Duduk di dekat jendela sebuah restoran seorang wanita yang berpenampilan sederhana, kedua tangannya memegang sebuah cangkir berisi hot capuccino dan pandangan nya tertuju pada kegiatan yang ada di luar restoran memperhatikan orang-orang yang ada di luaran sana. Sesekali ia meneguk minuman yang ada di tangannya.
Saat dia sibuk memperhatikan orang-orang yang ada di luar sana. Tiba tiba ia di kagetkan oleh seseorang yang menghampiri nya.
" Kalina. . .kamu udah nunggu lama " sapa seorang wanita cantik yang berpenampilan begitu anggun sambil menepuk pundak Kalina.
Kalina pun menenggok ke samping melihat siapa yang menepuk pundaknya itu. Ternyata sahabatnya yang sudah satu tahun ini dekat dengannya. Walaupun mereka beda dalam segala hal tapi Kalina merasa cocok dengan sahabatnya ini. Wanita yang riang dan mudah bergaul. Berbeda dengan nya yang lebih banyak diam apa lagi bila dia bertemu dengan orang yang baru ia kenal Kalina akan lebih berhati-hati.
Senyum pun langsung mengembang di bibir Kalina setelah melihat siapa yang menyapanya.
" Belum terlalu lama kok . . ." Ucap Kalina
" Sorry ya aku telat, tadi ada urusan sedikit " ucap wanita yang ada di samping Kalina .
" Ga apa - apa Jes " ucap Kalina pada wanita cantik yang ada di sampingnya itu.
" Kamu udah makan ???" Tanya Jesica pada Kalina.
" Udah tadi sebelum ke sini aku makan di tempat kerja".
" Kalau gitu kita langsung jalan aja yuk "
" Kamu ga makan dulu Jes" Tanya Kalina pada Jesica.
" Ga usah, Lin. Aku nanti makan sama tunangan aku aja, kasian dia pasti udah nunggu kita. " Jawab Jesica sambil tersenyum.
" Oh, ya udah kalau gitu kita langsung ke sana aja, Jes. Apa dari sini tempatnya jauh ???" Tanya kalina.
" Ga kok tinggal nyebrang aja aku sengaja kita ketemuan di sini biar tidak jauh dari tempat aku nanti fitting baju." Ucap Jesica.
***
Sesampainya di sebuah butik pakaian khusus pengantin Kalina merasa takjub pada sahabatnya itu ternyata perancang pakaian pengantinnya yang sahabatnya gunakan itu adalah perancang terkenal. Kalina merasa sahabatnya itu sangat beruntung sekali sudah cantik dan ia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Kalina pun jadi penasaran seperti apa laki - laki yang beruntung mendapatkan sahabatnya itu.
Saat Kalina sibuk dengan pikirannya tentang laki - laki yang beruntung mendapatkan sahabatnya dan seperti apa pesta pernikahan sahabatnya itu, ia pun di kejutkan oleh suara sahabatnya itu.
" Kalin. . . ." Suara merdu itu memanggil namanya.
Kalin pun langsung menengok ke belakang sambil tersenyum manis ia melihat sahabatnya itu bersama dengan laki - laki yang tampan dan mereka berdua sangat serasi.
" Kenalin dia tunangan aku " Ucap sahabatnya itu sambil menggenggam tangan tunangan nya itu.
Laki - laki yang ada di hadapannya itu mengulurkan tangan untuk perkenalan mereka berdua. Dengan sedikit gugup kalin pun membalas uluran tangan itu.
" Abimanyu " Ucap laki - laki yang ada di hadapan kalin.
" Kalina " Balas Kalin. Dan langsung melepaskan tangannya dari genggaman laki - laki yang ada di depannya itu sambil menundukkan kepalanya.
Abi yang setelah itu melepaskan jabatan tangannya dengan Kalina merasa heran pada wanita itu karena saat berkenalan Kalin langsung menundukkan wajahnya tanpa senyum dan penampilan Kalin yang tertutup dengan rambut gelombang terurai mata yang hampir tertutup poni. Berbeda saat dia melihat Jesica seperti biasa saja dan tersenyum sumringah.
