NovelToon NovelToon

Arrogant Wife Forcing Marriage (Indonesia)

Episode 1 You Must Marry Me

Di sebuah gedung mewah hotel ternama di Kota G, seorang gadis berambut kecokelatan dikelilingi oleh para pria; mereka mendekatinya bukan karena tertarik dengan wajah cantiknya, tetapi karena mereka berusaha terhubung dengannya. Wanita itu adalah Shen Fengyin, CEO muda dari perusahaan Shen, yang memiliki pengaruh di 5 perusahaan terkemuka di kota B . Siapa yang tidak ingin terhubung dengannya?

Shen Fengyin muak dengan senyum dan sikap ramah yang penuh kepalsuan itu. Ia meninggalkan mereka dan mengedarkan pandangan mencari seseorang. Pandangannya tertuju ke arah seorang pria yang baru saja datang.

Pria itu mendapat perlakuan berbeda dari Shen Fengyin. Shen Fengyin langsung mendekatinya ketika dia datang, tetapi pria itu hanya disambut oleh tuan rumah. Lagipula, para pengusaha di dunia bisnis tidak akan repot membuang waktu untuk seseorang yang tidak menguntungkan. Pria itu adalah tuan muda kedua dari keluarga Li, meskipun dia adalah Presiden perusahaan Li, tapi dia masih dianggap tidak berguna. Namun, ini hal yang baik bagi Shen Fengyin. Setidaknya, dia bisa melakukan rencananya.

Shen Fengyin mengambil anggur lalu memasukkan sebuah obat. Ketika obat itu terlarut, senyum licik terukir di bibirnya. Shen Fengyin mendekati pria itu. Dia menyapanya dengan ramah.

"Halo, Presiden Li!"

Li Yongsheng mengabaikannya. Shen Fengyin tersenyum pahit. Dia adalah Shen Fengyin yang penuh dengan kebanggaan, tetapi pria itu berani mengabaikannya. Seorang tuan muda kedua yang tidak memiliki kekuatan berani mengabaikan seorang Shen Fengyin, sungguh berani sekali. Shen Fengyin tidak benar-benar membenci sikap pria itu. Bagaimanapun, pria itu selalu bersikap dingin padanya dan membencinya.

"Presiden Li, apa seperti ini sikapmu pada calon kakak iparmu?"

"Calon kakak ipar? Sejak kapan kau mulai mengakui aku sebagai calon saudara iparmu dan tunangan dari adikmu?"

"Ya. Aku akan mengakui hubungan kalian mulai sekarang."

Li Yongsheng mengerutkan kening. Dia mencoba mencari tahu maksud wanita itu, tetapi dia tidak bisa membaca ekspresi di wajah cantik yang dingin itu. Wanita ini begitu baik dalam menyembunyikan emosinya.

"Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba kau setuju?"

"Kenapa kau merasa heran seperti itu? Bagaimanapun, bukankah aku harus menyetujuinya? Apakah kau dan Shen Fengyue tidak akan tetap bertunangan?"

"Li Yongsheng, ambillah! Ini tanda perdamaian denganmu!"

Li Yongsheng tidak bergerak.

"Presiden Li, tidak bisakah kau memberi kakak iparmu ini wajah (kehormatan)!"

Beberapa orang melirik ke arah mereka berdua, tentu akan memalukan bagi seorang Shen Fengyin yang terhormat dan penuh kebanggan jika Li Yongsheng menolak anggur yang dia berikan. Namun, Li Yongsheng juga akan mendapat masalah jika dia tidak menerima anggur itu maka para pengusaha itu akan mengkritiknya karena berani menolak pemberian dari seseorang dengan status tinggi seperti Shen Fengyin. Li Yongsheng dengan enggan menerimanya.

"Ayo kita bersulang!"

Mereka berdua membenturkan gelas. Dia memandang Li Yongsheng yang menghabiskan anggur dalam sekali teguk.Dia tidak menyadari senyum licik dibibir Shen Fengyin.

'Shen Fengyue, aku akan mengambil semua yang telah kau rebut dariku termasuk tunanganku, bersiap - siaplah untuk mendapatkan kejutan dari saudarimu ini'

***

Li Yongsheng memandang kecantikan di sampingnya dengan tatapan kemarahan, saat ini wanita ini hanya terbalut selimut. Li Yongsheng tidak menyangka dia akan terjatuh dalam trik licik wanita ini. Tindakan Shen Fengyin diluar imajinasinya, bagaimana mungkin wanita terhormat dan penuh kebanggan melakukan hal murahan seperti ini?

"Kenapa kau begitu marah? Aku seharusnya yang marah padamu, kau tahu?"

"Shen Fengyin, berhenti berpura-pura ! Ini trik licikmu bukan? Aku tidak menyangka wanita terhormat sepertimu melakukan hal murahan seperti ini?"

Shen Fengyin tersenyum pahit, "Sepertinya kau sudah menyadarinya tapi itu sudah terlambat. Li Yongsheng, sebagai pria terhormat, kau harus bertanggung jawab karena kau telah mengambil kemurnianku !"

Bagi seorang Nona dari keluarga terpandang, kemurnian seorang wanita begitu penting. Li Yongsheng juga tahu hal itu dan juga Shen Fengyin selalu menjaga kemurniannya bahkan tidak pernah terlibat scandal percintaan dengan siapapun karena itu Li Yongsheng tidak menyangka bahwa Shen Fengyin akan menggunakan trik ini, tetapi dia tidak bisa menikahinya, tidak mungkin dia menikahi wanita yang penuh kesombongan dan mendominasi seperti wanita ini.

“Tidak mungkin! Shen Fengyin kau yang menjebakku dan melemparkan diri padaku. Bagaimana mungkin aku harus bertanggung jawab. Apa kau lupa bahwa aku tunangan adikmu?”

"Lalu kenapa jika kau tunangan dari adik tiriku? Li Yongsheng jika kau tidak mau menikahiku, maka aku akan membuat semua orang tahu apa yang telah kau lakukan.”

“Kau akan memberi tahu apa? Bahwa kau melemparkan diri pada tunangan adikmu sendiri? Kau ingin orang lain memandang rendah dirimu?"

“Aku tidak peduli pandangan orang tentangku bahkan walaupun orang berpandangan buruk tentangku tidak ada yang berani melawanku , pewaris dari perusahaan Shen. Namun apa yang akan terjadi dengan keluarga Li dan perusahaanmu. Kau mungkin akan mendapatkan kerugian besar tentang hal ini “

Li Yongsheng mengepalkan tangannya.

“Shen Fengyin kau benar-benar licik”

“Apa kau baru mengetahuinya? Jika aku tidak licik bagaimana aku bisa bertahan di dunia bisnis yang keras. Setidaknya dengan cara licik maka aku akan mendapatkan apapun. Jadi bagaimana? Apa kau sepakat dengan permintaanku?”

“Tidak, bahkan jikapun perusahaan Li hancur aku tidak akan meninggalkan XiaoYue terserah apa yang akan kau lakukan”

"Sepertinya kau begitu setia dengan tunanganmu itu. Sungguh mengagumkan"

Li Yongsheng tidak peduli, dia menggunakan pakaiannya dan pergi meninggalkan Shen Fengyin.

“Li Yongsheng, kita lihat saja.Kau pasti akan segera menikahiku”

Shen Fengyin yang telah meminta seorang paparazi untuk mengikutinya ke G city dan memotretnya saat dia masuk ke kamar Li Yongsheng. Dia meminta paparazi untuk menyebarkan foto itu di semua media. Scandal yang terjadi menjadi pembicaraan karena Li Yongsheng saat itu masih berstatus sebagai tunangan dari nona kedua Shen. Hal itu berpengaruh dengan saham perusahaan Li yang semakin menurun.

