu. Mereka bahkan sangat sanggup dengan prajurit yang sangat kuat dan memiliki beragam kemampuan itu.
Satu prajurit asuhan Ratu violeta setara dengan 15 orang prajurit dari kerajaan lain. Ratu violeta melatih prajurit bukan untuk menindas atau merebut daerah kekuasaan dari kerajaan lain.
Dia memiliki 3000 orang prajurit tangguh yang telah bersumpah setia padanya dan hanya akan tunduk akan perintahnya. Tidak yang lain bahkan sang Raja sekalipun.
Dengan prajurit tangguh sebanyak itu Ratu violeta dapat dengan mudah merebut kekuasaan dari kerajaan sekitarnya. Namun dia mengasuh dan mengasah mereka bukan demi tahta.
Ratu violeta melakukan itu untuk tujuan lain. Dia hanya ingin melindungi kerajaan dan rakyatnya dari serangan luar.
Mendengar kerajaan luceat akan menyerang kerajaan magnanya karena kerajaan di dekat kerajaannya telah takluk di tangan raja tiran itu, akhirnya demi tak membahayakan rakyat di dalam kerajaannya jika perang terjadi di dalam wilayahnya Ratu violeta memilih menyerang lebih dulu.
Sedangkan untuk Raja Fortis sendiri, dia awalnya hanyalah seorang anak pejabat yang sangat setia pada sang raja ayah dari Ratu violeta.
Mereka tak sengaja bertemu dalam sebuah acara berburu yang di adakan setiap tahun oleh Raja Magna sebelumnya sang ayah dari Ratu violeta.
Dengan wajah tampan dan sikap jujur serta kesopanannya Raja Fortus mampu menaklukkan hati Ratu violeta dan ayahnya sehingga pernikahan itu dapat terjadi.
Raja Fortis memiliki perangai yang hampir serupa dengan Ratu violeta. Dia tidak serakah akan kedudukan juga rendah hati.
Sampai akhirnya dia merasakan memiliki kerajaan yang besar dan merasa sangat di segani oleh raja raja lain dia jadi sedikit angkuh dan serakah.
Raja Fortis ingin memperluas daerah kekuasaannya namun Ratu violeta menolaknya mentah mentah.
"Sayang aku menginginkan daerah selatan sana. Tempatnya sangat strategis buat perdagangan." ucap Raja Fortis
"Tidak! Apakah kau lupa jika kita merebut luceat ini hanya untuk memerangi kekejaman Raja Regnandi yang tiran itu?
Kita ada di sini bukan karena kekuasaan yang menggiurkan jadi aku tak akan setuju untuk merebut daerah kekuasaan kerajaan lain.
Itu sama saja dengan kita mengikuti jejak Raja Regnandi yang kejam dan serakah itu." jawab Ratu violeta tegas lalu keluar dari ruangan tempat suaminya itu berada sekarang.
Raja Fortis geram karena prajurit tak ada yang akan bergerak tanpa perintah langsung dari Ratu yang di banggakannya itu.
"S**l seluruh prajurit andalan adalah anak asuhnya bagaimana aku bisa berperang tanpa mereka?" gerutunya
"Mengapa Raja tak menyingkirkan saja Ratu agar dapat menguasai prajuritnya?" ucap selir mollis yang datang dengan tiba tiba.
"Maafkan hamba baginda. hamba tak sengaja mendengar segalanya. Hamba hanya memberikan solusi agar baginda dapat memimpin pasukan andalan memperluas kekuasaan baginda." ucap selir mollis lemah
"Hm kau ada benarnya juga tapi bagaimana cara menyingkirkan dirinya tanpa mengundang kecurigaan para rakyat dan terutama prajurit perang andalan itu?" tanya Raja Fortis
"Serahkan semua pada hamba baginda." ucap selir mollis meyakinkan.
Dengan hasutan dan bantuan dari selir baru miliknya bernama mollis Raja akhirnya menghabisi Ratu violeta dengan menaruh racun dalam susu yang biasa di minumnya sebelum tertidur.
