Fara fahlia gadis berumur 21 tahun yang masih sibuk dengan masa - masa remajanya, kini harus menjadi budak seorang lelaki yang tak pernah ia kenal, lelaki yang sangat menakutkan, arogan, dan juga suka menyiksanya.
Kedua orang tua Fara telah meninggal karena sebuah kecelakaan tunggal, Fara dulu adalah anak seseorang yang sangat kaya raya tetapi kemudian ayahnya bangkrut karena ada seseorang yang berniat menghancurkan perusahaan ayahnya itu.
Sekarang hidupnya bertambah hancur setelah menjadi budak mungkin selama hidupnya, kepada seseorang yang ia tak ketahui sama sekali, inilah kisahnya.
" tolong lepas kan aku, apa salah ku pada kalian, siapa kalian sebenarnya hah, kalau kalian tidak melepas ku aku akan berteriak sekencang mungkin "
ancam Fara dengan suara yang menggebu-gebu.
ketiga lelaki bertubuh gempal itu hanya mentertawakan Fara, ketika mencoba mengancam dengan ucapannya itu.
" kau tidak perlu tau siapa kami gadis cantik, karena kami hanya di perintah "
ucap salah salah satu dari lelaki bertubuh gempal itu sambil mencolek sedikit dagu Fara,
ketiga orang itu pun kembali tertawa karena melihat ekspresi Fara yang kesal.
" Dasar bajingan kalian, lepaskan aku " teriak nya lagi.
kemudian menginjak kaki lelaki bertubuh gempal setelah itu menendang *********** dan tersisa satu lagi pria yang mencoba menangkapnya kemudian tak lupa ia mengigit pergelangan tangan setelah itu melarikan diri dari ketiganya.
" Dasar gadis sialan " pekik pria bertubuh gempal itu sambil memegangi kakinya,
kemudian kembali mengejar Fara yang kini sampai kehilangan jejak.
Dari salah satu ketiga lelaki suruhan itu kini menelfon seseorang di sebrang sana dan panggilan pun terhubung.
" halo tuan "
" iya halo " Sahutan suara yang terdengat dingin dari sebrang sana.
" maaf tuan putri dari tuan Asoka lepas tuan " jelas pria itu dengan sedikit gemetaran.
" APA, cari sampai dapat aku tidak mau tau "
Panggilan pun terputus.
sedangkan di tempat lain.
" maaf tuan nona Fara putri dari tuan Asoka kabur, ketika dalam pengejaran orang - orang kita tuan " ucap Gavin
" ya mereka sudah menghubungi ku, cari dia sampai dapat jangan sampai dia terluka cukup aku saja yang menyiksanya kau mengerti " jawab Matteo tegas
" baik tuan " kemudian gavin segera keluar dari ruangan atasannya itu.
sedangkan masih di dalam ruangan yang ber pendingin, Matteo mulai mengeraskan rahangnya dan meremas kedua tangan merasa marah pada seorang gadis yang akan ia jadikan budak itu kabur dari pengejaran bawahan anak buahnya.
Ya Matteo Alexander ia adalah pria yang berumur 30 tahun dan sudah waktunya untuk berumah tangga, dia mempunyai sifat yang begitu arogan, dingin, dan juga dia seperti psikopat jika sedang sangat sangat marah.
Kedua orang tuanya telah meninggal karena sesuatu hal, Dan dia juga begitu kaya raya serta memiliki wajah yang begitu sangat tampan ke bule bulean karena keturunan dari ibunya orang Turki.
Lihat saja aku akan menyiksamu sendiri dengan tanganku hingga kau menyerah dengan hidupmu monolog Matteo sambil menyunggingkan seringai tipis di ujung bibirnya.
Kembali ke tempat dimana Fara dalam pengejaran.
Kini gadis itu tengah bersembunyi di balik tumpukan kardus dan dia tak tau harus kemana karena hari sudah larut malam.
Sedangkan ketiga pria bertubuh gempal itu tetap saja mencari keberadaan nya.
tak beberapa lama ponsel dari salah satu dari mereka bertiga itu berdering tanda panggilan masuk kemudian salah satu dari mereka mengangkatnya.