Jesica yang menyadari tatapan Abi yang terus melihat Kalina dengan wajah aneh. Sambil merangkul lengan Abi, Jesica berbisik menjelaskan pada Abi bahwa Kalina adalah gadis yang pemalu apa lagi bertemu dengan orang yang baru di kenalnya. Abi pun mengerti kenapa teman tunangannya itu selalu menunduk tak berani menatapnya.
Setelah Jesica menjelaskan tentang Kalin pada Abi datang seorang wanita membawa sebuah gaun pengantin untuk di coba oleh Jesica. Lalu Jesica pun membawa gaun yang di berikan oleh pegawai butik untuk di cobanya. Setelah mengenakan gaun pengantinnya ia pun keluar untuk di lihat oleh Abi tunangannya itu, saat Abi melihat Jesica memakai gaun pengantin rancangan disainer terkenal itu dia terpukau dengan kecantikan Jesica. Abi begitu mengagumi calon istrinya itu.
" Sayang, gimana apa aku terlihat cantik dengan gaun ini ???" Tanya Jesica pada Abi yang dari tadi memandanginya dengan penuh kekaguman pada calon istrinya itu.
" Kamu tidak hanya cantik tapi sangat cantik, sayang " Jawab Abi penuh cinta.
" Kalin, gimana dengan gaun yang aku pakai apa cocok dengan ku " Tanya Jesica pada kalin yang sedang menyibukkan diri dengan melihat-lihat gaun yang ada di butik itu.
Kalin yang mendengar suara Jesica yang bertanya padanya langsung menengok ke arah suara itu. Dan kalin pun sangat terpesona akan gaun pengantin yang di kenakan oleh Jesica. Terlihat cantik dan cocok memakai gaun pengantin itu.
" Ya Tuhan, kamu cantik banget Jes, baru pakai gaun pengantinnya saja kamu sudah cantik banget apa lagi pas nanti acara pernikahan kamu berlangsung pasti kamu seperti princess, Jes " Puji kalin sambil tersenyum sumringah. Jesica yang mendengar pujian dari orang-orang terdekatnya itu tersenyum bahagia.
***
Tak berapa lama setelah Jesica mencoba gaun pengantinnya akhirnya Kalin pun pamitan untuk pulang pada kedua pasangan yang akan menikah itu.
Sesampainya di rumah kalin melihat sosok laki laki paruh baya yang sedang duduk di kursi ruang tamu. Dia melihat Kalin dengan tatapan tajam Kalin hanya bisa menunduk tanpa berani menatap nya.
" Dari mana kamu ???" Tanya laki laki itu.
" Tadi habis nemenin teman, Om "
" Laki-laki atau perempuan " Masih dengan tatapan tajamnya.
" Perempuan, Om "
"Jangan bohong kamu " Masih penuh selidik. Laki-laki itu berdiri dan menghampiri Kalin lalu memegang tangan Kalin denga kasar.
" Ga, Om. Kalin ga bohong tadi Kalin nemenin temen kok Om " Kalin berusaha menjelaskan pada Omnya dan ia pun berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Omnya itu.
" Awas ya kalau kamu bohong, habis kamu sama saya " Ancam Omnya pada Kalin. " Udah sana kamu masuk kamar " Ucap laki - laki itu pada Kalin.
" Iya Om " Jawab Kalin. Ia pun melangkah menuju kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya setelah ia ada di dalam kamar langsung mengganti pakaian setelah itu Kalin pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya. Matanya yang belum bisa terpejam menatap langit- langit kamarnya sambil berfikir untuk pergi dari rumah yang ia tempati sekarang tapi Kalin pun merasa tidak mungkin meninggalkan rumah yang di tempatinya sekarang bagaimana nasib bundanya kalau Kalin meninggalkan rumahnya ini.
Setelah lama berfikir Kalin pun akhirnya memejamkan matanya di karenakan rasa ngantuk yang mulai mendatangi nya sebelum Kalin tertidur ia berharap ada jalan keluar agar ia bisa pergi dari rumahnya itu.
Di pagi yang cerah Kalin sudah di sibukkan dengan kegiatan paginya dengan membantu Bundanya membuat sarapan pagi untuk mereka bertiga.
