Davina seorang gadis cantik nan baik hati sopan dan santun kepada yang lebihih tua dari nya (jika dia menghormati ku maka aku akan menghormati nya) itulah prinsip yang di anut Davina.
"Vina..kamu gak kerja..?" tanya Sherly teman satu apartemen Davina
"Hmm..aku di pecat kemarin katanya terlalu cantik hehe" dan mendapat tonyoran dari Sherly.
"Eleh sok kepedean banget..dah ya aku berangkat kerja dulu jangan lupa bersih-bersih dan cari kerja lagi aku tau kamu orangnya gak betah diem"
"Iya bawel"
"Ok bye baby"
"Uwekk..bye juga"
Kini hanya tersisa Davina saja di apartemen kecil itu setelah bersih-bersih Davina keluar mencari pekerjaan,dia melamar dari satu perusahaan ke perusahaan lain harap-harap supaya ada yang menerimanya,maklum anak kos harus bergerak kalau tidak bergerak maka akan mati di tempat.
Semwntara itu di tempat lain tepatnya di bar xxx tampak seorang pria tampan dan kaya tengah duduk dengan di dampingi oleh 2 wanita seksi nan menggoda di sebelah kanan dan kirinya.
Panggil saja Ken atau nama aslinya adalah Kendrick dia memang suka bermain ke bar namun bukan untuk celap celup sembarangan ya Ken hanya sekedar minum saja itupun tidak sampai teler seperti yang lain.
"Pergi"titah Ken pada dua ja*ang di sebelahnya.
"Tuan tidak mau kami layani"bisik wanita di sebelah kanannya dengan menggoda
"Ayolah tuan bermainlah dengan kami satu ronde juga tidak apa"kini wanita yang di sebelah kirinya
"Pergi"
Kedua wanita itu akhirnya pergi dengan wajah masam karena sudah di tolak untuk kesekian kalinya oleh Ken .
Ken bukan tipikal pria yang gampang celap celup sembarangan karena dia tidak mau aset berharga nya harus terkontaminasi oleh barang bekas laki-laki lain...sungguh menjijikkan....
"Huhh..kapan aku bisa merasakan bahagiaku sendiri"
Ken meninggalkan bar tersebut dan melajukan mobilnya ke arah yang sepi namun s*alnya ini bukan hari keberuntungan nya karena tiba-tiba di tengah jalan dia di hadang beberapa orang..ya itu pasti suruhan si br3ngsek...
Ken menghentikan mobilnya dan keluar untuk menghampiri mereka yang jumlahnya 4 orang berbadan kekar ,di tangan mereka terdapat sebuah pisau yang sepertinya tajam loh..dan juga pistol yang siap mencium bagian tubuh mangsanya hrrrrrrr..
"Mau apa kalian..?"
"Nyawa mu"
"CK.. buang-buang waktu saja"
"Banyak omong serang"
Perkelahian pun terjadi Ken memukul serta menendang salah seorang dan berhasil melumpuhkan 1 musuhnya,kemudian Ken kembali menyerang salah satu dari mereka namun naas pisau mereka mengenai lengan Ken dan seketika darah mengalir deras dari lengan tangannya bercampur rasa perih dan nyeri nyut-nyutan lah.
Melihat Ken hampir tidak berdaya kedua orang itu menyerang bersamaan tapi pada saat akan menusukkan pisau nya ke arah Ken tiba-tiba sebuah batu melayang tepat di kepala orang-orang yang menyerang Ken.
"Si*l siapa yang berani menimpuk ku hah..keluar kau"
Davina hanya berdecak dan melangkah dengan santainya bak orang bangun tidur..hey Davina kau itu mau melawan musuh bukan mau tidur kenapa kau santai dan malas-malasan sekali sih...
Davina melangkah maju mendekati mereka dengan malas dia menguap sungguh tak tau tempat sekali kau hadeh.
"Kau yang melempar ku batu hah..?"
"Iya kenapa hoammm"
"Gadis cantik seperti mu kenapa bisa liar sekali sih ,ayo ikut kami bersenang-senang sayang"
"Hoamm...aku ngantuk om cepatn mending kalian pergi aku lagi males berdebat soalnya aku udah pusing seharian nyari kerjaan gak dapet-dapet eh pas pulang malah aku ketemu om-om semua lagi ngeroyok orang itu ..aduh om mending om tidur aja di rumah gak usah main kasar sama orang kalau ada Maslah itu bicarain dengan baik-baik jangan main pukul sembarangan huuhhh"Davina mengomel karena penat yang dia rasakan dan bertemu manusia sampah seperti mereka.
