NovelToon NovelToon

MIMPI SATRIA

sedingin es

Satria anak ke enam dari sembilan bersaudara

tak ada yang bisa di banggakan dari hidup Satria. hidup orang tua yang pas pasan

hanya makan seadanya .

hari ini Satria seperti biasa berangkat sekolah

walau sebenar nya dia malas.

kekerasan sang ayah hanya bisa dia terima dalam hati. marah sakit hati atas perkataan Ayah yang seringkali memojokan nya,sebagai seorang anak tidak bisa berbuat banyak,

kecuali menurut dan mentaati perkataan ibu yang tidak boleh melawan karena takut jadi anak durhaka. tapi satria tetap lah seorang anak remaja yang kadang suka ikut"an.

kala teringat kata" ayah Satria akan merasa dada nya sedikit sesak, sampai berfikir kenapa ayah begitu membenci nya.

dengan lesu satria turun dari angkot karena sudah sampai di depan sekolah.

Rasa malas di kesamping kan nya teringat nasehat ibu yang sudah begitu banyak berjuang untuk menghidupi mereka semua.

Baru sampai di depan kelas Satria di teriaki Rima teman sekelas.

Satriaaaaaa,,,,

Satria menoleh ke arah suara nampak Rima berlari sambil memeluk buku di dada

dengan terengah engah Rima sampai di depan

Satria yang hanya diam menunggu kehadiran nya.

huuuhah hah Rima mengatur nafas

Sat kamu udah buat tugas""" masih ngos ngosan.

pr apa emang !??"""tanya satria ketus.

itu pr dari Bu Jamilah ,"""""dengan dahi berkerut.

sedang Satria terlihat cuek berlalu meninggalkan Rima .yang masih tidak mengerti kenapa Satria begitu santai menghadapi Bu Jamilah yang terkenal judes juga paling doyan beri hukuman.

prov satria

aku tu paling malas belajar kalau gak karena ibu ku sudah lama aku tidak mau sekolah lagi aku jalan masuk halaman belakang sekolah ingin cari Latif dan Fajar.

sampai di depan kelas tiba" aku dengar suara memanggil ku ternyata setelah aku menoleh Rima yang memanggil aku sambil berlari tergopoh gopoh .

aku sih santai aja emang Rima sering cari perhatian .tapi sayang aku gak pernah perduli, Rima anak orang berada sedang aku hanya anak dari pengangguran dan Ibu penjual kue keliling.

aku tau Bu Jamilah itu kiler apa lagi ini jam pertama. sengaja aku gak mengerjakan tugas biar di hukum aku bisa lompat dari pagar belakang.

prov rima.

aku masih ngobrol bareng temen temen aku sambil cipika cipiki tiba"" aku liat Satria murid ganteng yang selalu aku impikan ntah kenapa Aku terlalu menyukai nya.

langsung aku menjerit memanggil nya dan aku berlari untuk mengahampiri nya.

sambil aku mengatur nafas aku tanya tugas dari Bu Jamilah apa sudah Dia kerjakan.

tapi itu lah Satria cowok dingin yang aku kenal sedingin es tapi entah kenapa aku suka .

sesampainya Satria di kantin sekolah di sambut

Latif dan Fajar yang sudah terlebih dahulu sampai. mereka melakukan tos tangan kalau bertemu itu lah gaya mereka.

udah sarapan Sat..?"""tanya Latif

belum kamu kan tau gimana aku tiap hari di rumah!!!!....jawab panjang Satria.

Latif terdiam ia memang sangat tau dengan perangai Ayah Satria yang pemalas.

hanya pengangguran yang tidak mau berusaha.

ya udah kamu sarapan gih""" titah Latif..

udah gak usah aku lagi tak berselera..jawab Satria.

sedang Fajar asik dengan lontong pecel di hadapan nya.

ini....ni si tukang makan...ucap Satria sambil menoyor pelan kepala Fajar.

sedang Fajar hanya menarik sudut bibir melanjut kan makan.

gimana Sat ntar siang jadi kan ?!!""tanya latif.

jadi lah tapi guys kliatan nya aku jam awal udah duluan keluar nih.

napa bisa gitu!""" sambar Fajar. sedang Latif langsung memandang Satria.