" Nak, biar Bunda saja. Kamu siap-siap gih berangkat kerja nanti kesiangan". Ucap bunda pada Kalin yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
" Iya Bun, bentar lagi ya, ini juga udah mau selesai kok" Jawab Karin yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.
Setelah menyiapkan sarapan di meja makan Kalin pun masuk kamar untuk menyiapkan keperluan kerjanya setelah itu ia kembali lagi ke ke ruang makan.
Sampai di meja makan sudah ada Bunda dan Om kalin. Kalin pun duduk di meja makan lalu mengambil makanan yang ada di sana. Mereka bertiga sibuk dengan sarapannya masing-masing.
" Kalin, Nanti kamu saya jemput pulang kerjanya."
" Ga usah Om, nanti Kalin pulang sendiri aja" Jawab kalin.
" Kamu ga mau Om jemput karena kamu mau ketemu laki-laki setelah pulang kerja" Ucap Om nya pada Kalin.
" Ga kok Om, Kalin cuman ga mau merepotkan Om saja" Ujar Kalin pada Omnya.
" Kamu tuh banyak alasan ya."
" Biarkan saja Mas, mungkin Kalin ga enak kalau terus ngerepotin kamu " Sela Bunda pada Suaminya.
" Kamu tuh selalu saja belaian anak pungut kamu daripada aku. Aku nih niat baik mau jemput dia biar ga pulang malam kaya semalam" ucap Om Kalin dengan nada kesal pada dua orang yang ada di hadapannya itu.
" Bunda, Om. Kalin berangkat kerja dulu ya takut telat " Sela Kalin yang sudah tidak mau lagi ada perdebatan di pagi ini.
Setelah kalin pamitan pada bunda dan Omnya Kalin langsung pergi berangkat kerja.
~ Happy reading ~ 😘
Sesampainya di kantor Kalin langsung memulai pekerjaannya. Saat ia sibuk mengerjakan pekerjaannya ada seseorang yang menghampiri Kalin dan menyampaikan kalau atasannya memanggil Kalin untuk ke ruang kerja atasannya itu.
Sesampainya di depan pintu atasannya ia pun mengetuk pintu.
Orang yang di dalam mendengar suara ketukan pintu langsung mengizinkan Kalin masuk.
" Permisi Pak , tadi Bapak memanggil saya " ?? Ujar kalin pada atasannya sambil tersenyum ramah
Pada lelaki yang ada di hadapannya itu.
Laki-laki muda yang sukses dan tampan pemilik perusahaan tempat Kalin bekerja.
" Kalin, apa kamu sudah mengerjakan pekerjaan yang saya berikan sama kamu " Tanya Aditya pada Kalin.
" Sudah saya kerjakan , nanti saya cek lagi takut ada kekurangan nanti setelah jam makan siang semua pekerjaan yang Bapak minta sudah ada di meja kerja Bapak " Sambil tersenyum ramah Kalin menjawab pertanyaan atasannya itu .
" Ok. Saya tunggu "
" Baik Pak saya permisi dulu kalau gitu." Setelah Kalin berpamitan pada atasannya itu Kalin pun langsung melangkah ke arah pintu keluar ruangan itu untuk kembali lagi ke ruangan tempatnya bekerja.
***
Jam makan siang pun sudah berlalu Kalin pun menepati janjinya semua pekerjaannya yang sudah ia selesaikan sudah ada di atas meja kerja atasannya itu.
Setelah Aditya menerima hasil kerja Kalin dan merasa puas dengan hasil kerjanya, ia pun langsung menghubungi Sekertarisnya untuk pengajuan kerjasama dengan perusahaan besar yang sedang di incarnya untuk di ajak kerjasama.
***
Jesica dan Abimanyu sedang sibuk dengan persiapan pesta pernikahan mereka yang akan di laksanakan satu Minggu lagi di sebuah Hotel ternama di Ibukota. Abi dan Jesica yang sedang sibuk mengecek semua yang sudah di persiapkan oleh pihak Wedding Organizer itu. Agar di hari pernikahan mereka semua berjalan denga lancar.