Berbeda dengan yang terjadi pada perusahaan Li, perusahaan Shen tidak mengalami masalah karena Shen Fengyin sudah membuat perjanjian dengan rekan bisnisnya untuk tidak terpengaruh dengan masalah pribadi dan juga jika rekan bisnisnya membatalkan kerja sama secara tiba-tiba mereka harus membayar denda yang cukup besar. Shen Fengyin tersenyum penuh kemenangan ketika dia berita ekonomi tentang saham perusahaan Li yang menurun. Dia ingin tahu mungkinkah Li Yongsheng masih keras kepala untuk menolaknya.

Ponsel Shen Fengyin bergetar. wanita yang sebelumnya sibuk mengetik kini mengalihkan pandangannya ke arah ponselnya. Dia melihat nama ‘ayah’ di layar ponselnya. Dia tahu kenapa ayahnya menelpon.

“Hallo!”

“Yinyin pulanglah ke rumah nanti. Ada yang perlu ayah diskusikan denganmu”

“Maaf, ayah. Aku tidak bisa, aku harus menghadiri beberapa pertemuan “

“Ayah tidak ingin mendengar alasan”

Ayahnya mematikan panggilan setelah berteriak padanya.

Shen Fengyin menghela nafas, dia tahu apa yang sebenarnya akan didiskusikan ayahnya. Shen Fengyin memanggil asistennya dan memintanya membatalkan beberapa jadwal , dia akan pergi ke rumah keluarga Shen setelah pulang kerja.

Shen Fengyin turun dari mobil dan menuju ke rumah besar keluarga Shen. Sejak kakeknya meninggal, dia merasa enggan untuk pulang ayahnya mulai memperlakukannya dengan baik sejak dia menjadi pemimpin perusahaan Shen  tapi perhatian mereka tidak tulus seperti kakeknya. Shen Fengyin baru saja membuka pintu dan dia sudah dihadiahi tamparan dari ibunya.

“Shen Fengyin, apa aku mendidik mu untuk menjadi wanita murahan? Berani sekali kau merayu tunangan adikmu”

Shen Fengyin memegang pipinya yang memerah.

“Sungguh sial bagiku untuk menjadi ibu dari anak sepertimu ”

“Nyonya Shen tidakkah itu seharusnya menjadi kalimatku dan juga Nyonya Shen, kau masih berani mengaku ibuku setelah apa yang telah kau lakukan padaku? Ibu mana yang lebih memilih merawat anak orang lain dibandingkan anaknya sendiri? Ketika aku sakit pernahkah kau peduli padaku? Ketika aku membutuhkanmu pernahkan kau ada untukku? Bahkan kau lebih memilih anak rendahan ini...."

“Shen Fengyin, cukup !”

Nyonya Shen hendak menamparnya lagi tapi Shen Fengyue menahannya.

“Ibu, sudah jangan tampar kakak lagi ! “

“Lihat! Adikmu yang telah kau khianati justru membelamu “

Shen Fengyin hanya tersenyum pahit melihat pembelaan adiknya. Dia memainkan trik gadis polos dan baik hati lagi.“ Shen Fengyue memang  gadis baik hati kesayangan kalian tidak sepertiku. Aku akan pergi sepertinya sia-sia untukku datang kesini.“

“Shen Fengyin, tunggu! Kau harus jelaskan pada ayah tentang apa yang terjadi”

“Apa ayah tidak melihat berita diberbagai media, kejadiannya tidak jauh berbeda. Aku memang menghabiskan malam bersama Li Yongsheng.”

“Yinyin, dia adalah tunangan adikmu. Bagaimana kau bisa melakukan hal ini ? Apa kau tahu apa yang telah terjadi pada keluarga Li karena ulahmu?”

Tuan Shen berusaha menahan amarahnya, dia tahu jika dia terlalu keras pada putri tertuanya dia tidak akan bicara apapun.

“Apa yang sebenarnya ayah inginkan?”

“Katakan pada media bahwa berita itu tidak benar atau hapus semua berita. Kau punya kekuasaan untuk melakukan hal itu bukan?”

“Baiklah, aku akan melakukannya tapi ayah harus mengatur pernikahanku dengan Li Yongsheng.”

“Shen Fengyin, beraninya kau! Dia adalah tunangan adikmu!“ Nyonya Shen tidak bisa menahan marah ketika mendengar permintaan putri tertuanya yang membuat air mata mulai membasahi pipi putri keduanya.

“Nyonya Shen, tidakkah kau ingat bahwa Li Yongsheng adalah tunanganku jika anak rendahan ini tidak....”Nyonya Shen menamparnya.

“Jangan menyebut adikmu seperti itu !“

“Ibu,....”

Shen Fengyin mengepalkan tangannya. Ibunya tega menamparnya dua kali karena membela anak dari wanita lain. Matanya mulai berkaca-kaca namun dia menahannya untuk tidak keluar. Kakeknya selalu mengajarkan, sebagai pimpinan perusahaan besar, dia tidak boleh menunjukkan tangisan pada siapapun.

“Yinyin, ibu...”

Nyonya Shen menyadari tindakannya ketika melihat tatapan Shen Fengyin yang mulai berkaca-kaca. Nyonya Shen hendak menyentuh pipinya tapi Shen Fengyin menepisnya.

“Kenapa? Apa Nyonya Shen masih belum puas memukulku?Bahkan walau anda memukulku aku tidak akan mengubah keputusanku.”

Nyonya Shen merasa sakit mendengar sebutan asing yang diberikan padanya.

Shen Fengyin meninggalkan rumah keluarga Shen. Dia tahu tidak ada tempat baginya di keluarga Shen.

“Kakak! “Shen Fengyue menahan tangan Shen Fengyin.

“Kakak, aku sangat mencintai kakak Sheng.” Shen Fengyin menepis tangan Shen Feng Yue.

"Percuma saja kau mengatakan padaku”

“Kakak Yin, aku tahu kau membenciku ,kau bisa melakukan apapun padaku tapi jangan libatkan kakak Sheng ataupun keluarga Li “

Shen Fengyin tidak peduli dengan Shen Fengyue. Dia hendak membuka pintu mobil tapi Shen Fengyue menahannya.Shen Fengyin kesal, dia menangkis tangan Shen Fengyue dan mendorongnya. Saat itu, ibunya datang menolong Shen Fengyue.

“Shen Fengyin, kau...”

“Kenapa? Nyonya Shen ingin menyalahkan kesalahan padaku karena menyakiti putri kesayanganmu? Jika dia tidak ingin terluka maka jangan dekat denganku.”

Shen Fengyin masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil meninggalkan rumah keluarga Shen. Dia muak dengan perhatian mereka pada Shen Fengyue. Shen Fengyin adalah anak kandung mereka bukan, lalu kenapa dia seperti diperlakukan bagaikan anak tiri.

Hari kedua setelah scandal yang terjadi antara Shen Fengyin dan Li Yongsheng. Banyak perusahaan besar yang membatalkan perjanjian kerja sama dengan perusahaan Li. Tuan Li merasa marah dan meminta putranya bertindak. Tuan Li mengusulkan agar  Li Yongsheng mendiskusikan hal ini dengan Shen Fengyin.

Li Yongsheng bersikeras menolak perintah ayahnya tapi Tuan Li memaksanya.

"Li Yongsheng, apa kau ingin perusahaan Li hancur hanya karena perasaan pribadi?"

Li Yongsheng akhirnya menyerah dan menuruti keinginan tuan Li karena perusahaan Li semakin lama akan semakin memburuk jika dia tidak menuruti keinginan Shen Fengyin. Li Yongsheng pergi ke kantor  Shen Group. Dia langsung pergi ke ruang CEO

“Shen Fengyin!”

Shen Fengyin yang saat itu sedang konferensi video merasa terkejut. Dia lalu mengakhiri konferensi video. Dia tidak ingin orang lain tahu tentang pembicaraan bisnisnya.

