Malam hari ini di sebuah Negara A, Salah satu Negara yang terkenal akan kebebasan seksual di sebuah mansion terbesar yang berada di pusat kota sedang di adakan salah satu acara yang menjadi tradisi para nona muda di Negara tersebut.
Ajang lelang laki-laki pemuas nafsu wanita sedang berlangsung di salah satu mansion terbesar di pusat kota.
Para nona muda dengan kekayaan fantastis yang mengikuti acara ini adalah para nona muda yang belum memiliki suami, namun di dalam kehidupan nya mencintai kebebasan.
Dengan kekayaan fantastis yang mereka miliki para nona muda bersaing untuk mendapatkan laki-laki yang mereka inginkan di ajang lelang tersebut untuk menghangatkan tempat tidur mereka.
"Selamat datang tuan muda Steven Chou."
Satu pengawal yang saat ini berada di depan pintu mansion membungkukkan badan kepada laki -laki tampan berbadan kekar dengan di kelilingi oleh beberapa pengawal.
"Apakah masih ada tempat di dalam?"
"Tentu saja akan selalu ada tempat jika untuk tuan muda Steven Chou."
"Bagus,berikan aku tempat paling depan di dalam acara ajang lelang ini."
"Baik tuan muda Steven Chou."
Sang pengawal kembali mengatakan hal tersebut kepada tuan Steven Chou sambil membungkukkan badan dan mempersilahkan tuan muda Steven Chou masuk ke dalam ruangan dan diberikan tempat duduk tepat di depan.
Di atas panggung ada pembawa acara yang mulai memperkenalkan para laki-laki tampan yang mulai masuk ke dalam area panggung.
Sungguh terdengar teriakan histeris para nona muda begitu para laki -laki tampan tersebut masuk terlihat berdiri di atas panggung dan mulai memperlihatkan bentuk tubuh mereka yang maskulin.
"Tuan Steven apakah tuan sudah menemukan laki-laki yang menjadi pilihan tuan Steven?"
Satu orang pengawal pribadi yang ikut duduk di sebelah Steven membisikkan hal tersebut di telingga Steven.
"Belum Lee, sampai saat ini aku belum menemukan orang yang aku cari."
"Terus saja kita perhatikan mereka tuan Steven, mungkin akan ada yang cocok yang akan tuan Steven pilih untuk rencana tuan Steven kali ini."
Lee sang pelayan pribadi sekaligus orang kepercayaan Steven Chou membisikkan hal tersebut kepada Steven dan Steven hanya menganggukan kepalanya saja.
"Baiklah kita akan menampilkan bintang kita pada malam hari ini, tuan muda Leo Huang silahkan keluar"
Pembawa acara memanggil satu nama yang malam ini berhasil menjadi bintang di dalam acara lelang tersebut.
Satu laki -laki berkulit putih, berbadan kekar dengan rambut hitam dan tatapan mata seperti mata Elang keluar dari balik panggung, semua nona muda menjadi semakin histeris dengan kemunculan Leo Huang.
"Baiklah acara lelang untuk tuan Leo Huang akan segera kita mulai, untuk satu peserta yang beruntung pada malam hari ini yang akan membawa pulang laki -laki tampan yang saat ini berdiri di hadapan anda."
Dan setelah mengatakan hal tersebut para nona muda saling melakukan persaingan harga untuk memperebutkan laki -laki tampan yang saat ini berada di atas panggung.
"Satu juta Dollar tunai, aku mengambil dia."
Lee sang asisten dari Steven Chou mengatakan hal tersebut sambil mengangkat tangan nya, dan begitu semua orang tau siapa yang duduk di samping Lee, tidak ada yang berani untuk melakukan penawaran harga lagi.
"Baiklah pemenang dari tuan Leo Huang adalah tuan muda Steven Chou."
Semua orang bertepuk tangan dengan hasil lelang tersebut dan detik itu juga Steven langsung meninggalkan acara lelang tersebut.