" ya halo tuan ''
'' cepat dapat kan gadis itu atau tuan Matteo sendiri yang akan menghilang kan nyawamu jika kau tidak berhasil membawa gadis itu, jangan sampai dia terluka sedikit pun "
" baik tuan " jawab salah satu dari mereka.
kemudian panggilan pun terputus.
" kemana gadis itu bersembunyi, ayo cepat kita cari " kata salah satu dari mereka.
sedangkan Fara kini tambah gemetar mendengar perkataan orang - orang itu.
Tak beberapa lama kemudian Fara yang ketakutan itu memasang kuda - kuda untuk segera berlari sekencang mungkin dari sana, karena seperti nya suasana semakin mencekam di hari yang sudah larut ini.
" aku harus berhasil lari dari orang-orang ini, aku tidak tau siapa mereka, kau pasti bisa Fara " ucapnya menyemangati dirinya sendiri.
Fara pun kini mengambil ancang ancang untuk segera berlari sekencang mungkin, sedang orang-orang bertubuh gempal itu menyadari keberadaan nya dan mulai mengejar .
tenyata setelah Fara berlari gang itu adalah gang buntu.
Ketiga pria itu menyeringai menatap Fara yang kebingungan.
apa, gang ini adalah gang buntu bagaimana ini batin Fara.
" hei tunggu, ayo cepat bekap dia, berhenti gadis cantik ini adalah gang buntu dan kau tidak bisa lagi lari dari kami " teriak ketiganya.
" apa mau kalian " ucap Fara
kemudian ketiganya pun membekap mulut Fara dengan bius dan mereka segera membopong tubuh gadis itu ke dalam mobil jeep berwarna hitam.
" ayo cepat tuan Gavin pasti suka dengan hasil kerja kita " ucap salah satu lelaki dari mereka.
Mobil Jeep berwarna hitam itu pun mulai menancapkan gas dan melaju menuju mansion besar milik Matteo Alexander.
ditengah perjalanan salah satu dari mereka kembali menelfon sang atasan.
" halo tuan " ucap pria bertubuh gempal
" ya halo " jawab seseorang dari sebrang sana yang tak lain adalah sekertaris Gavin.
" saya sudah mendapatkan nona Fara tuan, dan saya sedang dalam perjalanan "
" kerja kalian bagus, cepat bawa kesini"
" baik tuan "
dan panggilan pun terputus.
********
Tepatnya di mansion besar milik pria tampan Matteo Alexander.
Pria tampan yang memiliki paras kebule bulean dengan netra abu abu nya, serta memiliki tubuh kekar nan gagah.
Dan kini sekertaris Gavin sekaligus tangan kanan tuan Matteo itu tengah menyampaikan sesuatu berita kepada tuanya yang masih berada di ruang kerja.
karena hari ini adalah hari sabtu maka dari itu Matteo hanya setengah hari di perusahaan dan memilih berdiam diri di mansion.
" permisi tuan nona Fara alias putri dari tuan Asoka telah berhasil mereka bawa tuan, dan sekarang menuju kesini " ucap tangan kanan Gavin
Matteo menyunggingkan senyumnya, kemudian membalikkan kursi kebesaran nya menghadap kedepan di mana Gavin yang masih membungkukkan separuh tubuhnya di depan meja kerja miliknya.
" baiklah setelah ia tiba, bawa dia ke gudang penyiksaan " berucap dengan santainya.
" baik tuan "
kemudian sekertaris Gavin berlalu dari ruangan itu,melangkahkan kakinya menuju lantai bawah menuju pekarangan mansion.
dan di sana sudah ada mobil jeep hitam yang terparkir sempurna.
" bawa nona Fara ke gudang " ucap sekertaris Gavin kepada bawahannya.
" baik tuan " ucap pria bertubuh gempal bersamaan.
Fara pun di bawa mereka menuju gudang,
sekertaris Gavin mengikutinya dari belakang, kemudian kembali ke ruangan tuannya.
" tuan nona Fara sudah berada di dalam gudang tuan "
" bagus, pergilah tugasmu sudah selesai biarkan aku sendiri yang akan menyiksanya di sana " ucap Matteo sambil tersenyum jahat.
sesampainya di gudang.