Dalam ke adaan sekarat Ratu violet melihat wajah bahagia mollis sedang menatapnya dan tersenyum mengejek serta Raja Fortis suami yang di cintainya berdiri di sampingnya
"Kenapa kau lakukan ini?" tanyanya sembari menahan sakit dan rasa terbakar di tenggorokannya.
"Kau terlalu baik hingga tak pantas lagi mendampingi aku di singgasana kerajaan luceat ini." ucap Raja Fortis membuatnya tak percaya dengan telinganya.
"Kenapa?" tanyanya lagi
"Karena kau hanya akan menghalangi sang Raja menjadi kebih berjaya." jawab mollis
"Kau menghianati aku karena serakah akan tahta yang tak akan bisa kau dapat tanpa aku ini? uhuk uhuk" ucap Ratu violeta geram tubuhnya semakin melemah dan mulai mengeluarkan darah dari mulut, hidung mata bahkan telinganya.
"Aku kutuk kalian tak akan pernah hidup damai dan kejayaan kalian akan musnah setelah ak kuh mati." ucapnya lemah hampir tak terdengar dan setelahnya Ratu violetta menghembuskan napas terakhirnya.
Ada rasa teriris di hati Raja Fortis melihat istri yang telah lama mendukungnya m**i dengan cara seperti itu. Tapi keserakahannya membuatnya menyingkirkan perasaan itu.
Ke esokan paginya kem***an Ratu violeta di umumkan ada banyak rakyat yang menangis meraung meratapi kepergian Ratu kebanggaan dan kesayangan mereka itu.
Dan hal yang tak pernah di fikirkan oleh Raja Fortis dan mollis seluruh prajurit asuhan Ratu violet ikut menghabisi nyawa mereka sendiri mengikuti junjungannya.
"lapor baginda raja." datang seorang prajurit melapor
"katakanlah." titahnya segera
"Seluruh prajurit super asuhan mendiang Ratu violeta yang agung menghabisi nyaws mereka sendiri dengan meminum racun." jawab prajurit itu sedikit takut
"APA....!" teriak raja Fortis membuat tubuh prajurit tadi bergetar ketakutan.
"Tidak tidak tidak ini tidak boleh terjadi. Aku mengorbankan cintaku agar dapat memiliki kuasa atas mereka." gumamnya yang sudah terduduk di lantai dengan wajah frustasinya.
Raja Fortis frustasi dan tak tau harus melakukan apa. Jangankan memperluas kekuasaan mempertahankan kekuasaanpun dia tak memiliki kekuatan lagi.
Sedang Ratu violet sendiri sudah di makamkan dengan para pengikutnya itu di tempat yang berdekatan oleh rakyat.
Raja Fortis tak lagi memiliki fokus mengurus apapun bahkan pemakaman Ratu di urus Rakyat yang menyayanginya.
seorang wanita yang terbaring lemah di atas bangsal sebuah rumah sakit dengan begitu banyak alat penopang kehidupan melekat di tubuhnya.
Dia telah terbaring selama kurang lebih 2 tahun lamanya di tempat itu tanpa ada sedikitpun tanda tanda bahwa dirinya akan bangun lagi.
Hari ini di ruangan itu hanya ada dia seorang tak ada seorang perawatpun yang berada di ruangannya.
Wanita itu baru membuka mata dan mengedap ngedipkan mata yang terasa silau hanya dengan cahaya dalam ruang yang menandakan dirinya telah lama menutup mata itu.
Wanita itu memiliki paras yang imut dan begitu cantik dengan bibir mungil berwarna merah muda alami, bulu mata lentik dan dengan mata berwarna birunya itu mampu menyihir hati banyak pria agar terpikat olehnya.
Di pandangnya sekeliling ruangan di mana dirinya berada sekarang dan mengernyit heran mendapati pemandangan asing yang di lihatnya.
"Di mana aku berada mengapa semuanya terlihat sangat asing di mataku?" tanyanya saat melihat ruangan berwarna serba putih itu.