"Beraninya kau.."
Saat Davina dan para penjahat itu tengah berdebat di saat itu juga Ken memanfaatkan keadaan untuk menyerang balik penjahat yang tengah berdebat dengan Davina.
BUGH....!!!....BUGH.....BUGH...!!!
Keduanya langsung terkapar tak berdaya setelah dihajar Ken,Davina yang melihat itupun hanya bersikap biasa saja seolah itu hanya tontonan sehari-hari luar biasa gadis ini...
"Ternyata kau masih hidup ya..?"tanya Davina asal dengan nada malasnya.
"Apa kau bilang..?"geram Ken dengan pertanyaan Davina.
"Oh selain lemah kau juga tuli..ah sudahlah aku malas berdebat dengan orang sepertimu"Davin hendak melenggang pergi namun tertahan dengan geraman Ken.
"Beraninya kau..sudahlah lagipula aku tak butuh bantuan mu"geram Ken dengan marah
"Apa..kenapa kau mau marah silahkan saja marah aku tak peduli, berhubung kau masih sehat jadi aku tinggal karna ini sudah malam aku lelah sampai jumpa bye"
"Hey kau...arghhh..!!! belum pernah ada wanita yang menolakku selama ini apalagi menghina dan mengataiku tuli s**t berani sekali gadis itu"
Davina telah sampai di apartemen kecilnya ya cukup untuk dua orang dewasa lah karena hanya ada 1 kamar saja dan 1 kamar mandi.
"Ahh.. akhirnya aku bisa rebahan,tunggu apa Sherly sudah pulang belum ya..?"
Davina masuk kedalam kamar dan mendapati temannya sudah terkapar ke alam mimpi nya..huh Persia seperti sapi tidurnya...
Davina masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya di ranjang yang sama dengan Sherly karena memang sudah terlalu lelah jadi dengan cepat Davina sudah terlelap...
Pagi menjelang waktunya beraktivitas lagi setelah cukup beristirahat semalaman.
"Sher..aku berangkat dulu soalnya ada interview di perusahaan "
"Iya hati-hati semoga lancar dan di terima ya"
"Ok bye"
Davina telah meninggalkan apartemen dan menuju ke perusahaan untuk interview pekerjaan dia sangat senang ketika mendapat notifikasi tentang interview.
Sementara itu di mansion milik Kendrick,tampak Ken sudah selesai sarapan dan bergegas menuju kantor karena ada beberapa rapat penting yang harus dia hadiri hari ini.
"John jdwalku sampai jam berapa hari ini..?"
"Sampai jam 3 sore bos "
"Baiklah setelah itu antar aku ke suatu tempat"
"Baik bos"
Kendrick beserta John pun berangkat menuju kantor di tengah jalan mobil yang di kendarai John dan Ken mogok ntahlah kesialan apalagi yang mereka dapat di jam pagi begini.
"Kenapa John..?"
"Bos sepertinya mobilnya mogok"
"Akhh..ke apa bisa sih apa kau tidak menservis nya..?"
"Di servis bos bahkan lebih penting menservis mobil anda daripada kekasih saya"
"Huhh cepat kau lihat apanya yang rusak"
"Maaf bos tapi saya tidak paham tentang otomotif"
"Kau ini John huhhh.."
Tak jauh dari tempat Kendrick Davina tengah lewat dan kebetulan melihat ada mobil yang mogok kemudian dia menghampiri dan berniat membantu nya kwbwtulan dia dulu belajar pasal mesin saat kuliah dulu.
"Permisi tuan apa mobilnya mogok..?" tanya Davina mendekat ke arah John.
"Ah..iya nona mobilnya mogok dan kebwtulan saya tidak paham soal mesin"
"Boleh saya bantu memperbaiki mobilnya tuan..?"
"Oh boleh silahkan jika nona bisa"
"Baiklah"
Kemudian Davina mulai mengotak atik mesinnya dan tak berapa lama kemudian Davina terlihat tersenyum puas akan hasil kerjanya.
"Coba tuan hidupkan mobilnya"
"Ah..ya baik sebentar"
John mencoba menghidupkan mobilnya dan akhirnya berhasil menyala lagi kemudian John kembali untuk menawarkan tumpangan pada Davina namun dia menolak dan ingin berjalan kaki saja,setelah itu Davina pamit pergi dari tempat itu.
"John"
"Ya bos"
"Siapa wanita tadi..?"
"Oh tadi nona itu yang membantu memperbaiki mobilnya bos"
"Kenapa dia pergi apa kau sudah memberinya imbalan..?"