" ikat dia " ucap pria bertubuh gempal
Tangan dan kaki Fara pun mulai mereka ikat dengan sebuah tali, serta bibirnya mereka lakban.
Dan setelah selesai melaksanakan tugas mereka pun segera keluar dari gudang menutup pintunya dengan rapat.
Sedangkan Fara masih memejamkan mata akibat bius yang mereka lakukan tadi.
Begitu juga Matteo kini perlahan melangkahkan kakinya menuju gudang penyekapan Fara sepertinya pria dingin itu sudah tak sabar lagi untuk menyiksa.
Setelah sampai di sana Matteo mulai membuka pintu perlahan.
memperlihatkan jelas seorang gadis berkulit putih mulus dengan mata yang masih terpejam, dengan tangan dan kaki yang masih di ikat serta mulutnya yang di lakban.
Pria itu mendekat kemudian berjongkok tepat di depan Fara yang masih tak sadarkan diri.
" jadi ini putri Asoka " menatap sebentar wajah gadis yang masih menundukkan kepala itu.
kemudian Matteo kembali keluar untuk mengambil sesuatu entah itu apa.
Sesaat ia kembali masuk dengan membawa satu ember yang berisi air dingin dan mulai mengguyurkan air itu ke kepala Fara.
sedangkan Fara yang merasa sesuatu dingin mengenai kepalanya ia segera mengerjap membuka matanya perlahan.
di mana ini batinnya karena mulutnya masih saja di lakban.
Perlahan Fara mendongakkan kepala ke atas mendapati seorang pria tampan bertubuh kekar tepat di depan matanya dengan sorotan mata tajam seperti membunuh menatap nya.
pria bernetra abu abu itu kembali berjongkok setelah melihat tahanannya itu membuka mata, dengan seluruh tubuh yang basah dengan bibirnya yang masih di lakban.
" apa kau sudah puas menutup matamu " ucap Matteo dingin
kenapa matanya bagus sekali gumamnya
kemudian Matteo membuka lakban yang menempel di bibir Fara dengan kasar.
Matteo sejenak memandang wajah Fara yang begitu cantik dengan kedua alisnya yang tebal serta warna mata coklatnya dan bibirnya mungilnya yang berwarna pink alami.
ternyata ini anak Asoka, ternyata dia cantik juga pantas saja selama ini dia menyembunyikannya gumam Matteo.
sedangkan Fara mulai gemetaran karena rasa kedinginan dan rasa takut yang mulai menghampiri nya, gadis itu sedikit mengigit bibir bawahnya karena merasa sedikit kebas
sedangkan Matteo yang sedari tadi memandang wajah Fara dari dekat itu kini beralih melihat ke arah bibir Fara yang sedang begitu nikmat di lihatnya itu.
aakhh apalagi ini, apa dia berniat menggodaku bibirnya sangat menggairahkan gumamnya.
" siapa kau " tanya Fara kepada lelaki tampan di depannya itu.
" apa aku perlu menjawab mu hah " ucap Matteo dengan nada ketus.
" ya itu perlu karena aku tidak mengenalmu, dan sekarang kau menyekap ku seperti ini '' ucap Fara tak kalah ketus.
Matteo sedikit menyunggingkan senyum jahatnya.
" kau ingin tau siapa aku, aku adalah anak dari seseorang yang pernah di bunuh oleh ayahmu TUAN ASOKA "
" tidak mungkin ayahku seperti itu " sangkal Fara.
" kau tau, dulu ayahmu menyingkirkan ayahku karena persaingan perusahaan, ibuku jatuh sakit karena memikirkan keadaan ayahku yang kritis, kemudian dia meninggal dan perusahaan keluarga ku bangkrut karena ulah ayahmu kau tau itu "
ucap Matteo dengan nada suara yang sangat kesal dan marah mengingat semua kejadian masa lalunya.
sedangkan Fara yang mendengarnya mulai meneteskan air mata karena tidak menyangka ayahnya sejahat itu di masa lalunya.