"Apa ini semua?" gumamnya melihat beberapa selang dengan jarum menancap di tangannya dan kabel kabel yang menempel di tubuhnya.
"Apakah ini di akhirat?" gumamnya lagi mengingat jika dirinya telah m**i di racun oleh suami tercintanya bersama selir busuk yang pernah di tolongnya.
"Akh sakit!" serunya seraya memegang kepalanya.
"mengapa kepalaku terbungkus dan terasa begitu berat dan sakit?" gumamnya meraba perban yang melilit di kepalanya.
"Bukankah aku hanya di racun mengapa kepalaku terluka?" gumamnya lagi
"Tunggu tunggu... jika ini sakit berarti aku masih hidup bukan?" gumamnya terbelalak lalu mencabut seluruh alat yang terpasang di tubuhnya.
"Akh mengapa sangat sulit di gerakkan?" keluhnya berusaha bangun
Dengan susah payah dia bangkit dari tidurnya dan tertatih dia berusaha turun dari ranjangnya.
Saat berhasil berdiri dia berusaha berjalan keluar dengan berpegangan pada apapun yang bisa membantunya bertahan berdiri.
Tak sengaja dia melihat bayangan seorang wanita di cermin dan terhenti sejenak menatap bayangan itu.
"siapa wanita itu mengapa dia menatap padaku?" gumamnya lalu mengangkat tangan memegang kepalanya.
Alangkah terkejutnya dirinya melihat wanita yang di lihatnya menirukan semua apa yang di lakukannya.
"Apakah itu bayangan diriku?" gumamnya lagi memegang pipinya sambil terus menatap bayangan wajahnya di cermin.
"Apakah itu artinya aku tak lagi berada dalam tubuh milikku dan jiwaku berkelana jauh menempati tubuh milik wanita lain?" gumamnya lagi
"Akh mengapa kepalaku terasa begitu sakit dan tubuh ini begitu kaku untuk di gerakkan?" gumamnya sambil berusaha melangkah keluar dari ruangan itu dengan langkah tertatihnya.
Seorang dokter yang bertugas menanganinya dan beberapa perawat yang hendak mengecek keadaannya terjejut melihat wanita itu berdiri di depan mereka.
"Astaga....!" seru perawat yang pertama melihatnya
"Mengapa kau berteriak di depan kamar pasien? Tak tahukah kau itu bisa mengganggu istirahat pasien?" tegur dokter Brian pada sang perawat yang berteriak tadi.
"I itu dok." ujarnya menunjuk kearah wanita tadi dan dokter Brian segera menoleh kearah yang di tunjuk oleh sang perawat tadi.
dr. Brian dan perawat yang lain terbelalak kaget melihat keberadaan pasien tadi. Bagaimana tidak kaget, wanita ini sudah 2 tahun koma dan di nyatakan tak akan bisa bangkit lagi.
Tubuhnya mengalami kecelakaan hebat yang menyebabkan dirinya terluka parah terutama pada bagian kepalanya.
Dia di nyatakan koma dan tak memiliki harapan untuk hidup kembali. Tapi, sang kakek bersikeras jika cucu satu satunya akan bangun dan meminta kelanjutan perawatan terbaik untuknya.
Tak perduli sampai kapan pun dan berapapun biayanya beliau tetap tak ingin putus asa menantikan cucunya itu bangun dari tidur terpanjang dalam hidupnya itu.
"Akh mengapa kepalaku semakin terasa sakit seolah olah ingin meledak." keluh wanita itu dan perlahan pandangannya memburam dan dia kembali tak sadarkan diri.
"hap. Nona... nona azkaela bangun nona." seseorang menangkap tubuhnya sebelum tubuh kurusnya itu jatuh menyentuh tanah.
Ternyata orang itu adalah supir pribadi dari kakek Azkaela atau akrab di panggil Az. Yang baru tiba ingin mengecek kondisi Az atas perintah atasannya itu.
Meski setiap saat hanya menerima kabar yang sama Tuan Samuel Berza tetap tak pernah melewatkan seharipun untuk mengecek keadaan Az di rumah sakit.