"Lee, aku akan menemui nya di mansion ku, antarkan tuan Leo Huang segera ke mansion pribadi ku."
"Baik tuan muda Steven Chou."
Setelah mengatakan hal tersebut Steven segera masuk ke dalam mobil dan pergi dari acara lelang tersebut menuju ke mansion pribadinya.
"Tuan Leo ayo."
"Kemana kau akan membawa ku pergi?"
"Tuan Muda Steven ingin bertemu anda di dalam mansion pribadinya."
"Cih tak kusangka tuan muda mu itu penggemar laki-laki."
Leo Huang yang belum mengerti akan rencana Steven terhadapnya mulai memikirkan akan hal ini.
"Maaf tuan Leo Huang, anda jangan asal berbicara, tuan muda Steven adalah laki-laki normal."
"Lantas jika dia laki -laki normal, untuk apa malam hari ini dia mengikuti acara lelang ini?"
Leo Huang yang tidak percaya akan perkataan Lee kembali mengucapkan hal tersebut sambil masuk ke dalam mobil yang sudah di persiapkan oleh Steven untuknya.
"Anda akan mengetahui rencana tuan muda Steven setelah anda sampai di mansion pribadinya tuan Leo Huang."
"Baiklah aku akan mendengarkan apa yang menjadi keinginan nya, karena kali ini dia adalah pemenang di dalam ajang lelang tersebut."
Dengan tersenyum licik Leo Huang mengatakan hal tersebut kepada asisten Lee di dalam mobil.
Tak beberapa lama mobil tersebut sudah memasuki halaman mansion pribadi tuan Steven.
"Selamat datang tuan Leo Huang."
Begitu Leo Huang masuk ke dalam, terdengar suara Steven yang langsung menyapa nya.
"Selamat malam tuan muda Steven Chou."
Leo Huang membungkukkan badannya untuk menyambut salam hangat dari Steven.
"Katakan kepadaku apa yang membuat mu mengikuti acara ajang lelang dan membeli ku dengan harga satu juta Dollar?"
Pertanyaan Leo Huang membuat Steven tersenyum.
"Pasti kau berpikiran yang macam -macam terhadap ku karena aku mengikuti ajang lelang ini bukan?"
"Ya kurang lebih seperti itu."
"Baiklah tuan Leo Huang, kita akan langsung membahas mengapa aku mengikuti ajang lelang bersama dengan para wanita muda."
Steven mengeluarkan satu foto wanita muda cantik dari dalam berkasnya.
"Ini,kau harus tidur dengan wanita muda ini."
Steven mengatakan hal tersebut kepada Leo Huang dan Leo Huang langsung mengambil foto wanita muda tersebut dari tangan Steven.
"Jadi tugas ku adalah tidur dengan wanita ini?"
"Ya aku ingin kau tidur dengan nya."
"Siapa dia?"
"Dia adalah adik tiri ku."
Leo Huang terdiam dengan perkataan dari Steven.
"Adik tiri? hmmm menarik, baiklah aku setuju, sebenarnya aku tidak tau mengapa kau menginginkan aku untuk tidur dengan wanita ini dan aku tidak akan pernah mau tau apapun urusan kalian, selama apa yang kau janjikan itu menjadi milik ku, maka aku akan melakukan nya."
"Kau tidak perlu khawatir tuan Leo, semua itu akan menjadi milik mu, dan kau pasti akan mendapatkan sensasi berbeda karena adik tiri ku ini masih perawan."
Steven mengatakan hal tersebut sambil tersenyum kepada Leo Huang.
"Kau hanya perlu membuat nya menikmati satu malam bersama mu, tanpa dia merasa terpaksa dan membuatnya menyerahkan hal itu kepada mu tanpa paksaan, sebagai laki -laki kau pasti mengetahui hal apa yang harus kau lakukan untuk satu malam bersama dengan nya tanpa perlawanan."
Steven mengatakan hal tersebut sambil tersenyum kepada Leo Huang.