" tidak mungkin ayahku seperti itu, ayah dan ibuku sekarang telah meninggal dan perusahaan keluarga ku juga sudah bangkrut, untuk apa lagi kau menyekap ku bukankah kita sudah impas "
" impas katamu " jawab Matteo sambil menekan dagu Fara dengan keras.
" yah bukan kah semua ini sudah impas kita sudah sama - sama yatim piatu bukan, dan sekarang lepaskan aku " ucap Fara sambil merasakan pipinya yang sakit akibat ditekan terlalu keras oleh Matteo.
" tetapi tidak bagiku, kedua orang tuamu meninggal bukan karena keluarga ku, dan sekarang kau akan ku jadikan budak seumur hidupmu sampai kau merasa lelah dengan hidupmu sendiri sebagai penebus kelakuan ayahmu di masa lalu "
" kenapa kau egois sekali hah, siapa dirimu menjadikan diriku sebagai budak "
kemudian Matteo meninggalkan Fara begitu saja dengan senyum jahatnya setelah itu dia keluar dari ruang gelap itu dan mengunci pintu itu dari luar yang tak lain adalah gudang yang sangat pengap.
sedangkan di dalam gudang itu Kini Fara menangis sejadi-jadinya karena dia merasa hatinya hancur menerima kenyataan bahwa dulu ayahnya adalah seseorang yang begitu jahat.
dan juga di dalam sana Fara begitu takut dengan kegelapan dia sangat kedinginan akibat di siram air dingin oleh Matteo tadi.
Di dalam gudang yang minim cahaya itu kini Zahra terus meratapi nasib nya yang begitu menyedihkan, tak beberapa saat kemudian Fara tak sadarkan diri karena terlalu kedinginan dan juga memang Fara tidak makan sedari pagi.
malam sunyi ini pun di lalui Fara dengan rasa yang begitu hancur se hancurnya hatinya saat ini.
kini malam pun telah berlalu, dan pagi pun telah datang dengan sedikit cahaya yang masuk dari cela kecil yang menyelinap masuk dalam ruang pengap itu.
Fara gadis cantik itu tetap saja tak membuka matanya sedikit pun saat ini, dan badannya terasa panas saat ini mungkin akibat tubuhnya kedinginan kemarin malam dan keadaan perutnya pun masih kosong sampai saat ini.
tak beberapa lama kemudian pintu gudang itu di buka dari luar.
lelaki bertubuh kekar itu mulai mendekati tubuh Fara yang sudah lemas dan tak sadarkan diri itu.
hey bangun dasar pemalas, jam segini kau masih tidur hah, ucapnya ketus kemudian menepuk sedikit pipi Fara tetapi tetap saja tak ada respon dari wanita itu.
ada apa dengannya, kemudian Matteo lelaki bertubuh kekar itu menempelkan sedikit tangannya di dahi Fara
Oh Dia demam ternyata, ucapnya begitu enteng.
kemudian Matteo keluar dari gudang itu kemudian membawa air satu ember, dan memasuki gudang lagi dan menyiramkan air itu ke tubuh Fara untuk yang kedua kalinya.
Fara sedikit menggerakkan tubuhnya, yang dia sendiri sepertinya tidak kuat untuk menopang tubuhnya yang sudah lemah itu.
" apa kau sudah bangun, cepat bangun karena ini sudah siang cepat buatkan aku sarapan "
" aku sakit dan sepertinya aku tidak kuat hanya untuk berdiri saja " jawabnya kepada Matteo
" apa kau bilang, cepat bangun aku tidak mau tau " ucap Matteo kemudian melepaskan ikatan di tangan dan di kaki Fara yang mulai membiru.
" aku tidak membohongimu " jawabnya lemas
" aku tidak mau tau kau mengerti " ucap Matteo lagi - lagi dengan nada suara yang dingin
kemudian Fara mencoba berdiri sedikit demi sedikit tetapi tetap saja dirinya kembali ambruk,
" badanku sungguh tidak kuat, aku tidak membohongimu " ucap Fara
Matteo yang mendengar perkataan Fara itu seperti tidak mau tau.
dan Fara mencoba berdiri untuk kedua kalinya kemudian dia ambruk dan tak sadarkan diri.
