bunyi alarm membangunkan risa dari tidur lelapnya, risa bangun dengan tubuh yang terasa remuk redam karena menunggu mamanya di rumah sakit. yah, mama risa memang sering sekali sakit setelah kepergian suami tercinta sekaligus ayah risa 3 tahun yang lalu karena sakit jantung. risa dua bersaudara dengan sang kakak yang sudah menikah dan tinggal di luar kota bersama keluarga kecilnya. tinggal lah risa sendiri yang menjaga sang mama sembari bekerja sebagai karyawan di Dirgantara group.
"kenapa hari cepat sekali berlalu, padahal aku masih lelah sekali" ucap risa yang pastinya kelelahan setelah beberapa hari begadang menunggu sang mama di rawat.
"Aku harus cepat-cepat bersiap berangkat ke kantor. aku tidak mau di pecat karena terlambat lagi"
Risa segera bergesas mandi dan berangkat ke kantor. tak lupa dia berpamitan dengan sang mama dan juga suster yang sedang berjaga.
"mbak risa udah mau berangkat kerja ya? kok pagi sekali!?"sapa salah satu suter
" iya nih sus, hari senin takut macet di jalan kalau kesiangan" ucap risa " nitip mama juga ya Sus" lanjut risa
"siap mbak risa, gak perlu khawatir karna kami di sini pasti akan jaga ibu Sinta dengan baik.
Risa segera berlari ke parkiran untuk mengambil sepeda motor kesayangan nya yang selalu setia mengantarkannya ke mana saja.
\=
" huufft!!! untung gak terlambat lagi. bisa ngamuk tuh manager kalau sampai aku telat lagi". gumam risa.
"waaah tumben banget nih gak telat lagi.? " ucap salsa teman kerja risa.
"iyalah, gue juga gak mau kali di pecat sama si bos karena telat."
"tau sendiri kan gue lagi butuh duit banyak buat berobat nyokap" jawab risa
"gimana keadaan tante Sinta ris, maaf ya belum bisa jenguk lagi"
"udah santai aja kali, mama udah mendingan kok. mungkin lusa juga udah boleh pulang"
Memang hanya salsa yang selalu menjadi tempat risa mengutarakan isi hatinya dan berkeluh kesah.
karena memang mereka bersahabat sejak lama.
Di kantin....
"eehh eeh tau gak, katanya ceo baru kita siang ini dateng loh"
"iya, denger-denger juga dia duda, dan ganteng lagi"
di kantin banyak karyawan yang membicarakan ceo baru mereka yang siang ini akan mulai bekerja menggantikan ceo yang lama.
"tapi katanya dia itu dingin banget. susah buat deketinnya"
"namanya juga ceo, gak mungkin juga kan mau bergaul dengan karyawan biasa kayak kita"
kabar tentang kedatangan ceo baru sudah menyebar ke seluruh perusahaan. banyak diantara wanita lajang yang berlomba berdandan secantik mungkin untuk menarik perhatian sang duda tampan itu.
"eeh lo gak ikutan dandan juga ris, siapa tau tuh duda naksir sama lo".goda salsa kepada risa
" kenapa gak lo aja yang goda ceo baru itu, kan lo jomblo. kalau gue kan emang udah punya cowok kalau lo lupa yah". jawab risa. "lagian Toni juga gak kalah cakep kok" lanjut risa.
"yaelah pacar playboy kayak gitu aja lo banggain. sampe kapan sih lo itu nyadar kalau lo cuma di permainkan sama si Toni itu..! "
"lagian ya ris, hubungan lo sama dia itu udah gak ada mesa depannya. sekali tukang selingkuh juga selamanya bakal kayak gitu terus. gak akan berubah. percaya deh sama gue"
"tapi kan gue sayang banget sama dia, dia juga udah janji kok bakal berubah dan mau seriusin gue" bela risa.
Risa memang sudah berpacaran dengan Toni sejak mereka masih sama- sama kuliyah. dan sudah berulang kali juga risa memergoki Toni selingkuh. yaah mungkin risa terlalu bucin kali ya sampe dia gak bisa melihat keb***kan Toni dan selalu memaafkannya.
"iya tapi lo jangan nangis-nangis ke gue lagi ya kalau sampai lo tau dia selingkuh lagi" ancam salsa.