"Maaf bos sudah namun dia menolak"
"Baiklah ayo berangkat"
"Baik bos"
"Hmm..wanita yang menarik"...
Davina telah sampai di perusahaan yang di tuju untuk melakukan interview kerja.
"Permisi..di manakah ruangan untuk melakukan interview pekerjaan..?"tanya Davina pada resepsionis
"Iya..oh ada di lantai 5 ruangan sebelah kanan nanti ada papan nama ruangannya"
"Baik terimakasih"
Davina melangkah menuju lift untuk pergi ke lantai 5 yaitu ruang interview,selama di lift Davina hanya diam dan berdoa semoga dia bisa di terima di sini.
Sampailah dia di depan ruangan interview bersama beberapa orang yang sama hendak akan melakukan interview.
"Huh..kenapa aku jadi gerigi sih..!!"
"Davina Veronica"
Tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil namanya sontak dia langsung menjawab.
"Saya"
"Silahkan masuk"
"Baik"
Tak berapa lama Davina keluar dari ruangan itu dengan perasaan lega karena lancar dalam interview nya.
Di ruangan yang berbeda yaitu ruangan sang Presdir tampak duduk seorang pria tampan yang sedari tadi melihat ke arah layar monitor tanpa berkedip.
FLASHBACK>>>>>>>>>
Ken dan John sampai di perusahaan dan hendak masuk ke dalam lift namun Ken berhenti di depan pintu lift kala dia melihat seorang gadis yang ia kenal beberapa hari lalu telah membantu nya dari para penjahat yang akan menyerangnya.
"John"
"Ya bos"
"Kau lihat gadis itu"
"Stevi..?"
"Bukan Stevi tapi gadis yang ada di hadapan nya"
"Oh bukannya itu gadis yang membantu memperbaiki mobil tadi bos"
"Apa...kau yakin..?"
"Yakin bos"
"Setelah interview selesai pastikan dia bekerja jadi sekretaris ku"
"Baik bos"
FLASHBACK>>>>>
.
.
.
"John"
"Ya bos"
"Apa kau sudah melakukan apa yang ku perintah kan..??"
"Sudah bos"
"Bagus"
Davina telah kembali ke apartemen nya dan bersiap untuk ke supermarket membeli beberapa bahan makanan yang sudah habis.
Sesampainya di supermarket kemudian Davina mulai berburu bahan makanan yang ia mau.
"Ah..kenapa harganya naik sih padahal baru kemarin aku beli dengan harga yang murah sungguh menyebalkan"
Tak jauh dari Davina tampak Ken tengah berbelanja juga,Ken memang suka berbelanja dan masak sendiri di apartemen mewahnya karena dia sering pulang ke apartemen nya daripada ke mansion nya.
Saat sampai di bagian sayur Davina dan Ken sama-sama ingin mengambil terong yang tinggal 1 bungkus saja.
"Hey ini punyaku ya" ketus Davina
"Hey ini terongku aku yang ambil duluan" sahut Ken tak kalah ketus
"Enak aja ini aku yang milih duluan"
"Hey jelas-jelas ini punyaku kau yang main ambil saja tanpa menoleh di samping mu"
"Huh..kita bagi dua saja toh ini isinya juga 4 besar-besar masing-masing 2 bagaimana..?"
"Baiklah aku 2 dan kau 2 deal..?"
"Deal"
Setelah selesai membayar Davina dan Ken keluar dari supermarket tanpa sengaja Davina tersandung dan membuat telur yang dia beli pecah di atas kap mobil Ken dan hal itu membuat keduanya ternganga tak percaya.
"Astaga.... mobilku "
"M-maaf tuan hehe"
"Apa..kau bilang apa barusan..?"
"Maaf"
"Kau harus tanggung jawab akan ulahmu"
"Tap-tapi bagaimana caranya aku bertanggung jawab,uang saja aku pas-pasan "
"Cuci mobilku"
"Apa...mencuci mobilmu..?"
"Ya,jika tak mau sekarang ganti uang pembersihan sebesar 500dolar"
"Apaaa..?"
"Hey jangan berteriak terus, bisa-bisa aku tuli dadakan"
"Maaf"
"Lalu mau mencuci mobilku atau membayar biaya pembersihan"
"Baiklah aku akan mencuci mobilmu"
"Bagus..ikut aku "
"Hey mau kemana..?"
"Mencuci mobilku di apartemen ku..aku tidak menerima penolakan"
"Ah.. baiklah aku menurut saja"
"Bagus begitukan lebih mudah"
"Huhh"
Keduanya kini menuju ke apartemen Ken dengan belanjaan Davina yang masih di tenteng dengan tangannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!