"Kau hanya perlu membuat nya menikmati satu malam bersama mu, tanpa dia merasa terpaksa dan membuatnya menyerahkan hal itu kepada mu tanpa paksaan, sebagai laki -laki kau pasti mengetahui hal apa yang harus kau lakukan untuk satu malam bersama dengan nya tanpa perlawanan."
Steven Chou mengatakan hal tersebut kepada Leo Huang dengan senyum penuh arti.
"Ya aku mengerti apa yang harus aku lakukan untuk ini, kau tenang saja."
"Baiklah aku percaya kepada mu, satu juta Dollar sudah aku transfer ke rekening mu malam ini."
"Besok malam temui aku di hotel B di pusat kota, aku akan membawa wanita itu untuk aku serahkan kepada mu."
"Baik, berikan ini kepadanya sebelum kau berangkat."
Leo Huang memberikan satu obat kepada Steven Chou.
"Obat ini akan membuatnya menyerahkan semua hal yang dia miliki di atas ranjang tanpa aku harus memaksa nya untuk melakukan hal itu."
"Aku mengerti maksudmu tuan Leo, baiklah aku akan memberikan obat ini untuk wanita itu."
"Baiklah karena tidak ada hal yang perlu kita bicarakan aku akan kembali ke mansion ku."
"Silahkan tuan Leo Huang."
Steven mengatakan hal tersebut kepada Leo Huang dan Leo Huang pun pergi meninggalkan mansion Steven Chou.
"Sungguh kau kakak tiri yang sangat kejam tuan Steven Chou, tapi apa peduli ku terhadap kehidupan mu dan adik mu itu."
Setelah mengatakan hal tersebut Leo Huang menggunakan kembali kacamata hitam favorite nya dan melajukan mobilnya ke arah jalan raya.
Sementara itu di kediaman keluarga Chou.
"Selamat malam nona Katarina, bagaimana keadaan nona malam hari ini?"
Satu orang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar nona muda keluarga Chou.
"Bibi Meme, apakah itu bibi?"
Nampak satu wanita muda sedang mencoba untuk fokus mendengarkan suara wanita paruh baya yang menegurnya tadi.
"Iya betul nona Katarina ini bibi Meme."
"Bi, kemarilah aku belum tidur."
"Baiklah nona bibi akan datang."
Bibi Meme yang berdiri di depan pintu kamar langsung masuk dan duduk di dekat Katarina
"Nona, ini bibi buatkan satu gelas cokelat panas untuk nona Katarina, agar kondisi nona Katarina lebih baik."
"Terima kasih bi."
Katarina mencoba kembali meraba gelas yang berisi cokelat panas tersebut, keadaan nya yang tidak dapat melihat akibat kecelakaan beruntun yang juga merenggut ke dua orang tuanya membuat Katarina kini harus belajar untuk tetap hidup di dalam kegelapan.
"Nona, ini tangan bibi dan ini adalah gelas cokelat itu."
"Ah terima kasih bi, seperti nya aku harus lebih banyak belajar untuk bisa lebih peka di dalam gelap."
Katarina mengatakan hal tersebut sambil tersenyum dan meminum cokelat yang telah di buatkan oleh bibi Meme.
"Nona Katarina, nona sangat tegar sekali."
"Bi, aku akan berusaha untuk tetap tegar, karena aku harus tetap melanjutkan hidup ku ada atau tanpa adanya mereka, kecelakaan yang mereka alami itu adalah sebuah takdir yang harus kita terima."
Katarina mengatakan kembali semua hal tersebut sambil tersenyum, dengan masih menghirup minuman berisi cokelat tersebut Katarina lalu berbicara santai dengan bibi Meme pengasuh nya yang sejak kecil terus bersama dengan Katarina.
Katarina adalah gadis yang sangat tegar, di dalam kecelakaan mobil hanya Katarina yang masih hidup sedangkan ke dua orang tuanya tuan dan nyonya Chou meninggal di tempat.