“Presiden Li, apa kau melupakan etika? Apa kau tidak bisa mengetuk pintu?”

Li Yongsheng tidak repot-repot untuk menanggapi teguran Shen Fengyin.

“Aku menerima permintaanmu. Aku akan menikah denganmu tapi kau harus menyelesaikan masalah ini dan aku kau harus mengkonfirmasi tidak ada apapun diantara kita! “

“Kenapa? Apa kau tidak ingin mengakuinya dan masih ingin semua orang tahu bahwa kau tunangan Shen Fengyue?”

Li Yongsheng tidak mengatakan apapun. Alasannya bukan cuma karena dia tidak ingin menyakiti Shen Fengyue tapi juga karena dia tidak ingin orang-orang menganggunya hanya untuk terhubung dengan Shen Fengyin.

“Tenang saja, aku bisa merahasiakan ini. Aku hanya perlu kau menjadi suamiku, aku tidak peduli dengan hubunganmu dan tunanganmu itu”

Shen Fengyin mengambil sebuah file dan memberikannya pada Li Yongsheng.

“Surat perjanjian pernikahan. Kau tanda tangani!”

Li Yongsheng mengambilnya. Dia membaca isi perjanjian itu.

“Kita hanya menikah selama 1 tahun ?”

“Ya, itu benar. Kenapa? Apa Presiden Li, ingin lebih lama menikah denganku? ”

“Tidak mungkin! Aku justru tidak ingin terlalu lama terlibat dengan wanita sombong sepertimu.”Li Yongsheng menandatanganinya.

“Kita akan pergi mengurus ke kantor catatan sipil besok.”

“Baiklah! “

“Oh ya, Presiden Li. Kau masih bisa berhubungan dengan tunanganmu. Seperti apa yang tertulis kita tidak perlu mengganggu urusan pribadi masing-masing!”

“Aku mengerti. Shen Fengyin, apa tujuanmu ingin menikah denganku?”Shen Fengyin terdiam.

“Kau ingin tahu alasannya?”

“Ya”

“Baiklah aku akan memberi tahumu. Alasanku adalah untuk balas dendam pada Shen Fengyue. Jika aku menikahi pria yang dicintainya bukankah itu hal yang akan membuatnya menderita tapi aku bukanlah orang yang kejam. Aku masih memberikan kesempatan bagi kalian untuk bersama bukan?”

“Shen Fengyin apa kau begitu ingin menyakiti Shen Fengyue? Dia selalu baik padamu tapi kau...”

“Diam. Aku bosan mendengar semua orang membela Shen Fengyue. Baiklah, aku memanglah orang yang jahat padanya. Presiden Li, bisakah kau pergi. Aku masih ada banyak pekerjaan.”

Li Yongsheng meninggalkan ruangan dengan ekspresi kesal. Shen Fengyin hanya memandang pintu.

“Li Yongsheng, tahukah kau. Walaupun tujuanku untuk balas dendam tapi aku juga ingin menjadi istri dari pria yang aku cintai walau hanya sebentar”

 

Sebelum berangkat kerja Shen Fengyin dan Li Yongsheng pergi ke kantor catatan sipil . Hanya butuh waktu singkat untuk mendapat buku nikah.

“Jangan lupa tentang apa yang kau janjikan untuk mengurus scandal ini.”

“Tenang saja. Aku akan mengurusnya. Aku juga akan merahasiakan pernikahan kita dari publik, kau tenang saja!”

“Shen Fengyin, aku akan minta orangku untuk membawa barangmu ke kediaman pribadiku.”

“Kediamanmu? Aku tidak ingin berada di rumah yang sudah ternoda oleh wanita lain. Kita akan tinggal di mansionmilikku. mansionmilikmu yang kecil tidak cocok untukku."

“Kau memandang rendah padaku? Shen Fengyin, kau sudah memutuskan untuk menikah denganku jadi mau tidak mau kau harus tinggal di rumahku bukankah itu yang seharusnya terjadi"

Shen Fengyin hendak memprotesnya tapi Li Yongsheng lebih dulu bicara.

"... juga, aku tidak pernah membawa wanita manapun ke rumahku, mansionku walau tidak semewah milikmu tapi tidak seburuk yang kau pikirkan. Jika kau tidak mau tinggal di mensionku maka lebih baik kita tinggal di mansionmasing-masing."Li Yongsheng mengucapkan dengan nada kesal. Dia tidak suka bagaimana wanita ini memandang rendah padanya.

"Baiklah. Kita akan tinggal di mansionmilikmu"Li Yongsheng tidak menyangka bahwa Shen Fengyin tidak lagi bersikeras menolaknya.

***

Saat pulang ke rumah, dia dikejutkan dengan keberadaan seorang pria yang sedang mengarahkan alat yang mengeluarkan cairan di sofanya.

"Hei, berhenti. Apa yang kau lakukan?"

Li Yongsheng mengucapkannya dengan nada kesal.

"Suamiku, kau sudah pulang?"

"Shen Fengyin, apa ini?"

"Aku meminta pria itu untuk melakukan pembersihan dari kuman-kuman. "

"Kenapa kau berhenti? cepat bersihkan semua!"

"Shen Fengyin, apa menurutmu rumahku begitu kotor?"

"Ya, rumah ini kotor. Aku sudah bilang bahwa aku tidak mau tinggal di tempat yang sudah disentuh wanita simpananmu itu."

"Aku sudah bilang bahwa Shen Fengyue tidak pernah datang ke sini.'

"Apa kau pikir aku akan percaya?"

"Permisi, Nyonya. Saya sudah mengganti semua cangkir dan alat makan dengan yang baru."

"Untuk apa kau bahkan alat makan dan minum dengan yang baru ?"

"Aku hanya takut terinfeksi jika menyentuh cangkir atau alat makan yang digunakan olehnya."

"Sebegitukah kau membenci Shen Fengyue hingga memperlakukannya seperti virus."

"Ya."

"Shen Fengyue adalah adikmu, kenapa kau memperlakukannya seperti itu? "

"Diam, aku tidak mau mendengar nama itu. Jika kau tidak suka maka kau bisa pergi!"

"Kau mengusirku dari rumahku sendiri?"Shen Fengyin tidak menjawab dan sibuk memerintahkan untuk menyemprot setiap sudut . Li Yongsheng kesal lalu dia memilih berbalik dan kembali meninggalkan rumah.

'Shen Fengyin, kau sudah berubah begitu banyak.'

Li Yongsheng menyesal kembali ke rumah untuk memberinya kehormatan sebagai seorang istri seperti yang disarankan Shen Fengyue padanya. Shen Fengyue begitu pengertian pada wanita ini tapi wanita ini justru memandang buruk padanya. Lebih baik di pergi menemui kekasihnya yang baik hati dan membiarkan wanita jahat seperti Shen Fengyin menderita karena ditinggal suaminya di malam pernikahan mereka.

Episode 2 Having fun with Other Guy

Shen Fengyin pergi ke kamar utama setelah selesai bersih-bersih. Dia lelah karena memiliki banyak pekerjaan. Dia berusaha keras untuk memulihkan perusahaan Li dan mendatangi setiap pimpinan perusahaan yang terlibat dengan Li. Dia melakukan apapun untuk pria itu, walau dia tidak mencintainya, sungguh menyedihkan.Shen Fengyin merebahkan tubuhnya. Dia dapat mencium aroma suaminya di kamar ini.

"Apakah mereka pernah melakukan hal itu disini?"

"Aku seharusnya melakukan pembersihan disini juga."

Shen Fengyin bangun. Dia tidak ingin tinggal di rumah dan menjadi semakin menyedihkan. Shen Fengyin mengganti pakaiannya dengan gaun malam berwarna hitam yang menunjukkan lekuk tubuhnya. Dia juga menggunakan make up tebal namun masih terlihat cantik untuk menutupi wajahnya,rambutnya yang berwarna kecokelatan yang biasanya diikat dengan rapi kini sengaja digerai . Shen Fengyin menelpon seseorang.