Matteo tetap saja membiarkan Fara tergeletak di lantai, dia ingin tahu sebenarnya wanita yang baru saja ia jadikan budak itu membohonginya atau tidak.
beberapa saat kemudian Fara tetap tak bergerak di lantai, Matteo pun mulai mendekati nya dan membopong tubuh Fara yang sudah basah karena di siram nya tadi, dan sekarang Matteo membawa tubuh gadis cantik itu ke dalam sebuah kamar dan menidurkannya di atas ranjang king size itu.
baru begitu saja sudah ambruk, Matteo menyunggingkan sedikit senyumnya memandangi Fara yang tak sadarkan diri itu,
dengan baju basah yang memperlihatkan bentuk tubuh Fara yang terpampang sangat jelas di sana.
Matteo sedikit menelan ludah karena melihat pahatan sang Pencipta yang begitu indah,
seperti terlihat jelas di balik gaun pendek selutut Fara yang terlihat transparan karena basah terkena air yang ia siramkan sendiri tadi kepada Fara di gudang pengap itu.
Astaga apa yang aku pikirkan, kenapa lagi dia pakai pakaian yang seperti itu gumamnya.
kemudian Matteo memanggil pelayan wanita untuk mengganti pakaian Fara.
" pelayan " panggil Matteo
" iya tuan ada apa "
" ganti baju gadis ini dengan yang baru, Oh iya aku lupa dia belum aku belikan pakaian baru, kau pakai kan saja bajuku di dalam ruang ganti sana cari yang pas untuknya, kau mengerti "
" mengerti tuan " ucap pelayang wanita itu.
kemudian Matteo keluar dari kamar itu, dan sekarang pelayan wanita itu pun mulai mencari pakaian tuan mudanya yang pas untuk di pakaikan kepada tubuh gadis yang masih memejamkan matanya di atas ranjang king size nya itu.
beberapa saat kemudian pelayan wanita itu telah selesai dengan pekerjaan nya kemudian keluar dari kamar tuanya itu.
" tuan saya sudah selesai mengganti pakaian nona yang ada di dalam " ucapnya kepada Matteo.
" bagus pergilah sekarang ambil air satu ember kecil kemudian kompres gadis itu sepertinya dia demam
" baik tuan "
Dan pelayan pun kembali ke lantai bawah untuk mengambil ember kecil berisikan air,
tak beberapa lama kemudian
pelayan wanita itu sudah berada di lantai atas kemudian membuka pintu perlahan dan memasuki kamar tuanya itu, sambil membawa ember kecil berisikan air serta membawa handuk kecil di tangan yang satunya.
Dan pelayan wanita itu mulai mengompres dahi Fara dengan handuk kecil, setelah selesai dengan tugasnya pelayan wanita itu pun keluar dari kamar atasannya yaitu Matteo.
" tuan semuanya sudah selesai " ucap pelayan wanita itu
" bagus, pergilah sekarang "
" baik tuan " kemudian pelayan itu membungkukkan sedikit badannya dan keluar dari kamar tersebut.
setelah kepergian pelayan wanita itu kini Matteo mendekati ranjang king size itu, dan duduk disebelah ranjang sambil melihat keadaan Fara yang masih pucat pasi.
ini baru awal saja, dan selanjutnya aku akan mengikatmu dengan sebuah hubungan supaya kau tidak bisa kabur dari ku ucap Matteo sambil tersenyum jahat.
Kemudian Matteo keluar dari kamar itu, menuju ruang kerjanya.
setelah dua jam lamanya kini Fara sudah mulai membuka kedua matanya,
dan tak beberapa lama kemudian Matteo juga memasuki kamar itu dan tatapan mereka saling bertemu setelah Matteo menutup pintu dan melangkah ke arahnya.
Fara yang melihat lelaki tampan yang bertubuh atletis itu, kini sedikit demi sedikit mulai memundurkan tubuhnya sampai membentur sandaran ranjang king size itu, karena merasa ketakutan.
