Elisha vrina Felisha gadis berusia 18 tahun model dan bintang iklan yang terkenal cantik dan terkenal. Karirnya makin melejit ketika mendapat kontrak untuk menjadi wajah baru dan bintang iklan Superior Mall milik Pratama Corp. Karir yang bagus berbanding terbalik dengan kehidupannya.
Dia selalu ditekan oleh orangtuanya, perjodohan adalah hal biasa didengarnya. Sudah berkali-kali wacana perjodohan direncanakan akan tetapi selalu batal ketika perusahaan pihak laki-laki mulai menurun. Papanya seorang pengusaha yang ambisius dan licik. dia selalu menggunakan segala cara untuk menjatuhkan saingan
bisnisnya.
Sekarang papanya berencana mendekatkan anaknya dengan putra pemilik Surya Group agar bisa meraup
keuntungan dari kerjasama bisnis dengan perusahaan tersebut. Untuk itu papanya berencana memasukkan anaknya di Pratama Internasional High School dimana Putra pemilik Surya Group bersekolah.
Akan tetapi, kecantikan Elisya berbanding terbalik dengan otaknya yang lemot. Apa lagi selama ini dia hanya menjalani Home Schooling dan sekarang harus bersekolah formal dan hanya bisa bekerja ketika weekend. Awalnya dia menolak akan tetapi papanya selalu menggunakan ancaman mengambil seluruh hasil keringatnya jika dia
menolak.
Alex Putra Pratama remaja berumur 18 tahun, Introvert. Dia selama ini menyembunyikan identitasnya pewaris tunggal kerajaan bisnis Pratama Corp. Alex dikenal sebagai siswa pintar tampan tapi miskin. Sehingga hanya Randa Aditama sahabatnya yang bergaul dengannya. Alex anak tunggal dari pasangan Alexander Pratama dan Alice putri Aditya.
Ayahnya Alexader Pratama adalah CEO Pratama Corp. dan ibumya Alice Putri Aditya. Pratama corp bergerak diberbagai bidang usaha Mall,Perbangkan dan Hotel yang menyebar diseluruh kota besar..
Sejak kelas 11 Alex sudah mengambil alih perusahaan teknologi milik ayahnya dan diberi nama AP tecno yang bergerak dibidang IT, gaming dan programing. Alex yang mempunyai IQ 175 adalah seorang programing. Dia belajar tentang coding sejak umur 8 tahun sehingga sudah berhasil membuat program keamanan untuk data perusahaan.
Randa Aditama adalah anak dari Sandi Aditama Asisten Pribadi Alexander Pratama. Randa juga popular karena ketampanannya dan selalu menggunakan mobil sport milik Alex yang diakui sebagai miliknya. Randa satu-satunya sahabat Alex, Randa sejak kecil sudah dibina utuk menjadi Asisten Pribadi Alex sehingga dia dikenal jago beladiri dan kejam kepada lawannya. Manajemen bisnis adalah bidang yang dikuasainya.
Sikembar Reynaldi dan Raymond adalah kakak sepupu Alex. Pria konyol ketika dirumah dan kejam ketika berada diluar rumah. Orangtua Reynaldi dan Raymond adalah kakak dari Alexander. Mereka meninggal dalam kecelakaan pesawat keetika merka masih berumur 10 tahun dan dirawat oleh keluarga Alexander. Reynaldi bekerja sebagai
direktur pelaksan di Pratama Hotel dan Raymond sebagai kepala sekolah Pratama Internasional High School Jakarta.
Alya Ahmad Kekasih dari Reynaldi bekerja sebagai manager disalah satu hotel milik Pratama terkenal bar-bar, jago beladiri dan penyayang.
Rania Chandra seorang guru matematika Pratama Internasional High School gadis anggun, jago beladiri dan
penyayang, adalah kekasih dari Raymond
Gabriel Suryatama pewaris surya group sang bad boy dengan otak standar dan terkenal dengan kenakalannya. Bully adalah hal biasa baginya akan tetapi dia tidak bisa menyentuh Alex karena kalah dalam pertarungan apalagi Randa yang terkenal jago beladiri dan kejam kepada siapapun yang menggangu sahabatnya itu selalu bersamanya.
Gracia Putri gadis cantik, pintar yang munafik sang ketua osis sangat terobsesi akan cinta Alex hingga menghalalkan segala cara untuk bisa menjadi pacar Alex
------------------
Dimansion Pratama sedang ramai dengan berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Haru minggu adalah hari yang dikhususkan untu berkumpul bersama seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali. Diruang keluarga, tiga orang pria beda usia sedang asyik bermain game FIFA. Alex yang penggemar Liverpool melawan Reynaldy yang penggemar Real Madrid. Sedangkan raymon fans PSG sudah tersingkir sehimgga hanya menonton saja.
“Ayo rey masa kalah sama bocil” seru Raymond yang memprovokasi saudaranya itu.