"Hallo, An!"

     Shen Fengyin meninggalkan rumah. Dia mengendarai Mobil Bentley miliknya menuju ke sebuah PUB . PUB ini bukanlah PUB besar dan bukan untuk kalangan elit justru terkenal tempat orang-orang nakal. Shen Fengyin masuk dan disambut oleh tatapan para pria yang memandangnya. Shen Fengyin memiliki wajah yang cantik dan bentuk tubuh yang bagus dan dengan pakaiannya yang sexy yang memperlihatkan belahan dadanya. Kaki jenjangnya yang putih juga menjadi perhatian para pria.Shen Fengyin mengabaikan pria-pria itu. Dia tidak berniat membuang waktunya untuk para pria-pria hidung belang itu. Shen Fengyin mengedarkan pandangan mencari keberadaan seseorang, hingga pandangannya tertuju pada seorang gadis yang mendekatinya.

“An an!” Gadis bernama Mo An an itu tersenyum.

“Yinyin, ayo ikut aku! ”AnAn membawa Shen Fengyin ke  meja bar. Dia memesankan minuman untuk Shen Fengyin dan dirinya.

“Yinyin, ini malam pertamamu bukan? Kenapa kau disini?”

“Pria itu tidak ada dirumah jadi lebih baik aku pergi juga.”

“Pria itu masih berani  pergi menemui adikmu? Aku kira kau sudah melarang untuk mereka bertemu.”

“Jikapun aku melarang mereka juga pasti akan diam-diam bertemu.”

Shen Fengyin menunjukkan ekspresi kecewa tapi dia segera menutupinya dengan senyuman. Dia mengambil wine yang sudah dipesan. Dia terkejut dengan dengan rasanya.

"Wine disini bahkan lebih enak dari Bar elit."

"Walau ini Bar kecil tapi wine disini walau murah tapi tidak kalah dengan wine mahal justru lebih enak."

“Oh ya, lebih baik kau tidak perlu memikirkannya. Kita harus bersenang-senang!”

“Tentu saja!”

“Ayo, kita menari!” AnAn menarik Shen Fengyin ke lantai dansa.

"Yinyin, rileks-lah! Tidak ada yang memikirkan status disini."

Shen Fengyin walau masih terlihat kaku tapi dia menggerakkan tubuhnya mengikuti apa yang dilakukan sahabatnya. Ini pertama kali dia menari seperti ini biasanya dia cuma minum di bar. Mo An An bersenang-senang sendiri dan meninggalkan Shen Fengyin.

Seorang pria mendesak Shen Fengyin.

"Hallo, nona cantik. Kenapa seorang wanita cantik sendiri?"

Pria itu mencolek dagu Shen Fengyin. Gadis itu menepisnya tapi tangannya justru digenggam oleh orang itu.

"Lepaskan aku!"

"Jangan sok menjadi wanita suci. Ini PUB untuk orang-orang nakal. Tidak perlu bersikap menjadi suci itu percumah"

Shen Fengyin masih berusaha melepaskan tangannya dan mendorongnya. Namun kekuatan pria dan wanita berbeda. Sebuah ide terlintas Shen Fengyin menggunakan kakinya untuk menghancurkan 'harta berharga' pria itu. Pria itu mengeluh kesakitan. Namun dia tidak melepaskannya. Seorang pria datang dan menarik tangan pria itu dari shen fengyin.

"Beraninya kau menyentuhnya!"

Pria itu-Li Yongfan menarik paksa tangannya dan mematahkan tangannya. Ada bunyi krek. Pria itu berteriak kesakitan. Bahkan suaranya lebih keras dari alunan musik. Semua orang memandang ke arah pria yang pergi dan menangis seperti bayi itu. Dia tidak hanya terluka di harta berharganya tapi kedua tangannya patah.

“Adik ipar, aku tidak percaya kau ada disini.”

Shen Fengyin pura-pura tidak mendengar ataupun mengenalnya.

“Nyonya muda kedua, apa kau pura-pura tidak mengenali kakak iparmu ini?”Shen Fengyin merasa terkejut. Dia sudah merias wajahnya agar tidak dikenali bagaimana mungkin Li Yong fan dapat mengenalinya dengan mudah.

“Bagaimana kau mengenaliku?”

“Yinyin, kita sudah bersama sejak kecil bagaimana mungkin aku tidak mengenalimu. Kenapa kau disini?”Li Yongfan menarik Shen Fengyin dari lantai dansa agar mereka bisa mengobrol.

“Yinyin, apa yang terjadi tadi?"

"Mo An An, kau yang mengajak Shen Fengyin kesini?"Li Yongfan mengucapkan dengan nada kemarahan. Mo An An hendak menjawab tapi Li Yongfan memotong ucapannya lagi.

"Mo An An, aku tahu bahwa kau wanita nakal, tapi kau tidak harus menjerumuskannya. Yinyin adalah wanita terhormat bagaimana mungkin kau mengajaknya ke tempat seperti ini. "

"Aku..."

"Pergilah aku yang akan menjaga Shen Fengyin. Bersenang-senanglah dengan para pria-pria nakal itu!"Li Yongfan menarik Shen Fengyin.

"Kakak Fan, tidaklah kau terlalu kasar pada Mo An An "

"Tidak. Dia harus ditegur atas tindakannya" Shen Fengyin menoleh ke belakang dan melihat sahabatnya yang masih berdiri diam melihat Li Yongfan dan Shen Fengyin. Tatapannya penuh kesedihan dan kekecewaan.

“Ayo kita duduk disana”

“Baiklah, sebentar aku akan mengambil minumanku”

Shen Fengyin mengambil minumannya di meja bar lalu menyusul Li Yongfan. Dia sedikit gugup bertemu dengannya. Dia takut pria itu bertanya padanya tentang Li YongSheng.

“Kenapa gugup? Kau santai saja!”

Li Yongfan melepas jasnya dan memakaikannya pada Shen Fengyin.

“Tidak baik bagimu memakai pakaian terbuka seperti ini”

“Terima kasih atas perhatianmu kakak fan.”Shen Fengyin menjadi gugup. Dia selalu merasa tertekan dan gugup jika berhadapan dengan Li Yongfan yang punya aura tegas.

“ Kenapa A-Sheng tidak menemanimu? Suami macam apa dia yang tidak menemani istrinya di tempat berbahaya seperti ini.”

“Kakak Fan, tidak perlu menyalahkan Yongsheng. Dia sedang sibuk bekerja”

“Bekerja? Bagaimana mungkin dia bekerja sampai larut di hari pertama pernikahan kalian?"

" Aku akan menelponnya untuk menegurnya.”

“Tidak perlu, kak. Jangan mengganggunya!”Li Yongfan tidak peduli dan mengeluarkan ponsel untuk

menelpon adik laki-lakinya. Suara ‘Hallo’ terdengar setelah dering ke tiga.

“A-Sheng, dimana kau?”

‘Kakak Sheng, ayo pergi jalan-jalan’

Li Yongfan terkejut mendengar suara perempuan.

“A-Sheng, dimana kau sekarang?”

“Kakak, aku akan menghubungimu nanti.”

“A-Sheng!”Sambungan terputus. Li Yongfan merasa kesal. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah Shen Fengyin yang meminum wine.

“Apa A-Sheng masih menemui Shen Fengyue?”

“Ya.”

“Pria itu. Aku akan memberinya pelajaran!”

“Sudahlah kak. Tidak perlu. Lebih baik kakak bersantai dan minum!”

Shen Fengyin memberikan gelas minuman. Shen Fengyin lalu fokus untuk minum beberapa gelas wine, bahkan tanpa dia sadari dia sudah menghabiskan satu botol penuh. Dia mengangkat tangannya untuk memesan lagi,namun Li Yongfan menahan tangannya.