" kau sudah sadar rupanya, apa kau lapar " tanya Matteo dengan gaya angkuhnya
Fara hanya sedikit menganggukkan kepala sebagai balasan dari perkataan Matteo.
kemudian Matteo memanggil pelayan lewat sambungan telefon yang ada di kamar itu, supaya mengantarkan makan untuk budak barunya itu.
tak beberapa lama kemudian pelayan pun membawa nampan yang berisi sarapan pagi, buah dan segelas susu.
" permisi tuan, ini sarapan pagi nona tuan "
ucap pelayan wanita itu kemudian pamit undur diri untuk keluar dari kamar atasannya itu karena dirasa sudah tidak ada yang di perlukan atasannya lagi.
sekarang cepat makanlah sarapan mu ini, jangan sampai ada sedikitpun yang tersisa ucap Matteo dengan nada angkuhnya.
kemudian Matteo memberikan nampan itu kepada Fara, dan Fara pun mengambilnya dengan kepala menunduk dan tangannya yang sedikit gemetar.
apa sampai seperti itu sangking takutnya dia kepadaku gumam Matteo.
baiklah habiskan makananmu itu, aku akan keluar, dan setelah kau selesai makan, dan bersihkan seluruh kamar ini aku tidak mau ada satu pun debu yang menempel di kamarku kau mengerti.
Fara pun hanya menganggukkan kepalanya sejenak sebagai tanda persetujuan darinya.
Matteo pun mulai keluar dari kamar itu dan melanjutkan pekerjaannya di ruang kerja.
apa yang harus aku lakukan sekarang dengan keadaan ku yang seperti ini, aku harus kabur dari sini tapi bagaimana caranya aku tidak tau, Fara bermonolog sendiri sambil memasukkan sedikit demi sedikit nasi yang berada dia atas nampan itu.
kemudian Fara melihat ke arah jendela.
sebaiknya aku akan mencobanya dari situ terlebih dahulu,
dan sekarang aku akan menghabiskan dulu makanan ini untuk menambah tenaga ku,
ya itu lebih baik ucapnya lagi - lagi Fara bermonolog sendiri di dalam kamar, yang tak tau saat ini kamar siapa yang ia tempati.
tak beberapa saat kemudian Fara telah selesai dengan sarapan paginya itu, kemudian dia ingin memulai rencananya itu yaitu membuka jendela di samping kamar.
Fara pun mulai membuka perlahan kancing jendela tetapi kancing kendala itu sangat susah di bukanya, dan beberapa saat kemudian pintu di buka seseorang dari luar dan kembali menguncinya perlahan supaya Fara tidak mendengar nya.
Dan ternyata itu adalah Matteo Alexander, pandangan Matteo pun kini tertuju kepada Fara yang sibuk di depan jendela dan akhirnya kunci jendela pun kini terbuka.
" akhirnya aku berhasil " ucap Fara
yang tidak sadar kalau Matteo sudah berada di belakangnya sedari tadi, karena memang sedari tadi Fara sibuk dengan kancing jendela sehingga tidak menyadari bahwa pintu kamar telah di buka seseorang yang tak lain adalah Matteo.
" bagus sekali rupanya, tadi kau berpura-pura ketakutan dan sekarang kau mencoba kabur dariku bukan " ucapnya dengan nada suara yang menakutkan.
Fara yang mendengar seseorang yang sedang berbicara di belakangnya itu, kini tubuhnya mulai melemas dan mulai dihinggapi rasa ketakutan yang begitu hebat,
dan Fara pun mulai membalikkan badannya perlahan menghadap seseorang lelaki yang begitu menakutkan di hadapannya itu dan mendapati wajah lelaki di depannya itu seperti penuh dengan amarah.
kenapa kau hanya diam, apa kau tidak bisa bicara hah, bentak Matteo
Fara tetap saja diam karena dia begitu merasa sangat ketakutan pada lelaki bertubuh kekar itu yang tak lain adalah Matteo.
Matteo karena merasa kesal kemudian memegang dagu Zahra dan mengangkat perlahan ke atas supaya Matteo bisa menatapnya.
setelah itu Matteo mencengkram erat dagu Fara, karena Fara tak sedikitpun menjawab perkataan nya sedari tadi.
apa kau bisu hah, ucapnya sambil menatap kedua bola mata Fara yang mulai meneteskan air mata.
kemudian Matteo pun mulai memeluk pinggang Fara dengan begitu posesif dan menarik tengkuk leher Zahra dan menciumnya dengan sangat kasar.
sedangkan Fara berusaha melepaskan ciuman itu yang menurutnya sangat lancang.