Sengaja Aku gak mengerjakan tugas Bu Jamilah biar di hukum, jawab Satria enteng.

membuat latif dan fajar melongo.

gila lu.... Latif langsung nyolot

iya nih...timpal Fajar.

emang Aku gila napa Lu bedua gak seneng,,,,jawab Satria dengan mimik muka ala preman pasar yang lagi nantang..

Latif menghembus kan nafas kasar. tidak tau harus berbuat apa dengan sahabat nya ini..

napa Lo,,,,, tanya satria sambil seruput teh dingin punya Latif..

sedang Fajar menggeser piring kesamping karna sudah ludes isi nya.

Latif dan Fajar prihatin dengan sahabat di depan nya tapi ia tidak mau terlalu

ikut campur dengan ke hidupan Satria.

wooiiii ,,,,,,, suara Satria mengaget kan Latif dari lamunan nya.

yehhhh ngelamun Diaaaa hahahah...Satria menunjuk Latif sambil tertawa..

sedang Latif hanya tertunduk merasa sedikit malu karna ulah Satria memancing banyak mata melihat ke arah mereka.

triiing triiing .bel tanda jam pelajaran akan segera di mulai.

Satria , Latif dan Fajar jalan beriringan.

Sat,, kalau menurut Aku kamu jangan cari masalah lagi Kita udah hampir tamat. surat peringatan udah sering lu dapet jangan hancur kan harapan Ibu Lo. Latif sedikit memberi wejangan ke pada sahabat nya sambil mereka jalan.

Degg hati Satria merasa tercubit langsung membayang kan wajah Ibu seakan Ibu ada di depan mata tampa sadar Satria menghentikan langkah nya.

membuat Fajar dan Latif menoleh karena Satria tertinggal beberapa langkah.

kenapa lu,,""" hardik Fajar sambil memasukan kedua tangan kedalam saku.

udah yoo masuk nanti gak di ijinin masuk kelas kalau telat.. Latif balik menarik lengan Satria, dan mereka berpisah karena Satria beda kelas.

Satria masuk duduk di bangku nya .ucapan Latif berputar putar di kepala nya .

sampai Bu Jamilah sudah berdiri di depan kelas pun Satria tidak menyadari nya.

Satria memikir kan Ibu yang sudah begitu susah payah memikul beban tanggung jawab.

seharus nya Ayah yang bekerja tapi ini Ibu yang banting tulang demi mereka semua. setelah segala kelelahan Ibu juga sering menghadapi kemarahan Ayah yang tak jelas marah nya.

kata" Latif mampu membuat Satria sadar dari segala kelakuan buruk nya, yang selama ini Ia lakukan.

tak seharus nya Ia membuat Ibu sedih Dengan kelakuan nya,

Satria bertekad untuk membahagia kan Ibu.

Aku harus belajar yang bener Demi Ibu, Aku harus bisa buat ibu bangga .Aku gak mau lihat Ibu sedih lagi.

Satria bertekad dalam hati senyum manis di wajah nya mengingat bahagia nya Ibu , Aku lulus dengan nilai terbaik.

Saya mohon maaf kalau di cerita ini ada sedikit melibat kan kekasaran orang tua tapi bukan kekasaran main tangan tapi ini kekasaran lewat kata" yang pedas.

harap maklumi karena saya baru hanya mencoba menulis dan ada beberapa yang saya lihat sendiri dan saya coba tuang ke cerita ini🙏🙏🙏

yuuhuuuu baca nya lanjut ya guys di jamin seru yang baik di ambil ya yang jelek nya untuk pembelajaran biar kita gak jadi seperti yang jelek di cerita ini😎😎😎😘 🙏🙏🙏

SATRIA PUTRA

karena ibu

Ibu Jamilah memulai pelajaran meminta para murid mengumpul kan tugas ke meja nya.

semua murid kecuali Satria yang masih tetap duduk sambil bertumpang dagu pandangan nya ntah ke siapa .

setelah semua murid kembali ke bangku masing"Bu Jamilah menghampiri meja Satria .

sementara Satria masih dengan lamunan nya.

plaaaaakkk,,,,,,, suara rol membentur meja karna Bu Jamilah memukul sangat keras.