“Loe aja gue kalahin apalagi kak rey. Tidak ada apa-apanya, skill dibawah rata-rata” sahut Alex
memanas-manasi.
“Banyak bacot loe, Real gak akan kalah dari Liverpool” reynaldy mulai panas.
“Goallll. Kak ray liatkan goalnya Firminho. Real kelaut aja” Alex mencetak goal.
“Hahaha. Gue bilang juga apa, pakai barca atau muncen” sahut Raymond.
“Diam loe berdua, gue gak konsen tadi” elak Reynaldiy.
“Selamat pagi semua” teriak Alya yang baru datang.
“Datang lagi biang rusuh” sahut Alex.
“Hei adik manis, jangan sekate-kate ya kalo bicara. Gue ini pinces jadi jangan panggil biang rusuh panggil gue inces oke” Protes Alya.
“Kakak inces, sini duduk dekat adekmu yang manis ini biar kakak menyaksikan kehancuran dari Real madri” sahut Alex.
“Sayang, masa kamu kalah sama adek kecil?” tanya Alya.
“Hahahaha. Rey Kekasihmu datang bukan untuk mendukungmu tapi mendukung bocil” Raymond memanas-manasi lagi.
“Kak Ray, Kak Rania kok gak datang?”tanya Alex.
“Emang kenapa loe cari Rania?” tanya Raymond.
“Biar nambah suporterku” Jawab Alex.
“Hahahahaha… Kak Rey aku dukung kok. Tenang ya sayang” sahut Alya.
“Kak Alya dukung kak Rey?” tanya Alex.
“Iya gue dukung kak Rey kalah hari ini” ejek Alya.
HAHAHAHAHA. Pecah tawa diruang keluarga dari Alex, Raymond dan Alya. Sementara Reynaldi makin
emosi.
“Assalamu alaikum. Selamat pagi” Salam dari Rania.
“Waalaikumsalam kakak cantik” balas Alex.
“Kalau Rania aja dipanggil cantik kalo gue dipanggil biang rusuh” Protes Alya.
“Sabar Alya. Alex jangan begitu masa kakakmu yang cantik dan pintar ini kau panggil biang rusuh. Tidak boleh walau kenyataannya memang biang rusuh tetapi tetap harus dihargai dan dilepehin kalo perlu” sahut Rania.
“Loe ya. Awalnya aja yang bagus, ujung-ujungnya juga nyakitin” omel Alya.
“Hahahaha… Kak Alya pindah sana, biar kompak jadi duo ngenes” ujar Alex.
“Lex jangan banyak bacot loe serangan gue pasti berhasil.” Ucap Reynaldy.
“Terus sayang , umpan kekanan nah begitu ,oper marcelo maju umpan kemodric nah benzema kosong nah goooollllll.” Alya seperti pelatih Rey dan Alya ber high Five.
“Loe liat kan. Apa gue bilang pasti gol”ucap Reynaldy.
“Masih 25 menit lagi habis. Tenang Liverpool menit-menit terakhir baru panas” ucap Alex.
“Lex kayaknya bukan 1 lawan 1 deh tapi 2 lawan 1. Ha ha ha ha” Ucap Raymond.
“Gue kagak main Cuma mengarahkan” elak Alya.
“Selamat pagi” Teriak Randa yang baru datang.
“Oey disin bukan hutan ngapain loe kayak tarsan” sahut Alya.
“Kayaknya yang berbicara tadi itu dateng tanpa suara ya” sahut Randa.
“Iya tanpa kedengaran langkanya yang kedengaran lengkingan suaranya bro” balas Alex.
“Kakak cantik, hari ini bawa apa?” tanya Randa pada Raina.
“Hey ngapain loe godain Pacar gue?” protes Raymond.
“Gak godain Cuma gombalin aja. Hahahaha” sahut Randa.
“Hey uda pada ngumpul semua nih anak Bunda” Seru Bunda Alice
“Bunda, anak bunda cuman 5 yang ono satu bukan” sahut Randa sambil menunjuk Alya.
“Sekate-kate loe ya” omel Alya.
“Tuh buktinya, kita semua kalem, penyabar nah dia bar-bar” ucap Randa.
“Jangan gitu Ran kasian. Cantik gitu kamu bilang bar-bar” ucap Rania.
“Tunggu kelanjutannya pasti gak enak nih kedengarannya.” Sahut Alya.
“Soudzon kamu, Ran biar kata Alya bar-bar ya mau gimana lagi sedari lahir sudh begitu” ucap
Rania.
“Hahahaha.. Batul sekali kakak cantik” sahut Randa.
“Bunda, Alya pulang aja ya. Disini Alya dibully” curhat Alya.
“Kakak jangan ngelawak dong” sahut Alex.
“Gue sedih ya bukan ngelawak.” Protes Alya.
“Biarpun Alya bar-bar tapi bunda sayang” Ucap Bunda Alice
“Bunda memang terbaik” sahut Alya.