" Sayang " Panggil Jesica pada Abi yang sedang sibuk mengecek persiapan pernikahan mereka.
" Iya, kenapa. Sayang ???"
" Aku boleh minta sesuatu ga sama kamu ?? "
" Kamu minta apa . . .hmm??" Sambil merangkul tubuh Jesica agar lebih dekat dengannya.
" Nanti sehari sebelum pernikahan kita malamnya aku sudah ada di Hotel untuk
Persiapan hari pernikahan kita besoknya, Bi. Apa boleh aku minta di temani oleh temanku yang kemaren aku kenalkan pada mu ??" Ucap Jesica pada Abi agar di malam sebelum pernikahan mereka dia di temani oleh Kalin sahabatnya itu.
" Iya boleh dong Sayang " Memberi persetujuan akan permintaan kekasihnya lalu mengecup pipi Jesica denga gemas.
" Terimakasih ya Sayang. .." Ucap Jesica pada Abi sambil memegang kedua pipi Abi agar tidak terus-menerus menciuminya.
" Sayang aku heran sama kamu, kenapa sih kamu bisa berteman dengan teman kamu yang kemaren kamu kenalin ke aku itu " Akhirnya pertanyaan itu terlontar dari mulut Abi karena Abi merasa heran saja pada kekasihnya itu kenapa bisa berteman dengan gadis biasa saja sedangkan yang Abi tahu kekasihnya itu sangat pemilih dalam berteman.
" Hmm. . .Karena aku merasa cocok saja sama dia. Menurutku dia teman yang sangat baik yang belum aku temui " Jelas Jesica pada Abi sambil tersenyum pada kekasihnya itu.
" Yakin dia sangat baik ??" Tanya Abi meyakinkan lagi pada Jesica
" Yakin sayangku " Di kecupnya bibir Abi agar tidak terus bertanya padanya tentang sahabatnya yang baru di kenalnya satu tahun itu.
" Hmm. . .jadi pengen lebih Sayang " Abi yang terus-menerus bibirnya di kecup oleh Jesica membuat dia ingin lebih dari hanya sekedar di kecup. Dan mereka pun tidak perduli dengan sekitarnya yang sedang memperhatikan mereka yang duduk di sofa sambil bermesraan yang tidak harus di tunjukkan di ruang publik.
" Boleh asal nanti Malam kamu mengginap di tempatku " Sambil menatap mata Abi dengan tatapan menggoda dan Abi tidak bisa menolak tatapan itu.
" Ok Sayang ku " Abi tersenyum bahagia atas ucapan kekasihnya yang tidak berapa lama lagi akan menjadi istrinya itu.
***
Sesampainya Kalina di rumah ia pun melihat pesan yang di kirim oleh sahabatnya itu.
" Kalin jangan lupa sehari sebelum pernikahan ku kamu temani aku tidur di hotel ya "
" Baiklah. . .Aku akan menemani kamu Jes. . . Biar aku orang pertama yang melihat wajah cantikmu yang sedang menggunakan gaun pengantin di hari pernikahanmu" Balas Kalin pada sahabatnya itu.
Setelah kalin membalas pesan dari Jesica ia pun langsung menemui Bundanya yang sedang mengobrol dengan Suaminya di ruang keluarga.
" Bun. . .aku mau minta izin "
" Minta izin untuk apa, sayang ??
" Beberapa hari lagi temanku akan menikah dan aku di mintai untuk menemaninya,Bun. Mungkin Kalin akan menginap di tempat dia Bun."
" Jangan alasa kamu " Ucap Omnya kalin yang sedang duduk di sampingnya Bundanya itu.
" Iya beneran kok Om, Kalin tidak bohong " Kalin berusaha menjelaskan pada laki-laki yang ada di samping Bundanya itu.
" Boleh kok "
" Beneran boleh Bun "
" Iya boleh "
" Makasih ya Bun, kalau gitu kalin masuk kamar dulu ya Bun " Sambi tersenyum Kalin pun bangkit dari tempat duduknya.
" Iya sayang " Sambil tersenyum melihat kepergian kalin yang menuju masuk ke kamarnya.