Saat dirinya memiliki kesibukan yang tak bisa di tunda seperti hari ini maka dia akan mengutus orang kepercayaannya untuk mewakilinya memantau keadaan cucunya yang merupakan satu satunya keluarga sedarah dengannya yang masih hidup.
"Tuan Jake tolong bantu kami untuk membawa dan tolong baringkan tubuh nona Askaela di dalam." ucap dr. Brian
"Ada apa dengan nya dok? Mengapa dia bisa berada di luar sendiri dan kenapa dia tak sadarkan diri lagi? apa dia kembali koma?" tanya Jake beruntun karena senang dan khawatir saat telah meletakkan tubuh nona mudanya di atas tempat tidur ruang rawatnya.
Meski hanya sebagai supir pribadi tuan Samuel sangat baik memperlakukannya layaknya keluarga. Sehingga Jake tau betul jika kesadaran nona mudanya ini adalah harapan terbesar tuan besarnya itu.
"Biarkan saya periksa ke adaannya dulu." ucap dr. Brian lalu segera mengecek kondisi Az.
"Bagai mana dok?" tanya Jake penuh harap jika nona mudanya tak lagi koma agar tuan besarnya yang amat dia homati itu dapat tenang.
"Ini sebuah ke ajaiban." ucap dr Brian takjub setelah memeriksa kondisi Az.
"Apa maksud dr Brian ini?" tanya Jake.
"Keadaannya berangsur membaik sekarang ini dia akan baik baik saja. Dia hanya pingsan karena terlalu berusaha menggerakkan tubuhnya hingga keluar ruangan sendirian." jelas dr. Brian.
"Ini sungguh ke ajaiban. Normalnya orang yang bangun dari koma akan sulit untuk menggerakkan anggota gerak tubuhnya.
Untuk bisa berdiri sendiri saja setidaknya butuh waktu beberapa hari bahkan minggu berlatih baru bisa. Terlebih untuk bisa berjalan sendiri tentunya butuh terapi dan latihan lama. Sedangkan nona Azkaela ini mampu berjalan sendiri tanpa bantuan siapapun sejauh itu." ucap dr Brian kagum dan takjub.
"Kalau ke adaan nona muda saya sungguh sudah membaik maka saya harus segera mengabari tuan besar." ucap Jake dan segera mengambil benda pipih miliknya di saku celananya.
"tu...t tu...t tu...t"
"Ya Jake ada apa kau menghubungi tuan?" tanya Sisi sekertaris tuan Samuel yang menjawab telpon.
"Dimana tuan besar biarkan aku berbicara padanya." ucap jake tidak sabar.
"Tuan Samuel sedang ada meeting penting dengan klien saat ini." jawab sisi.
"Berikan saja HP nya pada tuan besar. Kabar ini penting jauh lebih penting dari apapun bagi tuan besar." ucap jake.
"Tapi..."
"Berikan saja aku yang akan bertanggung jawab jika tuan besar marah." jake mulai geram
"Baik tunggu sebentar." jawab sisi akhirnya.
Tak lama setelah itu suara tuan samuel terdengar dari telepon yang di tunggu jake.
"Ya ada apa jake?" tanya tuan samuel.
"Nona muda telah bangun dari komanya tuan besar?" jawab jake dengan suara bergetar tak lagi dapat menahan rasa harunya.
"Oh Tuhan syukurlah. kau tak lagi bergurau kan jake? karena itu tidak lucu sama sekali." ucap tuan Samuel takut kecewa.
"Tidak tuan besar aku sendiri yang melihat nona muda berdiri sendiri di pintu kamar rawatnya." jawab jake.
"Baik aku akan ke sana segera." putus tuan Samuel.
"Aku akan menjemput anda" ucap jake.
"Jangan tak perlu biar Rokki yang mengantar aku. kau jaga saja Az untukku." tolak tuan samuel.
"Baik tuan." saut Jake.