" kau boleh menyiksa ku tapi tidak dengan harga diri ku, kau mencium ku seenak jidatmu "
" ternyata kau bisa bicara rupanya ya " ucapnya lagi lagi enteng.
kemudian dengan keberaniannya Fara menginjak kaki Matteo dengan keras.
aawww... Matteo meringis merasakan kakinya yang kesakitan karena Fara begitu keras menginjak kakinya.
sedangkan Fara berlari menuju pintu keluar, tapi sayang pintu itu telah di kunci dan kunci itu sekarang berada di saku celana lelaki tampan itu.
" apa kau mencari ini " ucap Matteo sambil memainkan sebuah gantungan kunci yang berada di tangannya saat ini, dan Matteo juga mengeluarkan senyum jahatnya kepada Fara.
" apa yang kau inginkan dariku hah " jawab Fara yang lagi - lagi merasakan ketakutan.
" apakah semuanya kurang jelas bagimu, aku ingin kau menjadi budak ku sampai kau merasa lelah dengan hidupmu sendiri " ucapnya sambil melangkahkan kakinya mendekati Fara.
" kenapa kau tidak membunuhku saja hah " jawab Fara yang sudah memang tak tau lagi apa yang harus dia lakukan saat ini.
" tidak segampang itu FARA " ucapnya lagi - lagi membuat Fara bertambah ketakutan
" aku masih ingin bermain - main denganmu, aku ingin lebih lama lagi menyiksamu hingga kau menyerah dengan hidupmu sendiri "
" kau tau, kau itu bukan lagi manusia karena kau sangat egois "
" apa kau sudah puas dengan semua isi hatimu yang kau curahkan semuanya padaku hah "
jawab Matteo lagi - lagi memegang dagu Fara dengan satu tangannya dan menekannya dengan sangat keras.
Fara yang mendengar pun terus bertambah ketakutan, dan saat ini fara sangat membenci lelaki di depannya ini yang dianggapnya bukan manusia lagi yang tak lain adalah seperti monster baginya.
Matteo pun lagi - lagi memeluk pinggang Fara dengan posesif nya kemudian menarik tengkuk lehernya dan mencium Fara secara kasar.
Fara yang mendapat perlakuan seperti itu langsung memberontak, karena merasa marah dengan lelaki di depannya itu saat ini.
sedangkan Matteo tetap saja mencium bibir Fara dengan kasar, kemudian Matteo beralih ke leher jenjang Fara dan memberi tanda kepemilikan di sana.
sedangkan Fara yang berusaha memberontak tetap saja dia tidak bisa lepas dari dekapan lelaki kekar itu, karena tubuhnya yang lebih kecil di banding lelaki itu.
" lepaskan aku, aku mohon berhentilah melakukan seperti ini padaku " ucapnya penuh air mata yang membanjiri wajah cantiknya dengan permohonan kepada Matteo.
kemudian setelah memberi tanda kepemilikan di sana Matteo berhenti melakukannya, karena mendengar perkataan Fara.
" baiklah aku akan berhenti, jika kau tidak lagi mencoba kabur dariku "
kemudian Matteo melepaskan pelukan posesif nya itu kepada Fara.
Fara hanya diam tak berniat menjawab perkataan Matteo.
kemudian Fara langsung meringkuk setelah Matteo melepaskan pelukan itu.
Fara langsung meringkuk di tepi ranjang king size itu dan mulai meneteskan air matanya lagi, dan menangis sejadi-jadinya karena merasa jijik dengan kelakuan Matteo pada dirinya.
Matteo yang melihatnya seperti itu tersenyum puas karena budak barunya itu mulai takut dengan ancamannya.
dan sekarang Matteo langsung keluar dari sana dan tak menghiraukan Fara, setelah keluar dari kamar itu, kini Matteo menuju ruang olahraga nya karena hari ini adalah hari minggu harinya untuk bersantai.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!