“Kakak belum dengar kelanjutannya” ucap Alex.
“Emang ada lanjutannya?” tanya Alya.
“Ada. Dengerin, Bunda sayang. Sayang sekali kalo gak datang gak ada yang nyuci piring” sahut Randa.
“Dasar Adek gak ada akhlak memang, suka bikin naik darah saja” omel Alya.
“Bukan bunda loh yang ngomong.” Sahut Bunda Alice.
“Ayah mana bunda” tanya Rania.
“Biasa mancing" jawab bunda.
“Ayok kita bantuin” Ajak Randa.
“Ngapain loe bantuin?” Tanya Reynaldy.
“Ayah mancing keributan kan?” jawab Randa.
“Loe kira bokap gue preman dasar ogeb. Mancing ikan.” Sahut Alex.
“Bunda, kita masak apa hari ini?” tanya Rania sambil bergelayut manja dilengan Bunda Alice.
“Ngapain loe begitu? Hati-hati bunda pasti ada maunya itu” Sahut Reynaldy.
“Soudzon aja ini pasangan bar-bar. Gue Cuma nanya masak apa?” elak Rania.
“Masak rendang, tadi bibik udah beli bahannya dipasar” jawab Bunda Alice.
"Ya uda bunda nati sebentar Alya aja yang bantuin bunda masak ya, saya bantu ngabisin aja" ucap Rania
HAHAHAHAHA. tawa semuanya langsung pecah mendengar ucapan dari Rania.
"Gue bilang juga apa pasti ada yang gak enaknya. tenang saya nanti aku bantu dengan Doa" sahut Reynaldy.membuat alya makin cemberut.
“Alex. Loe mau ikut lomba matematika gak wakilin sekolah? Tanya Rania.
“Gak ada yang lain ya? Sahut Alex.
“Ada sih tapi kemapuannya masih dibawah loe” jawab Rania.
“Masalahnya dari kelas 10 sampai sekarang gue terus yang wakilin. Regenerasi perlu jangan sampai pas gue lulus gak ada lagi yang wakilin sekolah” papar Alex.
“Benar juga sih, kak Ray. Anak kelas sepuluh perlu dibina untuk itu” ucap Rania.
“Tapi kira-kira siapa yang bisa?” tanya Alex.
”Coba nanti kau tanyakan dengan Ketos” sahut Raymond.
“Ogah gue ketemu tu ketos, Si ulat bulu” tolak Alex
“Kenapa? Orangnya cantik gitu” sahut Rania.
“Kakak gak tau aja, dia kalau liat Alex kayak ulat bulu yangmeliuk-liuk menempel dibadannya Alex” sahut Randa.
“Serius seperti itu?” tanya Alya antusias.
“Iya kak. Gue jadi geli kalo liat dia” jawab Alex.
“Gak papa. Lagian kamu jomblo hajar bray” kali ini Reynaldy yang berbicara
“Mending gue jomblo dari pada sama dia, jadi apa nanti keturunanku. Gue heran kok ada ya cewek kayak dia yang gak ada malunya” ucap Alex.
“Tapi kalau gue liat anaknya baik, sopan dan ramah” ucap Raymond.
“Iya kalau mau lihat aslinya dekati aja ini kunyuk satu pasti kelihatan” sahut Randa.
“Gue mau coba ah, dia kan gak tau kalau gue pacar kakak loe” sahut Rania.
“Mau ngapain sayang?” tanya Raymond
“Mau panas-panasin dia perlahan” ucapnya lagi.
“Gue ada ide. Loe jangan langsung kelihatan seperti pacaran dia pasti gak akan percaya tapi coba perlahan. Bersikap seperti kakak ketemu adiknya lebih bikin hati panas” saran Alya.
“Wuih ternyata kakak bar-bar jago juga” sahut Randa.
“Hei keranda jangan panggil begitu panggil gue inces ok” protes Alya.
“Amit-amit deh nama gue diganti keranda” ucap Randa.
“Loh bukan gue loh yang ngasih nama tapi ini bocil satu” tunjuk Alya.
“Kapan? Gue gak pernah bilang gitu” elak Alex.
“Itu kalo ditanya. Alex loe mau kemana? Pasti jaeabnya pergi keranda. Jadi bukan gue lo”kali ini Alya mengelak lagi.
“Ahk. Itu ke dan Randanya jangan digabung dong” Protes Alex
“Pendengaran gue digabung kali” ucap Alya.
“Udah lex loe ngalah aja. Ada pasalnya tuh” sahut Reynady.
“Pasal apaan? Tanya Alex.
“Pasal 1 perempuan selalu benar. Pasl 2 juika perempuan salah kembali kepasal 1” Ucap Reynaldy.
Keseruan dan perdebatan mereka terus berlanjut, Orangtua Alex merasa terhibur jika anak-anak ngumpul dan berdebat seperti itu karena itu juga menjaga kedekatan mereka.