"yaelah lo jangan nyumpahin gue gitu dong. gue yakin kok dia bakalan berubah"
" dasar bucin lo ris" umpat salsa kesal dengan sahabatnya itu
"bukaaan.... "
"tante cantiiiik"
Risa dan salsa menoleh ke arah sumber suara. Terlihat gadis kecil berusia 4 tahun berlari ke arah mereka dan merangkul risa.
bahkan seluruh karyawan lain juga mengalihkan pandangan pada mereka dengan tanda tanya di wajah mereka.
"kinar cantik kenapa ada di sini. sama siapa ke sini nya? " tanya risa pada gadis kecil yang kini sudah duduk di pangkuannya itu.
" sama papa kakak cantik. kan papa kerja di sini" jawab kinar dengan logat bocahnya.
" siapa tu ris kok bisa kenal sama lo? " ucap salsa keheranan melihat bocah kecil yang terlihat akrab dengan sahabatnya itu.
" ooh ini kin.... "
" kinaaaar... "
pembicaraan mereka terhenti karena sebuah suara datang dari arah pintu kantin.
"kinaaaar... "
pembicaraan mereka terhenti karena sebuah suara datang dari arah pintu kantin.
terlihat seorang pria tampan berjas hitam datang menghampiri. Risa terkejud melihat pria yang datang adalah ayah kinar.
**flashback
" gak mau pa, kinar gak mau di suntik. sakit pa, kinar takut."
gadis kecil itu berlari ke lorong rumah sakit sambil menangis histeris.
Bruuuk...!!!
"aduuh" ucap risa kaget karna bertabrakan dengan gadis kecil.
" adik kecil kenapa menangis, ada yang sakit?? maaf ya tante gak sengaja "
" coba sini tante lihat "
Risa mencoba menenangkan gadis kecil itu yang terlihat ketakutan.
" tante tolong, kinar gak mau di suntik. kinar takut tante"
" kamu namanya kinar?? "
" huum tante, saya kinar. kinar takut tante"
" sudah cup cup cup jangan nangis lagi. nanti gak imut lagi kalau nangis"
Risa memeluk gadis itu mencoba menenangkan.
" kinaaar sayang kamu dimana! "
Risa menoleh ke arah sumber suara. terlihat seorang pria tampan berlari ke arahnya di ikuti seorang suster.
* tampan sekali dia * gumam risa dalam hati
" kinar sini sayang, papa minta maaf. papa gak akan maksa kinar lagi buat di suntik, cuma di periksa saja sama dokter biar kinar cepat sembuh"
ucapnya mencoba membujuk sang putri.
" gak mau, kinar maunya sama tante cantik"
Kevin menoleh ke arah wanita yang telah memangku putrinya itu, dan sedikit terpesona olehnya yang memiliki wajah teduh dan memenangkan.
" maaf, apa anda ayahnya kinar? " tanya risa membuyarkan keterkejutan Kevin.
" oooh iya, saya papanya kinar"
" kalau boleh tau kinar kenapa tadi sampai lari ketakutan seperti itu? "
" dia sedang demam dan saya ke sini untuk periksa. tapi malah kabur karena takut di suntik" jelas kevin
" kinar sayang kenapa gak mau di periksa sama dokter? "
" kinar takut di suntik tante. kinar gak mau ketemu dokter" jawab kinar sambil menundukkan kepala
" kinar gak boleh takut sama dokter, dokternya kan baik mau nyembuhin sakitnya kinar. emang kinar gak mau cepet sembuh supaya bisa main-main lagi sama temennya? "
"kinar mau sekolah lagi tante, mau ketemu sama temen-temen. kinar bosen di rumah gak ada temennya"
" yaudah kalau gitu sekarang kinar ikut papa ya, biar di periksa sama dokter. supaya kinar cepet sembuh dan bisa ke sekolah lagi" bujuk risa
Terlihat gadis kecil itu menoleh ke papanya.
" pa, kinar mau di periksa dokter tapi di temenin sama tante"
kebin menoleh ke risa merasa tidak enak jika merepotkan orang lain.
" kinar sayang, jangan ngerepotin tantenya dong. gak baik"
" gak mau pa, kinar mau sama tante"
kinar sudah mulai berkaca-kaca hendak menangis
" gak papa pak, biar sama temenin sebentar" risa mengalah karena kasihan dengan gadis kecil itu.