Satria tersadar dari lamunan terperanjat pucat, detak jantung seperti berlari karena kaget.

kenapa kamu !!!??""" hardik Bu Jamilah.

Satria tidak menjawab bingung seperti orang linglung karna masih kaget.

kamu maju ke depan!!?,,,, perintah Bu Jamilah dengan suara lantang nya sambil berjalan kembali ke meja.

Satria mengukuti bu jamilah dari belakang, huh pasti kena hukuman, gumam Satria dalam hati.

sampai di meja IBu Jamila melihat Satria dari ujung Rambut sampai ujung kaki, sebenar nya pintar tampan lagi tapi kenapa selalu jadi pembangkang, Tanya hati Bu Jamilah.

coba kamu tulis tugas yang saya berikan di papan tulis !!!!,,,titah bu jamilah.

satria berdiri mematung tak bergerak sedikit pun, karena memang kesalahan nya tidak mengerjakan tugas harus terima hukuman nya.

baik lah Kamu tau apa hukuman nya kan, Bu Jamilah tau kalau Satria tidak mengerti akan soal yang sudah di berikan.

hehh kamu dengar saya """"" tanya bu jamilah sambil menjentik kan jari tepat di depan muka satria.

satria tidak ada pilihan lain selain mengakui kesalahan dan mengikuti hukuman yang akan di berikan bu jamilah.

melihat satria ke bingungan dari sisi ke ibuan bu jamilah seolah merasa sedikit melunak karna bagai mana pun Bu Jamilah seorang Ibu yang mempunyai seorang anak bandel.

tapi karna Bu Jamilah sendiri yang buat peraturan dalam jam belajar nya kalau ada murid yang tidak mentaati harus di hukum.

ya hukuman layak nya untuk para pelajar pada umum nya.

kamu sudah tau kan hukuman apa !!!?? tanya Bu jamilah pada Satria dengan suara yang sudah sedikit melunak.

Satria tidak punya pilihan lain hanya mengangguk dan berlalu untuk menjalani hukuman dari Bu Jamilah .

Satria sudah berdiri di depan tiang bendera sungguh malas harus di hukum seperti ini.

seharus nya aku kluar aja diam" cabut ahh. Satria membatin tapi tiba" teringat kembali perkataan Latif. seolah menyadar kan nya

kalau yang selama ini ia lakukan sudah menyakiti Ibu nya.

Satria mendongak kan kepala memberi hormat pada sang saka merah putih. itulah hukuman dari Bu Jamilah pada Murid yang tidak di siplin dengan pelajaran nya.

gerah haus yang di rasa Satria selama menjalani hukuman dari bu jamilah. hingga jam pelajaran bu jamilah usai.

baju putih abu-abu terlihat sedikit basah karna keringat Satria yang membanjir.

dengan kerongkongan sudah terasa kering dan kepala mulai sedikit pusing, Satria tetap bertahan menjalani hukuman dari IBu Jamila

ini Sat,,,,, Rima menyodor kan sebotol air mineral karna jam pelajaran Bu Jamilah telah usai.

Satria menerima botol air dari tangan Rima tampa berucap .karna pengelihatan nya menggelap setelah satu jam terus mendongak ke atas.

Satria membuka tutup botol kemasan air mineral langsung meneguk sampai tandas.

terima kasih,,,,,,\=Satria ucap kan dengan muka dingin .