To Be Continued
Di dalam Pratama Mall sedang berlangsung pemotretan dengan seorang model cantik. Gadis ini akan menjadi wajah baru Pratama Mall dalam menyambut even hari valentine yang sudah menjadi even tahunan. Sudah
beberapa kali berganti pakaian dan sudah banyak gaya yang ditampilkan membuat manajer pemasaran tersenyum puas dengan hasil pemotretan hari ini. Manajer tersebut kagum dengan model yang masih muda tapi tidak perlu terlalu diarahkan untuk mencari gaya yang sesuai.
“Oke break” teriak sang Potograrfer.
“Apa masih perlu berganti pakaian?” tanya Elisha.
“Sepertinya udah cukup, nanti jika dibutuhkan atau masih perlu penambahan akan dihubungi kembali” jawab Potografer itu
“Terima kasih kak, tapi jika nanti ada pemotretan lagi mohon dihubungi karena kedepannya saya hanya mengambil job dihari minggu saja” sahut Elisha .
“Kenapa? Apa ada shooting?” tanya sang Potografer.
“Bukan kak, saya mulai besok sudah ikut sekolah Formal jadi paling jadwal pemotretan kalau buka sore ya hari minggu” Jawab Elisha.
“Saya mengerti. Semoga sukses dan kita bisa kerja sama lagi, saya senang bekerja sama denganmu karena daya tidal perlu susah mengarahkan” sahut Potografer.
“Eah saya senang jika ada yang suka bekerja sama denganku. Baik kak saya permisi dulu” ucap Elisha dan dibalas anggukan kemudian dia pergi keruang ganti untuk berganti pakaian.
Elisha kemudian bergannti pakaian diruang ganti ditemani Linda asistennya. Dia kemudian membersihkan make upnya lalu memakai hodie. “Linda apa masih ada jadwalku hari ini?” tanya Elisha yang asik membersihkan wajahnya.
“Sebentar malam ada makam melam dihotel pratama bersama tuan Felix nona” jawab Linda.
“Aisshh. Linda sebenarnya aku malas datang keacara seperti itu. Pasti papa menjodohkan aku lagi” ujar Elisha.
“Tapi nona. Mana berani saya menolak perintah tuan” ucap Linda.
“Tapi aku malas Linda” sahut Elisha.
“Nona saya mohon, apa nona mau saya dipecat? Kalau saya dipecat yang menemani nona siapa lagi?” Linda memelas.
“Baiklah, karena ini masih sore kita jalan-jalan dulu” Ajaknya kemudian.
Elisha mengajak Linda mengelilingi mall itu. Mereka memasuki sebuah toko pakaian dan mulai mencari gaun yang cocok. “Ini mahal Linda, apa nanti malam tidak usah ganti baju ya?” tanya Elisha yang membuat Linda was-was.
“Loh ini harganya Cuma 250 ribu nona, tidak mahal ini” sahut Linda.
“Mahal, aku harus berhemat supaya bisa beli apartemen sendiri dan tinggal sendiri” ucap Elisha.
“Nah ini saja nona, murah Cuma 150 ribu” tunjuk Linda.
“Ada diskon tidak? Kan lumayan kalau ada diskon” tanya Elisha yang membuat Linda geleng-geleng dengan sifat irit dari bosya itu.
“Diskon 25%.Bagaimana mau dicoba?” tanya Linda.
“Okelah, Aku coba dulu” ucap Elisha lalu mengambil gaun itu dan masuk kruang ganti. Tak lama dia keluar dan memutar badannya didepan Linda. “Bagaimana? Cocok tidak?” tanya Elisha.
“Cantik, ini baru oke. Sudah itu saja ayo kita bayar” ucap Linda dengan semangat.
“Tunggu dulu, ada yang kelupaan tapi apa ya?”
“Apalagi nona? Tanyanya mulai agak kesal.
“Hmm ah aku ingat, ganti dulu baru bayar. Bajuku masih didalam ruang ganti” ucap Elisha lalu masuk keruang ganti.
“Huh. Ampun deh, bisa naik tekanan darahku kalau tiap hari belanja” geram Linda.
“Eh ayo kenapa menghayal disitu” ajak Elisha.
“Saya bukan menghayal nona, saya menunggu nona keluar” ucap Linda.
Elisha berjalan menuju kasir. Dia kemudian membayar belanjaanya dengan kartunya sendiri karena malas menggunakan kartu kredit yang diberikan papanya. Dikeluarganya dia merasa bukan seperti anak kandung tapi hanya pegawai papanya yang harus selalu mengikuti perintah jika tidak maka seluruh tabungan hasil kerja kerasnya akan dikuras oleh papanya
Itulah mengapa dia selalu menuruti perkataan papanya walau dengan terpaksa . dia juga ingin seperti gadis lain yang bercengkkrama dan jalan-jalan bersama sahabatnya akan tetapi dia tidak punya teman selain Linda asistennya yang selalu berada disampingnya kemanapun dia pergi.