Hal tersebut yang pada akhirnya membuat Katarina menjadi semakin tegar dan kuat di dalam menjalani setiap kehidupan nya, karena dia harus tetap hidup untuk meneruskan apa yang belum sempat di terus kan oleh ke dua orang tuanya semasa mereka masih hidup.
"Selamat malam tuan putri yang cantik."
Satu suara laki-laki yang sangat Katarina kenal.
"Kakak Steven, kakak sudah kembali?"
"Tentu sudah nona muda ku."
Steven yang berdiri di depan pintu kamar Katarina segera masuk ke dalam.
"Bi, istirahat lah, biar aku yang menemani adik ku ini."
Steven mengatakan hal tersebut kepada bibi Meme yang juga duduk di samping Katarina.
"Baiklah tuan Steven, bibi permisi keluar dulu."
"Silahkan bi."
Setelah mengatakan hal tersebut bibi Meme keluar dari dalam ruangan dan kini hanya tinggal Katarina dan Steven saja di dalam kamar Katarina.
"Katakan kepada ku apa saja kegiatan adik kesayangan ku ini."
Steven mengatakan hal tersebut sambil mengusap punggung Katarina.
"Kak, aku hari ini tidak memiliki kegiatan khusus, aku hanya memainkan beberapa lagu dengan biola kesayangan ku."
"Hmm jadi seperti itu, baiklah bagaimana jika besok malam kau ikut kakak?"
"Ikut kemana kak?"
"Kakak ada tamu penting dan beliau juga ingin melihat keadaan mu nona."
"Baik kak, aku akan ikut kakak."
"Tapi malam, bagaimana?"
"Tak masalah kak, selama bersama dengan kakak aku yakin aku akan aman."
Steven tersenyum dengan kepolosan yang di miliki oleh adik tirinya tersebut.
"Baiklah jika memang bersedia untuk ikut, sekarang beristirahat lah agar besok malam kau sehat"
"Baiklah kak Steven"
"Selamat malam nona muda keluarga Chou dan selamat malam adik kesayangan ku"
Steven mengatakan hal tersebut sambil mencium kening adiknya dan meninggalkan kamar adik tirinya tersebut.
"Terima kasih Tuhan, kau menghadirkan seorang kakak laki -laki untuk menjaga ku di saat ke dua orang tua ku sudah pergi terlebih dahulu."
Katarina mengatakan hal tersebut dan setelah mengatakan hal tersebut Katarina tertidur di dalam mimpi indah nya, tanpa menyadari sesuatu hal yang ada terjadi esok hari.
"Selamat pagi tuan Leo Huang."
Satu orang wanita paruh baya pagi ini masuk ke dalam pribadi Leo Huang.
"Pagi bibi Yin."
"Tuan ada panggilan dari Negara C apakah tuan Leo mau menerima nya."
Bibi Yin mengatakan hal tersebut sambil memegang ponsel di tangan nya.
"Katakan saja aku sedang tidak ada di tempat."
"Tapi tuan."
"Sssstt, sudah katakan saja seperti itu."
"Baik tuan."
Dan setelah mengatakan hal tersebut bibi Yin keluar dari dalam kamar pribadi Leo Huang.
Sudah satu minggu ini seorang Leo Huang sedang menghindari panggilan dari Negara C, saat ini Leo ingin tetap berada di Negara A sampai semua misi yang dia rencana kan selesai dengan baik.
"Belum saatnya, jadi tunggu lah dengan baik di sana."
Setelah mengatakan hal tersebut Leo Huang segera berdiri dari tempat tidurnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sementara itu di Chou Corp.
"Tuan Steven kita tidak akan pernah bisa mengambil keputusan langsung jika seperti ini terus."
Asisten Lee hari ini mengatakan hal tersebut di dalam ruangan Steven Chou.
"Aku Tau Lee."