Rima hanya tersenyum menanggapi ucapan terimakasih dari Satria. sambil berlalu .

prov satria.

aku duduk di kantin dengan Latif dan Fajar terasa sangat bosan harus sekolah tiap hari

aku berencana akan kluar lewat dari pagar belakang waktu di hukuman bu jamilah .

tapi ntah kenapa sejak mendengar kata" Latif aku terus terbayang wajah Ibu .

hingga aku jalani hukuman Bu Jamilah dan tidak jadi mangkir sekolah.

Aku harus lulus dengan nilai terbaik begitu lah tekat ku. ingin ku bahagia kan Ibu ku, tekat ku

setelah mendengar kata" Latif seperti menyadar kan Aku.

Aku masuk ke kantin mencari Latif dan Fajar tapi tidak ku temukan kedua sahabat ku itu...

cari siapa Sat... Rima mengaget kan aku.

cari Latif ama Fajar,,,, jawab ku tampa menoleh ke arah nya.

mereka di taman belakang sekolah,,,jawab Rima sambil berlalu melewati Satria..

selalu dingin selalu acuh dasar kulkas,Rima membatin.

aku langsung berbalik tak ku gubris jawaban Rima yang terasa jutek di pendengaran Ku.

sampai di taman ku lihat Latif dan Fajar sedang duduk sambil meng hisap rokok.

Kuhampiri ke dua sahabat Ku yang sedang asik ngobrol entah apa yang mereka obrolin tinggal beberapa langkah lagi aku sampai ke dekat mereka Latif menoleh.

hahhh yang kita omongin panjang umur"""""seru Latif hingga Fajar pun menoleh ke arah Ku.

tumben lu gak cabut !!!!? tanya Fajar pada ku setelah aku duduk di sebelah nya.

aku hanya diam mengambil bungkus rokok yang terletak di meja bundar di depan Ku, lalu Ku ambil sebatang Ku selip di bibir Latif langsung menyalakan mancis untuk membakar rokok yang akan Aku hisap.

Ku sesap rokok dan Ku hembus kan asap mengepul dari mulut Ku.

Lu kenapa Sat !!?....tanya Latif memecah keheningan di antara Kami ber tiga.

Aku gak kenapa-napa kok !.....jawab Ku sambil melihat ke arah nya.

tumben Lu.....timpal Fajar dengan raut wajah penuh tanda tanya.

Latif celingak celinguk kesana kemari.

cepetan lu jangan sampe kita ketahuan ngerokok di lingkungan sekolah...Latif memperingati Aku.

setelah rokok yang ku hisap tinggal setengah Aku pun mematikan nya.

ayok Kita kekantin....usul Fajar .

Ku angguki karna jujur perut Ku sudah merasa lapar minta pasokan untuk lambung.

Kami bertiga berjalan beriringan menuju kantin

tepat di depan pintu kantin kami berpapasan dengan Rima, Dewi dan Rika.

nampak Rima memasang raut masam ketika melihat ku.. tak luput dari penglihatan Latif dan Fajar..

setelah duduk aku memesan satu porsi bakso ayam dengan minuman es kosong(air putih pake es batu).

Latif dan Fajar memesan sama seperti ku.

kami makan tampa bersuara hingga mangkuk kami kosong dan air minum tandas.

setelah makanan Kami masih duduk di kantin sekolah, Latif dan Fajar membahas pelajaran mereka tadi karena mereka satu kelas.

Lu gak jadi bolos, tanya Fajar setelah selesai pembahasan mereka.

gak lagi males aja, elak Ku.

Latif memper hatikan Ku

Kita sekolah tinggal beberapa bulan lagi, lanjut Fajar.

Lo nyambung kemana Tif, tanya nya pada Latif.

Aku sih blom tau urusan bokap nyokap lah itu,jawab Latif

yeeee anak mami ,!!!seru Fajar.

Dan Lo kemana Sat..!?

Aku sih gak kemana" paling cari kerja di bengkel , jawab satria.

emang Lo pinter perbengkelan, tanya Fajar lagi.