" Kamu ga usah manjain anak angkat kamu itu " Seru laki-laki yang ada di sampingnya itu.
" Tidak apa-apa Mas, sekali kali dia bergaul dengan teman-temannya " jawab Bunda pada laki-laki yang ada di sampingnya itu. Yang selalu kalin panggil Om itu adalah Suami Bundanya. Walau pernah Bunda mengajari Kalin untuk memanggil laki-laki itu Ayah tapi entah kenapa Kalin tidak mau memanggil Ayah pada suaminya itu dan pada akhirnya bunda pun berusaha untuk mengerti kalau Kalin tidak ingin ada pengganti Ayahnya.
***
Hari ini Abi sangat sibuk dengan pekerjaannya dia ingin secepatnya menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk agar sehabis cuti menikah ia tidak di bebankan terlalu banyak pekerjaan.
Abi yang sibuk dengan pekerjaannya dia pun mendapat beberapa tawaran kerjasama dengan perusahaan lain untuk pembangunan usahanya di berbagai bidang itu. Dan ia pun mulai menyeleksi perusahaan mana saja yang akan bekerjasama dengan perusahaan nya itu.
Saat ia sibuk dengan penyeleksian perusahaan mana saja yang di ajak kerjasama dia tanpa sengaja dia tertarik pada perusahaan kecil yang sedang berkembang. Dan perusahaan itu menawarkan sebuah kerjasama di bidang Arsitek dan Disain Interior. Karena ia tertarik pada perusahaan itu ia pun menghubungi Asistennya agar menyelidiki perusahaan itu sebelum mereka bekerjasama.
~ *Happy reading* ~
Sehari sebelum pernikahan Jesica, Kalina pun menepati janjinya untuk menemani sahabatnya itu di malam terakhir ia melajang.
Dan sepulang Kalin bekerja ia pun langsung ke hotel tempat Jesica menginap dan sesampainya di sana ia sudah di sambut oleh Jesica dengan senang hati. Dan tebakan Kalin pun benar sahabatnya itu akan menginap sendiri di karenakan ia sudah tidak mempunyai keluarga menurut cerita dari Jesica pada kalin bahwa dia sudah tidak mempunyai keluarga di karenakan sebuah kecelakaan yang menyebabkan keluarganya meninggal dan dia pun tak punya sanak saudara setelah kepergian ayah dan ibunya itu.
Kalin dan Jesica sekarang berada di kamar hotel tempat Jesica menginap kamar yang besar dan fasilitas yang bagus Kalin pun sangat kagum pada sahabatnya itu yang mendapat pasangan yang luar biasa hebatnya.
" Lin kamu tidur aja dulu ya, aku lagi banyak urusan buat besok jadi kamu di sini sendirian ya, kalau sudah selesai nanti aku kembali ke kamar ." Ucap Jesica pada Kalin
yang akan meninggalkan Kalin sendirian di kamar hotel tersebut.
" Baiklah Jes. Tapi kamu ga lama kan pergi nya ??? Tanya Kalin
pada Jesica ia sebenarnya tidak mau di tinggal sendirian di kamar hotel. Tapi kalin berfikir mungkin Jesica sedang sibuk untuk acara besok pernikahannya maka mau tak mau kalin menuruti saja apa yang di katakan Jesica padanya.
" Ga cuman sebentar kok" Ujar Jesica lalu ia pergi keluar dari kamar hotel sambil tersenyum pada Kalin. Dan Kalin pun membalas dengan senyuman akan kepergian Jesica.
Setelah menunggu lama akan kedatangan Jesica , Kalin pun sudah merasa mengantuk tubuhnya sudah di rebahkan di atas kasur besar berukuran king size . Kalin awalnya memaksa kan diri untuk menunggu sahabatnya itu tapi kenyataannya matanya sudah tidak mampu lagi untuk berkompromi akhirnya tanpa ia sadari Kalin pun tertidur dengan pulas.