“Shen Fengyin, kau sudah terlalu banyak minum. Aku akan mengantarmu pulang.”

“Tidak, aku tidak mau pulang. Dia...tidak ada dirumah. Aku tidak ingin menjadi istri kesepian yang menyedihkan.”

Li Yingfan menghela nafas.

“Yinyin, kenapa kau harus memaksakan diri? Kau sudah tahu bahwa A-Sheng memiliki hati untuk wanita lain tapi kau justru menikah dengannya! ”Shen Fengyin tidak menanggapi. Dia mengangkat tangannya untuk memesan minuman.

“Fengying!”

Li Yongfan mencengkram dagu Shen Fengyin, dia memandang Shen Fengyin dengan tatapan lembut dan dalam.

“YongSheng”

Li Yongfan dan Li Yongsheng memiliki wajah yang hampir mirip. Saat ini, Shen Fengyin yang dipengaruhi oleh alkohol memandangnya sebagai Li Yongsheng. Li Yongfan mengepalkan tangannya mendengar dia memanggil

nama adiknya. Li Yongfan sudah lama memendam perasaan pada Shen Fengyin. Dia juga berusaha keras dibidang bisnis untuk menarik perhatian Shen Fengyin tapi gadis itu tidak pernah memandang ke arahnya. Dia tahu Shen Fengyin hanya menganggapnya kakak.

“Yinyin, aku bukan A-Sheng!”

“Benar,kau bukan dia!”

Suara Shen Fengyin menjadi dingin.

“Yinyin, bukankah aku sedikit mirip dengan A-sheng. Sekarang suamimu sedang bersenang-senang dengan wanita lain. Bagaimana jika aku membuatmu bersenang-senang. Aku yakin bahwa aku lebih baik dari A-Sheng.”

Li Yongfan tahu dia licik, tapi dialah yang terlebih dahulu menyukainya, dia juga sudah berusaha keras untuk menarik perhatiannya. Dia ingin memilikinya walau dalam waktu singkat. Li Yongfan menciumannya. Dia mulai memasukkan lidahnya dan menjelajahi setiap detil gigi putihnya. Efek alkohol membuat Shen Fengyin kehilangan akal. Li Yongfan menjatuhkan ciuman di tengkuknya. Dia menghisapnya dan meninggalkan tanda merah sebagai tanda kepemilikinya.

“Yinyin!” Bisikan Li Yongfan tepat ditelinga Shen Fengyin terdengar begitu sexy.

Mo An An memandang kedua yang sedang saling bermesraan. Tangannya mengepal erat. "Tidak. Aku tidak bisa menganggu hubungan mereka."

Mo An An mencari pria secara acak. Dia menarik seorang pria tampan yang melewatinya lalu dia menciumnya."Mau bersenang-senang?"

"Tentu" Pria itu tidak mungkin menolak Mo An An yang terkenal agresif dan mengairahkan di tempat tidur dan menjadi dewi impian untuk menghangat ranjang setiap pria di pub dan juga mereka bisa melakukannya di hotel mewah.

Disaat-saat panas,tiba-tiba Shen Fengyin menjauh dan memegang perutnya Rasa sakit menekan perutnya. “Yinyin, apa kau sakit ?”

"Aw"

“Yinyin, apa kau tidak makan dan kau justru minum banyak. Penyakit lambungmu pasti kambuh.Kita harus kerumah sakit”

Li Yongfan segera menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit. Shen Fengyin tidak banyak bicara. Dia hanya memegang perutnya dan mengeluh kesakitan dan tiba-tiba pingsan. Li Yongfan menjadi khawatir.

"Kenapa kau tidak memperhatikan kesehatan mu"

Dokter memeriksa keadaan Shen Fengyin. Dia mengatakan bahwa ini hanya karena terlalu banyak beban pikiran dan tidak cukup istirahat serta tidak makan apapun. Dokter telah memberikan suntikan obat dan juga dia memberikan obat penghilang mabuk juga sesuai keinginan Li Yongfan.

Dilain sisi, seorang gadis cantik dengan wajah polos memandang ponselnya dengan wajah terkejut. Shen Fengyue segera menjauh dan menguhubungi nomer yang baru saja mengiriminya chat.

“Hallo, kau melakukan kerja yang bagus”

“Terima kasih, Nona Shen”

“Segera sebarkan foto itu dan jadikan berita utama di setiap media”

“Tentu, tapi Nona Shen. Bagaimana jika...”

“Kau tenang saja, aku akan segera mengirimkan tiket padamu untuk pergi ke luar negri agar tidak ketahuan.”

“Baiklah, jangan lupa untuk bayarannya!”

“Tenang saja. Aku ingin lihat bagaimana Shen Fengyin menderita dengan berita ini.”

Li Yongsheng tiba-tiba saja memeluknya dari belakang dan membuat Shen Fengyue terkejut. Dia segera mematikan sambungan telpon.“Siapa yang kau telpon ?”

“Seorang teman.”

“Kakak Sheng, apa tidak sebaiknya kau pulang dan menemui kakak Yin”

“Kenapa? Kau tidak suka bersamaku?”

“Bukan begitu, tapi sekarang kau sudah menikah dengan kakak Yin. Aku tidak ingin kakak Yin merasa sedih karena sendirian.”

“Xiao Yue, kau tidak perlu memikirkan wanita itu”Dia merasa kesal dengan sikap kekasihnya yang terlalu baik hati. Walaupun Shen Fengyin bersikap buruk padanya.

“Bagaimana mungkin aku tidak memikirkannya.Kakak Sheng, bagaimanapun juga kakak Yin adalah kakakku. Jadi, kakak Sheng lebih baik kau pulang saja ya. Aku tidak ingin kakak Yin semakin membenciku ”

Li YongSheng sebenarnya tidak ingin pulang. Dia merasa kesak setiap kali melihat Shen Fengyin yang mendominasi.Harga dirinya terasa diinjak-injak oleh wanita sombong itu. Namun bagaimana Li YongSheng bisa menolak permintaan malaikat di depannya.

“Baiklah!”

Li YongShen menarik tangannya untuk membuat Shen Fengyin berbalik ke arahnya. Dia hendak menciumnya, tapi Shen Fengyin menahannya.

“Kakak, lebih baik kau cepat pulang sebelum malam semakin larut”Li YongSheng menghela nafas kecewa karena Shen Fengyue mulai menghindari sentuhan fisik dengannya sejak Li YongSheng terlibat dengan Shen Fengyin.

“Kenapa kau menolakku menyentuhmu sekarang?”

“Kakak Sheng, aku hanya merasa mengkhianati kakak Yin jika kita terlalu intim.”

“Xioa Yue, tidakkah kau terlalu peduli pada kakakmu?”Li Yongsheng merasa sedikit kesal.

“Kakak Sheng, jangan marah ya!”

Shen Fengyue memandang Li Yongsheng dengan tatapan polos dan wajah mengemaskan. Li YongSheng tidak bisa menolaknya.

“Aku tidak marah. Baiklah, aku harus pulang.”

Li Yongsheng pergi meninggalkan apartemen Shen Fengyue. Ketika Li Yongsheng melajukan mobilnya menjauh, senyum licik terukir dibibir Shen Fengyue.“Shen Fengyin, aku akan membuat citramu hancur di depan kakak Sheng. Kau lihat saja, aku akan memberikan kejutan padamu. Aku ingin tahu bagaimana kau bisa mengatasinya”

Shen Fengyin mulai terbangun, kepalanya masih terasa pusing dan tubuhnya juga lemas. Dia mengedarkan pandangan dan melihat ke arah Li Yongfan. “Kakak Fan”

“Yinyin, apa kau lebih baik sekarang?”

“Apa yang terjadi denganku kak?”