Tif Lo ,kasi tau Dia ya Gua Mau ke kelas

menghindar

setelah pulang sekolah Satria tidak ketempat biasa nya. Satria memilih pulang ke rumah.

sesampai di halaman rumah terdengar sayup seperti suara orang menangis. Satria memperlebar langkah agar cepat sampai ke pintu.

betapa terkejut nya Satria mendengar suara lantang Ayah yang mencaci maki Ibu. Satria terpaku di depan pintu hanya mendengar teriakan marah Ayah dan suara Ibu yang menangis.

Satria merasa hati nya sakit setiap kali melihat kedua orang tua nya bertengkar, apa lagi dengan bicara Ayah yang keterlaluan.

Satria terduduk lesu di teras rumah enggan masuk.

tak lama Ibu keluar dengan mata sembab bengkak .

sudah pulang nak!!? sapa Ibu sambil menyentuh lengan Satria yang melamun.

betapa perih hati satria melihat wajah Ibu dengan memar merah cap telapak tangan Ayah di pipi.

sudah bu!!? jawab satria sambil menyentuh memar di pipi Ibu.

Ibu gak apa" seakan mengerti akan sentuhan Satria,masuk lah ganti baju abis itu makan... titah ibu

Satria mematuhi perintah Ibu tapi saat masuk menuju kamar Satria ber papasan dengan Ayah.

yang sudah berpakaian rapi. Satria hanya melihat ke arah Ayah sesaat ,malas untuk menegur.

ayah berlalu langsung keluar rumah.sedang ibu di dapur.

setelah berganti baju satria menemui ibu di dapur betapa sungguh hati nya seperti di remas melihat ibu yang sibuk berkutat dengan berbagai macam bahan kue..

kenapa hhhmmmm. tanya Ibu membuyar kan lamunan Satria..

Satria memandangi wajah Ibu ada rasa sakit di dada melihat bekas tamparan Ayah di pipi Ibu.tak terasa mata nya berkaca-kaca.

sungguh tak rela melihat Ibu banting tulang sendiri sedang Ayah hanya berpangku tangan tampa mau berusaha.

Bu...apa ini sakit .tanya Satria sambil mengusap lembut pipi Ibu.

tidak Nak makan lah, titah Ibu kembali berkutat dengan pekerjaan nya.

sedang Satria menikmati makan seadanya, tiba" indah kakak tertua muncul di depan pintu dapur.

heh tumben Lu..??.. tanya Indah pada Satria sambil bekacak pinggang.

Satria tak mengindah kan indah yang menatap nya dengan pandangan tak suka.

Indah udah pulang ???....tanya Ibu

ya Bu ini hari di toko gak banyak kerjaan setelah selesai nyusun barang Indah ingat Ibu langsung lah permisi pulang aja lagian Indah capek Bu. penjelasan Indah panjang lebar.

selesai makan Satria meletak kan piring gelas di baskom tempat piring kotor segera Satria berlalu dari dapur tak ingin perang mulut dengan Indah.

Bu... tumben Satria cepat pulang,,,,, tanya Indah sambil mengaduk air gula di atas tungku.

mukin lagi gak banyak kegiatan di sekolah...jawab Ibu sekena nya.

Alah paling buat ulah lagi Dia, Indah tetap merasa tak suka atas kelakuan Satria yang lalu.

Satria rebahan sambil melihat langit-langit kamar yang dihiasi sedikit sarang laba-laba.

sejenak semua pertengkaran antara Ibu dan Ayah melintas di benak nya.ada rasa marah terhadap sikap Ayah yang selalu semena" pada Ibu tapi sungguh tak ada keberanian untuk membela Ibu di depan Ayah.

karena tampa segan Ayah akan mengusir nya.

kembali kata" Latif terngiang" di ingatan nya Satria bangkit dari tempat tidur.

Aku harus membantu Ibu tekat Satria dalam hati sambil melangkah ke luar kamar.

Satria memakai sepatu sport lusuh nya.

Ibu, Satria ke luar ya bu,,,, pamit Satria dari balik pintu dapur.

mau kemana Nak,,, Ibu muncul di pintu.

coba cari kerja paruh waktu Bu, Satria menyalami mencium punggung tangan Ibu.