Violeta perlahan membuka kedua matanya dan terkejut mendapati dirinya ternyata saat ini berada di sebuah tempat dengan pemandangan alam yang sangat indah.
Sangat jauh berbeda dari pemandangan sebelum dia tak sadarkan diri tadi di rumah sakit.
"Dimana lagi ini?" tanyanya heran sambil berputar mengamati sekitarnya.
"Mengapa sekarang tubuh ini terasa ringan kembali untuk digerakkan?" gumamnya memandangi bagian tubuhnya yang mampu di pandangnya.
"Apakah aku kembali pada tubuh asliku lagi?" tanyanya saat menyadari jika tubuh itu lebih tinggi dan tampak bugar di banding tubuh Az. Ya itu memang tubuhnya dia mengenali dengan sangat baik tubuh itu.
Tanpa sengaja Violeta melihat seorang wanita berbaju putih keluar dari balik pohon dan berjalan mendekat padanya. Dilihatnya seksama wajah wanita itu dan mengernyit heran.
"Bukankah itu wajah dari tubuh yang aku tempati tadi?" gumamnya
"oh asataga bukankah jiwa wanita ini sudah ke akhirat? Apakah artinya aku juga telah di akhirat saat ini?" serunya karena terkejut.
Wanita itu tersenyum padanya lalu mendekat dan meletakkan ujung jari telunjuknya pada dahi violeta.
Seketika itu pula beragam ingatan tentang kejadian masa lalu dari Az mengalir ke dalam ingatannya seperti sebuah cuplikan video tampak sangat nyata.
Di mana Az dan ibunya menjadi pembantu di kediaman ayahnya sendiri setelah ibu tirinya masuk dalam keluarganya.
"Heh kalian itu sudah beruntung kami tak menendang kalian keluar dari rumah ini." ucap jasmine saat Az dan ibunya sedang mencuci baju dan jasmin datang melempar gulungan besar pakaian kotor pada mereka.
Tentang meninggalnya ibu Az karena penyakit dan tak ada yang mau perduli untuk membantu membiayai pengobatan penyakitnya meski dia memohon pada semua termasuk sang ayah.
"Ayah tolong bantu ibu. Ibu sedang kritis dan harus di operasi." mohon Az sambil berlutut memeluk kaki sang ayah.
"Duk akh" Bukannya membantu sang ayah malah menendang tubuh Az dan pergi tanpa kata.
"Ibumu sudah tak ada gunanya lagi untuk hidup biarkan saja dia keneraka dari pada hidup sebagai parasit." ucap Finni ibu dari jasmine.
"Tidak tidak i ibu harus bisa di sekamatkan. Ayah.....! tolong ibu ayah....!" Az berteriak dan berusaha masuk ke dalam rumah namun di cegah dan di dorong ke tanah.
"Tak perlu berteriak memohon di tempat ini karena tak akan ada yang perduli dengan ja***g seperti ibumu itu." ucap finni lalu membanting pintu.
Az di usir dari kediaman harrish oleh fanni dan jasmine saat sang ibu wafat sedang sang ayah hanya menonton tanpa ada niatan membantunya.
"Kau hanya anak dari ja***g yang menjijikkan tak pantas tinggal di kediaman harrish kau akan membuat malu keluarga besar harrish." seru finni sambil melemparkan barang barang milik Az keluar rumah.
Az sudah bisa hidup dengan baik di luar tanpa keluarga harrish tapi mereka kembali memanggil Az kembali.
"Nona Azkaela tuan meminta anda kembali kekediaman harrish" ucap sopir yang menjemput Az
Az tersenyum bahagia karena berfikir sang ayah masih perduli padanya. Tapi senyumnya luntur saat tahu dia di panggil untuk menikahi seorang pengusaha kaya yang terkenal kejam.
Dimana sebenarnya yang harus menikah itu Jasmine adik tirinya namun karena takut saat mendengar tentang kekejaman dari sang pengusaha dan mendengar jika usia pria itu tak muda lagi jasmine meminta ayahnya menggantikannya dengan Az.
