Andreas gerald admaja yang biasa di panggil Andre oleh semua orang terutama keluarganya, adalah anak sulung dari 3 bersaudara dan bersekolah di SMA Harapan Jaya kelas 3 IPA 2, hari ini ia pertama kali masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas dan sekarang ia bersiap untuk berangkat sekolah.
Andre turun dan disana terlihat mama, papa dan juga adik kembarnya yang hanya berbeda 5 menit saat di lahirkan, dia adalah Alvino Jordy Admaja atau kerap disapa Alvin yang merupakan putra kedua keluarga Admaja setelah dirinya.
"Andre kamu mau sarapan roti atau nasi goreng ?". Tanya mamanya setelah melihat Andre yang sudah duduk di meja makan sebelah Alvin.
" Nasi goreng aja ma". Mamanya segera mengambilkan nasi goreng untuk Andre dan terlihat lelaki itu mencari lauk yang ia sukai tak ada.
"Ma nggak ada ayam goreng ?". Mamanya tersenyum seraya menunjuk Alvin dan juga suaminya yang tengah makan ayam goreng.
" Di kulkas cuma ada 2 potong ayam itu udah dimakan papa sama Alvin". Andre terlihat kecewa lalu kemudian hendak mengambil telur ceplok namun tiba-tiba telurnya lebih dulu diambil oleh seseorang.
"Ini telur aku ya kak Andre nggak boleh ambil". Ucap Abel yang merupakan Adik keduanya setelah Alvin dan saat Andre melihat penampilan Abel sontak saja ia langsung tertawa dengan keras.
" Gila lo mau jadi maskot di ancol ? parah banget ". Alvin dan yang lain juga melihat penampilan Abel yang terkesan aneh dan mencolok sekali.
Karena hari ini ia pertama kali masuk SMA kelas 1 jadi ia harus melewati tahap ospek yang mengharuskannya menguncir 3 rambut di sebelah kiri dan 3 kepang rambut di sebelah kanan, tentu saja Alvin yang melihat itu tertawa keras seperti Andre.
"Bukan, dia sih cocoknya di taro di kebun binatang ntar keterangannya ditulis spesies baru pasti banyak ntar pengunjungnya". Imbuh Alvin dan mereka berdua saling mengepalkan tangan untuk tos ria.
Mama dan papanya sendiri nampak menahan tawa karena jujur saja penampilan Abel terlihat menggelikan, hingga kini Abel nampak sedih karena di bully oleh kedua kakanya dan juga mama papanya.
" Mama papa lihat tuh upin ipin versi gede ngeledek aku mulu". Adunya kepada kedua orang tuanya dan mamanya mengusap punggung putrinya itu.
"Lah kita di bilang upin ipin ged trus lo apaan ? mei mei yang cantik ?". Ledek Alvin dengan gaya khas mei mei di kartun upin ipin.
" Emang apaan kalau bukan upin ipin, lagian kembar suka makan ayam bagian paha pula". Abel menjulurkan lidah membuat Andre dan Alvin kesal dan hendak marah.
"Udah jangan ledekin adik kalian dong, lagi pula kan ntar kalian bertiga satu sekolah jadi mama minta buat kak Andre maupun kak Alvin jagain Abel ya". Abel memeluk mamanya dengan manja seraya menjulurkan lidah karena merasa menang dengan mamanya yang membela dirinya.
*******
Andre mengeluarkan motor gedenya yang berwarna merah itu lalu menungganginya namun saat ia baru saja menyalakan mesin motor di perutnya melingkat tangan seseorang dari belakang yang pegangan dengan kencang diperutnya seraya menaruh dagu di pundaknya itu membuatnya terkejut lalu menoleh ke belakang.
" Lo ngapain sih naik motor gue pake pegangan di perut ge segala, sana pake motor lu sendiri". Usirnya dengan kasar karena ia memang biasa bilang seperti itu kepada Alvin dan bukannya kesal ataupun marah Alvin malah tak juga turun dari motor Andre.
"Yaelah nebeng ke sekolah doang pelit amat sih, gue lagi irit bensin biar bisa nabung nih buat beli sepatu Adidas yang baru keluar kemarin itu". Andre menaikkan satu alisnya.
" Emang berapa harga tu sepatu ?". Tanyanya dan Alvil memperlihatkan wajah sendu.