“Kau pingsan dan penyakit lambungmu kambuh, jadi aku membawamu ke rumah sakit. Kau seharusnya tidak minum dengan perut kosong. Kau tahu bukan bahwa sakitmu bisa kambuh karna hal itu.”

Shen Fengyin tidak menanggapi.

“Jam berapa sekarang?”

Li Yongsheng melihat ke arah jam tangannya.

“ Jam 12 malam.”

“Aku harus kembali. Aku harus bersiap untuk rapat besok.”

Shen Fengyin segera bangun,namun Li Yongfan menahannya.

“Kau masih akan bekerja disaat kau sedang sakit. Lebih baik kau beristirahat.”

“Tidak, aku tidak bisa. Masih banyak pekerjaan yang harus aku urus.”

 “Baiklah, aku akan mengantarmu.”

 

Li Yongsheng tiba di rumah. Dia awalnya berniat langsung kembali ke kamarnya tapi ketika dia melewati pintu kamar Shen Fengyin, dia berhenti. Dia penasaran bagaimana keadaan gadis itu ketika dia meninggalkannya sendirian di malam pertama mereka. Dia tersenyum ketika membayangkan wanita itu menangis dan berteriak dengan kesal.

Li Yongsheng membuka pintu secara perlahan. Dia merasa heran karena lampu kamar masih menyala. Mungkinkah gadis itu tidak bisa tidur karena terlalu marah. Li YongSheng memandang ke sekitar kamar tapi tidak menemukan wanita itu.

“Dimana dia?”

“Tuan muda kedua, anda sudah pulang?”

“Nanny Ma, kemana wanita itu?”

“Saya melihat nyonya muda pergi kemarin”

“Wanita itu benar-benar, Nanny Ma. Kau bisa kembali dan

istirahat”

“Baiklah tuan muda”

 

Shen Fengyin berada di depan pintu, dia mencoba membuka pintu Mension tapi pintunya terkunci. Shen Fengyin tahu bahwa para pelayan sudah tidur. Shen Fengyin hendak berbalik pergi tapi pintu tiba-tiba terbuka.

“Jadi, kau masih ingat untuk pulang ke Mension ini”

Shen Fengyin berbalik ketika mendengar suara dengan nada dingin yang menyindirnya.

“Ternyata tuan muda kedua juga sudah pulang? Aku kira kau tidak akan pulang ke Mension dan menetap bersama wanita tercintamu”

Shen Fengyin masuk begitu saja melewati Li Yongsheng. Pria itu tiba-tiba menahan tangannya.

“Jadi, karena aku meninggalkanmu di malam pernikahan kita. Kau mencari pria lain untuk memuaskanmu?”

Li Yongsheng memperhatikan jas pria dan juga tanda merah di leher Shen Fengyin. Wanita itu tersenyum.

“Tentu saja, apa tuan muda kedua  pikir aku akan diam di rumah dan menunggumu yang menghabiskan waktu dengan pria lain. Sayangnya, aku bukanlah wanita seperti itu “

Shen Fengyin menepis tangan Li Yongsheng dan menaiki tangga menuju kamarnya.

“Shen Fengyin, kau bisa bersikap sebagai wanita murahan tapi ingat statusmu”

Shen Fengyin tidak peduli dengan sindiran Li YongSheng. Dia langsung masuk ke dalam kamarnya. Li YongSheng menuju ke kamar utama tapi terkunci.

"Shen Fengyin, apa kau di dalam? Kenapa kau mengunci kamarku?"

"Ini sekarang milikku. Aku, Shen Fengyin, tidak pantas bagiku tidur di kamar sempit. Kau pindah ke kamar tamu"

"Shen Fengyin, Ini mension milik keluarga Li kau tidak bisa mengaturku"

"Li YongSheng, aku adalah nyonya ruman ini. Akulah yang mengatur semua di rumah ini jadi diam dan berhenti protes. Jika kau protes lagi perusahaan Li akan hancur besok"

Li YongSheng mengutuk Shen Fengyin dalam hati. Dia tidak bisa melakukan apa-apa jika berhubungan dengan perusahaan. Li Yongfan berbalik. Dia berniat menjadikan Shen Fengyin istri yang menyedihkan tapi sekarang dia yang menjadi pria menyedihkan.

Episode 3 Scandal with Brother in law

Keesokan harinya, sebuah berita menjadi ramai dibicarakan di kota B. Bahkan berita itu sudah menjadi berita utama di koran dan juga pembicaraan di weibo. Asisten Shen Fengyin segera menemui pimpinannya dengan terburu-buru.

“CEO Shen, apa anda sudah membaca berita utama disurat kabar hari ini ataupun di media online?”

“Aku tidak punya waktu untuk membaca hal-hal yang tidak penting.”

Shen Fengyin menanggapinya dengan acuh dan fokus mengetik sesuatu di laptopnya.

“CEO Shen,berita itu berisi tentang anda yang bersama dengan direktur Li.”

“Apa? “

Shen Fengyin berhenti mengetik. Dia segera membuka internet dan mencari berita utama. Benar saja, fotonya saat berciuman dengan Li Yongfan tersebar diinternet. Shen Fengyin tidak ingat jika dia mencium Li Yongfan,

mungkinkah dia melakukannya di alam bawah sadarnya dan juga bagaimana paparazi ini tahu jika wanita ini adalah dirinya.

Shen Fengyin sudah menutupi wajahnya dengan make up yang tebal bagaimana mungkin masih bisa dikenali. Shen Fengyin mengepalkan tangannya menahan kesal.

“Berani sekali mereka mengambil fotoku diam-diam. Asisten Han, cari tahu siapa yang mengambil foto ini dan tuntut dia. Serta hilangkan semua berita tentangku dan direktur Li , jangan lupa beri peringatan pada media yang menerbitkan berita ini!”

“Baik, CEO Shen.”

Asisten Han segera meninggalkan ruangan CEO. Shen Fengyin merasa khawatir jika hal ini berdampak pada perusahaan Li Yongfan. Li Yongfan belum lama membangun perusahaannya sendiri, dia tidak ingin membuat masalah pada pria yang selalu baik padanya. Shen Fengyin mengambil ponselnya dan menghubungi Li Yongfan.

"Hallo"

“Hallo, kakak fan. Maafkan aku. Aku membuat masalah untukmu“

"Tidak perlu khawatir,lagipula ini bukan salahmu. Aku juga salah karena memanfaatkan keadaan saat kau mabuk?"

“Aku tahu kakak Fan pasti juga terpengaruh dengan alkohol bukan ? Kakak Fan, aku akan segera menyelesaikan masalah ini agar tidak berpengaruh pada perusahaanmu”

"Yinyin, kau tidak perlu khawatir dengan perusahaanku. Aku bisa mengatasinya dan juga...aku akan menjelaskan pada A-Sheng tentang apa yang terjadi"

“Tidak perlu kak. Aku yang akan menjelaskannya nanti. Kakak Fan, aku tutup telponnya dulu ya “

Shen Fengyin segera memantikan sambungan telpon. Dia meletakkan ponselnya dan merenung.

‘Mungkinkah Li Yongsheng akan terpengaruh dengan hal ini ? sepertinya reportasiku akan semakin buruk didepannya’

Shen Fengyin juga khawatir tentang sahabatnya. Apa Mo An An juga melihat hal ini. Dia harap Mo An An tidak salah paham.

 

Shen Fengyin kembali bekerja ketika tiba-tiba pintunya terbuka dengan kasar. Seorang pria paruh baya masuk dengan wajah merah.

“Shen Fengyin”

“Ayah”

Shen Fengyin mengucapkannya dengan nada lirih. Pria itu berjalan mendekatinya.Dia melemparkan tabloid didepan wajah putrinya.