Doa in ya Bu, Satria ingin berlalu tapi tiba".

heeeyy"""" tunggu dulu,,,,, cegah Indah dengan

berdiri menghampiri Satria .

mau kemana kamu!!???""" tanya Indah sedikit galak .

Aku mau cari kerja paruh waktu Kak...jawab Satria sambil meraih topi di sangkutan dekat pintu.

Indah tertawa terbahak" seperti mengejek

sedang Satria tak memperdulikan tawa ejek Indah karena sudah di duga nya kalau indah hanya akan menertawakan nya.

Satria pamit ke Ibu di dapur tak lupa mencium punggung tangan Ibu sekali lagi.

IBu,,,percaya kalau dia mau cari kerja,""" tanya Indah setelah Satria pergi .

jangan gitu Indah doa kan saja Adik mu berubah. Ibu yakin Satria gak akan nakal lagi.

nasehat Ibu ke Indah.

asal gak buat ulah lagi Bu """"jawab Indah sambil mencebik.

Satria sampai de depan bengkel motor Bang Ucok. terlihat bang Ucok dan anak buah nya lagi sibuk. Satria mendekati Bang Ucok yang terlihat lucu dengan oli blepotan sana- sini.

ehh Elu Sat tumben Lu dateng bawa motor siapa lagi Lo. tanya bang Ucok sambil melanjut kan kerjaan nya .

gak Bang Aku gak bawa motor.,,,, jawab Satria sambil jongkok di sebelah Bang Ucok.

Bang Ucok menoleh,,, trus Lu mau ngapain kemari... tanya Bang Ucok, heran karena Satria tidak akan datang ke bengkel nya kalau gak bawa motor rusak.

Gua mau ngelamar jadi anak buah Abang"""" jawab Satria.

Bang Ucok bingung dengan permohonan Satria. bang ucok menatap Satria, bisa apa anak ini mana masih sekolah ahh aku tantang kemampuan nya bisa gak dia benerin ni motor. Bang Ucok berkata dalam hati.

tak mungkin terang-terangan menolak karna mengingat jasa Satria banyak mengantar konsumen di bengkel nya.

awal buka bengkel selama sebulan sepi tak satu pun motor rusak masuk ke bengkel nya hingga ia bertemu Satria dan berkeluh kesah tentang bengkel sepi.

berselang sehari Satria membawa beberapa teman dengan motor.pada minta di modipikasi

mulai saat itu lah bengkel tak pernah sepi bahkan bang Ucok sudah mampunyai tiga karyawan.

coba Kamu benerin ini!!!!?? Bang Ucok meminta Satria untuk menyelesai kan kerjaan nya.

tak butuh waktu lama pekerjaan Bang Ucok selesai di kerjakan Satria dengan hasil sangat memuas kan.

tak ada kata penolakan bang ucok menerima langsung Satria jadi karyawan nya.

Sat ayo kita duduk dulu"""" pinta Bang Ucok..

setelah duduk Bang Ucok memesan dua gelas kopi di warung sebelah.

mimpi apa Lu minta kerja sama Gua..tanya Bang Ucok.

Aku ingin bantu ekonomi di rumah Bang ..jawab Satria tampa sungkan.

sejak kapan Lu mikir ekonomi tanya Bang Ucok setengah mengejek....bukan nya Lu cuma mikir ngabisin duit orang Tua.. lanjut Bang Ucok..

karena di pikiran Bang Ucok Satria anak orang mampu.

Abang salah besar Bang aku ini anak orang susah .. Satria berterus terang. kalau Abang liat Aku kesini bawa motor bagus itu bukan punya Ku Bang lagi"satria menjelas kan.

trus temen"Lo gimana kalau Lo kerja"""" tanya lagi Bang Ucok.

ya justru itu Bang Aku menghindar dari mereka ..jawab Satria yang membuat bang ucok terdiam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!