"10 juta masih kurang 1 juta lagi nih gue jadi sementara gue nebeng dulu ya, kan lo abang gue paling ganteng". Rayunya dan Andre nampak menimbang.
" Yaudah tapi gue nitip sekalian yang separo lo bayarin". Alvin terlihat mencebikkan bibir namun ia setuju dan hendak melingkarkan kembali tangannya agar berpegangan di perut Andre namun segera Andre tepis dengan kasar karena merasa risih.
"Gausah pegangan ma perut gue, risih gue ama lo kayak anak perawan aja". Alvin mencebikkan bibir dengan kesal dan beralih pegangan pada pundak sang abang.
*******
Alvin dan Andre menuju ke kantin untuk makan namun tiba-tiba Andre menabrak seseorang gadis yang tengah membawa buku hingga semua bukunya jatuh berserakan. " maaf aku nggak sengaja".
Gadis itu lalu segera memunguti buku yang terjatuh, tanpa tau siapa orang yang bertabrakan dengannya dan saat ia mendongak untuk melihat siapa yang tadi bertabrakan dengannya ia langsung takut karena mendapat tatapan tajam seolah marah.
"Dasar cupu makanya punya mata tu di gunain jangan cuma di pasang doang". Bentaknya lalu sengaja menyenggol bahu gadis itu dengan keras membuat semua buku yang gadis itu bawa jadi jatuh kembali dan Alvin dengan sengaja menginjak buku tersebut.
Ia sadar jika telah menginggung anak yang berkuasa di sekolah ini, karena Andre dan Alvin sudah terkenal karena tampan dan kaya raya yang pastinya tidak akan ada yang berani melawan adik kakak tersebut.
Gadis itu lalu berbalik arah hendak ke perpustakaan namun ia malah tak sengaja menabrak siswi lain hingga keduanya jatuh, " Maaf ya aku bener-bener nggak sengaja".
"Nggak papa aku juga yang salah karena nggak perhatiin jalan jadi nabrak deh". Abel membantu mengambilkan buku yang terjatuh tersebut dan keduanya berdiri. Wulan yang melihat penampilan Abel langsung tau jika Abel adalah anak baru.
" Kamu anak baru ya ?". Tanyanya dan Abel mengangguk cepat lalu melihat kertas yang tadi para osis berikan kepadanya untuk menyelesaikan.
"Kak tau nggak yang namanya kak Shasha, aku lagi dapat tugas nih dari para osis yang ospek buat nyari 10 orang yang ada di daftar ini lalu di suruh minta tanda tangannya, aku kan anak baru mana tau mesti nyari mereka dimana?". Wulan lalu meminta lembar kertas tersebut untuk ia lihat siapa saja yang harus Abel cari.
" oh kalau shasha jam segini ada di kantin, ini semua kamu pasti nggak kenal kan mau aku bantuin ?". Abel mengangguk dengan cepat karena tentu saja ia mau karena sedari tadi ia mencari padahal ia sendiri belum pernah bertemu dengan orang yang ada di daftar itu.
Wulan dan Abel mencari orang yang ada di daftar tersebut dengan mudah karena hampir semua yang ada di daftar tersebut Wulan kenal dan tau tempat dimana biasanya mereka ada. Dan tinggal 2 orang yang terakhir namun membuat Wulan takut untuk membantu Abel.
"Bel yang ini aku kayaknya nggak bisa bantu deh". Abel mengernyit bingung dan melihat siapa nama di daftar terakhirnya yang harus ia mintai tanda tangan, kalau gitu aku nyari mereka dimana ?".
" Em gini aja aku anterin dari kejauhan ya, soalnya yang dua ini aku nggak berani". Abel mengangguk dan mereka berjalan menuju ke tempat dua orang terakhir dari daftar tersebut.
Wulan hanya bisa melihati Abel dari kejauhan saat meminta tanda tangan tersebut takut Abel akan di bully. Namun tak seperti yang ada dalam bayangan Wulan karena ternyata Abel berhasil meminta tanda tangan kedua lelaki yang ada di daftar tersebut dengan mudah dan setelah selesai Abel menuju ke arah Wulan.
"Wah udah beres semua, ntar tinggal kasih ke osis deh makasih ya kak eh lupa kita belum kenalan". Abel menyodorkan tangannya dan segera Wulan jabat tangan Abel.