"Kau bisa kembali menyandang nama keluarga harrish dengan syarat kau harus mau menikah dengan tuan Ellioth." ucap zacki ayah Az dingin
"Ti tidak tidak perlu tuan harrish aku akan menjadi gadis yatim piatu saja." jawab Az putus asa dia tak lagi ingin menjadi bagian keluarga harrish
"Ayah dia harus mau menggantikan aku jika tidak aku harus menikahi pria tua yang kejam itu." rengek jashmine manja pada Zakki sang ayah
"Tidak akan maaf nona jasmine saya tak sudi menggantikan posisimu itu." tolak Az
"Ayah apakah ayah tega melihat aku menderita? Menikah dengan tuan elliot artinya masa depanku akan hancur apakah ayah tega melihat masa depanku hancur?" bujuk jasmine agar ayahnya mau memaksa Az setuju.
"Tenang Jash sayang. Dia akan setuju menggantikan dirimu. Dia tak ada jalan lain selain setuju." ucap Zakki lembut pada Jash sangat berbeda sikapnya saat berbicara pada Az.
"Ayah yang terbaik dan paling jash sayang." seru jash lalu berhambur memeluk Zakki di balik pelukan itu jash tersenyum mengejek menatap Az.
"Kau harus setuju menggantikan Jash. Tidakkah kau kasihan pada adikmu jika harus menikah dengan orang asing yang tak di kenalnya?" bujuk Finni
"Lalu bagaimana dengan aku? aku juga tak mengenal tuan elliot." tolak Az
"kau harus mau kalau tidak aku akan membongkar makam ibumu dan memindahkannya di tempat yang tak akan kau temukan." ancam Zakki
"Ti tidak tu tuan ja jangan a aku akan me lakukannya." pasrah Az
Saat Az sudah menikah Jash menyesal menolak menikahi Elliot hingga dia berusaha merebut Elliot dari Az dengan memfitnah Az.
Elliot selalu berusaha bercerai dari Az namun Az yang percaya jika pernikahan sebisa mungkin di pertahankan menolaknya.
Hingga Az menyaksikan hal menjijikkan yang di lakukan oleh suaminya dan jash.
"Ah ah ah le bhih ce ah pat" suara jash
"mengapa ada suara jash di kamarku?" gumam Az saat baru pulang dan hendak masuk ke kamarnya.
"Oh ah jash kau ah nik mhat" suara elliot seperti merintih
"mengapa dia merintih?" Az segera membuka pintu dan terkejut melihat pemandangan menjijikkan di depannya.
Violeta memegang kepalanya yang terasa berat karena di paksa menerima berbagai ingatan dari Az yang memilukan hati.
"oh perasaan apa ini dadaku terasa sesak dan air mata ini tak henti henti mengalir." tanyanya sambil memegang dadanya yang terasa sesak dan pilu.
Violeta yang tak terbiasa dengan rasa sedih dan tangis itu sangat menderita menerima rasa sesak dan pilu di hati akibat ingatan dari Az.
"Az sayang ada apa? Dok kenapa cucu saya?" suara dari tuan samuel membuat Violeta yang kini berada dalam tubuh Az terbangun dari tidurnya.
"Akh kenapa kepalaku sakit lagi? Aku kembali ketempat ini lagi rupanya." gumam violeta
"Az Sayang kau telah bangun dari tidurmu yang panjang itu?" tanya samuel haru dan memeluk erat tubuh Az
"Akh" pekik Violeta merasa sakit di tubuhnya karena pelukan erat tuan samuel.
"ah maaf maafkan kakek sayang kakek terlalu senang kau sadar sehingga tanpa sadar memelukmu terlalu kuat." ucap Samuel menyesal.
"Kakek?" beo violeta bingung karena tak ada orang tua itu dalam ingatan Az yang di terimanya
"Iya aku kakekmu ayah kandung dari ibumu. Aku sudah sangat lama mencarimu dan ibumu kesana kemari dan saat nenemukanmu kau dalam keadaan seperti ini lalu ibumu telah tiada." ucap samuel penuh penyesalan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!