“Sebagai putri tertua keluarga Shen bagaimana mungkin kau tidak bisa menjaga sikapmu dan terlibat dengan scandal? Shen Fengyin sebenarnya, apa yang kau inginkan? Kau menikahi Li Yongsheng tapi kau juga berkencan dengan tuan muda tertua Li”

“Anda tidak perlu ikut campur dalam urusanku”

"Bagaimana mungkin aku tidak ikut campur saat kau mencoreng nama keluarga Shen"

“Tenang saja, keluarga Shen atau perusahaan tidak akan berpengaruh dalam hal ini. Lebih baik kau kembali "

“Lalu siapa yang pantas? Putri harammu itu lebih pantas dariku?”

“Shen Fengyin, jaga bicaramu. Jangan menyebut adikmu seperti itu.”

"Shen Fengyin, bagaimana bisa kau bersikap begitu sombong pada ayahmu?"

“Ayah? Apa kau pernah memperlakukanku sebagai seorang anak. Kau hanya perhatian padaku saat membutuhkan bantuanku tapi anda tidak pernah peduli padaku. Bukankah kau hanya memiliki satu putri di keluarga Shen dan itu adalah Shen Fengyue,bukan aku”

Shen Fengyin hampir menangis ketika mengingat bahwa sejak kecil ayahnya selalu mengabaikannya. Bahkan ketika dia demam, ayahnya tidak pernah menyanyakan keadaannya atau khawatir padanya. Namun ketika Shen Fengyin hanya terserang batuk, ayahnya langsung khawatir.

Shen Fengyin hampir menangis,dia mengepalkan tangannya untuk menahan air matanya.

“Tolong pergi”

Shen Fengyin menggunakan nada arogan untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya. Tuan Shen tidak punya pilihan lain selain meninggalkan ruangan.

"Memamg benar istilah sikap orang tua mirip dengan anaknya" Tuan Li mengucapkan dengan pelan. Jika tahu bahwa anak itu akan mendominasi seperti ini dia pasti akan menbuangnya "

Semua tabloid ataupun surat kabar sudah ditarik dan juga semua berita tentang Shen Fengyin dan Li Yongfan telah dihapus. Asistennya membawa seorang wanita yang diduga mengambil foto. Wanita itu menjadi gugup. Ketika berhadapan dengan mata dingin Shen Fengyin yang menekannya. Wanita itu hampir saja melarikan diri dan melakukan penerbangan tapi dia tiba-tiba ditangkap dan dibawa ke hadapan Shen Fengyin.

“Apa tujuanmu melakukan ini?”

Wanita itu merasa gugup, dia tidak mengatakan apapun.

“Apa kau disuruh seseorang untuk mengawasiku?”

“Ti..tidak, aku melakukannya sendiri”

“Benarkah, jadi kau tidak ingin jujur padaku? Baiklah, Asisten Han bawa dia ke kantor polisi dan tuntut dengan tuduhan pencemaran nama baik,atau pukul cambuk dia 1000 kali sampai kulitnya melepuh!"

Shen Fengyin sebenarnya hanya mengancam.

Wanita itu terkejut, dia tahu bahwa Shen Fengyin kejam tapi dia tidak menyangka bahwa Shen Fengyin benar-benar tidak berbelas kasihan.

“Tidak, aku mohon jangan!”

“Beri tahu aku siapa yang memintamu!”

“Itu...”

Wanita itu masih ragu-ragu.

“Masih tidak mau mengatakan. Baiklah, Asisten Han...”

“Baiklah, aku akan mengatakannya...”

“Aku diminta oleh nona muda kedua Shen untuk mengawasimu”

“Shen Fengyue?”

Shen Fengyin tidak menyangka ternyata hal ini rencana licik dari adik tirinya yang terlihat polos dan berwajah malaikan. Dia tahu bahwa gadis itu adalah iblis bertopeng malaikat.

“Bawa dia ke kantor polisi!”

“Tidak. CEO Shen. Jangan masukkan aku kepenjara. Ibuku saat ini sakit, aku harus merawatnya dan aku juga terpaksa melakukan ini karena membutuhkan uang untuk biaya operasi ibuku.”

Wanita muda itu berlutut dan memegangi kaki Shen Fengyin.

“Aku janji jika kau melepaskanku maka aku akan menjadi sekutumu!”

Shen Fengyin memang tegas tapi ketika melihat ketulusan hati wanita itu dia akhirnya luluh.

“Baiklah, aku akan melepaskanmu namun kau harus mengkonfirmasi bahwa foto itu hanya rekayasa dan juga kau harus lakukan satu hal untukku.”

“Baiklah, CEO Shen.”

Shen Fengyue merasa kesal ketika semua jadwal syuting drama ataupun pemotretannya dibatalkan. Shen Fengyue tidak tahu bagaimana hal ini bisa terjadi tiba-tiba. Sebelumnya tidak ada yang pernah berani memperlakukannya seperti ini. Dia memiliki nama keluarga Shen dan semua orang mengenalnya sebagai saudara dari CEO yang berkuasa di B city. Ketika Shen Fengyue didalam mobil dalam perjalanan ke apartemennya dia mendapatkan pesan dari seseorang yang tak terduga.

‘Temui aku di restoran x ’

Dia tiba-tiba menyadari alasan dari pembatalan semua jadwalnya. Hal ini pasti berhubungan dengan Shen Fengyin, dia bisa menjadi penunjang yang kuat tapi dia bisa juga menjadi rintangan yang kuat. Shen Fengyue meminta asistennya menurunkannya di restoran x. Hanya butuh 20 menit untuk mencapai restoran x.

Restoran X adalah salah satu restoran cina yang mewah milik perusahaan Shen dan juga memiliki beberapa ruang pribadi. Ketika Shen Fengyue masuk, dia disambut oleh pelayan yang membawanya ke ruang VIP. Disana Shen Fengyin telah menunggunya.

“Kakak, apa kau merindukanku?”

Shen Fengyue pura-pura bersikap baik. Dia harus mendapat wanita yang memilki kekuatan penuh dalam setiap hal.

“Tidak perlu bersikap manis didepanku. Aku sudah tahu wajah

aslimu.”

“Kakak, apa yang kau katakan. Aku...”

“Berita utama hari ini, adalah tindakanmu bukan? Kau yang menyuruh seseorang mengawasiku dan memotret lalu menyebarkan scandal tentangku?”

“Kakak, kenapa kau menyalahkanku. Aku tidak....”

‘Nona kedua Shen yang membayarku untuk mengawasimu dan dia juga yang memintaku menyebarkan berita itu tentangmu.’

Shen Fengyin memutar rekaman dari ponselnya.

“Kakak, aku tidak...”

Rekaman ponsel masih terputar dan menunjukkan pembicaraan antara Shen Fengyin dan wanita itu.

“Hallo,kau melakukan kerja yang bagus.”

“Terima kasih, Nona Shen.”

“Segera sebarkan foto itu dan jadikan berita utama di setiap media”

“Tentu, tapi Nona Shen. Bagaimana jika...”

“Kau tenang saja, aku akan segera mengirimkan tiket padamu untuk pergi ke luar negri agar tidak ketahuan.”

“Baiklah, jangan lupa untuk bayarannya!”

“Tenang saja. Aku ingin lihat bagaimana Shen Fengyin menderita dengan berita ini!”

“Apa masih belum cukup?”

“Baiklah, kau benar. Aku yang memintanya tapi aku melakukan ini karena kakak Sheng yang memintaku.”

“Apa kau pikir aku akan percaya denganmu?”

“Kakak Yin, sungguh. Aku diminta oleh kakak Sheng untuk mengawasimu dan memperburuk reportasimu agar dia bisa lepas darimu.”

“Apa kau pikir Li Yongsheng akan melakukan hal yang sia-sia? Shen Fengyue, jangan pikir kau bisa membodohiku.”