" Mariana Novabel panggil aja aku Abel kak".
"Aku Mey Wulandari panggil aja Wulan, salam kenal ya bel". Mereka baru bertemu namun sudah akrab satu sama lain, dan Abel menawarkan untuk mentraktir makan siang karena tadi Wulan sudah membantunya.
" Eh ya bel kok tadi waktu kamu minta tanda tangan ke Andre sama Alvin langsung di kasih ya, padahal mereka galak dan sadis banget lo, aku kira tadi kamu mau di suruh apa dulu gitu baru mereka mau kasih". Abel berhenti menyedot jusnya dan tertawa cukup kencang.
"Ya iyalah kak Andre sama kak Alvin nggal bakal berani sama aku kalau nggak ntar aku lapor sama mama papa kan mereka kakak aku".
" Eh".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Andre dan Alvin inilah dia kembar tak seiras sudah biasa Andre dan Alvin ragam aksinya kau tak di senangi siapa jua Andre dan Alvin selamanya 🎶🎶
cucok cucok cucok 💋💋💋
Wulan sejenak diam dan mencerna apa yang Abel katakan. Tadi baru saja ia menjelekkan Andre dan Alvin dan kini ia tau jika Abel adalah adik dari Andre dan Alvin. Rasanya ia ingin memutar waktu agar tak menjelek-jelekkan kakak adik tadi.
“Em Bel maaf ya aku tadi nggak bermangsud.....”
Abel yang tadinya minum kini berhenti dan malah tertawa dengan cukup keras melihat gelagat Wulan yang merasa bersalah. Padahal hubungan Abel dan kedua kakak kembarnya juga tak terlalu baik bahkan tak ada akurnya.
“udah jangan merasa bersalah gitu kak aku nggak bakalan marah, orang aku juga ngagk pernah akur sama kak Upin Ipin versi gede itu”. Wulan menghembuskan nafas lega namun bagaimanapun ia harus tetap menjaga mulutnya karena bagaimanapun Abel adalah adik mereka.
“makasih ya Bel atas traktirannya”.
“iya kak sama-sama yauda aku balik dulu ya da”. Wulan juga hendak pergi ke kelasnya seraya meminum jus tomatnya yang masih tersisa banyak, namun saat akan masuk ke dalam.
Bruukk
Wulan tak sengaja bertabrakan dengan dengan orang lain hingga jus yang di bawanya mengenai baju orang tersebut. “maaf aku nggak se..”
Wulan melihat siapa yang bertabrakan dengannya dan ia sangat terkejut bahwa orang itu adalah Andre dengan wajah yang siap membunuh Wulan. Andre melihat bajunya yang kena tumpahan jus tersebut. “Cupuuuuu lo lagi lo lagi nih rasain”.
Andre mengiramkan jus yang masih tersisa tersebut ke Wulan hingga membuat Wulan basah tak hanya di baju tapi juga kena kepala dan wajahnya. Andre m*remas wajah jus tersebut dan membuangnya sembarangan, ia mengenggol Wulan dengan kerasnya hingga jatuh dan pergi ke toilet untuk membersihkan sisa jus tersebut dari bajunya sebelum menempel.
“jus tuh buat di minum jangan buat creambath ngalahin suster keramas aja lo”. Alvin meledek dan tertawa atas penderitaan yang dialami wulan, lalu ia masuk ke dalam kelas.
Wulan berusaha untuk tak menangsi walau ia sangat sedih atas perlakuan Andre Alvin yang sangat jahat. Wulan segera ke toilet untuk membersihkan jus yang menempel di seragamnya dan juga tubuhnya karena terasa lengket.
******
Andre yang berada di toilet berusaha membersihkan sisa jus tersebut namun mau di bersihkan beberapa kali juga noda bekas jus tersebut sudah berhasil menempel dan susah untuk di bersihkan. Ia merutuki wulan yang selalu saja menggangu hidupnya hingga selalu membuatnya marah.
“sial gara-gara si cupu jadi gini kan “. Andre keluar dari toilet dan hendak ke koperasi karena bajunya terdapat noda jus namun koperasi sekolahnya malah tutup dan membuatnya tabah kesal, ia melangkahkan kaki kembali ke kelas.
“sial banget hidup lo bisa tabrakan sama si cupu mulu”. Ucap Alvin kala Andre sudah duduk di sebelahnya.