Steven mengatakan hal tersebut kepada asisten Lee, ahli waris yang belum di tentukan setelah ke dua orang tua Katarina dan Steven meninggal membuat semua keputusan tidak bisa langsung di putuskan oleh Steven, namun harus di ketahui oleh kuasa hukum dari keluarga Chou dan juga Katarina.
"apakah rencana tuan Steven akan segera di jalankan?"
"Malam ini, ya malam ini semua rencana itu akan berjalan dengan baik."
Steven mengatakan hal tersebut kepada asisten Lee dengan senyum yang mengerikan.
"Baiklah tuan Steven apakah ada yang perlu aku persiapkan untuk kejutan istimewa ini?"
"Banyak Lee, namun kau hanya perlu mengundang sebanyak mungkin awak media saat pagi menjelang, dan kau pasti sudah mengerti apa yang aku maksudkan selanjutnya."
Steven kembali berkata hal tersebut kepada asisten Lee.
"Mengerti tuan Steven."
"Bagus segera lakukan agar tidak menghambat semua rencana nanti malam."
Setelah Steven mengatakan hal tersebut, asisten Lee segera keluar dari ruangan Steven dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Steven.
Hari ini Steven bekerja dengan perasaan bahagia, membayangkan jika pada nantinya semua rencana - rencana jahat nya sebentar lagi akan terwujud.
Sementara itu siang menjelang sore di kediaman keluarga Chou.
"Bibi Meme, bi"
Katarina yang masih belum terbiasa dengan keadaan nya yang kini tidak dapat melihat masih sangat sering bergantung kepada orang lain terutama bibi Meme pengasuh nya dari kecil.
"Ya nona Katarina, maafkan bibi, tadi bibi membereskan halaman belakang sebentar, ada apa nona Katarina memanggil ku?"
"Iya bi, tidak menjadi masalah justru aku mau meminta maaf kepada bibi, karena keadaan ku ini yang membuat ku belum terbiasa sehingga sampai saat ini aku masih tergantung dengan orang lain."
"Nona, tidak boleh berkata seperti itu, sudah merupakan tugas bibi untuk menjaga nona Katarina, karena tuan dan nyonya Chou selalu berpesan seperti itu dan bibi pun sayang kepada nona."
Bibi Meme mengatakan hal tersebut sambil mendekatkan diri ke arah Katarina.
"Terima kasih bi."
"Jadi apa yang bisa bibi bantu?"
"Hmm bantu Katarina untuk menyiapkan diri, karena sebentar lagi Katarina akan pergi dengan kakak Steven."
"Ah baiklah jika seperti itu, malam hari ini nona harus tampil cantik, ayo nona."
Bibi Meme mengatakan hal tersebut sambil mengarahkan Katarina ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dengan sabar bibi Meme membantu Katarina menggosok punggungnya, satu aktivitas yang sering dilakukan bibi Meme dari Katarina kecil.
Sementara itu di Chou Corp.
"Tuan Steven semuanya sudah disiapkan dengan baik."
Asisten Lee kembali masuk ke dalam ruangan Steven dan memberitahukan jika semua hal untuk mendukung rencana jahat Steven sudah siap.
"Baiklah, sebentar lagi malam kita harus segera kembali ke mansion untuk menjemput Katarina."
Steven mengatakan hal tersebut sambil melirik arloji dan setelah itu segera bangkit dari tempat duduknya, mengambil jas dan langsung keluar dari ruangan bersama dengan asisten Lee.
Sementara itu di kediaman keluarga Chou, Katarina yang telah selesai membersihkan diri kini sedang duduk di kursi di depan meja dan kaca rias nya.
"Bi?"
"Ya nona Katarina"
"Apakah aku sudah terlihat cantik? semenjak aku tidak bisa melihat aku sampai lupa sendiri bentuk wajah ku seperti apa."
Deg
Perkataan Katarina membuat hati bibi Meme sedih.
"Nona, anda masih sama seperti dulu, gadis yang cantik, ramah kepada setiap orang dan sangat pintar memainkan biola."