" maaf jika merepotkan anda". ucap kevin mengalah pada sang putri semata wayang.
" tidak apa-apa pak, saya juga sedang tidak terlalu buru-biru".
mereka pun berjalan bersama menuju ruangan dokter dengan kinar yang tetap berada di gendongan risa.
" maaf ya sudah merepotkan.dan Terima kasih atas bantuannya mbak..? "
" Risa, nama saya risa pak". mengulurkan tangan.
"saya kevin" sambil menjabat tangan risa.
" kalau begitu saya permisi dulu pak, masih harus ada yang saya kerjakan. kinar sayang tante pergi dulu ya, semoga cepat sembuh" mencium pipi gadis kecil itu lalu pergi.
** flashback off
" papa...!! " seru kinar sambil turun dari pangkuan risa dan berlari menuju papanya.
" kinar sayang kenapa di sini? dari tadi papa cariin? "
" kinar ketemu sama tante cantik pa di sini" sambil menunjuk risa
" ooh mbak risa kerja di sini juga?"
" iya Pak saya karyawan di sini" jawab risa.
" yaudah kalau begitu saya permisi dulu ya, Terima kasih sekali lagi untuk bantuannya waktu itu"
" iya Pak sama-sama"
" papa, kinar mau sama tante aja di sini. kinar bosen nungguin papa kerja"
" sayang, tantenya lagi istirahat makan. nanti saja ya kalau tantenya udah selesai" bujuk kevin.
Terlihat gadis itu berfikir.
" hemmmm baiklah. tapi janji ya nanti kinar boleh main sama tante"
" iya sayang, saya permisi dulu ya risa" di balas anggukan kepala oleh risa lalu pergi dari kantin itu.
Terlihat semua keryawan yang ada di sana saling berbisik-bisik memandang ke arah risa.
" eeh siapa tu tadi? bening amat. " tanya salsa penasaran.
" kamu tu ya, gak bisa lihat yang bening dikit aja langsung deh kumat ganjennya." risa menoel pundak sahabatnya itu sambil geleng-geleng kepala.
" yaelah wajar aja kali kalau gue naksir sama yang model begitu. habisnya cakep bener. gak lihat apa tu semua cewek yg ada di sini juga pada naksir sama dia"
"itu kinar, gadis kecil yang aku temui waktu di rumah sakit sama papanya". salsa mengangguk kan kepala tanda faham.
*di ruang kerja
" pah, tante risa cantik ya? "
tanya kinar pada papanya.
"iya cantik"
" papa suka gak sama tante risa? "
" kenapa tanya seperti itu kinar? "
" papah, kinar mau tante cantik jadi mama baru kinar"
*deg...
jantung kevin terasa berhenti berdetak saat mendengar pernyataan dari sang putri. bagaimana tidak, selama ini kinar tidak pernah meminta hal seperti itu. Dia merasa kinar tak pernah kekurangan kasih sayang walaupun dia tidak mendapatkannya dari sang mama karena meninggal waktu kinar masih bayi. sekarang dia sadar bahwa kinar pasti membutuhkan figur seorang ibu di sampingnya. Dia tahu bahwa kinar iri dengan teman-temannya yang di jemput mamanya saat pulang sekolah. itu sebabnya dia selalu murung saat pulang sekolah.
"kita kan belum lama kenal sama tante risa sayang."
" kinar yakin tante cantik orang baik"
" tapi belum tentu tante risa mau sama papa"
Akhirnya kevin mengalah, karena dia tahu tak akan menang berdebat dengan sang putri. sama seperti waktu dia berdebat dengan mona, mami kinar.
kevin mengambil sebuah figura di meja kerjanya, di mana ada gambar dia, mona, dan juga kinar waktu bayi.
" mona, anak kita sudah besar, dia sangat mirip dengan kamu. dia juga pandai berdebat seperti kamu"
" kinar sepertinya menginginkan figur seorang mama mon, dia bahkan sudah berani meminta saya untuk memberikan dia seorang mama. aku harus bagaimana mon, aku masih belum bisa menggeser posisimu dari hatiku"
" aku belum siap menerima kehadiran orang lain sebagai penggantimu. tapi aku tak bisa egois, aku juga harus memikirkan perasaan kinar. dia butuh sosok ibu yang selalu bisa menemani nya bermain dan bermanja."