“Diem lo, gara- gara si cupu awas aja gue bakal bales”. Mata Andre dan Alvin juga yang lain teralihkan kala Wulan masuk ke kelas dengan noda jus yang hampir di seluruh tubuhnya juga rambut basah karena habis ia cuci akibat jus yang terasa lengket.
“Semuanya beri sambutan untuk suster keramas kelas kita”. Alvin tergelak sangat kencang begitu juga dengan yang lain.
Walaupun Wulan sangat sedih namun ia berusaha sabar dan duduk di kursinya walau semua teman kesal menertawainya seolah tak memikirkan perasaanya yang sedang sedih. Andre menendang kursi wulan yang memang duduk di depannya hingga Wulan sampai terkejut dan sedikit menyentuh mejanya.
"Sabar Wulan kamu yang sabar". Gumamnya.
Wulan tak ingin membalas karena ia tak ingin punya masalak apapun di sekolah namun sepertinya nasibnya selalu saja sial hingga membuatnya selalu punya masalah dengan Andre. Apalagi ia sekolah hanya dengan beasiswa jadi ia semakin takut kalau beasiswanya di cabut.
******
Andre telah menyuruh orang untuk menghancurkan sepeda dan menggantung onderdilnya di pohon samping sekolah. Rasa kesalnya terobati kala melihat roda sepeda dan juga yang lain di gantung di pohon yang berbeda.
“Seneng banget lo ngerjain si cupu, ntar kalau dia nangis terus lapor gimana bisa dipanggil papa ke sekolah, ntar lo dapat murkanya papa gimana ?”. Andre malah tersenyum miring mendengar pertanyaan sang adik.
“Cewek cemen kayak dia nggak bakalan berani ngadu”. Andre lalu berlalu dengan hati yang puas membalas kekesalannya tadi.
“Terserah deh ntar kalau diamuk papa jangan ajak-ajak gue”. Andre naik ke motornya tak negindahkan perkataan sang adik, dan Alvin segera naik motor kakanya sebelum ditinggal.
*******
Wulan mencari sepedanya karena ia tak mendapati di parkiran karena hanya ada motor dan mobil disana, ia mencarinya ke sudur tempat dan tak mendapati di manapun. Abel yang dari kejauhan melihat Wulan yang sedang bingung dan mencari sesuatu mendekati Wulan.
“Kak Wulan belum pulang ? lagi nyari apa kak ?”. Wulan berbalik dan melihat Abel yang juga belum pulang.
“Belum bel aku lagi nyari sepedaku kayaknya ilang soalnya di parkiran nggak ada, kamu sendiri kenapa belum pulang ?”. Abel malah menunjukkan wajah sebalnya.
“Aku lagi nunggu jemputan tadi katanya supirku lagi anterin papa dulu, kak aku bantu ya nyari sepedanya kan tadi kak Wulan udah bantuin aku”. Wulan mengangguk dan mereka mencari sepedanya.
Namun di cari di manapun mereka tak berhasil mencari hingga membuat keduanya lelah, bahkan bertanya kepada pak satpam juga bilangnya tak tau, kalau sudah begini Wulan bingung harus bagaimana jika orang tuanya tanya tentang sepedanya.
“kak kayaknya tuh maling lihai banget sampai nyuri sepedanya kak Wulan tapi pak satpam nggak tau”. Wulan menatap ke semua tempat dengan sedih bahkan ia hampir putus asa mencari sepedanya.
Terdengar suara hp Abel dan segera Abel angkat, yang menelfonnya adalah pak supir yang bertugas menjemputnya, namun ia menyuruh pak supir untuk menunggu dulu karena ia tak enak jika pulang dan meninggalkan Wulan dengan keadaan sedih.
“kamu kalau mau pulang sekarang pulang aja, biar aku yang nyari sendiri kasihan kamu bantuin aku dari tadi”. Abel menggeleng dan sudah berniat untuk membantu Wulan sampai sepedanya ketemu.
“Udah kak nggak papa aku bantuin kak Wulan, yuk nyari lagi aku yakin sepedanya kak Wulan sebenernya nggak ilang palin ada orang iseng umpetin doang”. Abel dan Wulan kembali mencari sepeda tersebut hingga lelah.