Mereka berdua berjalan sambil mengamati deretan toko yang ada dimall itu, beberapa toko sudah ada yang memasang Poster dirinya untuk promosi. “Linda, apa kau lapar?” tanya Elisha.
“Nona, kita baru makan 2 jam yang lalu, apa nona lapar lagi?” tanya Linda.
“Oh, saya lupa kalau sudah makan. Ya sudah berapa lama perjalanan ke hotel pratama?” tanya Elisha.
“Sekitar 40 menit tapi kalau jalanan ramai bisa 1 jam nona” jawab Linda.
“Jam berapa acaranya?” tanyanya lagi.
“Jam 7 nona, berarti kita masih ada waktu 2 jam nona.” Jawab Linda.
“Kalau begitu nanti berangkatnya jam setengah tujuh aja” sahut Elisha.
“Terlambat dong nona, belum lagi kalau kita jalan masuk kedalam hotel”
“Ya tidak dong. Kan tadi bilangnya 40 mnit sampai berarti kalau kita berangkat dari sini setengantujuh kita sampai jam tujuh” ucap Elisha.
“Nona setengah jam itu 30 menit, jadi kurang 10 menit kalau kita berangkat jam setengah tujuh” Geram Linda.
“Kalau bicara jangan tahan ketawa begitu dong, bicara dulu baru ketawa supaya saya jelas mendengarnya” seloroh Elisha.
“Ini lagi marah kok dibilang ketawa”ucap Linda dalam hati. “Kalau begitu jam 6 kita berangkat ya” bujuk Linda.
“Nunggu dong sampai disana. Linda harusnya pintar sedikit, aku kan malas pergi jadi biarkanlah kita terlambat yang penting datang” balas Elisha.
“Dasar oon, saya disuruh mikir. Dia saja tidak pernah pakai otaknya buat mikir” ucap linda dalam hati.
“Nah diam berarti setuju” sahut Elisha sambil tersenyum lebar.
“Bisa mampus aku kalau papanya ngamuk lagi” Gumah Linda.
Merka kini duduk dikursi café sambil menikmati latte hangat kesukaan Elisha. Linda terus saja melihat jam tangannya. Sekarang angka dijam tangan digitalnya menunjukkan pukul 5:30 berarti setenga jam lagi berangkat. Elisha terus saja menyerumput latte hangatnya tanpa merasa terbebani.
“Linda, berarti saya berangkat sekolah jam 6 pagi” suara Elisha mengagetkan Linda yang lagi menatap kosong.
“Iya. Jam 5 harus sudah bangun untuk mandi dan sarapan” ucap Linda.
“Pakai baju dulu baru sarapan, masa mandi langsung sarapan” protes Elisha.
“Onn. Gak harus kusebutin semua bego” umpat linda dalam hati
“Jangan mengataiku Linda” ucap Elisha tnpa menatap Linda.
“Aku kan ngomong dalam hati kok dia dengar” gumahnya pelan.
“Kamu bilang apa?” tanya Elisha.
“Tidak nona, sekarang sudah jam 6 ayo kita berangkat” ajak Linda.
“Setengah am lagi Linda. Ini belum habis” shut Elisha.
“ARRGGGHHHH” Linda berteriak dalam hati. Dia pasrah, sudah pasti dia dimaki-maki lagi sama papanya Elisha.
Sementara itu dikediaman Pratama, kini tinggal Alex sendiri dirumah karena yang lain punya kegiatan masing-masing. Kakak kembarnya lagi mengantar pasangannya masing –masing, AyahBundanya lagi kehotel Pratama
bersama asisten Randi.
Drrtt. Drrtt. HPnya bergetar, dia melihat nama ayahnya di layar Hpnya.
“Halo ayah” Jawab Alex.
“Ayah minta tolong bawakan berkas yang dimap warna merah. Ayah lupa tadi dimeja ruang tamu” pinta Ayahnya.
“Aku antar kemana ini berkasnya?” tanya Alex
“Antar kehotel Pratama ya” ucap Ayahnya.
“Baik. Aku kesana sekarang” ucap Alexa lalu mematikan sambungan telponnya lalu kekamarnya untuk mengambil jaket dan kunci motornya.Dia berjalan menuju ruang tamu dan meraih map yang ada dimeja lalu memasukkan
kedalam tas gendongnya.
Dia kemudian mengeluarkan motor sportnya Yamaha R1 miliknya yang hanya dia pakai ketika lagi ingin jalan-jalan. Bruumm… Dia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi mengingat perjalanan kehotel memakan waktu
sekitar sejam jika melaju dengan kecepatan sedang. Setelah 40 menit dia kemudian memasuki halaman Hotel Pratama, dia menghentikan motornya didepan pinti masuk hotel.