Bibi Meme terus mengatakan hal tersebut agar Katarina bisa terhibur hatinya.
"Tidak bi, sekarang aku bukan Katarina yang dulu, sekarang aku tidak bisa melihat dan hal tersebut harus aku terima, jadi jika nanti aku kembali bertanya kepada bibi, katakan saja yang sesungguhnya, aku tidak akan terluka, marah ataupun sedih karena aku sudah menerima semuanya bi."
Tangan Katarina menyentuh tangan bibi Meme saat Katarina mengatakan hal tersebut, sedang bibi Meme yang mendengarkan perkataan Katarina berusaha untuk tidak menangis, karena bagaimana pun juga bagi bibi Meme Katarina sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.
"Selamat sore adik ku yang cantik."
Satu suara terdengar di ujung pintu kamar Katarina.
"Kak Steven, kakak sudah kembali?"
"Ya adik ku sayang, aku kembali untuk menjemput adik ku yang cantik ini, apakah Katarina sudah siap bi?"
"Nona Katarina sudah siap tuan Steven."
"Bagus, ayo kita berangkat."
Setelah Steven mengatakan hal tersebut Steven memapah Katarina menuju ke parkiran mobil.
Perjalanan dari kediaman keluarga Chou ke hotel pusat kota tidak terlalu jauh, dan setelah sampai Steven mengajak Katarina keluar dari dalam mobil untuk menuju ke restoran mewah di dalam hotel tersebut.
"Selamat malam tuan Leo Huang."
Selamat malam tuan Steven Chou."
Sesampainya di restoran, Leo Huang yang menunggu kedatangan Steven segera menghampiri begitu Steven dan Katarina masuk ke dalam.
"Tuan Leo Huang, perkenalkan ini adik ku Katarina Chou, Katarina ini tuan Leo Huang."
"Halo, salam kenal untuk tuan Leo Huang."
Katarina langsung membungkukkan badan ketika di perkenalkan oleh Steven.
Gadis ini buta?
Hal tersebut yang pertama di ucapkan oleh Leo Huang saat melihat tatapan mata Katarina.
"Tuan Leo mari duduk, kita akan membahas bisnis kita selanjutnya."
Steven mengajak Leo Huang dan juga Katarina untuk duduk di tempat yang telah di persiapkan.
"Tuan Steven dan Katarina sambil membicarakan bisnis ada baiknya kita lakukan dengan makan malam."
"Kami setuju tuan Leo."
Dan setelah itu, Leo Huang meminta semua pelayan mengeluarkan menu - menu makanan istimewa untuk di hidangkan.
"Katarina kau cobalah minuman ini, ini adalah minuman paling mahal dan paling segar di hotel ini."
Steven memberikan satu gelas minuman yang tentunya sudah di masukan satu obat perangsang di dalam nya.
"Ah baiklah kak Steven aku akan meminum nya."
Tanpa curiga Katarina meminum habis minuman tersebut.
"Bagaimana enak?"
"Enak kak Steven."
Katarina mengatakan hal tersebut sambil meletakan gelas yang di atas meja.
"Baiklah kita akan langsung berbicara kerja sama kita tuan Steven"
Dan pembicaraan - pembicaraan bohong pun terjadi antara Leo Huang dan juga Steven Chou.
Tak beberapa lama, obat yang sudah masuk ke dalam tubuh Katarina mulai bekerja, Katarina merasakan hawa panas mulai menjalar ke seluruh tubuhnya dan tak beberapa lama Katarina pun pingsan.
"Sungguh luar biasa cepat efek dari obat yang kau berikan."
"Ya tuan Steven ini adalah obat perangsang terbaru yang bisa membuat wanita yang meminum nya mengalami gairah yang berkali -kali lipat, aku jamin sebentar lagi adik mu ini akan menjadi wanita yang liar di atas ranjang cinta ku."
"Ya, ya soal ini aku tidak akan pernah meragukan mu tuan Leo Huang."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!