Karena terlalu lelah membuat Abel dan Wulan duduk di rerumputan seraya mengatur nafasnya karena sedari tadi belum juga beristirahat, mereka berteduh di bawah pohon sejenak dan Abel sangat terkejut kala mendongak ke atas.
“kak lihat itu”. Abel menunjuk ke atas membuat Wulan melihat arah yang di tunjuk Abel dan alangkah terkejutnya dia kala melihat sepedanya yang tak lagi utuh.
“sepedaku”
Wulan menangis melihat sepeda yang di belikan bapaknya dengan susah payah kini malah tergantung di pohon dengan kondisi yang sudah tidak lengkap lagi. Sekarang bagaimana jika bapaknya bertanya tentang sepedanya.
“kak wulan yang sabar ya”. Abel mencoba menenangkan Wulan namun tetap saja Wulan sangat sedih.
“Kak aku anterin pulang aja ya”. Wulan rasanya enggan meninggalkan sepedanya namun bagaimana lagi, sepedanya memang sudah terlanjur seperti itu dan ia lalai menjaga sepedanya dengan baik.
“nggak usah bel aku bisa naik angkot atau ojek aja”. Wulan mengusap air matanya kasar dan hendak pulang namun Abel memakasa mengantarkan Wulan karena merasa kasihan dengan Wulan yang tengah bersedih.
Sampailah mereka di depan rumah Wulan yang sederhana dan terlihat pintu rumah Wulan yang masih tertutup menandakan tidak ada orang di dalamnya. Wulan turun dan mengucapkan terima kasih karena Abel memberinya tumpangan.
“kak kok pintu rumahnya tertutup emang nggak ada orang ya ?”. Wulan melihat ke pintu rumahnya dan kembali melihat Abel dengan senyuman tipis.
“iya bapak masih kerja kalau ibuk sudah meninggal saat aku masih SD”. Abel merasa tak enak hati karena bertanya.
“maaf ya kak aku nggak bermangsud....”
“nggak apa-apa yaudah aku masuk dulu ya”. Selepas Wulan masuk Abel kembali pulang.
*******
Dirumah hanya ada Andre dan Alvin karena papa Rey dan mama Dina sedang menghadiri acara pernikahan colega papa Rey. Namun rumah berantakan kala makanan ringan berceceran di lantai menemani mereka yang sedang asyik nonton acara bola.
“goooolll”. Teriak Alvin
“ah sial”. Seru Andre yang merasa kesal lantara tim kesayangannya kalah melawan tim jagoannya Alvin.
“kalah tuh jagoan lo bang sekarang mana duitnya”. Andre dengan kesal mengeluarkan 5 lembar uang ratusan ribu karena kalah taruhan.
Mereka lalu mengambil toples berisi makanan ringan dan memakannya karena acara sepak bola telah usai, dan tinggal komentator yang mengomentari cara bermain para pesepak bola tadi.
“eh bang tadi lo keterlaluan banget gue yakin pasti si Wulan nangis ampe banjir liat sepedanya lo gituin”. Andre malah tersenyum menyeringai.
“biar rasain dia salah sendiri nyari masalah sama gue”.
“ooooh jadi kak Andre yang rusakin dan gantung sepedanya kak Wulan, kak Andre jahat banget sih”. Abel sangat marah lantaran tau jika ternyata kakanya sendiri yang melakukan hal jahat pada Wulan.
“kalo iya emang kenapa masalah buat lo, anak kecil lo tuh nggak usah ikut campur ya”. Abel sangat kesal hingga melemparkan bantal sofa pada Andre terus berlalu pergi.
“Adek sial lo kalau lo bukan adek gue udah gue buang lo di laut”. Ucapnya karena kesal dengan Abel.
“Bodo emang aku peduli”. Teriaknya kala sudah jauh.
“sabar bang biar gitu juga adek kita, lo buang dia ke laut yang ada elo yang di buang sama papa”. Saut Alvin yang malah membuat Andre marah hingga membuat Andre memberikan tatapan tajam pada Alvin.
“gue tiba-tiba mules, gue setor dulu ya”. Alvin segera menjauh sebelum Andre melalukan sesuatu yang mengerikan.
*******
Di meja makan sudah ada papa Rey, mama Dina dan si kembar Ande, Alvin sementara Abel baru turun dari kamarnya. Andre menatap tajam Abel untuk memberi peringatan lewat tatapannya tersebut namun bukan Abel namanya kalau takut.