Tak terasa air mata menetes dari pipi kevin. Ia bingung dengan semua yang ada. apakah dia harus menuruti keingan putri dan orang tuanya untuk menikah lagi.
Tok..
Tok..
Tok...
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan kevin. dia segera mengusap air matanya dan menata mimik wajahnya seperti tak terjadi apa apa.
" masuk... "
" maaf pak, acara perkenalan ceo baru dengan para karyawan akan segera di mulai" terlihat sang sekertaris masuk dan memberikan kabar kepadanya.
" hemmm baik lah, silahkan keluar. saya akan ke sana sebentar lagi" jawab kevin.
*** di aula
...Terlihat para karyawan sudah ramai memenuhi aula tengah untuk acara penyambutan dan pengenalan CEO baru mereka. semua karyawan berdandan sebaik mungkin untuk menarik perhatian sang CEO yang katanya ganteng itu, di tambah lagi ia juga seorang duda....
Bisik-bisik dari masing-masing divisi sudah menambah kesan ketidaksabaran mereka bertemu dengan bos baru itu.
" eeh ris, katanya si bos baru itu duda ya? " tanya salsa.
"katanya sih gitu, mau duda kek, punya bini kek apa urusannya sama kita! "
"yaelah lu ya, siapa tau si bos bisa khilaf naksir sama kita"
" kebanyakan baca novel halu sih lu ya, jadinya gitu. eeeh ini tu dunia nyata jangan di samain sama dunia khayalan lu aja" kilah risa mencoba menyadarkan sahabat halunya itu.
" namanya juga berharap ris, lu gak bisa apa ya lihat sahabat lu seneng dikit aja. "
" Gue nyadarin lu supaya tidak terlalu tinggi berekspektasi, takutnya bisa gila lu kalau realitanya gak seperti yang lu harepin"
Salsa dan risa sudah tak melanjutkan obrolan mereka lagi.tampak semua karyawan juga mulai tenang karena para atasan sudah masuk ke aula.
" selamat siang semua.. "
" siang Pak.. " jawab seluruh karyawan serempak.
" Siang ini saya akan memperkenalkan kepada kalian semua pimpinan baru yang akan menggantikan pak raka dirgantara memimpin perusahan Dirgantara group. "
" selamat datang dan selamat bergabung pak kevin sebastian digantara. "
Prok... prok.. prok...
Terdengar tepuk tangan dari seluruh karyawan menyambut pimpinan baru mereka. Terlihat seorang pria gagah berjalan memasuki aula. dengan kharisma yang begitu luar biasa.
Seorang gadis yang berdiri di pojok belakang terlihat syok dan membelalakkan mata seakan tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat.
* ternyata dunia ini begitu sempit yah, orang yang tanpa sengaja aku temui ternyata adalah bos baru di tempatku bekerja..* Batin risa
"Selamat siang semua..!!"
"Siang paaakkk....!!! "
"Perkenalkan nama saya kevin sebastian dirgantara. biasa di panggil kevin. saya akan mulai bekerja di sini menggantikan ayah saya yang sudah pensiun untuk mengurus perusahaan Dirgantara Group. mohon kerja samanya untuk kemajuan Dirgantara group".. Salam perkenalan kevin dan di jawab tepuk tangan oleh para karyawan.
" Dan setengah jam lagi saya minta masing-masing divisi ke ruang rapat untuk memberikan laporan sesuai dengan bidang yang di kerjakan. Terima kasih"
...Pandangan kevin tertuju pada Risa yang berada di baris belakang. Terlihat senyum tipis di bibir kevin. Risa yang sadar sedang di perhatikan terlihat salah tingkah menundukkan kepala....
*Kenapa dia memandangku seperti itu* Batin risa.
Salsa yang berada di samping risa terlihat menyenggol lengan sahabat nya itu dan membuyarkan lamunan Risa. Berjalan keluar dari aula menuju ruang kerja mereka.
" Lihat tuh, kayaknya si bos dari tadi lihatin kamu deh, kamu yakin gak ada hubungan apa-apa sama si bos ganteng itu? kamu gak lagi nyembunyiin sesuatu kan dari gue? " cecar salsa pada risa terlihat curiga dengan tingkah laku sahabatnya itu dan juga si bos.
" apa'an sih lu Sa, ya gak mungkin lah. yakali tu bos naksir sama gue yang cuma karyawan biasa gini. ngaco deh lo" . Kilah risa membela.