“Maaf anda tidak boleh parkir disitu” tegur Sekurity Hotel.
“Saya Cuma sebentar, hanya ingin mengantarkan berkas” ucap Alex.
“Hei kau tidak boleh masuk ke Hotel, panggil tamunya jika ingin mengambil berkas itu” Ucap sekuriti dengan Arogan. Alex kemudian mengirimkan pesan kepada asister Randi untuk keluar mengambil berkas.
“Pak yang sopan kalau bicara” tegur Alex.
“Pokoknya kau tidak boleh masuk, dasar anak nakal” ucap security itu.
“Kalau tidak mengijinkan tidak apa-apa tapi tidak usah mengatai saya” Sahutnya ketus.
“Emang kau siapa sampai saya harus sopan sama kau?” tanya security itu.
“Tidak perlu kau tau siapa saya tapi kau jangan menyesal nanti.” Ancam Alex.
Sekurity itu emosi kemudian mendorong Alex kebelakang. Alex yang hilang keseimbangan karena dorongan tiba-tiba, terhuyung kebelakang dan menabrak seseorang hingga terjatuh.
“Aduh. Kamu jangan jalan mudur dong” teriak gadis itu yang tak lain Elisha.
“Maaf Kamu tidak apa-apa?” tanya Alex. Sementara Elisha hanya sibuk membersihkan pakaiannya yang kotor karena debu.
“Nona tidak apa-apa?” tanya Linda.
“Maaf ya saya tidak sengaja” ucap Alex.
“Iya tidak apa-apa, lain kali hati-hati” ucap Elisha lalu pergi meninggalkan Alex.
“Gara-gara kau aku terjatuh, sini kau kubalas semua perlakuanmu” Alex memasang kuda-kuda.
Sekurity itu kemudian maju hendak memukul Alex “Hei apa yang kau lakukan?” teriak asisten Randi.
“Maaf tuan anak ini memaksa masuk” jawab security itu.
“Tuan Muda tidak apa-apa?” tanya Asisten Randi.
“Hanya lecet saja paman karena terjatu tadi waktu didorong” ucap Alex sambil meprlihatkan telapak tangannya.
Asisten Randi berbalik menghadap kesekurity dan Plakk. Plakk. Plakk. Tiga tamparan mendarat mulus dipipinya. “Kau tau dia siapa? Dia Tuan Muda Alex pemilik Hotel ini, jadi wajar kalau dia mau masuk kedalam” bentak Asisten Randi.
“Maaf tuan saya tidak tahu” sahut security itu.
“Kau tidak cocok jadi security, kau tidak sopan dan berkata kasar. Saya pulang dulu paman terserah paman saja mau diapakan dia” ucap Alex lalu berjalan menuju motor kemudian meninggalkan Hotel kembali kerumahnya.
“Kau menghadap kepada Tuan Muda reynaldy besok. Nanti dia yang putuskan hukumanmu” ucap Asisten Randi lalu pergi meninggalkan security yang hanya diam tidak bergerak.
Bersambung
Jarum jam masih menunjukkan angka 5, matahari belum menampakkan cahayanya. Elisha menggeliat setelah mendengar bunyi alarm, dengan langkah gontai dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini adalah hari pertama baginya bersekolah formal, sudah terlambat baginya karena dia masuk disemester genap yang artinya sebentar lagi ujian dilaksanakan.
Setelah berganti pakaianseragam sekolah dan merapikan rambutnya diamelirik jam yang sudah menunjukkan angka 6. Elisha bergegas menuju meja makan untuk sarapan pagi, disana belum ada yang duduk dimeja makan. Elisha langsung mengambil roti lapis yang sudah disiapkan pelayan dan langsung menikmatinya.
Dengan gontai dan perasaan mengantuk yang mendera dia bejalan menuju mobilnya yang sementara
dipanaskan Linda.
Dia melirik Linda sebentar dengan harapan Linda mau bekerja sam dengannya tapi harapan itu musnah ketika Linda memberi kode untuk naik kemobilnya. “Linda apa nanti saja berangkatnya aku masih ngantuk” ucapnya dengan nada memelas berharap ada sedikit perasaan iba dari Linda.
Linda yang sudah jenuh dengan sikap Elisha menegok kebelakan dan menatapnya sambil berkata “Hentikan actingmu itu, tidak usah kau tunjukkan padaku karena tidak akan membuat aku luluh dan mengabulkan keinginamu”
Ah sudahlah Elisha jalani saja, hari ini pasti cepat berlalu dalam benaknya itu kalimat yang terus mengiang-ngiang dalam benaknya. “Hari ini setelah sampai disekolah, nona menghadap kepada kepala sekolah untuk mengetahui
kelas mana nona ditempatkan” sahut Linda.
“Saya kira semua sudah diatur ternyata belum ya, jadi saya harus melapor dulu” jawabnya dengan nada seperti manusia yang kehilangan tenaga dan semangatnya.