Tubuhnya mulai menggeliat di bawah selimut yang tebal menutupi tubuhnya dengan mata yang enggan untuk di buka tapi mau tak mau harus bangun dan beranjak dari tempat tidur yang terasa nyaman sekali. Mata kalin mulai terbuka lalu tangannya mulai meraih handphone yang ia letakkan di atas nakas lalu ia pun mematikan bunyi alarm yang dari tadi berbunyi dari handphone nya itu. Melihat jam yang menunjukkan jam enam pagi. Ia pun mendudukkan tubuhnya di atas ranjang setelah itu iya pun turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi . Sebelum masuk kamar mandi kalin pun tersadar bahwa semalam ia tidur sendiri bertanda sahabatnya itu semalam tidak pulang ke kamar hotelnya .
Setelah kalin menyadari bahwa sahabatnya tidak tidur di kamar hotel yang sama kalin berfikir akan menghubungi sahabatnya itu setelah ia membersihkan diri di kamar mandi.
Setelah Kalin selesai membersihkan diri dan mulai bersiap-siap memakai baju yang sudah ia bawa untuk acara pernikahan sahabatnya itu. Ia pun mulai menghubungi sahabatnya itu dan menanyakan keberadaan sahabatnya itu. Saat kalin mencoba menghubungi sahabatnya itu nomer handphone yang di hubunginya sudah tidak aktif , Namun Kalin terus berusaha menghubungi sahabatnya itu walaupun handphone sudah tidak aktif. Karena merasa khawatir akan sahabatnya itu akhirnya Kalin pun berfikir untuk mencari sahabatnya itu di luar kamar hotel. Saat Kalin melangkah dan membuka pintu kamarnya ia pun di kejutkan oleh seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.
" Dimana dia " Abi bertanya dengan tatapan tajam dan penuh amarah. Dan Kalin pun merasa ada situasi yang tidak mengenakan yang sedang terjadi.
" Aku tidak tahu " Jawab Kalin dengan sedikit takut karena di tatap oleh Abi dengan sorot mata penuh amarah.
" Tidak mungkin kamu tidak tahu, dari semalaman dia sulit di hubungi handphonenya sudah tidak aktif "
" Semalam Jesica hanya bilang dia masih ada urusan dan dia menyuruhku untuk tinggal di kamar hotel " Kalin berusaha keras menjelaskan pada Abi kalau dia memang tidak tahu akan keberadaan Jesica.
" Jangan bohong kamu, kamu tidak mungkin tidak tahu, kamu sahabatnya " Ucap Abi penuh amarah sambil mencengkram bahu Kalin ia terus bertanya akan keberadaan Jesica saat ini. Namun Kalin pun berusaha keras menjelaskan pada Abi bahwa ia tidak tahu keberadaan Jesica saat ini.
Dengan wajah pucat pasi dengan sambil tertunduk Kalin sudah tidak tahu lagi harus menjelaskan apa pada laki-laki yang ada di hadapannya itu. Dengan wajah penuh amarah Abi duduk di pinggiran ranjang tempat tidur di kamar tempat Kalin semalam tinggali. Abi terus menatap wajah Kalin tanpa teralihkan dan Kalin merasa tatapan Abi itu seperti mengulitinya agar Kalin berkata jujur padanya.
Saat Kalin berharap Jesica muncul untuk menyelamatkan nya tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya di kamar itu. Kalin yang bingung harus berbuat apa sedari tadi wajanya terus menunduk.
" Bi. Apa calon istrimu sudah di temukan ?? Tanya wanita yang baru masuk ke dalam kamar itu. Dan ia terheran melihat gadis yang sedang berdiri sambil menunduk itu.
" Belum Ma " jawab Abi pada Mamahnya yang sudah berdiri di sampingnya.
" Kenapa dia tiba-tiba menghilang apa kalian bertengkar ??? Tanya Mama Abi pada Abi yang sedang menahan amarahnya dan gelisah. Karena di sebabkan beberapa jam lagi akan di adakan acara pernikahan nya itu.
" Tidak Mah, aku juga tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba menghilang. "
" Mama kan sudah bilang kamu pikir-pikir dulu menikahinya keluarga nya saja sudah tidak jelas " Ucap Mama Abi pada anaknya itu. Mama Abi memang kurang setuju kalau anaknya berhubungan dengan Jesica tapi Abi selalu meyakinkan nya bahwa dia adalah wanita yang sangat baik.