Sebenarnya Risa juga penasaran kenapa bos nya itu selalu memperhatikannya. tidak mungkin kan kalau dia memang naksir beneran.
Risa segera memukul kepalanya dan mungusir fikiran konyolnya itu. duduk kembali ke meja kerjanya dan fokus pada pekerjaan nya lagi.
"Risa, nanti kamu ikut saya ke ruang rapat ya untuk laporan ke pak kevin" Ucap pak tirto kepala divisi marketing tempat risa bekerja.
"Baik Pak" Jawab risa.
***Di ruang meeting.***
Terlihat masing-masing divisi mulai melaporkan laporan mereka pada kevin. selama itu pula kevin terlihat tidak fokus dan malah selalu memperhatikan Risa. Risa yang merasa di perhatikan terlihat tidak nyaman.
"Bagaimana pak, apakah ada yang kurang dari laporan ini?" Tanya salah seorang kepada kevin.
kevin yang tidak fokus menyimak gelagapan saat mendengar namanya disebut.
"Ah iya bagaimana tadi? " Tanya kevin.
" Apakah masih ada yang kurang dari laporan tadi pak? "
" untuk saat ini sudah cukup, jika masih ada yang kurang nanti akan saya suruh sekertaris saya untuk meminta laporan lagi pada kalian. Terima kasih dan silahkan kembali ke tempat masing-masing".
Kevin segera berdiri dan keluar dari ruangan di ikuti oleh semua yang ada di sana. saat sampai di pintu, kevin berhenti dan menoleh ke belakang.
"Risa, setelah ini ke ruangan saya" Ucap kevin mengagetkan risa.
" Ba.. baik Pak" Jawab risa gugup.
...kevin segera melanjutkan perjalannya menuju ruangan. sementara semua orang yang ada di sana memandang risa dengan tatapan penuh tanya....
"kenapa pak kevin memanggil kamu ris? emang kamu ada masalah sama pak kevin? "
"Entahlah..." Jawab Risa sambil menghendikkan bahu terus berjalan menuju ke ruangan kevin.
Tok.
Tok
Tok...
"Masuk" Jawab dari dalam.
Risa membuka pintu dengan perasaan takut dan was-was. perlahan masuk ke dalam dan menutup pintu dengan pelan.
"Ooh risa silahkan duduk dulu, santai saja" ucap kevin.
" Baik Pak" jawab risa.
Terlihat kevin masih sibuk dengan berkas-berkas di mejanya, sementara risa duduk dengan menundukkan kepala. Setelah beberapa saat Kevin bangun dari kursinya dan berjalan menuju tempat risa berada.
" Mau minum apa ris? " tanya kevin yang membuat risa mengangkat kepala menatap wajah bosnya itu lalu menggelengkan kepala.
"Ti tidak usah pak. maaf sebelumya, ada perlu apa ya bapak memanggil saya kemari? " tanya risa sopan.
" Aah tidak, saya hanya ingin mengucapkan *Terima kasih atas bantuannya waktu itu di rumah sakit."
"Iya Pak sama-sama, saya cuma membantu sedikit saja pak. tidak perlu sampai segitunya bapak berterima kasih pada saya*" jawab risa.
"*kamu sudah lama kerja di sini? "
" baru 2 tahun pak"
" hemmmm sudah kenal papa saya dong kamu? "
" yaaah sebatas tau aja pak, saya kan cuma karyawan biasa. gak mungkin juga bisa kenal sama pimpinan perusahaan"
" Akhir pekan kamu ada waktu luang? "
Risa* mengangkat kepala memandang atasannya itu dengan bingung.
" Ada perlu apa ya pak? " Tanya risa.
" *anak saya ingin ketemu dengan kamu"
" Maaf Pak, tapi saya harus jemput mama saya di rumah sakit. kebetulan mama saya sudah boleh pulang. "
" kalau gitu sekalian saja aku nganterin mama kamu pulang ke rumah"
" tapi pak...? "
"sudah tidak ada tapi- tapi an, nanti saya akan datang ke rumah sakit untuk jemput mama kamu. hitung-hitung sebagai ucapan Terima kasih saya atas bantuan kamu waktu itu*."
Risa berjalan dengan gontai menuju ke ruangannya. dia masih bingung dengan sikap atasannya itu. apa sebenarnya yang di inginkan bos barunya itu,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!