“Hati-hati nanti bicara dengan kepala sekolah, dia tuan muda Raymond Putra Pratama Pimpinan kedua Klan Algard” ucap Linda.
“Apa itu klan Algard? Pernah dengar tapi tidak tahu apa itu?” tanya Elisha.
“Sejenis mafia” jawab Linda.
“Hah. Jadi takut saya untuk ketemu” sahut Elisha yang mulai berfikir untuk membatalkan rencanaya bersekolah.
“Tidak usah takut, mereka tidak akan menggangu jika kita tidak mengusiknya” ucap Linda.
Mobil sedang mengantri untuk masuk kedalam gerbang sekolah dengan persaan jenuh dia menatap kekaca jendela mobilnya. Dilihatnya pemuda yang menabrakknya kemarin hingga terjatuh “Wah baru saya perhatikan tampan juga ternyata. Kenapa kemarin lupa kenalan ya, kalau dibandingkan dengan Gabriel jauh. Kalau ini jadi jodohku, pasti tidak akan menolaknya” isi dari benak Elisha ketika pertama kali menatap dengan jelas wajah rupawan Alex.
“Linda. Aku mau rjin bersekolah, pokoknya harus tiap hari masuk sekolah” ucapnya dengan semangat membuat Linda kaget “Nona kerasukan sepertinya”isi benak linda yang melihat perubahan mendadak dari nonanya itu.
Elisha keluar dari mobilnya dan berjalan menuju ruang kepala sekolah. Sampai depan pitu ruangan dengan ragu-ragu dia mengetuk pintu tersebut “Tok..tok..tok..” bunyi pintu diketuk.
“Kamu Elisha kan?”
“AAAKKKHHH…. Astagfirullahaladzim” Teriak Elisha karena kaget dengan kemunculan Raymond dengan tiba-tiba.
“Maaf mengagetkanmu, Ayo masuk kedalam” ajak Raymon sambil membuka pintu kantornya.
“Kamu Elisha kan?” tanya Raymond lagi setelah duduk dikursi kerjanya.
“Benar pak, Perkenalkan saya Elisha Vrina Felisha pak” jawabnya.
“Kamu akan masuk kelas XII Ipa 2. Sebentar lagi akan ada wali kelasmu yang akan mengantarmu kekelas” sahut Raymond
“Selamat pagi pak” Sapa pak Dasman wali kelas XII Ipa 2
“Mari masuk pak. Perkenalkan dia Elisha anak baru dikelas bapak” Raymond menjelaska kepada pak Dasman.
“Saya Pak Dasman guru Kimia yang juga wali kelamu. Kalau begitu saya antar dulu ke kelasnya pak. Mari ” Pamit pak Dasman.
Pak Dasman berjalan melewati koridor menuju kelas yang berada dilantai 2 gedung itu. Elisha terus mengikutinya dari belakang. Sebagai model dan bintang iklan sudah barang tentu banyak yang mengenalnya sehingga tak jarang terdengar seseorang memanggil namanya. Dia hanya tersenyum membalas sapaan dari siswa uyang dilewatinya.
Pak Dasman mulai memasuki salah satu ruang kelas diikuti Elisha dibelakangnya. Pak Dasman mulai menyapa“Selamat pagi semua, hari ini kita kedatangan siswi baru dan bapak berharap kalian bisa akur dan saling membantu. Silahkan perkenalkan namamu”
“Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Elisha Vrina Felisha. Salam kenal buat kalian semua” ucap Elisha memperkenalkan diri.
“Elisha sudah punya pacar belum” celetuk dari seorang siswa.
“Kamu cantik”, “Salam kenal” “Namaku Erik” suara-suara bersahut-sahutan setalh Elisha memperkenalkan diri. “Tenang semua, Karena sisa satu kursi kosong yang ada dipojok belakang sana jadi kamu duduk disitu bersama Alex. Alex angkat tanganmu” terlihat seorang remaja yang dilihat oleh Elisha tadi pagi.
“Terima kasih pak” ucapnya lalu berjalan menuju kursi kosong yang ditunjuk oleh pak Dasman.
“Hati-hati nanti ketulran miskin jika duduk dekat alex” terdengar suara seorang siswa mengejek Alex miskin. Elisha tidak menanggapi ocehansiswa tersebut.
Elisha kemudian duduk dikursi tersebut “Hai salam kenal” ucap Elisha sambil mengulurkan tangannya. “Alex” jawabnya singkat tanpa membalas uluran tangan dari Elisha. Dalam hati Elisha merutuki dirinya yang dicuekin seorang cowok.
Bell berbunyi, para siswa berjalan keluar kelas menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera. Alex berdiri meninggalkan Elisha yang tidak tahu apa yang harus dilakukan “Kamu tidak ikut upacara?” Tanya Alex membuyarkan lamunan Elisha.
“Eh iya aku ikut” ucapnya lalu berlari menyusul Alex dan mensejajarka langkah mereka berdua.