" Ma udah lah, dia tidak seperti yang Mama pikirkan "
" Tidak seperti Mama pikirkan tapi dia membuat masalah di hari pernikahannya sendiri." Ucap Mama Abi yang sudah kesal dengan menghilangnya calon istri anaknya itu. Mama Abi melihat jam dan ia pun bingung harus berbuat apa masalahnya dua jam lagi pernikahan itu akan di mulai.
Di tengah kebingungan Mama Abi melihat gadis yang ada di hadapannya itu sambil tersenyum ia pun menarik tangan gadis yang ada di hadapannya itu.
" Nak, Apa kamu mau menikah dengan anak Tante ???
" APAAAA !!!!!!"
Dengan wajah terkejut Abi dan Kalin mengucapakan dengan bersamaan. Abi bingung apa yang sedang di pikirkan oleh Mamanya hingga ia meminta wanita yang ada di hadapannya itu untuk menikah dengannya.
" Mama apa-apa an sih, aku tidak mungkin menikah dengannya." Sahut Abi pada Mamahnya.
" Apanya yang tidak mungkin sayang, dia cantik dan sepertinya dia wanita yang baik " Ucap Mama Abi pada anaknya sambil memandang Kalin dengan senyuman. " Bagaimana nak , mau kan kamu menikah sama anak tante ??? " Tanya Mama Abi pada Kalin dengan penuh harap.
" Maaf Tante aku tidak bisa " Kalin menolak permintaan Mama Abi padanya.
" Tante mohon nak , sebentar lagi acara pernikahan anak tante tapi mempelai wanitanya tidak ada . Apa nanti kata tamu-tamu yang hadir " Ucap Mama Abi pada kalin sambil menangis ia pun duduk dengan lesu sambil terus memegang tangan Kalin.
" Tapi tante aku tidak mengenal anak tante dan keluarga tante " Kalin berusaha menolak permintaan yang menurutnya tidak masuk akal itu.
" Apa kamu tega melihat seorang ibu bersedih melihat anaknya di tinggal pergi oleh pengantinnya , tante berharap kamu mengerti akan keadaan tante nak. "
Kalin yang bingung harus berbuat apa, Kalin pun melirik Abi yang juga sedang menunggu jawaban dari Kalin. Namun tak ada Jawaban dari gadis yang ada di depannya.
" Setidaknya kamu mempertanggung jawabkan apa yang sudah di lakukan temanmu pada keluargaku. " Seru Abi pada kalin. Abi tidak mau melihat Mama nya memohon hanya untuk menyelamatkannya agar dia tidak menjadi bahan gosip kalau ia telah di tinggal oleh calon istrinya di hari pernikahan mereka.
" Tapi aku tidak mengerti apa-apa, aku juga ga tahu kalau dia akan hilang begitu saja. " Dengan wajah gusar Kalin tidak tahu lagi harus berbuat apa dengan apa yang terjadi.
" Ok,, , Kalau kamu tidak mau mengikuti keinginan Mama saya , saya akan memasukkan kamu ke penjara atas dasar perbuatan tidak menyenangkan dan bekerjasama hingga membuat saya mengalami kerugian secara materi dan non materi" Ancam Abi pada kalin yang sedari tadi terus menunduk tidak berani melihat wajahnya. " Bagaimana ??" Tanya Abi pada Kalin.
Kalin hanya terdiam terus menunduk dia ingat akan Bundanya bagaimana kalau Bundanya melihat ia masuk penjara. Kalin sudah membayangkan kondisi Bundanya itu Kalin yakin Bundanya akan terpuruk .
Dengan ragu ragu Kalin mengangkat kepalanya lalu memandang dua orang yang ada di hadapannya .
" Baiklah " sambil mengangguk lesu Kalin mau menikah dengan Abi.
Dengan senangnya Mama Abi langsung memeluk Kalin. " Terimakasih ya sayang udah mau menikah dengan anak tante " setelah itu Mama Abi langsung membawa Kalin ke tempat ganti pakaian khusus pengantin dan Kalin hanya pasrah dengan apa yang telah terjadi.
~*Happy reading* ~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!