“Abel kamu mau mau mama ambilin cap cay?”. Tanya sang mama namun Abel hanya tersenyum sambil mengangguk dan matanya tetap terus melihati Andre.
“Gimana tadi hari pertama skolah kamu sayang ?”. tanya sang mama sementara papanya masih sibuk dengan hpnya.
“ma tadi ya di sekolah...”
“Diem lo”. Bentak Andre hingga semua mengalihkan perhatian pada Andre.
“Andre kamu kalau ngomong jangan kayak gitu mama nggak suka”. Tegur sang mama hingga membuat Ande sebal apalagi Abel terlihat tersenyum.
“gimana tadi kamu sayang di sekolah ?”. tanya lagi sang mama, dan Abel melirik ke arah Andre.
“Abel ya ma tadi dapat temen baiiiiiiiik banget, tapi ya mah masa temen Abel yang baik itu malah di bully sama kak Andre sampai sepedanya di gantung kak Andre di pohon”. Mama dan papanya langsung melihat Andre dengan tatapan tidak suka.
“Andre mama nggak suka ya kalau kamu ngebully orang apalagi dia temen adik kamu”. Andre langsung memberi tatapanmembunuh untuk Abel yang mengadukan tindakannya mengerjai wulan.
“tapi dia duluan ma yang ganggu Andre sampai seragam Andre kotor kena jus”. Belanya.
“tapi ngerusakin dan gantung sepeda kak Wulan sampai kak Wulan nangis itu keterlaluan namanya”. Saut Abel hingga kini mereka berdua saling bertatap kesal.
“Andre ngebully dengan alasan apapun tetap salah, mama nggak suka anak mama semena-mena”. Kini sang mama yang terlihat kesal.
“kartu kredit dan kartu atm kamu papa sita termasuk motor kamu juga papa sita selama seminggu”. Ucap sang papa yang sedari tadi diam.
“pah itu keterlaluan namanya, terus aku kesekolah gimana ?”. tanyanya yang sudah sangat sebal karena mendapat hukuman yang menurutnya sangat memberatkannya.
“dan asal kamu tau kalau kamu suka ngebully gadis entar ganjarannya kamu harus menikahi wanita itu”. Andre mengernyit bingung, ia berfikir apaan harus menikahi wanita yang ia bully.
“kok gitu pa, nggak masuk akal banget”. Tuturnya dan tanpa ia tau mamanya tersenyum dalam hati mendengar perkataan papa Rey yang dulu juga membullynya namun kini malah menjadi suaminya.
Andre sangat sebal dan ia menoleh ke samping di mana Alvin sedang asyik makan dan hingga ia menepuk lengan Alvin dengan keras membuat Ayam goreng yang di pegang Alvin jatuh ke lantai.
“Apaan sih bang ayam gue ampe terbang tuh”. Tuturnya dengan kesal karena ayam yang baru ia ambil dan belum ia makan malah keburu jatuh.
“tolongin gue kek, bela gue apalah gitu”. Tuturnya dengan nada sebal.
“kayak isda lo pake apalah, biasanya lo juga bisa ngadepin semuanya sendiri jan libatin gue, gue mau makan dengan tenang”. Jawabnya dengan tak kalah kesalnya.
“ma masih ada ayam lagi nggak ?”. tanya Alvin pada sang mama dan mengabaikan Andre yang tengah kesal setengah mati karena tak mendapat pembelaan dari siapapun.
“nggak ada Alvin ayam yang jatoh itu yang terakhir di dapur udah nggak ada lagi”. Turur sang mama dan Alvin sangat kesal.
“gara-gara lo nih”. Ia sangat kesal pada Andre tapi ia sendiri tak sadar jika Andre lebih sebal lagi.
“diem lo ntar lo yang gue bikin ayam goreng”. jawabnya dengan sangat kesal seraya memberikan tatapan tajam, namun ia tak sadar jika kedua orang tuanya menggeleng melihat tingkah anak kembarnya tersebut apalagi si sulung.
“ANDREEEE”.
Tegur kedua orang tuanya hingga membuatnya makan dengan kesal namun berbeda dengan Abel yang justru cekikikan seraya menaik turunkan alisnya karena merasa menang.
“Awas lo”. Ucapnya tanpa suara kepada Abel.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!