Shen Fengyin mengenal Li YongSheng dengan baik. Pria yang bergerak dengan menuruti perintah orang lain seperti Li YongSheng tidak akan berani melawannya.

“Kakak Yin, aku serius. Kakak Sheng yang memintaku melakukannya jika tidak kenapa aku harus melakukan hal ini. Kakak Yin percayalah padaku dan jangan bekukan karirku.”

Shen Fengyue menunjukkan air matanya dan memohon. Shen Fengyin tahu itu hanyalah air mata yang digunakan sebagai topeng. Shen Fengyin tahu wanita ini tidak akan mengakuinya. Dia memilih pura-pura untuk percaya.

“Aku masih akan membekukan karirmu selama seminggu karena kau bersekongkol dengannya.”

Shen Fengyin bangun dan hendak pergi tapi Shen Fengyue menahannya.

“Kakak Yin, jangan lakukan ini. Tolong, jangan bekukan karirku!”

“Lepaskan. Minta saja bantuan Li Yongsheng!”

Shen Fengyin melangkahkan kaki meninggalkannya.

       Li Yongsheng mengepalkan tangannya ketika melihat tabloid yang dia ambil dari para karyawan wanita yang sibuk bergosip saat bekerja. Dia memandang halaman utama yang terpasang foto kakaknya dan istrinya dalam hukum. Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan wanita licik itu. Apa wanita itu tidak puas untuk memaksanya menjadi suaminya dan sekarang dia terlibat dengan kakaknya, Mungkinkah dia mengincar kakaknya untuk mempertahankan kekuatannya.

    Ponsel Li Yongsheng bergetar, dia mengambil ponsel dan melihat nama Shen Fengyue di layar. Dia segera menjawab telpon dan hal yang pertama didengar adalah suara isakan tangis Shen Fengyue.

“Xiao Yue, ada apa?”

“Kakak Shen, semua jadwalku dibatalkan!”

“Apa? Bagaimana bisa?”

“Aku tidak tahu, mungkin saja kakak Yin yang melakukannya. Kakak tahu bukan tidak ada yang bisa melawan perintah kakak Yin. Mungkin hal ini karena kakak Yin tahu jika kau bersamaku semalam.”

“Tidak mungkin dia melakukan hal itu.”

“Kakak Sheng, jika bukan kakak Yin lalu siapa lagi? Kakak Sheng tahu bukan bahwa kakak Yi begitu membenciku dan dia juga semakin membenciku karena kakak Sheng masih bersamaku. Kakak Sheng tolong bantu aku”

“Baiklah, aku akan membantumu. Jangan menangis.“

“Baiklah. Kakak Sheng kau bisa kembali bekerja. Sampai jumpa.”

“Sampai jumpa nanti, Xiao Yue.”

     Li YongSheng memanggil asistennya dan memintanya menyelidiki tentang pembatalan semua jadwal Shen Fengyue dan meminta untuk memaksa mereka memperbarui kontrak dengan Shen Fengyue. Asistennya mengangguk. Dia mulai menghubungi beberapa orang lalu melaporkan hasilnya.

“Presiden, maaf. Namun mereka bilang, mereka telah memiliki artis ataupun model baru.”

“Kau sudah memaksa mereka?”

“Sudah, tapi mereka tetap tidak mau menurut.”

      Li Yongshen tiba-tiba terpikir oleh apa yang dikatakan Shen Fengyue.

“Apa hal ini berhubungan dengan perusahaan Shen?”

Asistennya mengangguk.

“Kau bisa kembali dan juga, kosongkan jadwalku malam ini. Aku akan pulang tepat waktu.”

“Baiklah, Presiden Li.”

Asistennya menghela nafas. Li Yongshen mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Shen Fengyin.

‘Pulanglah tepat waktu malam ini. Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu’.

            Shen Fengyin membaca pesan dari Li Yongsheng. Dia tahu apa yang ingin dibicarakan pria itu. Dia mendapat laporan dari perusahaan yang sebelumnya bekerja sama dengan Shen Fengyue bahwa perusahaan Li memaksa mereka. Dia tahu Shen Fengyue pasti telah mengadu padanya. Sepertinya bagi Li Yongsheng pembicaraan karir Shen Fengyue lebih penting daripada berita scandalnya dengan kakaknya. Shen Fengyin terlalu malas untuk membahas tentang Shen FengYue setelah apa yang dia lakukan.

“Asisten Han, kau memberi tahuku tentang pertemuan dengan rekan bisnis dari T Country bukan?”

“Ya, CEO Shen.”

“Kita akan terbang malam ini. Tolong siapkan pesawat pribadiku!”

“Baiklah.”

Asistennya awalnya terkejut karena rencananya mereka akan pergi besok pagi tapi asistennya segera menguhubungi seseorang yang mengurus pesawat pribadi milik perusahaan Shen.

Shen Fengyin mengagguk puas. Dia akan menghabiskan waktu selama seminggu di T Country. Selain karena perjalanan bisnis dia juga menghindari Li Yongsheng yang pasti akan memaksanya menarik pembekuan Shen

Fengyue. Shen Fengyin tidak suka ketika mendengar pria itu terlalu sering mengucapkan nama ‘Xiao Yue’ dari bibirnya. Hal itu hanya membuat hatinya merasa sakit.

‘ Li Yongsheng, sampai kapan kau terus membantu dan membelanya. Dia bahkan menjatuhkanmu dan berbicara buruk tentangmu. Aku ingin tahu jika kau mendengar hal ini apa kau masih akan membelanya tapi aku tahu kau

tidak akan percaya padaku. Li YongSheng kenapa kau begitu bodoh untuk melihat hal yang benar ’

 

Li Yongshen pulang kerumah tepat jam 8 malam. Para pelayan menyambut Li Yongsheng.

“Apakah nyonya sudah pulang?”

“Belum tuan. Apa anda menunggu nyonya untuk makan?”

“Tidak , aku akan makan duluan.”

Li Yongsheng tidak ingin kelaparan untuk menunggunya. Setelah selesai makan Li Yongsheng berpesan pada para pelayan untuk meminya Shen Fengyin menemuinya di kamarnya ketika dia pulang. Mereka mengangguk.

Li YongSheng berada di kamarnya dan mengerjakan tugas kantornya di kamar. Dia sesekali melihat jam dan hari sudah larut tapi wanita itu belum juga pulang. Li YongSheng merasa kesal.

“Mungkinkah, dia bersama dengan kakak malam ini?”

Li Yongsheng ingin menghubungi kakaknya. Namun kakaknya tidak menjawab ponselnya walaupun dia menelponnya berulang kali. Li Yongsheng merasa kesal.

“Sial, apa mereka begitu bersenang-senang hingga mengabaikan telponku”

Li Yongsheng kembali menelpon kakaknya dan kali ini panggilannya terjawab.

“Ada apa A-sheng?”

“Kakak, berikan telpon ini pada wanita yang bersamamu itu.”

“Huh? Kenapa?”

“Berikan saja. Aku harus bicara dengan Shen Fengyin!”

“Yinyin tidak bersamaku.”

“Apa? Tidak mungkin. Kakak, kau tidak perlu menutupi perselingkuhan kalian dariku!”

“Kau tidak percaya. Baiklah, aku akan memberikan ponselku pada wanitaku.”

"Hallo"

Suara lembut seorang wanita terdengar.

“Siapa kau? Apa ada wanita lain selain kau yang bersama kakakku?”

“Tidak, direktur Li hanya menyewaku malam ini.”

“Kau dengarkan? A-shen. Jika perlu kau bisa datang ke tempatku!”

Li Yongfan mematikan sambungan telpon.

“Dimana wanita itu sekarang?” geram YongSheng

Li YongSheng merasa kesal. Dia mengirim banyak pesan pada Shen Fengyin tapi wanita itu masih mengabaikannya. Li YongSheng menelponnya tapi tidak tersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!