Dilapangan siswa siswi sudah berbaris dengan rapi, Alex dan Elisha berada dibaris paling belakang. Cahaya matahari pagi sangat menyilaukan dan bagi Elisha ini pertama kalinya dia ikut upacara bendera. Dengan memicingkan mata dan menghalangi cahaya matahari pagi dengan tangannya dia berusaha bertahan mengikuti upacara.
Alex yang melihatnya tersenyum tipis, dia mengingat gadis itu gadis yang ditabraknya hingga jatuh kemarin malam dihotel. Terlihat tangan mulus gadis itu tertempel plester yang menandakan tangannya terluka. “Pasti luka karena jatuh kemarin” ucapnya dalam hati. Alex maju satu langkah, dengan tinggi badannya dia melindungi Elisha dari teriknya matahari.
“Ahh akhirnya ada awan yang menutupi matahari” Gumah Elisha yang belum menyadari kalau Alex melindunginya.
Alex tersenyum mendengar gumahan Elisha “Gadis ini lucu juga”katanya dalam hati
“Eh apa dia maju karena ingin melindungiku dari matahari” Elisha bergumah didalam hatinya. Elisha terus saja menatap Alex karena memikirkantindakan remaja yang baru dikenalnya.
Alex berbalik menatap Elisha kemudian mencondongkan tubuhnya kearah Elisha dan berbisik “Jangan terlalu lama menatapku nanti kau akan menyesal karena tidak bisamelupakanku”.
Elisha sponntan membalas “Aku tidak akan menyesal”. Kata itu lolos begitu saja keluar dari mulutnya. Alex kemudia tersenyum “Hati-hati, aku tidak akan melepaskanmu sampa kapanpun” ucap alex lalu berbalik lagi ketempatnya semula. Tidak ada yang memperhatikan mereka karena mereka berada dibaris paling belakang.
Elisha mematung tak bergerak setelah mendengar apa yang diucapkan Alex, debaran jantungnya tidak bisa dikontrol. “Seperti dia menyatakan perasaannya saja,dan sepertinya aku akan kena serangan jantung”.
Alex melirik kebelakan melihat expresi wajah Elisha.”Kamu tidak apa-apa?” ucapnya karena elisa memegang dadanya seperti orang kena serangan jantung.
“Jantungku, sepertinya aku akan kena serangan jantung” gumah Elisha yang masih didengar oleh Alex.
“Tutup matamu dan lemaskan tubuhmu apapun yang terjadi tetap lemaskan tubuhmu jangan melawan” ucap Alex yang kawatir dengan keadaan Elisha.
“Kamu mau apa” bisiknya ketika tiba-tiba Alex menggendongnya ala bridal style. “Tutup matamu pura-puralah pingsan aku akan membawamu ke Klinik sekolah.” Bisik Alex lalu berlari sambil menggendong Elisha menuju ruang klinik sekolah. Siswa-siswi lain yang melihat adegan romantis itu menjadi riuh karena iri melihat Alex menggendong Elisha.
Ada perasaan nyaman menjalar dalam tubuhnya ketika mencium harumya parfum yang dipakai Alex. Baunya tidak kuat tapi menenangkan sampai dia tidak sadar tangannya sudah memeluk leher Alex.
“Sampai kapan kamu akan memeluk leherku “Ucap Alex yang sudah meletakkan Elisha dibrangkar yang ada I ruang klinik itu. Elisha yang tersadar dari lamunannya langsung melepas pelukannya dan terus memegang dadanya yang berdebar kencang.
“Dia kenapa?” tanya dokter yang bertugas.
“Dia mengeluhkan jantungnya dok” jawab Alex. Dokter itu kemudian menempelkan stateskop didada Alexa. “Detak jantungmu tidak normal, apa kamu ada riwayat penyakit jantung? Tanya dokter itu.
“Tidak ada dok, baru kali ini saya merasakannya” uca Elisha.
“Nanti sepulang sekolah pergilah kedokter ahli jantung untuk pemeriksaan lebih akurat” ujar dokter itu
Karena merasa detak jantungnya sudah normal Elisha kemudian bangun dari brangkar, dia kemudian berjalan keluar dari Klinik sekolah. Dia kemudian membuka pintu dan nampaklah Alex berdiri menunggunya didepan pintu Klinik. “Kamu sudah baikan?” tanya Alex.
“Sudah. Aku mau kekelas dulu” ucapnya lalu melangkah pergi tapi tangannya ditahan oleh Alex.
“Kelas kita bukan arah situ tapi arah sebaliknya” ucap Alex yang nasih saja menggengam tangan Elisha. Detak jantungnya kembali miningkat. Dan kali ini lebih kencang lagi dari sebelumnya.
“Ah. Cowok ini tidak baik untuk kesehatan jantungku, mama aku kena serangan jantumg”
To Be Continue
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!